PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 28 Juli 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Young Joon duduk di sofa, merasa galau karena Mi So tak menghubunginya juga. Ia duduk dengan tegap memikirkan kalau Mi So mabuk berat seperti terakhir kali, jadi tak bisa biarkan pria lain melihat betapa menggemaskannya saat mabuk.
“Aku harus menjemputnya.” Ucap Young Joon keluar membawa jaketnya, tapi memilih duduk kembali.
“Tidak, jangan. Aku tak peduli... Kali ini adalah kesalahannya.” Kata Young Joon kembali duduk. 

Mi So duduk sendirian dihalte bus, mengakui kalau semua adalah salah karena tak seharusnya membawanya ke kafe yang pernah didatangi saat kencan buta. Ia lalu mengingat sebelumnya yang membuat Young Joon marah.
Flash Back
“Kau bisa Fokus, tidak? Sekarang memilih panci lebih penting dibanding pemilihan rencana bisnis.” Ucap Young Joon terlihat kesal karena Mi So malah sibuk dengan ponselnya.
Mi So juga datang telat dan membuat Young Joon menunggu lama. Young Joon mengatakan kalau Tuan Jang yang bersediamenunggu lebih lama, tapi ia tak sanggup melihat mereka menunggu lebih lama karena tak enak.
Mi So merasakan kalau semua yang dilakukan tadi memang membuat Young Joon kecewa, tapi menurutnya Ini bukanlah pernikahan yang Young Joon lakukan sendiri.

Young Joon berusaha menahan rasa penasaran berbaring ditempat tidur, saat itu pesan masuk dari Mi So “Bos, datanglah sebentar ke ruang tamu.” Ia berpikir apakah maksud ruang tamu adalah ruang tamu dirumahnya.
Akhirnya Young Joon menuruni tangga tak melihat siapapun, Mi So tiba-tiba keluar dengan gaun pengantin. Young Joon kaget melihatnya bertanya apa yang terjadi.
“Hari ini fitting baju pengantin, jadi aku ingin tepati janji itu. Aku pergi menyewa gaun ini dan menata rambutku pada jam segini. Aku sungguh lakukan sebisaku Untuk memperbaiki segala kesalahan yang kuperbuat. Jadi kumohon terimalah permintaan maafku yang tulus... dan memaafkanku, ya?” ucap Mi So dengan wajah memohon.
“Aku sudah memaafkanmu sejak aku melihatmu kemari. Dibanding yang bisa kubayangkan, kau tampak lima triliun kali lebih cantik.” Komentar Young Joon mengoda.
“Tapi... Mulai sekarang kau harus lebih hati-hati. Aku punya ingatan yang luar biasa, jadi setiap waktu aku lewat tempat itu, Aku akan mengingat kenangan itu. Meski 10 tahun dari sekarang, bukan, 20 tahun berlalu... Ahh.. Sebenarnya, sampai hari aku mati... Mungkin saja sampai aku di akhirat.” Kata Young Joon
“Kalau begitu, Kau bisa Ingat ini sampai hari kau tutup usia.” Kata Mi So langsung mendekat dan mencium Young Joon.
“Dan ada lagi hal lain yang perlu kau ingat. Melihatmu sekarang yang sedang marah karena cemburu membuatku semakin menyukaimu.” Akui Mi So, Young Joon akhirnya memeluk Mi So
“Aku tak akan melepasmu sampai akhir hayatku. Meski perasaanmu padaku berubah. Aku tak akan melepasmu. Jadi Kuatkan dirimu, oke?” kata Young Joon, Mi So dengan senyuman mengatakan kalau akan kuat. Keduanya berpelukan dengan erat. 

Di tangga darurat
Se Ra dan Tuan Yang kembali bertemu tapi keduanya seperti canggung. Tuan Yang bertanya apa yang ingin dikatakan Se Ra sekarang,  Se Ra meminta maaf pada Pahlawannya soal kemarin. Tuan Yang mengaku tak masalah tapi wajahnya masih cemberut.
“Jangan marah padaku lagi, kumohon? Mari kita kembali seperti semula. Sayangi Se Ra seperti sedia kala, oke?” rengek Se Ra sambil memegang tangan Tuan Yang, senyuman Tuan Yang sedikit terlihat. 

Tuan Jung dan Tuan Park menuruni tangga sambil mengeluh kepanasan, Se Ra panik kembali memiting Tuan Yang dengan memperingatakan agar bisa berhati-hati untuk tak melakukan satu kesalahan lagi jadi akan memutar lengannya yang lain juga. Tuan Jung kembali kaget.
“Ada masalah apa, Nn. Bong? Kurasa itu tak benar-benar dibutuhkan.” Ucap Tuan Jung. Se Ra menyuruh keduanya pergi saja.
“Hei, ayo kita bergegas keeluar dari sini. Kalau tidak, Tn. Yang bisa mati. “ kata Tuan Park
“Tn. Yang, hubungi aku kalau kau ingin minum.. Nona Bong.. Semakin hari kau semakin ganas.” Kata Tuan Jung lalu keluar dari tangga darurat. 

Se Ra langsung melepaskan tanganya kembali meminta maaf pada pahlawanya, dengan memastikan kalau lenganya baik-baik saja. Tuan Yang mengaku Lengannya baik-baik saja Tapi ada sesuatu yang tak baik-baik saja. Se Ra binggung bertanya apa itu.
“Kurasa hubungan kita kurang ketulusan... Kau tahu, aku tak yakin, apa kau benar-benar suka padaku” ucap Tuan Yang .
“Astaga, kenapa kau bicara begitu?” kata Se Ra merasa bersalah.
“Kau membawaku ke restoran yang pernah kau kunjungi bareng mantan seolah itu bukan masalah besar. Dan di kantor, kau ingin menyembunyikan hubungan kita. Semua itu bukti kalau perasaanmu padaku tak tulus.” Kata Tuan Yang
“Kenapa kau berkata seperti itu?” ucap Se Ra sedih, Tuan Yang seperti tak ingin membahasnya memilih pergi karena harus kembali bekerja.
“Kalau begitu ayo kita umumkan.” Kata Se Ra, Tuan Yang tiba-tiba kembali melongokan kepalanya, wajahnya tersenyum. 


Akhirnya keduanya masuk ke dalam ruangan, Se Ra meminta perhatian karena punya pengumuman penting. Semua hanya menatap tapi tetap sibuk dengan pekerjaan. Tuan Yang mengaku kalau ia dan Se Ra  berkencan. Semua hanya terdiam seperti tak peduli.
“Kami sudah tahu.” Kata Tuan Ko, Keduanya melonggo kaget.
“Kami semua sudah mengetahuinya. Jadi jangan khawatirkan apapun dan berbahagialah.” Kata Young Ok
“Dan tolong berhenti lakukan hal aneh di tangga darurat.” Komentar Tuan Park.
Keduanya tersenyum bahagia langsung saling memegang tangan, seperti dunia milik mereka berdua walaupun terjadi kekacauan di dalam ruangan. 


Mi So dan Young Joon sedang memilih bentuk tempat bulan madu, Lalu Mi So bertanya yang mana yang paling disukai. Young Joon mengatakan yang tak peduli pergi kemana saja, karena menurutnya Lagipula mereka tak akan meninggalkan hotel.
“Kenapa tidak? Apa yang ingin kau lakukan di dalam hotel?” ucap Mi So binggung, Young Joon langsun memperlihatkan mata nakalnya. Mi So langsung terlihat malu.
“Kau panggil aku "Bos." Sampai kapan kau akan memanggilku begitu? “ ucap Young Joon mengejeknya. Mi So yang kesal langsung memukul dengan kesal sampai Young Joon terjatuh.
“Pernikahan kita tinggal 2 minggu lagi. Biarkan aku hidup sampai saat itu sehingga aku bisa jalan menyusuri altar.” Ucap Young Joon.
“Bos, apa kau baik-baik saja?” kata Mi So tak enak hati, Young Joon meminta agar meniup tempat yang sakit. Mi So pun terpaksa melakukanya, Young Joon bisa tersenyum bahagia. 

Young Joon duduk di kamarnya menyilang kembali tanggalya dan melihat  tangga 26, Hari H menuju pria menikah jadi  tinggal 13 hari lagi. Ia merasa kalau  Waktu berjalan begitu lambat
“Cepatlah jalan! Aku ingin langsung ke hari-H. “ kata Young Joon berusaha meniup agar bisa bergerak.
D- 12 à Mi So bangun dengan wajah bahagia lalu menatap sapi yang ada disampingnya lalu berbicara pada Sapi pekerja keras, kalau Dalam beberapa hari lagi, tak akan tidur disampingnya lagi.

D -11 à Young Joon memasak telur didapur, mengatakan kalau harus latihan menyiapkan sarapan unuk Mi So.
D- 10 à Mi So berbaring seperti sedang berbicara dengan Young Joon ang ada disampingnya karena pasti lelah dan harus mengantarnya pulang setelah kerja lembur Young Joon mengaku bisa tangani kelelahan tapi merasa sulit harus pulang kerumah sendirian.
“Aku juga... Kurasa pilihan tepat menikah lebih awal.” Ungkap Mi So dan terlihat Young Joon tinggal di rumah masing-masing dan berbicara di telp.
“Itu adalah ide cemerlangku, Itu ideku menikah lebih awal.” Kata Young Joon bangga.
D – 8 à Mi So memint perhatian pada semua rekan kerjanya kalau ingin membagikan undangan pernikahan. Semua berteriak bahagia dan langsung mengucapkan selamat, Mi So tersenyum sambil tersipu malu. 



D-1
Young Joon menyuruh Mi So pulang karena mereka akan meniah jadi bisa  istirahat. Mi So pikir Young Joon saja tak istirahat maka ia juga tak mau melakukanya. Young Joon merasa terdengar seperti Mi So yang  tak ingin berpisah denganya meski sejenak. Mi So mengaku seperti itu.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Mi So melihat Young Joon mengambil ponsel Mi So
“Aku tak suka ini.” Kata Young Joon pada layar ponsel Mi So lalu mengubahnya menjadi “Suamiku”. Mi So hanya bisa tersenyum melihatnya, Young Joon pun juga seperti senang bisa menganti nama panggilan di ponsel Mi So.

Mi So menemui Tuan Jung kalau akan meringkas proyek yangsedang ditangani Young Joon beserta daftar orang-orang yang terlibat. Tuan Jung mengeluh Mi So yang masih bekerja keras sehari sebelum pernikahannya, Mi So pikir harus merampungkan semuanya sebelum pernikahan.
“Kau bisa-bisa harus bekerja saat bulan madu kalau seperti itu... Hei.. Aku peringakan kalian. Selagi mereka bulan madu, Apapun yang terjadi, Jangan hubungi Nn. Kim. Apa Kalian paham?” kata Tuan Jung, Semua menganguk mengerti.
“Pergilah bulan madu dengan hati yang tenang dan lakukan semua yang kau inginkan. “ kata Tuan Jung, Mi So mengucapkan terimakasih dengan wajah tersipu malu lalu berjalan pergi. 



Young Joon mengemudikan mobil melihat Mi So yang akhirnya bekerja seharian dan itu Benar-benar sulit dipercaya. Mi So juga merasa Young Joon melakukan hal yang sama, karena harus pastikan semuanya ditangani dengan baik selagi Young Joon tak berada ditempat.
“Karena kau sudah bekerja keras, aku akan berikan bulan madu terbaik.” Ucap Young Joon.
“Sepertinya aku tak akan bisa tidur nyenyak malam ini.” Kata Mi So
“Apa kau ingin aku menemanimu demi hari esok yang indah? Apa kita putar arah dan ke rumahku?” ucap Young Joon penuh semangat.
“Maaf, tapi aku harus bertemu dengan kakak-kakakku. Aku ingin menghabiskan malam ini dengan mereka.” Kata Mi So
“Kenapa kau menemui mereka? Kau akan bertemu mereka besok.” Ucap Young Joon heran
“Kau seharusnya menghabiskan malam sebelum pernikahan bersama keluarga.” Komentar Mi So, Young Joon menganguk mengerti.
“Kalau begitu aku dengan senang hati mengizinkanmu bersama mereka.” Ucap Young Joon. 


Mi So datang ke tempat kakaknya yang sudah menunggu, Pil Nam memberitahu kalau Ayah juga akan datang, Mi So pun terlihat senang lalu ingin menuang Soju, tapi Pil Nam melarang karena calon Pengantin tak boleh minum dan harus makan timun saja supaya besok bisa memakai gaun. Mi So pikir benar juga.
“Apa persiapannya sudah selesai? Aku menawarkan bantuan tapi kau tak mau. Kau harus menghubungi kami saat pindah nanti.” ucap Pil Nam
“Aku belum berkemas.. Aku ingin berkemas selagi kami pergi bulan madu.” Kata Mi So
“Rumah itu akan terasa aneh setelah kau pergi.”ucap Wol Hee, Mi So juga memikirkan yang sama.
“Astaga, aku tak menyangka adik kecilku akan menikah.” Ungkap Pil Nam, Mi So meminta kakaknya agar tak berkata seperti ituseakan kita tak akan jumpa lagi saja.
“Alangkah lebih baik kalau ibu masih hidup, ya? Kapanpun kau menggelar hari penting dalam hidupmu, Ibu tidak ada disana, saat aku memikirkan itu...” ucap Pil Nam dengan mata berkaca-kaca., Mi So pikir kakaknya juga merasakan hal yang sama.
“Karena kau yang paling muda, aku merasa sedih. Tak masalah aku kehilangan ibu. Tapi aku sangat sedih, kau harus kehilangan ibu.” Ucap Pil Nam
“Bagiku kalian berdua adalah sosok ibu. Sejak aku masih kecil, Kalian menyuapi dan memandikanku, menyiapkan bekal. Kalian masih kecil juga, tapi kalian bekerja keras mengisi peran ibu. Aku juga tahu itu... Terima kasih, kakak-kakakku.” Ucap Mi So tak bisa menahan tangisnya,
“Mi So, kau harus hidup dengan baik. Dapatkan semua kasih sayang yang tak kau dapatkan melalui keluarga yang sempurna. Berbahagialah, adikku tercinta.” Ucap Pil Nam 


Semua tiba-tiba langsung menangis haru,  Mi So langsung segera menghapusnya. Tuan Kim datan menyapa semua anaknya, Mi So kaget melihat rambut ayahnya yang pendek, Tuan Kim mengatakan kalau Mi So akan menikah besok.
“Banyak orang yang akan menyaksikan, aku tak ingin mempermalukanmu.” Jelas Tuan Kim
“Ayah, katamu rambut panjang itu adalah kebanggaan penyanyi rocker. Dan kau tak bisa memotongnya.” Ucap Mi So
“Rambut adalah kebanggaan penyanyi rocker. Tapi kau adalah kebangganku juga. Aku tak ingin melakukan hal yang bisa melukaimu.” Kata Tuan Kim,  Mi So makin terharu.
“Jangan menangis... Rambut ini akan tumbuh lagi. Semangat rocker yang tiada akhir.” Kata Tuan Kim lalu mengajak minum bersama. 

Nyonya Choi menerima telp, merasa tak enak hati karena menurutnya cukup memberi selamat saja tapi mengirimkan hadiah yang begitu berharga dan mengucapkan Terima kasih lalu menitipkan salam pada suaminya. Sung Yeon pikir kalau itu hadiah untuk Mi So.
“Ya, dari Ny. Kim, istri Ketua Konstruksi Taeyang. Dia sedang perjalanan bisnis ke luar negeri, jadi tak bisa datang ke pernikahan. Sehingga dia mengirimkan ini sebagai gantinya.” Ucap Nyonya Choi


“Ngomong-ngomong, apa Mi So akan merasa tak nyaman menerima hadiah seperti ini?” kata Tuan Kim
“Aku merasa seperti itu juga. Kurasa sementara ini kita harus lebih menghargai keinginannya. Kalau begitu tak ada pilihan lagi. Aku harus memakainya.” Kata Nyonya Choi akhirnya yang memakai sekotak perhiasan.
Sung Yeon dan Tuan Kim saling melirik, Nyonya Choi merasa perhiasan it cocok denganya. Saat itu Young Joon datang, Nyonya Choi tak percaya kalau Young Joon akhirnya pulang kerumah sehari sebelum pernikahannya.

“Kau sebaiknya habiskan hari sebelum pernikahan bersama keluarga, makanya aku datang untuk menyapa kalian.” Kata Young Joon, Tuan Lee melonggo bingung.
“Membesarkan anak cukup sulit, Dan kalian sudah membesarkanku dengan sangat baik, jadi aku ingin mengucap terima kasih untuk itu.” Kata Young Joon.
“Apa karena kami dapatkan menantu yang baik? Putra lancang kami baru saja berterima kasih memakai kalimat yang lembut.” Ucap Tuan Lee tak percaya, Sung Yeon pun tak percaya mendengarnya.

Sung Yeon dan Young Joon duduk bersama,Sung Yeon mengetahui besok hari pernikahan adiknya jadi mengucapkan  Selamat atas pernikahannya. Young Joon tahu kakakya itu akan segera berangkat dan bertanya apakah akan kembali ke Perancis. Sung Yeon mengatakan tidak pergi kesana.
“Aku akan berkelana kemanapun kaki membawaku.” Kata Sung Yeon, Young Joon bingung apa maksudnya.
“Aku ingin menemukan jati diri melaui perjalanan ini. Aku akan berkelana sampai lelah dan kembali ke tempatku. Kurasa saat itu aku bisa jadi lebih baik.” Ucap Sung Yeon, Young Joon menganguk mengerti.
“Kalau begitu, apa kau akan kembali dengan buku baru?” tanya Young Joon, Sung Yeon pikir itu mungkin saja.
“Aku akan menunggumu.” Kata Young Joon lalu binggung dengan tatapan Sung Yeon yang berbeda dan menanyakan alasanya.
“Karena ini pertama kalinya kau berkata seperti itu.” Kata Sung Yeon
“Aku merasa tak ingin mengecewakanmu.” Ucap Young Joon, Sung Yeon berjanji akan berusaha.
“Oh ya, terima kasih hadiah pernikahannya. Kau dapatkan kekayaan karena royalti, jadi kau beri kami hadiah besar.” Kata Young Joon
“Aku memberitahu orang tua untuk tidak menerima bunga saat pernikahan besok. Kurasa ayah dan ibu belum mengetahuinya.” Ucap Sung Yeon, Young Joon binggung apa maksudnya Bunga
“Kenapa tidak boleh?” tanya Young Joon, Sung Yeon heran Young Joon menanyakan hal itu.
“Mi So alergi pada bunga.” Kata Sung Yeon, Young Joon terkejut karena baru mengetahuinya. 


Mi So tak bisa tidur dengan dua kakaknya yang tidur dilantai, Young Joon mengirimkan pesan “Aku sudah suruh panita mengganti bunga dan buket dengan bunga buatan. Maafkan aku tidak tahu kalau kau alergi bunga. Aku akan lakukan yang terbaik untuk lebih mengenalmu.” Mi So tersenyum membacanya.
“Terima kasih. Aku juga akan berusaha untuk lebih mengenalmu. Suamiku.”  Young Joon membaca pesan Mi So seperti jatuh pingsan karena di panggil suami.
“Sudah lewat tengah malam. Hari ini hubungan kita sebagai kekasih berakhir. Dan menjadi pasangan menikah dimulai. Terima kasih sudah membuatku terjual.” Balas Young Joon tetap dengan gaya narsisnya. 

Tuan Lee melihat rambut Tuan Kim yang pendek. Tuan Kim menjelaskan ingin tampil rapi jadi memutuskan untuk memotongnya. Tuan Lee merasa sayang karena rambut Tuan Kim yang panjang itu bagus dan ingin memanjangkan rambut seperti itu.
“Berhenti bicara omong kosong.” Bisik Nyonya Choi pada suaminya.
“Memikirkan akan menikahkan putri berhargamu pasti membuatmu tak bisa tidur.” Kata Nyonya Choi
“Ya, kami minum soju sama-sama tadi malam. Dan kami kesusahan bangun pagi ini.” Ucap Tuan Kim. Pil Nam meminta agar ayahnya tak membahas hal itu.
“Aku sangat tak sabar menanti pernikahan ini.” Ucap Tuan Kim mengalihkan pembicaraan.
“Ya, aku juga tak sabar ingin melihat kecantikan Mi So.” Kata Nyonya Choi. 


Sek Seol datang sendirian melihat Cuacanya sangat indah lalu kaget melihat Tuan Park datang dengan mantan istrinya.  Tuan Park sengaja tak memberitahu karena Seol itu bermulut besar.
“Kami memutuskan untuk bersama lagi.” Ucap Tuan Park malu-malu, Seol seperti senang dan mengucapkan selamat.
“Oh Yah.... Aku minta maaf soal kemarin... Aku melakukan kesalahan dan mengirimkan coklat...” ucap Seol, Tuan Park langsung menghentikanya.
“Kau tak perlu bahas pekerjaan... Jadi... Saat ini aku sangat bahagia... bagaimana kalau kita tunda kesalahan hari ini ke besok? Kumohon.” Bisik Tuan Park lalu mengajak Nyonya Choi masuk gedung.
Young Ok datang dengan tergesah-gesah melihat Seol ada didepan gedung. Seol Ok melihat Young Ok tampak gembira. Young Ok mengatakana kalau bertekad makan banyak hari ini, karena banyak makan enak jadi akan berhenti diet dan makan seperti orang gila. Mereka pun bersemangatk kalau Hari ini harus bersenang-senang dan makan banyak sama-sama.


Ji Ah berjalan dengan sedih, lalu dikagetkan dengan sosok pria didepanya. Tuan Ko mengunakan setelan pakaian yang berbeda seperti dikantor. Tuan Ko mengaku Hari ini kencan pertamanya jadi beli baju baru. Ji Ah kaget kalau ini hari kencan pertama Tuan Ko.
“Apa kau sudah punya pacar?” tanya Ji Ah sedih mendengarnya.
“Kalau masih tersedia, Perasaanmu padaku.” Kata Tuan Ko, Ji Ah kaget memastikan kalau maksudnya itu dirinya.
“Hari ini kencanlah denganku.” Ucap Tuan Ko, Ji Ah langsung sumringah kalau bersedia kencan dengan Tuan Ko.
“Apa kita perlu minum Caramel Macchiato kesukaanmu?” tanya Tuan Ko, Ji Ah mengatakan apa saja boleh.
“Kopi dari mesin jual kopi juga tak masalah. Bahkan air keran juga tak apa-apa.” Kata Ji Ah penuh semangat. Tuan Ko pun mengajak Ji Ah masuk dengan mengengam tangan pacarnya, Ji Ah pun tersipu malu. 


Di ruang tunggu
Tubuh Young Joon bergetar seperti sangat gugup. Mi So bertanya apakah Young Joon segugup dan seresah itu. Young Joon mengejek kalau Orang yang gugup dan resah itu sepertinya Mi So dengan mencoba menghentikan kakinya yang terus bergetar.
“Aku sudah pidato didepan ribuan orang Aku tak gugup bahkan saat aku menandatangani kontrak bernilai jutaan.” Kata Young Joon tak bisa menghentikan getaran dikakinya.
“Jika kau segugup itu, aku akan memegang tanganmu.” Ucap Young Joon memegang tangan Mi So dengan duduk disampingnya.
“Kakakku memberiku obat penenang, Apa kau mau?” ucap Mi So menawarkan
“Aku tak butuh, tapi kalau kau memaksa, Aku akan memakannya.” Kata Young Joon, Mi So memberitahu Ada di dalam tas.
Young Joon langsung mengambilnya dan meminumnya, Mi So meminta Young Joon agar minum perlahan saja. Young Joon pun seperti sudah mulai tenang dan membaik. Mi So hanya bisa tersenyum melihat tingkah Young Joon yang sangat gugup. 


Semua tamu sudah duduk dibangku masing-masing, saat itu Nona Oh masuk dengan tatapan sinis, beberapa tamu menyapa Nona Oh Ji Ran yang model sebagai fansnya. Tuan Jung melihat Ji Ran dan membiarkan duduk dibangku yang kosong.
“Suatu kehormatan... Ji Ran, aku penggemar berat. Aku cuma minum soju yang kau iklankan.” Ucap Tuan Jung, Tuan Park mengaku juga melakukanya. Ji Ran pun mengucapkan terimakasih
“Maafkan aku berkata ini, tapi apa kita bisa foto bareng?” kata Tuan Jung, Ji Ran pun memperbolehkanya dengan senyuman.
“Ngomong-ngomong, Ji Ran, Kau disini untuk siapa? Siapa yang ingin kau beri selamat?” tanya Tuan Park
“Aku bukan untuk memberi selamat. Aku tidak tahu Mi So itu jahat, dia pembohong besar. Katanya dia tak pacaran dengan Young Joon-ku. Aku akan balas dendam padanya. Memakai gaun putih katanya pantangan, tapi aku memakainya. Aku harus lebih cantik darinya dan membalasnya Dan memenuhi dendamku.” Ucap Ji Ran penuh dendam.
Se Ra dengan Tuan Yang hanya bisa melonggo mendengarnya, Tuan Jung pun meminta agar tak perlu membahasnya. Seol datang menyapa semua rekan kerjanya, lalu tersadar kalau Ji Ran duduk disampingany dan mengaku sebagai penggemar beratnya.
“Kau bahkan lebih cantik dariku... Astaga, aku bahagia bertemu denganmu!” ucap Seol lalu melakukan kesalahan dengan menjatuh jus diatas baju Ji Ran.
Ji Ran menjerit kesal dengan tatapan sinisnya, Seol langsung meminta maaf, Ji Ran kesal karena seharusnya balas dendam lalu bergegas pergi. Tuan Jung memanggil kalau tas Ji Ran yang ketinggalan. Ji Ran pun segera memanggilnya lalu pergi.  Tuan Jung pun senang Ji Ran pergi karena sudah mendapatkan foto dengan model kesayanganya. 



Mi So terlihat sangat gugup ketika pegawai memberitahu kalau mereka harus bersiap memasuki aula. Tuan Park sebagai MC memberitahu upacaranya akan segera dilangsungkan Jadi meminta tamu undangan untuk duduk. Semua seperti tak sabar menunggu.
“Wahh, aku iri sekali.” ucap Se Ra, saat itu Tuan Yang mengambil setangkai bunga lalu memberikanya. Se Ra tersipu malu menerima bunga dari Tuan Yang. Sementara Tuan Ko terlihat malu-malu memegang tangan Ji Ah yang baru saja dikencaninya.
“Kalau begitu, pernikahan mempelai pria, Lee Young Joon dan mempelai wanita, Kim Mi So, Dimulai sekarang.” Kata Tuan Park. Semua langsung memberikan tepuk tangan yang meriah.
Keduanya berdiri didepan pintu altar, Mi So terlihat masih gugup. Young Joon meminta agar Mi So memegang lenganya. Mi So pun mulai memegang lengan Young Joon tapi masih merasakan gugup.
“Aku akan melindungimu seperti ini selama sisa hidupku. Aku janji itu.” Ucap Young Joon, Mi So terdiam mendengarnya.
“Ada apa? Apa kau tak yakin aku bisa menepati janjiku?” kata Young Joon, Mi So mengaku bukan seperti itu.
“Aku tahu kau orang yang menepati janji dari siapapun. Kau sudah menepati semua janjimu padaku bahkan janji saat kita masih kecil.” Ucap Mi So. 


Flash Back
Mi So meminta agar Young Joon berjanji untuk menikahinya,  Young Joon mengatakan tak bisa. Mi So dengan wajah sedih bertanya kenapa tak bisa menikah denganya. Young Joon menjelaskan kalau saat dewasa mereka harus menikah dengan orang yang dicintai.
“Kalau begitu kau tinggal mencintaiku saat kita dewasa kelak!” ucap Mi So polos
“Baiklah, ayo kita menikah.” Ucap Young Joon, Mi So ingin Young Joon berjanji
“Aku akan kembali lagi kemari, Mi So.” Ucap Young Joon.
“Apa kau benar-benar akan menemuiku?” kata Mi So, Young Joon menganguk dan akhirnya keduanya saling menyilangkan jari untuk berjanji. 

Tuan Park memanggil kedua mempelai untuk masuk, Young Joon pun mengajak Mi So masuk ruangann. Saat keduanya masuk semua berteriak memberikan selamat dan juga tepuk tangan yang meriah, wajah bahagia terlihat pada keduanya.
Saat itu seperti kenangan keduanya saling bergandengan selama menjadi bos dan juga sekertaris. Lalu keduanya berdiri didepan altar penikahan dan Young Joon menatap Mi So lalu memberikan ciuman, saat itu juga tirai dibelakang terbuka dan ada air mancur yang terlihat sangat indah.
Semua tamu menjerit seperti malu melihat keduanya ciuman, terlihat videp dimulai saat pertama kali Mi So yang berani mencium Young Joon lebih dulu lalu mereka berciuman diwaktu tertentu dan terlihat sangat penuh gairah.
“Kau adalah duniaku, dan setiap momen hidupku. Setiap momen dalam hidupku adalah kau.” Gumam Young Joon.
THE END
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


10 komentar:

  1. Argghhh happy ending...suka sukaaaa :³... Makasih banyak mbakkkk...semangat nulis sinopsis drama ya mbak....maaf ga bisa follow ig mbak, ga maen ig wkwkwkkw

    BalasHapus
  2. Ah.... Makasih atas sinopisnya 😍😍

    BalasHapus
  3. Ah.... Makasih atas sinopisnya 😍😍

    BalasHapus
  4. Ah.... Makasih atas sinopisnya 😍😍

    BalasHapus
  5. Suka bgt klo happy ending...thanks mba sm sinopsisnya...🤗

    BalasHapus
  6. Wadaww.. 😂
    Makasih min sinopsisnya. Seneng baca di blog ini, bisa dimengerti kalimatnya. SEMANGAT!!
    (lupain kalo Senin UAS) :|

    BalasHapus
  7. Makasih, sinopsisnya....... Makassih...... Bahkan kata terimakasih pun not enough pokonya makasihhhhhhhhhhhh 🤗🤗

    BalasHapus
  8. Makasih buat sinopsisnya menyenangkan dapat membaca sinopsis yg di uraikan dengan baik..👍

    BalasHapus
  9. Terimakasih untuk sinopsis nya,menyenangkan bisa membacanya. uraian yang sangat bagus.👍

    BalasHapus
  10. ngakakk sediri bacany,jalan ceritanya bagus

    BalasHapus