PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 30 Juli 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 27

PS : All images credit and content copyright : KBS

Nyonya Oh menerobos masuk rumah Tuan Nam mencari Shin, sampai akhirnya Shin keluar dari rumah. Nyonya Oh mengajak Shin untuk pulang saja. Shin menolak untuk ibunya dan meminta agar tak datang lagi menemuinya dan mengancam akan mati kalau ibunya tak menurutinya.
“Itu pertama kalinya aku berbohong.” Gumam Shin.
Akhirnya Shin pergi menemui kakeknya menegaskan sudah menepati janji, jadi memastikan kalau takkan berbuat apa pun pada ibunya. Tuan Nam menganguk setuju.
“Karena itu demi Ibu, jadi tak apa.” Gumam Shin, lalu di malam hari Shin menangis ketakutan dikamarnya sendirian.
 “Entah semenakutkan apa,  aku bisa menahannya.” Gumam Shin 

Shin melakukan kesalahan, tapi Tuan Ji yang terkena pukulan. Tuan Nam mengatakan kalau menampar orang yang pribadinya 100 kali lebih baik dari pada Shin dan semua gara-gara cucunya. Shin tak tega melihat kalau Tuan Ji malah yang terkena pukulan.
“Dan ke depannya, aku juga akan terus melakukannya. Sama seperti hari ini, jika kau tidak bisa menahan amarahmu  dan malah terlibat perkelahian atau berjudi dan mengonsumsi narkoba seperti anak brandal lainnya, bukan kau yang menanggungnya, tapi Young Hoon.” Ucap Tuan Nam marah lalu keluar dari ruangan.
“Dia cuma marah saja.” Keluh Shin marah, Tuan Ji mengaku baik-baik saja.
“Hidupku lancar, Ibu.” Gumam Shin menahan amrahnya. 
Shin berusaha kabur dari rumah, tapi saat itu juga banyak pengawal yang mengepungnya. Ia memerintahkan agar mereka minggir, Tuan Nam menyuruh agar membiarkan cucunya.  Shin pikir tetap harus berterimakasih atas semuanya selama ini lalu berjalan pergi.
“Kau sendiri orang yang tak menepati janjimu. Aku sudah bilang 'kan, ibumu akan aman kalau kau di sini saja. Walau kau akhirnya menemukan dan mau mendatangi ibumu, ibumu tidak akan ada karena aku akan menemukan dia duluan sebelum kau. Jadi Pergilah. Terserah kau saja.” Kata Tuan Nam
“Rumahku di sini... Setidaknya sampai Kakek mati.” Tegas Shin. Tua Nam pun memujinya.
“Sekarang walau tak  ada Ibu, aku tak apa.” Gumam Shin seperti menahan dirinya agar tak pergi dari rumah. 



Shin pergi dengan seorang wanita ke hotel, keduanya masuk ke dalam hotel dan si wanita langsung memeluk Shin dengan mesra. Shin berubah sinis menyuruh agar pulang saja. Si wanita terlihat kaget.
“Aku tidak tertarik padamu,  jadi pergilah.” Ucap Shin sinis, Si Wanita langsung mengumpat marah dan langsung beranjak pergi.
“Hidup cukup menyenangkan.” Gumam Shin. 

Tuan Seo mengatakan kalau banyak resikonya jika ingin membungkam perawat sambil mengeluh karena perawat itu harus mengenali wajahnya, menurutnya perawat itu pasti tahu kalau Jung Woo  tidak bunuh diri. Tuan Nam meminta agar Tuan Seo menutup mulutnya.
“Shin ada di rumah ini.” Tegas Tuan Ji, Tuan Seo meminta maaf karena agak ceroboh. Saat itu Shin mendengar dari luar ruangan.
“Sudah saatnya berhenti berbohong.” Gumam Shin.
Shin akhirnya menemui kakeknya meminta agar menunggu saja, Karena hal yang menarik akan terjadi.
“Aku akan menemui Ibu dan  memastikan kebenarannya.” Gumam So Bong
Shin akhirnya sampai di ceko meminta agar mencari nama “Oh Laura” dan nama korenya “Oh Ro Ra” pada orang suruhanya.
“Sebenarnya, aku juga ingin menemukan Ibu... Tapi, Ibu apa Ibu meninggalkanku dan malah membuat robot itu? Tanpa tahu apapun bagaimana aku melewati hidupku?” gumam Shin melihat kembaran dirinya lalu tertabrak mobil. 




So Bong berteriak histeris saat Shin melempar kunci inggris, Nyonya Oh pun datang memanggil Shin. Keduanya langsung menengok, Shin marah karena Robot Shin ikut menengok padahal hanya Ia  Shin yang asli.
“Akulah Shin yang sesungguhnya!” teriak Shin marah mencengkram baju Robot Shin. 

Tuan Ji membahas Robot yang mirip Shin dengan wajah pura-pura tak tahu. Tuan Nam mengaku kalau sudah mengetahui tentang Ibu Shin selama ini dan apa yang dilakukanya serta tempat tinggalnya.
“Waktu kutahu dia ternyata membuat  robot yang mirip Shin..., maka aku mendirikan yayasan dan mensponsori penelitian dia. Yayasan HR, yang mensponsori pembaharuan adalah aku. Dan ibunya Shin tidak tahu apapun.” Akui Tuan Nam, Tuan Ji kaget mendengarnya.
“Pak Ketua... Aku meminta maaf... Semuanya salahku... Aku membawa robot itu untuk menggantikan Shin karena kecelakaan yang menimpanya. Shin tidak ada hubungannya dengan itu, Dia tidak tahu apa-apa.” Ucap Tuan Ji tertunduk
“Tak apa, Young Hoon... Kau tadi sendiri bilang 'kan, aku selalu takut kalau  seseorang akan mengakaliku duluan. Jika aku bisa mengubah robot  yang mirip manusia menjadi produk yang bisa kupasarkan, kupikir tidak ada perusahaan yang bisa menyaingi PK Group. Tapi begitu aku melihat robot itu, aku mulai berpikir aneh.” Ucap Tuan Nam, Tuan Ji binggung apa maksudnya.
“Siapa yang pantas menggantikanku.” Kata Tuan Nam, Tuan Ji tak percaya kalau Tuan Nam tega mengatakan hal itu.
“Shin 'kan sudah sadar... Dia sudah sembuh total... Teganya Anda membandingkan Shin  dengan robot itu?” kata Tuan Ji
“Apa tak pernah terbesit di pikiranmu kalau robot itu lebih baik dari manusia?” ucap Tuan Nam, Tuan Ji hanya bisa terdiam. 



Nyonya Oh memperbaiki luka diwajah Robot Shin, So Bong menangis melihat Robot Shin yang terluka.  Shin meminta agar SO Bong Jangan menangis karena baik-baik saja. So Bong tak bisa menatap Shin memilih untuk pergi ke luar ruangan. 

Ye Na mendekati Shin terlihat ketakutan. Shin bertanya apakah ketakutan yang dilakukan tadi. Ye Na mengaku tidak, menurutnya Apapun yang dilakukan Shin tak membuatnya takut menurutnya Shin pasti begitu karena sangat tertekan.
“Aku jadi sedih...Tak usah mengasihaniku.. Berikan saja ponselku.” Kata Shin. Ye Na pun memberikan ponselnya. 

Shin menelp Tuan Ji mengeluh tidak tahan dengan Robot Shin lagi, jadi akan kembali tidak peduli jika Tuan Ji marah. Tuan Ji langsung menyetujui agar Shin Kembal bekerja besok. Shin kaget karena Tuan Ji bisan menyetujui usulnya.
“Tapi kau tidak bisa  sepenuhnya terus bekerja. Karena kau belum pulih total, maka kau harus bergantian  dengan dia. Besok pagi, kujemput kau.” Ucap Tuan Ji
“Manajer Tim Ji bilang apa? Apa Dia membolehkanmu kerja lagi?” tanya Ye Na. Shin terdiam seperti merasakan sesuatu. 

Robot Shin datang menemui So Bong, So Bong tak percaya kalau Lukanya tak kelihatan sama sekali sambil memegang wajahnya. Shin memuji Ibunya yang  memang terampil memperbaiki dirinya.  So Bong menunjuk mobil yang dinaiki Shin tadi,  Shin membenarkan.
“Apa kita harus kembalikan mobil ini ke Nam Shin dan jalan kaki saja?” ucap So Bong. Shin menganguk setuju, keduanya pun berjalan dengan bergandengan tangan. Nyonya Oh keluar dari ruangan menatap keduanya terlihat sedih membiarkan anaknya pergi.

Nyonya Oh akhirnya datang menemui anak kandungnya. Shin melihat tatapan Nyonya Oh berpikir ibunya marah karena merusak anaknya. Nyonya Oh menyuruh Shin agar merusaknya saja lagi kalau itu bisa membuat anaknya tenang.
“Ibu membuat dia karena merindukanmu. Kau berhak tersinggung karenanya. Ibu akan melakukan apa pun agar kau merasa lebih baik.” Ucap Nyonya Oh
“Tak usah pura-pura... Aku tahu Ibu begini demi dia.” Ucap Shin sinis
“Ibu harus bagaimana agar aku bisa dekat denganmu?” tanya Nyonya Oh sedih
“Ibu muncul setelah 20 tahun lamanya dan langsung menganggap diri Ibu itu ibuku? Apa Ibu pikir aku akan senang?” kata Shin sinis
“Shin... Ibu mohon... Ibu akan melakukan apa pun untukku?” kata Nyonya Oh
“Jika Ibu ingin membuatku  merasa lebih baik, maka tunggulah 20 tahun lagi. Sama seperti aku menunggu Ibu.” Kata Shin lalu memanggil Ye Na. Ye Na akhirnya mendorong kursi roda Shin untuk pergi. Nyonya Oh pun tak bisa berkata apa-apa. 


Robot Shin merasa kalau karean dirinya jadi manusia Nam Shin membenciny, menurutnya kalau namanya beda, apakah Nam Shin takkan begitu. So Bong pikir kenapa karena Nam Shin harus mengganti nama Robot Shin.
“Ibumu mungkin saja membuatmu  karena ingin menggantikan dia tapi dari awal, kau memang Nam Shin dan sekarangpun, kautetaplah Nam Shin. Lalu Kalau wajahmu?” ucap So Bong
“Apa Kau juga mau ganti wajahmu? Walau wajah dan namamu sama seperti dia., kau tidak seperti orang itu. Jadi jangan berkecil hati.  Percaya dirilah. Hiduplah sesuai namamu... Nam Shin...” ucap So Bong, Shin menganguk setuju
“Nam Shin. Percaya diri... Oh, ya. Nama kalian itu 'kan beda. Aku hampir lupa... Kau itu cuma Nam Shin... Kalau dia, si Brengsek Nam Shin.” Kata So Bong.
Shin tersenyum mendengarnya. So Bong meminta Shin pulang dengan hati-hati dan ia akan masuk lebih dulu.  Shin pun melambaikan tangan untuk So Bong. 


So Bong akan masuk dikagetkan dengan Tuan Ji datang ke tempatnya, Keduanya pun bicara di cafe, So Bong kaget karena Tuan Nam  mengetahuinya dan berpikir kalau mereka itu sudah ketahuan. Tuan Ji menegaskan kalau Tuan Nam selama ini tahu segalanya tapi pura-pura tidak tahu.
“Walau begitu, dia takkan terluka. Jadi jangan khawatir.” Kata Tuan Ji
“Tapi kenapa kau memberitahuku hal ini?” tanya So Bong. Tuan Ji mengaku Karena dirinya cemas.
“Aku tak bisa menebak apa yang  direncanakan Ketua dan walaupun Shin sudah kembali, menurutku Ketua takkan  rela membiarkan dia (NSIII) pergi. Itu Mustahil... Aku juga begitu.” Jelas Tuan Ji
“Kita harus membuat Shin kembali bekerja secepat mungkin. Mereka berdua harus bergantian sampai  Shin sudah bisa menyesuaikan diri. Karena itu aku butuh bantuanmu. Jadi kalau si Manusia Shin muncul, kau harus tetap selalu di sisinya.” Pinta Tuan Ji
“Kenapa aku? Aku benci si brengsek itu.” Keluh So Bong
“Kita berdua punya tujuan yang sama. Aku harus melindungi Shin dan kau harus melindungi  robot itu. Jika kau membantuku, maka aku juga akan membantumu.” Kata Tuan Ji 

Esok hari, Shin sudah mengunakan pakaian lalu menemui Tuan Jin bertanya Apa hari ini akan berangkat kerja bersama. Tuan Ji menjawab tidak karena Hari ini Shin yang akan ke kantor. Robot Shin brtanya apakah yang dimaksud Manusia Nam Shin.
“Apa Dia sudah kembali?” tanya Robot Shin.  Tuan Ji mengatakan akan menyuruhnya bergantian dengan Robot Shin.
“Tapi manusia Nam Shin membenciku. Bagaimana kalau dia membenci apa yang kulakukan saat aku menggantikannya?” kata Robot Shin.
“Itulah risiko yang harus dia hadapi. Kita sudah bisa sejauh ini pun berkat kau. Untuk ke depannya, mungkin akan lebih suli tapi bagaimanapun juga, terima kasih banyak. “ ucap Tuan Ji
“Syukurlah kalau ini berakhir  sesuai harapanmu...Selamat...” kata Robot Shin, Tuan Ji pun tersenyum mendengarnya.
“Hari ini, kau di gym-nya Kang So Bong saja... Sampai nanti.” kata Tuan Ji lalu keluar dari ruangan. Shin melihat robot yang ada dikamarnya seperti teringat sesuatu. 

Hee Dong masuk ruangan menemui tuan Nam, menyapa Kakeknya. Tuan Nam pikir Hee Dong datang karena ibunya yang menyuruh. Hee Dong mengelengkan kepala kalau harini  ingin datang sendiri. Tuan Nam ingin tahu alasanya.
“Karena menurutku walau aku takut, aku harus menyapa Kakek.” Ucap Hee Dong
“Kenapa Kakek? Apa Kau menangis lagi karena rindu Ibu?” kata Tuan Nam mencengkram tangan Hee Dong
“Shin, kau! Sampai kapan kau harus menangis karena Ibu? Sudah Kakek peringatkan, jangan lemah!! Kenapa kau tidak mau  dengar kata Kakek?” ucap Tuan Nam
“Kakek! Aku bukan Shin Hyung! Aku Hee Dong! Hee Dong!” kata Hee Dong menangis. Tuan Nam seperti tersadar seperti meraskan sesuatu. 


Akhirnya Hee Dong keluar dari kamar sambil menangis, Shin yang melihatnya bertanya apakah kakeknya menakutinya lagi. Hee Dong menceritakan kalau Tuan Nam, memanggilnya "Shin" dan memarahinya. Shin melihat Hee Dong pasti panik.
“Hyung bawa hadiah buatmu, jadi semangatlah.” Ucap Shin, Hee Dong binggung apa itu hadiah.
“Datanglah ke kamarku sore nanti. Karena tiap kali kau takut, hadiah itu akan melindungimu.” Kata Shin .

Shin masuk ruangan kakeknya, Tuan Nam sinis bertanya kenapa Shin datang.  Shin bertanya apakah Kakeknya pura-pura pikun lagi dan Kenapa Tuan Nam memanggil Hee Dong dengan namanya. Tuan Nam mengaku berpura-pura pikun lagi.
“Bohong... Apa Kakek ternyata memang mengalami gejala demensia?” ucap Shin memegang tangan kakeknya. Tuan Nam langsung menghempaskan tangan Shin.
“Kau tahu apa? Keluar sekarang juga! Jika kau terus bicara omong kosong, aku takkan membiarkanmu!” ucap Tuan Nam dengan nada tinggi.
“Tenanglah... Tekanan darah dan nadi  Kakek tinggi...” kata Shin menahan tangan Tuan Nam, Tapi Tuan Nam marah menyuruh Shin melepaskan tanganya
“Jika Kakek tidak ingin ketahuan, tenanglah... Aku mengerti Kakek panik tapi marah itu tak baik untuk kesehatan Kakek jadi ambil napas dalam-dalam. Aku tidak akan memberi tahu siapa pun, jadi jangan khawatir..” Kata Shin.
“Tapi Kakek juga harus janji Walaupun Kakek takut dan tidak  mau mengakuinya, Kakek harus ke rumah sakit.” Ucap Shin. Tuan Nam setuju lalu menyuruh Shin agar keluar. 


Shin turun dari mobil, So Bong menyapa Manusia Shin. Shin mengeluh melihat So Bong yang ada didepanya. Tuan Ji berpikir sudah mengatakanya, kalau Shin harus bergantian untuk sementara waktu jadi So Bong harus mengawal agar tak ada kecurigaan dari orang lain.
“Berarti sekarang, mereka berdua bakal berpura-pura baik membantuku. Dia ini suka uang, jadi kasih saja uang buat membungkamnya agar dia tak bertingkah.” Ucap Shin sinis.
So Bong menahan amarah melihat sikap Shin, Tuan Ji mendekati So Bong mengucapkan terimakasih.

Robot Shin menelp So Bong memberitahu kalau ada di Gym tapi tak melihatnya. So Bong memberitahu sekarang lagi di kantor, karena Tuan Ji menyuruhnya mengawal manusia Nam Shin, menurutnya Dia harus menyesuaikan diri lebih  cepat biar Robot Shin bebas.
“Aku sudah mengabari Ayah, jadi  kau senang-senanglah disana dulu, Nanti aku kesana.” Ucap So Bong.
Tuan Kang melihat Shin berkomentar Hari ini tumben penampilannya tak mewah dan mendengar pewaris yang sungguhan sudah kembali. Robot Shin membenarkan kalau tak punya tempat tujuan.

Shin melihat ruanganya dengan papan namanya, wajahnya masih dingin, lalu menyuruh So Bong keluar daripada terus menatapnya. So Bong pun masih dengan sopan mengatakan akan datang Kalau sudah waktunya rapat. Saat itu juga Shin mencari sesuatu di rak  bukunya dengan tirai tertutup.

“Sedang apa kau? Tirainya tertutup.  Apa ada yang kau cari?” tanya Tuan Ji masuk ruangan.
“Aku cuma ingin sendirian saja.” Kata Shin menutupi sesuatu.
“Inilah pembaruan M-Car. Pelajari ini dulu sebelum rapat.” Ucap Tuan Ji, Shin menganguk mengerti lalu meminta agar Tuan Ji keluar dan kembali mencari dalam rak buku. 



Robot Shin menganti pakaian dengan baju training. In Ta melonggo tak percaya kala baju olahraganya Pelatih Kang  semewah itu setelah dipakai oleh Shin.  Robocop pikir Walaupun Shin hanya memakai baju itu seperti model baju olahraga.
“Itu karena dia bukan manusia.” kata Tuan Kang sambil menjemur pakaian, Keduanya terlihat binggung. Shin menatap Tuan Kang.
“Begini...Itu karena kaki dia panjang... Makanya begitu... Intinya mulai hari ini dia bukan  ahli waris lagi. Jadi kau harus kerja disini.” Kata Tuan Kang
“Apa Dia bukan ahli waris lagi? Hyungnim, apa kau kalah bersaing dengan  kerabatmu? Bagaimana ini? Padahal kau orang paling berkualitas yang pernah kukenal.” Ucap In Tae dan Robocop.
Tuan Nam memberikan ember dengan lap agar Shin berkerja, membersihkan debu dan di langit-langit, pokoknya semuanya.


In Tae masuk ruangan dengan Tuan Kang merasa salah menganggapnya yang selama ini, ternyata suka uang. Robocop pikir karena Shin bukan lagi seorang pewaris jadi bersikap jahat padanya. In Tae pun menyetujuinya. Tuan Kang mengeluh keduanya berisik.
“Tak baik bersikap seperti itu.  Mana bisa orang seperti dia harus bersih-bersih?” ucap In Tae
“Kami memang jarang mengeluh, tapi punggung kami saja sakit setelah bersih-bersih. Apalagi dia.” Kata Robocop
“Kalian nanti keluarlah dan bantulah dia.” perintahTuan Kang, tapi saat itu Shin masuk ruangan memberitahu kalau sudah selesai.
“Aku sudah selesai bersih-bersih.” Ucap Shin, semua merasa tak percaya sambil berjalan ke arah jendela. 

Ketiganya pun melonggo, In Tae pikir kalau Shin diam-diam menelepon tukang bersih. Tuan Kang berkomentar Setidaknya Shin tidak akan kelaparan. Shin mengaku memang tidak perlu makan, jadi menyuruh apa saja karena pasti bisa melakukanya.
“Aku bisa masak, cuci piring, dan  bahkan cuci pakaian.” Ucap Shin
“Berarti nanti pelatih kita bakal ditangkap karena melanggar hak asasi manusia. Karena memperlakukanmu  seperti budak.” Kata In Tae
“Kau bilang HAM?” keluh Tuan Kang, In Tae menjelaskan kalau ini karena Tuan Kang tidak memperlakukan Shin seperti manusia.
“Itu hanya karena dia bukan lagi  seorang pewaris.” Kata In Tae. Tuan Kang mengataan kalau Yang benar itu hak asasi robot lalu berjalan pergi dan menyuruh agar membawa ember pada dua anak buahnya.
Shin menerima telp dari Dokter Lee kalau perlu membahas soal Ketua dengannya. 


Di dalam ruangan, semua terlihat santai. Shin menyuruh semua pegawainya berhenti makan dan bertanya apakah tak akan mulai rapat. Chang Joo meminta Maaf karena Proyek Medical Car berjalan lancar jadi Para pemegang saham sangat mendukungnya dan industri juga sangat tertarik.
“Proyek kita juga sangat menjanjikan karena banyak. pesaing yang ingin mencari cela di Medical Car. Setelah kita memastikan  Medical Car itu aman kurasa izin sementara akan disetujui.” Kata Ji Yong penuh semangat.
“Bagaimana dengan masalah peretasan? Apa tidak akan ditolak jika  ada masalah keamanan?” tanya Shin
“Jika uji protokol pencegahan cyberattack  sudah lolos seharusnya tidak ada masalah. Anda sangat membantu karena Anda menganalisa situasi peretasan M-Car.” Kata Ji Yong
“Apa Aku melakukan itu?” kata Shin binggung, So Bong terlihat gugup takut kalau ketahuan ada perbedaan dengan robot.
“Dirut Nam, Anda akan memberikan materi lagi ke kami, 'kan? Dengan abstrak dan terjemahannya juga” kata pegawai wanita.
“Ayo kita makan siang bersama. Ada restoran baru dibuka di lantai bawah. Katanya, sangat mewah. Kita tidak akan pernah makan disana kalau tanpa kartu kredit perusahaan Dirut Nam?” ucap pegawai pria lainya.
“Apa kalian disini untuk main-main?Apa Kalian mau materi dariku dan kartu kredit perusahaanku? Kalian anggap aku apa memangnya?” ucap Shin marah. Chang Joo dkk kaget melihat Karakter Shin yang berbeda lagi.
“Dirut Nam... Apa Anda berkepribadian ganda?” kata Chang Joo, Shin terlihat marah dan tiba-tiba merasakan kepalanya sakit.
So Bong langsung memegangnya, tapi Shin dengan sinis menyuruh agar melepaskanya lalu berjalan pergi. Semua dibuat binggung dengan sikap Shin yang rambah berbanding terbalik dengan hari ini.
Bersambung ke episode 28

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: