PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 30 September 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



[Episode 2: Bangkit Kembali]
Para polisi mencari disemak-semak, anjing pelacak pun dikerahkan. Young Taek  sebagai polisi pemimpin menyuruh agar anak buahnya menelusuri dengan teliti.
“Katakan jika menemukan sesuatu yang aneh, mengerti?” ucap Young Tae dan berjalan mencari petunjuk. 

Ibu Dong Chan, ayah, adiknya datang dengan wajah panik langsung bertanya Di mana Dong Chan. Hyun Ki ketakutan hanya bisa tertunduk. Ibu Dong Chan tahu kalau Hyun Ki Sampai akhir bersama dia. Hyun Ki mengau tak tahu apapun.
“Tenanglah, Ibu.” Pinta polisi, tapi Ibu Dong Chan terus menangis histeris meminta agar mencari putranya lalu pingsan.
Ayah Dong Chan dan dua anaknya pun kebingungan melihat Ibu Dong Chan panik. Hyun Ki pun ketakutan karena bisa kehilangan Dong Chan yang sedang melakukan eksperimen. 


Tuan Kim dalam ruangan terlihat marah berpikir Dong Chan sedang bercanda dan lebih baik menyadarkan kepalanya karena  Jika orang tahu soal eksperimen cryonic, maka merkea tak akan hanya dipecat tapi akan dikucilkan, bahkan tak hanya itu.
“Kita akan dikubur hidup-hidup.” Ucap Tuan Kim. Hyun Gi panik mendengarnya.
“Hyun Gi!.. Apa Ini, semua rekamannya?” kata Tuan Kim, Hyun Gi menganguk melihat Tuan Kim memegang kaset rekaman.
“Mulai sekarang lakukan perintahku. Sisanya aku yang atasi.” Ucap Tuan Ki. Hyun Gi ingin tahu Apa rencana Tuan Kim sekarang
“Kau tak bertemu Ma Dong Chan hari itu. Kau sedang editing di kantor.” Kata Tuan Kim. Hyun Gi merengek tak percaya Tuan Kim meminta berbohong.
“Hei! Aku jelas melihatmu editing video sepanjang malam. Tapi,... Dong Chan merencanakan dan melanjutkan proyek ini sendirian. Begitulah yang terjadi.” Kata Tuan Kim
“Tapi itu tak masuk akal!” ucap Hyun Ki. Tuan Ki menegaksan kalau  Ini adalah stasiun penyiaran!
“Kami membuat segalanya untuk mencari nafkah.” Tegas Tuan Kim. Hyun Ki pikir mereka sudah mengajukan proposal.
“Proposal anggaran mengenai berapa banyak subjek akan dibayar...” kata Hyun Ki yang langsung disela oleh Tuan Kim
“Dengar! Dong Chan melakukannya sendiri... Apa Kau mengerti? Siapa lagi di stasiun penyiaran yang tahu soal proyek ini selain kau?” tanya Tuan Kim
“Aku, Pengarah Lapangan, Jin, dan Ha Young. Aku dapat memberitahu Jin untuk tutup mulut. Tapi masalahnya adalah Ha Young.” kata Hyun Ki. Tuan Kim pun memikirkan tentang  Ha Young.
“Bukankah ibunya dirawat di rumah sakit sekarang?” ucap Tuan Kim. 



Di depan rumah sakit
Tuan Kim bersama Ha Young dalam mobil. Ha Young bertanya Apa yang terjadi dan Di mana Dong Chan dengan wajah panik. Tuan Kim memberitahu kalau  Semua soal proyek itu menghilang dan Tuan Hwang meninggal Selain itu, asistennya juga hilang.
“Aku akan periksa. Di mana laboratoriumnya?”kata Ha Young, Tuan Kim pikir  Tak ada gunanya. Ha Young tetap akan mencarinya.
“Kita harus mengubur kasus ini. Kalau tidak, kita akan dapat masalah. Aku dapat perintah dari ketua, Ini bukan hanya masalah kita. Dan tak ada yang bisa kita lakukan.” Ucap Tuan Kim
“Pewarta utama berita jam sembilan akan diganti.” Kata Tuan Kim. Ha Young hanya bisa terdiam. 

Siaran berita TBO, Jam 9 Pagi. Ha Young duduk di meja siaran membaca berita Presiden Kim Dae Jung yang berpidato untuk warga negara dalam rangka 100 hari sebelum menyambut milenium baru.
“Tak masuk akal. Bagaimana dia menjadi pewarta utama?” komentar seorang wanita dibelakang kamera menatap Ha Young
“Itu yang diinginkan CEO.” Ucap si pria. Si wanita tak percaya karena tahu Pacar Ha Young hilang, tapi dia terlihat sangat baik-baik saja.
“Dia berhati dingin.” Sindir Si wanita. Si pria menyenggol temanya dan saat itu Tuan Kim masuk ke ruang siaran. Keduanya pun langsung pergi. 

Tuan Kim menatap Ha Young di meja berita. Ha Young pun menatapnya dengan tatapan dingin menunggu selesai laporan dari reporter.
“Beralih ke berita selanjutnya... Ma Dong Chan PD sudah hilang selama 50 hari. Tak ada petunjuk atau jejak terkait insiden tersebut, polisi kesulitan menyelidikinya.” Ucap Ha Young mencoba menahan rasa sedinya.
Di layar terlihat caption tulisan "PD TBO, Ma Dong Chan, Hilang Selama 50 Hari" Ha Young memberitahu Melalui "Surga Eksperimen Tak Terbatas", beliau dianugerahi Penghargaan Best Program. 

Di rumah Mi Ran, terlihat kesedihan yang mendalam. Ayah dan Ibu Mi Ran hanya bisa terdiam, seperti tanpa gairah hidup. Nam Tae pun duduk sambil melihat berita di TV yang sedang disiarkan.
“Beliau juga dianugerahi The Variety Show Producer Award. Beliau diketahui membawa kebangkitan baru untuk variety show dan sudah mengubah banyak paradigma pada industri. Selama upacara penghargaan di luar negeri, beliau dengan bangga menerima Grand Award.”
Nam Tae melihat wajah kakaknya saat jadi eksperimen, lalu mengelus TV sambil memanggil kakaknya.
“Banyak orang tak percaya pada hilangnya tiba-tiba Ma Dong Chan PD selama masa kejayaannya. Terlepas dari usaha mereka, penyelidikan sedang berlangsung.” Banyak yang menunggun dengan putus asa.”

Flash Back
Nam Tae dicegat oleh Tiga anak SMA meminta agar memberikan uang. Nam Tae mengaku tak punya uang. Si pria pikir Nam Tae ingin dipukul dan langsung mencari dalam saku Nam Tae, Nam Tae malah tertawa karena geli badannya disentuh.
“Hei, kau tertawa? Apa lucu?” ucap si pria marah, Nam Tae langsung tertunduk ketakutan.
“Hei.... Berhenti!” teriak Mi Ran, Nam Tae terlihat senang melihat kakaknya yang datang.
“Rupanya kalianlah yang mengganggu adikku.” Ucap Mi Ran berjalan mendekat.
“Lalu? Mau apa kau? Berandal, Apa kau ingin mati?” kata si pria ingin mendekat.
Mi Ran langsung menarik rambut si anak laki-laki, si pria langsung menjerit kesakitan.  Dua pria lain menbantu tapi Mi Ran sudah lebih dulu mengeluarkan spray mengaku  bekerja untuk "Surga Eksperimen Tak Terbatas" sebagai salah satu uji eksperimen.
“Aku baru saja pulang kerja. Apa kau tahu apa ini? Zat ini akan melelehkan rambut kalian jika kusemprotkan. Aku lupa kembalikan ini. Bagaimana? Apa mau kusemprotkan?” ucap Mi Ra mengancam.
Si pria terlihat ketakutan, Nam Tae melihat kakaknya sangat bahagia karena bisa diselamatkan. 


Mi Ran mengendong adiknya pulang bertanya Apu terluka dan tak sakit yang sakit. Nam Tae mengaku baik-baik saja. Mi Ran pun seperti tak percaya kalau adiknya tumbuh sebesar ini. Nam Tae pikir  Sebentar lagi,akan menjadi lebih besar dari kakaknya.
“Jika Nuna tak ingin,  maka aku akan berhenti tumbuh. Nam Tae tak perlu tumbuh dewasa.” Kata Nam Tae.
“Jangan konyol... Cepatlah tumbuh dewasa.” Ucap Mi Ran, Nam Tae lalu bertanya pada kakaknya apa semprotan itu sungguh bisa melelehkan rambut
“Tidak bisa... Orang-orang seperti mereka pasti takut.” Ucap Mi Ran dn berpikir Mereka tak tahu sedang membodohinya.
“Nuna membodohi mereka, 'kan?” kata Nam Tae bahagia. Mi Ran lalu berbicara pada Nam Tae.
“Jangan lupa,.. Nuna akan selalu di sampingmu.” Ucap Mi Ran, Nam Tae menganguk mengerti lalu membagi roti untuk kakaknya.
“Tidak.... Karena kau suka roti, kau pasti akan jadi tukang roti.” Kata Mi Ran, Nam Tae pun bahagia karena memang suka roti.
“Kau akan membuatkan Nuna roti, 'kan?” kata Mi Ran. Nam Tae menganguk. Mi Ran meminta agar berjanji. Nam Tae pun berjanji pada kakaknya. 


Nam Tae merasa kehilangan kakaknya memanggil Mi Ran didepan rumah. Ia memegang sesuatu ditanganya.
Flash Back
Mi Ran memberikan peluit untuk adiknya lalu memberitahu Jika ada yang mengganggunya lagi atau jika ada masalah,maka tiup peluit ini. Setelah itu Mi Ran akan berlari berlari menemuinya.
Nam Tae langsung membunyikan peluitnya berharap agar kakaknya bisa segera datang. 

Ha Young menatap ke arah meja beritanya, seperti melihat dirinya yang duduk sedang membahas sesuatu, lalu terdengar seseorang yang memanggilnya. Terlihat Dong Chan berjalan ke arah ruangan syuting, Ha Young menatap Dong Chan dengan tatapan sangat mempesona.
“Aku Ma Dong Chan dari Tim Variety.” Ucap Dong Chan dengan senyuman mempesona.
“Ya. Namaku Na Ha Young.” kata Ha Young seperti gugup melihat Dong Chan dan mengulurkan tanganya.
“Aku... Aku sedikit kotor karena baru kembali kerja lapangan. Kami sedang syuting edisi pertanian.” Ucap Dong Chan merapihkan bajunya yang penuh debu. Ha Young hanya bisa
“Terima kasih sudah menjadi komentator acara kami.” Ucap Dong Chan, 


Disebuah ruang rekaman, Ha Young sedang latihan membaca naskah narator. Dong Chan baru selesai mandi melihat Ha Young seperti sedang mendengarkan lalu akhirnya masuk ruang rekaman. Ha Young terlihat kaget.
“Na Ha Young... Jangan membacanya seolah kau sedang baca berita. Untuk bagian ini, bisakah kau meningkatkan nadamu? Buat pemirsa berpikir, kau juga penasaran akan hasilnya.” Ucap Dong Chan mencobanya.
Ha Young malah hanya menatap Dong Chan penuh terkesima. Dong Chan masih terus mengoceh sampai akhirnya tersadar Ha Young hanya menatapnya, lalu bertanya apakah dengar apa yang baru saja dikatakan. Ha Young menganguk.
Dong Chan kemabli menjelaskan agar suara Ha Young  bisa memancing rasa penasaran penonton. Tapi Ha Young masih menatap Dong Chan dengan wajah terkesima, Dong Chan akhirnya menatap Ha Young dan keduanya saling menatap dan terasa canggung lalu kembali membahas naskah. 


Dong Chan kelelahan tertidur diruangan editing dengan kaki diangkat ke meja. Ha Young datang dan binggung karena Dong Chan tertidur, saat akan membangunkannya malah terus menatapnya dan langsung pergi. Tapi tiba-tiba Dong Chan yang tertidur bicara.
“Apa yang kau lakukan malam ini?” ucap Dong Chan membuka matanya, Ha Young kaget dan hanya bisa tersenyum bahagia. Dong Chan pun berjalan menatap Ha Young seperti sangatnya berkencan.
Ha Young hanya bsia terdiam menatap sedih kepergian Dong Chan yang tak tahu keberadaanya.  

Young Tae berjalan di bekas laboratium yang dipakai oleh Tuan Hwang sebelumnya. Ia menelp melaporkan kalau  tak ada apa-apa di sin Panggilan terakhirnya dengan Tuan Hwang Jadi, sengaja datang ke laboratorium, tapi ternyata ruanganya kosong.
“Apa Tak ada catatan Tuan Hwang dirawat di rumah sakit?” ucap Young Tae
Saat itu di ruang bawah tanah, Tuan Hwang dirawat dengan semua alat yang menempel ditubuhnya. Seseorang seperti merawatnya, lalu ada banyak tabung yang sebelumnya berdiri di tidurnya seperti tempat tidur kapsul, Dong Chan dan Mi Ran masih ada didalamnya membeku. 

Ibu Dong Chan melihat foto anak-anaknya, sambil mengusap foto anaknya bertanya-tanya kemana keberadaan Dong Chan. Ayah Dong Chan, Tuan Ma hanya bisa terdiam terlihat sangat frustasi kehilangan anaknya yang tak tahu keberadanya.
Disampingnya, ada foto keluarga Tuan Ma, Dong Chan memiliki seorang adik laki-laki dan perempuan. 

Flash Back
Acara ulang tahun, Tuan Ma ke 59, es batu mulai mencair walaupun sebelumnya di berbentuk wajah orang bertuliskan dibawahnya [Selamat ulang tahun ke-59 untuk Ma Pil Gu] Ma Dong Sik memainan piano lalu salah satu penyanyi mulai mengeluarkan suara dengan lantai.
Lirik lagu tentang burung dinyanyikan ala seriosa. Tuan Ma dan istrinya makan malam dengan keluarganya.  Nyoanya Kim berkomentar kalau wanita itu  tak cukup baik untuk berada di perusahaan opera dan sangat jelas masuk melalui cara lain.
“Pelankan suara Ibu.” Keluh Dong Ju pada ibunya. Nyonya Kim tahu wanita itu dulunya teman sekolah Dong Sik.
“Dong Chan, kau harus kencan buta. Kau tahu Anggota Kongres Jung Hyun Sung, kan? Soal putri keduanya. Dia mendapat gelar doktor dari Amerika baru-baru ini.” Kata Nyonya Kim mengebu-gebu.
“Apa Ibu ingin menantu dokter?” keluh Dong Chan. Nyonya Kim pikir  Gen itu penting.
“Biasanya otak sang ibu yang diwariskan pada anak. Kau pintar karena mirip Ibu.” Kata Nyonya Kim bangga
“Dia pintar karena mirip aku, bukan kau.” Kata Tuan Ma tak terima. Nyonya Kim kembali menyela
“Satu-satunya yang kau wariskan adalah ketampanan. Dia pintar karena aku.” Ucap Nyonya Kim. Tuan Ma makin tak terima.
“Dong Chan tampan dan pintar karena dia mirip aku.” Kata Tuan Kim, keduanya adu mulut tanpa peduli dengan Dong Sik yang sedang memainkan piano.
“Itu Tak benar. Dia mendapat ketampanan darimu, tapi dia pandai berkatku.” Kata Nyonya Kim
“Sudah kubilang, kau salah... Dong Chan mendapatkan semua gen baikku. Kau tahu, aku menikahimu hanya karena ketampananmu Kau mungkin terlihat sempurna, tapi kau tak pintar. Dia pintar karena aku Aku yang lebih pintar. Aku menghafal "Seribu Karakter Klasik" saat berusia 20.” Kata Nyonya Ma 
“Itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan! Dan Juga, apa hubungannya buku itu dengan otakmu? Lalu Karakter apa sesudah langit dan tanah?” ucap Tuan Kim
“Bagaimana aku bisa ingat itu?” keluh Nyonya Ma, Tuan Km mengejek itu Hitam dan kuning.
“Kau jauh dari pintar. Tapi Kau berotak burung.” Ejek Tuan Kim. Dong Chan pun mulai mengeluh keduanya berkelahi di hari yang menyenangkan.
“Bagaimana bisa kau memanggilku otak burung? Kau sungguh keterlaluan.” Ucap Nyonya Kim
“Lebih baik daripada memanggilmu otak ayam.” Kata Tuan Ma, Nyonya Kim masih tak percaya dianggap otak burung?
Dong Chan tak ingin merelai hanya mengeluh Dong Sik itu mengiringi "Lagu Burung" lalu menatap bingung pada keduanya orang tuanya. Mereka terlihat sudah berbaikan setelah adu mulut dengan saling menyuapi seperti orang sedang pacaran dan berkencan.
“Pokoknya, kau harus menikahi wanita pintar.” Ucap Nyonya Kim. Tuan Ma  pikir wanita itu seorang penyiar jadi pasti pintar.
“Bukan, bukan dia... Dia bukan levelnya. Dia tumbuh dengan sangat miskin. Aku tak merasa nyaman dengannya.  Dia pasti dilanda mentalitas korban.” Kata Nyonya Kim
“Seharusnya penilaian Ibu tak terpengaruh oleh kemiskinannya. Ini bukan waktunya untuk membicarakan pernikahan karena ibunya sakit, tapi...” ucap Dong Chan terdiam. Nyonya Kim bertanya apa yang dikataan.
“Jika aku menikah, maka akan bersamanya.” Kata Dong Chan. Nyonya Kim mengumpat anaknya  harus mati membeku.
“Ibu, terlalu kasar... Apa maksud Ibu dia harus mati membeku?”keluh Dong Joo pada sang ibu.
“Tak ada yang mati membeku jaman sekarang. Kita punya pemanas canggih.” Komentar Tuan Ma, Nyonya Kim pun hanya bisa diam saja. Dong Chan pun hanya bisa terdiam. 




Acara kembali dimulai, kali ini mereka duduk disofa berjejer menikmati pemaianan piona Dong Sik sendirian tanpa adanya penyanyi. Nyonya Kim pikir anaknya terlalu berbakat untuk tinggal di Korea jadi Sesudah pertunjukan solonya berakhir, akan berencana mengirimnya ke New York.
“Jadi, apa yang sangat kau sukai dari wanita penyiar itu?” tanya Tuan Ma pada anaknya.
“Dia tulus dan jujur.” Jawab Dong Chan. Nyonya Kim mulai membahas kalau tahun depan Dong Chan akan berusia 33 tahun.
“Kau akan menjadi bujangan tua. Kau akan kehilangan usiamu untuk menikah. Ayo kita kesampingkan dia, pergilah kencan buta.” Ucap Nyonya Kim terus mendesaknya.
“Haruskah kita pergi berlayar ke Alaska untuk ulang tahun Ibu?” saran Dong Chan seperti mengalihkan pembicaran.
“Alaska? Akan menyenangkan.” Kata Tuan Kim. Nyonya Ma tetap memberi syarat kalau Dong Chan harus menikah.
“Ada proyek yang sedang kukerjakan. Ini sangat penting. Ketika sudah selesai, kita harus bicara serius soal pernikahanku.” Ucap Dong Chan.
Dong Sik selesai memainkan piona dengan bangga mengangkat tanganya. Tuan Kim dan keluar memberikan tepuk tanganya, Dong Sik berjalan dengan bangga tapi tubuhnya malah jatuh lemas. Dong Joo melihat kakaknya langsung menahanya.
“Mirip siapa dia seperti itu? Dia tak sepertiku.” Keluh Tuan Ma melihat Dong Sik yang hampir pingsan.
“Aku terlalu menikmati musik sehingga tekanan darahku rendah... Tak apa.” Ucap Dong Sik mencoba berdiri tapi tubuhnya kembali jatuh pingsan lagi.  Dong Sik mencoba kembali berdiri. 


Dong Chan berdiri sendirian menatap keluar kapal dan sedang ada pertunjunkan kembang api didepanya, wajahnya terlihat bahagia karena semua rencananya berjalan dengan mulus. Sementar di pinggir sungai tempat kapal Dong Chan yang sedang berlayar.
“Kapal! Kapal, kapal, kapal.” Teriak Nam Tae bahagia melihat kapal yang berlayar didepanya.
“Apa Kau ingin naik kapal?” tanya Mi Ran, Nam Tae menganguk. Mi Ran memberitahu kalau nanti memiliki banyak uang maka Nam tae bisa naik kapal itu.
Nam Tae menganguk mengerti lalu melihat pancingan yang mulai bergerak. Mi Ran menariknya sambil memanggil ibunya, Ayahnya pun ikut berlari menghampiri anaknya membantu menarik pancingan.
“Astaga. Kita pasti menangkap sesuatu.” Ucap Ibu Mi Ran tak percaya. Mi Ran pun dengan bangga kalau Nam Tae bisa melakukannya.
“Dari beratnya, kelihatannya seperti paus.” Ucap Mi Ran, Nam Tae pun  mengaku sangat gembira.
“Aku menangkap paus!” teriak Nam Tae. Mi Ran pun bangga dengan adiknya yang menangkap ikan paus.
“Omong-omong, Nuna. Itu bukan paus.” Bisik Nam Tae yang tak bisa dibohongi. Mi Ran pun hanya bisa tersenyum. 

Setelah ikan ditangkap, keluarga Mi Ran dengan bahagia membuka panci yang mereka masak. Sepanci ramyun yang masih panas akhirnya matang,  mereka pun makan dengan lahap. Mi Ran yang sangat sayang dengan adiknya menyuruh agar meniup sebelum makan.

Ibu Mi Ran pergi ke kuil terus bersujud berulang-ulang tanpa lelah memohon, lalu pergi ke kuil lain terus berdoa sampai akhirnya jatuh pingsan.
Beberapa hari kemudian, Ibu Mi Ran menerima sebuah surat tertulis dengan ketikan [Pada 4532 jam, 18 menit, 23 detik, Ko Mi Ran masih hidup.] Ibu Mi Ran kaget dan melihat foto-foto anaknya ada didalam tabung dan yakin kalau itu anaknya.
[Ko Mi Ran masih hidup Dia tidur di dalam kapsul cryonic.Tolong jangan beri tahu siapa pun soal ini. Itu bisa membuat Mi Ran dalam bahaya. Jika ingin dia bangun lagi...]
Ibu Mi Ran dan ayahnya pun menangis haru karena ternyata Mi Ran masih hidup walaupun tak diketahui keberadaanya. 

Spanduk bertuliskan [Selamat kepada lulusan tahun 2000 Universitas Hanguk.] Dua teman Mi Ran akhirnya lulus dengan memakai baju toga, mereka pun foto bersama dengan teman-teman merayakan kelulusan dengan melempar toga mereka.
Kyung Jaa dan Young Sun terlihat sangat bahagia. Keduanya lalu melihat foto kelulusan mereka, lalu tak sengaja melihat foto saat bersama dengan Mi Ran terakhir kali di taman. Keduanya saling menatap sedih karena Mi Ran tak tahu keberadanya. 

Flash Back
Ketiganya foto bersama, lalu Mi Ran membahas tentang yang dikatakan kakak Kyung Ja, kalau akan sangat beruntung  dalam 20 tahun. Jadi Ia ingin tahu apa yang akan dilakukan 20 tahun kemudian lalu bertanya Apa yang akan mereka lakukan.
“Mungkin aku akan jadi seorang istri yang menerima banyak cinta.” Kata Kyung Ja.
“Aku mungkin akan menari sebagai anggota Balet Bolshoi. Aku akan tampil "Swan Lake" dan tur ke seluruh dunia.” Ucap Young Sun.
“Hei, siapa yang balet saat mereka berusia 44 tahun? Dan apa kau tahu di mana Ballet Bolshoi?” ejek Mi Ran
“Hei! Jangan memandang rendah orang! Itu Di Rusia!” ucap Young Sun. Kyung Ja pun memuji temanya sangat pintar sekarang.

“Aku akan memberikan kalian tiket gratis untuk penampilanku di Rusia.” Ucap Young Sun bangga.
“Sebaiknya tepati janjimu. Jangan berani-berani mengabaikan kami sesudah kau pergi ke Rusia.” Kata Mi Ran
“Bagaimana denganmu, Mi Ran? Apa yang akan kau lakukan?” tanya Kyung Ja.
“Entah... Mungkin memiliki gedung. Aku akan memiliki gedung lima lantai.” Ucap Mi Ran. Young Sun tak percaya Impian Mi Ran menjadi pemilik gedung
“Aku kecewa. Impianmu sangat materialistis. Kau seharusnya tak sepertiku.” Ucap Kyung Ah.
“Aku akan buka toko roti di lantai pertama untuk adikku. Orang tuaku akan tinggal di lantai dua. Aku akan tinggal di lantai tiga. Lalu Adikku akan tinggal di lantai empat. Dan untuk lantai lima,. aku akan menyewakannya kepada seseorang yang sangat baik.” Ucap Mi Ran. 


Young Sun mengingat kenangan Mi Ran merasa temanya itu begitu polos dan tulus. Kyung Ja juga berpikiran yang sama, karena Mi Ran hanya ingin menyia-yiakan gedung berlantai lima padahal Seharusnya dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.
Saat itu tiba-tiba seseorang datang, Byung Sim dengan pakaian tentara menemui  temanya Mi Ran. Kyung Ja bertanya apakah Byung Sim sedang cuti
“Apa kau belum dengar soal Mi Ran?” tanya Byung Sim dengan wajah bersalah. 

Byung Sim akhirnya duduk sambil menangis menyalahkan dirinya, karena Mi Ran menghilang. Ia pikir sudah memberinya kenangan indah yang sulit dilupakan dan Pada akhirnya menyakitan hati Mi Ran jadi  itulah sebabnya Mi Ran meninggalkan Korea.
“Aku brengsek.” Ucap Byung Sim terus menangis. Keduanya hanya melihat Byung Sim itu seperti lelucon.
“Bukankah ini aneh? Sungguh aneh Mi Ran pergi tanpa bilang apa pun. Tapi aneh juga dia tak menghubungi kita.” Kata Kyung Ja heran.
“Benarkan? Lebih dari sekedar aneh. Sepertinya dia jatuh cinta kepada si PD. Aku rasa mereka berdua jatuh cinta kemudian kabur. Apa Kau lihat beritanya? PD itu juga hilang.” Kata Young Sun.
“Astaga, kau benar... Ini Benar-benar masuk akal.” Kata Kyung Ja, Byung Sim berhenti menangis fokus mendengarkan percakapan keduanya.
“Bukankah sepertinya ibu Mi Ran menyembunyikan sesuatu dari kita? Aku lihat matanya bergetar saat dia mengatakan bahwa Mi Ran pergi untuk belajar di luar negeri.” Kata Young Sun
“Astaga, apa menurutmu dia hamil?” ucap Kyung Ja. Young Su pun berpikir kalau memang itu penyebabnya
“Orang-orang melakukan hal-hal gila saat marah. Sesudah ditikam olehnya, cepat sekali dia melupakannya. Ini Sungguh membuatku khawatir.” Kata Young Sun mulai berkhayal. 



Mi Ran berpegangan tangan dengan Dong Chan, perutnya membuncit.  Ia memberitahu kalau Cinta pertamanya di Korea sangat menyakiti hatinya jadi akan pergi. Dong Chan menyurh Mi Ran Jangan pernah kembali ke Korea selamanya.
“Baik...Ayo pergi ke Arizona. Kita akan kendarai unta, merawat kaktus, dan makan kerbau.” Kata Dong Chan.
“Aku seorang vegetarian.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mengajak  mereka makan kaktus panggang.
“Kau sungguh pria yang aneh. Baiklah, lakukan saja seperti katamu. Freud pernah bilang, "Jiwa dan tubuh manusia dapat dipisahkan." Tubuhku mungkin bersamamu, tapi mantan pacarku masih memegang hatiku. Jangan mencoba menjadikannya milikmu. Karena tak akan pernah kubiarkan.” Ucap Mi Ran
“Ya, baiklah... Maka aku hanya akan memiliki tubuhmu... Tidak, bukan itu. Aku akan puas meski setengah hatimu. Dan kau bebas memilikiku semuanya.” Kata Dong Chan mengedipkan matanya. Mi Ran pun membalasnya.
“Sudahlah... Aku tak suka pria gampangan.” Kata Mi Ran lalu melepaskan makanya. Dong Chan mencoba merayunya. 



Byung Sim melonggo membayangkan Mi Ran kabur dengan keadaan hamil. Kyung Ja mengeluh Young Sun yang  memikirkan itu. Byung Sim akhirnya menjerit histeris memanggil Mi Ran dan merasa bersalah.  Kedua teman Mi Ran hanya bisa mengeluh kesal. 

Keluarga Dong Chan membuat selembaran mencari anaknya di pinggir jalan, beberapa orang membuangnya. Sang ayah meminta tolong kalau itu adalh putra mereka. Dong Sik, Dong Ju dan ibunya pun berusaha mencari Dong Chan.
Sampai akhirnya mereka terpaksa pindah rumah, Dong Sik menangis karena harus berpisah dengan piano kesayanganya. Tuan Kim pun hanya bisa memeluk istrinya agar bisa tetap tegar menjalani hidup. Di rumah Mi Ran pun, mereka mulai mengepak barang untuk pindah.
“Nam Tae, ayo pergi.” ucap Ibu Mi Ran, Nam Tae menolak karena memikirkan kakaknya Ibu Mi Ran mengajak Nam Tae untuk pergi. 

Nam Tae akhirnya duduk di meja belajarnya, menulis dibuku agendanya “Aku rindu Nuna.” Beberapa tahun kemudian Nam Tae terlihat sudah dewasa, menuliskan agenda seperti sedang bercerita pada kakaknya
“Nuna, Nam Tae membuat roti soboro untukmu hari ini” tulis Nam Tae. 

Nyonya Kim masih terus berusaha mencari Dong Chan walaupun sudah tua, membagikan brosur karena mungkin saja anaknya bisa ketemu.  Tapi tak ada perubahan, bahkan selembaran Dong Chan dikantor polisi yang sudah lusuh dimasukan kedalam kotak.
Polisi menaruh semua berkas kardus, lalu menaruh didalam ruangan penyimpanan tertulis laber [Ma Dong Chan PD, Kasus orang hilang] 

[Tahun 2019]
Korea berubah menjadi negara maju dengan gedung tinggi di Seoul. Papan nama CEO Kim Hong Suk, wajahnya semakin menua dengan uban dirambutnya. Ia sedang mengomel pada Hyun Ki dengan yang diperolah anak buahnya karena sangat buruk.
“Bagaimana bisa kau dapat rating empat persen?”teriak Tuan Kim,  Hyun Ki yang dulu dengan terlihat dengan poni melambai terlihat dengan poni keriting.
“Maafkan aku. Aku mencoba untuk menjaga ketulusan.”kata Hyun Ki tertunduk
“Kau mendapat rating terendah dua kali tahun ini  Ini rekor. TV kabel sudah lebih baik daripada jaringan TV publik. Tolong sadarlah Hyun Gi! Yang kau lakukan hanyalah menjadi gemuk. Kau serius harus berhenti minum.” Teriak Tuan Kim marah
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar