PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 20 April 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Ji Seung naek ke bagian atap gedung dan bertanya pada sesorang yang sudah menunggunya, apakah ia Sekretaris Kim. Saat itu juga seseorang menengok menyapa Presdir Ha Ji Seung dan dia adalah Tuan Park. Tuan Park mengaku kalau ini seperti kejutan untuknya. Ji Seung sangat kaget tenyata Sek Kim memang orang yang paling dekat denganya.
“Kukira kau sudah berhenti menjalin kontak, tapi kau yang mencariku lebih dahulu.” Ungkap Tuan Park. Ji Seung masih tetap terdiam seperti tak menyangka bertemu dengan Sek Kim. 

Si Hwan datang ke TKP dengan wajah panik, ingin melihat Mi Joo. MC Jay dan Petugas Kim menahanya agar tak mendekat.  Si Hwan masih berharap kalau Mi Joo tak meninggal, Seol Ok dan Wan Seung terlihat benar-benar Shock karena korban adalah orang yang mereka kenal.
“Apa Mereka sudah menemukannya?” ucap Woo Joo Seok yang bersembunyi di balik semak-semak lalu mengumpat kesal dan langsung menelp Ji Seung.
“Pak Ha, ini mendesak.. Cepat... Cepat hubungkan aku dengan Sekretaris Kim. Jika tidak mempertemukanku dengan dia sekarang, maka Anda akan menyesalinya.” Ucap Joo Seok mengancam. 

Akhirnya Joo Seok  datang ke kantor, Ji Seung lalu memberitahu kalau pria yang ada didepanya adalah Sekretaris Kim. Seorang pria dengan wajah dingin berkata pada Joo Seok kalau mendengar ada yang perlu diurus. Joo Seok terlihat sangat marah merasa kalau Ji Seung mengangap dirinya bodoh.
“Sekretaris Kim tidak mungkin semuda ini. Anda sudah mengenalnya selama 17 tahun. Bukankah begitu?” ucap Joo Seok marah
“Sekretaris Kim tidak pernah menampakkan diri.” Ucap Ji Seung pasrah
“Karena itu, tolong bujuk dia.” Tegas Joo Seok. Ji Seung langsung menatap sinis karena di perintah oleh anak muda.
“Jangan menatapku seperti itu. Kita berdua sama saja... Anda dan aku hanya berusaha bertahan hidup. Benarkan?” ucap Joo Seol seperti menyimpan rahasia Ji Seung. 

Kyung Mi sibuk mengambar semua semak-semak dalam buku gambar dengan wajah serius. Tuan Hwang memuji kalau Garis-garis halus dan komposisi akurat dan mendedikasikan waktu dan perhatian untuk ini. Kyung M dengan bangga mengataakn kalau ia kuliah di jurusan seni.
“Kau memang berbakat... Kau berbakat dalam menunjukkan bakatmu yang tidak berguna. Berapa banyak waktu yang kau habiskan untuk ini? Kamu bisa saja mengambil lebih dari 500 foto alih-alih menggambar ini.” Ucap Tuan Hwang menyindir.
“Aku pun hendak mengambil foto.” Kata Kyung Mi bergegas pergi. Tuan Hwang mengeluh Kyung Mi seperti ikut kontes melukis.

“Hei... Baik-baiklah, Pak Hwang.” Komentar Sung Ha
“Fokus pada pekerjaanmu. Kenapa kau berkeliaran di sini? Apa Kau tidak menginvestigasi?” ejek Tuan Hwang
“Tempat ini sepi, tapi kita bisa mengendarai mobil di dekat tempat ini. “ ucap Seol Ok
“Ada jejak ban... Apa Kalian melihatnya?” kata Wan Seung menunjuk ke arah kanan.
“Sepertinya dia kebingungan. Mungkin dia tidak tahu mayatnya harus diapakan.” Komentar Sung Ha
Flash Back
Joo Seok setelah membawa mayat Mi Joo kebingungan cara membereskan masalahnya bahkan sekarang sedang musim UTS.
Seol Ok yakin Si pelaku belum pernah kemari. Wan Seung mengartikan ini bukan kejahatan terencana. Tuan Hwang heran Kenapa pelaku meninggalkan mayat itu selama berhari-hari, padahal punya cukup waktu untuk membuangnya.
“Dia ingin melihatnya untuk kesenangan pribadi.” Ucap Sung Ha yakin. Setiap malam Joo Seok datang melihat Mi Joo yang sudah menjadi mayat.
“Untuk apa melihatnya? Seharusnya dia menyembunyikannya supaya tidak ditemukan.” Kata Wan Seung heran
“Tempat ini sangat jarang dilalui. Tapi banyak jejak sepatu di titik itu. Ukuran sepatunya sama. Jadi, tidaklah mudah mengenali jejak sepatu itu.” Kata Sung Ha yakin. 



Ji Seung akhirnya berbicara dengan Tuan Park sebagai Sekretaris Kim, lalu memberikan ponselnya pada Joo Seok. Tuan park mengaku tahu Joo Seok adalah sepupunya Wakil Presdir Grup Jinmi,Song Tae Gyu dan akan lulus kuliah hukum jadi membutuhkan nilai yang lebih baik. Joo Seok membenarkan.
“Aku tidak punya waktu untuk ini. Mayat itu sudah ditemukan.” Ucap Joo Seok
“Kenapa kau meninggalkannya di sana?” tanya Tuan Park
“Aku ingin melihatnya sesekali.” Kata Joo Seok seperti tanpa rasa bersalah. Ji Seung mendengarnya seperti teringat dengan masa lalu.
Flash Back
“Jika menemukan kelemahannya, kau bisa memanfaatkannya untuk waktu yang lama. Kenapa kau secemas itu? Jika kau ingin berumur panjang dan sehat, jangan terlalu banyak pikiran.” Ucap Tuan Park berbicara pada Ji Seung.
“Dia tidak terkendali.” Ucap Ji Seung ketakutan.
“Ada banyak cara untuk mengendalikannya.” Kata  Tuan Park yakin. 


Joo Seok tertawa dengan semua tindakanya. Tuan Park merasa Joo Seok itu mempersulit masalah ini. Joo Seok mengaku karean itu  memaksa Pak Ha menghubungi Sekretaris Kim, seperti sangat yakin kalau masalahnya bisa diatasi. Ji Seung terdiam dengan wajah panik. 

Sung Ha tahu kalau  Beberapa pembunuh berantai tidak mengubur mayat korban dalam-dalam dan Mereka ingin mayat itu dekat agar bisa diamati dan ingin mengenang masa-masa saat melakukan pembunuhan.
“Artinya ini pembunuhan berantai.” Kata Seol Ok
“Setelah fantasi itu memudar, maka mereka membunuh lagi. Karena itulah dia kembali ke sana berulang kali. Jika mayatnya belum ditemukan, dia akan menikmatinya lebih lama. Tapi mayat itu sudah ditemukan.” Ucap Sung Ha
“Dia akan membunuh lagi.” Balas Seol Ok, Sung Ha merasa Sepertinya pelaku baru mulai.

Suasana ruang rapat terlihat menyedikan dengan foto mayat Mi Joo yang sudah menghilang karena terpanggang. Seol Ok berkomentar Mi Joo yang  sangat cantik.  Wan Seung menyuruh Seol Ok istirahat saja karena ia yang akan menangkap pelakunya.
“Tidak... Aku mau melihatnya ditangkap dengan mataku sendiri.” Kata Seol Ok. Wan Seung mengaku mencemaskannya.
“Biarkan saja aku menangis... Mi Joo disiksa dan dibunuh... Aku baik-baik saja...” kata Seol Ok mencoba untuk tetap bertahan.
“Dia berusaha keras melawan pelaku... Di tubuhnya banyak memar.” Kaya Han Mi

Flash Back
Min Joo yang ditangkap oleh Joo Seok langsung diseret di gang yang gelap. Beberapa kali berusaha melawan, tapi tubuhya yang kecil tak bisa melawan Joo Seok, malah tubuhnya terlempar ke arah dinding dan jatuh beberapa kali.
“Sebelumnya Mi Joo belajar untuk ujian kepolisian. Pasti dia meninggalkan barang bukti pada pelaku. Bekas cakar atau gigitan.” Ucap Seol Ok yakin 



Flash Back
Joo Seok mencoba mencekik Mi Joo dengan mendorongnya ke arah dinding, Mi Joo pun menarik leher Joo Seok terlihat sebuah goresan dibagian leher.
“Bagaimana hasil forensiknya?” tanya Sung Ha.  Wan Seung menjawab Darah dan daging ditemukan di kuku jari tangannya.
“Hasil uji DNA-nya akan keluar dalam beberapa hari.” Kata Wan seng
“Banyak bekas luka di tubuhnya.” Kata Sung Ha dan Wan Seung bisa membayangkan kalau Mi Joo diseret di lantai semen.
“Tapi dia ditemukan di padang ilalang.” Ucap Na Ra binggung. Wan Seun pikir Mungkin pelaku menculik dan memindahkannya.
“Ada jejak ban di lokasi penemuan. Polanya terlihat agak unik. Pasti dia memakai mobil itu untuk memindahkan Mi Joo.” Kata Seol Ok
“Tempat mayat itu ditemukan sulit dicapai dengan berjalan kaki.” UjarWan Seung
“Jika melihat pola bannya yang unik, pasti ban ini buatan luar negeri.” Kata Han Mi 


Sung Ha ingin tahu Apa merek ban-nya, pada Tuan Hwang. Tuan Hwang mencari dari komputernya berkata kalau itu ban mahal. Sung Ha mengartikan akan lebih mudah menemukan produsennya. Tuan Hwang berpikiran yang sama.
“Omong-omong, apa menurutmu ini kasus pembunuhan berantai lagi?” ucap Tuan Hwang. Sung Ha merasa tidak pernah bilang begitu.
Flash back
“Kenapa dia meninggalkan mayat itu di sini selama berhari-hari? Dia punya cukup waktu untuk membuangnya.” Kata Tuan Hwang penasaran
“Dia ingin melihatnya untuk kesenangan pribadi.” Jawab Sung ha
“Kau terlihat sangat gelisah... Pasti ini pembunuhan berantai.. Tidak biasanya kau tertarik dengan sebuah kasus.”kata Tuan Hwang yakin
“Kau agen forensik. Jangan menarik kesimpulan semudah itu.” Komentar Sung Ha
“Aku ingin mengatakan sesuatu. Jarang sekali ada pembunuh berantai. Jangan terlalu condong berpikir seperti itu, oke?” kata Tuan Hwang
“Aku juga berharap ini bukan pembunuhan berantai.” Ucap Sung Ha dengan menatap kosong.


Seorang pria berjalan dengan wajah ditutup oleh masker, lalu sengaja menutup bagian camera CCTV di jalan. Setelah itu membobol masuk ke sebuah kamar. Terlihat foto Si Hwan dan juga Mi Joo di dalam kamar, Si pria misterius mengambil beberapa barang di dalam kamar, bahkan menuliskan sesuatu pada laptop. 

Seol Ok bertanya pada Shi Hwan Apa terjadi sesuatu antara ia dan Mi Joo. Si Hwan mengaku tak ada, menurutnya  Mi Joo terlalu baik untuknya, bahkan berniat merelakannya saat Mi Joo mengatakan lulus ujian.
“Aku ingin membuat kenangan indah untuk kali terakhir bersamanya. Aku hendak menyampaikan bahwa aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan dia. Dia sudah begitu banyak menderita dan akhirnya lulus ujian. Kenapa hidupnya menyedihkan begini?” Ucap Si Hwan sambil menanngis.
“Dendamku terlalu besar, jadi, sulit merelakan kematiannya seperti ini.Aku pasti akan menangkap si pelaku dan membunuhnya sendiri.” Ucap Si Hwan sangat marah
“Jangan, Si Hwan... Kau tidak boleh melakukan itu.” Kata Seol Ok menasehati. Si Hwan merasa kalau cobaan ini terlalu berat bagiknya. 


“Si Hwan... Jangan berpikir melakukan hal yang aneh-aneh... Mengerti? Aku pasti akan menangkap pelakunya. Mari kita tangkap dia dan pastikan dia dihukum.” Ucap Seol Ok mengantar Si Hwan pulang
“Aku juga mau menangkap si pelaku dengan tanganku sendiri.” Tegas Si Hwan tak terima pacarnya dibunuh.
“Baiklah. Mari kita tangkap pelaku itu bersama-sama. Cobalah mencari barang-barang Mi Joo,seperti catatan, foto, atau buku hariannya dahulu.” Pintah Seol  Ok. Si Hwan mengerti  karena akan mencarinya.
“Yah... Menangis tidak akan membantu kita menangkap si pelaku... Mari kita bangkit.” Ucap Seol Ok menyakinkan dirinya. 

Si Hwan melihat pria keluar dari kamar Mi Joo dan bertanya kenapa keluar dari kamar itu.  Si pria menyebut nama Go Si Hwan, Si Hwan kegat pria tu bisa mengenalnya. Beberapa saat kemudian, Si Hwan berlari kabur ke luar apartement dan bersembunyi, tapi melihat ke bagian belakang sudah ada orang yang mengejarnya.

Tuan Shin bertanya pada anaknya kalau memang tidak punya pacar. Na Ra megaku ada beberapa pria yang menumpang di mobilnya, Tuan Shin mengejek pria itu memiki Selera wanita mereka tinggi seperti anaknya. Na Ra dengan malu-malu mengaku  mendapat bunga.
“Sungguh? Apa pekerjaannya? Bagaimana latar belakang keluarganya?” kata Tuan Shin terlihat bahagia
“Aku tidak tahu bunga itu dari siapa. Ada tulisan Sekretaris Kim di pesannya.” Kata Na Ra. Tuan Shin kaget dan terlihat tegang mendengar nama Sek Kim. Na Ra pun bertanya ada apa dengan ayahnya yang tiba-tiba hanya diam saja.
“Kapan kau mendapatkannya?” tanya Tuan Shin. Na Ra mengaku  Kemarin.
“Kenapa baru bilang sekarang? Mulai sekarang, ikut mobil ayah.” Tegas Tuan Shin
“Kenapa? Itu tidak melanggar regulasi kendaraan.” Ucap Na Ra heran. Tuan Shin tak ingn membuat anaknya berbahaya meminta agar menuruti perintahnya. 
“Ikut mobil ayah saat pulang kerja juga... Jangan pergi ke kelab atau tempat lain.” Tegas Tuan Shin lalu menarik anaknya untuk naik mobilnya. 

Tuan Shin dan Tuan Park main baduk bersama di ruanganya. Tuan Park menatap Tuan Shin seperti mencemaskan sesuatu. Tuan Shin ingin bercerita kalau Belakangan ini, tapi akhirnya mengurungkan niatnya mengaku hanya banyak pikiran.
“Jangan terlalu banyak pikiran agar bisa panjang umur dan sehat.” Pesan Tuan Park. Tuan Shin mengetahuinya.
“Berapa usia putrimu?” tanya Tuan Park. Tuan Shin menjawab umurnya 26 tahun. Tuan Park pikir anaknya itu Belum menikah, Tuan Shin membenarkan.
“Jodohkan dia dengan seseorang jika ada pria baik-baik.” Pinta Tuan Shin
“Lantas, kau harus berumur panjang supaya bisa melihat putrimu menikah.” Komentar  Tuan Park.Tuan Shin menganguk setuju.
“Demi kebaikan putrimu, maka jangan berkhianat.” Pesan Tuan Park. Tuan Shin terkejut mendengarnya.
“Jangan mengkhianati Sekretaris Kim jika ingin mempertahankan posisimu sebagai kapolsek Kurasa hari ini aku menang..” Kata Tuan Park. Tuan Shin makin kaget dan mengetahui pria yang ada didepanya adalah Sekretaris Kim. 


Tuan Jo dan Sung Woo masuk ruangan.  Tuan Shin menyambutnya lalu menyuruh Tuan Joo duduk dan berbicara pada Sung Woo agar menangani kasus pembunuhan Yoon Mi Joo. Tuan Jo dan Sung Woo kaget mendengarnya. 
Flash Back
Tuan Park meminta agar Unit Satu yang menginvestigasi. Tuan Shin mengatakan kalau sekarang, Inspektur Woo dan Ha Wan Seung sedang menangani... Tuan Park dengan nada sinis merasa tidak sedang berdiskusi dengannya jadi menyuruh agar menyelesaikan sendiri.
“Kenapa Anda mau Unit Satu...” tanya Tuan Shin penasaran. Tuan Park balik bertanya apakah Tuan Shin memang ingin tahu
“Bukankah baik bagimu jika memberi tahu orang lain bahwa kau tanda tangan dokumennya? Bagaimana? Apa Kamu masih penasaran?” kata Tuan Park. Tuan Shin mengelengkan kepala dengan wajah pucat. 


Tuan Jo memberitahu kalau Kasus itu diinvestigasi tim lain. Sung Woo juga berpikir kalau Unit Dua tidak akan membiarkannya. Khususnya Detektif Ha. Tuan Shin menegaskan kalau Ini perintahnya, tidak ada yang bisa menentangnya.
“Sejak kapan kita membutuhkan izin darinya?” ucap Tuan Shin marah. Tuan Joo mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Tim Satu adalah unggulan di polsek kita... Karena Unit Dua tidak bisa dipercaya.” Tegas Tuan Shin
“Pak, walau demikian... Kelihatannya tidak baik jika kita merebut kasus mereka.” Kata Tuan Jo.
“Manajer Jo... Bukan itu yang penting di sini... Yang penting adalah memecahkan kasus ini... “ ucap Tuan Shin.
“Anda benar... Kalau begitu, bagaimana kalau kita mintakedua tim ini menginvestigasi kasusnya bersama?” saran Tuan Jo. Tuan Shin pun menyetujuinya.  Sung Woo pun tak bisa menolaknya. 


Joo Seok masuk ke lorong gedung polis dan melihat kebagian "Divisi Urusan Pidana" Detektif Yuk melihat  Joo Seok seperti orang kebingungan lalu bertanya Ada yang bisa dibantu. Joo Seok mengatakan datang untuk menjadi sukarelawa di Pusat Urusan Sipil. Detektif Yuk pun menunjuk arah tempat Joo Seok berkerja. 

Tuan Hwang dan Kyung Mi kembali datang ke TKP, mencari kembali sesuatu untuk menambah investigasi. Sung Woo pun ikut datang ke TKP, dengan Timnya mencari sesuatu untuk keperluan timnya. Petugas Kim bertanya pada MC Jay apakah mengenal korban.
“Aku tidak kenal dekat dengannya. Tapi Dia pacarnya temanku.Aku berharap Seol Ok segera menangkap pembunuh itu. Hei...Bukankah forensik sudah kemari? Kenapa datang lagi?” tanya MC Jay heran
“Mereka melakukannya berulang kali untuk kasus-kasus besar.” Kata petugas Kim
“Maksudku, pasti akan selesai jika Seol Ok yang menginvestigasi. Mereka tidak perlu melakukannya lagi.”Komentar MC Jay 

Kyung Mi menemukan sehelai rambut, Tuan Hwang menemukan sesuatu berpikir kalau belum pernah melihat sesuatu dan Ada yang aneh. Kyung Mi akhirnya melapor kalau menemukan sehelai rambut. Tuan hwang heran karena tidak ada di identifikasi pertama mereka.
“Mungkin lokasi ini sudah terkontaminasi.” Kata Kyung Mi

Flash Back
Seseorang dengan pakaian polisi masuk ke TKP tanpa  dicurigai, lalu menaruh sehelai rambut, dan menyemprotkan bekas darah di ilalang dari tissue yang ditemukan di kamar Mi Joo.
“Bagaimana kalian menjaga lokasi ini? Kalian harus mempertahankannya dengan saksama. “Teriak Tuan Hwang terlihat sangat marah pada polisi yang menjaga TKP.
“Katakan itu kepada Unit Dua Tindak Pidana Berat. Aku baru menerima kasus ini empat jam lalu.” Ucap Sung Woo
“Kenapa dua tim mengerjakan satu kasus yang sama? Sulit mencari penanggungjawabnya.” Keluh Tuan Hwang
“Tanyakan kepada Kapolsek Shin. Saat hasil uji forensik sudah ada, beri tahu kami dahulu.” Perintah Sung Woo
Tuan Hwang pikir kenapa ia harus melakukan itu. Sung Woo memohon agar  bantuannya. Tuan Hwang tak peduli segera memanggil Kyung Mi agar menyelesaikan pencarian di lokasi TKP.  Sementara  Sung Woo menyuruh Detektif Yuk agar mengambil foto di TKP. 
“Apa Kau menemukan sesuatu di sekitar Yoon Mi Joo? Apa Ada orang yang mencurigakan?” tanya Sung Woo  pada Detektif Yuk.
“Dia tidak menemui keluarga dan teman-temannya selama tiga tahun. Dia tinggal di Indekos Ino di Noryang-dong, pergi ke kelasnya, lalu ruang belajar. Itu saja.” Ucap Detektif Yuk. 


Wan Seung berbicara di ruang rapat kalau Pada hari insiden Yoon Mi Joo, Mi Joo melakukan percakapan terakhir dalam jarak 150 meter dari stasiun pangkalan seluler di Joongjin 6-dong, lalu Dua pekan kemudian, Mi Joo ditemukan tewas di padang ilalang.
Flash Back
Mi Joo sedang berbicara dengan Si Hwan meminta agar jangan tutup teleponnya, karna Ada orang aneh dan merasa kalau itu orang mesum.
“Kelihatannya dia ke sana untuk menemui teman yang tinggal di Joongjin 6-dong. “Ucap Wan Seung
“Orang mesum berkeliaran di lingkungan itu.” Kata Han Mi. Detektif Yuk mengejek kalau itu artinya pelakunya ulah orang mesum
“Tidak ada sekolah putri di sekitar sana. Itu bisa terjadi di mana saja.” Kata Detektif Yuk.
“Orang ini bukan lagi sekadar orang mesum” tegas Sung Ha. Na Ra menambahkan Sekarang pelaku yang berevolusi menjadi pemerkosa.
Detektif Yuk makin mengejek kalau itu artinya seperti ker yang berubah menjadi manusia. Wan Seung memperingatkan Detektif Yuk agar Berhentilah bercanda dan dengarkan, lalu kembali menjelaskan kalau Mi Joo dibunuh di Joongjin 6-dong, kemudian diangkut ke padang ilalang dengan sebuah mobil.

“Banyak gesekan yang disebabkan oleh lantai semen di tubuhnya. Namun, padang ilalang itu basah dan berlumpur.” Kata Wan Seung
“Orang bisa lecet karena lumpur. Aku sering begitu saat mabuk, jadi, tahu benar.” Kata Tuan Jo
“Itu jauh berbeda dengan yang ditimbulkan karena lantai beton keras.” Tegas Tuan Hwang
Flash Back
Tuan Hwang mengamati mayat Mi Joo yang sudah menghitam, ada banyak bekas luka dan menyimpulkan kalau sebelum meninggal, Mi Joo diseret di lantai semen.
“Kami menemukan banyak jejak tanah. Tapi aku tidak yakin itu milik korban, Yoon Mi Joo.” Ucap Kyung Mi sebelumnya di TKP mengambil foto.
“Tidak penting itu lumpur atau semen. Luka-luka lecet itu bukan penyebab kematiannya.” Komentar Sung Woo
“Tewas karena sesak napas dari tekanan leher. Kau paham maksudnya, bukan? Artinya dia dicekik.” Jelas Tuan Hwang.
Sung Woo pikir mereka berhenti membicarakan lantai semen. Wan seung memberitahu kalau mereka menemukan jejak ban di lokasi mayatnya ditinggalkan. Tuan Hwang mengatakan kalau ban mahal untuk tujuan khusus dan Ban itu tidak pasaran.
“Kemungkinan besar wanita ini tidak sadar saat dimasukkan ke mobil dan dibunuh lama setelah itu.” Ucap Sung Ha yakin
“Apa Ada bukti jejak ban itu milik si pembunuh? Banyak pemancing datang dan parkir di sana saat malam hari.”tanya Sung Wo. Detektif Yuk mengejek kalau jejak ban itu meninggalkan namanya. Suasana terasa tegang di ruang rapat. 

Seol Ok kembali pergi ke TKP, lalu berjalan di tepi jalan. MC Jay menghampiri Seol Ok, kalau mendengar Tim Forensik menemukan sehelai rambut, jejak sepatu, dan alang-alang bernoda darah. Seo Ok mengucapkan Terima kasih atas informasinya lalu kembali berjalan di TKP.
“Dia dikeluarkan di sini.” Ucap Seol Ok bisa membayangkan,
Flash Back
Di hari kejadian Joo Seok menghentikan laju mobilnya lalu menurunkan mayat Mi Joo yang ada dibagasi mobil. Seol Ok tahu kalau Pertama-tama, Mi Joo diseret kemari dalam keadaan tidak sadar tapi Tidak lama kemudian, Mi Joo sadar.
Mi Joo yang ditarik oleh Joo Seok didalam semak, lalu saat itu juga tersadar dan mencoba melawan Joo Seok untuk bertahan hidup. Lalu Seok Ok bisa melihat tempat Mi Joo menghembuskan nafas terakhirnya karena cekik oleh Joo Seok. 


“Mi Joo diculik dari tempat lain dalam keadaan tidak sadar. “ ucap Seol Ok tak bisa menahan tangisnya.
“Awalnya dia diserang di atas lantai keras seperti lantai semen. Di tubuhnya banyak lecet.” Kata Wan Seung yang ikut kembali melihat TKP.
“ Kalau begitu, pasti di Joongjin-dong. Dia punya janji di Joongjin-dong pada hari dia menghilang.” Komentar Seol Ok
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar