PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 30 Mei 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Manager Yeom mengumpulkan semua ingin memberitahu  Caranya adalah... semua pun menunggu ingin tahu, tapi Manager Yeom terus menunda dan mengulang-ngulang. Wol Jum tak bisa menahan emosi meminta agar Cepat beri tahu karena Ini bukan pengumuman pemenang.
“Apa kau Jun Hyun-moo atau Kim Seong-ju? Aku baru saja mau memberi tahu kalian. Benar, 'kan?” ucap Manager Yeom dan mendapatkan tatapan sinis dari Wol Ju.
“Cara terakhir yang bisa kau lakukan adalah meminta perbuatan baik dari arwah lain. Namun, di Alam Baka, hal itu dilarang dilakukan secara gratis. Kau harus memberikan semua yang berharga dalam dirimu kepada orang itu.” Jelas Manager Yeom
“Seorang petani sepertiku ini tak punya apa-apa. Bagaimana bisa aku memberi yang berharga?” ucap Tuan Choi sedih
“Nomor lotre... Nomor lotre tak berguna bila dia mati. Bagaimana kalau nomor itu ditukar dengan perbuatan baik?” ucap Kang Bae. Tuan Choi bertanya apakah itu mungkin
“Itu bukan tak mungkin. Namun, uang tak selalu berhasil di Alam Baka. Hal yang terpenting adalah takdir di antara kalian. Di antara yang punya banyak perbuatan baik, carilah orang yang punya hubungan dengan keluargamu.”kata Manager Yeom
“Tamatlah kita. Bagaimana bisa kita mencari orang seperti itu? Kita hanya punya waktu sehari.” Keluh Wol Ju
“Kakek, lebih baik kau menyerah saja kali ini. Berikan saja nomor lotre itu pada cicitmu saat dia hidup kembali nanti. Dengan begitu, dia akan terlahir kembali menjadi orang kaya. Ya? Ayo kita cari target lain. Cepat pergi.” kata Wol Ju lalu melangkah pergi.
“Aku mohon, tolonglah Jin-dong. Sebagai arwah, aku tak bisa bolak-balik. Wol-ju, hanya kau yang bisa membantu...”kata Tuan Choi
“Aku juga sedang dikejar waktu. Aku bukan bekerja untuk mengisi waktu luang.” Kata Wol Ju
“Tanpa diriku, dia tak akan dilahirkan. Aku lebih baik dikirim ke neraka bila harus melihat dia seperti itu. Aku mohon, mengertilah sedikit perasaan leluhur sepertiku ini.” Kata Tuan Choi menangis.
Wol Ju terdiam mengingat saat ibunya dulu yang harus meninggal untuk dirinya. Tuan Choi terus menangis mengatakan kalau Di kehidupan berikutnya, ia tak apa bila terlahir kembali sebagai budaknya, jadi memohon agar  selamatkan cicitnya.
“Di masa sekarang tidak ada namanya budak, Kek... Baiklah. Anggap saja ini bagian tugasku dan kita coba sebisanya.” Ucap Wol Ju. Tuan Choi pun mengucapkan Terima kasih
“Choi Seok-pan, kau harus segera kembali ke Alam Baka. Rohmu sudah makin lemah.” Kata Manager Yeom
“Aku mohon bantuan kalian semua. Terima kasih banyak.” Kata Tuan Choi lalu pamit pergi.
“Choi Jin-dong, Swalayan Kapeul, pukul 11.03, kematian karena kecelakaan. Kau harus membawa perbuatan baik sebelum itu.”kata Manager Yeom. Wol Jul menganguk mengerti.
“Kau tak boleh terlambat. Bila terlambat, aku tak bisa menolongmu.” Tegas Manager Yeom 




BALAI KOTA ALAM BAKA
Wol Ju memberitahu kalau mau memeriksa kartu keluarga, juga catatan perbuatan baik jadi meminta agar memberikan kuncinya. Petugas memberitahu kalau Ruang data sudah lama tidak ada. Keduanya melonggo bingung dan kaget.
“Mengapa tak ada ruang data? Apa terjadi kebakaran?” tanya Manager Gwi
“Kalian masih belum tahu? Karena ada arwah yang pintar komputer, semua data dimasukkan ke sistem komputer agar lebih rapi. Dia orang yang kumaksud.” Kata petugas menunjuk seorang pria yang sedang mengigit apel dan menaruhnya dimeja, dia adalah arwah steve job
“Jadi, bisa cari seseorang dengan catatan perbuatan baik dan berkerabat dengan Choi Seok-pan?” tanya Wol Ju. Petugas pun meminta agar mereka menunggu.

Akhirnya ketiganya melihat layar dan terlihat bagan yang akan membuat hubungan dengan [CHOI SEOK-PAN] dan terhubung dengan [PEMILIK PERBUATAN BAIK -KIM CHEOL-HYEON- LEE JEOM-RYE] Wol Ju tak percaya kalau sistemnya jadi benar-benar cepat.
"Lee Kkeut-sun." Kata Petugas. Kang Bae memastikan kalau Ini orangnya, menurutnya wanita itu  terlihat sangat baik.
“Dengan level seperti ini, dia bisa meninggal dan hidup di Alam Baka seperti miliarder.” Kata Petugas.Kang Bae kaget mendengarnya.
“Apa perbuatan baik memengaruhi kehidupan selanjutnya?” tanya Kang Bae.
“Benar. Karena itu saat Kematian datang, banyak orang yang menyesal tak banyak berbuat baik. Perbuatan baik lebih berharga daripada apa pun di sini. Bila ada yang ingin dicuri di sini, tentu saja perbuatan baik orang lain.’” Ucap Petugas
“Jadi Di mana bisa bertemu orang ini?” tanya Wol Ju tak ingin berlama-lama. 

[PANTI ASUHAN ALAM BAKA]
Ketiganya sampaidi alam baka, Kang Bae tak percaya kalau  Ada panti asuhan juga di sini. Manager Gwi memberitahu Ini tempat roh anak yang wafat sebelum orang tuanya. Saat itu beberapa anak menghampiri Wol Ju dengan ramah
“Ada apa datang kemari?”tanya seorang wanita datang. Wol Ju mengaku  datang dari Dunia Mimpi.
“Apa kami bisa bertemu Lee Kkeut-sun?”tanya Wol Ju. Si pegawai mengaku Direktur Lee sedang ada konsultasi, jadi harus menunggu sebentar.
“Apa anak-anak sudah makan?”tanya Wol Ju. Pegawai mengaku Jam makan mereka sebentar lagi dimulai.
“Bahan kita masih tersisa, 'kan?” kata Wol Ju pada Manager Gwi. 



Akhirnya Wol Ju dengan cepat memasak mie lengkap dengan sayuran dan membagikan semuanya pada anak panti asuhan.  Semua anak terlihat bahagia memakanya. Wol Ju meminta agar merkea Pelan-pelan saja makannya dan Jangan terburu-buru.
“Ini Masih banyak... Bilang saja jika mau tambah.”ucap Wol Ju. Manager Gwi pu dengan ramah menemani mereka makan.
“Apa kau mencariku?” tanya seorang nenek keluar dari panti. 

Ketiganya pun bertemu dengan Nyonya Lee diruangan. Nyonya Lee pikir  Bila dia cucu Jeom-rye, maka pasti masih sangat muda sekarang,ia pun merasa sedih karena Jeom-rye malang sekali.Wol Ju memberitahu alasan datang untuk meminta bantuannya.
“Bagaimana aku bisa membantunya? Beri tahu saja padaku apa pun itu.”kata Nenek Lee
“Dia bisa diselamatkan bila kau membagi perbuatan baikmu. Semua nilai perbuatan baik orang dikumpulkan oleh Yeomraedaewang. Bila dibagi, Tuhan juga pasti bisa mengubah keputusannya.” Jelas Wol Ju
“Aku akan memberikannya. Tentu saja. Jeom-rye adalah penolongku satu-satunya selama aku masih hidup.” Kata Nenek Lee
“Ini... adalah nomor lotre yang diberikan oleh bapak mertua Nenek Jeom-rye.” Ucap Wol Ju memberikan sebuah amplop
“Tidak. Kau tak usah memberikannya.” Ucap Nenek Lee. Wol Ju memberitau Menurut Hukum Alam Baka Nenek Lee  harus menerima ini.
“Lakukan sesukamu dengan ini.” Kata Wol Ju memaksa. Nenek Lee pun akhirnya menerimanya.
Ia pu memberikan kantung kecil yang berisi [PERBUATAN BAIK] dan memohon agar bisa rawat dan bantu Jeom-rye dengan baik di sana


Nenek Lee memanggil Jin-dong mengajak sarapan dan harus berangkat kerja. Jin Dong terbangun dan langsung meminta pena. Nenek Lee bingung, Jin Dong terus meminta neneknya memberikan pena dan kertas, segera. Nenek Lee pun mencarinya.
“Ada apa kau pagi-pagi begini? Biar kupikir. Di mana itu? Ini dia pena dan kertasnya.” Kata Nenek Lee memberikan pada Jin Dong
“Apa itu? Apa yang kau tulis sebenarnya?” tanya Nenek Lee. Ji Dong mengaku Tadi malam  bermimpi seorang kakek...
“Tunggu. Mungkin ini tak berhasil bila kubicarakan. Tidak ada apa-apa. Nanti kuberi tahu.” Kata Jin Dong penuh semangat. 

Di tepi sungai dengan perahu yang sedang berjalan didepanya. Manager Gwi ingin tahu perasaan Kang Bae setelah datang ke Alam Baka,karena ia adalah orang hidup pertama yang pernah kemari.Kang Bae mengak merasa tak enak, Apalagi pada anak-anak itu.
“Semoga Direktur Lee merawat mereka dengan baik.” Kata Kang Bae. Manager Gwi memberitahu  Mereka menunggu orang tuanya di sana.
“Jika begitu, kelak mereka dapat bertemu orang tuanya?” tanya Kang Bae.
“Tentu saja. Semua manusia pada akhirnya akan meninggal. Mereka pasti akan bertemu.” Kata Manager Gwi. 
“Senang mendengarnya. Itu berbeda dengan Dunia Nyata.” Kata Kang Bae, Manager Gwi ingin tahu Apa yang berbeda?
“Di Dunia Nyata, seberapa lama pun menunggu di panti asuhan, banyak orang tua yang akhirnya tak datang menjemput. Aku seperti itu dulu.” Kata Kang Bae sedih.
Keduanya pun hanya terdiam,  Wol Ju memastikan pada Manager Gwi kalau mereka Tak terlambat, Manager Gwi melihat Mataharinya, Karena waktu perkiraannya pukul 11.03, jadi  masih ada cukup waktu. Wol Ju pun mengelu lelah sekali hari ini.
Kang Bae pun memberikan teh gandum, Tuan Kim yang sedari tadi menguping diam-diam berjalan menghampiri  Wol Ju dan langsung mengambil kantung disaku bajunya. Wol Ju berteriak pecuri Kantong perbuatan baik
Manager Gwi langsung mengejarnya, Kang Bae ingin ikut mengejar tapi Wol Ju memanggil Kang Bae kalau merkea harus kembali. Kang Bae bingung dengan kantungnya itu. Wol Ju pikir mereka sudah tak ada waktu.
“Kita harus kembali dan lindungi Choi Jin-dong dulu.” Perintah Wol Ju. 
[SWALAYAN KAPEUL]
Kang Bae terlihat gugup berjalan dilorong membaca pesan Wol Ju  [Akan kuhentikan Kematian di luar. Kau terus awasi Choi Jin-dong di dalam.]  Saat itu Jin Dong sedang ada didepan counter, Kang Bae pun menyapa teman baiknya.
“Mengapa kau tak jawab teleponmu? Aku khawatir.” Keluh Kang Bae. Jin Dong melihat ponselnya dan mengaku  Ponselnya mode getar dan bertanya ada apa.
“Aku hanya khawatir padamu. Kau tak apa-apa, 'kan? Tidak sakit?” ucap Kang Bae khawair. Jin Dong bingung dengan tingkah temanya.
“Apa kau tahu aku beli lotre? Sebenarnya, tadi malam aku bermimpi sesuatu yang sangat hebat. Semoga ini benar. Bila menang lotre, aku akan ajak kau ke Hawaii.” Ucap Jin Dong bersemangat.
“Hawaii? Kedengarannya seru.” Ucap Kang Bae mencoba tetap tenang. Jin Dong pun mengaku jadi tak sabar dengans senyuman bahagai. 



Jin Dong perg ke lorong supermarket. Kang Bae layaknya pengawla menjaga Jin Dong agar tak terjadi sesuatu. Jin Dong bingung melihat tingkah temanya tapi tak memperdulikanya. Kang-bae melihat ada kulit pisang dilantai dan langsung menyelamatkanya.
“Hei, kau sedang apa?”tanya Jin Dong bingung melihta Kang Bae berbaring dilantai.
“Peregangan... Peregangan memang harus di swalayan. Ayo ikut.” Ucap Kang Bae mengerakan dua kakinya. Jin Dong mengeluh memilih untuk pergi. 

Manager Yeom sudah ada didepan supermarket melihat catatanya [CHOI JIN-DONG] lalu merasa Nasibnya sangatlah malang tapi tak bisa berbuat apa-apa lagi dan meminta maaf pada Choi Seok Pan. Tiba-tiba Wol Ju sudah ada depanya. Manager Yeom langsung terlonjak kaget.
“Mengapa kau datang begitu cepat?” keluh Wol Ju. Manager Gwi pikir  Sampai di tempat janji sepuluh menit lebih awal adalah sikap pria terhormat.
“Kantong perbuatan baik segera tiba, jadi, tunggu sebentar.”ucap Wol Ju menghalangi
“Aku sudah katakan padamu aku takkan menunggu.” Kata Manager Yeom. Wol Ju langsung memandang sinis seperti epmbinuh.
“Kau memandang sinis lagi. Apa Kau mau memukulku?” keluh Manager Yeom
“Aku sebenarnya ingin memukulmu, tapi itu tindak kekerasan. Bila aku sedang bekerja, tidakkah itu terhitung sebagai perlawanan saat bekerja?” kata Wol Ju
“Tunggu. Bicara padaku sambil turunkan tinjumu itu...Oh.. Choi Jin-dong!” teriak Manager Yeom. Wol Ju mengalihkan pandanganya, dan saat itu Manager Yeom langsung kabur. Wol Ju kesal dan langsung mengejarnya. 



Kang Bae membawa trolly barang ke gudang besar dan merasa ketakutan mengajak Jin-dong segera keluar karena Di sini sangat berbahaya. Jin Dong bingung temanya tiba-tiba berpikir  Gudang ini berbahay.a. Kang bae mengaku menjadi cemas.
“Bila kau mau cepat keluar, jangan diam saja dan bantu aku.” Ucap Jin Dong. Kang Bae melihat sekeliling dan ketakutan.
Saat itu sebuah trolly lain berjalan, Kang Bae melihat dari kejauhan kalau Trolly akan menabrak Jin Dong. Sementara Manager Yeom mengunakan kekuatanya. Kang Bae pun mencoba menyelamatkan Jin Dong ke sisi lorong. Tapi Jin Dong terlihat pingsan.
“Jin-dong, bangunlah! Buka matamu! Jin-dong, sadarlah!”teriak Kang bae panik memegang wajah Kang Bae. Jin Dong perlahan membuka matanya.
“Apa Kau sudah sadar? Kau mengenali diriku?” tanya Kang Bae panik.
“Aku sudah pergi 50 kali kencan buta sampai sekarang, tapi akhirnya semua menolakku. Apa ini masuk akal?” ucap Jin Dong. Kang Bae bingung lalu tersadar kalau tanganya menyentuh wajah Jin Dong.
“Aku tidak sejelek itu, 'kan? Aku benar-benar tak mengerti perasaan wanita. Wanita pertama...” ucap Jin Dong 


Sementara Manager Yeom mencoba kembali kekuatanya, Wol Ju datang menyelamatkanya. Manager Yeom marah menyuruh Wol Ju agar minggu. Wol Ju langsung melumpukan Manager Yeom menegaskan tak bisa melepaskanya karena akan membawa Jin Dong.
“Kau tahu aku tak ada pilihan. Itu sudah takdirnya. Cepat minggir!” ucap Manager Yeom. Wol Ju mengaku tak peduli.
“Apa? Tak bisa dipercaya. Kau bicara begitu pada Kematian?” ucap Manager Yeom. Wol Ju membenarkan.
“Karena aku sudah di sini selama 500 tahun, aku tak takut lagi.” Ucap Wol Ju dan keduanya pun berkelahi, Wol Ju pun mengeluh Manager Yeom yang belum datang. 

Di tepi sungai, Manager Gwi berhasil mengambil kantung dan mengikat Tuan Kim sambil mengeluh karena sudah mengganggu tugas merkea dan memperingatkaan Bila terjadi sesuatu pada Choi Jin-dong,maka Tuan Kim juga akan didakwa membunuh.
Ia pun memeriksa Jadwal perahu KE DUNIA NYATA lalu berterak kaget karena  Datang dua jam lagi. Ia pun mengeluh Mengapa selang waktu selama ini meski banyak penggunanya, menurutnya ini  Ini gawat dan tak punya waktu.
“Aku tak tahu lagi cara lain. Kita coba saja.” Ucap Manager Yeom akhirnya masuk ke dalam sungai dan mulai berenang. 

Manager Yem mengeluh pinganga sakit dan memarahi Wol Ju  menjadi bodoh dan bebal begini di Dunia Nyata. Wol Ju pikir Manager Yeom yang membiarkan dia mati sia-sia lebih bodoh dan bebal dan bertanya Bagaimana perasaannya setelah diserang langsung olehnya.
“Terima kasih. Karena kau, aku harus tulis permintaan maaf.” Ucap Manager Yeom
“Jangan khawatir. Aku sudah sering menulis surat seperti itu. Aku akan pilih yang terbaik dan buat contoh untukmu.” Kata Wol Ju
“Tak usah. Dengan kondisi seperti ini,satu permintaan maaf lagi bukan masalah. Kau sendiri yang minta.”kata Manager Yeom dan langsung mengantinya [SERANGAN JANTUNG]
“Penyebab kematian telah diubah.” Ucap Manager Yeom, Wol Ju langsun mengalangi kekuatan Manager Yeom
“Mengapa kau terus menggangguku? Berengsek” keluh Manager Yeom. 

Saat itu Yeo Rin datang ke gudang, Kang Bae panik langsung menutup mulut Jin Dong agar tak berusara. Wol Ju pun mencoba untuk bersembunyi. Manager Yeom pun bingung tak bisa mengunakan kekuatanya.
“Kang Yeo-rin, lift lantai satu rusak. Larang para pelanggan menggunakannya.” Perintah petugas dari radio.  Yeo Rin pun bergegas pergi.
“Tadinya berfungsi baik. Ada apa ini? Astaga... Tapi Perutku terasa kembung. Apa makananku terlalu asin?” ucap Manager Yeom bingung karena Yeo Rin yang melewati tubuhnya.
“Sudahlah, hentikan saja. Aku akan kirim kau ke Alam Baka dengan sekali pukulan.” Ucap Manager Yeom
“Tunggu dulu! Ini dia... Kantong perbuatan baik.” Kata Manager Gwi datang dengan tubuh yang basah kuyup. Wol Ju pun tersenyum bahaigia. 

Di rumah, Nenek Jin Dong menjahit kaos kaki yang bolong lalu mengeluh kalau Pinggangnya sakit sekali dan akhirnya tertidur disofa. Nenek Lee memanggil Jeom-rye lalu bertanya Apa sakit sekali. Nenek Jin Dong pkir Semua orang tua pasti merasakan ini.
“Namun, rasa sakit ini masih bisa kutahan karena ada Jin-dong.” Kata Nenek Jin Dong. Nenek Lee mengaku Senang mendengarnya.
“Kau yang seharusnya jaga kesehatan. Apa kau sudah makan? Kalau belum, aku buatkan mi” ucap Nenek Jin Dong
“Tak usah, aku sudah makan.. Terima kasih, Jeom-rye. Karena perbuatanmu padaku, aku bisa berbuat banyak kebaikan sehingga bisa naik ke atas dengan hati yang penuh kedamaian.” Ucap Nenek Lee
“Mengapa kau sebut cerita lama? Buat aku malu saja. Aku baru saja membersihkan lemari es, jadi, aku kini mengantuk.” Ucap Nenek Jin Dong akhirnya berbaring dipangkuan Nenek Lee
“Astaga, Sayangku.. Semua akan membaik, Jeom-rye. Sampai itu terjadi, hiduplah sehat dan bahagia.” Ucap Nenek Lee lalu mengeluarkan benda bercahaya dan mengucapkan pada pinggang Nenek Jin Dong
“Bukankah itu obat untuk segala penyakit? Itu sulit didapatkan.” Kata Wol Ju datang
“Benar. Aku membelinya dengan nomor lotre yang kudapat. Aku dengar kondisi pinggang Jeom-rye tidak baik.” Kata Nenek Lee

“Kau melakukan hal baik. Tidakkah ini hebat?” kata Wol Ju.Nenek Leee pki Dengan hubungan yang terjadi saat masih hidup, mereka bisa saling menolong pada saat ini.
“Benar... Karena itu, semua harus hidup dengan baik selama masih ada di dunia ini. Bila kalian membantu seseorang dengan tulus, nantinya perbuatan kalian akan dibalas oleh orang lain tanpa kalian sadari. Itu adalah nilai dari kehidupan yang sebenarnya.” Ucap Wol Ju




Jin Dong masuk rumah memberitahu ibunya kalausudah pulang, Nenek Lee pun terbangun sambil mengeluh karena tertidur disofa lalu bergegas pergi kedapur. Ji Dong mengaku lapar, Nenek Lee pun senang harus siapkan makanan untuk cucu kesayangannya.
Jin Dong sudah siap dengan kertas ditangan dan melihat  [NOMOR LOTRE PEMENANG]  lalu mengeluh kalau Ternyata tak sama dn berpikir bisa hidup lebih baik dengan menang itu .  Nenek Lee pun mengeluh pada kakenya datang tiba-tiba dan membuatnya berharap.
“Nenek, biarkan saja. Aku saja yang bawa.” Jerit Jin Dong melihat neneknya membewa kotak kimchi
“Tunggu dulu... Pinggangku tak terasa sakit.” Kata Nenek Lee mencoba mengangkat sendiri. Jin Dong memastikan neneknya baik-baik saja.
Nenek Lee mencoba untuk mulai mengerakan pingganya, Jin Dong kaget kalau neneknya tak merasa sakit. Nenek Lee memastikan dengan menari-nari. Jin Dong tak percaya kalau sudah tak sakit dan merasa Ini benar-benar aneh.
“Sepertinya leluhur kita memberi pinggang baru, bukan nomor lotre.” Ucap Jin Dong merasa ini bagus sekali. Keduanya pun menjerit bahagia. 

Akhirnya bertambah lagi angka di warung Wol Ju.  Manager Gwi sibuk dengan games di ponselnya. Wol Ju mengeluh Manager Gw yang  bersenang-senang dan menyuruh agar segera kupas bawang bombainya. Manager Gwi memberitahu sudah kupas semua.
“Yang benar saja. Kau juga harus kupas bawang putih.” Ucap Wol Ju. Manager Gwi memberikan mangkuk lain kalau sudah mengupasnya.
“Bagaimana dengan kentang?” kata Wol Ju. Manager Gwi memberikan baksom dengan isi kentang yang sudah dikupas.
“Benarkah? Kalau begitu, bersihkan ikan teri ini.” Ucap Wol Ju memberikan baskom besar isi ikan teri
“Hei, tidakkah kau kelewatan? Aku pernah menjadi kepala detektif Kepolisian Alam Baka. Apa aku harus bersihkan ini?” keluh Manager Gwi kesal
“Kau bukan itu sekarang.” Ucap Wol Ju. Manager Gwi mengeluh Bila tidak dipindahkan ke kedai ini, maka  bisa saja menjadi kepala kepolisian sekarang.
“Mengapa kau seperti ini?”keluh Manager Gwi. Wol Ju pikir  Sebutkan nanti bila Manager Gwi sudah diangkat.
“Bicara lagi bila kau sudah menjadi kepala kepolisian.” Tegas Wol Ju. Manager Gwi pun tak bisa melawan akan bersihkan ikan terinya.


Ia pun mulai membersihkan sambil menyanyi dengan nada menyindir karena harus membersihkan ikan teri sambil mengeluh karea Banyak sekali ikan terinya. Kang Bae membersihkan bagian depan masuk memberitahu  sudah selesai bersih-bersih dan tiba-tiba tubuhnya lemah.
Keduanya panik melihat Kang Bae yang terlihat pucat dan menyuruhnya duduk. Kang Bae mengaku baik-baik saja. Tapi Manager Gwi merasakan  Badan Kang Bae  panas sekali dan Sepertinya bekerja terlalu keras.
“Aku akan antar dia dulu... Kau selesaikan saja tugasmu.” Ucap Wol Ju. Manager Gwi bingung, tapi Wol Ju sudah membawa Kang Bae keluar dari kedai.
“Hei, apa kau bisa bawa dia sendirian?”tanya Manager Gwi. Tapi Wol Ju sudah mebawa Kang Bae pergi. Manager Gwi meminta agar menelpnya Kalau ada apa-apa. 


Manager Yeom datang bertanya kenapa Kang Bae terlihat lemah , Apa pekerja paruh waktu itu sakit, Ke mana mereka pergi,Manager Gwi pikir sepertinya Kang Be sakit karena terlalu lelah. Manager Yeom yakin Semua itu tentu melelahkan untuknya.
“Orang yang masih hidup melewati Sungai Kebinasaan menuju Alam Baka dan kembali ke Dunia Nyata. Namun, dia benar-benar spesial, 'kan?” kata Manager Yeom
“Omong-omong, Choi Seok-pan berterima kasih kepada kalian. Kim Du-yeong juga sudah diberi hukuman setimpal”  kata Manager Yeom. Manager Choi pikir itu bagus
“Namun, mengapa kau sekarang membersihkan ikan teri juga?” tanya Manager Yeom
“Hentikan. Aku tadi sudah dimarahioleh Wol-ju.” Keluh Manager Gwi. Manager Yeom pikir Untuk seseorang yang menangkap banyak roh jahat, manager Gwi tak layak seperti ini.
“Pekerjaan ini sebenarnya menyenangkan juga.” Ucap Manager Gwi. Manager Yeom meminta agar Manager Gwi membantunya. Manager Gwi langsung menolaknya.
“Omong-omong, petinggi kepolisian memintamu untuk segera kembali.” kata Manager Yeom
“Nanti saja. Waktunya belum pas.”ucap Manager Gwi dan saat itu Manager Yeom melihat ponselnyad dan tak percaya kalau baru membicarakannya.
“Di mana?..Baik. Aku segera ke sana.” Tanya Manager Yeom  mengangkat telp lalu memberitahu Manager Gwi ada roh jahat di dekat tempat ini dan mengajaknya pergi.
Manager Gwi bingung, Manager Yeom mengaku  Karena sudah tua, tubuhnya ini masih sakit setelah bertarung dengan Wol Ju dan berpikir kalau Manager Gwi bisa mengangapnya hormat padanya sehingga mau menolong.



Disebuah pelabuhan dengan banyak gudang container. Seorang arwah berlari dengan cepat, Manager Gwi bisa mengimbangi kecepatanya dan akhirnya mulai bertarung.  Ia akhirnya mengeluarkan sesuatu, pedang panjang yang dimilikinya.
Si awrah pun tak berbaya menerima sebetan pedang Manager Gwi lalu tubuhnya langsung berbuah menjadi abu membentuk bola. Manager Gwi pun langsung mengambilnya. 

Wol Ju sampai di rumah membaringkan Kang Bae diatas tempat tidur, lalu mengeluh karena harus makan dulu agar bisa makan obat dan menyusahkan saja. Kang Bae tiba-tiba menahan tangan Wol Ju agar Jangan pergi. Wol Ju terdiam tiba-tiba Kang Bae memegang tanganya.
Wol Ju mengingat saat menyembunyikan pangeran dan terus memegang tanganya, Pangeran saat itu menahan agar tak pergi. Tapi akhirnya membuat cintanya tak bisa bersama dengan pangeran. 


Pangeran dengan pedang yang berlumuran darah datang ke tempat pohon keramat. Ia menangis Pada akhirnya tak bisa melindungi.
“Bila ada kehidupan selanjutnya, aku pasti akan mencarimu. Saat itu,walau harus mengorbankan rohku, aku akan melindungimu.” Gumam pangeran 
bersambung ke episode 5

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar