PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 05 November 2019

Sinopsis The Tale Of Nok Du Episode 19

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Dong Joo menatap ke arah pintu istana teringat dengan yang dikatakan Nok Du padanya “Yah, Walau kau bukan keluargaku. Tapi, kau bisa berpura-pura menjadi keluargaku dan datang menemui-ku.”
“Aku tidak bisa melakukan itu padamu tidak peduli betapa buruknya aku.” Ucap Dong Joo sedih. 

“Peringkat pertama ujian militer.... Yeon Soo... Selamat.” Ucap Raja. Nok Du akan mengangkat kepalanya dan kaget melihat Yool Moo berdiri didepannya.
Yool Mo tersenyum licik melihat Nok Du, Nok Du pun mengingat saat bertemu dengan Yool Mo “Apakah kau pikir kau tidak akan membayar atas apa yang telah kau lakukan padaku?” Nok Du hanya bisa diam saja.
“Apa Kau tidak mau menerima sertifikat itu?” ucap Raja. Nok Du mengangkat kepalanya dan kaget ternyata pria itu raja dan teringat yang dikatakan Hwang Tae “Semua ini karenamu. Semua ini karena kamu adalah putra Yang Mulia.”
“Apakah kau akan menerima sertifikat ini dariku?” kata Raja dengan senyuman sumringah. Nok Du pun bergegas menerimanya dengan wajah terlihat kebingungan. 

Dong Joo bertemu dengan wanita yang memberitahu info tentang rumah judi. Si wanita ingin tahu keadaan Dong Joo karena mendengar bahwa hampir terluka dari rumah judi. Ia minta maaf dan merasa bertanggung jawab untuk itu.
“Kau tidak bersalah. Aku pergi ke sana atas kemauanku sendiri.” Ucap Dong Joo
“Bagaimana kalau mencari cara untuk menjadi dayang di pengadilan? Kau cantik.” Kata Si wanita
“Maaf? Dayang di pengadilan?” ucap Dong Joo binggung. Si wanita pikir Dong Joo bisa melakukanya.
“Ketika Yang Mulia keluar dengan menyamar, dekati dia dan menangkan Hatinya Dengan begitu, Kau akan dapat memasuki istana segera.” Jelas si wanita.
“Dia keluar dengan menyamar?” tanya Dong Joo tak percaya. Siwanita membenarkan d
“Dia bilang dia keluar dengan menyamar, tapi semua orang di istana tahu itu. Dia sering keluar di malam hari.” Ucap Dong Joo 


Nok Du sudah mengunakan pakaian seragamnya, saat itu Yool Moo baru saja keluar dari ruangan raja. Kasim menyuruh Nok Du masuk karena raja sudah menunggunya.  Nok Du berjalan mencoba tak mengubris Yool Moo, tapi Yool Mo membisikan ditelinganya.
“Apakah kau tidak penasaran, apa yang aku katakan  pada Yang Mulia di sana? Yeon Soo... Apakah kamu datang ke sini dengan wakil kurator? Dengan gadis dan pemabuk itu juga?” sindir Yool Mo. Nok Du terlihat mencoba menahan amarah.
“Manfaatkan...Waktu sebanyak yang kau inginkan.”sindir Yool Moo lalu bergegas pergi. 

Nok Du akhirnya sudah sampai di ruangan raja. Raja pikir Nok Du pasti terkejut. Nok Du terlihat masih kebingungan, Raja mengaku bertanya karena Nok Du hanya menatapnya saat datang dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepadanya.
“Aku minta maaf. . Maksudku, Aku minta maaf, karena aku tidak mengetahui aturan istana. Aku tidak terbiasa dengan aturan di sini.” Ungkap Nok Du bersujud memohon ampun.
“Aku bisa tertawa berkat-mu. Tidak perlu untuk itu. Aturan tidak perlu antara kau dan aku. Mengerti.” Kata Raja.
“Apakah bisa begitu?” ucap Nok Du tak percaya, Raja menegaskan kalau bisa seperti itu.
“Dalam satu kondisi. Kau harus berpura-pura tidak tahu tentang perjalanan malam-ku. Tolong rahasiakan juga untuk istrimu. Bagaimana menurut-mu?” ucap Raja medekati Nok Du
“Aku akan patuh.” Kata No Du, Raja pun akan menugaskan Nok Du untuk menuju Kepala Administrasi yang ditemui kemarin.
“Kau akan membantu semua tugasnya.” Ucap Raja. Nok Du pun menganguk mengerti. 


Di penginapan
Suasana terlihat tegang, Tuan Yeon dan Tuan Hwang menjauh dari meja makan. Sementara Yool Moo membakar daging dan menyuapi Aeng Du, Aeng Du pun dengan wajah bahagia memakannya.  Yool Moo pun akan menyuapi Tuan Hwang tapi Tuan Hwang memalingkan wajahnya.
“Astaga.  Ini bukan cara memperlakukan tamu-mu.” Komentar Yool Moo. Tuan Hwang mengeluh Yool Moo ingin dianggap Tamu
“Aku tidak tahu tamu membawa pengawal.” Sindir Tuan Hwang. Yool Moo pikir Tuan Hwang pasti tahu kalau ia seorang tamu  selama tidak menyebabkan masalah.
“Masalah Apa? Kaulah yang menerobos masuk ke rumah kami, membuat keributan. Apakah kau sudah lupa?” ucap Tuan Hwang kesal.
Dan Oh mengeluarkan pedangnya melawan Tuan Hwang, Tuan Hwang bisa melawan walaupun hanya dengan tongkat bambu. Dan Oh sudah siap melawan Tuan Hwang sudah tertindas, tapi kakinya tak bisa bergerak seperti ada yang menahanya.
“Kenapa kau bertengkar saat aku makan di sini? Kau akan mengusir nafsu makan-ku.” Keluh Aeng Du. Akhirnya Dan Oh memastikan pedanganya.
“Dia benar. jadi Hentikan. Kau akan merusak reuni bahagia kami.” Ucap Yool Moo. Tuan Hwang langsung menarik Aeng Du ke tempatnya.
“Aku tidak ingin melukaimu. Setidaknya, belum. “ kata Yool Moo. Tuan Hwang tak percaya kalau itu belum. Saat itu Nok Du datang dengan nafas terengah-engah.
“Itu karena aku. Dia menemukanku ketika aku pergi ke gerbang istana untuk menunggumu.” Kata Tuan Yeon merasa bersalah.
“Tidak, tidak apa-apa. Dia mungkin akan membuntutiku.” Ucap Nok Du lalu mengajak Yool Moo untuk bicara ditempat dan dan ikut denganya. 
Nok Du dan Yool Moo saling menatap. Nok Du berkomentar  sangat disayangkan kalau masih hidup. Yool Moo pikir itu berkat Nok Du lalu ingin tahu alasan Nok Du tiba-tiba mendapatkan pekerjaan di istana. Nok Du mengaku untuk menjadi sukses.
“Aku perlu mencari nafkah, dan seperti yang Kau tahu, Aku sangat berbakat dalam seni bela diri. Bagaimana denganmu? Apa maksud yang kau lakukan sekarang?” ucap Nok Du 



“Aku belum pernah ditikam oleh pedang sebelumnya. Ku pikir aku akan mati ketika aku pingsan Ketika Aku memikirkannya setelah bangun tidur, Kupikir itu akan memalukan  jika aku membunuhmu dengan metode sederhana itu” ucap Yool Moo Sinis
“Ini antara kau dan aku. Jangan melibatkan orang lain dalam hal ini. Jika kau melakukan...” kata Nok Du mengancam.
“Kenapa tidak? Akankah Kau memberi tahu Yang Mulia bahwa Aku merencanakan pengkhianatan?” kata Yool Moo
“Apakah Kau pikir Aku tidak bisa? Aku akan menjatuhkanmu dan keluargamu.” Tegas Nok Du
“Aku ragu kau bisa. Kakakmu sedang merencanakan pengkhianatan bersamaku.” Ucap Yool Moo. Nok Du kaget mendengarnya.
“Jangan menatapku seperti itu. Dia kembali padaku dengan sukarela. Tidak seperti kau, dia serakah dan ambisius  sama seperti-ku.” Kata Yool Mo. 
Nok Du mengumpat marah dan mencengkram baju Yool Moo,  pedang Dan Oh sudah ada di dekat lehernya. Yool Moo mengesernya agar tak mengenai leher Nok Du , saat itu Dong Joo dengan wajah penuh amarah bertanya apa yang dilakukan Yool Moo pada Nok Du.
“Hati-hati. kau akan terluka.” Ucap Nok Du menarik Dong Joo agar mundur sambil mengengam tanganya.
Yool Mo marah ingin mengambil pedang Dan Oh, tapi Nok Du bisa menghalangi dengan penahan besinya.
“Apakah kau baik-baik saja? Apakah kau terluka?” ucap Dong Joo memberikan perhatian pada Nok Du. Akhirnya Yool Moo menjatuhkan pedangnya.
“Jika Kau tidak ingin dia mati, ikuti Aku.” Ucap  Yool Moo dengan nada cemburu karena melihat kedekatan keduanya.
“Apa kata orang gila ini?” kata Nok Du. Dong Joo bertanya Apakah itu ancaman
“Pikirkan sesukamu, tapi aku tidak akan membiarkan kau tinggal di sini.” Kata Yool Moo
“Pergilah. Masuk ke dalam kamar-mu.” Ucap Nok Du tak ingin membiarkan Dong Joo pergi.
“Aku akan membawa barang-barang ku, jadi tunggu saja.” Kata Dong Joo lalu bergegas masuk ke dalam kamar. 

Dan Oh dan Yool Moo menunggu didepan penginapan, Dan Oh bertanya  Apakah  Yool Moo sangat kesal dengan Dong Joo. Yool Mo mengaku tidak tapi telah menyerah padanya. Dan Oh kaget mendengarnya. Yool Moo pikir  telah membiarkan Dong Joo melakukan apa pun yang diinginkan ...
“karena aku sadar bahwa dia bertahan dengan kekuatan yang dia miliki. Tapi kemudian, seorang pria muncul, dan dia digoyahkan olehnya. Aku tidak tahan lagi dan telah memutuskan untuk menyerah memenangkan hatinya.” Jelas Yool Moo
“Lalu mengapa Anda menyuruhnya datang?” tanya Dan Oh. Yool Moo pikir akan memilikinya.
“Bahkan jika dia tidak menyukai-ku,maka Aku akan menahannya di sampingku selamanya. Aku akan memenuhi keinginannya, jadi Aku yakin Aku punya hak.” Jelas Yool Moo
“Lalu mengapa Anda membiarkannya? Dia berbahaya.” Ucap Dan Oh. Yool Moo pikir Dan Oh benar.
“Tetapi melihat bagaimana dia dan Raja tidak bisa saling mengenali  membuatnya cukup menarik. Raja yang membunuh putranya dua kali. Itu sudah cukup untuk membenarkan pemberontakan kita. Dia akan mati di tangan ayahnya..” Kata Yool Moo 


Nok Du masuk ke kamar melihat Dong Joo sedang membereskan barangnya. Dong Joo pikir Tidak ada jalan lain lalu berpikir kalau Nok D akan membunuhnya. Ia pikir jika Nok Du melakukannya, maka harus melarikan diri karena membunuh anggota keluarga kerajaan.
“Apakah Kau akan meninggalkan Aeng Du dan ayahnya Atau kau akan membawa mereka?” ucap Dong Joo 
“Tapi, mengapa kau pergi?” tanya Nok Du kesal. Dong Joo menjawab Karena itu akan membuat semua orang aman.
“Lagi pula... Aku Tidak Peduli Tentang Dia. Jadi, jangan melawannya. Aku tidak ingin melihatmu terluka. Aku hanya pindah sementara. Selamat tinggal. Jangan lihat aku keluar.” Ucap Dong Joo. Nok Du pun tak bisa berkata-kata. 


Di dalam ruangan
Tuan Heo terdiam mengingat saat berbicara dengan Tuan Jung “Itu sudah cukup! Apa Kau ingin dia menggantikan ayahnya? Aku tidak punya keinginan untuk membuat Nok Du melakukan tindakan keji. Dan kau tidak punya hak untuk melengserkan Raja.”
Tuan Heo melihat lembaran “Perintah Kerajaan” lalu memilih untuk membakarnya. Pengawal datang memberitahua Semua orang berpihak pada Yool Moo dan akan segera bergerak. Ia pun ingin tahu apa yang akan dilakukan tuan Heo
Tuan Heo mengingat yang dikatakan Yool Moo “Aku akan menjadi seorang Raja yang akan menggunakan otoritas absolutnya.” Dengan sikap aroganya.
“Dia memusnahkan sebuah desa yang penuh dengan wanita sesuka hatinya. Lady Chun ada di sisinya, tetapi dia membunuhnya tanpa penyesalan. Yang mulia Pangeran Neungyang . seharusnya tidak pernah naik takhta.” Ucap Tuan Heo terlihat sangat marah memegang kepingan potongan ditanganya. 


Tuan Heo sudah berganti pakaian dan akan keluar dari rumah, Pengawal pikir  Para penjaga akan menghentikannya jadi lebih baik menemaninya. Tuan Heo menolak menyuruh agar tetap tinggal dirumah saja.
“Jika sesuatu terjadi padaku, tolong lakukan apa yang Aku katakan kepadamu.” Kata Tuan Heo. Pengawal menganguk mengerti dan meminta agar Tuan Heo berhati-hati. 

Tuan Heo akan keluar, pengawal langsung menahannya karena tidak bisa pergi dan Ini adalah perintah kerajaan. Tuan Heo tak peduli menyuruh mereka semua minggir karena harus berbicara dengan Yang Mulia dan akan berjalan pergi. 
“Tolong berhenti. Aku akan menyampaikan pesan Anda.” Ucap pengawal
“Minggir! Aku telah melayani Raja dua kali selama kamu melakukannya. Aku melakukan ini untuk melindunginya. Jadi, minggirlah.” Tegas Tuan Heo.
“Harap tunggu sementara Aku mengeluarkan tandu.” Kata Pengawal dan akhirnya Tuan Heo pun menunggu. 
Diatas meja sudah banyak menu makanan tapi Dong Joo hanya diam saja. Yool Moo menyuruh Dong Jo agar makan. Dong Joo membahas Pada hari itu ketika desa untuk para janda diserang, dan ingin tahu Apakah Yool Moo  menyelamatkannya.
“Aku lakukan meskipun kau pergi.” kata Yool Moo berbohong dan terus makan.
“Bagaimana kau bisa melewati semua preman itu?” tanya Dong Joo. Yool Moo mengaku memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan itu.
“Atau mungkin, Kau memiliki kekuatan yang cukup untuk merencanakan hal semacam itu.”sindir Dong Joo
“Aku tidak punya pilihan.” Kata Yool Moo membela diri. Dong Joo ingin tahu apakah ini Yool Moo yang sebenarnya.
“Apakah Kau seseorang yang mengancam orang dengan menyandera ... dan membunuh wanita yang tidak bersalah?” ucap Dong Joo
“Kalau memang seperti itu? Apakah kau kecewa? Kau tidak pernah penasaran tentang siapa Aku atau apa yang aku lakukan.” Kata Yool Moo
“Itu tidak penting.” Kata Dong Joo. Yool Moo pikir baginya itu penting bahkan itu yang paling penting.
“Lalu mengapa kau memperlakukan aku seperti ini?”tanya Dong Joo. Yool Moo mengaku Karena uang tidak dapat memenangkan hati Dong Joo.
“Tidak peduli berapa banyak Aku mencoba, kau tidak pernah menerima perasaan-ku. Aku menggunakan cara lain, jadi tetap tinggal dan ...”kata Yool Moo
“Aku sudah memberitahumu dengan jelas. Aku meninggalkan rumah itu, tapi aku tidak punya rencana untuk tetap patuh di bawah atap ini. Jadi jika itu yang kau inginkan, maka Kau mungkin juga bisa membunuh aku. Itu adalah solusi tercepat.” Ucap Dong Joo lalu melangkah pergi.
Dan Oh masuk ruangan seperti ingin membantu, Yool Moo hanya menatapnya. 


Tuan Heo menatap ruangan Raja, lalu memberitahu kalau  harus bertemu dengan Ratu, pengawal pun mengantarnya. Ratu mengaku  mendengar Tuan Heo dikurung dan ingin tahu Apa yang sedang terjadi lalu apa yang perlu di sampaikan begitu mendesak kepadanya.
“Anda telah menyimpannya bersama Anda selama ini.” Kata Tuan Heo menatap sang ratu.
Flash Back
[20 tahun yang lalu]
Ratu memberikan potongan bulan sabit pada Tuan Heo agar menguburn bersama putranya. Tuan Heo hanya bisa menatap sedih lalu menganguk mengerti.
“Aku meminta bantuanmu karena Aku akan menyimpan ini setiap saat. Aku kehilangan dia bahkan sebelum aku bisa memberinya makan. Ini memberi aku kenyamanan. Kalau dipikirkan hal itu, Aku tidak pernah menanyakan ini padamu.” Ucap Ratu memegang potonga yang digantung dibajunya.
“Apakah dia dengan aman dimakamkan?” tanya Ratu penasaran. Tuan Heo mengaku punya sesuatu untuk diceritakan ... Tiba-tiba pintu terbuka.
“Apa yang kamu lakukan di sini, Kanselir?” tanya Raja terlihat sangat marah. Tuan Heo pun kaget melihat raja. 


Dong Joo sedang berada di dalam kamar teringat dengan yang dikatakan oleh temanya “Dia bilang dia keluar dengan menyamar, tapi semua orang di istana tahu itu. Dia sering keluar di malam hari.”
“Dia keluar dengan menyamar? Aku mungkin bisa membunuhnya tanpa memasuki istana Atau aku mungkin mati saja.” Ucap Nok Du yakin.
Didepan ruangan pengadilan, Tuan Park dipapah oleh anak buahnya terlihat sangat kesakitan. Anak buahnay bertanya apakah baik-baik saja. Tuan Park terlihat marah karena pasti akan terlihat tak baik-baik saja.
“Aku akan menangkap orang-orang brengsek itu dan memberi mereka pelajaran... Astaga, berjalanlah perlahan... Bersikaplah lembut. Mereka kampret sialan.” Teriak Tuan Park marah. 

Saat itu Dong Joo datang menunggu didepan pintu, Nok Du melihat dari kejauhan wajahnya tersenyum melihat Dong Joo lalu mendekatinya bertanya Apakah di sini untuk melihatnya. Dong Joo mengelaknya kalau hanya mampir saat lewat.
“Semoga sukses dengan pekerjaan baru-mu.” Ucap Dong Joo. Nok Du bertanya Bagaimana dengan Dong Joo, Apakah baik-baik saja.
 “Tentu saja aku baik-baik saja... Aku bisa tinggal di rumah besar. Dan seperti yang kau lihat, Aku diizinkan pergi ke mana pun aku mau. Jadi jangan khawatir dan hanya fokus melakukan semuanya dengan baik.” Ucap Dong Joo meyakinkan dengan terus menatapnya.
“Ada apa? Apakah kau juga berpikir Aku terlihat sangat tampan? Aku sudah tahu.” Ucap Nok Du bangga.
“Kau benar-benar tidak memiliki rasa malu. Kau tidak terlihat tampan, tapi kau memang terlihat seperti pemula yang baru saja menjadi seorang perwira. Masuklah ke dalam.” Komentar Dong Joo. 


Tuan Heo sudah berlutut didepan raja. Raja berpikir sudah memerintahkan untuk tidak meninggalkan rumahnya. Tuan Heo meminta maaf  dan mengaku Tapi ada sesuatu yang ingin dikatakan padanya.  Raja mengaku mendengar Tuan Heo mengatakan kepada penjaga ...
“Kau mencoba melindungi aku.” Ucap Raja. Tuan Heo membenarkan.  Raja pun mneyuruh agar Tuan Heo mengatakan saja.
“Apa yang kau coba lindungi dariku Dan bagaimana Kau akan melakukannya?” tanya Raja.
“Aku tahu ada pria yang bersiap-siap mengkhianati Anda.” Ucap Tuan Heo. Raja ingin tahu Siapa itu
“Dia Pangeran Agung Neungyang. Dia melakukan begitu banyak hal jahat untuk mencuri tahta dari Anda.” Kata Tuan Heo
“Apa katamu? Pangeran Agung Neungyang?” kata Raja terlihat kaget.
“Anda harus menangkapnya dan menghukumnya sekarang. Dan segera setelah Anda selesai menghukumnya, Aku juga meminta Anda untuk membunuhku  karena tidak loyal.” Ucap Tuan Heo
“Kau terdengar sangat tulus bahkan aku hampir mempercayaimu.” Komentar Raja dan saat itu Yool Moo dan Hwang tae keluar. Tuan Heo kaget melihatnya. 


Flash Back
Raja terlihat kaget bertanya ulangi apa yang baru saja dikataka dan Apa yang baru saja dikatakan padanya. Yool Moo memberitahu Anak Raja yang lahir  20 tahun yang lalu masih hidup, Raja kaget mengetahui kalau anak itu  masih hidup
“Bagaimana kamu mengetahuinya?” tanya Raja.  Yool Moo memberitahu  bertemu pria itu secara kebetulan dengan melirik pada Hwang Tae.
“Dan akhirnya mendengar tentang beberapa hal ... Aku seharusnya tidak mengetahuinya. Dia adalah putra tertua Jung Yun Jeo dan saksi yang hidup.” Ucap Yool Mooo
“Adikku yang disebut adalah anakmu, Yang Mulia. Ayahku. membesarkannya sebagai putranya.” Kata Hwang Tae
“Bagaimana kalian berharap Aku percaya itu?” kata Raja. Keduanya langsung berlutupt memohon maaf pada Raja.
“Ada pria lain yang menyadari hal ini.” Kata Yool Moo. Raja ingin tahu Siapa itu.
“Itu Heo Yoon, kanselir. Dia telah memeras Aku. Dia mengatakan kepadaku bahwa dia akan menjebak Aku sebagai pengkhianat  jika Aku tidak tutup mulut. Namun, Aku tidak bisa melakukan itu. Aku tidak berani menipu Anda, Yang Mulia.” Ungkap Yool Moo terus memohon. 



Tuan Heo terlihat kaget melihat Yool Mo lebih dulu, lalu menegaskan pada Raja kalau tidak boleh tertipu oleh Yool Moo. Raja pun ingin tahu  siapa yang harus dipercayai, apakah Tuan Heo lalu mendekati dengan turun dari mimbar.
“Kau adalah teman terdekatku dan pelayan paling setia. Tapi bagaimana Aku bisa mempercayai-mu ketika kau telah berbohong kepadaku? Apakah kamu tahu betapa Aku berharap bahwa dugaanku akan salah?” ucap Raja
“Karena Aku selalu curiga denganmu, maka aku masih berharap bahwa dugaanya akan salah! Apakah kau tahu seberapa besar harapanku bahwa aku salah?” kata Raja dengan mata berkaca-kaca
“Tolong bunuh aku, Yang Mulia... Tapi Yang Mulia, Anda masih tidak bisa . percaya kata-kata Pangeran Neungyang.” Ucap Tuan Heo memohon.
“Itu sudah cukup! Aku mau kau untuk diam-diam membawanya ke ruang bawah tanah.” Ucap Raja pada pengawal.
“Yang Mulia, Anda bisa menghukum aku sesuka Anda yang Mulia! Tetapi Anda tidak boleh mempercayai Pangeran Neungyang! Yang Mulia, Anda tidak harus percaya padanya!! Jangan biarkan dia membodohi Anda!” teriak Tuan Heo dibawa oleh pengawal.
Yool Moo pun tersenyum bahagia karena rencananya berjalan dengan baik.Nok Du mengikuti Pengawal memberitahu namanya Yeon Soo, kepala administrasi yang baru diangkat. Ia mengaku mendengar pengawla  datang ke istana, jadi berpikir ...  Pengawal mengaku  sudah mendengar tentang Nok Du.
“Yang Mulia telah memberi perintah untuk segera menangkap seseorang. Ikuti aku.” Kata Pengawal. Nok Du menganguk mengerti. 


Kim Sook membereskan barang-barangnya, Yeon Boon pikir Buktinya keras dan jelas jadi Apa gunanya bertemu dengannya pada saat ini. Ia tahu Para penjaga akan berada di luar, dan akan sulit untuk bertemu denganya. Kim Sook pikir Tetapi harus tetap mencobanya.
“Aku perlu mendengar dua sisi cerita.” Kata Kim Sook. Jung Sook pikir mereka bisa pergi bersama. Yeon Boon menganguk setuju.
“Aku lebih suka pergi sendiri... Aku tidak akan terlambat.” Kata Kim Sook lalu bergegas pergi. keduanya hanya bisa mengeluh dengan Kim Sook yanbg bersikukuh. 

Pengawal memberitahu Tidak ada yang bisa mengetahui tentang orang yang akan mereka tangkap. Jadi mereka perlu memastikan tidak menyebabkan keributan. Nok Du hanya bisa terdiam seperti menebak sesuatu. Anak buah tuan Hee masuk ruangan.
“Kau harus melarikan diri.” Ucap Pengawal. Tuan Jung bingung bertanya  Apa ada yang salah
“Tangkap dia sekarang! Ini adalah perintah kerajaan!” teriak pengawal akan masuk rumah Tuan Jung.
“Jalanlah menuju pintu belakang. Aku akan berada tepat di belakang Anda.” Ucap Pengawal.
Tuan Jung pergi dengan pengawal, tapi sudah banyak orang mengepungnya. Pengawal pun menyuruh Tuan Jung agar sebaiknya pergi. Tuan Jung pun bergegas pergi. Pengawal mencoba melawan lalu Nok Du datang membantu dengan membuat pingsan salah satu pengawal.
“Dimana ayahku?” tanya Nok Du. Pengawal melihat dari kejauhan pengawal lain akan datang.
“Tuan Heo memintaku untuk memberikan ini padamu. Dia mengatakan bahwa kau akan membutuhkan ini untuk membuktikan siapa dirimu.” Ucap Pengawal memberikan sesuatu lalu berpura-pura menapar Nok Du lalu berusaha untuk kabur. 



Tuan Jung akan kabur tapi ketua pengawal sudah berjaga didepan pintu. Akhirnya ia tak bisa kabur, pedang pengawal sudah mengenai bagian bahu. Tuan Jung seperti sudah mulai lemas. Saat itu Kim Sook datang menolong, pengawal kaget melihatnya.
Perkelahian pun terjadi dan Pengawal bisa dikalahkan oleh Kim Sook. Akhirnya Kim Sook membawa Tuan Jung pergi. Nok Du melihat pengawal akan memanah dan  mencoba mengejar ayahnya, dan  Ia kembali membuatnya pingsan. Pengawal lain datang, Nok Du memberitahu arah yang berlawanan.
“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Nok Du membantu pengawal. Pengawal  tahu kalau orang yang menyelamatkan Jung Yun Jeo jelas seorang wanita. Nok Du terlihat kaget. 

Nok Du akhirnya mencoba membantu masuk istana, Pengawal mengeluh kalau bisa pergi sendiri. Nok Du melihat pengawal terluka jadi tak mungkin akan membiarkannya. Pengawal pun menyuruh agar menunggu saja. Nok Du pun menyimpan topi disemak-semak dan langsung mengikuti si pengawal.
“Apa Kau Kehilangan dia? Bagaimana Kamu bisa gagal menangkapnya?” teriak Raja marah
“Tolong maafkan Aku. Aku akan menemukannya di semua tempat.” Kata pengawal. Nok Du mendengarnya dari balik pintu.
“Apakah kau menemukan sesuatu yang lain? Aku menemukan ini dari kamar Tuan Heo.” Kata pengawal. Raja terlihat kaget melihat diatanganya.
“Dokumen ini menjelaskannya. Pastikan kau menemukan Jung Yun Jeo. Aku memberi-mu izin untuk membunuhnya jika perlu. Kau hanya perlu membawa mayatnya kepadaku.” kata Raja. Nok Du terlihat kaget mendengarnya.
Bersambung ke Episode 20

 Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar