PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 14 Mei 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Di sebuah rumah sakit, terjadi suasana yang keteganganya. Jang Ha Ri terbaring diatas ranjang dengan menahan rasa sakit. Perutnya terlihat hamil dan siap untuk melahirkan, dengan wajah yang meringis kesakitan.
“Bu, Tetaplah sadar... Bertahanlah. Kita hampir sampai. .. Kau harus tetap sadar, Paham? Ya, tetaplah sadar.” Ucap Dokter mendorong Ha Ri untuk masuk ruang operasi.
“Tolong tetap tersadar. Baiklah, ayo lakukan ini. Sekarang, dorong!  Bagus! Kau perlu bernafas. Sekali lagi. Dorong!  Sekali lagi. Dorong! “ucap Dokter saat Ha Ri sudah ada diruang operasi.
Ha Ri pun berusaha keras untuk mengeluarkan dari dalam perutnya. 

Ha Ri berjalan dilorong rumah sakit dan terdengar suara dari dalam ruangan bayi. Seorang ibu melihat kalau didepanya itu sangat mengemaskan. Ha Ri pun tersenyum bahagia mendengarnya lalu mengetuk jendela dan sang ibu pun menoleh.
“Ha Ri, bayimu sangat menggemaskan. Kau ingin melihatnya? Ayo. Mari kita pergi ke ibumu, sayangku... Itu ibumu.” Ucap Sang ibu mengendongnya.
“Ibu...”kata Ha Ri tak percaya ternyata anaknya seorang anak anjing yang memang terlihat lucu. 

Ha Ri terbangun dari tidurnya yang membuat penumpangnya kaget melihatnya. Ia pun tersadar kalau tadi hanya mimpi dan berada dalam bus, lalu mencoba menatap ke arah jendela bus. Saat itu terdengar suara dari radio dari speaker.
"Halo, umurku 39 tahun, dan aku melajang. Aku melajang kemarin, dan aku melajang hari ini. Jadi besok aku mungkin masih melajang juga. Aku belum bisa bertemu dengan pria untuk waktu yang lama."
“Dan sekarang, cinta seperti keajaiban yang mungkin tidak pernah terpikir olehku. Tapi aku masih punya harapan, jadi tolong tunjukkan padaku keajaiban kecil dengan mengirimiku beberapa makanan ringan?"
“Nona Jang Ha Ri, aku benar-benar bisa terhubungan.  Tapi izinkan aku memberi tahumu bahwa keajaiban kecil...  Kau sangat berharap itu menjadi kenyataan.  Kau memenangkan undian, jadi kau diberikan sekotak makanan ringan!”
Ha Ri yang sedang berjalan sambil mendengarkan siaran radio melompat bahagia mendengarnya. 


Seorang dokter tahu kalau nama pasienya Jang Ha Ri. Umu 39 tahun. Dan masih lajang. Ia yakin kalau Ha Ri pernah berhubungan seks sebelumnya, Ha Ri membenarkan yaitu Itu di tahun 2010 selama Olimpiade Musim Dingin Vancouver.
“Apa Itu 10 tahun yang lalu? Jadi kau tak melakukan hubungan seks baru-baru ini?” kata sang dokter dengan nada mengejek
“Aku memang pergi kencan buta tapi... “ ucap Ha Ri gugup. Dokter pun bertanya Kapan menyelesaikan menstruasinya
“Sebulan yang lalu. Dan Sudah waktunya yang berikutnya.  Akhir-akhir ini, Aku mulai mengalami kram menstruasi yang sangat buruk.  Bulan lalu, aku hampir pingsan karena rasa sakitnya. Aku bahkan harus pergi ke UGD.” Ucap Ha Ri
“Lalu mengapa kau tidak memeriksanya? “ tanya Dokter heran. Ha Ri megaku  terlalu sibuk bekerja siang dan malam.
“Aku juga tidak punya banyak waktu hari ini, jadi aku hanya ingin obat penghilang rasa sakit lalu pulang setelah aku mengikuti tes AMH-nya.  Itu berarti aku hanya perlu tes darah, kan? “kata Ha Ri
“Kadar hormonmu akan memberi tahu kami usia ovariummu dan berapa banyak telur yang tersisa.  Apa Kau berencana memiliki bayi?  Lalu Kapan kau akan menikah? “ tanya Dokter
“Aku tidak tahu kapan aku akan menikah.  Aku lebih mendesak untuk hamil daripada menikah.  Jadi aku ingin membekukan telurku. Aku ingin membeku beberapa telurku yang paling sehat sampai akhirnya aku menemukan satu yang cocok. “ ucap Ha Ri yakin. 


Ha Ri akhirnya keluar dengan senyuman bahagia membawa lembaran resepnya, saat itu terlihat seorang pria tampan berjalan dengan jas panjang. Wajah Ha Ri langsung sumringah dan tiba-tiba pria itu memanggilnya. Ha Ri makin tersenyum.
“Permisi... Apa ada apotek didekat sini?” tanya Si pria. Ha Ri terlihat gugup lalu menujuk kalau apotik ada diseberang jalan. Tapi saat itu si pria membuka jas dan memperlihatkan kelaminya.
“Hei! Aku panggil polisi.. Kau Tetap di sana! Hei! “ teriak Ha Ri mengeluarkan ponselnya.
Si pria berusaha kabur dan terus memperlihatkan alat kelaminya. Ha Ri terus berteriak akhirnya melempar sekop dan si pria tak sengaja menginjaknya dan jatuh pingsan karena mengenai kelaminya. Ha Ri pun memanggil orang sekitar dan berusah menelp polisi kalau Ada orang mesum.
[Episode 1: Kau Ingin Tahu Mengapa Aku Tidak Bisa Menikah?]

Ha Ri masuk ke sebuah toko barang antik, temanya datang menghampiri. Park Yeon Ho bertanya apakah Ha Ri benar-benar akan membekukan telurnya. Ha Ri menganguk dengan sangat yakin.
“Mengapa kau mau memiliki seorang anak? Aku muak dengan mereka hanya dengan melihat mereka.” Keluh Yeon Ho
“Bagaimana mungkin membenci anak-anak?  Aku langsung jatuh cinta hanya dengan melihat mereka. “ kata Ha Ri yang sangat memiliki anak
“Sulit menemukan wanita sepertimu. Siapa yang mau punya bayi hari ini?  Aku tidak akan menikah jika suamiku bersikeras ingin punya anak. “ kata Yeon Heo
“Bagaimana kau bisa menikah dengan pria yang tidak menginginkan punya anak?”balas Ha Ri lalu menemukan sesuatu yang dicarinya.
Ha Ri melihat dua jenis mic ditanganya,lalu bertanya pada Yeon Ho Mana yang lebih bagus. Yeon Ho menunjuk pada mic hitam, tapi Ha Ri malah memilih mic standing dengan bentuk kotak lalu melangkah pergi. Yeon Ho mengeluh Mengapa meminta pendapatnya kalau Ha Ri akhirnya memilih sendiri. 

Di sebuah ruangan terlihat kesibukan, Ha Ri dengan wajah bahagia menaruh mic diatas meja. Lalu beberapa saat kemudian, sebuah kotak besar dibuka ,Pororo datang ke studio dengan pasanganya. Ha Ri pun duduk mewawancarainya
“Hai, Pororo. .. Aku melihatmu bersama temanmu.  Kau sudah dicintai selama 13 tahun sekarang sejak debutmu ditahun 2003.  Apa rahasiamu?”
“Bisakah kau memberi tahu kami mengapa orang-orang menganggapmu begitu memesona?”
“Apa ada alasan mengapa kacamatamu selalu begitu?”
Ha Ri mewawanacari tokoh pororo yang disukai anak-anak dan ibu, lalu menyelesaikan sesi wawancara. 

Kim Sang Hee sibuk dengan ponselnya lalu dengan wajah sumringah mengataan kalau sudah menemukannya, terlihat dilayar ponsel wajah Han Yi Sang di sebuah account SNS. Ia lalu berteriak memanggil Tuan Nam kalau sudah menemukanya.
“Sang Hee, tolong jangan berlari.” Keluh Tuan Nam. Sang Hee memberitahu kalau sudah menemukannya.
“Kau menemukannya?” kata Tuan Nam. Sang Hee memberitahu kalau  Dia ada di Outstagram. . Itu dia, bukan?” kata Sang Hee memperlihatkan account dari ponselnya.  
“Ya, itu Han Yi Sang. “ ucap Tuan Nam memastikan. San Hee mengaku melihat dia sudah kembali ke Korea.
“Apa yang telah dia lakukan?” keluh Tuan Nam lalu melihat “Postingan 13, Pengikut 4, Mengikuti 0” 

Ia melihat foto saat salju turun dan dibalik itu semua, Yi Sang berjalan ditengah salju yang lebat lalu mengambil foto dengan kameranya. Ia pn memposting dengan caption “Pertama kalinya aku di Outstagram.”
Foto yang lainya, Yi Sang sibuk mengikuti kelas menjahit dan tak terbiasa sampai tanganya terusuk jarum. Ia pun menguploud foto dengan caption “Pertama kalinya aku melakukan bordir.”
Foto dibawahnya, Yi Sang terlihat sedang berolahraga lari. Ia terlihat sangat kelelahan dan berhenti saat semua orang sedang mencoba garis finish. Saat itu fotonya tertulis caption “Pertama kalinya aku berlari maraton.”
Ia pun mencoba permainan ekstrem yang dilempar jauh ke awan. Ia pun menuliskan caption “Pertama kalinya aku berada di katapel manusia!” Seperti kehidupan pertamanya diuploud pada media sosialnya. 

Tuan Nam pikir Yi Sang itu Luar biasa. Sang Hee pikir Yi Sang tidak hanya punya uang namun banyak waktu di tangannya, bahkan idupnya pasti menyenangkan. Ia pun merasakan kalau Yi Sang itu bahagia hanya dengan melihat dari postingan social medianya.
“Tapi jangan katakan padanya ke Nona Jang.”pinta Tuan Nam. Sang Hee ingin tahu alasanya.
“Karena aku menghargai hidupku.” Ucap Tuan Nam dengan tatapa kosong. 

Saat itu seorang wanita datang mendorong kereta bayi, Ha Ri pun menyapanya dan melihat seorang bayi dalam kereta dengan senyuman bahagia.
Disebuah apartement, seorang pria berbicara di telp Apa Aku boleh pulangkan?” Si ibu pikir kalau  Ha Ri pasti membuatnya takut danakan melempar keluar sekali tahu akan pulang, tapi menurutnya tak ada yang bisa dilakukan oleh Ha Ri.
“Ini rumahku, bukan miliknya.  Jangan khawatir tentang dia dan lakukan apapun yang kau mau. .. Semangatlah. Baiklah.” Ucap sang ibu lalu menutup telpnya.
“Hari yang bagus untuk mendatangkan malapetaka.” Kata si ibu dan terlihat spanduk   -Tarian Aerobik yang menyenangkan-
Lee Ok Ran pun sibuk menjadi guru Aerobik dengan penuh semangat. Si pria yang terlihat terpuruk menatap ke arah jendela rumah, seperti kehidupanya yang terpuruk
“Kau sudah cukup menyulitkan. Sudah saatnya kau menjalani kehidupan yang layak.  Makan makanan yang di atas rata-rata. dan kenakan pakaian yang bersih.” Ucap Yoon Jae Young lalu menghampiri anaknya.
“Ah, ini Ayah! .. Ah, Aku akan mempekerjakanmu pengasuh terbaik yang pernah ada. .. Terima kasih sudah menggantungnya di sana, putriku. Astaga, kau manis sekali.Kau suka ini? “ ucap Jae Young pada anaknya.


Ha Ri terlihat bahagia menatap bayi yang menurutnya sangat menggemaskan.  Yeon Ho menyindir Akankah model kita tertidur sekarang karena perutnya sudah kenyang. Ha Ri yakin Si manis Ji Yul tertawa dan tersenyum ketika dia tidak lapar lagi.
“Benar kan, Si Nona Tersenyum? Lucunya. “ ucap Ha Ri terlihat sangat  senang melihat seorang bayi.
“Dia tidak akan tidur karena dia ingin bermain.  Rutinitas hariannya adalah bermain, makan, lalu tertidur. “ ucap Ibu Ji Ah
“Lebih baik baginya untuk makan, bermain, dan tertidur.  Aku yakin kau tertidur saat menyusui.” Kata Ha Ri.
“Bagaimana kau tahu?” kata Ibu Ji Ah sambil minum kopi. Ha Ri pikir Itu biasa di antara bayi yang bermain, makan lalu tertidur.
“Juga, aku melihatmu minum kopi.  Kau tidak cukup sering menyusui, dan itu membuatmu terjaga di malam hari.” Komentar Ha Ri
“Kau ini Sherlock? Kau membuatku takut sekarang.” Keluh Yeon Ho menatap temanya.
“Aku benar-benar harus berhenti merawatnya di malam hari. “ucap Ibu Ji Ah.
“Menyimpan jurnal harian rutinnya akan menunjukkan kepadamu perubahan apa yang dibutuhkan.  Beri dia makan selama satu jam, biarkan dia bermain, dan tidur siang selama dua jam.  Ikuti itu selama beberapa hari, dan itu akan terjadi secara alami padanya.” Jelas Ha Ri yang sangat fasih
“Kau harus segera menikah dan merawat anakmu sendiri.” Kata wanita.Ha Ri hanya diam saja. 


Jae Young menatap rumah tingkah dua dan berkomentar kalau itu Rumah yang bagus. Ia pun melihat dari pintu ingin tahu yang ada didalam rumah. Sementara ditempat lainya, terlihat kesibukan barang-barang yang dimasukkan ke dalam gedung dan Yi Sang menungu diluar.
“Majalah dan agen periklanan menelepon tanpa henti sekarang mereka tahu kau sudah kembali.” ucap temanya.
“Kau mau memaksaku kembali bekerja padahal aku belum selesai hiatusnya? “ keluh Yi Sang
“Tiga tahun lebih dari cukup.  Apa Kau akan benar-benar menolak pemotretan dengan List-A?” tanya temanya. Yi Sang menganguk.
“Kenapa?” tanya temanya. Yi Sang menjawab Karena temanya itu  yang menyarankannya.
“Memangnya kau ini masih bocah? Haruskah kau seperti itu saat aku ada di sini membantumu pindah?” keluh temanya.
“Kau membuatku tidak nyaman jadi taruhlah itu.” Ucap Yi Sang, temanya membalas kalau Ini adalah caranya untuk menyayangi Yi Sang
“Tanda tangani dengan agensiku... Terus kau bakal bilang apa?” kata temanya. Yi Sang langsung menjawab tak mau. Temanya pun tak memaksa lalu berjalan pergi. 


Yi Sang membuka SNSnya, lalu melihat banyak komentar yang masuk. Tuan Nam terus menuliskan komentar pada setiap postingan.
“Kau punya waktu untuk berlari maraton tapi tidak meneleponku?”
“Kau punya waktu terbang kemana-mana tapi tidak duduk denganku?”
“Kau punya waktu untuk pergi ke taman hiburan tapi tidak menghubungiku?”
“Kau punya waktu untuk menjahit tapi tidak membalas pesanku?”
Yi Sang tak memperdulikanya dan langsung menutup ponselnya. 

Ha Ri sedang berjalan dengan Yeon Ho lalu terdengar suara teriakan “Bibi!” Ha Ri melihat Choi Kang EuDdeum, melambaikan padanya lalu mengeluh juniornya yang memanggilnya bibi. Yeon Ho pun juga tak percaya Kang EuDdeum memanggil temanya bibi.
“Rupanya, aku seusia dengan bibi bungsunya. .. Luar biasa. Apa dia tidak tahu bahwa ini tempat kerjanya?” ucap Ha RI
“Kenapa kau tidak bilang apa-apa?” keluh Yeon Ho. Ha Ri pikir tak tahu cara bicaranya. 
“Aku selalu memanjakannya.” Ucap Ha Ri mengingat kejadian saat menyanyi bersama, Ha Ri terlihat sangat dekat dengan Kang EuDdeum 

Yeon Ho ta percaya kalau temanya hanya diam saja. Ha Ri tak tahu haru berkata apa karena kepalanya tiba-tiba merasa pusing.
“Tiba-tiba aku tidak dapat menyalahkannya karena aku sedang mabuk.  Jika dia tidak terlalu bodoh, dia akan mengubah cara hidupnya. “ kata Ha Ri
“Apa Kau sudah kembali dari wawancaranya?” tanya Ha Ri saat Kang Eunddeum datang.
“Yah, aku sudah kembali dari rapatnya. Aku bisa menyimpannya sendiri sekarang.” Ucap Kang Eun Ddeum bahagia.
“Aku bangga padamu.” Kata Ha Ri lalu melangkah pergi mencoba untuk tak membahasnya lagi. 

Ha Ri berjalan masuk lobby lalu merasakan sakit dan langsung membungkuk. Yeon Ho bertanya ada apa, Ha Ri mengaku Kram menstruasi terlihat tak enak hati karena ada Kang Eun Ddeum tapi Kang Eun merasa terbiasa karena sudah menjalankan tugas untuk ibunya ketika sedang menstruasi.
“Dia mengajariku bahwa menstruasi bukanlah hal yang memalukan.” Ucap Kang Eun.
“Apa Sakit sekali ? Aku tidak bisa memberikanmu air sekarang. Kata Yeon Ho mencoba memapah temanya..”
“Biarkan aku membantu Maaf, dia sedang kram menstruasi” teriak Kang Eun tiba-tiba meminta agar memberikan jalan. Yeon Ho hanya bisa melonggo.
“Bisakah kau memegangnya untuk kami?” teriak Kang Eun. Ha Ri panik berusaha bergegas masuk menghindari Kang Eun.
“Aku minta maaf karena ini, tapi dia sedang mengalami kram menstruasi. Hati-hati.  Tolong biarkan dia memotong antrean. Dia mengalami kram menstruasi. “ ucap Kang Eun mencoba berdiri didepan antrinya.
Ha Ri yang malu mencoba menutupi wajahnya dengan tanya. Kang Eun yang tak peka memastikan kalau baik-baik saja dan bertanya Apa itu menyakitkan, Apakah bisa mengangkat kepalanya. Ha Ri masih tetap menutup wajahnya karena malu, beberapa orang pun menahan tawanya. 


Saat pintu lift terbuka. Kang Eun langsung memanggil Ha Ri “Bibi” agar masuk ke dalam lift. Ha Ri buru-buru masuk dan langsung membalikan badanya ke arah dinding. Kang Eun mencoba mengingat-ingat yang dikatakan ibunya lagi.
“Dia menggambarkan rasa sakit itu sangat menyakitkan. Nona Jang, bertahanlah di sana.  Lalu Apa yang kau lakukan untuk kram menstruasinya?” ucap Kang Eun
Akhirnya Lift berhenti, Ha Ri buru-buru keluar sambil menahan malu. Kang Eun melihat Ha Ri yang masih memegang perutnya merasa Rasa sakit itu pasti tak tertahankan. Beberapa orang melihatnya dan ingin tahu siapa wanita itu.
“Oh, dia Wakil Manajer Jang Ha Ri dari "The Baby". “ ucap Kang Eun santai dan membuat Yeon Ho hanya bisa melonggo.
“Apa Dia benar-benar tidak peka dengan sakitnya? Aku khawatir Ha Ri akan dipanggil Bibi.” Kata Yeon Hoo mengeluh kesal. 

Yeon Ho sibuk bermain games diponselnya, sementara yang lain terlihat terkantuk-kantuk sedang mengentik artikel. Ha Ri memanggil Hyo Jo, Hyo Jo panik karena sedang mencari lowongan kerja yang lain. Yeon Ho pun buru-buru menutup ponselnya dan berusaha sibuk.
“Hyo Joo... Apa ini? Inikah yang mereka inginkan?” tanya Ha Ri melihat artikel  "Infertilitas dapat diobati dengan tonik herbal."
“Dr.Ko bilang dia mendapatkan paten untuk perawatan tonik herbalnya, dan meminta kita untuk menekankan hal itu.” Jelas Hyo Joo
“Namun, Kau tidak dapat menuliskan apa pun yang mereka katakan.” Keluh Ha Ri
“Jangan digugat. Kita sudah jadi itik jelek di perusahaan. “ ucap Hyo Jo
“Pilihan apa yang kita miliki? Ini halaman Periklanan.  Aku terlalu hebat untuk bertarung.” Ucap Ha Ri lalu mengebrak meja, membangukan So Yoon yang tertidur dan keluar ruangan. 

Ha Ri datang ke ruangan Tuan Kim Chul Jung yang sibuk bermain handphone. Tuan Kim mengeluh kaget melihat Ha Ri yang datang dan menakutan. Ha RI ingin tahu Haruskah menulis bagian iklan Dr. Ko seperti  itu.
“Ini lumayan bagus. "Ini memiliki efek yang sangat baik untuk mengobati infertilitas."  Begitulah cara mereka menulisnya.” Ucap Tuan Kim santai.
“Itu dia lagi. Hanya karena namamu tidak ada di situ.  Jika ada orang yang mengeluh, reporter yang namanya tertulis di situ harus bertanggung jawab.” Kata Ha Ri
“Astaga. Berhentilah bersikap tidak profesional.. Mereka ingin berhenti beriklan dengan kita. Aku bekerja sangat keras. untuk mendapatkan ini.  Bekerja samalah kali ini.” Kata Tuan Kim
“Beberapa pembaca tahu bahwa potongan iklan ini adalah iklan, tapi beberapa percaya artikelnya dan pergi ke mereka.  Dan ini tentang infertilitas. Bayangkan betapa putus asanya mereka.  Apa Kau mau bertanggung jawab jika ini semua bohong?” kata Ha Ri
“Mengapa aku yang harus bertanggung jawab?” ucap Tuan Kim mulai panik. Ha Ri pun menegaskan kalau tak akan mencetaknya.
“Aku benar-benar tidak ingin melakukan ini, tapi kita akan kehilangan biaya iklannya, jadi aku akan melaporkan ini kepada atasan.” Ucap Tuan Kim mengancam. Ha Ri pikir itu bagus dan Tuan Kim melihat ke arah ruangan seperti akan masuk kandang macan. 



Tuan Kim masuk ruangan melapor pada Tuan Joo Seung Tae kalau Nona Jang ingin membuang iklannya. Tuan Joo bingung, Tuan Kim memberitahu kalau  itu Iklan tentang tonik herbal... Tiba-tiba Ha Ri masuk ruangan dan langsung berbaring disofa.
“Nona Jang, bangun. Bangunlah... Tolong bangun.” Ucap Tuan Kim panik melihat Ha Ri yang berbaring seperti sedang merajuk.
“Aku tahu aku memujimu, namun kau tidak bisa melakukan ini.  Itu sebabnya aku melakukan ini.  Kau melanggar otoritas pengeditanku tanpa berpikir, jadi aku akan berbaring di sini tanpa berpikir. “ ucap Ha Ri marah
“Sebenarnya, Kau ini bukan pemimpin redaksi.  Kau hanya bertindak sebagai pemimpin redaksi. “kata Tuan Kim kesal
“Itu sebabnya aku berbaring di sini di tempat Nona Shim.  Kau merindukannya? Haruskah aku memanggilnya masuk?” ucap Ha Ri
“Tidak...Mengapa kau memanggil seseorang yang beristirahat setelah melahirkan?  Nona Jang... Ini sebabnya kau tidak bisa menikah.” Kata Tuan Kim. Ha Ri kesal Tuan Kim yang membahasnya lagi.
“Kau perlu memperhatikan apa yang kau katakan sebelum aku membuatmu membayarnya.” Kata Ha RI marah
“Baiklah. Aku mengerti, jadi bangunlah. Ayo bicara.” Ucap Tuan Jo. Ha Ri pun menegasan Aakan menghapus artikelnya.
“Baiklah, tapi karena Editingnya menghapusnya,. Maka Editing harus bertanggung jawab.” Tegas Tuan Jo. Ha Ri menganguk mengerti.
“Karena itu mempengaruhi pendapatan departemen kita.” Kata Ha Ri. Tuan Jo bertanya apakah sudah selesai. Ha Ri mengangguk lalu berjalan keluar.
“Nona Jang. Tetap dsini dan mengobrol denganku..” ucap Tuan Jo. Ha Ri mengerti kembali duduk. Tuan Kim ingin berhenti tapi Tuan Jo tetap menyuruhnya pergi. 



Tuan Nam menatap Yi Sang yang duduk disampingnya seperti ingin mengodanya. Yi Sang menegaskan kalau tidak ingin berkencan dengannya. Tuan Nam mengeluh menegaskan kalau sudah menikah dan punya anak dan mengaku karena sudah lama tak melihatnya jadi merasa senang bisa bertemu.
“Aku bahkan menyiapkan minuman kesukaanmu. Kau belum ke studio kami untuk sementara waktu, bukan? Apa kau mau tur keliling ?” tanya Tuan Nam penuh semangat.
“Aku sudah melihat sekeliling.” Kata Yi Sang dan Tuan Nam pun kembali duduk.
 “Aku menganggap perjalananmu lancar. Kau akan kembali bekerja, kan?” kata Tuan Nam. Yi Sang terlihat menatap dingin.  
“Aku cuma nanya doang. Aku yakin kau akan mendapatkan banyak tawaran pekerjaan, Meskipun kau mengambil hiatus yang panjang.  Jadi Ku pikir kau akan membutuhkan studio sesegera mungkin” jelas Tuan Nam,
“Akan sangat sulit untuk menemukan studionya, karena Sewanya pada naik. Kau membutuhkan semua peralatan baru juga.  Aku hanya memikirkanmu.  Semuanya buruk secara keseluruhan, jadi kupikir. akan jadi lebih baik untuk berbagi studio denganku.” Jelas Tuan Nam
“Aku Tak mau... Bukankah Jang Ha Ri bekerja di "The Baby"?” kata Yi Sang
“Astaga. Kau bahkan ingat namanya.” Ejek Tuan Nam. Yi Sang hanya bisa terdiam saja dan meminum winenya. 


Ha Ri memanggil Soo Yoo bertanya  apa yang terjadi pada cerita tentang anak yang mengambil hidungnya. So Yoon seperti sedang menyumpal hidungnya mengunakan tissue karena mimisan lalu mengakumasih memilihnya.
“Berhentilah mengambilnya, dan berikan padaku. Hyo Joo, apa yang sedang kau kerjakan?” ucap Ha Ri. Hyo Joo mengaku tetap mengerjakan masalah yang itu.
“Berhentilah memerasnya. Selesaikan itu. ..Yeon Ho..” ucap Ha Ri. Yeon Ho mengaku  hampir selesai dengan bagian sembelitnya.
“Baiklah. Sudah waktunya untuk berhenti.” Kata Ha Ri. Soo Yoon pun meminta izin agar mereka bisa istirahat karena kelaparan.
“Haruskah kita makan camilan?” ucap Ha Ri. Semua langsung berteriak bahagia dan mengucap syukur. 

Mereka membuka kotak yang berisi cemilan, Hyo Joo bertanya Apa ada yang lain, seperti perhiasan atau pakaian. Ha Ri pikir mereka tak tahu kalau sudah membuat kesengsaraan pribadinya menjadi cerita untuk semua orang hanya untuk memberi makan pada timnya.
“Mereka pasti sangat mengasihanimu jika mereka memilih ceritamu.” Ucap Soo Yoon dengan mulut penuh makanan.
“Soo Yoon, Kau punya keterampilan yang tak tertandingi dalam menyakiti perasaan orang lain.” Keluh Ha Ri. Yeon Ho meminta agar Jangan terlalu sensitif.
“Kenapa kau tidak punya pacar?” kata Hyo Joo polos.Keduanya menatap dengan wajah panik.
“Kau kan sangat menarik dan sukses. Apa Kau terlalu pemilih?” ucap Hyo Jo. Soo Yeon Oh mengeluh kalau Hyo Jo yang membicarakan itu
“Dia mungkin tidak melihatnya, tapi dia mudah jatuh cinta.  Dia jatuh cinta pada pak tua.” Ucap Yeon Ho tertawa mengejek. Mereka pun tertawa mengejek Ha Ri yang  gampangan.
“Benar juga. Aku sangat gampangan, tapi tetap saja, kan?” ucap Ha Ri pasrah
“ Tapi pria Yang itu yang masih terbaik.  Dia jatuh cinta pada seorang pria di depan studio dalam tiga detik.” Kata Yeon Ho
“Seberapa seksinya dia?” tanya Hyo Jo. Ha Ri mengeluh temanya yang terlalu terbuka.
“Dia tidak seksi. Tapi Dia menangis.  Aku tidak pernah melihat ada pria menangis sebelumnya.  Mereka mengatakan air mata seorang pria  adalah buat hati yang menangis” ucap Ha Ri. 

Flash Back
Ha Ri menatap Yi Sang yang sedang menatap salju yang turun, saat itu Y Sang seperti baru saja menetaskan obat mata. Ha Ri pun melihat Yi Sang yang meneteskan air mata dan membuatnya langsung jatuh cinta. 

Yi Sang pikir kalau Ha Ri  benar-benar gila.  Tuan Nam mengumpat Yi Sang itu Psikopat,menurutnya Ha Ri tidak seburuk itu. Yi Sang pikir Tuan Nam itu melihat sorot matanya.  Tuan Nam mengaku tidak mau melihatnya.
“Aku tidak suka wanita yang agresif. “ kata Yi Sang sambil menghela nafas. 

Hyo Joo  penasaran apakah Ha Ri sudah memukulnya. Ha Ri menjawab kalau pria itu psikopat gila. Yeon Ho hanya bisa tertawa mendengarnya. Ha Ri pun meminta agar melupakan pria itu karena hanya  perlu punya anak.
“Apa yang harus aku lakukan? Aku berusia 40 tahun ke depan. “ ucap Ha Ri kebinungan.
“Kau dapat menikah dengan cepat dan punya bayi secepatnya.” Kata So Yoon.
“Dengan siapa? Di mana dan bagaimana dia akan bertemu dengannya? “ ucap Yeon Ho
“Kau bisa Mendaftar untuk layanan perjodohan. “ ucap Soo Yoon sambil terus makan.
“Dulu aku seorang VVIP di Get Married karena aku adalah "materi pernikahan".  Sekarang, aku mendapat telepon dari layanan pernikahan kedua. “ucap Ha Ri
“Teman-teman, Berhentilah mengatakan hal-hal yang tidak berguna.  Temukan pria kaya yang tampan.” Kata Yeon Ho
“Pria kaya yang tampan tidak akan pernah berkencan dengan wanita tua. “ kata Hyo Jo dengan tawa mengejek. Soo Yoon pun menyetujuinya.
“Choi Hyo Joo. .. Kau tidak tahu setengahnya. . Sulit untuk berkencan dengan pria normal.  Satu-satunya pria yang layak aku kencani seusiaku adalah sudah menikah. atau yang sudah mati. “ sindir Ha Ri. Keduanya pun hanya bisa terdiam
“Siapa yang harus menikah hari ini?  Kau harus tetap melajang sepanjang hidupmu.” Kata So Yoon.
“Dia ... Dia benar. Temanku juga tidak berkencan.  Dia pikir itu menyedihkan untuk terobsesi dengan kencan dan pernikahan. “ kata Hyo Joo menyakinan.
“Lalu apakah aku akan melawan tren saat ini?” kata Ha Ri. Yeon Joo pikir H Ri bisa mengatakan itu.
“Sepertinya Generation Z sulit memahamimu.” Kata Yeon Ho. Ha Ri mengeluh karena paling membenci temanya itu
“Masalahnya mungkin ...  Kau terlalu terobsesi dengan pernikahan dan memiliki bayi. “ucap Yeon Ho.
“Astaga, aku sangat lelah. .. Aku sangat lelah. ..Haruskah aku menceritakan kisah menyeramkan kepada kalian? Aku ini masa depan kalian...” ucap Ha Ri lalu melangkah pergi.
Hyo Joo dan So Yoon sedang minum langsung tersedak mengeluh karena  Ha Ri itu masa depannya dan akan berakhir seperti seniornya. Yeon Joo pikir kalau keduanya itu dalam masalah besar. 


Ha Ri kembali ke meja kerjanya melihat artikel yang baru diposting, lalu mulai membaca komentarnya.
“Apa kepala editor baru itu melajang?  Kau mengatakan mengerti wanita yang baru saja menjadi ibu.  Tapi aku dapat dengan mudah mengatakan bahwa kau belum menikah.”
“Apa yang diketahui seorang wanita lajang tentang pengasuhan anak?  Apa seorang wanita lajang diperbolehkan menulis artikel tentang pengasuhan anak?  Seorang ibu tidak bisa menjadi jurnalis.  Pekerjaan itu membutuhkan terlalu banyak kerja lembur, dan kau bahkan hampir tidak bisa pulang.”
“Apa yang mereka katakan di majalah semuanya benar.  Tapi sulit untuk melakukan apa yang mereka katakan ketika kau benar-benar menjadi seorang ibu. Membaca tentang pengasuhan anak berbeda dengan pengasuhan anak yang sebenarnya.” 

Ha Ri hanya bisa terdiam mengingat yang dikatakan Ibu Ji Ah “Tapi kau tidak akan tahu karena kau bukan seorang ibu.”  Lalu mengingat yang dikatakan Tuan Joo sebelumnya.
Flash Back
Tuan Joo menawarkan untuk pindah ke "Unik" atau "House" karean sudah bekerja di "The Baby" terlalu lama.  Ha Ri hanya bisa terdiam. Tuan Joo pikir Ha Ri akan sulit dipromosikan setelah Nona Shim kembali dan bahkan jika posisi pemimpin redaksi menjadi kosong,
“Kau tidak akan bisa mendapatkan posisi itu. .. Kau tahu itu kan... wanita lajang tidak bisa menjadi pemimpin redaksi "The Baby".  Kata Tuan Joo
“Bukannya aku tak bilang mau menikah. Aku ingin punya bayi. Begitu aku mulai berkencan, aku akan hamil sebelum pernikahan.” Ucap Ha Ri menyakinkan.
“Dan kapan itu akan terjadi? “ tanya Tuan Jo. Ha Ri tak bisa menjawab hanya bisa mengepalkan tanganya.
“Jangan tinggal di tempat di mana ada peluang kecil bagimu untuk tumbuh.  Pergi ke tempat di mana kau bisa menjadi pemimpin redaksi.  Aku mengatakan ini untukmu sendiri.” Ucap Tuan Jo.
Ha Ri hanya bisa terdiam di depan meja kerjanya, seperti tak ada harapan untuk perkerjaan kalau tak memiliki bayi. 


Tuan Nam memberitahu Yi Sang kalau Ha Ri bahkan jarang datang, karena dia adalah wakil manajer, jadi tidak akan bertemu dan terus menyakinn kalau Yi Sang sudah menemukan tempat risioner. Yi Sang tak peduli akan melangkah pergi.
“Aku pindah hari ini, itu ada di dekat taman di Hangang-dong.” Ucap Yi Sang  
“Kau bilang "Hangang-dong"? "Taman"?” ucap Tuan Nam binggung lalu mengeluh saat Yi Sang pergi karena rumahnya itu kenapa harus di lingkungan Ha Ri. 

Yi Sang masuk ke dalam sebuah restoran, Pemilik pun menyapanya, beberapa meja sudah terisi dan Ha Ri duduk dibagian pojong. Yi Sang melihat papan tulis -Menu: Apa Pun Hari Ini, Apapun yang Dilayani Pemilik- lalu bertanya apa maksud tulisanya.
“Itu menu baru hari ini. .. Pacific saury gratin. Rasanya tidak mencurigakan.  Kau harus mencobanya.” Ucap Si paman. Semua menatap termasuk Ha Ri lalu memberikan kode untuk tak memesan.
“Boleh... Aku pesan itu” kata Yi Sang. Semua hanya bisa menghela nafas. Si paman pun pergi akan memberinya sepasang sumpit baru.
“Kedengarannya enak.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun membalikan badanya tanpa sadar kalau satu restoran dengan Yi Sang. 

Ha Ri tak menghabiskan makanan dan langsung pergi meninggalkan meja lalu membayarnya. Si paman bertanya Bagaimana rasanya, dengan gugup Ha Ri menjawab kalau Enak sekali berbohong dan bergegas pergi. Saat itu Yi Sang tak melihat Ha Ri yang keluar.
Yi Sang akhirnya membaca artikel -Wawancara dengan Pororo-  dengan wajah Ha Ri disampingnya. Paman membawakan pesanan untuk Yi Sang diatas meja, wajah Yi Sang terihat senang melihat makanan yang penampilanya terasa enak.
Tapi saat Ia memakanya langsung mengambil tissue dan mengeluarkan makan karena rasanya tak enak.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar