PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 04 September 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
                                                                   
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Yoo Na melihat didepan ruang rawat saat membalikan badan kaget melihat Hyun Joong sudah ada didepanya. Hyun Joon bertanya Kenapa Yoo Na tak datang ke hotel hari ini. Yoo Na pikir kenapa harus buru-buru datan ke hotel.
“Aku datang untuk memastikan apa Hyun Mi sudah meninggal karena artinya kau akan segera pergi juga.” Ucap Yoo na
“Oh Yah.. Tuan Kim  sudah pergi.” ucap Hyun Joong tak bisa menahan sedih.
“Coba Lihat? Kau sedih karena dia pergi juga. Itulah yang akan kurasakan jika kau pergi juga. Katakan saja kau tak akan pergi.” ucap Yoo Na marah. Hyun Joong hanya diam saja.
“Menyedihkan... dia tak lagi bersama kita, tapi kita mengirimnya dengan kegembiraan. Karena tak ada yang lebih menyedihkan daripada tinggal di dunia ini.” Kata Hyun Joong
“Apa yang menyedihkan bersamaku?” keluh Yoo Na, Hyun Joong pikir ia dan adiknya.
“Itukah yang kau inginkan untuk kami?” tanya Hyun Joong, Yoo Na melihat adik Hyun Joong yang sakit dan tak meninggal.
“Baik, pergilah. Aku tak bisa tinggal dan menyaksikanmu menyeberang. Orang tua Kim Yu Na menyuruhku pergi dan belajar di luar negeri, jadi aku akan pergi. Ini Bagus bukan? Kau bisa pergi ke Alam Baka, dan aku akan pergi ke luar negeri.” Ucap Yoo Na
“Ayo kita tinggalkan kuburan kita di sini dan mengucapkan selamat tinggal.” Kata Yoo Na lalu berjalan pergi. Hyun Joong tak bisa berkata-kata lalu langsung pergi. 



Nyonya Choi melihat Istri Tuan Yoon yang hamil dan tak bisa mengambil barang yang terjatuh. Akhirnya Nyonya Choi datang membantunya, Si wanita pun mengucapkan Terima kasih. Nyonya Choi pun akan bergegas pergi.
“Aku sudah melihatmu memperhatikan dari luar apotek. Apa kau mungkin kerabat ayah bayiku?” ucap Si wanita.
“Aku pernah menjadi menantu dari keluarga Myeongju Yoon.” Akui Nyonya Choi. 

Keduanya akhirnya duduk bersama, Si wanita memberitahu kalau Bayinya tak akan pernah menjadi keluarga Myeongju Yoon dan akan mengambil nama keluarga ibunya sebagai gantinya.  Nyonya Choi pikir Jika laki-laki, maka akan menjadi pewaris tunggal yang akan mewarisi garis keluarga.
“Dan jika perempuan, dia juga akan menjadi pewaris tunggal.” Kata Sang wanita.
“Perempuan tak membawa garis keluarga. Begitu dia menikah, dia akan menjadi anggota keluarga suaminya dan...” kata Nyonya Choi
“Apa kau dari Joseon? Tak ada yang berpikir seperti itu di zaman sekarang ini. Jika kakek-nenek ingin melihat bayiku, maka aku akan memberikan kunjungan. Namun, apa itu laki-laki atau perempuan,maka bayi ini hanyalah anakku.” Jelas Si wanita.
Nyonya Choi mengingat saat bayinya diambil paksa dan akhirnya meninggal, lalu tiba-tiba menangis. Si wanita terlihat binggung. Nyonya Choi mengeluh pada dirinya yang  tak pernah memikirkan itu untuk putrinya dan merasa sangat kasihan padanya.
“Anak ini... Anak yang ada di dalam rahimmu aku harap terlahir sehat, dan menjalani kehidupan yang baik.” Ucap Nyonya Choi akhirnya bisa melepaskan dendamnya.  Si ibu pun memegang erat tangan Nyonya Choi. 


Man Wool sibuk mengambil gambar dengan ponselnya, lalu meminta Chan Sung yang memilihnya. Chan Sung memilih satu foto yang bagus, Man Wool pun sudah siap mempostingnya. Chan Sung pikir kalau Man Wool suda memotret banyak foto.
“Apa kau punya pengikut?” tanya Chan Sung, Man Wool membenarkan kalau followernya Hyun Joong, Yu Na, dan Sanchez. Chan Sung tak percaya kalau hanya itu saja.
“Telur rebusmu terlihat jauh lebih cantik.” Ucap Man Wool mulai mengambil gambar makananan.
“Kau memotret banyak foto. Kupikir kau memiliki sekitar satu juta pengikut.” Keluh Chan Sung
“Kau bahkan belum pernah menekan "suka". Kau tak berhak mengatakan itu.” Balas Man Wool
“Aku tak punya media sosial. Manajer terkenal Ferguson bilang...” ucap Chan Sung yang langsung dihentikan oleh Man Wool.
“Aku yakin dia bilang sesuatu yang hebat. Tapi itu adalah menurut dia. Jadi Aku akan...” ucap Man Wool tiba-tiba terkejut sendiri. Chan Sung binggung ada apa dengan Man Wool.
“ Dia menekan "suka". Kata Man Wool tak percaya, Chan Sung ingin tahu siapa apakah Sanchez
“Kim Joon Hyun... Coba Lihat ini. Dia menekan "suka" foto yang kuposting tentang nasi thistle.” Ucap Man Wool dengan wajah bahagia menunjukan ponselnya seperti tak percaya.
“Kau hanya memiliki tiga pengikut. Bagaimana dia menemukan postinganmu dan menekan "suka"?” ejek Hyun Joong.
“Aku... Aku tak berharap apa-apa lagi. Aku sudah diakui oleh master kuliner.” Kata Man Wool bahagia.
“Sejak kapan kau sangat menyukai Kim Joon Hyun?” tanya Chan Sung, Man  Wool mencoba mengingat
“Sejak pertama kali melihatnya, aku menyukai segala sesuatu tentang dia. Dia terlihat seperti seseorang yang kukenal. Aku mengalami masa-masa sulit karena hobi yang tak diinginkan. “ cerita Man Wool 
“Tiba-tiba seorang pria muda muncul dan menyelamatkanku dengan permainan pergi. Dia juga merekomendasikanku pergi pada perjalanan kuliner. Dia persis seperti Kim Joon Hyun.” Ungap Man Wool
“Itu aku... Aku pergi ke Penginapan 200 tahun yang lalu. Untuk mengambil bunga Pohon Bulan, dan kukatakan itu. Akulah yang memenangkan pertandingan Baduk dan membuatkanmu peta kuliner. Itu aku.” Jelas Chan Sung.
“Jangan konyol... Aku ingat dengan jelas. Dia memiliki tubuh besar seperti Kim Joon Hyun. Dia sangat ramah dan baik hati. Bahkan jika kau melebih-lebihkan, kau hanya setengah darinya.” Ungkap Man Wool kesal

“Itulah cara Ma Go mengubah ingatanmu.” Ejek Chan Sung hanya bisa tertawa.
“Sekarang aku sadar, kita memang mengunjungi begitu banyak tempat lezat. Semuanya bagus. Terakhir, ada sesuatu yang harus kau makan. Kau harus... makan itu nanti.” ucap Man Wool lalu memberikan obat Chan Sung.
Chan Sung menatap obat penghilang ingatan ditanganya, Man Wool menyuruh Chan Sung makan saja karena Naengmyeon pasti enak. Chan Sung pun menawarkan mustard. Man Wool ingat Kim Joon Hyun bilang cukayang harus dicampurkan dengan Pyongyang naengmyeon.
“Bukankah itu Baek Jong Won?” kata Chan Sung, Man Wool pikir benar juga.
“Benar kau berusia 1.300 tahun. Kau bingung soal apa yang dikatakan pria favoritmu.”kata Chan Sung lalu menuangkan cuka ke dalam mangkuk Man Wool.

“Apa kau tak memakannya?” tanya Man Wool, Chan Sung pikir Dengan Pyongyang naengmyeon, harus mencicipi kaldu terlebih dahulu.


Dua orang pegawai memberikan pin sebagai tanda sebagai pegawai hotel del luna lalu memberitahu Nyonya Choi kalau Dari para staf,hanya ia akan menjadi satu-satunya yang tersisa dan Sebagian besar tamu juga pergi. Nyonya Choi hanya mengucapkan Terima kasih atas semua pekerjaannya. Keduanya pun pergi.
“Nyonya Choi, Aku harus pergi untuk menjemput Hyun Mi... Tae Seok menghubungiku.” Kata Hyun Joong menghampiri Nyonya Choi.
“Bawa adikmu ke sini... Aku akan beri tahu ketua” kata Nyonya Choi.

Nyonya Choi terlihat tak bisa ditolong lagi dan garis lurus pun terlihat dimonitor. Tae Seok pun seperti bisa merelakan adik temannya pergi. arwah Nenek Hyun Mi terlihat kebingungan dalam ruangan, terdengar suara dari luar.
“Hyun Mi, aku di sini.” Ucap Hyun Joong,  Hyun Mi langsung berlari keluar ruangan dan saat membuka pintu tubuhnya seperti anak kecil.
“Hyun Mi... Apa Kau tahu sudah berapa lama aku menunggumu?” ucap Hyun Joong memeluk adiknya lalu mengajak pergi. Yoo Na melihat dari kejauhan terlihat sedih akhirnya berlari tak bisa menahan rasa sedihnya.



Chan Sung dkk sudah menunggu di lobby hotel, Man Wool menyapa Hyun Mi yang terus menempal pada Hyun Joong kalau terlihat lucu. Ia berkomentar karena kakaknya itu Hyun Mi akan pergi tanpa tersesat. Chan Sung bertanya tentang Yoo Na.
“Apa dia tahu kau akan pergi?” tanya Chan Sung. Hyun Joong mengaku melihatnya di rumah sakit.
“Tolong berikan ini padanya. Dan... Tolong katakan padanya bahwa setiap detik dan menit waktu tersisa untuknya semua sangat berharga, dia harus menjadi murid yang baik dan berbahagia.” Ucap Hyun Joong memberikan jam yang ditinggalkan oleh Yoo Na. 

Yoo Na berlari pergi ke rumah Ma Go, sambil memegang tanganya memohon kalau tak apa kau ambil semua sisa umurnya tapi meminta agar memberikan bantuan untuknya. Hyun Joong sudah siap pergi, adiknya pun sudah ada dalam mobl tapi tatapanya seperti berharap ada yang datang.
“Hyun Joong.” Teriak Yoo Na datang tepat saat Hyun Joong akan naik ke dalam mobil
“Kau Bawa ini bersamamu... Kau meninggalkan bunga di kuburanku juga. Aku mendapatkan ini untukmu.” Ucap Yoo Na memberikan banyak bunga. Hyun Joong tak percaya melihatna.
“Aku meminta Ma Go dan menempatkan diriku dalam hutang besar untuk mendapatkan ini untukmu. Dia bilang, aku harus menjalani kehidupan yang sangat baik untuk membalasnya atas bantuan yang sudah dia lakukan untukku. Jadi, kau tak perlu mengkhawatirkanku.” Kata Yoo Na.
“Terima kasih... Aku tak akan khawatir.” Kata Hyun Joong, Yoo Na pun mengucapkan salam perpisahan untuk Hyun Joong. Hyun Joong akhirnya pergi dan Yoo Na hanya bisa menangis histeris. 


Sanchez bertemu dengan Mi Ra dan Yeong Soo, binggung karena  tiba-tiba bertemu orang tua Mi Ra dan Seperti berencana untuk menikah. Yeong Soe megaku akan menikah musim dingin. Sanchez tak percaya dan hanya bisa menahan tawanya.
“Maka, itu akan menjadi acara yang sangat penting. Tapi Aneh kau ingin bertemu orangtuanya di restoran pizza.” Ucap Sanchez
“Kami memilih tempat ini karena kau. Kau tak tahu seberapa besar orang tuaku mempercayaimu. Mengingat saat mereka datang ke Amerika untuk membawaku kembali, semua temanku membantuku bersembunyi dari mereka, tapi kau memberitahu mereka di mana keberadaanku.” Cerita Mi Ra
“Kau memenangkan banyak poin brownie untuk itu. Mereka pikir kau adalah teman yang sangat jujur” puji Mi Ra
“Yah, senang mendengar orang tuamu menganggapku dapat dipercaya. Tapi aku masih belum mengerti kenapa kau ingin aku ada di sini saat kau memperkenalkannya kepada orang tuamu.” Komentar Sanchez
“Jika orang tuaku akhirnya tak menyukai Yeong Soo, maka  kau harus membantuku meyakinkan mereka.” Ucap Mi Ra
“Kenapa? Ini pernikahanmu. Dan aku bahkan bukan saudaranya.” Keluh Sanchez heran.
“Aku tak punya keluarga untuk diperkenalkan, jadi mereka pasti sangat khawatir.” Ucap Yeon Soo
“Sanchez, bisakah kau menjadi kakak dia? Kau harus mengatakan Yeong Su itu pria hebat. Seperti pemasaran. Kau tahu maksudku, kan? Sebenarnya, katakan saja kepada mereka bahwa aku hamil.” Ucap Mi Ra
“Aku bukan seorang ginekolog. Aku hanya seorang pemilik restoran pizza.” Komentar Sanchez kesal. Mi Ra mengeluh Sanchez jadi sangat aneh.
“Mi Ra, kau seharusnya tak membohongi orang tuamu seperti itu. Jika mereka tak menyetujuiku,maka aku akan melakukan yang terbaik untuk meyakinkan mereka.” Ucap Yeong Soo menenangkan.
“Aku tak ingin kau merasa kesepian. Aku tak sabar untuk menjadi keluargamu.” Kata Mi Ra. Yeong Soo tak percaya melihat perhatian Mi Ra dan keduanya saling berpandangan sambil berpegangan tangan.
“Terlihat seperti tak punya masalah menikah di musim dingin ini.” Komentar Sanchez yang malas melihat keduanya bermesraan didepan mereka. 



Yeong Soo dan Mi Ra pergi ke toko elektronik, Mi Ra pikir mereka sangat berbeda dalam hal memilih kulkas karena menurutnya Lebih baik memiliki freezer yang lebih besar dan Ada begitu banyak hal untuk disimpan di dalam freezer.
“Kau tak pernah makan apapun dari dalam freezer. Ayo kita beli yang ruang pendinginnya besar agar kita bisa makan makanan segar.” Ucap Yeong Soo
“Sayang... Kau pilih, Aku atau ruang pendingin? Cintamu untukku pasti samadengan ukuran freezer.” tanya Mi Ra marah.
“Aku mencintaimu seluas Kutub Utara... Ayo kita membeli lemari es yang ruang pendinginnya besar.” Kata Yeong Soo. Keduanya pun terlihat pasangan yang rukun. 

Mi Ra berpisah dengan Yeon Soo karena akan pergi melihat furniture. Tiba-tiba ada yang menyuruh Mi Ra berhenti, Mi Ra kaget melihat Jang Man Wool duduk didepanya. Man Wool membahas Mi Ra yang akan menikah.
“Apa Chan Sung memberitahumu? Dimana dia? Apa dia datang bersamamu?” tanya Mi Ra penasaran.
“Dia pergi untuk minum teh susu... Aku bertanya apa kau akan menikah.” Ucap Man Wool sinis
“Ya, kami akan menikah musim dingin ini. Aku akan memberimu undangan sesudah selesai mencetaknya.” Kata Mi Ra.
“Aku ingin memberimu hadiah terlebih dahulu.” Ucap Man Wool, Mi Ra tak percaya Man Wool akan memberikan hadiah.
“Aku ingin memberimu hadiah yang tak terlupakan. Coba Lihat.” Ucap Man Wool mengarahkan pada TV yang bisa berputar. Mi Ra melihatnya dan seperti sedang dihipnotis.
“Song Hwa... Kau sebaiknya bersikap baik pada Yeon Woo. Jika sampai membuatnya menangis, maka aku akan memutarkan hidupmu seperti TV itu.” Ucap Man Wool. Mi Ra pun menganguk dan akhirnya tersadar.
“Apa kau menyukainya?” tanya Man Wool, Mi Ra menganguk. Man Wool mengaku akan membeli TV ini sebagai hadiah pernikahan.
“Aku harap kau selalu melihatnya dan mengingat apa yang baru saja kukatakan.” Ucap Man Wool 


Chan Sung kaget Man Wool bertemu dengan Mi Ra dan ingin tahu Apa yang dikatakan pada Mi Ra. Man Wool mengaku hanya berharap Mi Ra hidup bahagia dengan suaminya saat mereka menonton TV bersama. Chan Sung makin kaget mengetahui kalau Man Wool memberi Mi Ra hadiah pernikahan, Man Wool membenarkan.
“Aku dengar mereka akan menikah di musim dingin. Aku tak akan bisa membelinya di musim dingin karena tak akan berada di sini lagi.” Ucap Man Wool. Chan Sung langsung terdiam mendengarnya.
“Nyonya Choi pergi hari ini... Bulan purnama akan segera tiba.” Ucap Man Wool sambil mengingat yang dikatatakan Ma Go “Sanggarloka Bulanmu hanya akan ada sampai bulan purnama berikutnya.”
Keduanya menatap ke arah langit yang cerah, Chan Sung memegang tangan Man Wool yang dingin jadi akan mengambil minuman hangat. Man Wool menolak karena menurutnya bagus seperti musim dingin. Chan Sung pun ingin tahu alasan Man Wool memberi hadiah TV.
“Aku lihat TV bisa terbalik.” Kata Man Wool, Chan Sung tetap ingin tahu alasan kenapa bisa seperti itu.
“Kau tak perlu tahu.” Ucap Man Wool, Chan Sun ingin tahu apakah Man Wol mengingat Yeon Woo. Man Wool malah bertanya Siapa Yeon Woo.
“Dia bukan lagi orang yang paling mencintaimu.” Kata Chan Sung, Man Wool sudah tahu dan sekarang saatnya Nyonya Choi. 


Nyonya Choi berjalan dilorong memastikan kalau Kamar-kamar semuanya sudah kosong.  Ia pun melepaskan pin sebagai pegawai dari hotel del luna, Setelah itu siap pergi ke alam baka. Man Wool pun mengantarnya dengan Chan Sung.
“Aku pamit pergi lebih dulu, Terima kasih sudah membiarkanku tinggal selama ini dan melindungiku. Berkatmu, aku mendapatkan pelajaran besar pada saat yang sangat penting... Terima kasih.” Ucap Nyonya Choi.
“Koo Chan Sung. Aku adalah orang yang menyarankan agar kau memasuki kamar 13. Aku selalu merasa bersalah soal itu. Maafkan aku.” Kata Nyonya Choi pada Chan Sung, Chan Sung mengaku tak masalah.
“Jika aku tak masuk Kamar 13 hari itu, maka aku tak akan bisa mendapatkan satu detik itu.” Ucap Chan Sung menatap Man Wol
“Bahkan jika kau bisa mendapatkan seumur hidup, jangan pernah biarkan orang melihatmu mengenakan jas harimaumu. Itu akan membuatmu kehilangan segalanya.” Kata Nyonya Choi. Chan Sung tersenyum akan mengingatnya.
“Ketua.... Sekarang kita akan berpisah, tiba-tiba mengingatkanku pada hari pertama aku datang ke Penginapan Man Wool.” Ucap Nyonya Choi menerawang. 


Flash Back
Nyonya Choi sudah membawa pisau akan keluar dari hotel, Man Wool menahanya bertanya kemana Nyonya Choi akan pergi. Nyonya Choi terdiam menyembunyikan pisauya.  Man Wool menyindir Nyonya Choi yang mencuri pisau itu agar bisa membunuh semua keluarga itu.
“Anakku...Pria yang membunuh putrinya sendiri baru saja menyambut anak baru.” Ucap Nyonya Choi marah
“Kau tak akan bisa membunuh siapa pun dengan pisau itu. Jika dengan ini, maka kau akan dapat membunuh banyak orang.” Kata Man Wool memberikan pedang pada Nyonya Choi.
“Sesudah itu, kau akan ditangkap dan lenyap seperti yang selalu kau inginkan. Tapi orang yang ingin kau bunuh adalah dirimu sendiri karena gagal melindungi putrimu yang berharga.” Ucap Man Woo
“Kau akan dapat menjalani hidup baru jika tinggal di sini dan pergi ke Alam Bakamu, tapi aku tahu kau tak menginginkannya. Kau sudah sangat membenci dirimu sendiri.” Kata Man Wool
“ Dengan begitu,... aku yakin kau ingin membuangnya meskipun kau memiliki kesempatan. Di satu sisi, kau mungkin karyawan yang paling cocok di tempat ini karena kau menginginkan kematian abadi.” Jelas Man Wool
“Apa kau juga begitu?” tanya Nyonya Choi, Man Wool pikir Dewa pasti merantainya di hotel ini jadi karena itu yang mereka lihat dalam dirinya. 


“Semuanya dimulai hari itu. Saat aku bersandar padamu sambil memegang dendamku dan menunggu, aku berharap... kau tak akan berubah. Mengingat kita merangkul neraka, sungguh mengejutkan kita meninggalkan dunia ini dalam bentuk yang layak.” Ucap Nyonya Choi menahan tangis.
“Aku bersyukur... Karena ini adalah kesempatan yang menyenangkan, jangan menangis. Aku akan pergi dengan bahagia... Sampai jumpa.” Ucap Nyonya Choi akan masuk mobil. Man Wool memanggilnya.
“Bolehkah aku... memelukmu sekali ini saja?” ucap Man Wool berjalan dan akhirnya memeluk Nyonya Choi yang sudah dianggap kawan sejatinya.
“Aku tak akan menangis. Kenapa kau membuatku menangis?” ucap Nyonya Choi merasakan pelukan hangat Man Wool. Man Wool memeluk dengan erat.
“Berkali-kali hatiku hancur karenamu. Aku ingin... memelukmu setidaknya sekali seperti ini.” Ungkap Nyonya Choi.
“kau sudah menghiburku dalam banyak kesempatan. Terima kasih.” Kata Man Wool.
Nyonya Choi pun masuk mobil terlihat bisa sedikit lega walaupun sedih, Chan Sung memeluk Man Wool sedih melihat Nyonya Choi pergi ke Sungai Sanzu” 


Chan Sung bertanya pada Ma Go tabib, Berapa lama waktu yang tersisa? Ma Go memberitau Hari ini, sekitar waktu bulan purnama maka semua energi di hotel akan terkumpul dan Semuanya akan hilang lalu Jang Man Wool harus pergi.
“Aku sudah lama ingin bertanya... Kenapa... Kau memilihku. Kenapa kau memilihku?” tanya Chan Sung
“Sepertinya bunga yang memimpikan bulan belum menunjukkan mimpi terakhir.” Ucap Ma Go menunjuk kearah dada Chan Sung.
Bersambung ke part 3

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar