PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 08 April 2016

Sinopsis Come Back Mister Episode 13 Part 2

Yi Yeon menatap kearah depan bertanya pada Seung Jae sudah berapa lama Gi Tak tinggal dirumah yang ditinggalinya sekarang. Seung Jae pikir sudah lebih dari 10 tahun, Yi Yeon mengangguk mengerti, keduanya gambar Yi Yeon yang menjadi model untuk Mall Sunjin bertuliskan Kami menjanjikan hidup yang bahagia untuk pelanggan kami.
Beberapa saat kemudian, Hong Nan melihat gambar Yi Yeon menjadi model untuk Mall Sunjin, ingatanya kembali mengingat saat sebelumnya Yi Yeon berganti-ganti pose saat masih jadi model di Mall Sunjin, matanya berkaca-kaca melihatnya. 

Yi Yeon membaca artikel dalam majalah tentang wawacara Han Gi Tak "Kami bertemu Han Gi Tak, pemilik dan koki dari Knulp." Dengan senyuman mengoda Gi Tak sebagai pemilik restoran, lalu kembali membaca tulisan di majalah "Dia masih sendiri. Saat dia memasak, dia mungkin bermimpi untuk pergi ke tempat yang bagus...Dan memakan makanan yang enak bersama wanita yang dicintainya. Begitulah suasana di sini."
Ketika aku melihat pasangan makan dengan gembira, itulah yang aku pikirkan. Tapi melihat pelanggan menjadi bahagia.. saat makan... adalah kebahagiaan terbesarku sekarang ini.” cerita Gi Tak seperti duduk di sofa, Yi Yeon mengejek kalau itu tidak menyenangkan karena itu Gi Tak masih belum berkencan dengan siapa pun.
Bagaimana kencan impianmu?” kata Yi Yeon membaca pertanyaan dari majalah
Berjalan di jembatan Mapo bersamanya.” Ucap Gi Tak, Yi Yeon pikir itu pasti bukan dirinya dan juga pasti bukan seorang selebriti.
Bagaimanapun itu, pertanyaan berikutnya. "Apa makanan terbaik yang kau miliki dalam hidupmu?"” kata Yi Yeon kembali membaca pertanyaan.

Makanan yang dibuat oleh ibuku saat dia masih hidup. Nasi hangat dan doenjang rebus.” Jawab Gi Tak, Yi Yeon merasa dua makanan itu sangat sulit untuk dibuat.
Kau memberi nama pub milikmu dari novel Hermann Hesse...Disebut "Knulp" Apakah yang istimewa... dari itu semuanya” kata Yi Yeon sempat terhenti ketika membacanya.
Itu adalah hadiah pertama yang aku dapatkan dari wanita yang kucintai. tentang hidup seorang pengembara yang melihat kembali masa lalunya. Tapi aku masih belum selesai membacanya. Itu terlalu sulit bagiku.” Cerita Gi Tak tertawa sambil memegang bukunya.
Yi Yeon berkaca-kaca mendengarnya, wajahnya itu tertawa melihat Gi Tak yang tertawa. Tanganya meraba gambar Gi Tak yang sedang memasak didapur pada majalah. 


Hong Nan berjalan ingin masuk ke dalam rumah, Yi Yeon merasakan ada orang yang datang ke rumah. Keduanya sama-sama memegang gagang pintu bersama-sama, Yi Yeon dari dalam sementar Hong Nan dari luar. Yi Yeon membuka pintu tapi tak melihat siapapun ada didepan rumah, dalam pikiranya tak percaya bisa perduli pada Hong Nan sekarang. Hong Nan berjalan pergi dengan mengunakan jasnya seperti seorang pria. 

Hae Joon dan Da Hye duduk dicafe bersama, setelah Hae Joon meminum kopinya merasa sudah lama mereka datang ke tempat itu. Da Hye mengatakan kalau mereka baru pertama kali pergi bersama. Hae Joon mengangguk karena menyadari wujudnya itu sudah sempurna.
Kau mengatakan kalau aku bisa berbicara denganmu... seperti aku berbicara dengan angin yang berhembus, kan?”kata Da Hye, Hae Joon mengangguk setuju.
Kalau begitu, biarkan aku mengatakan beberapa hal. Aku sangat dicintai... oleh Young Soo jadi kurasa aku tidak punya hak untuk mengeluh. Bahkan... saat aku berusaha, aku tidak bisa terbuka kepadanya. Aku mencoba untuk membuatnya bahagia...jadi aku tidak menunjukkan diriku yang sebenarnya kepadanya. Aku menyesalinya sekarang.”akui Da Hye
Jika aku lebih terbuka kepadanya, itu bisa saja merubahnya. Aku tidak bisa menerima... fakta bahwa aku tidak bisa menghentikannya jadi aku menyalahkan diriku sendiri untuk itu. Saat itulah kau muncul... dan kau memperlakukan keluargaku dengan sepenuh hati. Itu membuatku senang dan aku sangat mengandalkanmu.” Cerita Da Hye yang membuat Hae Joon tertunduk.
Kau benar.... Aku terpengaruh olehmu. Aku tidak tahu apakah itu karena kau mirip Young Soo atau karena itu kau. Aku tidak bisa mengatakan yang mana. Ada kemungkinan bahwa aku sedang mencari jejak suamiku dalam dirimu. Ketika aku bertemu Young Soo lagi, Aku akan meminta dia untuk memarahiku karena terpengaruh.” Kata Da Hye

Ini tidak oleh diteruskan lagi. Aku... Aku masih mencintai Young Soo.” Ucap Da Hye
Hae Joon tersenyum mendengarnya, mengucapkan Terima kasih karena sudah menempatkan Young Soo dihatinya. Da Hye binggung Hae Joon malah mengucapkan terimakasih atas pengakuan dirinya. Hae Joon mengangguk kalau itu semua sudah cukup baginya dan meminta agar tak menderita lagi karena pasti suaminya akan mengerti.
Aku hanya seseorang yang lewat... yang tidak memiliki banyak pengaruh dalam kehidupanmu. Jika aku bisa menghiburmu, itu sudah cukup bagiku. Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku segera pindah? Jika memang itu sulit untukmu, aku bisa melakukannya.” Kata Hae Joon
Kau berkata... kau akan segera pergi, kan? Kau masih boleh tinggal sampai waktunya tiba.  Tapi setelah itu, kuharap kita tidak bertemu lagi.” Ucap Da Hye lalu pamit pergi, Hae Joon pikir Da Hye tak perlu memikirkan hal itu. 


Hae Joon pulang kerumah, menempelkan stiker smile sebelumnya hanya 12, sekarang tinggal 9 stiker smile yang belum tertutup. Wajahnya tersenyum bisa memberikan banyak stiker smile. Ketika kembali ke kamar dikagetkan dengan Hong Nan sudah duduk dikursi pijat sambil mengungkapkan rasa senangnya. Hae Joon bertanya sejak kapan datang ke kamarnya.
Hong Nan menyuruh Hae Joon agar mendekatinya. Hae Joon binggung, Hong Nan tetap meminta agar Hae Joon mendekatinya. Hae Joon pun membungkuk, Hong Nan dengan jarinya menyuruh lebih dekat lagi. Hong Nan langsung memberikan kecupan di pipi Hae Joon beberapa kali sambil mengelus rambutanya, memuji adik iparnya yang sangat baik.
Hae Joon ingin melepaskanya sambil berteriak apa yang sedang dilakukan Hong Nan padanya. Hong Nan menegaskan kalau ia sangat menyukai Hae Joon dan kembali mencium pipinya beberapa kali dan meminta agar Hae Joon lebih mendekat agar mendapatakn ciuman penuh gairah darinya. Hae Joon berusaha sekuat tenaga melepaskan tangan Hong Nan yang menahan kepalanya.

Kapan kita pernah berciuman?” teriak Hae Joon kesal dengan bekas lipstik di pipinya. Hong Nan berdiri dari kursi pijat menepuk punggung Hae Joon mengucapkan terimakasih sudah sangat mencintai adiknya.
Jangan sungkan-sungkan. Seharusnya aku membungkuk kepadamu dengan hormat.” Kata Hae Joon
Pasti ada beberapa alasan dewa di atas sana mengirim kita kembali. Mereka pasti mengasihani kita... sehingga mereka ingin kita untuk menyadari beberapa hal sebelum kita pergi. Bagiku, salah satunya... adalah kau, Kim Young Soo” akui Hong Nan dengan senyumn bahagia. Hae Joon pikir tak bukan masalah dengan senyuman malu0malu
Meskipun untuk sisanya aku tidak yakin tapi Menurutku tidak ada lagi yang tersisa.” Kata Hong Nan dengan mata menerawang
Kau pasti merasa kesepian. Jika kebetulan, kau bisa dilahirkan kembali... Tidak maksudku...  Jika kau bisa memutar ulang waktu dan memulai lagi dengan Yi Yeon, apa yang ingin kau lakukan?” tanya Hae Joon 

Hong Nan sudah berjalan di sebuah jembatan dengan tangan seperti mengengam tangan seseorang disampingnya lalu berkata ingin memegang tangannya dan berjalan bersama-sama. Tiba-tiba ia melihat Yi Yeon berjalan didepanya, menurutnya ia sudah gila dan sedang  berhalusinasi sekarang. Yi Yeon mengangkat tanganya menyapa Hong Nan, tapi Hong Nan yang berpikir itu hanya halusinasi memilih untuk pergi.
Siapa bilang kau bisa muncul di depanku? Kau terus muncul. Itu mengganggu!” jerit Yi Yeon yang membuat Hong Nan berhenti berjalan
Aku minta maaf sudah mengganggumu.” Kata Hong Nan akan berjalan pergi.
Aku tidak mengatakan itu mengganggu.” Ucap Yi Yeon, Hong Nan tak peduli lalu kembali berjalan. Yi Yeon berteriak memanggilnya.

Aku akan pergi! Aku akan hilang selamanya! Aku tidak akan... muncul lagi. Apa kau senang?” teriak Hong Nan berjalan cepat meninggalkan Yi Yeon. Yi Yeon terdiam mendengarkanya. Akhirnya Hong Nan kembali lagi ke tempat Yi Yeon berdiri
Kau belum berubah sama sekali! Pergi? Pergi? Bagaimana bisa kau bisa mengatakan itu? Seberapa jauh aku harus pergi? Haruskah aku meninggalkan Bumi? Haruskah aku pergi jika kau memintaku untuk pergi... dan tinggal jika kau memintaku untuk tinggal?” jerit Hong Nan mengomel.
Yi Yeon terlihat binggung mendengarnya, Hong Nan mengejek Yi Yeon seperti  Anak nakal yang memiliki temperamen yang buruk lau menegaskan dirinya tidak ingin pergi dan tidak akan pergi, Yi Yeon tu bukan orang yang bisa memutuskan dan memberitahu tentang apa yang seharusnya dilakukan. Yi Yeon ingin berbicara tapi Hong Nan lebih dulu menyela.
Hong Nan meminta agar tak katakan hal itu untuknya, karena menurutnya Yi Yeon hanya akan berbalik dan menangis, menyalahkan diri sendiri lagi. Hong Nan membenarkanya dan sangat berharap Gi Tak bisa marahinya seperti sekarang dengan mata berkaca-kaca, bahkan bisa mengumpatnya “penyihir.” Hong Nan mengeluh Yi Yeon selalu saja membicarakan Han Gi Tak. 
Akhirnya keduanya berjalan bersama diatas jembatan, tangan Hong Nan dan Yi Yeon bersentuhan. Hong Nan ingin memegang tangan Yi Yeon tapi terlihat ragu, Yi Yeon mengakui  sangat merindukan kakak Hong Nan, dan terus melihat Gi Tak ada dalam diri Hong Nan. Hong Nan menyuruh untuk melupakan orang yang sudah mati.

Kau berbicara seperti dia. Apa kau pikir aku tidak tahu... ketika aku pergi 10 tahun yang lalu? Aku tahu managerku... menghubungi Gi Tak. Aku takut, dia akan mati jika Jae Gook menangkapnya.”  Karena itu aku melakukannya. Aku memang egois dengan membuat alasan untuk diriku sendiri. Tapi aku merasa baik, Karena kau berteriak kepadaku..” Cerita Yi Yeon dengan mata berkaca-kaca, Hong Nan mendengarnya hanya bisa diam menatap Yi Yeon didepanya.
Aku berharap aku bisa tetap bersamamu bahkan jika sudah seperti ini.” gumam Hong Nan,
Itu menyakiti harga diriku, Jadi aku tidak ingin mengatakannya. Tapi aku merindukanmu, Hong Nan.” Kata Yi Yeon lalu menyadari Hong Nan masih saja terdiam, lalu berteriak menyuruh Hong Nan segera berjalan.
Hong Nan mengejek kalau sebelumnya Yi Yeon menyuruhnya untuk segera pergi, keduanya tersenyum. Hong Nan pun mengenggam tangan Yi Yeon dan berjalan bersama. 

Yi Yeon membuatkan sup kedelai kesukaan dari Gi Tak untuk makan malam. Hong Nan binggung melihat makanan yang selama ingin di makanya, Yi Yeon mengakui selalu ingin memasak untuk kakak Hong Nan, jadi meminta agar Hong Nan memakainya sebagai pengantinya.
Aku yakin itu tidak bisa dibandingkan dengan masakan ibumu, tapi nikmatilah.” Kata Yi Yeon, Hong Nan mulai mencobanya sup buatan Yi Yeon, matanya berkaca-kaca. Yi Yeon pikir rasanya tidak enak.
Tidak.... Hanya ini terlalu panas.” Kata Hong Nan dengan menahan air matanya.
Kalau begitu mulai dengan makanan yang tidak panas.” Ucap Yi Yeon sambil menaruh telur diatas mangkuknya.
Ponsel Hong Nan berdering, Da Hye menelp
Hong Nan menerima telp dari Da Hye ingin mengucapkan terima kasih untuk yang terakhir kalinya jadi mengajaknya untuk datang makan malam. Hong Nan dengan senang hati akan datang untuk makan malam esok. Yi Yeon bertanya siapa yang menelp. Hong Nan merahasikanya kalau orang itu adalah yang disukainya.  Yi Yeon ingin tahu siapa orangnya, Hong Nan hanya mengatakan kalau itu hanya seseorang saja. Yi Yeon kesal menarik mangkuk Hong Nan menyuruh berhenti makan dan makan malam besok saja. 

Ji Hoon berdiri diatap gedung dengan pandangan lurus ke depan, mengingat saat mengambil uang di loker gold. Hae Joon terlihat sangat marah sambil mencengkram bajunya.
Ji Hoon! Kau tidak bisa melakukan ini. Bagaimana kau akan... menghadapi Da Hye dan Han Na?
Lalu ketika didepan ruang rapat membela Da Hye, Ji Hoon terlihat tak begitu peduli. Hae Joon hanya berucap dengan nada tak percaya “Seberapa rendah lagi kau akan menjatuhkannya?” 

Hae Joon datang bertanya alasan Ji Hoon sampai memanggil seorang manager cabang datang ke atap. Ji Hoon bertanya balik apa alasanya karena Hae Joon tahu bahwa dirinya yang mengatakan kalau Young Soo bunuh diri.
Kenapa kau tidak memberitahu Da Hye? Berapa banyak yang kau tahu? Apakah Young Soo juga tahu?” ucap Ji Hoon
Apa pentingnya itu sekarang? Jangan goyah.... Kau mungkin menjadi harapan seseorang.” Kata Hae Joon berjalan pergi.
Hong Nan!!!! Cha Jae Gook mengawasinya.” Teriak Ji Hoon, Hae Joon membalikan badannya dengan wajah kaget bertanya alasanya.
Kupikir dia dan Na Suk Chul terlibat dalam kematian Han Gi Tak. Kecelakaan itu mencurigakan.” Tegas Ji Hoon, Hae Joon tak percaya kalau itu bukan kecelakaan
Anggap saja itu meragukan. Itu saja yang aku tahu.” Kata Ji Hoon. 

Hae Joon mondar mandir diruanganya sambil menduga kalau Cha Jae Gook membunuh Gi Tak lalu duduk dikursi menurutnya itu tak mungkin, dan berpikir apa sebenarnya yang terjadi sekarang ini. Ia melihat fortune cookies diatas meja lalu membuka salah satunya, secarik kertas bertuliskan “Apakah itu benar-benar kau?” . Dengan wajah tegang keluar ruangan bertaya pada pegawainya siapa yang membawa kue diatas mejanya, semua pegawai terlihat tak tahu. 

Tuan Jang sedikit membuka matanya dengan tangan menunjuk seseorang didepanya. Seung Jae yang melihatnya langsung berlari mendekatinya, tapi tiba-tiba tangan Tuan Jang malah mencekiknya setelah itu terlihat lemas dan melepaskanya. Seung Jan mencoba memanggil seseorang, tapi tangan Tuan Jang menahanya agar Seung Jae tak memanggil siapapun. Akhirnya Seung Jae melepaskan masker oksigen agar Tuan Jang bisa bicara dengan bebas.
Adik.... Gi Tak.” Ucap Tuan Jang yang terdengar masih sangat lemah.
“Yah...  Tapi tuan, apa Na Suk Chul benar-benar tidak terlibat dalam kecelakaan Gi Tak? Tidak lama setelah Gi Tak meninggal, bahkan kau.... Na Suk Chul menemukanmu tak sadarkan diri di kolam renang.” Ucap Seung Jae
Bukan begitu caramu melakukannya. Jika kau ingin membunuh seseorang, Kau perlu memastikan mereka sudah mati. Dia ceroboh maka dari itu  sebabnya aku selamat.” Cerita Tuan Jang yang membuat Seung Jae melotot kaget 


Flash Back
Setelah berenang, Tuan Jang bertanya apakah Gi Tak sudah menyimpan uangnya dengan aman. Gi Tak terlihat kaget tapi akhirnya membenarkan sudah menyimpanya dan ingin berbicara yang lainya. Tuan Jang langsung menutup mulut Gi Tak agar tak bicara.
Jangan bilang siapa-siapa, bahkan kepadaku Aku bahkan tidak ingin tahu sekarang.” Kata Tuan Jang
Jangan khawatir.... Tidak akan ada yang akan menemukannya. Ini adalah tempat... yang hanya diketahui aku dan adikku.” Ucap Gi Tak

Tuan Jang dengan tubuh yang masih lemah meminta pada Seung Jae agar mempertemukan pada Adik dari Gi Tak dan membiarkan agar bisa bicara sekali saja karena harus mengatakan sesuatu tentang Gi Tak pada adiknya. Seung Jae berkaca-kaca mendengarnya.
Hong Nan datang kerumah Da Hye melihat adiknya yang sedang mengelap bangku untuk mereka makan dihalaman rumah. Da Hye melihat Hong Nan yang sudah datang kerumahnya. Hong Nan melambaikan tangan dengan wajah bahagia.

Aku menitipkan sesuatu kepadanya. Dia mengatakan kalau itu ada di suatu tempat yang diketahui dia dan kau. Temukan itu... sebelum Suk Chul. Kau harus menemukannya. Itu adalah... hadiah terakhirku... untuk kakakmu.” Ucap Tuan Jang berbicara ditelp. 
Seung Jae membawa Tuan Jang dengan kursi roda keluar ruangan, Seorang perawat menahanya, tak percaya melihat Tuan Jang yang sudah bangun dengan membuka matanya dan meminta Seung Jae  menemui dokternya dengan membawa ke ruang pemeriksaan. Seung Jae pikir Tuan Jang tak membutuhnya.
Bagaimana jika jantungnya kambuh lagi? Tidak akan ada cara untuk menyadarkan dia.” Kata Perawat 

Seung Jae menunggu diluar ruangan selama Tuan Jang akan diperiksa oleh dokter. Tuan Jang dibawa masuk ke ruang rawat lalu merasakan seseorang yang menyentuh bagian kakinya, Suk Chul berlutut didepan Tuan Jang masih memanggilnya Bos.
Jika kau bangun, maka kau harus menemuiku. Aku sudah menunggumu. Aku terluka Sepanjang waktu.” Ucap Suk Chul sambil memegang tangan Tuan Jang
Apa itu sebabnya... kau melakukan itu kepadaku?” kata Tuan Jang, Suk Chul membenarkan dengan wajah dinginya. 
Seung Jae masuk ruang perawatan dan membuka semua tirai tapi tak ada Tuan Jang didalam ruang rawat, lalu mencoba membuka pintu lainya. Tuan Jang sudah ada di pinggir tangga darurat dengan Suk Chul yang mendorong dibelakangnya. Seung Jae terus berlari mencari Tuan Jang yang hilang begitu saja.

Di mana kau menyembunyikan uangnya? Rekening rahasia itu katakan. Dimana itu? Dimana itu? ” teriak Suk Chul yang sudah siap mendorong Tuan Jang
Aku tidak tahu. Tidak ada seorang pun di dunia ini... yang tahu di mana itu. Bukankah kau yang melakukan itu... kepada Gi Tak?” kata Suk Chul
Tidak! Bukan aku, tapi kau.” Tegas Suk Chul 
Flash Back
Tuan Jang duduk di pinggir kolam mengaku sangat lelah  jadi Gi Tak harus segera mengambil alih dan Suk Chul mendengarnya dengan tangan mengepal menahan amarahnya.
Aku sudah melakukan semuanya untuk membangun organisasi, tapi kau ingin memberikannya kepadanya. Hidup ini terlalu tidak adil. Aku akan bertanya untuk terakhir kalinya. Dimana... kau menyembunyikannya?” ucap Suk Chul
Maaf, aku pasti tertidur terlalu lama jadi Aku tidak ingat.” Kata Tuan Jang, Suk Chul mengejek Tuan Jang yang sudah terlalu lama tidur lalu mengucapkan sampai jumpa sambil mendorong kursi roda ke arah tangga.
Seharusnya kau katakan saja kalau kau tahu, dasar kau orang tua bodoh!” teriak Suk Chul penuh amarah. Setelah itu menelp seseorang bertanya dimana gadis cantik miliknya itu
Seseorang melaporkan Yi Yeon pergi dengan Hong Nan dan Seung Jae... ke columbarium akhir-akhir ini.Suk Chul terlihat tersenyum licik mendengarnya.
Beberapa saat kemudian, Seung Jae berlari ke tangga darurat sudah banyak orang berkerumun dan juga ada garis polisi, dengan mata kepalanya sendiri melihat Tuan Jang yang ditutup dengan kain putih. Air matanya mengalir melihat atasanya yang sangat disayanginya meninggal. 

Seung Jae berlari langsung menelp Hong Nan menanyakan keberadaanya, Hong Nan sedang bersama Da Hye memberitahu ada dirumah Hae Joon, Seung Jae meminta Hong Nan tetap berada disana. Sebuah makanan lengkap ada diatas meja.
Hong Nan terpana melihat masakan buatan adiknya, Da Hye ingat Hong Nan pernah berkata untuk menganggapnya sebagai keluarga dan berpura-pura menjadi kakaknya dan ia sengaja memasak dengan perasaan menganggap Hong Nan sebagai kakaknya. Hong Nan terdiam mendengarnya.
Sejak pertama kita bertemu, Kau memelukku dengan begitu hangat. Aku sangat berterima kasih. Aku memiliki kebiasaan membatasi diri antara aku dan orang lain.” Cerita Da Hye, Hong Nan bisa mengerti dengan hal itu
“Ohh Yahhh.. dimana otakku ini... Aku lupa nasinya.” Ucap Da Hye panik meminta Hong Nan menunggunya, Hong Nan menyuruh Da Hye berjalan perlahan-lahan saja. 

Hong Nan  menerima voice message dalam ponselnya dan mendengar lalu matanya melotot tajam. Di dalam mobil, Suk Chul melihat rekaman CCTV ketika Hong Nan sedang pergi ke rumah abu dan ternyata uang itu disimpan disana.
Kunci untuk rekening rahasia adalalah tersembunyi di tempat orang tuanya.. Hei.... Dimana gadis cantik kita?” tanya Suk Chul
Dia ada di rumah manajer Mall,  Apa yang harus kita lakukan?” kata anak buahnya.
Bersembunyilah.... Sekarang giliranku mencarimu, gadis cantikku.” Kata Suk Chul tersenyum licik 

Da Hye keluar dengan membawa dua mangkuk nasi tapi tak melihat Hong Nan ada di tempatnya, air dalam teko tumpah  dan juga pintu pagarnya terbuka lembar. Seung Jae berlari sekuat tenaga seperti tak ingin terjadi sesuatu pada Hong Nan.
Hae Joon menatap tulisan fortune Cookies yang didapatkanya, Ponselnya berdering. Da Hye menelp memberitahu Hong Nan menghilang.  Hae Joon menjerit kaget, Dae Hye menceritakan Hong Nan  tiba-tiba menghilang dan tidak bisa menghubunginya. Hae Joon menjerit tak ingin terjadi sesuatu pada Gi Tak.

Ia langsung menerobos masuk kedalam ruangan Presdir Cha dan mencengkramnya dengan menuduh kalau itu semua rencananya. Presdir Cha mengumpat Hae Joon sudah gila, dengan mata berkaca-kaca dan berteriak kalau Presdir Cha semua yang melakukanya.
Hong Nan didorong sampai terjatuh, didekatnya sudah menyapa api dalam tong. Anak Suk Chul sudah berjaga-jaga dengan membawa pemukul besi, Suk Chul memaikan koreknya sambil menyapa Hong Nan sebagai gadis cantik. Hong Nan melotot marah melihat Suk Chul yang membawanya pergi. 
bersambung ke episode 14


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. wa minggu depn udh end eps ini lebih baper lg smg hongnan tdk di apa2in

    BalasHapus