Ps : beberapa episode aku
menuliskan nama Tuan Park, yang sebenarnya adalah Tuan Kang, Jadi mohon
dimakluminya yah. Hihihi... Selamat membaca !!!
Sung Woo
keluar dari kantor sambil menelp memastikan kalau itu Go Si Hwan dan terlihat
kaget, lalu bertanya Seperti apa mayatnya
dan kapan ditemukan dan bergegas menaiki mobil. MC Jay mendengar nama Go Si Hwan, terlihat sangat kaget.
Di TKP,
Si Hwan sudah tak bernyawa tersadar di kemudi, dengan lembaran "Pesan Terakhir dan
Wasiat" di sampingnya. MC Jay sambil menangis tak percaya karena Belum
lama ini Si Woon minum-minum bersamanya
dan menurutnya bukan tipe orang yang
akan melakukan seperti ini. Seol Ok pun
datang dengan Wan Seung.
“Aku tak
percaya... Kau bilang kita akan menangkap pembunuh itu bersama.” Ucap Seol Ok
melihat Si Hwan yang sudah terbujur kaku.
Wan Seung pun tak bisa berkata apa-apa.
Kyung Mi
mengambil gambar dengan Tuan Hwang, Seol Ok melihat Mobil, Arang, Pesan, Bunuh
diri, menurutnya kalau ini metode yang sama. Wan Seung tak percaya karena kalau
kasus Bunuh diri, karena Si Hwan tidak punya mobil, jadi tidak masuk akal.
“Detektif
Lee.... Bisa cek kendaraan ini dahulu?” perintah Wan Seung pada detektif
lainya.
Flash Back
Pria
misterius membawa Si Hwan dengan mobilnya, terlihat Si Hwan sudah tak bernyawa
berbaring di kursi belakang. Setelah sampai di TKP Si pria menghapus semua
sidik jari dengan tissue dan menyalakan arang di dalam mobil.
“Tidak
ada yang bisa melihat kejadian di dalam mobil, mobil juga kedap suara. Jika
bisa menghindari CCTV dan kamera dasbor, itu bisa menjadi tempat sempurna untuk
membunuh.” Ucap Seol Ok
Pelaku juga
menghapus sidik jari pada kemudi lalu menyandarkan kepala Si Hwan seolah-olah
bunuh diri.
“Tidak ada
banyak ruang di dalam mobil, jadi, kita bisa menyingkirkan semua barang bukti tanpa
membuang tenaga dan biaya. Karena itulah dia tidak pernah ditangkap untuk waktu
yang lama.” Kata Seol Ok. Wan Seung memikirkan maksud kalimat Untuk waktu yang
lama.
“Apa
Maksudmu ini pernah terjadi berulang kali?” tanya Sung Woo bingung.
“Pembunuhan
berkedok bunuh diri. Dalangnya orang berpengalaman.” Kata Seol Ok yakin
“Imajinasimu
luar biasa.” Keluh Sung Woo tak percaya lalu pergi meninggalkan keduanya.
Seol Ok
memberitahu Wan Seung kalau Ini metode
yang sama, Wan seung juga yakin Persis seperti insiden tahun 2007. Seol Ok
masih ingat kejadian Sebelas tahun lalu. Wan Seung pun ingat kalau itu Di Bukit
Gongpyeong, Sinim-dong.
Flash Back
Di dalam
taksi kedua orang tua Seol Ok meninggal dan dianggap sebagai bunuh diri dengan
cara yang sama. Seol Ok menjerit histeris melihat keduanya yang meninggal dalam
taksi
“Pesan,
arang, dan mobil... Dilakukan sesuai manual.” Ucap Seol Ok masing mengingatnya.
“Sekretaris
Kim terlibat.” Kata Wan Seung dengan wajah yakin.
Ji Seung
sedang berbicara di telp, sementara Joo Seok merengek agar mengeluarkan dari
kantor polisi dan harus keluar secepat mungkin. Ji Seung memberitahu kalau Joo
Seok ingin bicara langsung lalu memberikan ponselnya. Joo Seok kembali mengeluh
kalau keadaanya sekarang membuat gila.
“Kudengar
kamu terkena masalah lagi.” Ucap Tuan Kang
“Ada
beberapa detektif yang bersembunyi di sana. Artinya Anda gagal membereskan
mereka. Benarkah Anda Sekretaris Kim?” ucap Joo Seok marah
“Kalau
begitu, kau mau aku bagaimana?” tanya Tuan Kang. Joo Seok meminta agar Tuan
Kang mengeluarkan dari kantor polisi secepatnya.
“Kau
tidak boleh bilang begitu sebagai mahasiswa hukum dan tahu betul itu mustahil.”
Ucap Tuan Kang.
“Aku tahu
lebih banyak daripada yang Anda pikirkan, Sekretaris Kim.” Ucap Joo Seok
mengancam, Tuan Kang pun akhirnya menutup telp.
“Anak-anak
zaman sekarang tidak tahu terima kasih. Mereka bahkan tidak bisa membereskan
perbuatan mereka.” Keluh Tuan Kang
“Aku
sungguh tidak tahan berada di sini semenit lagi, Tidak ada ranjang., Bau dan
kotor.” Keluh Joo Seok
“Apa kau
tidak bosan mengulangi itu?” komentar Ji Seung seperti menahan amarah.
“Jika kau
tidak bisa mengeluarkanku, setidaknya carikan aku sel di mana aku bisa
sendirian. Ini bukan satu-satunya sel tahanan.” Ucap Joo Seok
“Jadi, kau
mau menggunakan satu sel sendirian dan membiarkan orang lain berdesak-desakan?”
ucap Ji Seung
“Anda
bilang kenal dengan Kapolsek di sini. Setidaknya Anda bisa melakukan itu
untukku.” Ucap Joo Seok terus merengek.
Kyung Mi
terus mencari sidik jari dan Wan Seung melihat lembaran "Pesan Terakhir
dan Wasiat" Seol Ok berbicara pada Kyung Kyung Mi kalau tidak akan bisa menemukan
sidik jari pelakunya. Kyung Mi yakin pasti ada sidik jari seseorang, karena tidak
memakai sarung tangan. Tuan Hwang juga menyemprotkan cairan untuk menemukan
sidik jari.
“Apa-apaan
ini?.. Tidak ada apa-apa di mobil ini.. Bahkan Sidik jari parsial pun tidak... Baru
kali ini aku melihat TKP sebersih ini.” Ucap Tuan Hwang heran
“Bagaimana
kau tahu tidak akan ada apa-apa?” bisik Kyung Mi kaget Seol Ok bisa
mengetahuinya.
“Mereka
tidak bisa memilih sidik jari yang harus dihapus.” Ucap Seol Ok.
“Jadi,
ada yang sengaja menghapusnya?” kata Kyung Mi. Seol Ok membenarkan
Ji Seung
keluar dari ruangan, berjalan di lorong dengan wajah kebingungan, teringat
kembali pembicaraanya dengan Joo Seok.
Flash Back
Joo Seok
membahas tentang Detektif Ha adiknya dan berpikir kalau mereka berdua mau
mempermainkannya. Ji Seung terlihat marah, Joo Seik pikir kalau Ji Seung itu Jangan
tersinggung.
“Omong-omong,
dia mengetahui sebanyak apa tentang Anda? Aku harus membeberkan semuanya saat
berada di ruang interogasi.” Kata Joo Seok kembali mengancam.
Ji Seung
keluar dari kantor berbicara dengan seseorang memberitahu kalau Joo Seok tampak
sangat gelisah dan meminta agar mencari cara untuk menenangkannya, serta Tidak
perlu janji untuk mengeluarkannya.
Wan Seung
terus melihat lembaran "Pesan Terakhir dan Wasiat, Aku minta maaf. Aku
sudah membunuh Yoon Mi Joo" Seol Ok mendekat mengetahui kalau isi suratnya
kalau Si Hwan mengakui kejahatannya di pesan itu, Alasan dan caranya membunuh
Mi Joo, metode dan tempat membuang mayat tersebut, serta alasannya bunuh diri tertulis
di sana.
“Hei.., Ahjumma
kau tidak boleh menyentuh barang bukti seperti itu. Kamu melanggar hukum. Nanti
bisa terkena masalah.” Ucap Sung Woo memperingati. Seol Ok ingin menjawab tapi
disela oleh Wan Seung
“Dia bukan
membicarakan wasiat Si Hwan, tapi kasus dari 11 tahun lalu.” Kata Wan Seung
membela.
Flash Back
Seol Ok
sambil menangis mengetahui kalau Ini tulisan tangan ayahnya Tapi ini bukan
wasiatnya. Wan Seung pikir kalau Ayah Seol Ok menulis sendiri, tapi itu bukan
wasiatnya. Seol Ok yakin kalau ayahnya
hanya menyalin tulisan orang lain dan akan
menunjukkan bukti bahwa dia dibunuh.
“Orang
menulis wasiatnya saat merasa gelisah. Jadi, sebagian besar tulisannya akan
sulit dibaca. Mereka ingin orang lain memahami mereka. “Ucap Seol Ok yakin
“Tapi
wasiat Si Hwan tertata dengan sempurna. Ada tujuannya,” Kata Wan Seung. Seol Ok
yakin kalau ini Pengakuan kejahatan.Sung Woo terdiam mengingat sesuatu.
Flash Back
Saat
datang ke tempat Si Hwan merasakan ada yang aneh karena bukti-bukti ini diletakkan dengan rapi,
Seolah-olah meletakkannya untuk mereka temukan. Menurutnya Meski sedang tergesa-gesa,
mereka biasanya tetap membawa laptop saat melarikan diri.
“Apa
pelakunya bunuh diri?” tanya Sung Ha akhirnya datang ke TKP. . Seol Ok
menegaskan Si Hwang bukan pelakunya dan
tidak bunuh diri.
“Ini
metode lama.” Ucap Sung Ha melihat surat wasiat yang diketik.
“Metode
dari 11 tahun lalu. Kenapa dia memakai metode selama itu?” kata Seol Ok
“Karena
aku mengejar metode terbarunya.” Kata Sung Ha mengingat saat bertemu dengan
korban Hyun Soo yang mati terbakar.
“Inspektur
Woo... Ini ulah Sekretaris Kim, kan?” ucap Wan Seung. Sung Ha seperti tak percaya kalau itu ulah
Sekretaris Kim sambil menatap Si Hwan yang masih ada di dalam mobil.
Tuan Kang
kembali main baduk dengan Tuan Shin di ruangan yang bisa dengan mudah
memenangkanya, yang menurutnya tak seru. Tuan Shin mengajak agar main lagi. Tuan
Kang menolak.
“Seseorang
ingin merasa nyaman di dalam tahanan. Biarkan dia sendirian di sel itu. Lagi
pula, dia akan segera bebas.” Ucap Tuan Shin memberikan permintaan kembali.
Tuan Shin pun tak bisa menolaknya.
“Biarkan
dia makan yang dia mau.” Ucap Tuan Kang. Tuan Shin menganguk mengerti dengan
perintah Sek Kim.
Tuan Kang
keluar dari ruangan menelp seseorang berbicara kalau meminta antarkan makanan
ke sel tahanan, dengan Pizza, ayam, atau sushi, karena Joo Seok bilang mau
diantarkan makanan, serta memberikan perhatian ekstra kepadanya.
Si Hwan
akhirnya dibawa ke ambulance, Seol Ok meminta maaf karena harus pergi seperti
itu dan menegaskan kalau pasti akan menangkap pelakunya apa pun yang terjadi.
Ia juga tidak peduli siapa dalangnya, jadi akan memastikan hal seperti ini
tidak terulang. Wan Seung mengajak masuk mobil tapi akhirnya kembali menemui
Sung Ha.
“Bukankah
sudah saatnya kau memberi tahu kami?” ucap Wan Seung. Sung Ha ingin tahu
memberitahu tentang apa.
“Tentang
Sekretaris Kim.” Ucap Wan Seung. Seol Ok menatap keduanya seperti ingin
mengetahuinya juga.
Sung Ha naik
mobil dengan Wan Seung yakin kalau Cara
Sek Kim merekayasa bukti bisa dibilang sempurna, Tidak ada kesalahan. Seol
Ok pikir Ada sebuah kesalahan yang
ternyata ikut duduk dibangku belakang. Ia menceritakan Beberapa teman Si Hwan bermain-main
dengan kamera tersembunyi walaupun mereka bukan teman dekat.
“Konon
mereka memasang CCTV di kost karena iseng.” Ucap Seol Ok mengingat Ki Bum dan
Dae Woon yang memakai kacamata sebagai kamera.
“Benarkah??
Jadi Kapan mereka kapok?” keluh Wan Seung marah.
“Aku pernah
mendengar Si Hwan mengatakan itu. “ ucap Seol Ok
Flash Back
Si Hwan
menceritakan Park Gi Beom merekam dengan kamera tersembunyi. Lalu Gi Beom dan
Dae Woon melakukannya bersama-sama, tapi tidak bisa menemukan kamera itu di
mana pun dan sempat terpikir untuk melaporka dan tidak tahan lagi dengan mereka.
“Si Hwan
bilang dia tidak bisa menemukan kamera itu.” Ucap Seol Ok
“Apa Menurutmu
kameranya masih di sana?” tanya Sung Ha. Seol Ok juga tak tahu.
“Kita
harus bergerak cepat... Semoga itu tertangkap kamera.” Kata Seol Ok
“Jika
kameranya tidak berfungsi, Wasiat itu diketik di laptop Si Hwan. Kamar itu
sangat kecil, jadi Pasti tertangkap kamera.” Ucap Wan Seung. Seol Ok menyuruh agar Wan Seung
sedikit lebih cepat.
“Jika
Sekretaris Kim menemukannya lebih dahulu, bukti terakhir itu akan musnah.” Kata
Seol Ok
Tuan Kang
mendengarkan percakapan keduanya, mengetahui
Kamera tersembunyi.
Pelaku
akhirnya kembali ke kamar Si Hwan mencari diseluruh kamar dan akhirnya
menemukan kamera yang terlihat di rak buku. Saat itu Sung Woo datang melihat si
pelaku dan langsung menangkapnya, akhirnya pelaku dibawa oleh polisi lain untuk
dibawa ke kantor polisi.
Seol Ok
bergegas turun dari mobil dengan Sung Ha dan Wan Seung setelah pelaku dibawa
pergi. Sung Ha mengeluh kalau pada Tim
Unit dua menurutnya kalau Ketua Tim itu melakukan sesuatu untuknya.
“Kenapa
memintaku padahal kita tidak satu unit?” keluh Sung Woo
“Ada apa?
Apa Kau mau Detektif Ha kembali? Unitmu butuh orang berbakat.” Ucap Sung Ha.
Sung Woo langsung menolaknya karena tak ingin satu tim dengan Wan Seung lagi.
“Ini..
Ponsel Milik si pelaku.” Kata Sung Ha memberikan ponsel pada Wan Seung. Seol Ok
menatap Wan Seung dengan penuh arti.
Flash Back
Wan Seung
menerima telp yang memberitahu kalau Go
Si Hwan ditemukan tewas. Saat itu Tuan Kang melihatnya sengaja menaruh alat
penyadap dibagian kerah jaket Wan Seung dan berpura-pura kaalu jaketnya itu berdebu. Setelah di TKP
dan akan masuk mobil, Wan Seung seperti merasakan sesuatu di bagian bajunya.
“Bukankah
sudah saatnya kamu memberi tahu kami?” ucap Wan Seung seperti sengaja
memancing. Sung Ha bertanya apa yang harus diberitahu.
“Tentang
Sekretaris Kim.” Kata Wan Seung meminta pada Sung Ha.
Sung Ha
yakin Selama ini pelaku menelepon dengan ponsel ini, Sung Woo melihat ada "Nomor
Pribadi" yang menelp. Sung Ha menyuruh Sung Woo agar mengangkatnya karena perlu mengeceknya.
“Apa Kau
mendapatkan kamera pengawasnya?” ucap Tuan Kang. Wan Seung kaget karena
ternyata orang yang selama ini dicari sangat dekat denganya. Sung Ha dkk
menunggu siapa yang berbicara dengan Wan Seung. Tuan Kang merasakan ada yang
tak beres memilih untuk menutup ponselnya.
Wan Seung
dengan wajah kesal ingin tahu Siapa
sebenarnya Sekretaris Kim, menurutnya Salah satu kenalannya sangat pandai
mendapatkan informasi jadi Mungkin orang itu tahu sesuatu. Seol Ok dan Sung Ha
hanya diam saja.
“Apa Kau
mengenal Kang Bo Gook? Mungkin dia sudah mengetahui semua hal tentang dirimu.”
Ucap Wan Seung lalu mengeluarkan alat penyadap dari balik kerah jaketnya. Seol
Ok dan Sung Ha kaget melihatnya.
“Kang Bo
Gook... Sekarang Aku harus memanggil Anda Sekretaris Kim atau Kang?” ucap Wan
Seung sengaja berbicara dengan alat penyadap. Tuan Kang mendengar Wan Seung
yang berbicara denganya.
“Ini
sudah direncanakan sejak awal, Anda membawaku ke biro informasi. Lalu membuatku
dan ayahku bertengkar dengan mengatakan bahwa hilangnya Hyun Soo ada kaitannya dengan
Firma Hukum Ha dan Jung. Aku mempercayai Anda seperti ayahku sendiri dan mengandalkan
Anda seperti kakakku. Tega Anda melakukan ini kepadaku.” Ungkap Wan Seung
terlihat benar-benar marah dan membuat alat penyadap.
Seol Ok
melihat Wan Seung terlihat sangat kecewa menenangkan, kalau Ini bukan
kesalahannya, karena Tuan Kang itu sama seperti ayah dan mereka tidak
mencurigai keluarga sendiri.
“Kurasa
aku mengetahui keberadaan Sekretaris Kim.” Kata Wan Seung terus mengemudikan
mobilnya lebih cepat.
Wan
Seung, bersama Na Ra dan juga Han Mi pergi ke tempat Tuan Kang, tapi ruangan
sudah kosong dan juga berantakan di tinggalkan begitu saja. Wan Seung terlihat
kesal karena kalah cepat dengan Tuan Kang. Seol Ok, Sung Ha dan Sung Woo berada
di kantor.
“Omong-omong,
bagaimana kalian tahu bahwa kamera itu dipasang di kamar Go Si Hwa? Kami sudah
mencari di setiap sudut kamarnya.” Ucap Sung Woo heran
“Tidak
ada kamera di kamarnya karena kamera itu
adalah milik Seol Ok..” Ucap Sung Ha.
Flash Back
Seol Ok
sengaja masuk ke kamar Si Hwan dan menaruh kamera miliknya agar bisa memancing
anak buah Sek Kim. Dan rencananya pun
berhasil.
“Kami
memasang umpan untuk menangkap kaki tangannya lebih dahulu” ucap Sung Ha
“Lalu
siapa yang memberikan perintah?” tanya Sung Woo. Seol Ok pikir Sung Woo tidak perlu tahu Karena itu terlalu
berbahaya.
“Kelak
aku pasti memberitahumu.” Ucap Seol Ok. Sung Woo seperti tak masalah memilih
untuk pergi.
Wan Seung
berbicara dengan Sung Ha bertanya apakah sudah
menemukan Seo Hyun Soo lagi. Sung Ha membenarkan dengan menyampaikan
pesan kalau Hyun Soo ingin melupakan kehidupannya sebagai Seo Hyun Soo. Wan
Seung menebak kalau orang itu adalah Jung Hee Yeon. Sung Ha seperti tak bisa
mengelak.
“Aku
senang dia masih hidup... Syukurlah.... Aku sangat senang.” Ucap Wan Seung
sambil menahan tangisnya.
Wan Seung
akhirnya menginterogasi pelaku menanyakan alasan masuk ke kamar itu. Pelaku mengaku hanya
ingin tahu adakah sesuatu yang bisa diambil. Wan Seung ingin tahu Apa yang bisa
diambil di kamar sekecil itu dan Apa yang dicari.
“Kau yang
meninggalkan jejak Go Si Hwan di lokasi pembunuhan Yoon Mi Joo... Bukankah
begitu?” kata Wan Seung tahu kalau pria itu sengaja menaruh semua bukti yang
mengarah pada Si Hwan sebagai pembunuhnya.
“Apa Ada buktinya?”
ucap Si pelaku menantang dan merasa tak bersalah.
“Kami tidak
punya bukti atau sidik jari, Begitu pula CCTV dan saksi. Tapi firasatku
mengatakan kaulah orangnya. Dan Bukan hanya aku yang berpikir seperti ini. “ungkap
Wan Seung yakin.
Di
ruangan forensik
“Ada pepatah
terkenal yang berbunyi, "Setiap kejahatan meninggalkan jejak." Karena
adanya bukti seperti ini. Kita bisa menghapus
sidik jari sampai bersih, tapi tidak bisa menghapus komponen sejenis minyak
dari kosmetik atau kain. “ ucap Tuan Hwang. Kyung Mi menganguk mengerti.
“Di mobil
tempat Go Si Hwan mati, ditemukan bahan yang sama seperti bahan di kuplukmu.
Yaitu Kupluk itu pasaran.” Kata Wan Seung
Flash Back
Si pelaku
menghapus semua sidik jari tak sengaja bagian topinya menyentuh bagian atas
mobil dan itu bisa dijadikan alat bukti untuk melihat baiakn sidik jari pelaku.
“Bisakah
didaftarkan sebagai bukti?” ucap si pelaku tetap merasa paling benar.
“Benar.
Itu memang pasaran... Bahan yang sama ditemukan dari sweter dan celanamu juga.
Peluang ketiga bahan ini ditemukan di tempat yang sama adalah... Aku akan
bertanya lagi jika kau penasaran, Mungkin kau ingin tetap setia dan Tindak
pidanamu cukup serius, Tidak perlu dituduhatas perbuatan orang lain..” Ucap Wan
Seung memberikan nasehat.
Joo Seok
berbicara dengan seseorang berkata kalau
tidak mau hancur seperti ini dan tidak boleh mati sendiri. Ia mengaku
kalau mengetahui semua hal tentang hubungan antara Sekretaris Kim dan Pak Ha Ji
Seung Ia pun meminta agar menuliskan artikelnya dengan cepat.
Di malam
hari seseorang masuk sel tahana memberikan makanan untuk Joo Seok. Akhirnya Joo
Seok makan pesanan dengan sangat lahap, beberapa saat kemudian petugas datang
panik melihat Joo Seok sudah tergeletak dan meminta pertolongan kalau Ada
insiden di tahanan.
Joo Seok
akhirnya dibawa ke dalam "Ambulans" Na Ra ikut mengantar bersama
ayahnya merasa kalau ada yang aneh. Tuan
Shin binggung apa maksud ucapan ayahnya. Na Ra mengetahui kalau Joo Seok itu
mati saat makan sushi dan Makanan dari luar tidak diizinkan di dalam tahanan.
Tuan Shin terdiam mengingat sesuatu.
Flash Back
Tuan Kang
mengatakan “Seseorang ingin merasa nyaman di dalam tahanan. Biarkan dia makan
yang dia mau.” Saat itu Tuan Shin pun
membiarkanya.
“Dia bisa
saja selamat jika menerima pertolongan pertama. Andai ada orang lain di sel
tahanan itu... Ayah, bukankah sel tahanan penuh karena banyak orang mabuk?
Kenapa cuma selnya yang kosong?” ucap Na Ra.
Tuan Shin
kembali mengingat ucapan Tuan Kang “Biarkan dia sendirian di sel itu. Lagi
pula, dia akan segera bebas.” Tuan Shin
seperti tak percaya kalau itu memang perbuatan Tuan Kang, wajahnya mulai panik.
Tuan Kang
menelp ponsel Tuan Shin dalam
persembunyianya. Tuan Shin yang ketakutan hanya menatap tanpa mau
mengangkatnya. Tuan Kang mengumpat kesal
karena ia yang memberikannya posisi itu, tapi sekarang berani mengabaikan teleponnya.
Ji Seung
masuk ke dalam ruang mayat melihat Joo
Seok sudah terbujur kaku. Wan Seung memberitahu kalau Won Joo Seok menggunakan
sel itu sendirian menurutnya Jika menerima pertolongan pertama, maka mungkin bisa
saja selamat.
“Dia mau
menggunakan sel itu sendirian. Apa Kau mencurigai kakak?” Ucap Ji Seung tak
percaya
“Aku mencurigai
orang di balik Kakak” kata Wan Seung yakin.
“Jadi Menurutmu
ada siapa di balik kakak...” kata Ji Seung lalu terdiam mengingat sesuatu.
Flash Back
Ji Seung
bertemu dengan Tuan Kang dengan santai Seniornya itu berkata “ Jangan khawatir.
Aku akan mengurus semuanya.”
Wan Seung
langsung menyebut nama Kang Bo Gook. Alias Sekretaris Kim. Ji Seung mengaku
kalau Tuan Kang hanya seorang kenalannya saja. Wan Seung memperingatkan Ji
Seung kalau Tuan Kang itu menakutkan dan Kakaknya akan terancam bahaya jika terus terlibat. Ji
Seung berpura-pura kalau tidak mengerti maksud ucapan adiknya.
Wan Seung
bertemu lagi dengan pelaku memberitahu kalau
Won Joo Seok baru saja mati yaitu mati mendadak di sel tahanan dan Tidak
ada yang tahu penyebab kematiannya. Ia pun ingin tahu Menurut pelaku bagaimana
nasibnya nanti.
“Apa Kau
pikir orang akan tahu penyebab kematianmu? Walaupun kau bungkam, semua yang ada
padamu akan mengungkapnya. Riwayat panggilanmu, kamera dasbormu, dan rekening
bankmu. Menemukan Sekretaris Kim tidak akan memakan waktu lama.” Ucap Wan Seung
sangat yakin. Pelaku pun hanya bisa diam saja.
Wan Seung
dan Sung Woo akhirnya mengeledah semua tempat yang kemungkinan berhubungan dengan
Seketaris Kim. Sung Woo memerintahkan agar mengambil semua dokumen ini.
Akhirnya
semua berada dalam satu ruangan dengan banyak berkas yang harus diperiksa. Seol
Ok datang dengan trollynya, membawakan minum dengan sisi kiri kopi dan kanan
adalah teh. Semua langsung mengambil
kopi tanpa mau mengambil teh.
“Hei.... Kalian
semua tidak sopan. Dia membuat ini untuk kita.” Keluh Wan Seung dan mengambil
gelas kopi.
“Apa Kau
yakin ini teh? Bukan minuman keras?” ejek Wan Seung kembali ke tempat duduknya.
Seol Ok bisa tersenyum dan tetap membangikan cangkir teh pada semua anggota tim
walaupun menolak.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar