PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 28 November 2019

Sinopsis Love With The Flaws Episode 1

PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Joo Seo Yeon menarik trolly dan juga tas belanja sambil menghela nafas karena barang belanjaan yang banyak dan hanya sendirian menarik belanjaan dengan menaiki tangga.
“Bagaimana mereka bisa makan semua makanan itu hanya dalam tiga hari?” keluh Seo Yeon.
Lalu terdengar dari pengeras suara “Ambilah setengah dari perut babimu! Daging Perut babi yang enak ini kini dijual 50%!” Seo Yeon merasa kalau ini semua karmanya.
“Aku tak bisa menyalahkan orang lain untuk karmaku ini.” Keluh Seo Yeon kesal  

Saat sampai di depan tangga, seorang wanita seperti menghadangnya. Si wanita berpikir kalau Seo Yeon itu adalah orangnya,  Seo Yeon bingung bertanya siapa wanita itu. Si wanita tak habis pikir kalau pria itu bisa bersama cewek seperti Seo Yeon. Seo Yeo tak terima mendengarnya.
“Beraninya kau tinggal dengan pacarku!!” ucap si wanita. Seo Yeon mengeluh  yang mana dari mereka kali ini lalu menegaskan kaauBukan seperti itu.
“Hei, dia bilang bukan seperti itu... Dia mengabaikanmu.” Komentar temanya. Akhirnya si wanita langsung menarik rambut Seo Yeon yang akan pergi.
“Kau mau mati ya? Hei, dia pacarku! - Dia milikku! - Beraninya kau?” teriak si wanita marah menarik rambut Seo Yeo.
“Tidak, aku Adiknya!”teriak Seo Yeon. Si wanita kaget langsung melepaskanya.
“Beraninya kau mencoba menarik rambutku!!” ucap Seo Yeo marah. Si wanita tak percaya kalau pacarnya punya adik seperti Seo Yeon. Semua barang belanjaanya pun hancur berantakan bahkan memukulnya dengan daging asap. 

Seo Yeon pulang dengan wajah babak belur dan membawa barang belanja yang sudah hancur. Ia akhirnya mengumpat marah dan bertanya pada tiga laki-laki didepanya, Siapa i kali ini? Siapa yang memutuskannya seperti ini?. Ketiga pria tampan hanya diam saja.
“Apa ini? Apa Kalian memilih untuk tetap setia? Apa ini yang akan kalian lakukan?” ucap Seo Yeo marah dan langsung mengeluarkan ponsel lalu mengambil foto pria didepanya.
Tiganya panik mencoba menutupi wajah dan mengeluh karena belum mandi.
“Jika Kalian tak bilang yang sebenarnya, Aku akan mengunggah ini ke internet. Mari kita lihat apa mereka masih akan jatuh cinta padamu  setelah melihat ini.” Ucap Seo Yeo mengancam.
“Seo Yeon, mari kita bicarakan... Berikan itu. Berikan itu padaku sekarang.” Kata Joo Won Jae.
Seo Yeon tak peduli langsung mengambil foto dan mereka mencoba untuk menutupi wajahnya. Ia lalu mengeluh melihat wajah tiga pria didepanya masih terlihat bagus walaupun hanya candid. Akhirnya Won Jae mengaku kalau itu adalah dirinya.
“Dia benar-benar lintah seperti permen karet, jadi aku bilang padanya kalau aku punya wanita lain. Itu hal yang bagus saat memiliki adik perempuan. Kau harus membantuku saat aku dalam kesulitan.” Ungkap Won Jae
“Maka dari itu,  Di mana kau akan menggunakan semua kekuatanmu?” kata Joo Won Suk
“Serius. Ini bukan pertama kalinya. Jangan menjadi amatir seperti itu.” Ejek Joo Seo Joon. Seo Yeon marah akan melupakan emosinya tapi dua pria sudah lebih dulu kabur.
“Kalian semua! Dasar kau ini. Apa? Amatir? Apa kau memanggilku seorang amatir? Aku ini kuat!” ucap Seo Yeon menarik rambut Seo Joon yan belum tak bisa kabur. 



Didekatnya ada sebuah foto rumah yang tampak asri, dan itu kembali ke jaman dahulu.
“Aku pernah jadi gadis 17 tahun dengan banyak mimpi”
Flash Back
Seo Yeon berdiri di depan rumah, Sang Ibu memberitahu anaknya kaalu mereka akan  tinggal di rumah ini mulai sekarang.  Sang ibu mengatakan Seo Yeon akan punya ayah dan dua kakak laki-laki juga. Mereka akhirnya masuk rumah yang terlihat asri dari luar.
“Kau pasti Seo Yeon... Aku yakin kita bisa akur. Iyakan?” ucap seorang pria mengulurkan tangan pada Seo Yeon yang masih terlihat malu disamping ibunya.
“Ibuku yang cantik, ayah tiri yang tampan, dan kakak laki-laki yang tampan.”
Seo Yeon melihat wajah ayah tiri yang tampan dan ibunya, lalu dua anak laki-laki keluar dari rumah menyapanya. Keduanya pun seperti anak yang baik memberikan senyuman pada Seo Yeo. 

Beberapa bulan kemudian, Seo Yeon memiliki adik. Mereka melihat anak yang digendong oleh sang ibu. Seo Yeon pun senang memiliki adik.
“Dan...adik lelakiku yang cerdas juga. Aku pikir aku akan hidup bahagia selamanya.”
Seo Yeon mulai tumbuh dewasa, seorang pria datang ke rumah membawa buket bunga lalu mengaku menyukainya, Seo Yeo seperti tersipu malu tapi ternyata pria itu malah menyukai Won Jae.
“Aku tahu dia punya pacar. Tapi aku ingin memberitahunya bagaimana perasaanku. Apa Kau akan memberikan ini padanya?” ucap si pria. Seo Yeo mengeluh ternyata lebih suka dengan kakaknya. 


Akhirnya setelah itu banyak orang yang dekat denganya mengaku ebagai teman tapi hanya ingn memberikan sesuatu pada kakaknya. Mulai dari Won Jae, lalu Won Suk bahkan adiknya Seo Jun semua orang meminta agar menitipkan barang padanya.
“Aku mencintaimu. Apa Kau bisa memberikan ini padanya? Tolong beri ini padanya. Aku jatuh cinta padanya. “
Semua orang memberikan barang-barang yang dititipkan pada Seo Yeon, tapi kakaknya menyuruh agar membuangnya. Seo Yeon pikir bisa menyimpannya. Sang kakak mengekasan kalau tak tertarik.
“Cinta bisa berubah... Aku tak pernah mendengar namanya. Buang itu.” Ucap Seo Jun.
“Beraninya kau jadi nakal di usia segini?” keluh Seo Yeon, Tapi Semua pria yang ada dirumahnya mengeluh kalau tak tertarik dan muak dengan ini.
“Aku tak senang sama sekali. Saat aku menyaksikan semua orang yang terluka oleh mereka, Aku belajar satu pelajaran hidup.” Ungkap Seo Yeon.
“Mereka yang sangat tampan tahu bahwa mereka memang tampan. Jadi Tidak ada pengecualian.” Ucap Seo Yeon yang sudah meluapkan emosi pada sang adik akhirnya langsung menendang dua orang kakaknya. 




Lee Kang Woo sedang duduk sendirian di ruang tunggu bandara, tanganya sibuk mengambar lalu merasakan seseorang menatapnya. Ternyata seorang wanita terus menatapnya karena wajah tampanya dan berpura-pura tak peduli. Kang Woo hanya bisa mengeluh lalu berbicara di telp.
“20 menit... Tidak, aku akan ke sana dalam 15 menit.” Ucap teman Kang Woo.
“Lupakan kontraknya.” Ucap Kang Woo marah lalu menutup telpya. Saat itu si wanita makin terang-terangan menatap Kang Woo padahal ada seorang pria yang duduk disampingnya.
“Maka aku akan berada di sana dalam 5 menit.” Ucap Teman Kang Woo menelp kembali
“Aku akan memberimu 10 menit.” Kata Kang Woo. Temanya bingung kenapa jadi lebih lama.
“Aku menemukan sesuatu yang menarik.” Kata Kang Woo seperti memiliki rahasia. 

Si pria akhirnya pamit pada si wanita untuk pergi ke toilet, si wanita pun duduk sendirian. Kang Woo yang belum menyelesaikan gambarnya akhirnya berjalan menghampiri si wanita, sementara si wanita berpura-pura acuh.
“Apa itu pacarmu? Lalu Kenapa kau ...” ucap Kang Woo mendekat. Si wanita kaget lalu meminta maaf.
“Bukan... Dia hanya teman.” Akui Si wanita. Kang Woo dengan wajah tampanya pun meminta agar memberikan nomor telpnya.  Si wanita menuliskan pada selembar tissue.
Kang Woo akhirnya pergi ketoilet dan melihat si pria sedang mencuci tangan, Kang Woo pun memberikan tissue untuk mengeringkanya.  Si pria bingung lalu melihat Kang Woo yang menulis sesuatu. Kang Woo mengaku Ada wanita yang memberiku nomornya, namun dia bukan tipenya. Si pria melihat namanya “Joo Yeon Ah” 

Akhirya Kang Woo keluar dari bandara dengan mengunakan kacamata dan juga kopernya. Saat itu Park Hyun Soo datang dengan wajah bahagia memberitahu kalau hanya butuh 15 menit. Kang Woo pu memasukan semua barang ke dalam bagasi.
“Apa hanya itu semua barang bawaanmu?” tanya Hyun Soo melihat Kang Woo hanya membawa satu koper.
“Aku tak akan lama di sini.” Ucap Kang Woo lalu memasang sabuk pengamanya.
“Ngomong-ngomong, hal menarik apa yang kau bicarakan?” tanya Hyun Soo penasaran.
Kang Woo melirik keluar jendela, pacar Yeon Ah seperti sangat marah dan Yeon Oh mencoba mengejarnya untuk menjelaskan tapi sang pacar tak percaya dan terlihat sangat marah. 

Seo Yeon berdiri menatap kepala sekolah, Sang kepala sekolah sibuk membersihkan daun seperti yang sangat disayanginya. Seo  Yeon akhirnya memberanikan diri memberikan berkas anggaran untuk kompetisi Lintasan dan lapangan  dan akan dimulai dalam sebulan.
“Kondisi dan catatan siswa sangat bagus. Jika Lee Joo Hee dari kelas 11 terus melakukannya dengan baik, maka Aku yakin dia akan unggul selama kompetisi ini dan menerima beasiswa kuliah.” Ucap Seo Yeon
“Apa ini akan menjadi 1 dari 3 universitas teratas?” tanya Kepala Sekolah. Seo Yeon terlihat bingung.
“Atau tingkat kedua? Atau tingkat ketiga?” tanya Kepala sekolah. Seo Yoon pikr Itu mungkin bukan sekolah mana pun yang disebutkan namun...
“Jadi kau meminta sekolah untuk menghabiskan uang mereka  pada seorang siswa yang akan pergi  ke beberapa perguruan tinggi tanpa nama. Apa aku benar?” ucap Kepala sekolah sinis.
“Dia sangat berbakat. Aku yakin dia akan melakukannya dengan baik ...” ucap Seo Yeon membela
“Baiklah. aku paham... Tapi lupakan anggarannya untuk saat ini. Posisi direktur utama kosong sampai sekarang. Kita bisa bicara lagi begitu direktur utama kembali.” kata Kepala Sekolah
“Kompetisi dalam sebulan. Harap tinjau ... “ pinta Seo Yeon dan langsung disela oleh Kepala Sekolah
“Ibu Joo.. Bukankah kontrakmu berakhir tahun depan Menjadi proaktif tak akan ada gunanya bagimu. Kau harus mendengarkan orang tua. Menjadi sangat proaktif hanya akan menimbulkan masalah.” Kata Kepala Sekolah. Seo Yeon ingin bicara tapi Kepala sekolah seperti tak peduli. 


Akhirnya Seo Yeon pun keluar dari ruangan, lalu langsung memukul dan meninju pintu ruangan. Ia mengumpat kesal karean memang akan meninggalkan sekolah ini tahun depan dan mengeluh Ini memang sekolah yang menjijikkan!
Saat itu seorang pria, Lee Min Hyuk melihat Seo Yeon sedang memukul dan menedang pintu, hanya menatap diam. Seo Yeon malu langsung menurunkan kakinya. 

Seo Yon masuk ruangan melihat deretan foto muridnya [Lee Joo Hee, Hong Nu Ri, Jang Hee Won, Kim Eun Hye] lalu mencoba menelp seseorang tapi ponselnya tak aktif, lalu mengirimkan voice note.
“Joo Hee, ini aku... Mengapa kau tak datang ke sekolah hari ini? Apa kau sakit? Pertandingan sudah dekat. Panggil aku begitu kau mendapatkan pesan ini. Tak masalah itu kapan.” Ucap Seo Yeon dengan wajah khawatir lalu terdenga suara jeritan histeris wanita. 

Di kelas, Seo Joon menari diatas meja layaknya idol dengan lagu BTS, semua anak murid wanita memujinya karena sangat keren. Seo Joon pun terlihat bangga, lalu tersadar kalau Seo Yeon sedang menatapnya, akhirnya tubuhnya jatuh tak bisa mengimbangi keseimbanganya.
Semua wanita mengerubungi takut Seo Joon terluka, Akhirnya Seo Yeon mencoba masuk dan langsung menjewer telinga adiknya. Seo Joon menjerit kesakitanya, semua murid wanita merasa kasihan dan sedih melihat idolanya tersakiti.
“Diamlah...Pulanglah jika kau sudah selesai dengan kelas.” Ucap Seo Yeon sambil menjewer telinga adiknya.
“Jangan ganggu dia.” Pinta anak murid wanita. Seo Yeon memperingatkan mereka semua akan mendapatkan poin penalti.
Si anak murid ingin menyela tapi Seo Yeon sudah menyuruh agar minggir.  Tapi saat itu terlihat Kim Min Kyung yang juga menonton bahkan merekam dengan handphonenya.
Seo Yeon tak percaya melihat temanya yang melihat sang adik bukan membubarkanya. Min Kyung berpura-pura menyuruh mereka segera membersihkan kelas lalu berjalan pergi. 


Akhirnya Seo Joon mengangkat dua tanganya seperti sedang dihukum. Seo Yeon tak percaya adiknya itu Beraninya kau melakukan pertunjukan striptis di ruang kelas. Seo Joon mengeluh mendengar ucapan kakaknya dan mengaku tadi sedang berlatih.
“Apa Kau tak tahu kalau aku seorang trainee di HS Entertainment?” ucap Seo Joon bangga dan mulai menari lagi layaknya idol
“Lagu debutmu harusnya "Give Me My Legs Back". Kata Seo Yeon sudah memegang stick baseballnya.
“Kau bilang "Kembalikan Kakiku"? Aku tak mengerti.” Kata Seo Joon masih terus menari.
“Aku khawatir  akan mematahkan kakimu hari ini.” Ucap Seo Yeon. Akhirnya Seo Joon pun kembali berlutut meminta maaf.
“Jika Kau melakukan ini sekali lagi, Kau tak akan lagi menjadi peserta Trainee, mengerti?”ucap Seo Yeon mengancam. Seo Joon mengaku mengerti.
Seo Yeon tiba-tiba melihat seseorang menelpnya, lalu suaranya langsung berubah jadi lembut, menyapa Jung Tae dan bertanya Dimana. Seo Joon mendengar suara sang kakak seperti ingin muntah. 


Seo Yeon bergegas menarik Min Kyung ke Toilet Guru. Min Kyung bingung  meminta maaf dan mengeluh kalau sangat menyakitkan.  Seo Yeon akhirnya melepaskan tanganya. Mi Kyung meminta maaf dan mengaku kalau sesaat tadi lupa bahwa dirinya seorang guru,
“Aku juga  memfilmkan adikmu yang tampan. Ya aku bersalah dan minta maaf” kata Min Kyung.
“Kau Lepaskan ini.” Ucap Seo Yeon menyuruh Min Kyung melepaskan dress kuningnya seperti sangat marah.
“Aku bilang kalau aku sudah minta maaf! Itu tak memberimu hak untuk memfilmkan tubuhku. Ini kejahatan, Kau tahu?” kata Min Kyung marah.
“Cepat Lepaskan.” Tegas Seo Yeon. Min Kyung panik menegaskan kalau  ! Hanya pacarnya yang bisa menelanjanginya
“Ayolah... Kau banyak bicara. Jung Tae baru saja memanggilku.” Ungkap Seo Yeon.
“Apa? Lalu Apa yang dikatakan si brengsek itu kepadamu? Dia tak bisa bertemu denganmu selama sebulan karena dia sibuk. Mengapa? Mengapa kau menjawab panggilannya? Apa Kau bahkan tak punya rasa kesal ?” kata Min Kyung heran.
“Dia bilang harus bicara padaku tentang sesuatu yang penting. Kita akan bertemu nanti. Jadi izinkan aku meminjam pakaianmu” jelas Seo Yeon
“Di mana dia ingin bertemu saat ini? Apa di Gimbap Paradise Atau bangku ke-13 di Taman Yeouido?” kata Min Kyung
“Kopi dari mesin penjual otomatis cukup mengagumkan.” Ucap Seo Yeon. Min Kyung langsung berteriak marah agar Seo Yeon jangan menemuinya.
“Jika kau melakukannya, aku akan membunuhmu! Pilih satu. Apa itu matamu atau Oh Jung Tae?” ucap Min Kyung mengancam dengan dua jarinya. 


Seo Yeon pikir Min Kyung ingin mati dan langsung mencengkram jarinya., Min Kyung menjerit karena Seo Yeon sudah merusak kukunya yang mahal itu.  Ia menegaskan kalau Seo Yeon itu sudah keluar dari pikirannya karena si brengsek itu menurutnya Jung Tae itu pecundang!
“Dia ingin bertemu di Fantasia.” Akui Seo Yeon. Min Kyung melonggo tak percaya mendengarnya.
“Fantasia di Cheongdam-dong? Bukankah itu tujuan saat melamar?” kata Mi Kyung. Seo Yeon membenarkan dengan wajah malu-malu.
“Apa itu berarti... Kau si licik kecil. Akhirnya terjadi... Iya . Kau harus mengenakan gaun yang bagus seperti ini ketika diajukan... Hei.. Jangan hanya berdiri di sana, Cepat buka pakaianmu.” Ucap Min Kyung juga ikut bersemangat.
“Aku tak percaya kau akan menikah.” Ungkap Min Kyung. Seo Yeon pun senang karena akhirnya bisa menikah dalam mimpi hidupnya.
“Pastinya, Ini Mimpimu. Dia memang impianmu tentang hidupmu.” Kata Min Kyung terpaksa menganguk setuju. 


Saat itu Seo Yeon sudah duduk direstoran melihat video Jung Tae yang menganggap mereka membuat pasangan yang menyenangkan, Seo Yeon tersenyum bahagia melihat video pacarnya yang menurutnya tampan.  Tiba-tiba seorang pria datang memanggil Seo Yeon.
“Jung Tae...” ucap Seo Yeon lalu melonggo bingung melihat pria tampan didepanya dan bertanya siapa pria itu.
“Ini aku. Ini Jung Tae.” Ucap Jung Tae bangga Seo Yeon tak percaya langsung membandingkan foto yang dimilikinya dengan wajahnya sekarang.
“Aku berubah sedikit, kan? Aku mengubah beberapa bagian selama sebulan.” Akui Jung Tae
“Mengapa? Mengapa kau mengubah wajah cantik itu menjadi seperti ini? Apa yang telah kau lakukan pada wajahmu?” ucap Seo Yeon tak percaya memegang kasar wajah Jung Tae.
“Bisakah kau melepaskan wajahku? Ini Harganya 20.000 dolar.” Akui Jung Tae. Seo Yeon akhirnya melepaskan wajah pacarnya.
“Tidak, tak apa-apa... Apa kau tak tahu bahwa sifat bawaan seseorang tak dapat diubah? Dia mungkin terlihat berbeda, tapi aku yakin dia pria yang sama... Benar . Jung Tae tetap Jung Taeku.”gumam Seo Yeon yakin.
“Seo Yeon... Sekarang, kita harus ...” ucap Jung Tae siap-siap mengeluarkan sesuatu dari jasnya.
“Akhirnya... Apa itu sebuah cincin? Apa dia akan melamar?” gumam Seo Yeon tersenyum penuh semangat.
“Kita harus putus... Aku pergi kencan buta.” Akui Jung Tae ternyata mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya. Seo Yeon melonggo kaget.
“Kau tahu kalau aku memiliki standar tinggi sejak aku masih muda. Aku pikir tidak ada wanita yang bisa memenangkan hatiku. Tapi akhirnya aku menemukannya.” Kata Jung Tae dengan nada sombong.
“Dia berada di kontes kecantikan, Miss Korea. Dia memiliki proporsi tubuh yang sempurna, 34, 24, dan 32. Tapi kau ... Astaga. Sekarang, Aku harus bertemu dengan seorang wanita yang cocok untukku.” Kata Jung Tae. Seo Yeon hanya diam saja. 



Seo Yeon akhirnya pergi ke bar, seperti sedang menyanyikan lagu “All By My Side” dan meminum habis. Woo Suk melhat Seo Yeon bertanya apakah sudah selesai karena semua orang menatap tingkah kakaknya. Seo Yeon masih saja terus minum dan seperti lipsing.
“Kenapa kau selalu bertingkah menyedihkan di sini?” keluh Woo Suk. Seo Yeon meminta menuangkan lagi wine untuknya.
“Mereka anak laki-laki yang imut. Apa dia bilang 34, 24, dan 32? Kau tahu apa? Orang-orang merasakan keseksianku juga.” Ucap Seo Yeon lalu mencoba mengoda seorang pria yang duduk disampingnya.
Si pria merasa jijik dan langsung melangkah pergi. Seo Yeo tak mau menyerah mencoba mengoda pria disamping kirinya, dan si pria pun bergegas pergi. Seo Yeon mengeluh kesal menurutnya semua orang di sini pasti buta!..
“Ini bar gay.” Keluh Won Suk. Seo Yeon pikir Won Suk itu ta tahu masalahnya.
“Apa aku tak secantik para pria di bar ini?” keluh Seo Yeon. Won Suk pikir Seo Yeon itu mendiskriminasi penampilan orang.
“Aku seharusnya tak mendengar itu dari semua orang! Coba Lihatlah ruangan itu! Semua orang di sini tampan.” Teriak Seo Yeon marah
“Kita pasti mencari orang yang lebih cantik dan lebih tampan.” Ungkap Won Suk
“Dan bagaimana kau bisa mengatakan kalau aku mendiskriminasi melawan penampilan orang?”keluh Seo Yeon
“Jika seorang pria tampan, dia kasar. Lalu Jika seorang pria jelek, dia baik. Kau menilai orang berdasarkan penampilan orang. Bukankah itu diskriminasi terhadap penampilan orang?” kata Won Suk. Seo Yeon pikir itu salah siapa bisa sepert ini.
“Kau tak bisa menangis, kan? Dan minumannya rasanya enak, bukan? Jika kau benar-benar menyukai si brengsek itu, maka Kau akan menangis bahkan jika kau tak mau. Dan minuman itu tak akan terasa enak bahkan jika kau ingin minum. Kau hanya suka wajah brengsek itu.” Ejek Won Suk.
“Apa yang kau tahu? Kau bahkan punya pacar baru setiap dua hari. Apa yang kau ketahui tentang cinta?” kata Seo Yeo kesal. 



Won Suk akhirnya membawa adiknya ke dalam taksi memastikan agar tak bentuk pintu mobil dan menghubunginya nanti. Seo Yeon seperti masih mabuk hanya diam saja. Won Suk pu meminta sopir agar mengantarkan adiknya untuk pulang denga selamat.
Won Suk akan kembali kebar, dan melihat diseberang jalan terlihat seorang pria yang kebingungan ingin masuk atau tidak. Saat akan masuk bar tapi kakinya kembali keluar dari bar. 

Seo Yeon akhirnya turun dari taksi dan langsung muntah didepan toko “Lebih cantik dari Bunga” Sopir taksi mengeluh Seo Yeon itu sangat menjijikan. Seo Yeon pun hanya bisa meminta maaf lalu menangis sambil menundukan wajahnya, tapi air matanya tak mengalir.
“Aku sedih... Aku baru saja dibuang... Ini Hanya satu tetes. Tolong biarkan tetesan air mata bergulir di wajahku... Kumohon?” jerit Seo Yeon lalu menelp seorang apakah temanya ingin minum dan mengajak minum sampai tak sadarkan diri. 

Seo Yeon bertemu dengan Min Kyung di minimarket. Min Kyung tak percaya kalau Jung Tae   ingin bertemu di sana jika mereka akan putus. Ia  pikir Jun Tae punya kupon diskon 50% yang berakhir hari ini.
“Dia pasti malu . untuk menggunakan kupon di depan pacar barunya. Sadar Brengsek gila itu!” ucap Min Kyung kesal
“Serius. Yang jelek selalu membuat keributan.” Keluh Seo Yeon mengeluarkan ponselnya.
“Hei, kau tak mengirim sms padanya, kan?  Jaga harga dirimu. Cobalah untuk menjaga setiap keadaan berat terakhir dari Kebangganmu,Paham?” ucap Min Kyung mengambil ponsel Seo Yeon.
“Astaga, siapa pria tampan ini?”tanya Min Kyung kaget. Seo Yeon menjawab itu Oh Jung Tae. Min Kyung kaget mendengarnya.
“Astaga. Kau Panggillah. Mari kita tanyakan di mana dia menjalani operasi.” Ucap Min Kyung bersemangat. Seo Yeon mengeluh mendenagrnya.
“Tapi kenapa kau punya foto brengsek itu?” tanya Min Kyung heran. Seo Yeon menceritakan Jung Taek meminta untuk mengingatnya dengan wajah baru, bukan yang lama.
“Jadi aku memintanya untuk selfie.” ucapSeo Yeon. Min Kyung tak percaya kalau Jung Tae selfie  untuk Seo Yeon.
“Aku tahu dia brengsek, tapi kau juga seperti orang lain. Kau meminta orang yang memutuskanmu untuk mengambil foto selfie. Itu belum pernah terjadi.” Kata Min Kyung heran
“Aku akan menyimpan foto ini dan mengingatnya.” Kata Seo Yeon. Min Kyung mengingat apa.
“Pria tampan itu tidak bisa dipercaya. Dia sangat baik sebelumnya, tapi dengan wajah baru ini, dia menjadi orang lain.” Ungap Seo Yeon.
Apa Kau pikir masuk akal sekarang? Apa otakmu menyusut setelah dibuang?” kata Mi Kyung. Seo Yeon langsung membenturkan kepala diatas meja.
“Astaga, kau membuatku takut. Berhentilah membuatku takut seperti itu!” jerit Min Kyung. Seo Yeon seperti menangis menundukan kepalanya.
“Apa kau menangis? Sial. Jangan buang air matamu pada orang brengsek seperti dia.. Jangan menangis.” Kata Min Kyung mencoba menenangkan, tapi ternyata Seo Yeo memang tak bisa menangis dan hanya makan  sosis. 



Kang Woo sudah memakai baju training lalu melihat sesuatu diatas sepatunya. Ia langsung membersihkan dengan memastikan sepatunya sudah bersih. Ia berhenti melihat toko -Lebih cantik dari Bunga- lalu berpikir bagus dengan backgroun dibelakangnya. Seo Yeon datang menyiram air untuk membersihkan muntahnya.
“Ini memalukan bagi lingkungan. Jika aku minum lagi, aku akan menyebut diriku seekor anjing. Mengapa aku minum banyak? Aku muak dengan ini. Sial.” Ucap Seo Yeon kesal membersihka muntahnya.
Saat itu Kang Woo tersadar ada air mengalir di kakinya, wajahnya panik langsung mengangkat kakinya dan memlepakan sepatunya. Seo Yeon tak melihat kedepan menabrak Kang Woo,  Kang Woo hilang keseimbangan terjatuh. Seo Yeon langsung meminta maaf.
Kang Wook menatap panik melihat tanganya yang memegang air lalu celananya pun basah. Seo Yeon meminta maaf. Kang Woon meminta agar Seo Yeon menyingirkan sepatu karena kotor. Seo Yeon melonggo bingung, Kang Woon berlari melepaskan kaos kaki dan langsung membuangnya.
Bersambung ke episode 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar