PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 30 September 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Beberapa orang menyapa seorang wanita yang berjalan di lobby, lalu masuk ke ruang siaran duduk dimeja siaran. Wajahnya terlihat cantik dengan potongan rambut pendek, Ha Young terlihat sangat sudah menjadi senior sebagai pembaca berita.
“Inilah berita pertama kami. Kami melakukan wawancara eksklusif mengenai seorang wanita yang melahirkan. menggunakan telur yang ia bekukan 16 tahun lalu. Wanita ini mencoba prosedur IVF menggunakan telur yang dibekukannya pada tahun 2003 pada usia 27. sesudah ia didiagnosis leukemia myelogenous.
“Dan hari ini, dia melahirkan seorang putra. Baik ibu dan anak sangat sehat, dan telur ini memiliki rekor beku untuk waktu yang paling lama dalam sejarah. Orang mengira cryonics hanyalah sebuah hipotesis yang dibuat oleh para akademisi tapi kiranya. mungkin terwujud dalam kehidupan nyata.”
Ha Young terdiam membaca kata “Cryonics” karena mengingatkanya dengan Dong Chan. 

Di sebuah ruangan membahas tentang Future Bio Technology, Seorang prai menjelaskan  dengan bahasa inggris “Eksperimen cryopreservasi tak bisa lagi dianggap sebagai sesuatu untuk masa depan yang jauh. Amerika Serikat, Rusia, dan Korea Selatan diperkirakan sudah melindungi sekitar 600 orang dalam kapsul di seluruh dunia.
“Selama manusia ada, tak ada batasan apapun yang dapat dilakukan teknologi ilmiah. Kehidupan abadi tak lagi. fantasi masa depan. Kini adalah kenyataan.”
Saat seorang pria dengan jubah dokter panik karena layar CCTV, memperlihatkan ada peringatan dan diatas tempat tidur seperti pasieun yang  kabur. 

Alarm peringatan terus berbunyi, seseorang dengan rambut panjang yang memutih berjalan terhuyung-huyung. Ia berjalan ke tempat penyimpanan dan mengambil beberapa tabung yang disimpan. Wajah Tuan Hwang pun terlihat, lebih menua dari sebelumnya.
Si pria terus mengemudikan mobilnya dengan cepat, bahkan berani menerobos lampu merah. Saat itu juga mobil polisi mengejarnya dari belakang. Tuan Hwang langsung mematikan alarm lalu menyalakan mesin, Monitor tabung pun terlihat. Dong Chan masih dalam suhu -190 derajat dan dinaikan jadi 31,5 derajat.
Polisi mencatat nama Jo Ki Bum dalam surat tilang, wajah Ki Bum panik melihat yang terjadi diruangan. Tuan Hwang menusukan suntikan ke tubuh Dong Chan dan juga Mi Ran, setelah itu langsung jatuh pingsan.
Kemacetan panjang terjadi, Ki Bum langsung menelp Dokter Yoon memberitahu kalau Tuan Hwang  bangun. Jantung Dong Chan kembali berdetak, jaringan di tubuh Mi Ran pun mulai bereaksi akhirnya terbangun lebih dulu.
Mi Ran berjalan terhuyung-huyung meminta tolong dan akhirnya terjatuh. Dong Chan akhirnya terbangung dengan memegang dadanya, lalu mencoba keluar dari tabung. 



Dong Chan berjalan dengan pakaian lengkap, di layar terlihat peringatan [Peringatan Gelombang Panas, Suhu Maksimal: 34, Kelembaban: 70, Tingkat Debu Halus: 57] Dong Chan berjalan terhuyung-huyung, beberapa orang kebingunga melihatnya. Sampai akhirnya Dong Chan jatuh pingsan, semua orang langsung mengerubunginya. 

Ki Bum akhirnya sampai ke lab memanggil Dokter Hwang, tak menemukan siapapun. Ia panik melihat obat yang sudah hilang dan tabung yang kosong, lalu mencari sosok Dokter Hwang. Ia pun melihat Dokter Hwang yang tergeletak di lantai. 

Dong Chan dibawa ke rumah sakit, Dokter meminta agar Periksa tanda vitalnya dan memastikan apakah Dong Chan masih sadar. Perawat memberitahu BP-nya 114 lebih dari 70. Itu normald an SDM-nya, 86bpm. Normal, lalu Saturasi oksigen. 96. Normal.
“Suhu tubuh, 31,5C.” Ucap Perawat, Keduanya terlihat binggung karena suhu tubuhnya 31,5C...
“Aku belum pernah melihat seorang pasien dengan suhu tubuh yang begitu rendah. Termometer pasti rusak. Coba periksa.” Kata Dokter.
Mi Ran pun berusaha ke halte dan meminta supir agar menungu, lalu langkah naik ke atas bus. Ia memasukan uang lalu meminta kembalian, Sopir binggung melihat Mi Ran seperti akan pingsan dan wajahnya sangat pucat, lalu memberitahu tiketnya 1.300 won untuk orang dewasa.
Mi Ran melihat Harga Tiket Bus, karena berpikir kalau Tarif bus 50 won. Sopir pikir Mi Ran  Sudah naik bertahun-tahun yang lalu dan harus bayar lebih lain kali. Mi Ran pun duduk lemas didalam bus tanpa sadar kalau tahun sudah berubah. 

Dong Chan akhirnya bangun ingn melepaskan semua kabel didalam tubuhnya dan harus pergi sekarang karena masih harus syuting. Dokter mengenal Dong Chan menyuruh  istirahat karena Suhu tubuhnya tak norma dan perlu menjalankan tes menyeluruh...
“Dokter... aku harus pergi.” ucap Dong Chan. Dokter pikir Dong Chan   hampir tak dapat berbicara.
“Mau kemana kau?” tanya dokter. Dong Chan mengatakan harus syuting ini dan perlu siaran bagaimana pun caranya lalu berusaha jalan.
Tapi Dong Chan baru turun dari tempat tidur langsung jatuh lemas, perawat langsung memeriksa suhu tubuhnya lagi. Ia pikir kalau ada yang Aneh lalu mencoba alat yang lain. Ia tak percaya kalau termometer ini memberi hasil yang sama.
“Kenapa?” tanya Dokter, Perawat memberitahu  31,5C. Dokter Pikir Tak mungkin orang hidup 31,5C.  Tiba-tiba Dong Chan terbangun kembali.
“Apa kau tahu seberapa serius situasinya sekarang?” ucap Dong Chan. Dokter mengaku sudah tahu.
“Kami belum pernah melihat seorang pasien dengan suhu tubuh yang begitu rendah” kata Dokter
“Setiap menit dan detik sangat penting sekarang. Sejarah bioteknologi Korea dipertaruhkan. Aku harus pergi.” ucap Dong Chan.
“Bioteknologi?” kata Dokter binggung, Dong Chan mengatakan harus memanggil asisten PDnya segera.
“Jika katakan nomornya, kami akan menghubungi mereka.” Ucap Dokter, Dong Chan ingin memberitahu Nomor teleponnya adalah... dan jatuh pingsan kembali.
Semua panik melihat Dong Chan tak sadarkan diri, Dong Chan kebali bangun memberitahu nomornya 011...2... lalu  tiba-tiba jatuh pingsan lagi. Dokter pun binggung Dong Chan kembali pingsan. Dong Chan kembali tersadar mulai berkata
“TBO.. Departemen Variety...Son...Hyun.....Gi...” ucap Dong Chan yang jatuh lemas kembali.
Semua bingung mencoba menebak dibagian belakang itu...Ga, Mi, Gwi, Hyun. Mereka seperti mencoba menebak-nebak. 


Di ruangan
Hyun Gi terlihat sangat marah pada anak buahnya agar sadar kalau yang dibuat itu bukan variety show. Ia memarahi karena mendapatkan rating lebih rendah dari pertunjukan memancing dan sudah banyak pertunjukan yang harus mereka batalkan tahun ini.
“Aku akan malu jika menjadi kalian!Apa Kalian pikir ini festival seni sekolah? Apa Kalian pikir ini lelucon? Kau hanya menempel sesuatu dan menyalin acara lainnya! Kalian tak layak makan!” teriak Hyun Gii
“Permisi.. Kau mendapat telepon dari Rumah Sakit Hosang.” Ucap Ass Hyun Gi. Hyun Gi heran rumah sakit memanggilnya.
“Aku tak tahu soal itu... Mereka bilang seseorang mencarimu.” Kata Ass Hyun Gi.
“Tak bisakah kau mengurusnya sendiri? Apa aku harus menerima semua panggilan? Apa aku seseorang yang harus menerima semua panggilan? Aku adalah direktur TBO!” teriak Hyun Gi kesal. Ass pun meminta maaf.
“Bapak PD benar-benar sibuk sekarang.” Ucap Ass. Dokter memberitahu kalau Ma Dong Chan PD atau siapa pun...
Hyun Gi kaget mendengar nama Ma Dong dan langsung mengambil ponsel dari tangan Assnya dan ingin memastikan yang dikatakan.
“Permisi, apa kau kenal seseorang dengan nama Ma Dong Chan?” tanya Dokter. Hyun Ki mengaku kenal.
“Dia sedang mencari Son Hyun Gi sekarang.” Ucap Dokter, Dong Chan meminta agar memberikan ponselnya.
“Hei, brengsek!  Ada apa denganmu? Siapa yang menyuruhmu menghentikannya? Kenapa kau tak syuting? Aku bilang untuk tetap di sampingku. Dimana kau saat ini?” teriak Dong Chan.
“Siapa... Tolong jangan bercanda.” Ucap Hyun Gi tak percaya, Dong Chan makin berteriak marah.
“Aku benar-benar akan membunuhmu.” Teriak Dong Chan. Hyun Gi akhirnya bisa mempercayai kalau Dong Chan yang bicara. Dong Chan memberitahu kalau ponselnya mati.
“Dokter Hwang Di mana Dokter Hwang? Bagaimana dengan Ko Mi Ran? Kita belum selesai syuting, kenapa kau ada di sana?” teriak Dong Chan. 


Ibu Dong Chan dan keluarga berlari di lorong rumah sakit, lalu ke meja receptionist memberitahu kalau mereka  datang ke sini sesudah mendapat telepon dari rumah sakit dan ingin tahu keberadan atas nama Ma Dong Chan.
“Dia ada di kamar 1727.” Ucap perawat. Dong Chan masih berbicara di telp memarahi Hyun Ki yang sebaiknya bersiap untuk menulis permintaan maaf tertulismu, jadi meminta agar segera datang.
“Aku di rumah sakit... Permisi,... apa nama rumah sakit ini?” tanya Dong Chan. Dokter memberitahu namanya Rumah Sakit Hosang. Dong Chan memberitahu "Rumah Sakit Hosang"
“Bawa kameramu.. Cepat dan siarkan aku. Kau harus Ke sini sekarang!” teriak Dong Chan lalu terkejut melihat yang datang.
Ibunya melihat Dong Chan menjerit tak percaya, lalu mendekat. Dong Chan kaget melihat ibunya, lalu menatap pria didepanya kalau ayahnya juga datang dan kembali pingsan. Tapi pria yang mirip ayah Dong Chan memangilnya kakak ,Dong Ju yang sudah tua pun memanggil kakaknya.
Ibu Dong Chan ikut tak sadarkan diri, Dong Sik dan Dong Ju pani melihat ibu mereka tak sadarkan diri. Dokter pun bingung karena Dong Chan dan Ibu pasien juga tak sadarkan diri. 


Hyun Ki panik masuk ke ruangan dan tak melihat Tuan Kim dalam ruangan, lalu bersembunyi dibalik lemari menelp Tuan Kim. Tuan Kim sedang bermain golf, Hyun Ki memberitahu kalau dalam masalah karena Ma Dong Chan masih hidup.
“Apa yang kau bicarakan? Bagaimana mungkin Dong Chan...” ucap Tuan Kim tak percaya
“Apa Dong Chan masih hidup?” kata Tuan Kim memastikan dengan mata melotot. 

Mi Ran akhirnya sampai rumah mengedor pintu rumah memanggil ibu, ayah dan juga Nam Tae tapi tak ada sahutan. Saat akan masuk, gagang pintu terlepas, Mi Ran pun masuk rumah hanya bisa melonggo karena rumahnya kosong.  Ia akhirnya keluar rumah dan bibi didepan rumah sedang menjemur pakaian.
“Tempat itu sudah kosong sejak lama. Kau harus bertanya kepada pemiliknya.” Ucap si bibi. Mi Ran binggung mendengarnya.
“Orang-orang yang dulu tinggal di sana menghasilkan banyak uang, jadi mereka membeli gedung untuk membangunnya kembali.” kata si bibi
“Apa keluargaku diusir karena mereka tak bisa membayar sewa? Apa yang sedang terjadi?” ucap Mi Ran bingung lalu mengeluarkan ponselnya tapi tak menyala. 


Mi Ran pergi ke counter HP meminta agar menyalakan ponselnya. Si pegawai bingung karena ponsel yang sudah lama keluar, lalu memberitahu pengisi daya untuk ponsel ini tidak ada lagi. Mi Ran binggung karena baru membelinya tiga bulan lalu dan itu model baru.
“Tak ada yang menggunakan ponsel ini jaman sekarang. Apa Kau menggunakan ini sampai sekarang?” kata si pegawia bingung

“Keluargaku pindah rumah. Bisakah kau memberitahuku kemana mereka pergi? Keluargaku menghilang. bagai debu. Gagang pintu juga rusak.” Ucap Mi Ran akhirnya dibawa ke kantor polisi
“Bagaimana keluargamu bisa pindah tanpa memberitahumu? Kapan terakhir kali kau melihat mereka?” tanya polisi binggung.
“Kemarin. Mereka tak pernah bilang kepadaku bahwa mereka berencana untuk pindah.” Ucap Mi Ran binggung
“Jadi, maksudmu kau tinggal dengan keluargamu sampai kemarin, tapi mereka semua tak ada saat kau pulang hari ini?” tanya polisi
Mi Ran membenarkan dan menurutnya Sepertinya keluarganya diusir. karena tak bisa membayar sewa. Polisi pun ingin tahu  Di mana alamat rumah lamanya. 


Sementara Tuan Hwang sudah menaruh Dokter Hwang diatas ranjang, menatapnya. Ia lalu menelp seseorang memberitahu  Manusia yang dibekukan hidup kembali.

Polisi memeriksa kalau Tak ada orang di rumah jadi meminta agar Mi Ran memberikan nomor ponsel ibunya. Mi Ran bingung karena tak bisa mengingatnya. Polisi bingung karena Mi Ran seperti orang gila karean tak tahu.
“Apa Kau bisa tunjukan kepada kami KTP-mu? Kami akan mencaritahu.” Ucap Polisi
Mi Ran mengerti lalu mengeluarkan isi tasnya, Mereka melonggo kaget meliat ada agenda tahun 1999, lalu barang-barangnya dan Semuanya sangat tua. Akhirnya Mi Ran berjalan memberikan KTPnya. Polisi melihat KTP Mi Ran masih ditulis dengan tangan.
“Apa Kau lahir tahun 1976? Kau berumur 42?” kata polisi kaget, dua polisi lainya pun tak percaya ingin melihat dan memastikanya.
“Apa kau pikir dia seorang ibu?” ucap polisi wanita, Mereka juga tak percaya KTP ini benar-benar sudah lama dan mulai mencari informasi.
“Apa nama ibumu Yu Hyang Ja?” tanya Polisi, Mi Ran membernarkan dan polisi menyuruh agar memanggil nomor yang terdaftar.
“Dia tak mengangkatnya.” Kata Polisi, Mi Ran meminta agar  memanggilnya sekali lagi Dan tolong alihkan jadi pesan saja.
“Penerima tak dapat dihubungi. Kau akan diarahkan ke voicemail.” Kata Polisi lalu memberikan telp pada Mi Ran.
“Ibu... Ini aku, Mi Ran... Dimana kalian? Kalian tak diusir, bukan? Bahkan jika kalian diusir, jangan khawatir. Kalian ada aku. Ibu... Aku di kantor polisi. Aku di sini tak melakukan sesuatu yang salah. Jadi, jangan terlalu khawatir.” Ucap Mi Ran ditelp.
Polisi memberikan minum pada Mi Ran seperti kelelahan, lalu bertanya  Jenis kosmetik apa yang digunakan, karena Mi Ran sangat muda diumur 42 tahun.
*** 



Di rumah
Nyonya Yoon baru saja pulang dan terlihat lelah lalu  bingung melihat ponselnya karena ada yang memanggilku berkali-kali. Ia pun melihat kalau itu kantor polisi lalu mendengarkan suara voice mail lalu mendengar suara Mi Ran.
“Ibu...Ini aku, Mi Ran. Dimana kalian? Kalian tak diusir, bukan? Bahkan jika kalian diusir, jangan perlu khawatir. Kalian ada aku. Ibu, aku di kantor polisi. Aku di sini tak melakukan sesuatu yang salah.  Jadi, jangan terlalu khawatir.”
Nyonya Yoon langsung menangis tak percaya mendengar nama Mi Ran, lalu menjerit histeris. Nam Tae dan ayahnya bergegas datang, Nyonya Yoon memberitahu kalau Mi Ran kembali hidup-hidup. Tuan Ko pun tak percaya, Nam Tae yang sudah dewasa pun tak percaya kakaknya sudah kembali.

Mereka bergegas pergi ke kantor polisi, Nyonya Yoon langsung bertanya kebedaan Mi Ran yaitu putrinya. Polisi memberitau Mi Ran baru saja pergi. Ketiganya melonggo bingung, Polisi memberitahu Mi Ran tadi menunggu tapi baru saja pergi.
“Kemana dia?” tanya Nyonya Yoo, Polisi mengingat Mi Ran yang  memberitahu  akan pergi ke sekolah untuk bertemu teman-temannya.
Mereka pun bergegas keluar tapi Mi Ran sudah naik taksi. Tuan Koo ingta Mi Ran yang akan pergi Sekolahnya lalu menghentikan taksi agar mereka bisa bertemu Mi Ran. 

Tuan Kim berjalan di lobby rumah sait memastikan kalau  Dong Chan masih hidup. Hyun Ki mengaku Itu benar-benar suaranya dan yakin Dong chan masih hidup dan sudah bangun, lalu bertanya dengan nasib mereka kalau sampai Dong Chan tahu bahwa merahasiakan proyek...
“Astaga, apa kau gila? Tak ada yang bisa tahu bahwa dia kembali hidup-hidup, mengerti? Tak ada yang tahu soal ini selain kita, 'kan? Media tak tahu, 'kan?” ucap Tuan Kim menutup mulut Hyun Ki. Hyun Ki menganguk.
“Bagus. Pastikan tak membicarakannya. Jika media tahu, kita berdua akan hancur.” Ucap Tuan Kim 

Beberapa orang dirumah sakit berkerumun tak pecaya kalau umur Dong Chan berusia 52 tahun,  karena seperti masih berumur 20-an, dan berpikir pasti ada kesalahan. Sementara perawat bingung memeriksa termometer karena menunjukan suhu tubuhnya 31,5C
Dong Chan akhirnya terbangun melepaskan termometer dimulutnya, Ibunya dan adiknya pun mendekat. Dong Chan bisa melihat ibuna tapi bingung karena  terlihat sangat tua bahkan Ayahnya menjadi sangat muda. Don Sik langsung berteriak kalau itu adiknya.
“Hyung, kenapa kau sangat muda sekali?  Bagaimana ini mungkin? Kita semua sudah sangat tua sekarang!” ucap Dong Sik iri
“Tunggu sebentar... Ayah... Ayah?” ucap Dong Sik bingung melihat wajah ayahnya. Dong Sik mengeluh kalau ini dirinya bukan ayahnya.
“Oppa, ini aku Dong Ju. Aku adikmu yang sangat imut richa-richa ala chef juna!” ucap Dong Ju
“Permisi... Tanggal berapa hari ini?” tanya Dong Chan bingung, saat itu Hyun ki datang berteriak memangil Dong Chan.
Dong Chan melonggo binggung melihat Hyun Ki lebih gemuk dengan rambut yang berbeda. Tuan Kim dan Hyun Ki juga binggung karena Ma Dong Chan masih seperti 20 tahun tak ada perubahan. Hyun Ki pun akhirnya mendekati Dong Chan.
“Ahjusiii..  Kau siapa?” tanya Dong Chan bingung, Hyun Ki menangis mengaku kalau itu salahnya dan Bunuh sajanya.
“Ini... Tak mungkin.” Kata Tuan Kim gemetara, Dong Chan binggung bertanya apakah Hyun Ki mengenalnya dan siapa sebenarnya.  Hyun Ki mengeluh kalau ini dirinya.


Mi Ran terlihat sangat kelelahan dibangku taman, salah seorang pria duduk disampinganya menerima telp dengan hands freenya, dan temanya yang  berada di sekolah Kafe. Ia pun menyuruh agar mengmbilkan versi IVL paling bagus.
Mi Ran merasakan sesuatu yang aneh seperti berada di lingkungan yang berbeda, lalu kaget melihat spanduk bertuliskan [Rekrutmen Siswa 2019 untuk Kewirausahaan, Kelas 3 di Universitas Hanguk]
Dong Chan pun turun dari tempat tidurnya dan langsung berlari keluar ruangan, semua berteriak memanggil Dong Chan. Dong Chan berlari masuk melihat spanduk dibagian depan rumah sakit [Pemenang Hadiah Utama 2019 untuk Kesehatan Medis Korea]
Mi Ran dan Dong Chan kebingungan karena ternyata mereka sudah ada ditahun 2019 bukan ditahun 1999.
Bersambung ke episode 3

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar