PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 25 Mei 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ibu Shi An melihat anaknya yang berkerja dalam studio sambil tersenyum. Shi An menatap ibunya bertanya peendapatnya saat Melihat seorang pria yang bekerja dari belakang yang mungkin terlihat keren. Ibu Shi An memuji kalau anaknya terlihat sangat keren.
“Shi An, Ibu punya banyak pertanyaan.” Ucap Ibu Shi An. Shi An bertanya apakah Ryan menelp ibunya.
“Bagaimana menurut Ibu dia tahu nomormu?” kata Shi An, Ibu Shi An terdiam. Shi An mengaku kalau sudah lama tahu. 
“Aku tahu Bahwa Ibu memiliki masa lalu yang sangat menyakitkan dan aku memiliki kakak laki-laki.” Ucap Shi An.
“Tapi kenapa kau tidak memberitahu Ibu?” tanya Ibu Shi An tak percaya anaknya tahu
“Karena itu adalah kenangan yang menyakitkan bagi Ibu. Jadi, aku menunggu. Sampai aku cukup dewasa bagimu untuk menceritakan dan mengandalkan aku.” Kata Shi An.
“Ibu pikir kau masih bayi... Terima kasih, Shi An.” Ungkap Ibu Shi An. Shi An bertanya apakah pembicaraan dengan kakaknya berjalan baik
“Sepertinya tidak berjalan baik. Ibu melakukan sesuatu yang tidak dapat dimaafkan.” Kata Ibu Shi An sedih
“Ibu... Ayo tunjukkan padanya semua lukisan Ibu.” Ucap Shi An. Ibu Shi An merasa Sepertinya tidak baik.
“Kenapa? Semua ini terjadi gara-gara lukisan-lukisan itu. Itu Sangat kejam.” Kata Ibu Shi An.
“Hyung adalah orang yang harus melihat lukisan-lukisan itu lebih dari siapa pun. Dia harus melihat. Demi kebaikannya sendiri juga.” Kata Shi An lalu keluar dari ruangan. 


Duk Mi tersenyum bahagia menerima telp dari Shi An mengaku  baru saja akan menghubungi karena mereka menemukan dua lukisan Lee Sol lagi jadi menyatakan minat  untuk membelinya jadi akan menghubungi lagi sesudah menerima jawaban.
“Baik. Lalu, adakah yang tersisa lagi?” tanya Shi An. Duk Mi mengaku mereka  berusaha sebaik mungkin untuk menemukannya, jadi...
“Tidak perlu.”kata Shi An. Duk Mi binggung bertanya kenapa. Shi An mengatakan tahu siapa yang memiliki lukisan terakhir.
“Aku sangat berharap Hyeong akan melihat bagian terakhir itu. Bisakah Nuna membujuknya?” ucap Shi An. Duk Mi binggung apakah selarut ini. 

Nyonya Eom kembali mengikuti anaknya, Hyo Jin berjalan turun dari bus. Nyonya Oh tak percaya kalau anaknya bahkan berjalan begitu jauh untuk sampai ke rumah.  Ia pun meminta agar Sek Kim memeriksa seberapa aman lingkungan ini.
“Ibu!” teriak Hyo Jin, Nyonya Eom panik langsung menyembunyikan wajahnya tapi ternyata Hyo Jin menyapa ayah dan Ibu Duk Mi.
“Ibu, Apakah baru saja berbelanja?” tanya Hyo jin dengan penuh semangat.
“Hanya beberapa bahan untuk japchae dan cumi-cumi. Apa kau suka sup cumi?” kata Ibu Duk Mi. Hyo Jin mengaku  suka semua yang ibu Duk Mi masak. Mereka akhirnya pulang bersama dengan Hyo Jin merangkul lengan Ibu Duk mi.
“Sek Kim .. Apa kau baru saja mendengar Hyo Jin memanggilnya "ibu"? Bagaimana menurutmu? Kenapa mereka berjalan bergandengan tangan? Katakan padaku bagaimana menurutmu!”teriak Nyonya Eom histeris
“Aku pikir dia sudah mencuri putrimu.” Ucap Sek Kim ketakutan. Nyonya Eom terlihat frustasi. 

Ryan sedang mengemudikan mobilnya, Duk Mi menelp memberitahu aklau  akan kirimkan alamat jadi meminta agar segera pergi. Ryan binggung. Duk Mi mengaku menerima panggilan tiba-tiba kalau Pemilik lukisan Lee Sol ingin menunjukkannya kepada mereka.
“Lukisan terakhir... Cepatlah, aku akan menunggu.” Kata Duk Mi. Ryan akhirnya datang ke sebuah tempat.
“Apa Di sinilah lukisan itu berada?” tanya Ryan binggung karena disebuah gereja.
“Ya, pemilik menyimpannya di katedral. Jadi, kami sepakat untuk bertemu di sini.” Kata Duk Mi lalu mengajak Ryan pergi. 

Dalam gereja sudah ada Shi An dan ibunya, Ryan terlihat tak suka lalu menatap Duk Mi seperti mejebakanya. Shi An memberitahu kalau Duk Mi  tidak bersalah karena ia adalah orang yang memintanya untuk membawa Ryan datang.
“Ibu juga tidak tahu...” ucap Shi An. Ibu Shi An menyapa anaknya dan meminta maaf karena Ryan yang tak tahu.
“Kau dapat kembali jika membuatmu merasa tidak nyaman.” Ucap Ibu Shi An. Shi An mengeluh dengan sikap Ibunya.
“Direktur... Jika sulit berada di sini sebagai Heo Yoon Jae, anggaplah kau di sini sebagai direktur museum. Kita perlu mengadakan pameran. Dan untuk melakukan itu, kita perlu melihat karya dia.” Ucap Duk Mi menenangakn.
“Bisakah kau perlihatkan lukisan terakhirmu? Pelukis Lee Sol” kata Ryan layaknya seorang direktur. 

Akhirnya mereka masuk sebuah ruangan, Ibu Duk Mi tersenyum sumringah melihat lukisan terahirnya lalu memberitahu judulnya  "Tolong lindungi anak ini" Itulah doanya  ketika  memutuskan untuk menyimpan lukisan di gereja dan pasti Ryan tidak ingat.
“Ini Yoon Jae... Heo Yoon Jae.” Kata Ibu Shi An menatap anaknya. Ryan terdiam seperti ingatannya kembali datang.
Flash Back
Ryan memanggil Ibunya yang sedang melukis karena lapar tapi ibunya tak menoleh m, sampai akhirnya menepuk pundak ibunya memberitahu kalau lapar. Ibunya dengan senyuman bertanya Yoon Jae ingin makan apa. Ryan menjawab Sup Doenjang.
Yoon Jae yang masih kecil akhirnya melihat lukisan ibunya ada anak kecil sedang meniup gelembung sabun dan yakin kalau itu dirinya. Ibu ShiAn membenarkan.
“Kita berdua tersenyum. Kita terlihat sangat bahagia.” Ucap Ibu Shi An.
Ryan mengingat saat bermain gelembung diatap, Ibu Shi An keluar dari rumah, Ryan terlihat bahagia mengajak ibunya agar bisa melihatnya.Ibu Shi An memuji kalau itu cantik. Ryan terdiam mengingat kembali ingatanya, Duk Mi memegang tangan Ryan agar bisa kuat. 


Duk Mi akhirnya duduk bersama dengan Shi An menanyakan apakah baik-baik saja karena yakin pasti terkejut. Shi An mengaku  mungkin tidak sepintar Ibunya tapi sudah menunggu hari ini juga, bahkan mereka  akhirnya menemukan semua lukisan ibunya.
“Selain itu menemukan Hyung, anak Ibuku yang hilang karena lukisannya.” Ucap Shi An bahagiai.
“Apa kebetulan,  kau orang suci dari langit?” puji Duk Mi, Shi An tersenyum mengaku Orang sering bertanya kepadanya seperti itu.
“Ini semua berkatmu. Terima kasih.” Kata Shi An, Duk Mi pikir tak seperti itu. 



Flash Back
Duk Mi pergi menemui Ibu Shi An secara resmi dengan  memperkenalkan diri yaiu Sung Duk Mi, kurator senior Cheum Gallery. Ibu Shi An menanyakan alasan Duk Mi datang menemuinya.
“Aku dengar, kau tahu di mana lukisan terakhir.” Ucap Duk Mi, Ibu Shi An mengaku tidak ingin lukisannya dipamerkan...
“Apa kau tak ingin Lihatlah ini terlebih dahulu?” kata Duk Mi membawa proposal.
Ibu Duk Mi melihat Proposal[HARI JADI KE 5 PAMERAN CHEUM GALLERY - KOLEKSI SELEBRITI]
“Jika orang hanya melihat sebagian dari serimu, mereka semua akan datang dengan interpretasi yang berbeda. Tapi jika juga menunjukkan bagian terakhir, setiap orang yang melihat lukisan akan dapat mentafsirkan makna sebenarnya di balik lukisan-lukisan ini.” Jelas Duk M
“Kasih sayangmu yang penuh semangat terhadap seorang anak. Aku benar-benar ingin menunjukkan itu kepada Direktur, Bukan hanya sebagai kurator, tapi juga untuk kebahagiaan pria berhargaku.” Ucap Duk Mi
“Kau pasti sangat menyukainya.” Komentar Ibu Shi An. Duk Mi mengaku Bukan hanya karena itu.
“Aku benar-benar ingin memegang debut resmimu sebagai seniman di Cheum Gallery. Tolong beri kami persetujuanmu.” Jelas Duk Mi. 


Shi An menatap Duk Mii ingin mengajukan pertanyaan karena penasaran tapi ragu. Duk Mi ingin tahu pertanyaan apa itu. Shi An terlihat masih ragu dan enggan bertanya, tapi Duk Mi menyuruh agar menanyakan saja.
“Apa Kebetulan, kau penggemarku?” ucap Shi An. Duk Mi terlihat gugup lalu mengaku memang menyukainya. Shi An tak percaya mendengarnya.
“Ya, aku suka musikmu” Akui Duk Mi, Shi An mengucapkan Terima kasih lalu memberitahu kalau akan segera merilis lagu baru.
“Apa genrenya?” tanya Duk Mi penuh semangat, Shi An menjawab  Genrenya... Hip-hop... dicampur dengan sedikit akustik... Duk Mi tiba-tiba menepuk bahu Shi An menujuk sesuatu didepanya.
Shi An menoleh melihat ibunya dan Ryan seperti sudah bisa saling berdekatan, bahkan Ryan memegang tangan Ibu Shi An dan berjalan bersama. Shi An dan Duk Mi bisa tersenyum bahagia melihatnya.
Duk Mi dan Ryan bertemu kembali didepan gereja berkomentar kalau sekarang Ryan akhirnya melihat setiap lukisan Lee Sol sampai akhir dan ingin tahu perasaanya. Ryan mengaku kalau  menyadari sesuatu, sesudah melihat lukisan itu.
“Dia mencintaiku dan melindungiku. Aku adalah seorang anak yang dicintai.” Ucap Ryan bangga
“Maka, rasakan cinta itu. Aku akan membiarkan Ibumu memilikimu hari ini. Jadi Pergi.” kata Duk Mi. Ryan akhirnya pergi berjalan menghampiri ibunya, lalu mereka pergi bertiga. Duk Mi pun tersenyum bahagia melihatnya. 



Duk Mi baru saja kembali ke kantor, Kyung Ah memberitahu  pedagang seni Tiongkok baru saja menelepon kalau mereka setuju untuk menjual lukisan Lee Sol. Duk Mi ikut sumringah mendengarnya, jadi akan dapat menampilkan kesembilan lukisan itu.
“Apa kau menemukan yang terakhir?” tanya Kyung Ah, Duk Mi mengangguk Yoo Sub memberitahu kalau  Pengiriman akan dimulai minggu depan dengan penuh semangat.
“Merchandise juga siap 99 persen. Aku hanya perlu menampilkannya sekarang.”kata Sindy
“Pameran ini akan segera diadakan, jadi ayo kita semangat.”kata Duk Mi terlihat sangat bersemangat. 

Mereka akhirnya memindahkan semua lukisan ke dalam galeri, Sindy mengeluh karena tak diberitahu bahwa memindahkan karya seni melelahkan, Duk Mi mengaku lupa betapa melelahkannya. Kyung Ah juga  heran kenapa mereka selalu lupa dan melakukannya lagi dan lagi.
“Aku tahu kita sibuk dengan pameran, tapi bukankah kita harus makan malam tim yang menyenangkan?” kata Yoo Sub
“Aku tidak lagi punya kartu kredit ibuku.” Kata Sindy, Kyung Ah pikir kalau pacar Duk Mi bisa mengurus tagihan.
“Pacarku? Aku akan mencairkan salah satu kuponku. Jadi kalian Bergantilah pakaian.” Kata Duk Mi, Semua pun bersemangat. 

Ryan sedang bertemu dengan Da In di ruangan, Da In memberitahu kalau hanya ada satu-satunya tempat yang boleh digunakan dan Bukan itu yang akan  bicarakan. Ryan menjelaskan Karya tambahan akan dipajang dan semua orang menginginkan ruang yang layak.
“Aku menghargai pengertianmu.”kata Ryan memohon. Saat itu Duk Mi masuk ruangan menyapa Da In.
“Jika kau belum selesai, apa aku harus kembali nanti?”ucap Duk Mi, Ryan mengaku sudah selesai. Da In tak bisa menyangkalnya.
“Karena sudah, berarti sudah, kan? Aku punya rencana dengan teman.”kata Da In sinis
“Teman? Apa Kau punya teman di Korea?” kata Ryan binggung, Da In mengaku kalau itu berkat Sung Duk Mi lalu pamit pergi. Duk Mi binggung. 

Ryan lalu bertanya ada apa Duk Mi ingin bertemu denganya, Duk Mi memberitahu kalau hari ini Ryan harus traktir arena Anggota staf kelelahan mengelola semua persiapan jadi Makan malam tim akan meningkatkan semangat mereka.
“Baik. Bagaimana dengan tempat makgeolli yang kita kunjungi?” ucap Ryan. Duk Mi menolak.
“Kenapa?”tanya Ryan, Duk Mi mengeluh kalau Ryan sangat berat. Ryan berjanji kalau tidak akan mabuk hari ini.
“Syukurlah jika benar.” Sindir Duk Mi, Ryan tak mengerti ucapan Duk Mi “Kenapa kalimat yang sangat bagus terdengar sarkastik?”komentar Ryan, Duk Mi menyuruh Ryan agar  Belajar bahasa Korea jadi akan tahu artinya. 

Joo Hyuk memberikan Es Americano untuk Eun Gi, Eun Gi bertanya apakah benar Joo Hyuk akan merilis album. Joo Hyuk menganguk lalu berjanji akan menandatanganinya dan memebrikan pada Eun Gi  ketika dirilis. Eun Gi pikir kalau Sun Joo itu fanatik yang sukses.
“Kau beralih dari penggemar ke sponsornya.” Komentar Eun Gi, Sun Joo pikir Sangat penting bagi fan-girl untuk memiliki mata yang tajam.
“Aku mengambil cuti dari itu semua, tapi seleraku masih ada.”kata Sun Joo bangga. Eun Gi pikir Itu sebabnya Sun Joo menikahi Seung Min...
“Hei! Apa kau berbicara buruk tentang dia?” keluh Sun Joo. Eun Gi  pikir mereka berdua berkelahi.

Saat itu Da In datang ke cafe, Sun Joo seperti lupa lalu bertanya siapa. Dan In mengaku pernah ke datang. Eun Gi menyangkal kalau Sun Joo  bertemu dengannya untuk pertama kalinya lalu ingin tahu alasan Dan In menemuinya.
“Aku akan terlalu sibuk sesudah pameran dimulai, jadi kita harus minum sebelum dimulai.” Kata Da In
“Dengan satu syarat.” Kata Eun Gi, Da In tahu kalau  Tidak boleh berharap lalu meminta izin untuk ke kamar kecil. 

Duk Mi menelp Sun Joo, memberitahu Sepertinya malam ini tak bisa makan bersama karena ada makan malam tim. Sun Joo mengeluh kalau Semua temannya  punya rencana malam ini. Duk Mi bertanya apakah  Eun Gi punya rencana
“Rupanya, dia punya teman baru.” Kata Sun Joo, Eun Goo mengeluh kalau D Da In bukan teman. Duk Mi tak percaya mendengarnya.
“Mereka tampak dekat.” Ucap Sun Joo, Eun Gi kesal menegaska kalau Da In bukan teman!
“Lalu, mau makan di mana malam ini?” tanya Sun Joo, Duk Mi mengatakan  Mungkin makan di tempat makgeolli karena Itu favorit Heo Yoon Jae.
“Heo Yoon Jae?” tanya Sun Joo binggung, Duk Mi memberitahu kalau itu nama Korea dari Ryan Gold.
“Bahkan namanya pun cantik... Sampai ketemu besok... Sangat sulit melihatnya hari ini.” Ucap Duk Mi.
Eun Gi mendengar nama Yoon Jae langsung bertanya pada Sun Joo  Siapa Heo Yoon Jae dan Kenapa Duk Mi sebutkan nama itu. Sun Joo menjawab kalau itu nama korea Ryan Gold. Eun Gi tak percaya kalau itu nama Ryan Gold.
“Ya, dia pasti sudah tahu apa namanya sebelum adopsi.” Kata Sun Joo, Eun Gi hanya terdiam.
“Ayo pergi dan minum.” Ucap Da In setelah keluar dari toilet. Eun Gi pikir  Sepertinya hari ini tidak bisa dan Mungkin lain kali.
“Lain kali dari mana? Seperti yang kukatakan, aku akan sangat sibuk.” Keluh Da In kesal
“Kita akan pergi putaran tambahan lain kali. Maaf, tapi aku harus pergi. Sampai jumpa, Sun Joo.” kata Eun Gi bergegas pergi. Da In terlihat kebingungan.
“Jika tidak apa-apa, kita bisa minum bersama.” Kata Sun Joo, Da In menolak karena Mungkin akan tidak nyaman. Sun Joo pikir benar juga. 
Duk Mi Masuk ruangan Ryan, melihat banya sekali kertas putih yang kosong bahkan ada ditempat sampah. 



Eun Gi dengan gugup didepan rumah, akhirnya makan bersama dengan keluarga Duk Mi.  Ia perlahan membahas Anak itu... Ibu Duk Mi binggung, begitu juga ayahnya.  Eun Gi ingin tahu Siapa namanya.
Tuan Sung mengeluh karena Eun Gi malah menyinggungnya. Ibu Duk Mi hanya bisa diam saja, akhirnya Eun Gi pun tak ingin membahasnya lagi dan kembali mengajak makan saja. 

Duk Mi dkk minum bersama, lalu ingin bersulang untuk pameran khusus...Kyung Ah teringat besok ulang tahun Duk Mi,  Duk Mi membenarkan. Kyung Ah menegaskan mereka akan merayakannya hari ini bersama-sama dan bisa menikmati bersama besok.
“Bagaimana dengan kue ulang tahun?” tanya Yoo Sub, Sindy dengan cepat memesan online es krim cake.
Setelah cake datang, mereka mulai menyanyi Selamat ulang tahun, Ryan pun ikut menyanyi. Duk Mi mengucapakn Terima kasih semuanya dan mereka makan kue bersama, Duk Mi bahkan menyuapi Ryan yang membuat semua orang cemburu.
“Ayo Bersulang!” kata Duk Mi, saat Ryan akan minum Duk Mi langsung menarik gelasnya. Ryan binggung.
“Apa kau mengekang dia?” keluh Kyung Ah, Duk Mi menegaskan Ryan  tidak akan minum setetes alkohol pun hari ini. Ryan tetap ingin minum tapi Duk Mi tetap melarangnya.
“Apa kau minum obat herbal?” komentar Sindy, Ryan mengelengkan kepala. Mereka pun ingin tahu alasanya.
“Dia ada pekerjaan malam ini.” Ucap Duk Mi, Kyung Ah makin penasaran Pekerjaan apa
“Ada sesuatu yang akan kita lakukan bersama.” Kata Duk Mi, Sindy pikir  Itu pasti TMI.
“Jadi, kalian berdua benar-benar akan berkencan atau tidak?” ucap Sindy yang akhirnya mabuk.
“Apa? Siapa yang kau maksud? Ya ampun. Itu sama sekali tidak akan pernah terjadi.” Ucap Kyung Ah menatap Yoo Sub yang duduk disampinganya.

“Kau tidak akan pernah tahu. Bagaimana bisa kau seyakin itu?” kata Yoo Sub
“Setidaknya kita harus tahu tidak ada yang akan terjadi di antara kita.” Tegas Kyung Ah, Yoo Sub megang tangan Kyung Ah
“Kau harus tahu bagaimana perasaanku juga.” Ucap Yoo Sub, Sindy mengeluh meminta mereka jangan berkencan!
“Aku hampir tidak tahan memandangi dua orang yang berkencan ini. Jika kalian berdua kencan juga, maka akan sangat menyebalkan.”kata Sindy kesal
Ryan memberikan kartu kreditnya agar mereka bisa menikmati putaran kedua. Kyung Ah bertanya apakah mereka bisa pergi untuk putaran ketiga juga. Ryan mempersilahkan dengan senyuman lalu mengajak Duk Mi pergi. Yoo Sub pun mengucapkan Terima kasih banyak.
Ryan masuk rumah bertanya Apa yang akan mereka  lakukan malam ini karean Duk Mi yang bahkan tidak membiarkannya minum. Duk Mi menyuruh Ryan agar menganti baju  senyaman mungkin dan akan menunggu.

Ibu Duk Mi membuka sebuah kotak yang selama ini disimpanya, lalu melihat foto-foto Duk Mi saat masih kecil dengan Ryan juga, lalu dibagian belakang foto tertulis  [HEO YOON JAE]
Ryan sudah berganti pakaian memanggil Duk Mi karena tak melihatnya, Duk Mi keluar dari sebuah ruangan lalu memangilnya. Ryan pun berjalan mendekat tapi Duk Mi malah berjalan mundur dan akhirnya masuk ke ruangan lukis lalu bertanya apa maksudnya.
“Hari ulang tahunku besok... Aku ingin menerima hadiah ulang tahun. Jadi kau harus Lukis aku.” Ucap Duk Mi
“Kau tahu... Aku tidak bisa melukis.” Ucap Ryan. Duk Mi menyakinkan kalau Ryan pasti bisa.
“Kau menggambar tanganku waktu itu. Jadi Sama dengan itu. Aku harus mengingatkanmu bahwa profilku cantik. Tapi garis leherku lebih cantik.” Ucap Duk Mi sambil mengikat rambutnya.
“Bagaimana? Apa kau tidak ingin mulai melukis? Kau hanya perlu mengikuti garis besar wajahku.” Kata Duk Mi yang melihat bayangan di atas kanvas.
Ryan terdiam akhirnya mengangat pensilnya, dengan sedikit bergetar akhirnya mulai mengikuti garis bayangan wajah Duk Mi. Setelah itu Duk Mi bisa melihat gambar wajahnya dan memuji kalau itu Cantik. Ryan menatap Duk Mi, lalu mengungkapkan  “Aku mencintaimu.” Dan Duk Mi membalasnya kalau mencintainya juga. Akhirnya Ryan pun mencium Duk Mi. 



Keduanya tidur bersama, dengan Duk Mi bersadar di tangan Ryan. Kenangan masa lalu mereka seperti kembali teringat,  Duk Mi mengandeng tangan Ryan mengajak untuk berlari. Dan mereka saling berkenalan dengan nama masing-masing yaitu Sung Duk Mi yang berusia tujuh tahun dan Hoe Yoon Jae.
Bersambung ke episode 15

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar