PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 02 April 2016

Sinopsis Ms Temper And Nam Jung Gi Episode 5 Part 1

Sebuah mobil truk terparkir di gudang, kardus-kardus Lovely kosmetik tertumpuk dengan rapih. Dibagian atasnya ditaruh dengan produk mereka Magic. Pagi hari, Jung Gi yang masih tertidur harus terbangun dengan bunyi telp dari Hyun Woo sambil menjerit panik kalau mereka mendapatkan masalah besar.
Produk kita tidak ada! Aku tidak bisa menemukannya dimanapun!” ucap Hyun Woo
Sementara Direktur Jo sedang jogging berteriak “Apa yang kau katakan! Kau bercanda denganku sekarang kan? Benarkan? Tolong katakan memang itu, sial!” sampai semua orang menduga seperti orang gila. 

Bong Gi mengambil minum dikulkas baru mengetahui kakaknya Keadaan darurat. Tuan Nam menceritakan dari cerita Jung Gi kalau  produknya hilang dari department store jadi memanggil semua pegawai dan menurutnya itu sebagai masalah yang serius. Bong Gi tak percaya kalau mereka sampai harus memanggil semua karyawan seperti itu. 

Mi Ri dan Hyun Woo dengan mengunakan tangga mencari di tempat penyimpanan barang di rak-rak yang tinggi. Hyun Woo mencari dengan yang lebih tinggi lagi, Mi Ri memilih untuk turun lebih dulu karena pinggangnya terasa sakit, tapi kembali mencari kebagian lain sambil mengomel karean tak menemukan produk mereka.
Ini membuat aku gila! Sekarang ini musim penjualan! Aku harap kita bisa menemukannya saat kita buka ” jerit Hyun Woo kesal
Kita hanya harus mencarinya, apa yang kau katakan?” komentar Young Mi baru datang, Mi Ri tak percaya Young Mi bisa datang di hari libur.
Ini situasi darurat, jadi aku tidak punya pilihan lain.Apakah Kepala Bagian Nam sedang dalam perjalanan kesini?” tanya Young Mi 

Jung Gi menyetir mobilnya sambil melirik pada Da Jung mengingat saat membunyikan bel, lalu yang membuka pintu Shi Hwan dan Da Jung keluar dengan jubah mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Jadi, itu benar-benar pria lapisan-minyak-wijen, si pria menakutkan itu?” gumam Jung Gi tak percaya
Apa kau sudah menghubungi pabrik?” tanya Da Jung, Jung Gi yang melamun tak mendengarnya, Da Jung memanggilnya agar Jung Gi bisa mendengarnya.
Apa? Minyak wijen...” ucap Jung Gi keluar dari mulutnya. Da Jung binggung anak buahnya itu malah mengatakan minyak wijen.
Jung Gi dengan gugup mengatakan kehabisan minyak wijen di rumah. Da Jung dengan sinis berkomentar Jung Gi berbicara omong kosong padahal sebelumnya bertanya apa yang terjadi di pabrik. Jung Gi memberitahu kalau Direktur Jo sedang mengurusnya

Direktur Jo menjerit-jerit didalam mobil dan mengendarai mobilnya secara zig zag, meminta semua mobil untuk menyingkir dari hadapannya dan menekan klaksonnya berkali-kali. Sesampai di pabrik mencoba membuka pintu tapi terkunci, lalu mencoba menekan tombol didepan pintu.
Ponselnya berdiring, Direktur Jo berteriak menanyakan kenapa pabrik tutup. Kepala Pabrik memberitahu kalau hari libur jadi mereka tutup. Direktur Jo menjerit untuk membuka pintunya sekarang. 

Manager Yang dari gold melihat Lovely yang belum memajang produknya, dan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan produk sainganya itu. Pegawai lain memberitahu Manager Yang tentang berita kalau Lovely kehilangan produknya digudang. Manager Yang tersenyum licik mendengarnya.
Jung Gi akhirnya datang dengan Da Jung menanyakan apakah mereka sudah menemukan barangnya. Hyun Woo mengatakan belum juga menemukanya, tangan Mi Ri tiba-tiba terluka terkena goresan tangga. Hyun Woo dengan panik langsung mengunakan sapu tanganya agar menghentikan darah ditangan Mi Ri.
Berapa banyak waktu yang kita miliki sampai toko buka?” tanya Da Jung, Jung Gi menjawab Sekitar lima belas menit
Mari kita buka dulu tokonya, Nona Mi Ri.” Kata Da Jung

Jarinya Nona Mi Ri luka, jadi aku rasa dia harus istirahat sebentar” ucap Hyun Woo
Da Jung akhirnya mengajak Young Mi ikut keatas bersamanya, Young Mi menghela nafas panjang terlihat sangat khawatir kalau penjualan mereka buruk hari ini. Jung Gi meminta agar Da Jung naik dulu saja karena merka akan berusaha yang terbaik untuk menemukannya, Young Mi pun ikut Da Jung naik ke lantai atas. Jung Gi mengajak Mi Ri mencari lagi, Mi Ri frustasi karena sudah mencarinya kemana-mana tapi tak ketemu juga. Hyun Woo pikir lebih baik mereka meminta tambahan produk lagi, Jung Gi rasa tak akan datang yang datang ke pabrik pada hari minggu. 
Ponsel Jung Gi berdering, melihat nama yang tertera Jung Gi langsung berteriak kalau ia sibuk, jadi urus saja urusannya sendiri. Bong Gi langsung meminta uang 100,000 won karena sudah menemukan sekolah yang mengajar bahasa Afrika.
Kalau kau menginvestasikan 100,000 won per bulan, aku akan membayarnya dengan berlian. Bagaimana? Itu tawaran yang tidak bisa kau tolak kan?” ucap Bong Gi menyakinkan kakaknya.
Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan omong kosongmu, jadi cepatlah dan...” kata Jung Gi lalu berpikir sejenak
Cepatlah kemari! Akan kuberikan 50,000 won” perinta Jung Gi, Bong Gi meminta 80rb won. Jung Gi tetap akan memberikan 50,000 won. Bong Gi menurunkan tawaran jadi 70,000 won, Jung Gi semakin rendah dengan tawaran  30,000 won.
Apa yang kau lakukan kepala Nam, kenapa tidak mencari produknya? Bagaimana kita bisa membuka toko pada kondisi seperti ini?” jerit Mi Ri yang mendengar pembicaran Jung Gi. Bong Gi mendengar suara wanita yang dikenalanya, dengan cepat memutuskan akan segera datang dengan bayaran 50ribu won. 


Da Jung melayani pelanggan yang ingin membeli produk dengan senyuman dan terlihat santai. Young Mi panik melihat stock produk hanya tinggal 6 buah saja dalam kardus, akhirnya menelp ke Mi Ri menanyakan apakah mereka belum juga menemukan dan sedikit melipir ke bagian ujung counter.
Bahkan produk yang tersisa di sini kurang dari 10 buah!” ucap Young Mi panik, Mi Ri seperti menanyakan tentang sikap Da Jung
Tidak, dia hanya bersikap mempesona dan cantik, sambil menjual produknya. Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya” ucap Young Mi tiba-tiba terdengar teriakan dari telp, Young Mi pikir terjadi pertengkaran di gudang.
Seorang pejaga gudang memarahi Jung Gi yang membuat gudang berantakan, ia tahu mereka sedang mencari barang tapi tak bisa meninggalkan semuanya kacau. Jung Gi meminta maaf karena mereka terburu-buru dan berjanji  akan membereskannya sekarang
Kita sudah cukup sibuk mencari produk kita Jadi apa maksudmu bersih-bersih?” keluh Mi Ri marah, Hyun Woo menahan Mi Ri agar tak marah tapi rekan kerjanya tak bisa ditahan lagi.
Hei, kalau kalian menerima produk kami dengan benar, kami tidak akan melakukan hal seperti ini!” jerit Mi Ri pada penjaga gudang. Hyun Woo dan Jung Gi menahan Mi Ri agar tak marah-marah
Apa yang kau katakan? Setiap vendor harus mengurus produknya sendiri! Kenapa kami yang harus mengurus produk yang hilang?” balas penjaga gudang tak mau disalahkan. Mi Ri semakin marah dengan umpat, dua pria yang ada disampingnya mencoba menahanya. 


Itu benar, setengah kesalahan terletak pada fasilitasmu” ucap Bong Gi tiba-tiba datang dengan jas dan rambut yang tata dengan rapi
Jung Gi kaget melihat penampilan adiknya yang berubah total, Bong Gi melihat name tag nama si pejaga gudang Song Dong Gu lalu bertanya  Siapa orang yang bertanggung jawab saat barang-barang datang di pagi hari. Jung Gi mengumpat adiknya yang terlihat berlebihan.
Dong Gu mengaku dirinya yang bertanggung jawab, lalu bertanya siapa pria yang datang. Bong Gi dengan sikap seperti atas merasa Dong Gu tak perlu tahu karena mereka akan mengurus permainan menyalahkannya nanti saja dan pertama-teman ingin meminta Dong Gu menjawab pertanyaannya dulu. Dong Gu terlihat ketakutan akan siap menjawab pertanyaanya.
Jam berapa produk Lovely sampai kesini?” tanya Bong Gi, Dong Gu menjawab Sekitar jam 6 pagi
Dan produk apa lagi yang dikirimkan pada jam segitu?” tanya Bong Gi i, Dong Gu dengan cepat mencari catatannya.
Kenapa kau lama sekali?” teriak Bong Gi marah, Dong Gi menjawabPeralatan rumah tangga dan elektronik, yang datang dua menit setelah produk Lovely. Hyun Woo dan Mi Ri saling berpandangan mendengar produk mereka berbarengan dengan Peralatan rumah dan elektronik.
Bong Gi bertanya apakah mereka sudah mencari ditempat itu. Hyun Woo dan Mi Ri mengelengkan kepala bersamaan. Bong Gi menegaskan sudah jelas sekali ada di sana, Jung Gi bisa tersenyum melihat cara adiknya yang bisa menemukan produk yang selama ini dicarinya.

Jung Gi dkk terlihat lemas didepan gudang, Bong Gi yang sudah selesai berkerja hanya berdiri dibagian belakang. Mi Ri menangis melihat kardus produk Lovely sudah rusak karena ditumpuk dengan produk elektronik yang berat, lalu melihat beberapa cream juga ada yang berceceran. Hyun Woo pun menanyakan apa yang harus dilakukan mereka sekarang pada Jung Gi, Jung Gi hanya bisa menghela nafas kebinggungan. 

Jung Gi memperlihatkan kemasaan produk yang sudah rusak pada Da Jung di counter kalau itu produk yang paling bagus di antara yang lain. Young Mi hanya bisa menutup wajahnya karena tak percaya produk yang sudah ketemu tapi dengan bentuk yang tak menarik. Jung Gi bertanya apa yang harus dilakukan sekarang dengan produk itu.
Apa maksudmu, "apa yang harus kita lakukan?" Kita harus memilih yang masih bagus dan terus melanjutkan penjualan” kata Young Mi, Jung Gi ingin mengeluarkan semua produk tapi Da Jung lebih dulu menjerit
Kita tidak bisa menjual itu. Kepala Bagian Nam, kirimkan ini semua kembali ke pabrik.” Ucap Da Jung
Mengembalikannya? kalau begitu, apa yang akan kita lakukan hari ini?” jerit Jung Gi binggung
Da Jung mengatakan kalau penjualan mereka sudah selesai hari ini lalu berjalan pulang. Jung Gi dan Young Mi kaget melihat papan yang tulis Da Jung yaitu “Sold Out” 

Di sudut tempat
Young Mi tak percaya dengan yang dilakukan Da Jung, karena sebelumnya sudah memanggil semua orang di pagi hari saat hari libur lalu mereka menemukan produk yang diminta agar  mencarinya tapi sekarang malah  menghentikan penjualan untuk hari ini, menurutnya itu tak masuk akal sama sekali.
Apakah masuk akal menjual produk yang rusak?” balas Da Jung sinis
Tidak, ada beberapa produk yang masih bagus! Kau melakukan ini hanya karena kemasannya sedikit rusak...” kata Young Mi 
Tidak, semua kemasannya rusak.” Balas Da Jung, Young Mi pikir Da Jung sedang tak serius dengan tindakanya.
Apa kau pernah melihat orang yang menutup tokonya tidak serius?” ucap Da Jung
Kalau kau akan melakukan itu, kau seharusnya tidak memanggil kami semua!” jerit Young Mi marah

Jung Gi datang meminta agar Young Mi tetap tenang, Young Mi mengatakan kalau ia sudah  bekerja lembur seperti orang gila sebulan ini Dan akhirnya untuk pertama kalinya mendapatkan liburan.
“Apa Kau tahu, aku datang saat sedang membuatkan kimbap untuk anakku yang akan pergi berwisata Dan dia tidak pernah melihat wajah ibunya dengan benar selama sebulan ini!!! Aku menjauhkan anak yang sedang menangis itu seperti penyihir gila dan berlari kesini. Tapi apa kau bilang? Kita tidak akan melakukan penjualan hari ini?” jerit Young Mi meluapkan emosinya dengan menahan tangisnya.
Apa hanya kau satu-satunya yang mengorbankan hari liburnya? Berhentilah bersikap seolah-olah hanya kau saja yang membuat pengorbanan besar.” tegas Da Jung, keadaan pun sunyi sebentar.
Baiklah, bukan hanya aku satu-satunya yang mengorbankan hari liburnya. Karena ini adalah perusahaan kecil, dimana semua pegawai bersiap dipanggil kalau ada kejadian darurat seperti ini. Ini Lovely bukanlah perusahaan besar seperti Perusahaan Gold, kau tahu!” tegas Young Mi menyadarkan, Da Jung hanya bisa memalingkan wajahnya.

Kalau kita tidak punya uang, itu adalah akhir bagi kita semua! Apa kau tidak pernah mempertimbangkan keuangan perusahaan? Apakah sebegitu buruknya kemasannya yang sedikit saja rusak itu?” jerit Young Mi marah
Kemasan yang rusak menandakan rusaknya Lovely. Kalau kau akan menjual apapun hanya karena Lovely perusahaan kecil Maka jual saja produk itu di jalanan. Benar begitu kan, Nona Han Young Mi?” sindir Da Jung
“Jadi Maksudmu, bahwa aku sama levelnya dengan pedagang di jalanan?” Komentar Young Mi marah dengan sindiran Da Jung .
Maksudku adalah, jangan lupa bahwa tujuan terbesar dari toko kita Adalah untuk mempromosikan merk kita! Bagi perusahaan kecil, imej dari merk adalah harta yang paling berharga” tegas Da Jung lalu meninggalka Young Mi dan Jung Gi 


Jung Gi mencoba menenangkan Young Mi agar tak marah, Young Mi benar-benar tapi percaya Da Jung si wanita itu barusan merendahkannya, bahkan menyebut amatiran dan menyamakan dengan pedagang di jalanan. Jung Gi mencoba menenangkan bukan itu maksudnya. Young Mi berteriak meminta Jung Gi melepaskan lalu pergi meninggalkanya.
Dibalik pintu terlihat Manager Yang sengaja menguping pertengakaran yang terjadi di lovely dengan senyuman licik. 

Diluar Mall
Mi Ri mengeluh tak percaya dengan yang terjadi sekarang, Hyun Woo menilai sikap Da Jung yang melakukan sesukanya karena merasa sebagai bos dan berusaha menempatkan mereka pada tempatnya. Bong Gi mendekati keduanya sambil berkomentar minumanya sangat enak dan menyegarkan.
Kau masih ada di sini?” ucap Hyun Woo melihat Bong Gi masih di Mall.
“Yah.. aku masih memiliki beberapa waktu” kata Bong Gi sombong, Mi Ri lalu bertanya siapa pria yang tadi membantunya.
Huh? Kau... kau tidak ingat padaku?” ucap Bong Gi tak percaya Mi Ri melupakannya begitu saja
Apa kau seseorang yang seharusnya aku ingat?”ejek Mi Ri
Tentu saja! Kita menghabiskan malam yang bergairah bersama-sama!” ucap Bong Gi asal
Mi Ri dan Hyun Woo terkejut mendengarnya, Mi Ri mengumpat Bong Gi itu orang gila dan sambil berdiri bertanya-tanya siapa sebenarnya pria yang ada didepanya itu. Bong Gi menjawab kalau ia adalah seseorang yang dekat dengan seseorang yang ada di Lovely dan berharap Mi Ri bisa mengerti ungkapanya.
Hyun Woo ikut berdiri bertanya siapa tepatnya orang yang paling dekat denganya.  Bong Gi menegaskan tidak bisa mengungkapkan sebanyak itu karena itu masalah yang agak sensitive. Mi Ri sambil melipat datang tak percaya, menurutnya Bong Gi itu Pembohong. Bong Gi menyakinan cara tadi yang bisa membantu keduanya pada saat-saat yang berharga tadi. Mi Ri kesal memilih untuk pergi saja.
Bong Gi berteriak “Sampai jumpa lagi, Nona Mi Ri!” Mi Ri kaget karena Bong Gi bisa mengenali namanya padahal tak pernah memperkenalkan diri. Bong Gi dengan kedipan matanya berjanji akan memberitahu pada pertemuan kita selanjutnya. Mi Ri acuh memilih untuk  pergi meninggalkan Bong Gi. 


Hyun Woo berusaha mencari tahu kalau orang yang dikenal Bong Gi itu bukan Ok Da Jung, Bong Gi menepuk pundak Hyun Woo meminta agar tak gugup karena akan berpura-pura tidak mendengar semua penghinaan yang dikatakan tentang Da Jung. Hyun Woo hanya bisa mengigit jarinya karena berpikir Bong Gi sangat dekat dengan Da Jung.
Seorang wanita dengan high heels berlari terburu-buru, Bong Gi yang sedang berjalan dikejar oleh Mi Ri lalu mengambil ponsel ditanganya. Mi Ri mengembalikan dan memberitahu kalau itu nomornya.
Ada apa dengan situasi bergairah yang kita dapatkan di sini?” ucap Bong Gi heran
Tapi, sebagai gantinya, tolong rahasiakan pertemuan kita di Club Fantasia waktu itu” kata Mi Ri lalu buru-buru pergi. Bong Gi yang melihat Mi Ri berkomentar wanita itu memang tipenya. 

Direktur Jo kaget melihat tulisan “Sold Out” didepan kantor padahal ia sudah membawa produk baru dengan Kepala pabrik. Manager Yang sengaja meneropong dengan mengunakan kertasnya, melaporkan  penjualan Lovely hari ini sudah selesai. Direrktu Jo langsung mengeluarkan ponselnya dan menjerit histeris pada Da Jung.
Direktur Kim yang mendapatkan laporan tersenyum bahagia, bersama dua temanya sedang bermain golf. Presdir Jung bertanya kenapa Direktur Kim terlihat sangat bahagia dan merasa kalau ada kejadian yang bagus. Direktur Kim dengan sombongnya kalau Lovely melakukan kesalahan maka akan dihukum oleh surge dengan menunjuk kearah langit, lalu meminta keduanya untuk menemui Presdir Sung menyampaikan pesanya.
Keduanya bisa mengerti dengan wajah ketakutan. Direktur Kim bersiap memukul bola dengan yakin kalau semua adalah akhir untuk Direktur Jo si bajingan. Dua presdir itu pun yang menjilat Direktur Kim langsung memuji pulukan Direktur Kim sangat bagus. 

Jung Gi dan Da Jung pulang bersama, tepat didepan pintu Jung Gi memuji  Da Jung yang benar-benar sudah bekerja keras hari ini. Pintu rumah Da Jung terbuka, Shi Hwan melihat Da Jung yang baru pulang dan melihat Jung Gi yang bertemu lagi dimalam hari. Jung Gi memilih untuk menyapanya lalu masuk ke dalam rumahnya. Da Jung memilih untuk masuk ke dalam rumahnya saja.
Kau sudah selesai, tapi kenapa kau belum pergi?” keluh Da Jung
Aku menghubungimu, tapi aku tidak mendengar kabarmu semalaman Dan aku segera datang saat matahari bersinar, tapi tetanggamu menerobos masuk, jadi Apalagi yang bisa kulakukan selain menunggu?” jelas Shi Hwan
Aku punya banyak pikiran, jadi bisakah kau pergi?” kata Da Jung lelah dan melihat meja makan sudah penuh dengan makanan.
“Apakah kau sudah makan? Aku menyiapkan sesuatu untukmu” ucap Shi Hwan dengan senyuman bahagia

Siapa yang bilang kau boleh menyentuh dapurku tanpa seijinku?” teriak Da Jung marah, Senyum Shi Hwan hilang.
Da Jung, aku ingin memulai kembali denganmu.” Kata Shi Hwan mendekati Da Jung
Da Jung berjalan ke meja makan langsung memasukan semua makanan kedalam baskom. Shi Hwan menatap sedih karena semua usahanya sia-sia. 


Tuan Nam keluar dari kamar melihat Jung Gi yang membuat ramyun dimalam hari padahal seharusnya makan nasi. Jung Gi berkomentar kalau sedang ingin makanan yang berkuah. Tuan Nam pun bertanya apakah masalahnya sudah selesai. Jung Gi mengangguk kalau masalah sudah selesai.
Oh yah, tentang Atasanmu yang jadi tetangga kita... Ternyata dia sudah bersuami!” ucap Tuan Nam, Jung Gi kaget mengetahui Da Jung ternyata sudah memiliki suami.
Flash Back
Tuan Nam keluar dari rumah melihat sosok pria rapih dengan membawa bunga dan tas belanja berisi bahan makanan. Shi Hwan menyapa Tuan Nam lalu bertanya apakah ia yang tinggal didepan rumah. Tuan Nam membenarkan lalu bertanya siapa yang datang kerumah Da Jung.  Shi Hwan mengaku sebagai suami dari orang yang tinggal di kamar depan. Tuan Nam bisa mengerti lalu memilih untuk pamit pergi  lebih dulu. 

Tuan Nam sambil mengeluarkan kimchi dari kulkas berpikir kalau Da Jung hidup sendiri. Jung Gi melamun mengetahui Da Jung ternyata sudah memiliki suami. Tuan Nam menyadarkan anaknya kalau mienya bisa mengembang kalau direbus terlalu lama. Jung Gi langsung mematikan kompor dan membawanya ke atas meja.
Kalau dia suaminya, kenapa dia datang selarut ini?” pikir Tuan Nam melihat kedatangan Shi Hwan
Aku yakin dia salah satu mantan suaminya. Aku tidak tahu dia mantan suami yang keberapa, tapi aku yakin begitu” jelas Jung Gi, Tuan Nam tak percaya Da Jung wanita yang bercerai.
Bong Gi datang ke ruang makan melihat kakaknya yang makan ramen dan mengambil sumpit. Tuan Nam memperingati anaknya untuk tak mengambil karena kakaknya baru makan malam. Jung Gi mendekap panci ramyun agar tak diambil. Woo Joo juga siap mengambil sumpit ingin makan mie juga. Bong Gi dengan cepat langsung makan mie dari pancinya.
Jung Gi dan Woo Joo berteriak karena tak mendapatkan ramyun, Bong Gi dengan tertawa meminta maaf. Tuan Nam mengomel melihat Bong Gi yang bahkan tidak melakukan apapun, tapi makan sebanyak itu. Jung Gi mengalah akan membuat lagi. Tuan Nam meminta agar dibuatkan juga, Bong Gi juga tak mau kalah ingin makan ramyun juga. Woo Joo ingin ramyunnya dengan telur. Jung Gi akhirnya pasrah membuat empat ramyun. 

Jung Gi menaruh uang 50 ribu won diatas meja untuk sang adik, Bong Gi sedang bermain games di ponselnya melihat lembaran 50ribu won. Jung Gi tahu biaya kursus adiknya itu 100ribu won, jadi meminta agar segara mendaftarnya dengan baik hati, berpesan Jangan terlalu lama bermain, lalu mengucapakan selamat malam pada adiknya. Bong Gi mengerti dan melihat lembaran 50ribu ditanganya, seperti merencanakanya sesuatu. 

Jung Gi kebalkon rumahnya, karena merasa penasaran sengaja melonggo untuk melihat kerumah Da Jung yang ada dirumahnya. Da Jung keluar dengan membawa secangkir kopinya, Jung Gi panik langsung berlari masuk ke rumah tapi malah membuat kegaduhan karena menendang baskom.
Da Jung bisa melihat Jung Gi yang ada balkon sebelah, Jung Gi berpura-pura sedang mengambil cucian yang ada dijemuran, akhirnya ia berkomntar suami Da Jung sudah pergi. Da Jung dengan sinis bertanya, siapa yang bilang kalau Shi Hwan itu suaminya. Jung Gi sudah bisa menyimpulkan kalau bukan seperti dugaanya.
Jangan membayangkan sesukamu” tegas Da Jung, Jung Gi pun meminta maaf ketika Da Jung akan masuk, Jung Gi berteriak membahas Tentang Wakil Han Young Mi
Sepertinya dia benar-benar menjadi stress karena peluncuran merk kita. Saat kau mengenalnya, dia benar-benar rasional dan orang yang baik Aku akan meminta maaf untuknya...” ucap Jung Gi menjelaskan
Mari kita bicarakan hal yang berkaitan dengan pekerjaan di kantor Dan juga, jangan melakukan percakapan denganku secara pribadi.” Tegas Da Jung
Jung Gi bisa mengerti dengan wajah tertunduk, Tuan Nam melonggo ke balkon menegur anaknya yang mengangkat baju yang baru dijemur. Jung Gi mencari alasan kalau pantas saja bajunya itu masih basah. Da Jung memilih untuk masuk ke dalam rumahnya. Tuan Nam ke balkon, heran melihat anaknya bicara sendirian. Jung Gi beralasan merasa sedang tidak sehat, Tuan Nam menyuruh Jung Gi agar istirahat karena pasti sangat lelah. 

Da Jung kembali masuk ke dalam rumah, berdiri didepan meja makan mengingat ucapan Shi Hwan Da Jung, aku ingin memulai kembali denganmu.
Flash Back
Da Jung memasukan semua makanan ke dalam baskom dan langsung membuangkan ke tempat cuci piring. Shi Hwan meminta maaf atas nama ibunya tentang yang terjadi waktu itu.
Kenapa semua orang meminta maaf atas nama orang lain?” ucap Da Jung mengingat sebelumnya Jung Gi juga meminta maaf untuk Young Mi, setelah itu mematikan lampu ruangan dan masuk ke dalam kamarnya. 

Jung Gi terbangun dari tidurnya karena bunyi ponsel dan mengeluh hari minggu seharusnya  bisa membiarkan tidur lebih lama lagi. Akhirnya ia mengangkat ponselnya, Mi Ri menjerit kalau mereka mendapatkan masalah besar. Jung Gi bertanya apalagi sekarang yang terjadi. Direktur Jo yang sedang jogging melotot kaget dan langsung berbalik arah.
Sesampai di Mall, Direktur Jo binggung melihat antrian panjang di depan counter, semua berburu produk Lovely. Jung Gi mendekati Direktur Jo yang baru datang. Direktur Jo bertanya darimana datangnya orang yang mengantri.
Sepertinya tanda "Sold Out" yang kemarin tersebar luas di sosial media. Orang-orang mendengar bahwa produk kita terjual habis dengan cepat, jadi semua orang cepat-cepat menuju kemari!” jelas Jung Gi
Kalau begitu, tanda " Sold Out " adalah salah satu rencana Ketua Ok?” kata Direktur Jo tak percaya. Jung Gi pikir seperti itu, Direktur Jo langsung mengeluarkan ponselnya, menelpnya Da Jung memuji sangat luar biasa dengan berteriak bahagia. 

Hyun Woo memberitahu mereka mencapai 120% kuota penjualan pada hari minggu. Mi Ri menjerit bahagia sambil memeluk Youn Mi, Jung Gi mengartikan mereka bisa mempertahankan tempat di Mall. Young Mi berkomentar  penjualan pedagang jalanan sangat laku pada saat pembukaan
Apa kalian tidak terlalu bersemangat hanya karena satu hari penjualan yang bagus?” komentar Young Mi sinis 
“Han Young Mi benar, terlalu cepat untuk merayakannya. Tapi karena kita memulainya dengan bagus, mari kita terus maju dengan yang kita miliki. Aku rasa kita harus melakukan beberapa variasi untuk masing-masing penjualan” kata Da Jung, Young Mi tak percaya Da Jung bisa setuju dengan ucapanya.
Untuk pemasaran internet, kami melakukan penyebar luasan pemasaran melalui tinjauan” usul Mi Ri, Hyun Woo pikir untuk iklan TV memakan biaya yang banyak
Akan bagus sekali kalau kita bisa menjual di channel home shopping” saran Young Mi berjalan kembali ke mejanya.
Aku juga berpikir begitu, dengan Young Mi, Home shopping selalu mendapatkan respon tercepat” kata Da Jung. Young Mi kembali heran Da Jung bisa setuju dengan usulnya 

Kepala bagian Nam, kau bertanggung jawab untuk memasukkan produk kita kesana, Temui mereka secepatnya. Mari kita jual produk kita di TV.” Kata Da Jung, Jung Gi kaget mendapatkan tanggung jawab.
Mereka bilang sangat sulit untuk membuat perjanjian dengan mereka Tidakkah kita harus menyenangkan dan memuaskan mereka? Dan kalau Direktur yang pergi, dia akan menyuap mereka” komentar Young Mi sambil memakan cream untuk tanganya.
Jangan coba-coba menggunakan cara licik, aku hanya menerima kalau dilakukan dengan benar.” Tegas Da Jung, Jung Gi binggung apa yang harus dilakukanya. Da Jung menyuruh Jung Gi mencari dan mengunakan cara untuk membuat produk mereka menarik.
Jung Gi tertunduk diam setelah Da Jung kembali keruangan, Mi Ri dan Hyun Woo memberikan semangat pada atasanya, Young Mi tertawan karena Jung Gi yang tidak bisa menyenangkan mereka, dan juga tidak bisa menggunakan uang

Jung Gi memijat kepalanya untuk memikirkan caranya, Young Mi datang membawakan semua berkas, menjelaskan kalau ia memohon pada semua vendor yang mereka kenal dan mendapatkan email dan alamat perusahan. Jung Gi melihat lembaran berkas sambil berterimakasih.
Apa kau mengatakan sesuatu tentang aku pada Nona Pemarah?” bisik Young Mi, Jung Gi binggung kenapa ditunjuk dirinya lalu bertanya kenapa Young Mi menanyakan hal itu.
Maksudku, dia selalu berada di pihakku saat rapat tadi, jadi aku agak was was” jelas Young Mi
Apa maksudmu was was? Dia meminta maaf dengan caranya sendiri. Jadi sebaiknya kau minta maaf padanya dengan cara yang keren juga Lagipula, dia sebenarnya membuat produk kita "terjual habis"” jelas Jung Gi
Itu sebabnya aku semakin membencinya” komentar Young Mi
Aigoo, wanita dan kecemburuan mereka... Jangan seperti itu, dan cobalah berbaikan dengannya” keluh Jung Gi
Young Mi bertanya apakah Jung Gi akan baik-baik saja tanpa adanya suap, Jung Gi juga tidak tahu. Young Mi pikir sebaiknya Jung Gi harus mengkhawatirkan diri sendiri bukannya orang lain lalu kembali ke meja kerjanya. Jung Gi menghela nafas merasa selalu bekerja dengan mempertaruhkan hidupnya. 


Jung Gi dan beberapa orang yang lainnya menunggu di parkiran, seseorang keluar dari pintu dan langsung menuju parkiran. Semua menyerbu dengan membawakan produk yang ingin dipasarkan pada Home Shopping. Jung Gi berteriak ingin memberitahu Produk Tap Tap, sebagai serum penyembuhan dari Lovely. Semua juga ikut memperlihatkan produk dari perusahaan, akhirnya Jung Gi sempat terjatuh karena banyak terdorong-dorong.
Tiba-tiba dua orang wanita dengan mengunakan pakaian dalam yang sexy turun dari mobil, semua langsung terpana termasuk Jung Gi yang tak bisa memalingkan matanya dari wanita yang sangat mengodanya. Presdir Home Shopping bisa kabur dan akan menelp pria yang menjual pakaian dalam dan buru-buru masuk ke dalam mobil. Jung Gi kembali terjatuh ketika mengejar mobil Presdir.
Mencari nafkah itu memang sulit” keluh Jung Gi merasakan semua badanya sakit karena terjatuh. 

Esok harinya, Jung Gi datang ke perusahaan lain dengan menaruh beberapa produk di meja karyawan untuk memperkenalkan Produknya, bahkan meminta pegawai pria untuk memberikan pada istrinya untuk mencobanya. Ia juga mendatangi seorang pegawai yang sedang menelp untuk memastikan produk yang akan dijual pada Home Shopping, ingin memberikan produk Tap-Tap dari Lovely Kosmetik
Wanita itu menyuruh Jung Gi menaruh di meja yang berada di pojok, Jung Gi berusaha menyakinkan kalau akan suka setelah mencobanya jadi memohon untuk mencobanya sekali saja. Wanita itu melirik sinis, lalu kembali berbicara di ponsel agar membawakan produk sebelum jam 12.
Jung Gi akhirnya akan menaruh produknya dan melihat ada banyak produk kosmetik diatas meja sebagai sainganya. Tapi tanpa mau menyerah, Jung Gi memberikan sekaleng kopi dan juga contoh produk pada wanita lainya. Si wanita melihat botol serum yang diberikan Jung Gi dengan tak yakin. 

Tuan Nam memastikan anaknya apakah ia sudah makan. Jung Gi menyakinkan kalau ia sudah makan dan tak perlu mengkhawatirkanya, tak lupa berpesan agar ayahnya juga makan dengan benar. Setelah menutup ponselnya, Jung Gi kembali memakan burger sebagai makan siangnya, sambil berdiri, tiba-tiba terdengar teriakan dari depan pintu kalau ada yang datang.
Presdir Home shopping lain langsung dikerubungi, Jung Gi langsung meninggalkan makan siangnya langsung berlari ingin memberikan serum tap-tapnya. Yang terjadi adalah wajahnya kena sikut Presdir dan membuat hidungnya berdarah. 

Di kantor
Dengan hidung tersumpal menandai perusahaan yang sudah didatangi dan langsung menelp perusahaan lain untuk memberikan penawaran masuk ke Home Shopping. Da Jung melipat tangannya didada melihat Jung Gi yang memohon pada pihak perusahaan yang menolaknya agar bisa mencoba produknya sekali lagi dan yang terjadi telpnya langsung ditutup.
Dunia memang seperti itu, Dia bahkan tidak memiliki banyak koneksi atau pembicara yang hebat Jadi tidak ada yang bisa dilakukan tanpa menggunakan uang” komentar Young Mi melihat Da Jung yang memperhatikan Jung Gi, Da Jung tak mengerti dengan ucapan Young Mi.
Karena rasa keadilanmu, dia menghadapi kesulitan Seperti itulah maksudku” ucap Young Mi, Da Jung mendengar kembali Jung Gi berusaha menelp perusahaan yang lainnya.
Aku minta maaf tentang kejadian waktu itu Aku tidak tahu ada motif mendalam dibalik tanda "Sold Out" itu. Lain kali, aku tidak akan bersikap seperti seorang ibu” kata Young Mi lalu berjalan pulang. 

Da Jung membersihkan tulisan spidol didepan pintu dengan kapas pembersih, Woo Joo pulang sekolah sambil bernyanyi lalu terhenti ketika melihat Da Jung yang sedang membersihkan tulisan di pintu, wajahnya terlihat sedih dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.
“Hei.. Kau, kalau kau merusak sesuatu lagi, aku benar-benar akan memberikan pelajaran padamu” ancam Da Jung
Maafkan aku, aku tidak akan melakukannya lagi” kata Woo Joo sambil membungkuk
Apa kau sudah belajar mengeja dengan baik?” tanya Da Jung, Woo Joo tak menjawab memilih untuk buru-buru masuk rumah. Da Jung melihat ada lembaran yang jatuh yaitu ulangan mendikte ejaan

Da Jung memberikan hasil lembaran ulangan milik Woo Joo pada Jung Gi dengan nilai 30/100. Jung Gi hanya bisa menatap Da Jung yang membalasnya dengan tatapan sinisnya. Setelah itu didalam kamar, Woo Joo terdiam melihat lembaran kertas yang dipegang ayahnya dengan nilai 30.
Tidak apa-apa, Woo Joo, siapa yang perduli kalau kau buruk dalam belajar? Kesehatanmu adalah hal yang terpenting. Ayah tidak marah. Meski begitu, jangan terlalu ketinggalan, mengerti?” pesan Jung Gi, Woo Joo pun seperti kesusahan mengigit sosisnya.
“Lalu Pamanmu pergi kemana?” tanya Jung Gi, Woo Joo menjawab pamanya  sedang Kerja paruh waktu. Jung Gi bertanya kerja paruh waktu seperti apa. 

Seorang PD meminta para model agar Tersenyumlah yang lebar, dan tegakkan pinggangnya. Beberapa model sedang memainkan alat olahraga yang akan di jual pada Home shopping. PD memberitahu waktu siarnya  tinggal 30 menit lagi dan melihat salah satu alat belum ada orangnya, model yang ada disana mengaku tak tahu kemana model yang ada disampingnya.
Bong Gi terlihat kelelahan disamping lift duduk ditumpukan kardus mengeluh akan ada tambahan satu jam lagi. Seorang pegawai mendorong trolly, Mata Bong Gi melihat kardus Lovely kosmetik dari perusahaan kakaknya berkerja. Sementara PD diruang siaran kesal melihat belum datang juga orang yang akan memperagakan alat olahraga, akhirnya memutuskan untuk memindahkan saja keluar. 

Bong Gi melihat kardus Lovely ditumpuk paling bawah, akhirnya memindahkan diatas meja sambil menatapnya. Seorang pegawai wanita baru kembali membeli kopi menanyakan siapa yang datang ke tempat kumpulan produk. Bong Gi mengenali wanita itu yang sering terlihat di TV.
Wanita itu bertanya apa yang sedang dilakukan Bong Gi di tempat kumpulan produk kosmetik. Bong Gi mengaku tak melakukan apapun dan akan pergi tapi akhirnya ia kembali lagi dengan membuka kardus Lovely dan langsung menaruh produk Tap-tap pada tangan si wanita.
Ini dibuat oleh perusahaan tempat kakakku bekerja Dia bekerja lembur selama sebulan bahkan tidak pulang ke rumah. Dia punya anak berumur 9 tahun bahkan dia tidak bisa membawanya ke rumah sakit waktu anaknya sakit dan benar-benar fokus mengerjakan ini” cerita Bong Gi tentang kakaknya.
Tapi kardus itu tidak terbuka dan terus ada disana dari hari ke hari.Aku rasa itu tidak adil. Kalau kau tidak mau menjualnya, tak masalah, tapi setidaknya kau periksa terlebih dulu.Mengerti? Aku hanya berkata-kata saja” kata Bong Gi lalu pamit pergi agar wanita itu bisa meneruskan pekerjaanya.
Wanita yang lain melihat Bong Gi pergi berkomentar sifatnya yang tegas sekali, sementara wanita yang memegang produk hanya bisa melonggo.
bersambung ke part 2 
 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: