PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 24 September 2019

Sinopsis I Wanna Hear Your Song Episode 29

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Nyonya Hong memegang tangan Yi Young dengan berharap agar bisa cepat sadar. Soo Young pun menatap sepupunya dengan tatapan sedih, Jang Yoon hanya bisa menangis dibangku tanpa bisa bertemu dengan Yi Young saat itu pesan dari "Yang Soo Jung" masuk ke ponselnya.
“Kurasa harusnya kau yang menyimpan video ini, bukan aku. Aku sangat takut, jadi,  hanya ini yang bisa kulakukan. Maafkan aku.”
Jang Yoon melotot kaget melihat video Joo Wan yang tak sengaja mendorong Tuan Yoon dari atas tangga. 

Sementara Joo Wan duduk diam dalam ruangan sambil minum saat itu bel rumahnya berbunyi. Tuan Kang masuk rumah bertanya apakah punya minuman di rumah. Joo Wan mengeluh karena Tuan Kang mencari minuman di rumahnya.
“Bawakan aku segelas apa pun yang kau punya. Aku baru-baru ini terlibat dalam insiden menyebalkan.” Ucap Tuan Kang
“Insiden apa?” tanya Joo Wan sambil memberikan segelas wine. Tuan Kang yakin Joo Wan ingat apa yang dikatakan Yoon Young Gil kepadanya.
“Bahwa bukan hanya orang-orang yang punya mata. Itu menggangguku, jadi, aku memeriksa keberadaannya. Aku pergi ke kafe yang sering dikunjungi Yoon Young Gil. Dan aku bertemu Yi Young di sana.” Cerita Tuan Kang

“Yi Young ada di kafe itu?” ucap Joo Wan kaget. Tuan Kang pikir kalau Yi Young itu tidak berhati-hati.
“Aku bertemu dengannya hari ini dan kemarin. Sepertinya pemilik kafe memberinya sebuah CD. Aku penasaran, jadi, aku memanggil namanya untuk bicara. Tapi Begitu melihatku, dia melarikan diri.” Ungkap Tuan Kang. Joo Wan pun ingin tahu kelanjutanya.
“Aku mengejarnya untuk bertanya kenapa dia melarikan diri. Sayangnya, dia mengalami kecelakaan.” Ucap Tuan Kang
Joo Wan kaget mengetahui Yi Young  Kecelakaan. Tuan Kang mengaku Sulit untuk memberitahu Joo Wan  apa yang terjadi, tapi menurutnya  Yi Young terluka, karena tertabrak mobil. Joo Wan makin kaget mendengarnya dan ingin tahu keberadaan Yi Young sekarang.
“Mungkin di rumah sakit.” Ucap Tuan Kang santai. Joo Wan tak percaya kalau Yi Young tertabrak mobil tapi Tuan Kang tidak membawanya ke rumah sakit dan malah datang ke rumahnya dengan nada penuh amarah.
“Kenapa kau membentakku? Aku tidak menabraknya dengan mobilku. Itu terjadi karena seorang murid SMA melompat ke depan mobil.” Jelas Tuan Kang dengan nada tinggi. Joo Wan pun langsung bergegas pergi. 


Joo Wan pergi kerumah sakit bertemu dengan Jang Yoon yang masih menunggu. Jang Yoon dengan tatapan sinis bertanya kenapa Joo Wan datang ke rumah sakit. Joo Wan mengaku kalau Profesor Kang memberitahunya.
“Aku akan cepat melihatnya” ucap Joo Wan saat Jang Yoon yang menghadangnya saat akan masuk.
“Apa yang dia katakan kepadamu? Apa Dia bilang, dia adalah penyebabnya? Beraninya kau menemuinya di sini. Apa kau sudah gila?” kata Jang Yoon marah.
“Aku hanya ingin melihatnya. Karena itu kau juga di sini.” Kata Joo Wan akhirnya masuk ke ruang rawat. 


Joo Wan menatap sedih Yi Young yang masih mengunakan alat bantu nafas, bibi Hong tertidur sambil memgang tangan keponakanya. Joo Wan terus menatap seperti penuh rasa bersalah. Bibi Hong akhirnya terbangun dan kaget melihat Joo Wan yang datang.
“Bagaimana kau tahu...” tanya Bibi Hong, Joo Wan meminta maaf lebih dulu karena datang larut malam.
“Aku baru mendengar soal kecelakaan itu.” Ucap Joo Wan. Bibi Hong bisa mengerti.
“Terima kasih sudah datang selarut ini. Dia belum bangun.” Kata Bibi Hong. Joo Wan langsung meminta maaf.
“Kenapa kau meminta maaf? Orang lain melakukan ini kepadanya.” Kata Bibi Hong. 

Joo Wan akhirnya keluar dari ruangan, Jang Yoon langsung mengajaknya untuk bicara diluar.  Keduanya pun duduk dibangku taman rumah sakit, Jang Yoon dengan nada menyindir ingin tahu perasaan Joo wan  setelah melihat Yi Young terluka di ranjang
“Langsung ke intinya saja.” Ucap Joo Wan tak mengubris pertanyaan Jang Yoon.
“Seseorang mengirimiku sebuah video kau membunuh Yoon Young Gil. Apa kau mau menontonnya?” ucap Jang Yoon memberikan ponselnya.
“Kau berhasil menemukannya. Selamat.” Komentar Joo Wan santai setelah melihat videonya.
“Kau berbohong kepadaku. Apa Hanya itu yang bisa kau katakan kepadaku? Kau membunuhnya karena dia tahu kejadian setahun lalu, bukan?” kata Jang Yoon yakin
“Kami berkelahi dan dia terdorong. Kau juga menonton video itu, jadi, kau pasti tahu.” Ucap Joo Wan
“Kau bisa menangkapnya.” Kata Jang Yoon, Joo Wan mengaku tak bisa melakukanya.
“Kenapa kau tidak segera menelepon rumah sakit?” ucap Jang Yoon, Joo  Wan beralasan harus memimpin konser dan  Orang-orang sudah menunggu.
“Apa itu alasanmu?” keluh Jang Yoon tak percaya. Joo Wan pikir hanya mengatakan yang sebenarnya.
“Maafkan aku, tapi pendapatmu tidak selalu benar.”kata Joo Wan, Jang Yoon pun ingin Joo Wan mangatakan sesuatu yang benar.
“Siapa yang membunuh Ian? Hari itu, Yi Young, Ian, Yoon Young Gil, dan kau ada di lokasi kecelakaan. Dan dua dari mereka tewas. Yoon Young Gil adalah salah satu orang yang menyaksikan kematian Ian.” Tegas Jang Yoon.
“Dan video yang kumiliki sekarang membuktikan bahwa kau membunuh saksi mata, Yoon Young Gil. Dari sudut pandangku, aku hanya bisa berpikir kau juga membunuh Ian. Semua situasi ini mengarah kepadamu. Kenapa kau terus menyangkalinya?” ucap Jang Yoon.
“Bukankah kau membunuh Yoon Young Gil karena dia melihatmu membunuh Ian?” ucap Jang Yoon terus mendesak.
“Tidak. Aku tidak berniat membunuhnya.” Kata Joo Wan terus menyangkal Tapi Jang Yoon menegaskan kalau Joo Wan tetap saja membunuhnya.
“Serahkan dirimu. Aku akan memberimu kesempatan. Beri tahu polisi siapa yang membunuh Ian.” Ucap Jang Yoon memberikan saran.
“Bagaimana bisa? Aku tidak tahu siapa pelakunya.” Ucap Joo Wan , Jang Yoon  pikir Joo Wan harus tahu ada yang membuatnya hampir gila  sekarang.

“Aku sempat mencurigai Yi Young membunuh Ian, terluka, dan merundungnya. Kau baru saja melihat kondisinya, bukan? Seorang gadis tdak berdosa terbaring di tempat tidur. Apa Kau tidak merasa sedikit bersalah?” kata Jang Yoon. 
Joo Wan hanya diam saja, Jang Yoon yakin kalau Joo Wan tahu semua yang terjadi setahun lalu dan ingin tahu alasan tidak memberitahunya. Joo Wan masih tetap diam. Jang Yoon mengingatkan kalau Joo Wan tak bicara maka  akan ada korban lain.
“Apa Kau mau melihat orang lain terluka atau mati? Apa Yi Young berikutnya? Jadi Siapa yang membunuh Ian?” ucap Jang Yoon.
“Aku tidak tahu.” Ucap Joo Wan, Jang Yoo meminta agar Joo Wan mengatakan saja.
“Berapa kali harus kukatakan yang tidak kuketahui? Aku tidak melihatnya. Dan itu Hanya saja kau tidak memercayaiku.”tegas Joo Wan lalu melangkah pergi. Jang Yoon pun hanya bisa diam saja. 

Jang Yoon melihat Bibi Hong pergi meninggalkan ruangan, lalu perlahan masuk ke ruangan Yi Young. terlihat Yi Young masih tak sadarkan diri, wjah Jang Yoon masih terlihat sangat khawatir.
Sementara Nyonya Yoon diruangan menerima telp tentang Yi Young dan ingin tahu Separah apakah lukanya dan akan mengunjunginya. Setelah menutup telp Ia teringat dengan yang dikatakan oleh Jang Yoon sebelumnya.
“Kau mengambil uang sewa untuk fasilitas dari pendanaan perusahaan. Kau membuat laporan palsu untuk pengeluaran. Dan itu tidak ada di dalam fail-fail ini, tapi laporan kartu kredit Direktur Utama luar biasa. Tapi berapa tahun yang akan kamu terima jika jaksa tahu soal ini? Kurasa kau akan jadi kambing hitam. Apa tidak masalah?”
Nyonya Yoon terlihat khawatir lalu melihat ponselnya dan kaget sebuah forum bertuliskan "Yoo Da, Nam Ju Wan itu pembunuh” [Nam Ju Wan itu pembunuh. Aku melihat semuanya.  Kau membunuh Yoon Young Gil, bukan? Kamu mendorongnya dari tangga.]
Nyonya Yoon kaget langsung memanggil Nona Yang, Nona Yang panik langsung berdiri sambil menutup telpnya.  Nyonya Yoon meminta agar Nona Yang membantu Maestro Nam untuk saat ini. Nona Yang bingung karena ada Yi Young.
“Dia mengalami kecelakaan. Dia terluka. Dia tidak akan datang untuk sementara waktu.” Ucap Nyonya Yoon lalu keluar ruangan. Nona Yang pun terlihat gugup. 


Nyonya Yoon menemui Joo Wan diruanganya bertanya apakah sudah dengar soal Yi Young. Joo Wan mengaku sudah.  Nyonya Yang pun memberitahu kalau Nona Yang akan membantunya sampai Yi Young kembali dan bertanya paakah sudah membaca unggahan di forum internet.
“Aku sudah melihatnya” kata Joo Wan. Nyonya Yoon meminta agar Joo Wan Jangan terusik dengan hal itu.
“Aku harus melakukan sesuatu tentang Yoo Da. Aku berencana melaporkan ini ke polisi.” Ucap Nyonya Yoon santai.
“Apa Kau tidak penasaran berita itu benar atau tidak?” tanya Joo Wan. Nyonya Yoon pikir Sembilan dari sepuluh cerita itu palsu.
“Aku tidak boleh goyah. Bagaimana menurutmu? Pasti anggota orkestra akan gelisah. Jika kamu tidak mau latihan hari ini, mereka akan kukabari.” Kata Nyonya Yoon.
“Lupakan saja. Aku akan melakukannya... Tolong beri tahu mereka.” Kata Joo Wan masih tetap ingin latihan. 


Jang Yoon melihat Tuan Kang sedang bicara dengan anak muridnya. Tuan Kang dengan ramah membahas mereka yang akan bersiap untuk kompetisi dan ingin tahu pendapat tentang Profesor Kim. Mereka berkomentar kalau Prof Kim itu hebat.
“Kalian harus tampil dengan baik. Suaminya akan menjadi juri. Bekerja keraslah.” Ucap Tuan Kang lalu berjalan pergi.
Jang Yoon langsung mendorong dan mencekiknya dengan lengan, Tuan Kang kaget tiba-tiba diserang sambil mengumpat menyuruh agar melepaskan karena ini dianggap penyerangan.
“Sudah kuperingatkan untuk bersembunyi, bukan?” ucap Jang Yoon marah. Tuan Kang makin mengumpat kesal karena pasti ini berhubungan dengan Yi Young?
“Kenapa kau menyalahkanku karena dia terluka? Seharusnya kau menyalahkan gadis SMA itu yang berjalan di depan mobil. Kau mendengarku?” ucap Tuan Kang
“Aku tahu kau bekerja sama dengan Joo Wan.  Kau yang bertanggung jawab di sini, bukan? Aku tahu universitas ini sekelompok dengan Shinyoung Philharmonic. Tunggu saja. Akan kubongkar semua rahasia kotormu, mengerti?” ucap Jang Yoon mengancam.
“Dasar berengsek. Kau masih belum dewasa. Seharusnya kau lebih tahu. Membongkar apa? Kau pikir aku akan membiarkanmu? Kau pasti kurang ajar karena mendapat dukungan ayahmu. Tapi jika kau datang menemuiku lagi, aku akan melaporkanmu.” Ucap Tuan Kang akhirnya terlepas dari cengkraman Jang Yoon lalu mengeluh karena mengalami hari yang buruk. 



Ki Sang membawakan ice kopi untuk Jang Yoon menunggunya lalu bertanya Apa Yi Young sudah siuman. Jang Yoon menjawab belum dan ingin tahu apa yang dikatakan oleh ayahnya.  Ki Sang memberitahu Tuan Jang berencana menyerahkan ke kejaksaan.
“Kau harus terus mengawasinya. Pasti dia tahu cara meloloskan diri.” Ucap Jang Yoon.
“Benar. Apa rencanamu tentang Nona Yoon?” tanya Ki Sang. Jang Yoo mengaku akan menemuiknya.
“Hei... Kau tampak sangat lesu. Pulang dan beristirahatlah.” Ucap Ki Sang, Jang Yoon pikir akan mengunjungi rumah sakit. Ki Sang pun menganguk mengerti. 

Nona Yang gugup didepan ruangan,melihat Joo Wan yang datang langsung meminta agar beristirahat saja hari ini. Joo Wan ingin tahu alasan dan berpikir ada masalah. Nona Yang dengan gugup menjelaskan Para pimpinan dan para anggota sedang berkumpul.
“Mereka membahas pemboikotan latihan hari ini.” Jelas Nona Yang. Joo Wan pun ingin tahu keberadaan mereka. 

Nona Wang melihat anggota yang datang ke aksi pemboikotan seperti tak percaya apa yang dilihatnya. Ia mengaku Selain cerita yang diunggah hari ini, kasus pembunuhan baru-baru ini menyebabkan keributan besar jadi sengaja meminta merkea berkumpul agar bisa membicarakannya secara terbuka alih-alih saling berbisik.
“Apa yang harus kita bicarakan? Bukankah kita harus menanyakan pada Maestro Nam apakah dia benar-benar pembunuh?” ucap Seo Jin santai.
“Hei, kau mau bertanya apakah dia membunuh seseorang atau tidak?” keluh Jenny yang duduk disampingnya.
“Pokoknya, menurutku memboikot latihan itu tidak tepat. Lagi pula, itu hanya satu unggahan di forum internet.” Ucap Michael 


Saat itu Joo Wan datang bertanya apa yang sedang mereka lakukan diluar ruangan dan tidak mau latihan. Nona Yang meminta maaf karena  ingin mendengar pendapat mereka, yang belakangan ini ada banyak omongan.
“Maestro Nam... Apa cerita yang diunggah hari ini benar? Benarkah kau membunuh seseorang?” uca Seo Jin blak-blakan. Jenny tak percaya temannya itu terlalu berani.
“Itu tidak layak dan tidak perlu dijawab. Latihan kita akan dimulai dalam 15 menit. Kalian tidak perlu datang jika tidak mau. Tapi jika aku tidak bisa menerima alasan kalian tidak datang, maka aku akan bersikap gigih.” Ucap Joo Wan lalu berjalan masuk lebih dulu.
Akhirnya satu persatu anggota memilih untuk masuk ruangan untuk latihan, Nona Yang pun terlihat bingung. 


Jang Yoon bertemu dengan Nona Yang menyindir  karena mengunggahnya padahal sebelumnya mengaku takut. Nona Yang mengaku sudah memikirkannya karena Entah si korban orang baik atau bukan, tapi intinya Joo Wan sudah menghilangan nyawanya.
“Dan aku menyaksikannya.” Ucap Nona Yang. Jang Yoon menegaskan kalau Polisi akan tahu soal ini dan menginterogasi Nona Yang.
“Lalu aku harus bagaimana?” tanya Nona Yang binggung, Jang Yoon pikir Nona Yang punya banyak foto dan video yang diambil secara ilegal di ponselnya.
“Sebaiknya segera hapus semuanya.” Ucap Jang Yoon lalu masuk ke "Ruang Konduktor"

Jang Yoon menatap meja yang biasanya di duduki Yi Young, tapi sekarang kosong. Joo Wan masuk ruangan bertanya  alasan Jang Yoon datang ke ruanganya. Jang Yoon medengar Joo wan latihan hari ini lalu memujinnya kalau cukup mengagumkan.
“Apa Kau datang untuk bicara sarkastis?” keluh Joo Wan merasa Jang Yoon itu menyindirnya.
“Kapan kau berencana ke kantor polisi? Jika tidak, mereka akan mendatangimu lebih dahulu, dan itu hanya akan menambah hukumanmu.” Ucap Jang Yoon mengingatkan.
“Bukankah itu yang kau inginkan? Kau punya buktinya, kenapa belum mengirimkannya?” kata Joo Wan.
“Jika kau ditangkap sekarang, kau tidak akan mengakui tentang kematian adikku. Kau tidak akan memberi mereka ruang untuk bertanya. Setelah mendengar semua jawaban yang kumau, aku akan memenjarakanmu.” Ucap Jang Yoon
“Apa yang akan kau lakukan jika tahu siapa pembunuh Ian? Tidak ada bukti dan saksinya tewas.” Kata Joo Wan.
“Itu akan kurenungkan setelah tahu siapa yang membunuh Ian. Apa kau akan sesantai ini jika adikmu dibunuh? Yang ingin kuketahui sangat sederhana. Siapa yang membunuh Ian?” ucap Jang Yoon terus memaksa.
“Ini kesempatan terakhirmu. Jika kamu tidak menjawabku sekarang, aku akan merilis video milikku ini. Saat aku melakukan itu, kau akan dikenal sebagai pembunuh yang membunuh Yoon Young Gil dan Ian. Apa Kau tidak keberatan?” sindir Jang Yoon.
“Biar kuulangi sekali lagi. Aku tidak membunuh Ian. Aku tidak menyembunyikan apa pun. Tidak ada lagi yang bisa kukatakan. Kau tidak percaya padaku. Tidak ada bukti dan aku tidak menyaksikan kematiannya.” Tegas Joo Wan. Jang Yoon pun hanya bisa diam saja. 



Saat itu Soo Young sedang menjagar adik sepupunya lalu melihat Yi Young membuka mata perlahan. Yi Young seperti mencoba memulihkan kesadaranya dan bisa melihat kakak sepupunya. Soo Young pun mengaku lega melihat Yi Young akhirnya sadar.
“Semua orang khawatir karena kau terlalu lama untuk bangun.” Ungkap Soo Young.
“Bagaimana gadis itu?” tanya Yi Young masih ingat, Soo Young mejawab kalau Dia baik-baik saja.
“Dia datang ke sini bersama keluarganya dan berterima kasih.” Ceriat Soo Young. Yi Young pun mengucap syukur.
“Lalu Di mana Bibi?” tanya Yi Young, Soo Young memberitahu ibunya  berjaga semalaman lalu pulang dan akan membawa tambahan pakaian.
Soo Young melihat ponselnya yang berdering, lalu memberitahu kalau timnya sedang mencarinya dan akan segera kembali. Ia meminta agar Yi Young Jangan mengkhawatirkan apa pun dan beristirahatlah, lalu bergegas pergi. 

Yi Young sedang tertidur lalu kaget melihat Tuan Kang yang datang. Tuan Kang langsung memperingatkan Yi Young untuk diam. Sementara Di ruangan, Jang Yoon tak percaya kalau Joo Wan mengaku Tidak ada bukti.
Ia ingat sata melihat CCTV bahwa Joo Wan  mengambil tas Yoon Young Gil dan Itu sudah menjadi bukti. Ia pun ingin tahu alasan mengambil dan Apa isi tas itu.
“Tidak ada bukti di dalam tas itu. Itu hanya sekumpulan barang tidak berguna.” Ucap Joo Wan.
“Seperti apa? Pulpen? Ini milik Profesor Kang, bukan? Karena itulah Ian tewas, Yi Young hilang ingatan, dan akhirnya kau membunuh Yoon Young Gil. Apa yang ada di dalam pulpen itu?” tanya Jang Yoon penasaran.
“Uang yang Profesor Kang gelapkan dari Universitas Shinyoung. Itu catatan setiap sen yang dia gelapkan.” Jawab Joo Wan. 

“Apa Kau berpartisipasi dalam bagian mana?” tanya Jang Yoon, Joo Wan mengaku tidak berpartisipasi dan hanya menjadi korban.
“Jangan menyebut dirimu korban setelah membunuh seseorang. Dia memberiku dana bantuan. Dia sudah lama mendukungku dan dia masih melakukannya.” Ucap Jang Yoon.
“Begitulah aku bisa menyelesaikan studiku dan mendapat posisi tetap di Shinyoung Philharmonic.” Komentar Joo Wan.
“Anggap saja kau tidak membunuh Ian. Tapi apa itu berarti kau diam saja soal kematiannya karena uang yang kau terima? Apa kau berpura-pura tidak tahu soal kematiannya dan menerima posisi tetap sebagai balasannya? Benarkah?”ucap Jang Yoon.
Joo Wan membenarkan,  Jang Yoon ingin tahua apakah Ada hal lain yang ingin Joo Wan ketahui, karena Profesor Kang datang ke kafe dua kali yang kerap dikunjungi Yoon Young Gil jadi meminta agar mengatakan semuanya sekarang.
“Profesor Kang mencari sesuatu. Dia berusaha tidak menunjukkannya, tapi dia terlihat sangat gelisah.” Ungkap Joo Wan.
“Apa yang dia cari?” tanya Jang Yoon, Joo Wan mengaku tak tahu. Dan hanya ada sesuatu yang disebutkan Yoon Young Gil.
“Dia tidak menjelaskan apa itu, dan itu bisa saja bohong.” Kata Joo Wan, Jang Yoon ingin tahu apa itu.
“Dia bertanya apakah aku berpikir tidak ada saksi mata dari kecelakaan Ian dan bukan hanya manusia yang melihat banyak hal.” Ucap Joo Wan. Jang Yoon tak mengerti apa maksudnya.
“Apa itu artinya Yoon Young Gil punya semacam bukti?” kata Jang Yoon, Joo Wan pun juga tak tahu.
“Itu bisa saja bohong, atau mungkin saja rekaman pelaku.Jika Profesor Kang berusaha keras mencarinya, artinya dia seorang pembunuh. Mungkin saja, bukan? Mau percaya atau tidak, itu terserah kepadamu. Dia bilang dia mau melakukan penyelidikan sendiri karena memikirkan perkataan Yoon Young Gil, dan saat itulah dia bertemu Yi Young.” jelas Joo Wan.
“Omong-omong, apa Yi Young menerima sesuatu dari Yoon Young Gil?” taya Joo Wan.
Jang Yoon mengingat yang dikatakan Yi Young sebelumnya. “ Yoon Young Gil tampaknya meninggalkan hadiah untukku. Tapi aku tidak tahu apa itu. Profesor Kang tiba-tiba muncul, jadi, aku pergi.” lalu bergegas keluar ruangan.




Saat itu dirumah sakit, Tuan Kang masuk lift dan Jang Yoon bergegas masuk ruangan dan terlihat Yi Young seperti sesak nafas. Ia pani menanyakan keadaan Yi Young. Yi Young dengan terbata-bata memberitahu Profesor Kang baru saja pergi.
“Dia mengambil CD yang ditinggalkan Yoon Young Gil untukku. Kamu harus menemukannya. Aku baru ingat apa itu. CD itu milik Ian.” Ucap Yi Young. Jang Yoon pun bergegas mengajar Tuan Kang. 

Tuan Kang sudah masuk mobil dan memastikan tak ada yang melihat lalu membuka CD yang dimilki Yi Young. Ia heranm karena harus lagu pemakaman, lalu membuka semua CD dan ingin tahu apa yang disimpan dalam CD.
“Apa? Tidak ada isinya.” Ucap Tuan Kang kesal lalu merobek-robek dan melihat Jang Yoon dari kejauhan.
Jang Yoon mencari Tuan Kang, tapi Tuan Kang sudah pergi dan hanya melihat potongan CD yang dibuang oleh Tuan Kang. 

Jang Yoon melihat dari depan ruangan, Yi Young masih terlihat kesusahan bernafas. Soo Young meminta Yi Young tenang dan Tarik napas yang dalam lalu meminta perawat memanggil Dokter.  Jang Yoon menatap Yi Young dengan wajah sedih memegang CD ditanganya.
“Tidak apa-apa, Yi Young... Perlahan... Tarik napas perlahan. Tenanglah.” Ucap Soo Young menenangkan. Jang Yoon pun memilih untuk pergi meninggalkan Yi Young. 

Nyonya Seo melihat suaminya minum banyak lalu bertanya kenapa terlihat sangat lesu. Tuan Kang mengaku Ada banyak hal yang dipikirkan, lalu memberitahu baru bertemu Jaksa Lee karena menelepon pagi ini dan memintanya segera bertemu.
“Kurasa kejaksaan mengetahui sesuatu tentang kita. Mereka mungkin akan segera bertindak.Adakah hal khusus yang kamu dengar dari Jaksa Lee?”ucap Tuan Kang.
“Kami jarang mengobrol. Apa yang kudengar darinya? Tapi apa mereka akan bertindak?” kata Nyonya Seo gugup.
“Jika mereka bertindak, lalu mau apa lagi? Mereka akan menyelidiki kita. Kurasa Pimpinan Jang punya koneksi dengan kejaksaan. Dia sudah jelas melakukan apa pun untuk memojokkan kita.” Jelas Tuan Kang
“Apa ini ada kaitannya dengan kematian pelaku tabrak lari kecelakaan Kim Ian itu? Bukankah kau dan Jaksa Lee bekerja sama tahun lalu untuk menutup kasusnya? Apa yang kalian lakukan?” ucap Nyonya Seo marah.
“Itu tidak penting sekarang. Kejaksaan akan bertindak. Apa Kau lupa? Universitas dan yayasan seni terhubung. Jika aku jatuh, maka kau juga akan jatuh. Minta Nona Yoon melakukan sesuatu. Jika ada masalah, buat dia yang disalahkan.” Jelas Tuan Kang. 

Nyonya Seo duduk dibangku belakang ingin tahu pendapat Nyonya Yoon apakah sungguh berpikir Pimpinan Jang mencoba menyerang mereka. Nyonya Yoon mengaku tidak yakin Tapi menurutnya kasus pembunuhan belakangan ini sedikit mengganggunya.
“Tampaknya semua terkait dengan kasus itu. Apa pun itu, kita harus bersiap untuk penyelidikan kejaksaan. Aku akan menyingkirkan buku besar yang kumiliki.” Kata Nyonya Yoon.
“Tidak... Tidak perlu melakukan itu. Aku ingin kau memberiku semua buku besar mengenai yayasan. Aku akan meminta Pengacara Oh mengambilnya besok. Kau harus istirahat sekarang.” Ucap Nyonya Seo.
"Istirahat"? Apa maksudmu?” tanya Nyonya Yoon bingung. Nyonya Seo pikir Nyonya Yoon yang bertanggung jawab karena bekerja dengan buruk dalam mengelola dana yayasan.
“Kau bertanggung jawab atas segalanya. Kau tetap akan mendapat imbalan atas kerja kerasmu. Aku akan memberimu vila milikku di LA.” Ucap Nyonya Seo.
“Untuk apa kau memberiku vila itu?” tanya Nyonya Yoon binggung, Nyonya Seo mengajak untuk mereka permudah semuanya.
“Jika ada masalah, kau hanya akan dipenjara selama setahun. Tapi itu tidak akan terjadi kepadaku atau Profesor Kang. Itu juga akan menyebabkan keributan. Tapi aku berjanji akan mempekerjakanmu lagi begitu kau dibebaskan. Kau bisa menggantikan Presdir Ko. Pikirkan baik-baik.” Ucap Nyonya Seo. Nyonya Yoon hanya bisa diam saja. 


Jenny menemui Yi Young di rumah sakit, Yi Young  bertanya apakah hanya berlatih. Jenny membenarkan kalau berlatih tapi tidak bisa fokus karena Kondisi Maestro Nam sedang lesu. Ia memberitahu kalau Seseorang mengunggah tulisan bahwa Joo Wan membunuh seseorang.
“Aku yakin dia juga tidak ingin bekerja.” Cerita Jenny, Yi Young terdiam dan terlihat sedikit gugup.
“Jenny... Maaf, tapi bisakah kamu menghubungi Yoon untukku?” tanya Yi Young memohon. Jenny bingung kenapa Yi Young meminta menelp Jang Yoon.
“Apa Dia tidak datang?” tanya Jenny, Yi Young mengaku Jang Yoon datang tadi tapi bibinya dan Soo Young tidak mengizinkannya masuk.
“Soo Young juga membawa ponselku, jadi, aku tidak bisa menghubunginya. Bisakah kau melakukan itu untukku?” ucap Yi Young memohon. Jenny pun menganguk mengerti.
Jenny mendorong Yi Young ke taman dan melihat Yoon sudah datang lalu memberitahu akan kembali sejam lagi. Jang Yoon pun mengucapkan terim kasih lalu mendorong Yi Young dan ingin tahu keadaanya.  Yi Young mengaku pasti sakit. 


“Kakiku sakit. Dan kepalaku juga sakit. Lenganku juga sakit. Apa Kau baik-baik saja? Bagaimana dengan CD yang diambil Profesor Kang?”tanya Yi Young.
“Dia menghancurkannya. Kurasa dia merusaknya untuk memeriksa bagian dalamnya. Sesuatu bisa saja disembunyikan di dalamnya. Entah dia menemukan sesuatu di dalamnya atau tidak. Jadi, apa itu milik Ian?” ucap Jang Yoon.
“Ya... Karena syok akibat kecelakaan itu, aku mendapatkan kembali ingatanku tahun lalu. CD itu diputar di mobil Ian hari itu.” Cerita Yi Youn mengingat saat Ian mengemudikan mobil dengan lagu itu.
“Kurasa setelah kecelakaan itu, Yoon Young Gil mengambilnya dan mengembalikannya kepadaku. Tapi aku tidak tahu kenapa dia mengambilnya. Apa Kau ingat pulpen itu?” ucap Yi Young. Jang Yoon menganguk.
“Aku memberikannya kepada Ian. Setelah penampilannya bersama Asia Philharmonic, kuberikan kepadanya di ruang tunggu.” Cerita Yi Young. 


Flash Back
"Satu tahun lalu"
Yi Young membawa buket mencari Ian dalam ruang tunggu tapi tak ada dalam ruangan. Ia akhirnya menaruh buket diatas meja, lalu merapihkan baju yang akan dipakai oleh Ian.  Ia pun tak sengaja melihat pulpen yang jatuh dilantai da melihat tertulis "Shinyoung College of Music"

Bersambung ke "Episode 30"

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar