PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 06 April 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
[Kepolisian Sektor Joongjin]
Seol Ok mencatat perkataan yang ucapan Tuan Jo dalam ruangan. Tuan JO memberitahu kalau Polisi wajib militer baru akan datang jadi meminta agar menyiapkan upacara pembasuhan kaki. Seol Ok binggung karena ada Upacara pembasuhan kaki
“Itu bagian dari perbaikan syarat tenaga kerja. Selama upacara itu, Kapolsek sendiri yang akan membasuh kaki mereka. Apa Kau tahu betapa Pak Kapolsek sangat menganggap penting prosedur dan Jangan lupakan urutannya. Siapkan baskom air panas di depan kursinya. Handuk di sebelah kiri. Sabun di sebelah kanan.” Ucap Tuan Jo. Wan Seung menuliskan pada bukunya.
“Jangan lupa bantal untuk lutut Pak Kapolsek... Kalau tidak, lututnya bisa sakit.” Ucap Tuan Jo. Seol Ok menuliskan "Bantal Lutut"
“Salah satunya adalah MC Jay. Kau Cari dia dan berikan kursi terbaik.” Perintah Tuan Jo. Seol Ok bingung tak mengenal  MC Jay
“Bagaimana aku tahu dia yang mana?” kata Seol Ok binggung. Tuan Jo heran Seol Ok yang tidak tahu MC Jay.
“Dia penyanyi terkenal...Kau Pasti tahu, ini ciri khasnya.” Ucap  Tuan Jo mengangkat tanganya seperti sedang menelp. Seol Ok masih binggung mencoba mencari keyword dari ponselnya. 

Petugas Kim terlihat bahagia akan keluar dari kantor, tapi Detektif Yuk sudah menunggu didepan gedung menghadangnya bertanya mau kemana juniornya. Petugas Kim binggung, sampai akhirnya detektif Yuk kembali menyuruhnya masuk, akhirnya sebuah bus masuk ke dalam lobby kepolisian dan 3 anggota wamil turun dari bus.
“Kalian akan bertemu dengan Pak Kapolsek Jadi Ikuti aku” ucap Detektif Yuk. Semua menjawab”Siap, Pak.
Detektif Yuk menanyakan siapa anak baru, dua orang mengangkat tangan dan satu lagi adalah anak Pindahan, akhirnya mereka berjalan masuk ke dalam kantor. Detektif Yuk melihat salah satu anggota yang mengunakan topi seperti datang untuk berkemah, si pria pun meminta maaf dan masuk ke dalam gedung. 

Seol Ok melihat ketiganya memberitahu detektif Yuk kalau diminta untuk membawa ketiganya. Detektif kembali bertanya siapa anak baru dan pindahan. Saat itu salah seorang pria melihat Yoo Seol Ok terlihat bahagia. Seol Ok binggung berpikir kalau tahu karena ID Cardnya.  Tuan Jo akhirnya melihat ketiganya.
“Astaga. Siapa MC Jay?” tanya Tuan Jo binggung. Seol Ok pikir punya fotonya lalu meperlihatkan pada Ponselnya.
“Aku tidak bisa melihat wajahnya.” Kata Tuan Jo melihat foto saat jadi rapper dan wamil.
Tuan Jo melihat pria dengan tubuh pendek merasa kalau tak mungkin jadi berpikir kalau pria dengan badan tinggi dan tegap sebagai MC Jay karena mirip artis. Akhirnya Tuan Jo lebih dulu menjabat tangan MC Jay kalau banyak mendengar tentangnya. Si pria pun menjabat tanganya.

“Tolong berikan tanda tanganmu nanti.”kata Tuan Jo lalu mengajak MC Jay lebih dulu pergi.  Dan Si pria pendek terlihat senang bertemu dengan Seol Ok dan terlihat oleh Tuan Jo yang langsung menegurnya. Si pria pendek mengaku bernama Park Jae Soon.
“Apa Kau datang untuk berkeliling?” tanya Tuan Jo, Jae Soon mengaku tidak dengan memperbaiki topinya dan masuk ke dalam gedung.

Tuan Jo menarik celana MC Jay melihat kalau bulu kakinya yang Lebat sekali. Ia pun mencoba menahan bau dari kaos kasi MC Jay, Tuan Shin pun akhirnya datang bertanya apakah Semua sudah siap. Tuan Jo menganguk. Tuan Shin meminta Tuan Jo agar sedikit mendekat. 
“Apa Dia orang itu? Apa dia sepopuler itu?” bisik Tuan Shin.  Tuan Jo membenarkan.
“Ya. Dia penyanyi rap paling populer di Korea. Orang bilang dia penyanyi rap yang mengagumkan.” Kata Tuan Jo menyakinkan lalu mengambil kamera untuk mengambil gambar.
“Sisi kanan Anda lebih tampan, jadi, akan kufoto dari sisi kanan.” Kata Tuan Jo. Tuan Shin pun siap mulai berdiri dengan baik.
Tuan Jo mencoba mengambil fotonya, tapi terhalang oleh dua polisi yang duduk, mereka pun diusir untuk menyingkir.  Tuan Shin mulai ingin mencuci meminta MC Jay agar mengangap rumah sendiri dan Jangan gugup sambil menahan bau kaki.
“Bagaimana suhu airnya?” tanya Tuan Shin sambil membasuh kaki MC Jay tak lupa mengambil foto. MC Jay mengaku tak masalah.
“Astaga. Kami sangat tersanjung bisa kedatangan orang terkenal seperti kau di Polsek Joongjin.” Ungkap Tuan Shin. MC Jay merasa kalau kakinya itu bau.  Tuan Shin pikir Tidak masalah.
“Jika kamu punya keluhan atau merasa tidak nyaman selama berada di sini, sampaikan kepada kami kapan saja, MC Jay.” Ucap  Tuan Shin
“Baiklah... Aku bukan MC Jay, Pak.” Kata si pria. Tuan Shin hanya bisa melongggo karena pria itu bukan MC Jay begitu juga Tuan Jo.
“Dia bilang dia bukan MC Jay.” Kata Tuan Shin menahan amarahnya. Tuan Jo menyalakan Seol Ok lalu bertanya siapa MC Jay.
Park Jae Soon pun berdiri mengaku sebagai MC Jay dengan gaya ponsel ditanganya. Keduanya pun percaya kalau MC Jay terlihat berbeda saat wamil. Tuan Shin yang kesal mengajak Tuan Jo untuk bicara karena melaukan kesalahan. Tuan Jo pun binggung siapa pria yang sebelumnya dicuci kakinya. 



Sebuah spanduk di tempel pada dinding unit 2,  ketiganya melihat kalau mereka menjadi Unit Investigasi Khusus. Wan Seung tak tercapa kalau Tuan Shin yang merespons secepat ini. Seol Ok berbisik tak percaya kalau Wan Seung benar-benar memihaknya.
“Ya. Aku pandai bersosialisasi. Belakangan ini, aku cuma sibuk menangkap penjahat. “ kata Wan Seung bangga.
“Aku baru tahu kamu pandai bersosialisasi.” Ejek Seol Ok. Sung Ha pun meminta agar mereka harus membaca dengan lebih saksama.
Keduanya membaca "Unit Investigasi Khusus, Untuk Menangkap Orang Mesum" lalu hanya bisa melonggo kaget.  Tuan Jo datang bertanya pada juniornya apakah sudah memasang spanduknya dan terlihat senang.
“Astaga, bagus sekali. Itu menghalangi sinar matahari. Dan Ada satu lagi., kalian Pasang yang itu juga.” Ucap Tuan Jo penuh semangat.  Sung Woo bertanya apa maksudnya itu.
“Ini masalah yang paling mendesak. Tolong pimpin unit khusus untuk menangkap orang mesum ini.” Jelas Tuan Jo. Sung Woo balik bertanya apakah Tuan Joo mengetahuinya
“Dia akan marah besar kalau tahu.” Kata Wan Seung yakin. Tuan Jo menegaskan kalau ia yang berwenang atas hal ini.
“Tuan Shin tidak mengatur urusan praktis. Dia harus mengikuti keputusanku.” Tegas Tuan Jo marah
“Seharusnya kau mengambil hatinya lebih dahulu dan Kau tidak tahu urutannya.” Ejek Seol Ok berisik. Wan Seung yang kesal menyuruh kembali berkerja saja.
“Ada sekitar 80 sampai 110 orang mesum di area ini. Jika kita menangkap satu orang setiap pekannya, maka butuh sekurangnya dua tahun. “ ucap Sung Woo
“Menangkapi orang mesum sudah lama menjadi urusan Polsek Joongjin. Aku berharap banyak dari kalian.” Tegas Tuan Jo yakin. Lalu dua polisi lain kembali menempelkan spanduk.
“Ada dua orang berbakat di tengah-tengah kita. Jadi, kita harus memaksimalkannya.”kata Tuan Jo bangga
“Ada 87 laporan orang hilang yang diterima tahun lalu, tapi hanya dua kasus yang tuntas.” Ucap Sung Woo membaca spanduk. Wan Seung pikir kalau kasus ini seperti menang lotre.
“Memecahkan kasus orang hilang sudah lama menjadi urusan Polsek Joongjin. Kami berharap banyak dari kalian.” Kata Tuan Jo dengan bangga.
“Kenapa semuanya menjadi urusan kami?” teriak Wan Seung marah dan Tuan Jo pergi begitu saja. 
Wan Seung memarahi Sung Woo harus bisa menangani keadaan ini sebagai ketua tim. Sung Woo mengejek Sung Woo yang belum lupa kalau ia sebagai ketua Tim lalu berjalan pergi. Wan Seung kesal berpikir kalau semua ingin  melakukan ini sendiri tanpa bantuan rekan tim. Seol Ok pun berjalan pergi.

Wan Seung, Sung Woo dan Petugas Lee berjalan di sepanjang trotoar. Petugas Lee memberitahu  Laporan tentang orang mesum paling banyak berasal dari area ini. Sung Woo melihat  SMA Putri Joongjin sudah seperti tanah suci untuk orang mesum.
“Sudah jelas di sinilah tempat orang-orang mesum yang memakai jas hujan saling bertemu” ucap Sung Woo. Petugas Lee seperti baru mengerti.
“Hei... Ayolah.... Analis profil si pembohong berbohong lagi.” Ejek Wan Seung. Sung Woo kembali menegaskan kalau ia adalah atasannya.
“Maafkan aku... Tapi Si analis profil pembohong berbohong lagi.” Ucap Wan Seung terus mengejek. Sung Woo pun tak bisa marah membiarkan Wan Seung untuk menatap sekolah yang jadi tempat pria-pria mesum. 


MC Jay berkeliling merasa senang karena kantor polisi menurutnya keren dan yakin orang yang carinya pasti ada diruangan itu.  Wajahnya terlihat bahagia melihat Seol Ok yang sedang mengepel lantai dan langsung memanggilnya. Seol Ok pu kaget MC Jay yang memanggilnya.
“Nuna, aku penggemar beratmu sejak kasus No Du Gil.” Ucap MC Jay. Seol Ok kaget MC Jay tahu kasus itu
“Tentu saja... Kasus pembunuhan lakban itu, Kasus peracunan dan kasus penipuan pernikahan. Aku bahkan bergabung dengan klub penggemarmu.” Kata MC Jay. Seol Ok kaget dan teringat dengan ucapan Si Hwan tetang klub pengemar.
“Namanya "Yoo Seol Ok, Aku Akan Menangkapmu".” Ucap Si Hwan. Seol Ok ingin tahu Ada berapa anggotanya.
“Ada Dua, termasuk aku... Entah yang satu lagi pria atau wanita.” Kata Si Hwan.
“Jadi Maksudmu, klub penggemar dengan dua anggota itu.” Kata Seol Ok. MC Jay membenarkan lalu meminta agar Seol Ok memberikan tanda tangan.
Seol Ok pun dengan senang hati memberikan tandatangan untuk MC Jay, lalu MC Jay berpikir kalau harus mengadakan jumpa penggemar. Seol Ok langsung meminta Tanggal 30.  MC Jay binggung berpikir kalauItu hari yang penting bagi Seol Ok dan mulai menebak kejadian yang spesial

“Ini Bukan kasus No Du Gil... Bukan kasus pembunuhan lakban juga. Apa, itu? Pasti itu hari penting.” Kata MC Jay penasaran.
“Itu Hari gajianku... Aku akan mentraktirmu.” Kata Seol Ok. MC Ja pun senang karena itu memang hari paling penting yaitu Hari gajian Seol Ok dan mencatat pada bukunya.
“Kenapa kamu menulisnya?” ucap Seol Ok heran. MC Jay pikir Tentu harus ditulis.
“Sebagai penggemar, aku harus mengetahui segalanya tentangmu. Dan Omong-omong, aku mau minta bantuan.” Ucap MC Jay. Seol Ok ingin tahu bantuan apa itu
“Lebih tepatnya permintaan kasus. Managerku akan menikah tapi calon istri itu...” Bisik MC Jay. 

Seol Ok akhirnya sudah duduk dengan MC Jay dan seorang pria yang terlihat lesu. Ia Tujuh tahun lalu, lalu MC Jay menyambung kalau Ayah sei wanita menghilang. Si wani menceritakan kalau  sudah melaporkannya dan MC Jay menyambung kalimat “Ke polisi.”
“Tapi mereka bilang itu kasus melarikan diri. Hari ini pun...” ucap Si wanita dan MC Jay kembali bicara.
“Dia melaporkan ayahnya hilang, tapi kasusnya ditolak karena sudah tujuh tahun berlalu.” Kata MC Jay ikut bicara.
“Hei, berhentilah menyela ucapannya... Ini mengganggu. Minggir.” Kata Seol Ok dan ingin kembali mendengar ucapan Si wanita.
“Seol Ok, aku MC Jay.” Kata MC Jay karena diminta minggr.  Seol Ok malah balik bertanya apa yang akan dilakukanya.
“Kau warga sipil pertama yang menyuruhku diam.”ucap MC Jay sedih.
“Hei... Aku bukan warga sipil biasa. Tapi Aku pernah tampil di TV.” Tegas Seol Ok bangga. MC Jay pun ingat kalau Seol Ok yang menangkap penipu pernikahan itu, bahkan merekamnya.
“Kau penggemarku, jadi, bersikaplah seperti penggemar. Jadi Tenang dan jangan berisik.” Pinta Seol Ok dan meminta si wanita menceritakan kasusnya.
“Ibuku menunggu ayahku seumur hidupnya. Rumah kami tinggal itu sudah tua, tapi dia tidak mau pindah. Jika aku menikah sekarang,maka dia akan sendirian” cerita Si wanita.
Seol Ok yakin kalau si wanita pasti sangat cemas jadi akan mencoba mencarinya.


Seol Ok sudah ada di unit dua melihat Wan Seung datang bertanya keberadaan Sung Woo. Wan Seung heran Seol Ok yang bukan menungguknya. Sung Woo akhirnya datang ingin tahu alasan Seol Ok yang mencarinya. Seol Ok mengatakan Ada kasus yang membutuhkan nasihat analis profil. Sung Woo ingin tahu mengenai kasus apa.
“Apa ada pembunuhan berantai?” tanya Sung Woo penasaran.
“Ini kasus orang hilang dan Kejadiannya tujuh tahun lalu.” Kata Seol Ok. Wan Seung mengeluh kalau ini Kasus orang hilang dari tujuh tahun lalu.
“Apa Kau mau menyelesaikannya sekarang? Wah... Bukan main. Tim kami tidak menganggur.”ejek Wan Seung
“Berapa usia orang itu saat dia menghilang?” tanya Sung Woo. Seol Ok menjawab Usianya 42 tahun.
“Kalau begitu, mustahil dia diculik... Dia lari dari rumah... Bagaimana riwayat hidupnya?” tanya Sung Woo
“Tidak ada riwayat panggilan, penggunaan kartu kredit, rekening bank, atau meninggalkan negara ini.” Ucap Seol Ok
“Kalau begitu, dia sudah mati, entah bunuh diri atau dibunuh.” Kata Sung Woo
“Jangan menyimpulkannya semudah itu.” Keluh Seol Ok merasa tak percaya.  
Sung Woo menegasan kalau Ini yang bisa dikatakan sebagai analis profil. Seol Ok menegaskan kalau sekarang sebagai detektif. Sung Woo akhirnya menyuruh Wan Seung agar mencarikan orang hilang itu untuk Seol Ok. Wan Seung mengeluh kenapa harus dirinya karena sangat sibuk.
Akhirnya Seol Ok menujuk spanduk bertuliskan  "Unit yang bertugas menyelesaikan kasus orang hilang". Wan Seung lalu menerima telp kalau pelaku mesum itu muncul lagi dan mengatakan kalau ke sana sekarang. Ia pun memberitahu Seol Ok kalau sedang sibuk karena kasus orang mesum jadi nanti akan menelp.
“Jangan ke mana-mana sendirian dan membuat masalah.” Pesan Wan Seung. Seol Ok pun berjanji akan menelpnya. 


Saat dilobby melihat juniornya dikantor lama datang, Wan Seung bertanya kenapa polwan itu datang. Si polwan mengaku membawa rekaman kamera dasbor dari mobil yang diparkir di Polsek Seodon dan Sung Woo yang memintanya. Wan Seung binggung maksud Rekaman kamera dasbor
“Ahh. Iya, kau pernah menanyaiku tentang Seo Hyun Soo yang mengunjungimu di sekitar waktu itu. Inspektur Woo pernah menanyakan hal serupa Tampaknya dia sedang menginvestigasi suatu tindak pidana.” Jelas si polwan. Wan Seung bertanya Tindak pidana seperti apa.
“Aku tidak tahu sejauh itu. Dia hanya mengatakan bahwa Seo Hyun Soo bukan cuma satu orang.” Kata Si polwan
Wan Seun kaget karena Sung Woo yang mengatakan hal itu. Si polwan mengaku kalau mendengarnya. Wan Seung bertanya apakah membawa rekaman itu. Si polwan memperlihatkan USB dari saku celananya. Wan Seung pikir akan mengambilnya, Si polwan menolak karena Sung Woo yang memintanya.
“Akan kuberikan kepadanya. Dia sedang di kantor pusat.” Ucap Wan Seung menyakinkan. Si polwan pun membiarkan Wan Seung mengambilnya. 

Akhirnya Wan Seung mencoba melihat rekaman CCTV dan melihat sosok wanita memberikan kartu nama walaupun tak terlihat jelas. Ia menatap kartu mana dari orang yang mengaku Hyun Soo, padahal sudah dinyatakan meninggal.
“Siapa dia? Kenapa dia berpura-pura menjadi Seo Hyun Soo” ucap Wan Seung penasaran dan melihat Sung Woo berjalan melewati lorong


Sung Woo menerima telp dari seorang wanita yang mengingat perkataannya tentang pria itu kepadanya, lalu bertanya siapa yang dimaksud pria itu.
“Apa Maksudmu, orang yang membuatnya pura-pura menjadi Seo Hyun Soo?” ucap Sung Woo
“Ya, salah satu staf mereka melihat pria itu.” Kata Si wanita. Sung Woo ingin tahu siapa staf yang dimaksud.
“Staf di teaternya itu dan sekarang masih dipentaskan. Mungkin kau bisa menemuinya jika ke sana sekarang.” Ucap  Si wanita. 

Sung Woo keluar dari kamar pamit pergi dari rumahnya. Wan Seung diam-diam masuk kamar mencoba memeriksa bagian lemari dan tempat lainya, lalu menemukan note diatas meja. Ia mencari pensil dan mulai mengarsirnya, lalu membaca tulisan "Teater Pierrot, Staf pentas teater Joo Hyun A"

Akhirnya Wan Seung sampai di depan gedung,  didalam Sung Woo bertemu dengan seorang wanita sebagai staf di teater. Si wanita mengaku  Saat itu tidur di belakang panggung Seorang pria paruh baya sedang menunggunya jadi hanya diam supaya tidak ketahuan.
“Aku tidak mau dimarahi karena bermalas-malasan.”Akui si wanita
“ Kudengar Joo Hyun A diminta melakukan hal aneh pada hari itu.” Kata  Sung Woo
“Ya, setelah pria itu pergi, dia senang karena mendapatkan pekerjaan sambilan. Katanya dia cukup memberikan sebuah kartu nama dan menyebutkan nama itu.” Kata si wanita 

Flash Back
Seorang wanita bernaman Hyun Ahn datang ke kanto polisi lalu mengatakan “Beri tahu dia dari Seo Hyun Soo. “ dengan memberikan kartu namanya.
“ Pria itu sangat mencuriga, jadi dia bilang akan merekamnya.” Kata si wanita. Sung Woo memperlihatkan pakaian pria dari belakang lalu memastikan kalau orang itu.
“Benar, itu mantelnya.” Kata si wanita.  Sung Woo bertanya apakah mereka mengingat wajahnya
“Aku tidak ingat... Dia terlihat cukup tua. Tapi kenapa dia tiba-tiba berhenti bermain teater?” kata Si wanita binggung. Sung Woo ingn memberitahu tentang Nona Joo Hyun Ah. 


Sung Woo keluar dari gedung theater dikagetkan dengan Wan Seung sudah ada didepanya, lalu bertanya kenapa datang.  Wan Seung menagku kalau suka menonton teater. Sung Woo menegaskan kalau Belum ada yang dipentaskan.
“Apa Kau mau menemui siapa di sini?” tanya Wan Seung. Sung Woo pikir itu bukan urusan Wan Seung.
“Kenapa kau begitu peduli kepadaku?” keluh Sung Woo. Wan Seung balik bertanya apakah Sung Woo mencari Seo Hyun Soo.  Sung Woo berpura-pura tak mengerti.
“Seo Hyun Soo yang sama yang tewas 17 tahun lalu” tegas Wan Seung.
“Seorang analis profil mengejar tersangka, bukan korban. Dia bahkan sudah tewas.” Tegas Sung Woo.
Wan Seung mengaku kalau sudah tahu kalau Sung Woo mengincar sesuatu. Sung Woo makin mengejek apa yang akan diincaranya, dan merasa yakin kalau orang-orang berpikir kalau Wan Seung yang mengincarnya.
Keduanya meninggalkan gedung, Wan Seung kembali menerima telp Seol Ok sambil mengeluh kalau sedang sibuk. Lalu saat itu seorang pria berjubah coklat datang dan setelah itu Hee Yeon keluar dari gedung theater seperti tergesah-gesah. 


Pagi hari
Seol Ok sudah menunggu, Wan Seung datang sambil mengeluh  kalau sibuk jadi meminta agar berhentilah meneleponnya. Seol Ok pikir kalau Wan Seung yang menyuruh meneleponnya, lalu keduanya berjalan sampai didepan rumah kalau itu tempat tinggal Kasus orang hilang tujuh tahun lalu, Seol Ok pun mengetuk pintu lebih dulu.  Si wanita pun mengajak keduanya masuk rumah dengan halaman yang cukup luas.
“Ini rumah lama... Orang tuaku membelinya saat mereka menikah. Saat masih di sini, ayahku suka memperbaiki tempat ini.” Ucap Si anak sambil berjalan masuk lalu memberitahu ibunya kalau para detektifnya sudah datang.
“Aku detektif dan Dia bukan.” Ucap Wan Seung sengaja memberikan ID Cardnya sambil mengejek Seol Ok. 

Seol Ok dan Wan Seung si suguhhkan teh di atas meja, Si ibu yakin kalau suaminya akan segera pulang. Anaknya pikir kalau kejadianya sudah tujuh tahun berlalu. Tapi si ibu yakin kalau Ayah dari anaknya itu akan pulang karena tahu suaminya hanya memperdulikan rumah dan keluarganya.
“Adakah hal yang tidak lazim pada hari dia menghilang?” tanya Wan Seung
“Dia tidak di rumah keesokan paginya, jadi, kukira dia pergi bekerja.” Cerita si wanita.
“Adakah yang dendam kepadanya? Atau Pernah menyebabkan kecelakaan?” tanya Wan Seung
“Suamiku tidak pernah minum-minum, dia pun tidak bisa mengemudi. Dia bukan tipe orang yang suka terlibat perkelahian.” Kata ibu. 

Mereka dibawa ke sebuah ruangan, anaknya memberitahu Semua barang ayahnya ada di tempat itu.   Wan Seung bertanya  Apa Ada yang sudah dibuang. Si anak mengaku tak ada karena ibunya berpikir sang ayah akan kembali dan memakai semua ini lagi.
“Dia masih tidur dengan bantal di sampingnya, seolah-olah ayahku sudah pulang.” Cerita si wanita
“Apa Kau mengingat jelas hari saat ayahmu menghilang?” tanya Wan Seung
“Saat itu aku ada di asrama, jadi, tidak tahu persis. Aku baru tahu ayahku menghilang setelah Ibu menelepon. Katanya, ayahku belum pulang-pulang dari kantornya.” Cerita si anak.
Seol Ok dan Wan Seung mencoba mencari petunjuk dari ruangan tempat si ayah yang menghilang. 


Keduanya menemui tetangga di depan rumah, bertanya apakah melihat Tuan Jang  keluar dari rumahnya pada hari saat menghilang. Si nenek melihat alau Tuan Jang membawa sebuah tas besar pagi-pagi sekali jadi mengira mau bepergian atau semacamnya. Wan Seung ingin tahu apakah ada sesuatu yang tidak lazim.
“Waktu itu masih gelap...Walau ada yang aneh pun, aku tidak akan tahu.” Ucap Si nenek
“Kalau begitu, bagaimana Anda bisa tahu orang itu Pak Jang Myung Hoon?” kata Seol Ok
“Dia keluar dari rumah itu, jadi, kukira itu Pak Jang.” Kata Si nenek melihat seorang pria dengan tas besar. 

Keduanya bertemu di tempat kerja tuan Jang, kalau pria itu sudah lama bekerja dengan Tuan Jang. Si pria mengaku kalau itu  Sekitar 15 tahun. Seol Ok pikir Pasti sangat sulit bagi bagi pria itu saat Pak Jang tiba-tiba menghilang Atau mungkin itu menguntungkannya.
“Maksudku, sekarang Anda bisa mengelola tempat ini sendirian.” Kata Seol Ok. Si pria terlihat binggung dan Seol Ok melihat banyak penghargaan salah satunya "Turnamen Tinju Presiden ke-83"
“Apa Anda bisa bertinju?” tanya Seol Ok. Si pria mengaku dulu lumayan jago bertinju.
“Kapan kali terakhir Anda melihat Pak Jang?” tanya Wan Seung. Si pria mengaku Di malam Tuan Jang  menghilang sekitar pukul 21.00 adan melihatnya masuk ke rumahnya.

Mereka pergi ke tempat penyewaan, Si Pria mengaku Sebelum menghilang, Tuan Jang selalu meminjam buku setiap hari Sabtu. Dan Tuan Jang itu  a hidup sesuai jadwal, jadi menginganya. Wan Seung ingin tahu Bagaimana pria itu tahu kalau Tuan Jang menghilang.
“Aku tahu saat meneleponnya karena dia belum mengembalikan beberapa buku. Istrinya menangis tersedu-sedu sampai aku tidak sanggup memintanya mengembalikan itu.” Ucap si pria
“Buku seperti apa yang biasanya dia pinjam?” tanya Seol Ok. Si pria menjawab Novel roman.

Wan Seung dan Seol Ok keluar sejenak dengan wajah lesu. Wan Seung pikir tak mendapatkan apapun  karena menurutnya Jika tidak bisa menemukan orang yang baru hilang kemarin, maka mereka menemukan orang yang hilang tujuh tahun lalu.
“Mereka semua aneh.” Seol Ok. Wan Seung binggung apa yang aneh.
“Mereka semua mengingat kejadian tujuh tahun lalu seolah-olah baru kemarin terjadim Ini bukan kasus orang hilang biasa.” Kata Seol Ok yakin
“Lalu apa? Penculikan? Pembunuhan?” keluh Wan Seung. Seol Ok mengajak mereka kembali ke kantor polisi.
“Dia melaporkan ayahnya hilang jadi Aku yakin datanya masih ada.” Kata Seol Ok. Wan Seung menganguk menyetujuinya. 

Wan Seung memuji dugaan Seol Ok benar kalau  ini bukan kasus orang hilang biasa. Seol Ok membaca keterangan "Sebelumnya diinvestigasi dalam kasus pembunuhan, tapi kasusnya ditutup secara internal." Dan Ada tiga orang tersangka.
“Apa Ini laporannya?  Dan Detektif yang menanganinya adalah... "Letnan Gye Sung Woo.. Kalau begitu, yang paling tahu tentang kasus ini adalah...” "kata Seol Ok membaca berkas.
Wan Seung tahu yang dimaskud Ketua Tim Gye , Seol Ok lalu menunjuk Sung Woo yang berjalan di lorong, keduanya pun saling menatap. Sung Woo binggung tiba-tiba diatap oleh Seol Ok dan juga Wan Seung.

Si Hwan duduk di cafe mencoba menelp "Seol Ok" lalu MC Jay datang bertanya pada Si Hwan apakh ketua klub penggemar Yoo Seol Ok. Si Hwan membenarkan dan berpikir kalau ia lebih tua daripada MC Jay, MC Jay mengajak mereka bicara banmal saja.
“Kau bilang akan datang bersama wanita yang kau sukai. Di mana dia?” ucap MC Jay
“Dia tidak menjawab ponselnya. Katanya dia akan datang. Padahal Dia senang akan bertemu dengan MC Jay.” Kata Si Hwan
“Bukankah dia sedang belajar untuk ujian masuk kepolisian? Dia sudah lulus, kan?” kata MC Jay, Si Hwan kaget kalau MC Jay mengetahuinya.
“Kau tidak bisa menghubunginya sejak saat itu. Tentu, itulah yang terjadi.” Ucap MC Jay yakin, Si Hwan tak yakin mencoba menelp tapi Min Ji tetap tak mengangkat, sementara MC Jay sibuk menelp Seol Ok

“Halo... Nuna Seol Ok.... Kau di mana? Jumpa penggemarmu hari ini. Apa Mau kujemput?” ucap MC Jay mengoda lalu terkejut karena Seol Ok yang baru saja menyari bukti kasus.
“Kasus apa? Jumpa penggemarmu hari ini. Setidaknya kamu harus datang dan menyapa kami.” Ucap MC Jay panik, Seol Ok tiba-tiba datang dengan ponsel di tanganya. MC Jay senang karena Seol Ok  ternyata dalam perjalanan.

Seol Ok melihat Si Hwan yang juga ikut datang, Si Hwan mengaku  kalau ia yang memulai ini. Seol Ok heran kalau ini dianggap klub penggemar karena hanya ada mereka berdua. MC Jay pikir tak perlu banyak karena  hanya ingin menjadi satu-satunya penggemar Seol Ok dan tidak mau orang lain tahu.
“Lalu Di mana Mi Joo? Apa Dia tidak datang?” tanya Seol Ok
“Dia memutuskan hubungan dengan orang ini usai lulus ujian.” Ucap MC Jay. Si Hwan menegaskan bukans seperti itu mengeluh temanya itu hanya sembarangan bicara. Dan terus berusaha menelp Seol Ok.
Si Hwan yakin Min Ji akan datang. Seol Ok mengajak mereka pesan bir lebih dulu dan juga sebotol soju lalu mencoba bando yang dipakai Si Hwan. MC Jay memuji Seol Ok itu terlihat Beda sekali jika memakainya. Si Hwan terus menelp Min Ji dan terlihat ponsel dengan "Si Hwan" yang terus menelp, sementara Min Ji sudah terkapar di semak-semak tak sadarkan diri. Si pelaku pun dengan santainya berjalan pergi meninggalan Min Ji.
Bersambung ke episode 12

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar