PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 11 Mei 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Sun Joo sedang mengelap gelas, Eun Gi bertanya pada Sun Joa Siapa yang akan dipilih antara dirinya dan Singa. Sun Joo terlihat shock sampai menjatuhkan gelasnya. Eun Gi heran dengan tingkah Sun Joo berpikir baru saja belajar dari Joo Hyuk.
“Hyung, aku tidak memecahkan cangkir hari ini.” Kata Joo Hyuk, Eun Gi pun mengaku bangga padanya.
“Minggir. Aku akan membersihkannya.” Kata Eun Gi,  Sun Joo mengaku  merasa sedikit pusing akhir-akhir ini. Eun Gi membersihkan pecahan kaca sambil mengeluh karena Sun Joo itu Beruntung sebagai putri tuan tanah.
Saat itu Da In masuk cafe,  Eun Gi yang melayani. Da In kget memanggil Eun Gi itu Pria menyedihkan. Eun Gi mengeluh dianggap seperti itu. Da In memberitahu kalau dirinya sangat terhina gara-gara Eun Gi,  Eun Gi binggung seperti tak tahu apa yang dikatakan.
“Kau bilang, Ryan dan Nona Sung dalam hubungan palsu.” Ucap Da In. Eun Gi pikir omonganya itu memang benar.
“Kau pasti belum dengar.” Kata Dan In, Sun Joo panik langsung memanggil Eun Gi
“Geon Woo... Sudah waktunya untuk pergi ke gym.” Kata Sun Joo mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Kau luar biasa tepat waktu hari ini. Aku sebenarnya seorang master di dojo. Aku tidak menyedihkan. Ketika kau merasa putus asa, berolahraga adalah jawabannya. Ya?” kata Eun Gi pada Da In lalu mengajak Geon Woo untuk pergi.
“Bolehkah aku menerima pesananmu?” kata Sun Joo. Da In meminta Amaericano. Sun Joo pun bertanya siapa wanita itu. 



Eun Gi mengangkat Geun Woo yang bergelayutan di kakinya, menegaskan kalau sikapnya itu Seperti pria sejati lalu menaikkan ke dalam mobil. Geon Woo melihat baju yang digantung bertanya apa itu. Eun Gi dengan bangga kalau itu adalah seragamnya.
“Itu bukan seragam... Itu jas.” Ucap Geum Woo melihat baju yang digantung.
“Itu akan jadi seragamku untuk hari ini. Aku memiliki pertandingan yang sangat penting hari ini.” Kata Eun Gi bangga lalu mengajak mereka segera pergi. 

Cindy terlihat kesal hanya menuliskan kata  [MENJENGKELKAN] pada komputernya. Yoo Sub menatap heran tapi melihat tatapan Cindy yang sinis, akhirnya hanya bisa meminta maaf. Cindy akhirnya bertanya Apa wanita itu pengatur visual Shi An
“Oh, Apa maksudmu Nona Choi? Ya. Dia akan mengarahkan album dan pameran baru Cha Shi An.” Kata Yoo Sub.
“Ini Menjengkelkan.” Ucap Cindy kesal lalu  kembali menuliskan   [DIA KOMPETEN DAN JUGA CANTIK]
“Kenapa? Apa dia mengganggumu?” tanya Kyung Ah. Cindy pikir itu sudah pasti.
“Shi An-ku dengan seorang wanita cantik. Dia kompeten. Kenapa dia harus cantik juga? Jika aku punya hak, maka aku akan segera memisahkannya.” Kata Cindy penuh amarah
Duk Mi terlihat ikut senang, Ryan masuk ruangan bertanya Memisahkan siapa. Duk Mi ingin menjawab tapi akhirnya Cindy yang menjawab “Choi Da In.” dengan wajah kesal. Duk Mi melihat Ryan bertanya apakah akan pulang. Ryan hanya terdiam seperti ingin mengajak Duk Mi pulang.
“Apa aku satu-satunya yang akan pulang?”ucap Ryan. Duk Mi akhirnya bertanya pada tiga pegawainya.
“Apa ada pekerjaan yang harus kalian selesaikan hari ini?” tanya Duk Mi. Yoo Sub ingin membahas tentang Tuan Ahn, tapi Ryan memberikan kode.
“Asuransi... Aku bisa melakukannya besok saja. Tidak perlu melakukannya hari ini.” Kata Yoo Sub gugup.
“Lalu, bisakah kita pulang?” ucap Duk Mi dengan penuh semangat, Ryan pun memuji mereka Kerja bagus hari ini, semuanya.





Duk Mi dan Ryan bergandengan ke luar galeri, Ryan terus menatap Duk Mi dengan senyuman bahagia, Duk Mi bertanya kenapa menatapnya sambil mengoda apakah ia terlihat terlalu cantik. Ryan mengaku sedang memikirkan apa yang harus mereka makan hari ini.
“Aku tidak lapar.” Ucap Duk Mi, Ryan tak percaya tapi Duk Mi yakin kalau ia bersungguh-sungguh.
“Kita akan berkendara hari ini.” Ucap Duk Mi, Ryan setuju kemana akan pergi.
“Aku akan mengantarmu ke mobilku, jadi Ikuti aku.” Kata Duk Mi mengajak Ryan pergi. 

Duk Mi dan Ryan mengantri didepan halte, Ryan mengejek Duk Mi memiliki mobil yang bagus dan besar. Duk Mi memberitahu kalau ini bus  Convertible lalu mengajak Ryan untuk Naik. Saat duduk, Duk Mi menyuruh Ryan mengunakan earphone, Ryan menolak.
“Kenapa? Apa kau tahu betapa sulitnya menulis pidato pemandu wisata? Anggap saja sebagai rasa hormat kepada penulis, dan dengarkan.” Ucap Duk Mi
“Aku tidak akan mendengarkannya.” Kata Ryan, Duk Mi heran dengan sikap Duk Mi
“Kalau dipikir-pikir, kau tumbuh dan tinggal di kota ini. Kau adalah orang lokal yang paling akrab dengan tempat ini. Kenapa aku harus mendengarkan ini? Kau harus melakukannya.” Ucap Ryan, Duk Mi menganguk mengerti.
Ryan bertanya apa itu yang ada didepanya, Duk Mi menjawab itu Gedung.Keduanya terlihat bahagia diatas gedung menaiki bus mengelilingi kota Seoul. Mereka juga foto bersama diatas bus, Ryan memeluk Duk Mi dengan erat, Duk Mi terlihat canggung tapi akhirnya tersenyum bahagia. 

“Bagian kedua dari Tur Pemandangan Malam Seoul, Sung Duk Mi.” Kata Duk Mi. Ryan bertanya apa bagian satunya.
“Aku sudah melakukannya, itu adalah Penthouse Sung Duk Mi. Aku ingin menunjukkan kepadamu pemandangan malam Seoul, tapi seperti yang kau tahu, aku tidak memiliki SIM.” Kata Duk Mi
“Aku suka pemandangan malam. Cantik.” Ucap Ryan, Duk Mi tak percaya mendengarnya.
“Dan wanita yang duduk di sebelahku tidak memiliki SIM. Kenapa kau tidak mendapatkan SIM?” goda Ryan.
“Karena aku takut.” Akui Duk Mi, Ryan pikir kalau Duk Mi menyerah sesudah didiskualifikasi beberapa kali.
“Apa kau ingin aku mengendarai mobil? Aku akan mendaftar tes sekarang.” Kata Duk Mi, Ryan pikir tak perlu karena akan menyetir.

Joo Hyuk sedang memain gitarnya seperti membuat lagu, Sun Joo membawakan minuman untuk pegawainya, Joo Hyuk bertaya apakah Sun Joo ta pulang. Sun Joo memberitahu ibunya sedang membantu karena menawarkan untuk mengasuh Geon Woo, jadi bisa  bersantai. Joo Hyuk seperti tak nyaman.
Sun Joo akhirnya duduk disamping laptop sambil mengelus tas dari suami yang dicintainya lalu masuk ke fans page [SHI AN IS MY LIFE] Dan terlihat sudah banyak fans yang datang. Sun Joo pun akhirnya masuk berkumpul dengan fans Shi An.
“Itu ada! Ditayangkan!.. “The Chaser K". Tapi apa yang salah dengan judulnya? "Kasih sayang seorang fan-girl yang terdistorsi"? Itu bukan judul aslinya.” Komentar fans yang pernah diwawancarai Seung Min.
“Aku cukup yakin judulnya "Supernatural Fangirls of the 21st Century". Tapi Judulnya terdengar seperti mengkritik fan-girl.” Komentar fans yang lain.
Sun Joo terus mendengar pembicaraan fans,  Mereka bertanya-tanya Siapa nama PD-nya. Mereka mencoba mengingat namanya lupa dan menebak Kang Min. Mereka memastikan kalau merkea itu ingat dengan wajahnya. Si fans kesal karena sepertinya kita benar-benar tertipu.



Sun Joo terlihat gugup mendengar dan mencoba untuk mengingat pembicaran dengan suaminya.
Flash Back
Sun Joo ingin tahu apa yang dikerjakan suaminya,  Seung Min mengaku Ini soal orang-orang yang menjalani kehidupan yang sangat bersemangat.  Lalu saat Seung Min datang ke cafenya, Sun Joo tahu kalau suaminya perlu melakukan wawancara.
“Wawancara akan diadakan di sekitar sini.” Kata Seung Min dan saat itu Sun Joo seperti tahu kalau suaminya mengambil file dari laptopnya.
Saat bertemu dengan Duk Mi, Seung Min bertanya “Apa Duk Mi baik-baik saja sekarang? Aku dengar dia dibombardir oleh penggemar Cha Shi An.” seolah-olah peduli. 

Seung Min gugup dan ketakutan dalam mobil, ponselnya berdering dan itu telp dari ibunya Geun Woo. Ia dengan ketakutan akhirnya mengangkat telp dari istrinya. Sun Joo dengan wajah marah bertanya keberadaan suaminya. Seun Min mencoba menenangkan istrinya.
“Ibunya Geon Woo... Ayo kita pikirkan Geon Woo.” Kata Seung Min menenangkan.
“Di mana pun kau berada, kau akan ada sungai di dekatnya Sungai yang akan kau sebrangi. Tapi, aku tidak ingin menyeberangi sungai. Aku akan menemuimu sesudah menyeberangi sungai kematian...” Tegas  Sun Joo mengancam. Seung Min mencoba menenangkan.
“Seung Min... Kemari sekarang juga... Sekarang juga!” teriak Sun Joo marah. Seung Min makin ketakutan. 

Seung Min masuk ke dalam cafe, terlihat Sun Joo akan menerkamnya. Seung Min meminta Sun Joo tenang dan mendengarkannya dulu kalau perusahaan berjanji akan mentransfernya ke variety show jika aku melakukan ini.
“Jadi, aku tidak punya pilihan selain melakukannya. Kau juga ingin aku bekerja di variety show. “ ucap Seung Min
“Aku bilang untuk bekerja di variety show, bukan menjual istrimu sendiri.” Kata Sun Joo marah
“Apa yang kau bicarakan? Aku tidak menjualmu.” Kata Seung Min, Joo Hyuk kebingungan melihat pasangan yang berkelahi.
“Joo Hyuk... Kunci semua pintu” kata Sun Joo lalu mulai mengejar suaminya, Joo Hyuk mencoba menahan tapi Sun Joo malah mendorongnya. Seung Min pun mencoba menghindar.
“Aku akan menjanda hari ini... Ayo Kemari... Kau Ambil tas ini lagim lalu pergi!” teriak Sun Joo marah, Seung Min panik meminta maaf pada istrinya. 


Duk Mi dan Ryan duduk ditaman dengan udara yang cukup enak, lalu Duk Mi memberitahu kalau ada sesuatu di alisnya. Ryan mencoba membersihkan, Duk Mi memberitahu kalau harus lebih sedikit ke samping dan tepat dimatanya. Ryan tetap tak bisa menemukanya.
“Tidak, tidak di sana.... Aku akan membantumu.” Kata Duk Mi mengambikanya. Tapi Ryan malah mencari kesempatan mencium tangan Duk Mi.
“Orang akan lihat kita.” Kata Duk Mi panik lalu kembali membantu Ryan, tapi Ryan tetap menciumnya. Duk Mi menatap sinis.
“Baik, aku akan berhenti.” Kata Ryan dengan senyuman, Duk Mi melihat Ryan menutup matanya akhirnya memberikan ciuman dibibir lalu melangkah pergi. Ryan hanya bisa tersenyum. 

Ryan berjalan sambil mengandeng tangan pacarnya, Duk Mi mengajak Ryan untuk naik kapal pesiar sungai lain kali. Ryan setuju agar mereka bisa melakukan semua yang ada di Seoul. Saat itu pesan masuk dari Eun Gi “Duk Mi, apa kau sudah pulang? Kapan kau pulang ke rumah?”
“Siapa?” tanya Ryan penasaran. Duk Mi menjawab kalau itu  Eun Gi dan ingin tahu apa ia pulang kerja.
“Kau pasti benar-benar dekat dengan Tuan Nam” sindir Ryan terdengar cemburu. Duk Mi hanya bisa tertawa. Ryan heran karena Duk Mi malah tertawa.
“Aku tidak pernah benar-benar memikirkan hubungan kami seperti itu.” Kata Duk Mi, Ryan ingin tahu apakah Duk Mi memang  sedekat itu.
“Apa kau ingat Nyonya Nam,  wanita yang mewawancaraimu? Dia adalah ibu Eun Gi... Dia dan ibuku pertama kali bertemu di OB-GYN. Tapi Nyonya Nam ada masalah pribadi, jadi ibuku membesarkan aku dan Eun Gi seperti anak kembar. Dia seperti keluarga bagiku.” Cerita Duk Mi
“Apa kau pikir Tuan Nam juga berpikir seperti itu? Dia mungkin berpikir berbeda. Dia mungkin benar-benar menyukaimu.” Kata Ryan melihat dari mata seorang wanita.
“Banyak orang bilang sejak kami masih sekolah. Kami pergi ke sekolah bersama. Setiap kali ada yang bilang itu, Eun Gi dan aku bertengkar hebat. Tapi kami benar-benar seperti saudara kandung. Tidak lebih seperti kakak laki-laki Atau mungkin kakak perempuan.” Cerita Duk Mi
“Dia mungkin merasa berbeda dari apa yang dia lakukan ketika dia masih muda. Ada saat-saat ketika orang menyadari hal-hal di kemudian hari dalam kehidupan.” Komentar Ryan
“Direktur, Mungkinkah, kau meragukan hubungan aku dengan Eun Gi?” tanya Duk Mi
“Aku tidak ragu. Tapi, dia selalu di sampingmu, jadi aku bilang "mungkin".” Akui Ryan.
“Bagaimana denganmu? Dengan Nona Choi, Kau benar-benar dekat dengannya.” Balas Duk Mi
“Mengenai Da In, aku tidak bisa bilang kita sudah dekat, tapi aku menyukainya.”kata Ryan.
Duk Mi kaget mendengarnya,  Ryan mengaku kalau suka kompetensi yang Da In milikir  sebagai seorang seniman dan suka karya-karyanya, terlebih lagi Da In mempercayainya sebagai direktur dan juga seorang seniman. Duk Mi bertanya apakah Ryan berpikir Da In merasakan hal yang sama. Ryan mengaku kalau mungkin tidak. Duk Mi tak banyak berkata-kata. 




Eun Gi menatap dicermin dengan jas yang sudah dipakainya, lalu berbicara sendiri
“Duk Mi.. Seperti yang sudah kau ketahui, tujuan seumur hidup aku adalah untuk menang medali emas di Olimpiade. Tapi sekarang, tujuanku... Sung Duk Mi kau dan aku... Aku ingin membelikanmu makanan lezat, membuatmu tertawa, membuatmu bahagia, melindungimu, dan mengantarmu pulang setiap hari.”
“Aku mungkin sudah pensiun sebagai peraih medali perak Olimpiade, tapi aku tidak akan pernah pensiun saat harus berjuang untukmu. Aku menyukaimu, Duk Mi.... Eun Gi, kau bisa melakukan ini.” Ucap  Eun Gi menyakinkan diri. 

Ryan mengantar Duk Mi pulan sampai rumah, Duk Mi akan turun berpesan agar Ryan bisa pulang dengan selamat. Ryan tak mau melepaskan tangan Duk Mi saat akan turun, lalu mengingatkan kalaubenci melepaskan tangan seseorang.
“Kenapa kau tidak ajak aku ke atas? Bagaimana kalau tanganku saja?” goda Ryan. Duk Mi hanya tersenyum ingin memotong tangan Ryan.
“Aneh kau bilang itu sambil tersenyum.” Kata Ryan lalu menyuruh Duk Mi masuk, akhirnya Duk Mi masuk lebih dulu. 

Ryan teringat sesuatu dalam mobil lalu membuka kotak dibelakang mobil,  Duk Mi sudah naik ke dalam rumah tiba-tiba Ryan datang lagi. Duk Mi binggung ada apa. Ryan meminta Duk Mi agar jangan bergerak lalu memasangkan kalung. Duk Mi bertanya apa maksudnya itu.
“Aku akan menyatakan perasaanku malam itu, tapi kau mencampakkanku. Sikapmu membuatku sangat kesal. Apa harus aku jelaskan?” ejek Ryan.
“Aku tidak mencampakkanmu... Kau tahu itu.” Ucap Duk Mi lalu memuji kalung yang diberikan Ryan itu Cantik sekali. Ryan pun memberikan kecupan di dahi Duk Mi, lalu mereka pun berciuman. 


Ryan pulang dari rumah Duk Mi, melihat Eun Gi berjalan kearah rumah Duk Mi dengan jas, Ryan pun merasa curiga. Sementara Duk Mi menuliskan note [9 MEI 2019 KENCAN PERTAMA DENGAN SINGA] dan foto mereka berdua diatas bunga yang diberikan Eun Gi.
Tiba-tiba suara Eun Gi datang memanggil Duk Mi, lalu mencoba berlatih mengatakan “Aku menyukaimu, Duk Mi.” Duk Mi bergegas keluar dari rumah memberikan uang pada Eun Gi meminta maaf karena membaca pesannya tapi tidak dibalas.
“Aku merasa murah hati, silakan ambil apa yang kau butuhkan.” Ucap Duk Mi. Eun Gi hanya bisa tersenyum melihatnya.
“Apa kau marah? Lalu, ada apa dengan wajah itu? Tersenyumlah, brengsek.” Kata Duk Mi. Eun Gi mengaku tidak marah.
“Benarkah? Tapi, kenapa pakai jas?” kata Duk Mi heran, Eun Gi  menatap Duk Mi dengan wajah serius.
“Saat kita dilahirkan, jika ibuku tidak mencoba untuk meninggalkanku di rumah sakit...” kata Eun Gi .
“Apa Kau sudah tahu? Sejak kapan?” tanya Duk Mi kaget, Ryan mengaku  Ketika bergabung dengan tim nasional.
“Nyonya Nam mabuk dan menceritakannya.” Akui Eun Gi, Duk Mi pikir  Nyonya Nam seperti itu hanya dengan dirinya.
“Pokoknya, aku ragu dia benar-benar bersungguh-sungguh. Itu sebabnya Ibu bisa menangkapnya. Jika dia serius ingin melarikan diri, maka dia tidak akan secara buta mempercayai orang asing. Aku yakin dia hanya ketakutan.” Ucap Eun Gi
“Aku mengerti karena dia lebih muda dari kita sekarang.”komentar Duk Mi
Eun Gi mengingat yang dikatakan Nyonya Nam untuk jadi bersikap baik dan melakukan itu pada Duk Mi dan juga orang tuanya mneurutnya Duk Mi adalah keluarganya. Duk Mi pun setuju kalau mereka itu memang keluarga. Eun Gi ingin mulai mengutarakan perasaanya.
“Tapi Duk Mi.... Aku... Kau tahu... Aku ingin...” ucap Eun Gi gugup dan dikagetkan dengan teriak Duk Mi memanggil Sun Joo. Eun Gi bingung melihat Sun Joo datang terlihat mabuk.
“Sun Joo.. Sedang apa selarut ini? Kau Ada masalah, kan?” ucap Duk Mi kaget.
“Duk Mi.... Aku akan kembali.” ucap Sun Joo, Duk Mi bertanya kembali kemana. Sun Joo mengatakan akan kembali melajang.




Duk Mi akhirnya bersama dengan Eun Gi  menemani Sun Joo yang mabuk,  Sun Joo melihat ponselnya nama suaminya sudah berganti jadi  [MANTAN] dan tak mengangkatnya. Duk Mi yang khawatir memijat kepala temanya,  menurutnya Acara itu akan terjadi dengan cara lain.
“Bukankah lebih baik diarahkan olehnya...” ucap Duk Mi dan Sun Joo hanya menatap sinis. Duk Mi akhirnya hanya diam saja menyuruh Sun Joo minum saja.
“Duk Mi.. Jangan pernah menikah... Tidak, jangan berkencan. Kau harus tetap melajang.” Ucap Sun Joo. Eun Gi mengeluh Sun Joo itu tidak pernah membantu. Duk Mi melihat ponselnya berdering.
“Jika itu Seung Min, kau jangan jawab.” Tegas Sun Joo, Duk Mi pikir kalau Seung Min pasti khawatir.
“Aku akan bunuh diri jika kau melakukannya.. Aku akan bunuh diri!” kata Sun Jo mengancam dan akan pergi, Eun Gi langsung menahanya.
“Sudahlah... Jangan jawab dia.. Ayo kita matikan semua ponsel kita. Aku tidak bisa percaya brengsek itu! Biarkan dia mengkhawatirkanmu sepanjang malam.” Kata Eun Gi menenangkan Sun Joo dengan mematikan ponselnya dan Duk Mi.
“Sun Joo, minumlah... Aku juga sama kesalnya.”kata Eun Gi menerima kode dari Duk Mi agar membuat Sun Jo tidur. Sun Joo pun merasa dirinya yang sudah sendiri lagi. 

Di rumah
Ryan mengingat saat Eun Gi berjalan kearah rumah Duk Mi dengan jas, berpikir pasti ada sesuatu. Ia mengumpat kesal karena membuatnya cemas lalu mencoba menelp Duk Mi tapi ponselnya tak aktif.  Ryan makin panik karena ponsel Duk Mi tak aktif.
“Sekarang jam 7 pagi, waktu yang tepat untuk menjumpai pacar.” Ucap Ryan yang tak tidur karena memikirkan Duk Mi. 

Cindy keluar dari rumah bertemu dengan Sek Kim yang sudah menunggu, Sek Kim bertanya Mau ke mana hari ini, Sindy menjawab akan pergi ke  Sangam-dong. Sek Kim pikir Cindy sudah kerja lembur jadi harus beristirahat pada hari-hari libur.
“Ahjussi, apa kau sudah lupa? Pekerjaanku yang sebenarnya adalah menjadi fan-girl.” Kata Cindy bangga. Sek Kim akhirnya memberikan kamera untuk pada anak bosanya.
Cindy dengan penuh semangat masuk mobil, tapi tiba-tiba Nyonya Eom keluar dari depan mobil dan langsung memukul bagian kap mobil. Sek Kim kaget karena Nyonya Eom sudah ada didepanya. Cindy hanya bisa melonggo didalam mobil.
Nyonya Eom memberikan isyarat agar Cindy keluar dari mobil lalu mengancam Sek Kim akan membunuhnya karena sudah berbohong, Sek Kim pun panik. 

Duk Mi sudah bangun sementara Sun Joo masih tertidur lelap diranjangnya  Eun Gi yang tertidur disofa bertanya kemana Duk Mi akan pergi di pagi hari. Duk Mi mengeluh Eun Gi ikut mabuk dan pingsan juga. Eun Gi mengaku sudah lama tak minum.
“Lalu Mau kemana kau?” tanya Eun Gi akhirnya duduk disofa. Duk Mi menjawab akan  memotret Shi An dalam perjalanan ke tempat kerja.
“Astaga, kau tidak bisa dipercaya... Kau suka menjadi fan-girl daripada sarapan?” keluh Eun Gi.
Duk Mi meminum sebotol susu almond yang menurutnya sudah cukup menjadi sarapan.  Eun Gi tak percaya karena Duk Mi harus memabwa camera yang cukup berat. Duk Mi yakin sudah cukup menyuruh Eun Gi agar membangukan Sun Joo sebelum pulang, tapi Eun Gi ingin mengantar Duk Mi. 

“Apa kau ingin terus berpikir sesudah apa yang terjadi pada Sun Joo?” tanya Eun Gi saat keluar rumah.
“Pada saat seperti ini, aku harus terus menjadi fan-girl secara konsisten biar Sun Joo memaafkan suaminya.” Kata Duk Mi yakin. Eun Gi pikir itu sangat logis.
“Kau pasti sudah belajar keras ketika masih kecil.” Komentar Eun Gi
“Apa kau tidak ingat? Aku membantumu memecahkan semua pertanyaanmu.” Ucap Duk Mi bangga. Eun Gi membenarkan, mereka lalu pergi meninggalkan rumah. 

Duk Mi ingin membahas masalah kemarin, tapi tiba-tiba Eun Gi berhenti didepanya. Duk Mi bingung bertanya ada apa. Eun Gi berbisik kalau si singa datang. Duk Mi panik sedang mengunakan pakai fan girl, memilih untuk bersembunyi dibalik tubuh Eun Gi.
Ryan sudah melihat Duk Mi mencoba mendekat memanggil pacarnya. Eun Gi mencoba melindungi Duk Mi berbicara dengan Ryan kalau sudah datang tanpa pemberitahuan jadi menyuruhnya agar kembalilah lain kali.
“Aku ingin bicara dengan Duk Mi.”ucap Ryan. Eun Gi mencari alasan kalau Duk Mi belum mencuci wajahnya.
“Aku tidak berpikir dia akan dapat menjumpaimu hari ini.” Kata Ryan mencoba melindungi Duk Mi
“Aku bilang, aku ingin bicara dengan Duk Mi.” Kata Ryan sekali lain. Eun Gi menegaskan kalau Duk Mi bilang tidak ingin menemuinya.
“Duk Mi adalah pacarku... Jadi, ini antara dia dan aku dan Ini bukan urusanmu.”tegas Ryan menahan amarah.
“Kenapa ini bukan urusanku? Dia wanita yang aku suka. Duk Mi tidak ingin dirinya terlihat sekarang. Untukmu, Direktur.. Jika kau benar-benar memikirkan Duk Mi, jadi pergilah.” Kata Eun Gi. Duk Mi ketakutan memegang erat baju Eun Gi.
“Kau Keluarlah, Sung Duk Mi.... Tak apa... Shi An is My Life.” Ucap  Ryan. Duk Mi kaget tahu inisialnya lalu akhirnya keluar dari persembunyianya.
Bersambung ke episode 11

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar