PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 05 Agustus 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Cheong Myung memandan bulan purnama dari atas kastil, Pengawal datang berternyata Kenapa ada di sana. Cheong Myung mengaku  Di sini pemandangan bulannya paling indah. Pengawal lalu memberitahu kalau Putri Song Hwa datang menemuinya lalu melangkah mundur.
Saat itu Putri Song Hwa dengan tatapan berkaca-kaca datang melihat Cheong Myung penuh pengharapan. Cheong Myung sempat menatapnya tapi tatapanya mengarah pada seseorang yan berlari kabur didepan matanya. 

Man Wool berjalan keluar dengan tatapan kecewa dan wajah ditutup oleh selendang, akhirnya menghela nafas panjang melempaskan penutup wajahnya. Tiba-tiba tanganya ditarik dari belakang, Man Wool kaget dan ternyata Cheong Myung yang datang.
“Kenapa kau pergi begitu saja? Bukankah kau datang ke kastil untuk menemuiku?” goda Cheong Myung. Man Wool dengan sinis mengaku bukan.
“Aku datang untuk mencuri. Penjaga bodoh yang jaga, jadi kupikir, ini malam yang tepat untuk mencuri.” Ungkap Man Wool
“Kupikir, aku telah menemukan orang yang merindukanku. Rupanya aku hanya bertemu pencuri.” Ejek Cheong Myung dan ingin tahu apa yang dicuri oleh Man Wool
“Ini milik orang yang sangat berharga. Aku kira kau datang untuk menemuiku karena tak muncul saat kau sedang minum.” Goda Cheong Myung menemukan botol minum milik Man Wool dengan tanda bulan yang diberi coretan.
“Lupakan. Sepertinya kau sedang sibuk merayu wanita itu. Jadi Pergilah.” Ucap Man Wool sinis.
Cheong Myung tak percaya kalau Man Wool ternyata melihatnya,  lalu memastikan kalau apakah memang ia yang  sungguh terlihat sedang merayunya. Man Wool hanya terdiam, Cheong Myung menegaskan kalau Wanita itu yang merayunya. Man Wool terlihat bisa bernafas lega.
“Baguslah. Bahkan kau mendapat minuman dari seorang wanita bangsawan. Yang ini lebih bagus Dan ini milikku. Aku pergi... untuk menyita ini. Sama seperti kau sudah mencuri apa yang ada di dalam sini.” Kata Cheong Myung
“Pulanglah. Para penjaga sangat waspada karena pasukan pemberontak, jadi sangat berbahaya. Aku akan membayar botolnya saat bertemu nanti.” kata Cheong Myung lalu berjalan pergi. Man Wool tak bisa menutupi rasa bahagianya. 
Man Wool mengingat kenangan dengan Cheong Myung berpikir-pikir Jika seperti ini, bukankah bunga pohon ini akan rimbun. Saat itu sebuah kuncup bunga muncul, Man Wool yakin kalau Chan Sung akan bertingkah lagi saat melihat ini.


Di sebuah toilet, Seorang pria melihat video wanita dalam sebuah kamar yang akan membuka baju. Ia terus menatap sampai si hantu berkata didepan layar “Apa Kau suka? Aku seksi, kan?” dan akhirnya berubah menjadi hantu jahat.
Si pria ketakutan dan akan kabur tapi tangan hantu bisa menariknya ke dalam toilet lalu membuat matanya memerah, ponsel pun terjatuh dilantai. Beberapa saat kemudian, pria itu dibawa masuk ke dalam ambulance. Yoo Na melihat si pria teringat sebelumnya sedang menonton video lalu pergi.
“Sedang apa pria itu di toilet wanita?” ucap seorang wanita berbisik, temanya yang lain berpikir pria itu pasti orang mesum.

Yoo Na mendengar  "Toilet wanita" langsung bergegas pergi, dan merasakan hawa dingin didalam toilet. Ia terlihat penasaran akhirnya menemukan sebuah ponsel yang tergeletak di lantai dan berpikir kalau semacam kerasukan.
“Rupanya kau hantu yang hidup di dalam tubuh manusia.” ucap Ma Go ke empat melihat Yoo Na dan langsung mencekiknya. Yoo Na tak bisa berkata-kata hanya bisa merasakan sakit.
“Kaukah yang baru saja melakukan itu? Pergilah ke Alam Baka. Ini adalah hukuman karena melanggar aturan dunia ini. Kau harus segera ditiadakan.” Kata Ma Go 4 terus mencekik Yoo Na.
“Bukan dia yang melakukannya. Dia hanyalah arwah... yang diputuskan untuk tetap hidup oleh Jang Man Wool. Dia bukan arwah jahat yang melukai manusia.” kata Malaikat Kematian datang.
“Kenapa arwah rendahan mengambil alih tubuh dan berkeliaran seperti ini?” ucap Ma Go tak percaya.
“Pemilik tubuh sudah meninggal karena pilihan bodoh orang tuanya. Jang Man Wool membiarkan arwahnya hidup dalam tubuh kosong. Initinya, dia tak melukai manusia.” jelas Malaikat.
“Jang Man Weol berprilaku aneh lagi.” Keluh Ma Go akhirnya melepaskan tanganya. Malaikat langsung menyuruh Yoo Na untuk pergi. 


Ma Go memberitahu Baru saja seorang manusia terluka karena hantu. Malaikat mengaku Dia adalah hantu yang dicari juga. Ma Go marah karna Hantu itu sudah melukai manusia, jadi jelas dia adalah arwah jahat. Ia menyuruh agar Lenyapkan segera sesudah menemukannya.
“Ma Go yang lain memerintahkanku untuk menemukan dan mengembalikannya ke tempat semula.” Ucap Malaikat.
“Apa Hotel Del Luna lagi?” keluh Ma Go kesal. Malaikat memberitahu kalau Hantu itu adalah tamu di sana.
“Saat hantu berkeliaran, kau harus menangkap mereka semua. Lalu, bawa mereka ke Alam Baka daripada membiarkan mereka beristirahat. Apa jalan Alam Baka merupakan jalan TOL? Kenapa mereka butuh tempat istirahat?” kata Ma Go kesal
“Kenapa dia harus membuat keputusan seperti itu dan mempercayakannya kepada arwah jahat seperti Jang Man Weol?” keluh Ma Go pada saudaranya sendiri.
“Sebenarnya, dia bukan arwah jahat. Dan juga, dia akan pergi ke Alam Baka segera.” Ucap Malaikat
“Aku dengar, orang yang akan mengantarnya ke Alam Baka sudah diutus ke sana. Apa Mereka ingin mengirim Man Weol dengan mudah ke Alam Baka? Arwahnya tak bisa pergi ke Alam Baka dengan mudah.” Ucap Ma Go sinis.
“Takdir yang na'as dengan hidup ini akan terulang. Dia akan menyakiti manusia lagi, dan dia akan dikirim ke Alam Baka sebagai arwah jahat.” Ucap Ma Go ke empat dengan wajah penuh amarah. 


Chan Sung mengantar seorang pria mengaku senang karena datang ke hotel mereka sesudah istirahat yang baik jadi Jika  menemukan istri yang meninggal bersamanya, mereka bisa pergi bersama. Ia pun harap  pria akan bersatu kembali dengan istrinya di Alam Baka.
“Jalan ke Alam Baka lewat sini. Aku akan mengantarmu.” Ucap Chan Sung akan pergi.
Tapi saat itu seorang wanita datang dengan pria muda diantar oleh Hyun Joong. Si pria melihat istrinya jalan dengan wanita lain.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya si istri kaget. Sang suami mengaku datang karena sudah mati.
“Apa kau tahu betapa aku mencarimu sesudah aku mati?” keluh sang suami.
“Apa Kau sudah mati juga? Kupikir kau selamat.” Kata sang istri kaget.
“Siapa pemuda itu? Apa kau berselingkuh dengan pemuda itu sesudah meninggal?” kata sang suami marah
“Jangan bicara banmal! Itu karena dia meninggal lebih awal. Tapi Dia tiga tahun lebih tua darimu!” kata  Sang istri dan memanggilnya  Oppa.
“kau bilang "Oppa"? Siapa kau? Jangan berani-berani menyentuhnya!’ teriak si suami marah
“Dia cinta pertamaku!” teriak sang istri, Suami tak terima melihat istrinya yang selingkuh mengumpat istrinya sudah gila.
“Ya, aku gila... Jangan berani-berani menyentuhnya, pergilah.” Kata sang istri melindungi pria yang terlihat muda.
“Aku akan membunuhmu!” teriak sang Suami, Chan Sung menahanya memberitahu mereka sudah mati jadi tak perlu membunuhnya.
“Lepaskan. Aku akan membunuhnya!” ucap sang suami mendorong Chan Sung.
Chan Sung tiba-tiba terpental jauh seperti di dorong oleh kekuatan lainya,Hyun Joong panik melihat Chan Sung memastikan keadaanya. Chan Sung dengan keadaan menahan rasa sakit mengaku baik-baik saja. Tiba-tiba Man Wool datang menyuruh membiarkan keduanya berkelahi. 
“Di hotel kami, kami menyediakan semua layanan keinginan tamu. Kalian sudah mati jadi Tak sulit bagi kalian untuk mati lagi. Bunuh dia semaunya sampai merasa lebih baik.” Ucap Man Wool memberikan kapak dan juga pisau.

“Nah,dengan apa kau ingin membunuhnya? Silakan pilih... Kau Suami, tusuk dan tikam. Lalu Isteri, kau tak bisa hanya diam... Pangkas dia dengan baik.” Kata Man Wool dan mempersilahkan keduanya perang. Chan Sung terlihat binggung.
“Kalian, akan ada banyak darah dan daging berceceran. Semuanya mundur selangkah.” Ucap Man Wool dan akhirnya semua mundur ketakutan.
“Kalian semua sudah mati. Tapi kalian bisa membuat rasa sakit yang mematikan pada arwah orang lain. Harap manfaatkan waktu sesuka hati kalian. Jadi Potong, tikam dan hancurkan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu kalian melepaskan dendam.” Kata Man Wool menantang.
“Apa yang kau lakukan? Saat seseorang berkelahi, harusnya kau menghentikan dan membujuk mereka untuk hidup dengan baik.” Kata sang suami marah pada Man Wool.
“Bagaimana bisa kalian hidup dengan baik? Kalian sudah mati. Kalian bahkan tak memiliki satu detikpun untuk hidup. Jadi Silakan lepaskan dendam kalian. Apa kalian saling tikam, atau mandi darah, nikmati sesuka hati. Sampai jumpa.” Kata Man Wool lalu pamit pergi
Akhirnya sang suami menjatuhkan pisau dan istri pun menaruh kampaknya. Hyun Joong langsung mengambilnya sebelum keduanya berubah pikiran. Chan Sung hanya bisa menatap Man Wool yang pergi karena melihat cara yang berbeda menyelesaikan masalah. 

Tuan Kim menceritakan Mereka adalah kekasih saat masih hidup dan itu sangat disesalkan, Nyonya Choi tahu Cinta pertama yang sangat dia cintai, ternyata sudah mati. Si wanita pun memilih akan menikah dengan asal pria siapapun.
“Perkelahian terjadi di depan pintu kematian.” Komentar Tuan Kim
“ Apa kau ingat terakhir kali saat para tamu yang punya masalah utang bertemu di sini dan menyebabkan keributan hebat? Mereka tak menggunakan uang sesudah kematian. Tapi mereka berkelahi seperti kucing dan anjing.” Keluh Nyonya Choi.
“Mau besar atau kecil, mereka memiliki kebencian. Berkelahi adalah cara melepaskan dendam.” Kata Tuan Kim
Pelayan datang memberikan Patbingsu yang sudah siap. Nyonya Choi mengeluh akan melepaskan dendam sang istri, karena ingin makan patbingsu yang dimakan dengan cinta pertamanya pada kencan pertama mereka. Tuan Kim menatap sang suami yang duduk sendiri dengan wajah lesu. 

Tuan Kim membawakan soju dan juga makanan, sang suami bertanya  Apa itu. Tuan Kim memberitahu itu adalah soju dan daging panggang yang disukai saat masih hidup dan dengar dari istrinya kalau  selalu menyiapkan makanana ini.
“Dia sangat jahat.” Ungkap Sang suami masih kesal. Tuan Kim pkir  Ini pertanyaan yang tak tepat untuk ditanyakan dalam situasi ini.
“Tapi apa kau tak memiliki seseorang di hatimu?” tanya Tuan Kim. Sang Suami mengaku tidak ada.
“Bagiku, istriku adalah cinta pertamaku. Rasanya seperti dia mengkhianatiku.” Ucap Sang suami. Tuan Kim menegaskan kalau pria itu sudah mati. 

Chan Sung ada di ruanganya, Hyun Joong bisa mengucap syukur karena  para tamu sudah tenang dan terngat Chan Sung di pukul. Ia menasehati agar Chan Sung harus berhati-hati terhadap hantu yang marah. Chang Sung mengaku Tidak terlalu sakit.
“Sakit bukanlah masalahnya. Tapi Kau dipukul dendam jahat.” Ucap Hyun Joong. Chan Sung bingung apa maksudnya "Dendam"
“Dendam tamu itu sudah memukulmu. Itu bisa berbahaya. Tapi, karena Ketua melihatnya, maka kau akan baik-baik saja.”ucap Hyun Joong. Chan Sung tak percaya Man Wool datang.
“Dia mungkin datang karena berisik. Apapun itu apabila para tamu berkelahi atau memiliki pertempuran berdarah, dia hampir tak pernah peduli soal itu. Tapi dia melangkah hari ini. Sepertinya dia melakukan itu karena khawatir kau akan dipukul lagi.” Ucap Hyun Joong.
“Itu... Aku tak akan terpukul lagi.” Kata Chan Sung seperti tersadar kalau Man Wool datang setelah ia terlempar. Man Wool marah melihat Chan Sung yang terjatuh.
“Karena kau dipukul hantu, maka kau harus menaburkan garam untuk menangkal pengaruh jahat.” Saran Hyun Joong lalu keluar dari ruangan.
“Katanya dia akan melindungiku, ternyata Dia benar-benar melindungiku. Tapi ini sedikit memalukan.” Ungkap Chan Sung lalu melihat surat yang masuk ke atas meja kerjanya.
Ia melihat sebuah buku yang bergambar Laut, lalu teringat yang dikatakn Man Wool “Lautan terlihat cantik. Aku sedikit sedih sekarang. Lautan terlihat lebih cantik daripada tadi.” 




Di kamar Man Wool sedang sibuk memoles kukunya, Chan Sung datang dengan wajah penuh amarah karena datang untuk memastikan sesuatu. Man Wool pikir Jika Chan Sung akan mengomel, menyuruh agar melakukan nanti karena Kukunya sedang  tampak sangat bagus.
“Jika ini hancur, kubunuh kau.” Ucap Man Wool lalu mengejek Chan Sung kalau tak percaya dipukuli oleh arwah seperti pecundang.
“Wahh.. Itu warna biru laut. Ini cantik, kan?” ucap Man Wool bangga memperlihatkan kukunya.
“Cantik tapi Sangat menyedihkan... Apa ini alasannya kenapa laut terlihat sedih? Apa Karena tak ada kapal pesiar?” kata Chan Sung memperlihatkan buku yang ditanganya.
“Ahh.. Sudah tiba rupanya? Ini dikirim dari Norwegia, jadi aku pikir akan memakan waktu. Tapi, tiba dengan cepat. Cepat Berikan.” Ucap Man Wool sudah tak sabar.
“Apa kau akan membelinya?” tanya Chan Sung, Man Woo pikir sudah menjual semua mobilnya jadi Setidaknya bisa menggunakan kapal pesiar.
“Kau tak punya tujuan untuk pergi dengan kapal pesiar itu.” Keluh Chan Sung
“Tentu saja, aku punya tempat tujuan... Apa sebutannya itu? Ahh  Benar, "The Fishermen and the City". Mereka berkeliling negeri dengan menggunakan perahu untuk menangkap ikan. Jangan khawatir. Aku punya banyak tempat tujuan.” Ucap Man Wool santai.
“Bagaimana dengan uangnya? Apa Kau mampu membelinya?” tanya Chan Sung
“Itu masalahnya. Lukisan harimau Baekdu itu. Apa tak ada yang mau beli? Coba jual dengan harga seperempatnya.” Kata Man Wool
“Kau tak boleh beli kapal pesiar. Jika kau ingin pergi memancing, aku akan membawamu ke lubang memancing di Pulau Wolmi. Kita bisa pergi dengan menggunakan mobil.” Ucap Chan Sung
Man Wool pikir Chan Sung sudah menjual semua mobilnya. Chan Sung menegaskan masih ada dua tersisa. Man Wool kaget karena setahunya  ada tiga. Chan Sung membenarkan kalau yang dimaksud tiga. Kaget lalu mengambil katalog ditangan Man Wool.
“Kau sudah Puaskan? Kalau begitu ayo pergi ke Pulau Wolmi. Aku akan cari restoran yang bagus juga. Aku akan... batalkan permintaan ini sendiri.” Ucap Chan Sung lalu beranjak pergi.
“Semuanya hancur dalam waktu yang tepat. Warna biru dan Pulau Wolmi tidak cocok. Pulau Wolmi terkenal karena perjalanannya, Hantu Pang Pang. Aku akan beralih ke warna yang lebih menonjol.” Man Wool lalu memilih warna untuk ke Pulau Wolmi.
Chan Sung keluar dari ruangan, senyumanya terlihat bahagia karena melihat tanda tangan di taruh bingkai dan masih tertulis “Jang Man Weol, aku mencintaimu.” 


Chan Sung pulang ke rumah mencari sesuatu, lalu langsung menaburkan ke badanya, sesuai dengan Hyun Joong yang menyuruh untuk menaburkan garam jadi menurutnya sudah cukup menghilangkan dendam dari arwah. Sanchez datang bertanya apa yang sedang dilakukan Man Wool
“Hyung... Apa Kau belum berangkat ke toko?” ucap Chan Sung kaget, Sanchez mengaku akan berangkat dan bertanya apa yang ditaburkan Chan Sung.
“Oh, garam.” Kata Chan Sung panik. Sanchez pun bertanya kenapa memakai garam, Apa ada masalah
“Aku dengar, garam bagus untuk mencegah pengaruh jahat.” Kata Chan Sung. Sanchez binggung apa itu "Pengaruh jahat"
“Kau tak berbicara soal Mi Ra, 'kan? Apa Mi Ra mencuri kartu kreditmu lagi? Apa dia meminjam uang atas namamu?” kata Sanchez panik
“Ya, Mi Ra melakukan itu padaku waktu dulu. Aku baru ingat betapa marahnya aku.” Kata Chan Sung seperti hilang ingatan sejenak.
“Hei, lupakan menaburkannya. Ada garam pink Himalaya. Apa kau mau?” kata Sanchez
“Aku tak perlu menggunakan garam sebagus itu untuk melakukan ini. Garam dapur sudah cukup.” Ucap Chan Sung.
Sanchez ingin membantu Chan Sung agar bisa menaburkan garam juga, Chan Sung mengeluh kalau garamnya Terlalu banyak dan tak sedang membuat kimchi. Sanchez menghentikan menaburkan garam karena tak keluar.
“Apa Man Wool memesan kapal pesiar?” tanya Sanchez. Chan Sung memastikan kalau Sanchez mengenalkan perusahaan kapal pesiar di Norwegia.
“Aku mengunggah foto kapal pesiarku di media sosial, lalu dia melihat itu dan bertanya di mana aku membelinya, jadi kuberitahu. Apa Dia akan membeli yang mahal? Dia adalah pemilik hotelmu, Dia pasti sangat mampu.” Ucap Sanchez bangga
“Bahkan Aku akan membiarkan dia bergabung dengan klub kapal pesiar kami juga.” Kata Sanchez. Chan Sung tak percaya kalau Man Wool akan ebrtemu Klub kapal pesiar dan juga Klub sosial orang kaya.
“Ini akan membantu bisnisnya juga. Dia tak berkencan dengan siapa pun, kan?” ucap Sanchez. Chan Sung heran Sanchez mengatakan hal itu.
“Aku ingin mengenalkannya dengan salah satu anggota kami. “ ucap Sanchez
“Jika klub kapal pesiar, kau hanya harus naik kapal. Kenapa kau mengenalkan orang-orang itu?” keluh Chan Sung.
“Orang-orang bertemu mitra untuk bisnis dan kehidupan mereka di klub semacam itu. Di situlah aku bertemu Veronica. Lalu Bagaimana menurutmu? Bukankah dia pasangan yang cocok untuknya?” ucap Sanchez memperlihatkan sebuah foto.
Chan Sung melihat pria bertelanjang dada duduk diatas kapal pesiar, lalu berkomentar pria terlalu kurus. Sanchez memperlihatkan foto yang lainya.  Chan Sung memberitahu Jang Man Wool suka orang seperti Kim Joon Hyun yaitu Orang yang bisa makan lima pangsit sekaligus.
“Begitukah? Kalau begitu, bagaimana dengan dia? Dia lumayan, 'kan?” kata Sanchez memperlihatkan foto lainya.
“Dia terlihat terlalu muda.” Komentar Chan Sung, Sanchez memberitahu kalau pria itu berusia 30.
“Jang Man Wool lebih tua dari yang kau pikirkan. Tak peduli apa yang kau kira, dia lebih tua dari itu. Dia terlalu muda.” Tegas Chan Sung
“Kalau begitu, siapa yang akan cocok dengannya?” ucap Sanchez mencari foto pria lainya.
“Hyung, Jang Man Wool tak punya uang untuk membeli kapal pesiar. Dia tak memenuhi syarat menjadi bagian dari klub. Jadi, jangan mengenalkannya pada mereka. Jangan lakukan itu” tegas Chan Sung
“Jika begitu, dia dapat bergabung dengan klub tenis atau golf kami bukannya kapal pesiar, atau...” kata Sanchez bersikukuh.
“Sanchez... Sejak kapan kau begitu suka pada berolahraga? Kau olahragawan. Tapi, Jang Man Weol tak tertarik pada olahraga. Jadi Lupakan.” Kata Chan Sung dengan nada tinggi dan ingin tahu keberadaan garam pink Himalaya.
Sanchez menunjuk ke arah dapur, Chan Sung pun pergi mencari garam. Sanchez pikir Chan Shun memang sangat menyukai Man Wool lalu mengeluh karena temanya sduah membuat kekacauan di ruang tengah dan tersadar kalau bukan garam tapi gula yang ditaburkan. 


Yoo Na terlihat pucat saat masuk ke kelas melukis, semua sibuk melukis buak kesemek. Ia memegang lehernya ada bekas kecikan yang membiru lalu teringat yang dikatakan Ma Go “Ini adalah hukuman karena melanggar aturan dunia ini. Kau harus segera ditiadakan.” Lalu saat itu Yoo Na bisa merasakan hantu remaja dibelakangnya berkomentar.
“Dia menjadi sangat lemah.” Komentar Hantu pria dan Hantu wanita mengatakan akan mengambil alih tubuhnya.
Yoo Na langsung menjerit ketakutan meminta agar tak melakuka padanya, lalu berlari menjatuhkan kanvas milik temanya. Semua anak murid binggung melihat tingkah Yoo Na yang ketakutan, Yoo Na akhirnya bersembunyi didalam lemari.
“Apa dia baik-baik saja? Apa dia sungguh gila? Haruskah kita memanggil guru? Hei, kita harus menelepon 911. Haruskah kita berbicara dengannya? Mungkin dia sungguh melihat hantu.” Ucap Beberapa teman Yoo Na
“Bisakahkah kalian minggir?” ucap Hyun Joong akhirnya datang, Yoo Na ketakutan terus menutup pintu.
“Yoo Na , ini aku... Sekarang kau bisa keluar... Tak apa.... Ayo.” Kata Hyun Joong memastikan. Yoo Na akhirnya keluar dengan tubuh yang lemah.
“Apa ada tempat beristirahat?” tanya Hyun Joong, temanya memberitahu ada di ujung lorong. Hyun Joong mengucapkan Terima kasih dan mengendong Yoo Na pergi. 


Akhirnya Hyun Joong membawa Yoo Na di ruangan UKS, dan melihat ada luka di lehernya dan berpikir Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya. Ia sedih melihat Yoo Na terlihat sakit. 

Man Wool mengantar Arwah yang pergi dan bertemu dengan malaikat, membahas kalau Ma Go keempat yang melukai magang mereka yaitu yang keempat memakai gaun hitam dengan nada sinis. Malaikat meminta Man Wool jangan berani menghitung dewa.
“Meskipun terlihat berbeda, mereka bersatu dengan rencana yang lebih besar.” Tegas Malaikat.
“Bukankah bodoh mengatakan bahwa mereka punya rencana yang lebih besar saat mereka tak muncul dengan cara yang manusia inginkan? Apa yang diinginkan Ma Go adalah hantu pendendam yang tinggal sebagai tamu di hotel. Jika Ma Go menemukannya, akankah dia menyingkirkannya?” kata Man Wool
“Ma Go yang lain ingin membuatnya beristirahat.” Tegas Malaikat.
“Rencana yang lebih besar dari para dewa selalu begitu membingungkan. Semua yang kau lihat sama saja. Yang pertama yang ingin aku mati dan yang keempat yang ingin menghancurkanku setelah aku menjadi arwah jahat...” keluh Man Wool
“Kau benar, mereka semua dewa. Tapi menurutmu siapa yang lebih kuat? Yang pertama, atau yang keempat?” ejek Man Wool
“Jangan berani menghitung para dewa.” Ucap Malaikat. Man Wool mengeluh Perkataan malaikat itu membosankan.
“Siapa pun yang lebih kuat, mereka hanya memiliki satu tujuan. Bagaimanapun, aku harus pergi dari sini.” Ucap Man Wool lalu berjalan pergi. 


Hyun Joong datang berkumpul dengan yang lainnya memberitahu  Ada sesuatu yang aneh dari ponsel Yoo Na. Nyonya Choi pikir Sepertinya tamu di Kamar 13 melukai manusia dengan menyebarkan video melalui jaringan. Man Wool pikir mereka hanya akan tahu saat menonton videonya.
“Tapi untuk memanggil arwah, kita harus menggunakan manusia sebagai umpan. Siapa yang akan kita pakai?” ucap Nyonya Choi
“Tidak ada yang datang ke pikiranku. Tapi Bukankah hanya ada satu orang di sini yang bisa kita gunakan sebagai umpan?” kata Tuan Kim
“Panggil Chan Seong.” Kata Man Wool dengan wajah penuh keyakinan. 

Chan Sung melihat di layar ponsel dan langsung menolaknya, Man Wool langsung menatap sinis.  Chan Sung berkomentar Berdasarkan apa yang dikatakan di obrolan grup, jadi yakin itu adalah rekaman seks yang direkam tanpa persetujuan.
“Merekam Video konten tersebut merupakan pelanggaran pidana, begitu juga menontonnya. Aku tak akan pernah menonton hal seperti ini.” Tegas Chan Sung
“Pria yang luar biasa... Kau pria yang cerdas.” Ucap Man Wool memberikan tepuk tangan seperti tanda mengejek.
“Tapi kau harus berani. Kita harus menemukan hantu.” Kata Nyonya Choi Chan Sung terlihat mulai serius, memastikan kalau dengan menonton video.
“Itu milik tamu yang tingal di Kamar 13. Kita harus membukanya untuk memanggil arwah.” Jelas Nyonya Choi
“Maka, maksudmu tamu sudah mendendam sesudah terlibat dalam insiden seperti video di ponsel ini?” ucap Chan Sung
“Video itu mungkin tak pantas, atau mungkin menakutkan. Apa kau Ingin coba?” kata Man Wool. 
Chan Sung akhirnya melihat Link bertuliskan [Video yang menjadi viral online? Aku belum menontonnya.] dengan wajah tegang lalu melonggo binggung karena Kamarnya kosong dan Tak ada apa-apa. Semua langsung berdiri dibelakang Chan Sung untuk memastikan.
“Yoo Na bilang, dia merasakan sesuatu saat telepon berdering.” Ucap Hyun Joong binggung.
“Benar dia di sini.” Kata Man Wool tiba-tiba sudah ada di dalam kamar dan terlihat di layar ponsel.
“Aku masih bisa merasakan dendam hantu di sini. Dia pencipta ruangan ini.” Ucap Man Wool
“Jadi, maksudmu ini bukan konten yang divideokan secara ilegal?” tanya Chan Sung memastikan.
“Tidak, ini hanya kamar yang dibangun oleh arwah. Pasti ada beberapa lagi yang seperti ini.” Kata Man Wool
“Yoo Na bilang, dia merasakan sesuatu yang menakutkan bahkan sebelum pria itu memutar video.” Ucap Hyun Joong
“Dia mengirim video hanya ke targetnya., Maka pasti ada yang berikutnya.” Ucap Man Wool. Tuan Choi ingin tahu Di mana dia sekarang.
“Mungkin dia sudah mengirim video kamar yang terlihat seperti ini ke target berikutnya. Dan dia harus menunggu seorang pria untuk memutar video, lalu, dia akan membunuh pria itu.” Kata Man Wool yakin didepan layar ponsel. 

Seorang pria menatap ponselnya saat makan, sang istri meminta agar meletakan ponselnya saat kau bersama Mi Ran. Si pria mengaku kalau ada pekerjaan jadi harus mengirim sesuatu ke klien dan bergegas masuk ruang kerja sambil mengambil mangkuk mie yang baru matang.
Ia melihat di obrolan grup terlihat video hantu di kamar dan siap melihatnya, tapi si hantu kembali menganggu. Si pria ketakutan menahan agar tak ditarik oleh si hantu, tapi kekuatan hantu pendendam lebih kuat akhirnya bisa memasukan wajah si pria ke dalam kuah panas.
Si pria kesakitan dengan wajah ke dalam mangkuk panas, dan akhirnya tergeletak dengan mata yang memerah. Istrinya masuk ruangan panik melihat sang suami dan menutup mata anaknya agar tak melihatnya. 

Chan Sung bertemu dengan kakak korban di cafe. Sang kakak menceritakan sudah lima tahun sejak adikny meninggal, tapi videonya masih ditemukan secara online. Ia pikir Chan Sung pasti sudah tak asing lagi jika sudah melihat kasus korban video tersebut.
“Tak mungkin kita bisa mendapatkan video dari internet.” Kata Chan Sung. Si kakak membenarkan.
“Apa orang yang membagikan video itu dihukum?” tanya Chan Sung. Si kakak mengeluh tentang pelaku yang Dihukum.
“Yang mereka lakukan hanyalah membayar denda saat Ga Young meninggal.” Ucap Kakak Ga Young.
“Apa orang ini terlibat dengan insiden itu?” tanya Chan Sung memperlihatkan sebuah foto pria.
“Dia senior adikku... Video itu dibagikan dalam obrolan grup. Di situlah video itu bocor.” Cerita Kakak Ga Kyung. 


Flash Back
Ga Kyung masuk ke dalam ruang kelas, beberapa pria berkumpul sambil melihat ponsel. Lalu mereka menunjuk ke arah Ga Kyung sambil menonton video di ponsel, Ga Kyung seolah tak peduli hanya membuka bukunya.
“Orang-orang di kampus yang dia temui setiap hari menonton video bersama.” Cerita Ga Kyung.
“Apa kau ingat siapa yang menonton video itu?” tanya Chan Sung. Kakak Ga Kyung pikir tak mungkin bisa melupakanya.
“Aku ingat namanya satu per satu. Seandainya saja salah satu dari mereka memberitahu kami soal video tersebut, maka kami akan mencegahnya menyebar secara online. Maka mungkin adikku tak akan meninggal.” Cerita Ga Kyung sedih
“Adikku mengunci diri di kamarnya seperti orang gila dan mencari di internet untuk melihat apa dia bisa menemukan lagi video dirinya. Dia perlahan-lahan sekarat.” Cerita Ga Kyung
Flash Back
Ga Kyung mencari dalam forum lalu melihat subject [Ratu Teknik Mesin Akan Menunjukkan Kepunyaannya.] wajahnya langsung panik karena melihat tubuhnya yang direkam tanpa sepengetahuan dirinya.
“Sebagai arwah, dia pasti dalam damai bebas dari rasa sakit. Benarkan?” ucap sang kakak. Ga Kyung terlihat sebagai arwah penasaran hanya bisa menangis.
“Aku pun berharap demikian.” Kata Chan Sung dengan tatapan penuh harapan. 


“Orang yang merekam video dan menjualnya juga merupakan anggota obrolan group. Menariknya kini pria itu memiliki platform video-sharing, menghasilkan banyak uang dan menjalani kehidupan terbaiknya.”
Seorang pria turun dari mobil, sebagai seorang CEO Perusahan berbicara lebih dulu di lobby. Chan Sung melihat dari kejauhan, mengakui pria itu  benar-benar menjalani kehidupan terbaiknya jadi ingin membunuhnya. Man Wool datang menyuru Chan Sung agar Jangan marah, karena hanya Buang-buang tenaga.
“Ini enak, kau cobalah.” Ucap Man Wool memberikan sisa kue di toples. Chan Sung menolak karena melihat hanya tinggal satu keping.
“Yang terakhir selalu yang terbaik... Coba Lihat? Arwah pendendam meninggalkan yang terbaik untuk yang terakhir juga.” Kata Man Wool
“Itu sebabnya aku yakin dia akan datang padanya. Yang perlu kita lakukan hanyalah membawa ponselnya ke hotel sebelum video dikirim.” Ucap Chan Sung yakin.
“Entah... Apa kau pikir dia benar-benar akan meninggalkan target terakhir dan mengikuti kita?” kata Man Wool dan akhirnya si pria masuk ke dalam gedung.
“Aku tak percaya dia sangat kaya sesudah melakukan hal buruk seperti itu. Hidup ini tak adil.” Kata Chan Sung kesal
“Itu sebabnya aku tak suka hidup... Seperti yang kukatakan, yang terakhir selalu yang terbaik.” Komentar Man Wool memakan kue terakhir lalu berjalan pergi.

Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar