PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 05 Agustus 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Chan Sung dan Man Wool akhirnya naik ke lantai atas, Chan Sung memberitahu  Namanya Kyung Ah dan mengenakan gaya retro, lalu sedang menunggu dokter. Ia pun bertany apakah Kyung Ah mencari ayah yang meninggal di rumah ini.
“Entah.” Kata Man Wool dengan wajah tak peduli. Chan Sung pikir kalau  Kyung Ah melihat Man Wool pasti bisa kabur jadi  akan masuk dulu.
“Apa kau tak takut?” tanya Man Wool sinis, Chan Sung menatap Man Wool mengatakan kalau memiliki Man Wool.  Man Wool tak bisa menahan rasa bahagia. 

Chan Sun masuk memanggil Kyung Ah, saat itu Kyung Ah berpikir kalau Min yang datang dan langsung memeluknya. Saat itu Man Wool masuk melotot marah karena Chan Sung dipeluk oleh wanita lain. Chan Sung menahanya mengaku kalau baik-baik saja.
“Min, kau pulang.” Ucap Kyung Ah memeluk erat Chan Sung dan Man Wool menatap sinis dan Chan Sung bertanya-tanya siapa Min itu.

Chan Sung akhirnya duduk dengan KyungAh terus merangkul lenganya, Kyung Ah meminta maaf karena sudah menyakiti Min, Tapi hati Kyung Ah telah menjadi milik Min. Chan Sung pikir Min dan dokter adalah orang yang berbeda.
“Apa kau sakit?” tanya Chan Sung melihat Kyung Ah yang terus terbatuk-batuk.
“Min, aku tak punya banyak waktu. Aku tak bisa berbagi waktu denganmu. Tapi aku akan mengizinkanmu untuk berpamitan.” Kata Kyung Ah. 

Man Wool sedari tadi berkeliling ruangan menemukan sesuatu lalu bertanya apakah itu buku harian miliknya. Kyung Ah terlihat marah dan langsung berteriak “Sook Hui, hentikan. Jangan menyentuh barang-barangku.”
“Aku pasti Sook Hui.” Ucap Man Wool sudah bisa mengerti dengan nada sinis.
“Bukan salahku kau tak bisa memenangkan hati Min. Hentikan kecemburuan jahatmu.” Ucap Kyung Ah
“Apa semua kartu pos dan surat ini?” tanya Man Wool. Kyung Ah tak menjawabnya.  Man Wool menyuruh Chan Sung yang menjadi agar menanyakan.
“Kyung Ah, apa semua kartu pos ini?” tanya Chan Sung. Kyung Ah mengaku  sangat lemah, jadi tak bisa keluar
“Dan aku tak punya teman. Jadi, aku mengirim ceritaku ke stasiun radio, dan semua orang ini mengirimiku kartu pos yang mendo'akan aku baik-baik saja. “ cerita Kyung Ah
"Aku harap kau segera pulih." "Aku juga berharap semoga sukses dengan cintamu. Dari Hui, pendengar yang rajin di Ssangmun-dong, Yang juga bercinta sepertimu." Ucap Chan Sung membaca salah satu kartu pos
“Ini sebenarnya nyata... Hyuk pasti ada di sini... Pasti ada seseorang bernama Hyuk. Menilai dari raut wajahnya, Hyuk pasti menyukainya juga.” Kata Man Wool
“Jadi, itu berarti Hyuk, Min, dan dokter disukai Kyung Ah kecuali Sook Hui.” Ucap Chan Sung
“Sepertinya Sook Hui adalah satu-satunya penjahat di sini.” Komentar Man Wool
“Aku akan terus berpura-pura menjadi Min Dan kita harus membawanya ke hotel.” Kata Chan Sung
“Kyung Ah tak bisa menjadi tamu di hotel kita karena dia bukan arwah manusia.” kata Man Wool 


Chan Sung bingung bertanya Apa artinya dia bukan hantu, Man Wool mematikan pemutar piringan hitam dan Kyung Ah menghilang. Man Wool bertanya apakah Chan Sung  merasakan sesuatu yang aneh saat Kyung AH memeluknya tadi.
“Kalau dipikir-pikir, aku sama sekali tak merasakan hawa dingin. Padahal Aku selalu merasakan hawa dingin setiap kali menyentuh hantu di hotel kami. Tapi tidak dengan Kyung Ah.” Kata Chan Sung.
“Itu roh imajiner yang diciptakan oleh seseorang.” Ucap Man Wool. Chan Sun binggung apa itu "Roh imajiner"
“Benar, imajiner... Kyung Ah diciptakan dalam imajinasi seseorang.” Ucap Man Wool. Chan Sung makin bingung memikirkan Seseorang menciptakannya
“Dia memiliki penyakit yang tak tersembuhkan, dicintai oleh Hyuk dan Min, dan dia bahkan berselingkuh dengan seorang dokter. Buku harian itu nyata, dan seseorang memang mengirim cerita ke stasiun radio. Tapi masalahnya bukan Kyung Ah. Itu dikirim oleh orang yang menciptakannya.” Kata Man Wool.
“Siapa itu? Jika kita menemukan orang itu, kita bisa menyingkirkan Kyung Ah. Siapa pendelusi yang begitu terbenam dalam kisah cinta yang menyedihkan ini?” tanya Chan Sung. 


Saat itu suara seorang ibu terlihat marah dilantai bawah, Nyonya Han mencoba menjelaskn kalau mereka di sini untuk membantu. Sang ibu tak percaya langsung bergegas naik ke lantai atas, Chan Sung dan Man Wool mendengar kegaduhan dari lantai bawah.
“Apa yang kau lakukan di ruang belajarku? Semua yang di sini adalah milikku.” Ucap Ibu Nyonya Han. Chan Sung menganguk mengerti.
“Bolehkah aku menanyakan namamu?” tanya Chan Sung. Ibu Nyonya Han menjawab Lee Bok Hui.
“Kau harus menunggu di bawah.” Ucap Nyonya Lee menyuruh kedua anaknya turun. Keduanya menurut. 

Mereka pun duduk bersama, Chan Sung bertanya apakah Nyonya Lee kenal seorang wanita bernama Kyung Ah. Nyonya Lee mengaku kalau itu adalah dirinya, lalu menceritakan menikah dengan suaminya  saat berusia 22 melalui perjodohan.
“Aku tak pernah berkencan dengan siapa pun Dan saat itulah aku menciptakan Kyung Ah. Aku sangat senang bisa mengalami cinta yang murni, penuh kasih sayang, dan penuh gairah seperti Kyung Ah, seperti karakter film favoritku.” Cerita Nyonya Lee
“Roh imajinermu yang kuat masih ada. Ini seperti film lama.” Kata Man Wool. Nyonya Lee menganguk mengerti. Chan Sung pikir Nyonya Lee yang tak terkejut.
“Jika kau hidup lama, kau tak mudah terkejut. Selain itu, aku pernah menjadi pasien delusi yang menciptakan Kyung Ah.” Cerita Nyonya Lee
“Kyung Ah memanggilku Min.” Akui Chan Sung, Nyonya Lee mengakui kalau Chan Sung terlihat seperti dia.
“Dia benar-benar menyukai Min.” Cerita Nyonya Lee. Man Wool menghela nafasnya
“Bagaimana dengan dokter? Dia pasti sangat menggoda.” Ejek Man Wool. Nyonya Lee bertanya apakah perlu menyingkirkan Kyung Ah
“Putra dan istrimu mengalami kesulitan karena dia.” Kata Chan Sung. Nyonya Lee mengerti
“Aku bisa melupakan Kyung Ah berkat anakku.” Kata Nyonya Lee seperti sudah bisa pasrah. 


Chan Sung dan Man Wool akhirnya melihat semua yang berhubungan dengan Kyung Ah akhirnya dibakar. Chan Sung tahu kalau Nyonya Lee menikah dengan orang asing yang tak dicintai jadi Pasti sulit baginya. Menurutnya Apa itu khayalan atau imajinasi, Ia  yakin itu masih membantu mengatasi situasinya.
“Apa Dia mengubah realitasnya dengan menciptakan roh imajiner? Ide yang bagus.” Kata Man Wool
“Dia meminta kita bergabung dengannya untuk makan malam. Bagaimana?” kata Chan Sung
“Dia mengucapkan selamat tinggal pada Kyung Ah, jadi dia pasti kesepian. Jadi, kau harus tinggal dan menghiburnya saat makan malam. Sook Hui adalah penjahat,jadi dia akan pergi.”kata Man Wool. Chan Sung menganguk mengerti
“Itu terbakar dengan cantik.” Kata Chan Sung, Man Wool berpikir seperti juga dan terus menatap api seperti akhir nanti dirinya akan berubah menjadi api.


Di rumah
Nyonya Han dan suaminya sibuk menata makanan dimeja, Chan Sung pikir  Tak perlu menyiapkan terlalu banyak hidangan. Nyonya Lee menyuruh Min agar menunggu saja di sini dengan tenang. Chan Sung menyapa Nyonya Han sedang membawa sup bertanya apakah Mi Ra sudah pergi.
“Ya, dia mungkin kembali ke rumah sakit. Omong-omong, terima kasih sudah mengundang kami ke hotel.” Ucap Nyonya Han. Chan Sung terlihat bingung.
“Atasanmu memberi kami undangan ke hotel. kami Pasti berkunjung. Aku tak bisa menunggu.” Ucap Nyonya Han.
“Kebetulan, apa dia juga mengundang Mi Ra?” tanya Chan Sung sedikit panik. Nyonya Han menganguk. 
Mi Ra pergi sendiri ke depan hotel merasa tak tahu kalau memang ada hotel Del Luna lalu berkomentar Chan Sung bekerja di sebuah hotel yang luar biasa akhirnya masuk ke dalam hotel.
“Selamat datang... Ketua sedang menunggumu.” Ucap Hyun Joong menyapa Mi Ra. Mi Ra pun mengucapkan terimakasih dan akhirnya Hyun Joong pun mengajak Mi Ra menaiki lift.
Mi Ra keluar dari lift hanya bisa melonggo ternyata Hotel Del Luna  yang luar biasa.
“Ketua sudah menyiapkan sesuatu yang sangat istimewa untukmu. Biar kuantar.” Kata Nyonya Choi  


Mi Ra masuk ke ruangan taman hiburan tak bisa menahan rasa bahagianya, Man Wool dengan senyuman menyapa tamunya, Mi Ra mengaku senang  den mengucapkan Terima kasih sudah mengundangnya serta suatu kebanggaan bagi dirinya.
“Aku hanya tak bisa membiarkanmu begitu saja.” Ucap Man Wool. Mi Ra melihat Tempat ini sangat bagus.
“Tapi, kenapa tempat ini kosong?” ucap Mi Ra bingung, Man Wool pikir Tempat ini tak kosong.
“Kau tak bisa melihat apa pun, karena itu” kata Man Wool menunjuk dengan matanya ke arah gelang milik Mi Ra. Mi Ra terlihat binggung memegang gelangnya.
“Kau tak dapat melihatnya karena itu. Sebelumnya, kau juga tak dapat mendengar apa pun.” Kata Man Wool.
Mi Ra teringat saat semua orang bisa mendengar suara piringan hitam tapi hanya dia yang tak mendengarnya. Ia lalu memastikan Jika melepaskan gelang itu, apakah dapat melihat hal lain. Man Wool meminta agar memegangnya setelah dilepaskan.
Akhirnya Mi Ra pun melepaskan gelangnya dan memberikan pada Man Wool. Man Wool meremas gelang dan akhirnya berubah menjadi percikan api kecil, saat itu lampu di taman hiburan pun menyala seperti banyak orang yang menaikinya.
“Apa kau menyukainya?” tanya Man Wool. Mi Ra mengaku suka taman hiburan.
“Apa begitu? Aku juga berpikir begitu. Kau tampak bahagia di foto itu.” Ucap Man Wool memperlihatkan foto milik Mi Ra
“Kau menemukan ini... Terima kasih. Saat masih kecil, aku pergi ke taman hiburan bersama keluargaku dan mengambil foto ini.” Cerita Mi Ra dengan wajah bahagia.
“Sejak hari itu kau berdiri di sana.” Kata Man Wool menujuk ke arah tempat Mi Ra terlihat dengan keluarganya dengan senyuman sumringah.
“Itu orang tua dan adikku. Aku bahagia.” Kata Mi Ra dengan mata berkaca-kaca.
“Aku benci kau... bahagia. Itu sebabnya aku akan menghembuskan kesedihan kepadamu Dan itu akan menjadi hadiahmu.” Ucap Man Wool dengan tatapan sinis. 




Akhirnya Man Wool pergi menemui Mi Ra kecil yang berdiri sendirian, lalu mengatakan Mi Ra tak memiliki keluarga yang bahagia bahkan Ibunya yang  membuat Mi Ra berdiri dan mengatakan  "Kau seharusnya tak pernah dilahirkan. Aku menyesal melahirkanmu." Sepanjang waktu.
“Ayahmu marah setiap kali dia melihatmu. "Tak ada yang berhasil karena kau, Dasar penyihir." Sesudah adikmu yang menjengkelkan lahir, orang tuamu hanya mencintainya.” Ucap Man Wool terus menghasut.
“Coba Lihat... Pada hari saat kau datang ke taman hiburan, keluargamu menelantarkanmu di sini, lalu pulang. Itu adalah hari paling menyedihkan dalam hidupmu.” Ucap Man Wool
“Ibu, Ayah. Jangan tinggalkan aku.”pinta Mi Ra dengan wajah sedih, Man Wool pun menyuruh si Mi Ra kecil untuk pergi.
“Kau Pergi padanya dan isi setiap hari dalam hidupnya dengan kenangan sedih tentang seorang gadis yang seharusnya tak pernah dilahirkan.” Ucap Man Wool dan si anak pun berjalan mendekati Mi Ra
Saat itu si anak mendekati Mi Ra dan mengeluarkan tanganya, wujudnya berubah menjadi hantu yang menakutkan. Chan Sung datang saat Mi Ra akan mengelurkan tangan. Man Wool melihat Chan Sung datang langsung pergi. Chan Sung menahan Man Wool pergi. 


“Terima kasih, Chan Sung. Berkatmu, aku berjumpa dengannya. Dan berkatmu, aku sudah menemukan cara yang bagus. Dan... aku bisa melepaskan dendamku sedikit.” ucap Ma Wool menatap sinis.  Chan Sung meminta agar Mi Ra tak melakukanya
“Aku sudah melakukannya. Ini... jauh lebih kuat dari roh imajiner yang diciptakan Bok Hui. Karena aku yang menciptakan ini, Itu kutukan.” Ucap Man Wool. Chan Sung meminta agar menghentikan.
“Apa Kau tak tahan? Kau bisa Lari dariku, Chan Sung.. Aku akan membiarkanmu. Aku tak akan memaksa mu” ucap Man Wool
“Lindungi aku.” Ucap Chan Sung langsung berjalan ke Mi Ra dan langsung memeluk arwah .
“Chan Sung, lepaskan.” Teriak Man Wool tapi arwah akhirnya masuk ke dalam tubuh Chan Sung.
Mi Ra langsung jatuh pingsan, Chan Sung merasakan tubuhnya kesakitan karena dimasuki arwah kesedihan, Man Wool menatap Chan Sung dengan wajah sedih, teringat kembali yang dikatakan Chan Sung “Apa pun yang akan kau lakukan, jangan lupakan.”
“Aku tak peduli jika tempat ini adalah penjara atau pagar untukmu. Aku akan berada di sini bersamamu.”
“Apa kau tak takut?” tanya Man Wool. Chan Sung dengan sangat yakin kalau memiliki Man Wool yang bisa melindunginya. Chan Sung akhirnya tak sadarkan diri, Man Wool hanya bisa terdiam melihat keduanya tak sadarkan diri. 






Mi Ra terbangun merasakan kepalanya sakit, Yo Na bisa bernafas lega karena  akhirnya Mi Ra sudah bangun. Mi Ra binggung bertanya siapa wanita itu. Yoo Na memberitahu kalau Man Wool memintanya untuk membawa pulang karena terlalu mabuk.
“Apa Aku mabuk?” ucap Mi Ra binggung dan merasakan kepalanya sangat sakit.
“Ya. Rumah sakit di Myeongnyun-dong, 'kan? Ayo berangkat.” Ucap Yoo Na akhirnya pergi dengan Mi Ra meninggalkan Hotel dengan taksi. 

Man Wool menatap Chan Sun yang masih tak sadarkan diri, lalu memberitahu kalau Semuanya akan baik-baik saja sekarang, karena Chan Sung yang sudah menghancurkan segalanya. Ia teringat yang dikatakan oleh Chan Sung tentang dirinya
“Aku tak tahu. Saat kulihat kau dalam mimpiku, Kau hanyalah sedang jatuh cinta.” Ucap Chan Sung

Flash Back
Man Wool duduk dengan Cheong Myung di tepi danau, Man Wool pikir  Ini adalah kali terakhir,mereka bisa mengagumi pemandangan seperti ini bersama sebelum ia pergi. Cheong Myung bertanya apakah  Man Wool berencana untuk bergabung dengan pemberontakan.
“Mereka berharap negara ini menghadapi kematian. Jauh lebih baik daripada hidup sebagai pencuri dan akhirnya tertangkap, lalu terbunuh.”kata Man Wool
“Datanglah ke istana. Aku bisa membantumu.” Ucap Cheong Myung.  Man Wool pikir itu artinya ia meninggalkan temanku dan pergi bersama Cheong Myung.
“Aku tak bisa.” Kata Man Wool berdiri, Cheong Myung pikir itu artinya ia yang akan pergi bersama Man Wool.
“Jika kau memohon padaku untuk ikut bersamamu, maka akan kupertaruhkan hidupku dan melakukannya.” Ucap Cheong Myung
“Jangan... Karena Tak ada cara bagi kita untuk bersama.” Kata Man Wool. Cheong Myung terlihat kecewa.
“Sepertinya aku tak perlu datangke sini lagi. Kau teman minum yang baik, jadi aku akan merindukanmu.” Kata Cheong Myung membawa botol milik Man Wool. 



Man Wool menatap botol minum miliknya yang digantung pada pohon, Yeon Wool datang memberitahuSemuanya sudah siap dan bertanya Kapan mereka pergi. Man Wool menatap Botol minumnya yakin kalau Cheong Myung ada disini.
“Dia mungkin ada di sana sekarang. Biarkan aku pergi menemuinya untuk kali terakhir.” Ucap Man Wool dan akan pergi.
“Man Wool, Apa Kau akan kembali?” tanya Yeon Woo. Man Wool mengaguk karena pasti akan kembali.
“Kau tak perlu kembali. Aku akan baik-baik saja, lakukan seperti yang kau inginkan.” Ucap Yeon Woo
“Tidak, aku akan kembali. Biarkan aku melihatnya sekali lagi.” Kata Man Wool menyakinkan. 

Saat itu Man Wool pergi dengan kuda berlari ke tepi pantai, tapi tak menemukan siapapun. Tapi semua prajurit datang mengepungnya, Man Wool binggung melihatnya seperti sedang dijebak. Putri datang dengan dayangnya, tatapannya sinis.
“Semua orangmu akan mati gara-gara kau.” Ucap Putri, Man Wool menatap kaget.
Di hutan, Yeon Woo dengan pengikutinya harus bertarung melawan penjaga kerjaanya. Sampai akhirnya Yeon Woo diancam dengan pedang oleh Cheong Myung

Man Wool akhirnya dimasukan ke penjara dengan tubuh penuh luka. Cheong Mung memberitahu berkat Man Wool jadi  memberikan kontribusi yang besar dan Man Wool yang membawanya pergi ke sana, dan Man Wool sendiri juga membantu mengulur waktu.
“Karena itu, aku akan mengampunimu.” Ucap Cheong Myung berkhianat. Man Wool menegaskan akan membunuh Cheong Myung.
“Aku akan membunuhmu bagaimanapun caranya.” Ucap Man Wool penuh rasa dendam.
“Jika kau ingin membunuhku, kau harus tetap hidup.” Kata Cheong Myung. 

Akhirnya Yeon Woo berdiri diatas seperti panggung, Man Wool mengangkat wajanya melihat temanya akan di hukum gantung.  Yeon Woo bisa terlihat tenang, Man Wool mulai histeris melihat temanya yang terkena hukuman gantung. Pengawal menahanya agar tak mendekat.
“Karena kau membantu jenderal membuat kontribusi besar, aku akan menunjukkan belas kasih padamu.” Ucap Putri yang berdiri diatas dengan Cheong Myung disampingnya. 


Man Wool akhirnya bisa membunuh putri sedang menunggu Cheong Myung dikamar pengantin. Cheong Myung masuk kamar tanpa tahu kalau dibalik kain merah adala Man Wool.
“Aku akan membunuhmu...bagaimanapun caranya.” Gumam Man Wool dengan penuh dendam.
Saat itu Cheon Myung masuk dan melihat Man Wool dibalik kain merah,keduanya saling menatap dan Man Wool pun sudah siap mengeluarkan pedangnya.


Chan Sung akhirnya terbangun seperti kembali bermimpi, Sanchez menanyakan keadaan Chan Sung sekarang. Chan Sung bertanya apa yang terjadi. Sanchez menceritakan Man Wool membawanya pulang dan sudah tidur selama beberapa hari.
“Kau bilang "Beberapa hari"? Apa maksudmu?” ucap Chan Sung bingung. Shancez memberitahu Chan Sung sudah tidur selama tiga hari berturut-turut.
“Lalu Kenapa lukisan itu ada di sini?” tanya Chan Sung melihat lukisan besar di kamarnya.
“Man Wool meninggalkannya di sini. Dia bilang itu memakan tempat, jadi dia meninggalkannya di sini.” Ucap Sanchez.
“Omong-omong, apa dia pergi ke suatu tempat?” tanya Chan Sung. 



Chan Sung bergegas pergi ke hotel dan tak melihat papan nama, lalu teringat yang dikatakan Tuan Kim “Ke mana pun dia pergi, Pohon Bulan akan meletakkan akarnya di sana. Dan di sana berdiri Sanggarloka Bulan.” Ia masuk ke dalam ruangan yang sudah kosong.
“Dia pergi.” ucap Chan Sung kebingungan keluar dari hotel yang sudah pindah dan teringat yang dikatakan Man Wool sebelumnya  “Saat kau mengantarku, jangan merasa kesepian.”
Flash Back
Man Wool mengelus wajah Chan Sung mengaku tak peduli... jika tempat ini adalah pagar  atau penjara untuknya, karena menurutnya semua yang dimiliki adalah siksaan. Ia pikir  Tak begitu indah disiksa bersama  dan mengucapkan Selamat tinggal pada Chan Sung.
Chan Sung hanya bisa terdiam didepan hotel, seperti kebingungan mencari keberadaan Hotel Del Luna sekarang.

Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar