PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 19 Juli 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Se Ra bertanya pada Ji Ah Apa  sudah selesaikan laporan penjualan Elektronik Yumyung. Ji Ah mengaku Belum. Karena perjalanan bisnis Young Joon jadi Ada hal lain yang harus dikerjakan, tapi memastikan akan menyelesaikannya akhir pekan ini.
“Oh, sudah waktunya pulang... Tn. Ko, Karena kita perlu mengadakan pesta penyambutanmu. Bagaimana kalau pergi minum?” ucap Tuan Jung penuh semangat, begitu juga Ji Ah.
“Tidak perlu, penyambutanku cukup dengan pekerjaan yang menumpuk disini, bukan minum-minum. Aku akan menyelenggarakan penyambutanku sendiri disini dengan pekerjaan ini nanti malam.” Kata Tuan Ko mengucapkan Selamat menikmati malam mereka dan berjalan pergi.
“Wahh.. Kudengar dia gila kerja. Tapi dengan melihatnya secara langsung, sungguh menakjubkan.” Komentar Young Ok, Se Ra juga merasakan hal yang sama. Sementara Tuan Park tak setuju dengan hal itu.
“Baiklah semuanya, meskipun tanpa dihadiri tuan rumah, Kita harus tetap rayakan penyambutannya bergabung dalam tim. Bagaimana? Apa Kalian ikut?” kata Tuan Jung.
Semua langsung pamit pulang, Tuan Jung menatap Ji Ah, tapi Ji Ah bergegas pergi karena Mi So meminta sesuatu padanya. Tuan Jung melirik pada Sek Yang masih dibangkunya, tapi Sek Yang seperti sibuk dengan perkerjaanya.


Young Joon mengemudikan mobilnya sendiri, lalu memastikan kalau nanti malam Mi So datang kerumahnya. Mi So merasa tak mimpi buruk lagi, jadi  bisa tidur sendiri sekarang dan tak perlu tidur dirumah Young Joon lagi. Young Joon mencoba menjelaskan maksudnya.
“Anu, maksudku masih ada sesuatu yang harus kita lakukan.” Kata Young Joon, Mi So binggung apa sesuatu itu
“Apa yang belum sempat kita selesaikan?” tanya Young Joon, Mi So memikirkanya lalu tiba-tiba merasakan gugup.
“Kita lagi dijalan pulang tapi kau mengatakan itu dengan sangat spontan” kata Mi So gugup.
“Apa yang salah dengan mengatakan 'hal yang belum sempat kita selesaikan'? Aku bisa ganti dengan kata yang lebih seksi “Malam yang gerah dan panas... Malam yang penuh gairah... Malam yang erotis.” Kata Young Joon mengoda. Mi So meminta agar menghentikanya.
“Dan yang paling seksi diantara semua kalimat itu adalah kenyataan bahwa aku mencintaimu.” Kata Young Joon, Mi So terdiam mendengar pengakuan Young Joon dan memegang tanganya.


Ji Ah keluar dari rumah, harus pergi karena kehabisan ramen tapi sedang tak ingin makan sendirian hari ini. Saat itu Tuan Ko pulang dengan bermain tabnya, Ji Ah heran  karena Tuan Ko yang akan kerja lembur malam ini. Tuan Ko mengaku kalau bohong karena cemas kalau harus membayar tagihan pestanya.
“Itu akan jadi pengeluaran yang tak penting.” Kata Tuan Ko yang sangat irit.
“Kalau begitu apa kau bersedia lakukan pesta penyambutan bersamaku?” ucap Ji Ah, Tuan Ko terlihat bingung.
“Aku ingin membalas budimu karena sudah membantuku memulihkan notulenku. Aku juga ingin lakukan pesta sambutan itu sebagai tetanggamu. Aku yang akan bayar.” Kata Ji Ah.
“Tidak perlu. Jika kau mentraktirku, aku juga harus membalasnya. Aku ingin menghindari lingkaran laknat itu.” Kata Tuan Ko akan masuk ke ruamh
“Sudah Ikut saja denganku, bisa tidak? Kau banyak bicara.” Ucap Ji Ah menarik Tuan Ko, Tuan Ko berjalan mundur bertanya kemana mereka akan pergi.
“Aku akan mengajakmu lakukan pesta sambutan untukmu.” Kata Ji Ah terus menarik Tuan Ko untuk ikut denganya. 


Young Joon dengan gugup memberitahu kalau mereka akan sampai 5 menit lagi. Ponsel Mi So berdering, ayahnya menelp dan wajah Mi So terlihat kaget. Mi So sudah sampai dirumah sakit dan melihat ayahnya dirawat dengan seragam rumah sakit.
“Sudah kubilang aku baik-baik saja... Aku sungguh baik-baik saja... Seorang rocker tak butuh dirawat.” Kata Tuan Kim, Mi So meminta agar Tuan Kim untuk bisa dirawat di rumah sakit.
“Dia tak akan menginap lama.Cuma cidera tendon ringan, jadi dia akan pulih dalam beberapa hari.” Jelas Dokter, Mi So mengucapkan  Terimakasih pada Dokter Choi.
“Kalau begitu tolong kirimkan salamku pada Tn. Lee.” Ucap Dokter Lee.

Mi So ingin tahu Bagaimana Tuan Lee bisa terluka, Tuan Kim menceritakan kejadian diatas panggung.
Flash Back
MC memanggil Band paling menakjubkan dari Yeongdeungpo, Phoenix. Dengan lagu, "Anjing Ini Gila". Akhirnya semua anggota naik keatas panggung memainkan musik dan menyanyi, saat itu Tuan Kim mencoba untuk melompat layaknya pemain rock.
Ia berharap semua penonton akan menopang badanya  seperti penyanyi rock, tapi yang terjadi Tuan Kim jatuh tengkurap dilantai. Ia menutupi wajah malunya dengan kacamata hitam dan semua penonton hanya melihatnya. 



Tuan Kim menceritakan berusaha terjun ke kerumunan dan merusak konser. Ia benar-benar lupa bahwa rata-rata penontonnya usia 50-an dan Orang di usia 50an tak akan lakukan sesuatu yang bisa berakibat buruk pada kesehatan mereka. Mi So berpesan kalau ayahnya harus cemaskan kesehatannya. 
Mi So keluar dari ruangan, Young Joon menanyakan keadaan Tuan Kim. Mi So mengatakan kalau hanya cidera tendon ringan dan Dokter berkata akan segera pulih dalam beberapa hari. Young Joon pun mengucap syukur.
“Tapi sepertinya aku harus disini semalam penuh.” Kata Mi So, Young Joon seperti kecewa mendengarnya.
“Kalau begitu apa perlu aku menemanimu juga? Aku bisa bertemu dengan ayahmu.” Kata Young Joon penuh semangat.
“Tak perlu, Ini bukan waktu yang tepat karena kondisinya sedang kurang baik.” Jelas Mi So, Young Joon bisa mengerti.
“Lagipula, kau pasti lelah karena penerbangan 12 jam. Kau harus pulang dan istirahat.” Kata Mi So
“Baiklah kalau begitu, aku tak punya pilihan lain.” Ucap Young Joon. 

Akhirnya Young Joon pulang kerumah merasa tak menyangka akhirnya akan tidur sendirian malam ini. Ia merasa kalau keadaan  tak seperti harapannya padahal sudah mengetatkan jadwal selama di Paris.
“Astaga, kau benar.... Kau pasti sangat kecewa. Kau buru-buru kembali dari Paris demi menunggu malam ini.” Bisik setan cabul
“Aku kecewa, tapi apa boleh buat?” kata Young Joon dan dikagetkan melihat setan cabul kembali datang dibelakangnya.
“Apa Kau wanita?” ucap Young Joon, Setan cabul membenarkan dengan suara medesah.
“Apa Kau bisa bicara juga?” kata Young Joon tak percaya, Setan cabul menyuruh agar membuka baju dan mulai bicara. Young Joon langsung mengusur setan cabul untuk pergi. 

Ji Ah menahan Tuan Ko agar tak banyak minum karena bisa mabuk. Tuan Ko dengan setengah mabuk mengaku sangat menikmati makanannya, lalu mengingat nama “Guodaknown”. Ji Ah membenarkan kalau “guobaorou.”
“Aku tak pernah makan tangsuyuk selembut ini Dan aku tak pernah minum miras dengan aroma yang kaya seperti ini sebelumnya. Aku akan makan ini lagi di ulang tahunku. Ulang tahunku tanggal 17 Mei, Jadi berapa lama aku harus menunggu?” kata Tuan Ko
“Ayolah, kenapa kau harus menunggu sampai bulan Mei hanya ingin makan guobaorou dan minum miras ini?!! Tapi Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kutanyakan, Kau orang pertama yang naik jabatan dari angkatanmu Dan aku dengar kau punya posisi teratas dan mendapat bonus tinggi juga. Tapi Kenapa kau berhemat seperti ini?” ucap Ji Ah
“Itu rahasia.” Jawab Tuan Ko tak ingin menceritakan
“Apa Kau tahu, fakta bahwa kau cuma punya satu setelan Dan tinggal di atap itu tak perlu membuatmu malu. Kenapa kau begitu ingin menyembunyikannya? Aku sama sekali tak mengerti.” Ungkap Ji Ah
“Karena itu bisa dipandang sebagai cacat. Saat aku masih kecil, Keluargaku tinggal di apartemen yang satu ruangan yang sempit. Dulu, kupikir semua orang tinggal seperti itu. Kami bahagia tinggal disana, Jadi aku tak pernah menganggap itu memalukan.” Cerita Tuan Ko sedih
“Tapi...Setelah aku dewasa, Orang-orang mempermalukannya. Mereka bisa saja, katakan kalau nilaiku bagus... Tapi malah sebaliknya, Mereka katakan aku bisa dapat nilai bagus karena aku miskin. Aku adalah orang pertama yang mendapat pekerjaan dari lulusan seangkatanku.” Cerita Tuan Ko
“Mereka bisa saja memberiku selamat, Tapi mereka justru berkata aku bisa cepat dapat pekerjaan karena aku miskin. Itulah kenapa tujuan hidupku adalah menabung banyak uang.Jadi aku bisa beli rumah... dan memastikan istri serta anakku kelak tak akan mendengar hal seperti itu dari siapapun.” Jelas Tuan Ko
Ji Ah seperti tersentuh mendengarnya,  Tuan Ko memberitahu kalau sudah menabung sampai $100,000, Ji Ah melonggo kaget mendengarnya, padahalbaru bekerja selama 4 tahun, jadi bagaimana bisa menabung sebanyak itu.
“Sebulan aku cuma habiskan $100. Dan aku pakai tabunganku untuk berinvestasi jadi aku bisa dapat penghasilan tambahan. Aku berbagi kesenangan dengan keluargaku, yang mana aku sendiri yang akan menata jalannya.” Jelas Tuan Ko mencoba tak membahasnya lebih lagi.
“Pokoknya, Aku bisa menikmati makanan enak ini hari ini berkat kau. Aku akan mengundangmu saat aku akan makan guobaorou lagi tahun depan pada hari ulang tahunku.” Ucap Tuan Ko, Ji Ah seperti makin terkesima dengan Tuan Ko. 

Mi So membawakan air minum untuk ayahnya karena mungkin akan kehausan pada tengah malam, lalu bersiap-siap tidur disofa.  Tuan Kim menatap anaknnya mengaku sudah dengar Mi So yang mengundurkan diri. Mi So tahu kalau Pil Nam dan Mal Hee yang memberitahu.
“Saat kudengar kau memutuskan untuk berhenti karena kau ingin menemukan jati dirimu, Hatiku begitu terluka sampai aku tak bisa makan belakangan ini. Ini salahku kau tak bisa hidup seperti yang kau inginkan. Aku selalu memaksa keinginanku dan tak pernah menghasilkan cukup uang untuk menafkahimu.” Kata Tuan Kim penuh penyesalan.
“Jangan berkata seperti itu... Menggeluti musik selalu menjadi impianmu. Aku senang ayah bisa hidup seperti itu..” kata Ji Ah bisa mengerti
“ Impian... Aku bahkan tak tahu lagi... Itu cuma hal yang bisa kulakukan sekarang. Jika aku punya impian menjadi dokter atau pengacara, Kalian pasti bisa punya hidup yang nyaman.” Ucap Tuan Kim sedih
“Ayah, jangan berkata seperti itu. Aku memutuskan berhenti karena ingin istirahat. Jadi jangan khawatirkan aku dan tidurlah.” Kata Mi So
“Mi So, bahkan Beyonce Menjadi lebih sukses setelah meninggalkan Destiny's Child lalu menetapkan karirnya sebagai artis solo. Itu Sama halnya denganmu. Aku tahu dengan meninggalkan Tn. Lee akan membantumu menjadi lebih sukses.” Kata Tuan Kim memberikan nasehat.
Mi So menganguk mengerti, Tuan Kim pikir mereka perlu tidur dengan mendengarkan lagu yang pas untuk malam ini dan itu lagu kesukaan ibu Mi So. Mi So menyetujuinya dan mendengar lagu  "Kau selalu berada di sisiku"


Young Joon tak bisa tidur, akhirnya mengirikan pesan dari ponselnya “Sekretaris Kim, apa kau sudah tidur?” tapi Mi So sudah tertidur pulas setelah mendengar lagu kesukaan ibunya. Young Joon tak menerima balasan dari Mi So merasa kalau pacarnya itu sudah tidur.
“Seharusnya dia memberitahuku... Menghubunginya sekarang jauh lebih sulit dibanding saat aku berada di Paris.” Keluh Young Joon. 

Young Joon menatap wajahnya di cermin, kembali bangga kalau wajahnya sangat tampan seperti biasa, lalu melihat nama Mi So di layar ponselnya. Ia kesal karena Mi So yang  membuat kesalahan besar dengan tertidur tanpa mengirimiku pesan.
“Tapi aku akan membiarkannya karena dia Pagi-pagi sudah menelponku.” Kata Young Joon lalu mengangkat telpnya.
“Ya, Bos. Sepertinya aku perlu cuti pagi ini... Kak Pil Nam bisa datang siang. Jadi aku perlu berada di RS sampai siang. Kau tak punya jadwal penting hari ini Dan semua kerjaan kebanyakan sudah ditangani oleh Ji Ah.” Kata Mi So. Young Joo terlihat kaget mendengarnya.
“Baiklah, kalau begitu kita akan bertemu pada siangnya.” Kata Young Joon menahan rasa kecewa. 

“Aku tak pernah menyangka cuti setengah hari akan jadi sesuatu yang menyedihkanku. Apa aku perlu mampir dan melihatnya sebentar?” pikir Young Joon saat di mobil
“Tn. Yang, antarkan aku ke RS Seyeon.” Pinta Young Joon, Tuan Yang menganguk mengerti.
“Sekretaris Kim kau pasti akan terkejut kalau tahu aku berada dimana saat ini.” Kata Young Joon sudah masuk ke dalam rumah sakit.
Young Joon menelp Mi So kalau  sedang di lobby RS Seyeon. Mi So binggung kenapa Young Joon datang kerumah sakit, Young Jooon dengan bangga kalau ini semua  seperti harapan Mi So datang untuk menemui pacarnya. Jadi ingin tunjukkan wajahnya.
“Oh tidak, sekarang aku sedang diluar. Aku harus mengambil beberapa barang di rumah ayah.” Kata Mi So
“Baiklah kalau begitu, apa aku perlu ke atas sendiri dan menyapa calon ayah mertuaku.” Ucap Young Joon.
“Tidak boleh. Dia belum tahu mengenai hubungan kita. Lagipula kau harus rapat jam 10 mengenai peluncuran rute baru untuk maskapai. Kurasa sebaiknya kau kembali saja.” Ucap Mi So seperti menghindari Young Joon bertemu dengan ayahnya, Young Joon pun hanya bisa menyetujuinya. 


Ji Ah membaca berkas Status pendapatan Eletronik Yumyung lalu mengeluh karena pekerjaan nya tak ada habis-habisnya. Ia lalu melihat Young Joon baru datang dan memberitahu kalau Mi So sedanng cuti pagi. Young Joon mengatakan sudah mendapatkan beritanya.
“Tentu saja, toh dia kekasihmu. Bos Lee begitu sedih tak didampingi kekasihnya. Tatapan mata yang penuh kasih sayang. Aku harap seseorang akan menatapku dengan tatapan seperti itu juga.” Ungkap Ji Ah setelah Young Joon masuk ke dalam ruangan. 

Tuan Ko datang menyodorkan berkas ditanganya, Ji Ah binggung apa itu yang dibawanya. Tuan Ko mengatakan kalau Ini data ringkasan pendapatan Elektronik Yumyung. Ji Ah pikir kalau ia yang seharusnya mengerjakan itu.  Tuan Ko pikir Ji Ah sudah mentraktir tangsuyuk lembut kemarin jadi ingin membalasnya.
“Dan kurasa itu akan membantuku memahami pekerjaan lebih dalam.” Kata Tuan Ko, Ji Ah mengucapkan  Terima kasih.
“Ini Datanya banyak dan Pasti sulit untuk meringkasnya.” Kata Ji Ah melihat berkas yang dibawa Tuan Ko
“Ji Ah... Bagaimana perasaanmu saat mendaki hutan?” tanya Tuan Ko, Ji Ah terlihat binggung mendengarnya.
“Kurasakan kesegaran dan pemulihan. Seperti itulah bekerja bagiku. Tak ada yang lebih menyegarkan dan mengobatiku daripada menyelesaikan pekerjaanku. Jadi jangan terlalu tertekan.”jelas Tuan Ko
“Apa Pekerjaan mengobatimu? Aku juga akan seperti itu. Terima kasih.” Kata Ji Ah dengan senyuman bahagia. 

Ji Ah masih menemani ayahnya meminta agar Makan pelan-pelan.  Pil Nam datang menyapa ayahnya,  Tuan Kim senang melihat Putri tertuanya yang sudah datang. Pil Na melihat ayahnya yang sedang makan dan mengajak Mi So makan bersama karena harus berangkat kerja.
“Ayah, aku akan mengajaknya keluar makan.” Ucap Pil Nam, Tuan Kim menyuruh pergi saja.
Saat itu pesan masuk ke dalam ponsel Mi So “Sekretaris Kim, kapan kau datang?” Pil Nam bertanya apa yang ingin dimakan oleh adiknya,  Mi So merasa harus langsung pergi ke kantor seperti tak sabar akan bertemu Young Joon.
“Kau harus makan siang dulu. Ada yang ingin kubicarakan.” Kata Pil Nam  mi So binggung Ada yang ingin dibicarakan lalu menariknya keluar dari ruang rawat. 

Young Joon mengirimkan pesan untuk Mi So “Kuharap kau bisa datang secepat mungkin.” Tapi belum dibalas. Ji Ah masuk ruangan, menanyakan apa yang ingin dimakan Young Joon untuk makan siang.  Young Joon mengatakan akan makan siang sendiri, jadi tak perlu khawatir.
“Aku akan makan siang dengan Sekretaris Kim setelah dia datang.” Kata Young Joon dengan wajah penuh semangat. 

Mi So sedang makan dengan kakaknya, membaca pesan dari Young Joon “Sekretaris Kim, apa kau sedang dalam perjalanan?” lalu membalasnya kalau akan segera sampai.
“Aku harus berangkat bekerja, apa yang ingin kau katakan?” kata Mi So, Pil Nam mengeluarkan buku tabungan dari tasnya menyuruh Mi So agar mengambilnya.  Mi So  binggung apa itu maksudnya.
“Temanku membuka klinik, Dan aku akan bekerja dengannya, jadi aku mengundurkan diri. Ini pesangonku, jadi ambillah.” Kata Pil Nam
“Jangan begitu, kenapa kau berikan padaku?” ucap Mi So, Pil Nam balik bertanya memangnya alasanya apa.
“Kau sudah bekerja selama 9 tahun, Tapi kau habiskan semua penghasilanmu untuk membayar hutang. Kau membiayai uang kuliah kedua kakakmu. Jadi aku tahu Saat ini kau tak punya tabungan.” Ucap Pil Nam
“Tetap saja, aku tak bisa menerimanya.” Kata Mi So, Pil Nam meminta Mi So agar menyimpan saja.
“Kau akan menikah, mana bisa kau tak memiliki uang.” Ucap Pil Nam, Mi So pikir Terlalu dini membicarakan pernikahan.
“Jangan anggap enteng dulu. Pokoknya, itu milikmu, terserah mau kau apakan.” Tegas Pil Nam lalu memanggil bibi untuk membayar makanan. Mi So hanya diam saja melihat buku tabungan milik kakaknya. 


Pil Nam berjalan melewati toko baju, lalu berkomentar kalau gaun itu bagus dipakai untuk adiknya jadi menawarkan untuk membelikanya.  Mi So pikir tak perlu karean harus segera ke kantor. Pil Nam mengajak membeli saja dengan menarik adikya masuk toko. 

Di ruangan
Young Joon merasakan perutnya berbunyi, lalu bicara sendiri pada dirinya , Meskipun lapar,dengan sabar menunggu agar bisa makan dengan kekasihnya. Ia memuji dirinya sebagai kekasih yang setia dan perhatian lalu melihat Mi So yang akhirnya datang.
“Wah...Apa itu? Apa karena dia terlambat makanya dia membelikanku hadiah ?” kata Young Joon melihat Mi So membawa banyak barang. 

Mi So masuk ruangan memberitahu kalau sudah datang, Young Joon ingin tahu kondisi Tuan Kim. Mi So berkata berkat Tuan Lee kalau ayahnya sudah membaik.Young Joon mengaku senang mendengarnya jadi mengajak untuk pergi makan siang. Mi So mengaku sudah makan siang.
“Aku belum.” Ucap Young Joon, Mi So binggung kenapa Young Joon belum makan.
“Kenapa? Aku menunggumu agar bisa makan siang bersama.” Kata Young Joon, Mi So menjelaskan kalau Pil Nam meminta makan siang bersama.
“Jadi Kau terlambat karena habis makan siang. Dan Itulah kenapa kau menyesal dan membelikanku hadiah?” kata Young Joon. Mi So binggung apa Hadiah yang dimaksud.
“Saat kau datang, kau membawa tas belanjaan.” Ucap Young Joon bangga. Mi So mengaku kalau itu pakaiannya.
“Jadi kau terlambat, karena kau makan siang dan belanja pakaian?” keluh Young Joon, Mi So mengaku Bukan seperti itu.
“Apa kau tak memikirkanku? Aku ingin menghabiskan tiap menit bersamamu. Tapi sepertinya kau tidak merasakan hal yang sama. Aku kecewa.” Kata Young Joon.
Mi So meminta maaf, Young Joon pikir kalau Mi So  menyesal jadi pulang dan kerumahnya. Mi So hanya bisa menatap Young Joon dengan senyuman. Young Joon heran karena Mi So menatapnya seperti itu. Mi So mengaku  Sejak kemarin, kepikiran kata dikepalanya.
“Apa itu seksi? Menggoda? Mematikan?”kata Young Joon bangga, Mi So mengaku bukan seperti itu.
“Tapi buldoser... Kau terus saja mendorongku... Jadi kau seperti buldoser.” Ucap Mi So, Young Joon kaget mendengarnya. 

Tuan Park yang mendengarnya kaget dengan ungkapan Mi So dan bertanya Young Joon mendorongnya untuk lakukan apa, menurutnya temanya itu  seksi buldoser, bos nakal. Ia mengaku walaupun bercerai dan menyesalinya,jadi akan berikan saran sebagai senior dalam percintaan,
“Tunggu... Jika ini saran murahan seperti celana dalam, Lebih baik tak usah.” Kata Young Joon memperingatkan .
“Tapi barangnya kualitas tinggi jadi Dengarkan aku baik-baik, sobat. Saat berkencan dengan Nn. Kim, Ini hal yang perlu kau ingat dan Ingat bahwa ini kencan pertama Nn. Kim.” Ucap Tuan Park
“Apa ini kencan keduaku? Ini juga kencan pertamaku. Aku menyukainya, merasakan gejolak cinta dan  ingin memperlakukannya dengan baik.” Ucap Young Joon merasa tak ada yang salah
“Tapi kau tak boleh terus memaksanya.” Tegas Tuan Park, Young Joon ingin tahu apa yang harus dilakukan.
“Dengan terus memaksanya tak akan membuat hubungan kalian semakin dalam. Kau harus lakukan dengan sabar, perlahan-lahan. Mengerti?” jelas Tuan Park
“Jadi Aku harus bersabar dan perlahan-lahan... Mendengarnya saja sudah menjengkelkanku. Aku sangat tergila-gila padanya, bagaimana aku bisa bersabar?”keluh Young Joon.
Tuan Park menegaskan kalau  Young Joon tak begitu, maka Mi So akan bosan dengannya. Young Joon tak yakin, karena menurutnya dirinya sangat sempurna, dan selalu memancarkan pesona menawan jadi tak mungkin Mi So bosan dengannya dan itu adalah kata yang tak ada dalam kamusnya.
“Berpikirlah secara rasional... Young Joon... Apa yang akan terjadi jika kau berlari seperti Usain Bolt disamping seseorang yang baru saja mulai berjalan? Awalnya, dia akan berusaha untuk mengejarmu. Tapi pada akhirnya dia akan lelah dan meninggalkanmu. Mengendalikan kecepatan itu penting dalam hubungan.” Pesan Tuan Park 

Sek Seol masuk ruangan melihat Young Joon ada diruangan juga, lalu memberikan sepiring cake sebagai makan siang Tuan Park. Tapi saat Sek Seol akan memberikan kakinya tersandung dan membuat kuenya jatuh mengenai baju Tuan Park.
Sek Seol panik langsung meminta maaf dan bergegas keluar untuk mengambil sesuatu untuk membersihkannya.Tuan Park dengan santai kalau itu tak masalah karena dirinya yang tak bersalah. Young Joon tak percaya kalau Tuan Park masih sabar.
“Coba Lihat? Ini sering terjadi sampai aku sudah punya banyak baju cadangan.” Kata Tuan Park mengeluarkan baju dalam lemarinya.
“Dan Kau bisa lihat, 'kan? Inilah yang terjadi saat kau gagal mengendalikan kecepatan. Aku yakin kau tak mau berakhir berantakan seperti ini... benar, kan?”kata Tuan Park, Young Joon menatap temanya seperti bisa mengerti. 

Mi So sedang ada di toilet, saat itu Se Ra masuk sambil berbicara di telp dengan pacarnya kalau harus kencan malam ini jadi akan menemuinya sore nanti. Mi So melihat kalau hubungan Se Ra dengan pria yang disukainya berjalan lancar.
“Kami memutuskan untuk pacaran.”kata Se Ra bahagia, Mi So pun memujinya.
“Ngomong-ngomong, apa yang harus kami lakukan malam ini? Kami harus makan malam, nonton film, Dan minum juga...Berjalan santai di sungai Han...” kata Se Ra berbicara sendiri.
“Apa Kau lakukan semua itu dalam sehari?” ucap Mi So kaget.
“Kita bisa menghabiskan malam bersama, jadi aku tak ingin berpisah dengannya. Aku sangat menyukainya., Malam ini sangat panjang.. Jadi kami akan berciuman.” Kata Se Ra seperti sangat bersemangat. Mi So seperti  panik mendengarnya.
“Hei... Aku yang seharusnya mengatakan itu... Kami baru saja pacaran. Jadi kami dipenuhi akan gairah. Selain Kami sudah dewasa, tanpa batasan, mengerti?” ucap Se Ra lalu pamit pergi. Mi So hanya terdiam karena hubungan dengan Young Joon berjalan lambat. 


Mi So masuk ruangan menemui Young Joon yang sedang menatap keluar jendela. Young Joon langsung meminta maaf karena tak bisa mengendalikan kecepatan. Mi So terlihat binggung, Young Joon pikir kalau dengan memikirkannya kembali, bisa merasakan kalau sikapnya yang sangat tak sabaran.
“Ini mungkin saja karena perasaan yang kutahan selama 9 tahun meledak secara bersamaan.” Ucap Young Joon, Mi So ingin memotong tapi Young Joon kembali bicara.
“Apa yang terjadi di masa lalu sangat mengerikan. Tapi jika aku harus kembali dan mengalaminya lagi. Jadi Aku bersedia Hanya untuk bertemu denganmu lagi. Dan , aku akan perlahan-lahan Karena itu yang kau inginkan.” Kata Young Joon menyuruh Mi So pulang saja karena punya janji, Mi So terdiam dengan mata berkaca-kaca. 


Young Joon pulang dengan wajah lelah, dan kaget melihat Mi So sudah ada didepan rumahnya, lalu bertanya apa yang sedang dilakukanya.  Mi So mengatakan datang untuk minta maaf karena tak mempedulikan perasaan Young Joon.
“Dan...Aku tak mau pulang malam ini.” Ucap Mi So, Young Joon terlihat kaget.
“Aku tak mau pulang Dan bersamamu malam ini.” Kata Mi So menegaskan.
“Jika kau masuk rumahku sekarang, maka Aku tak akan bisa mengendarikan kecepatanku. Aku tak... berencana berhenti hari ini.” Ucap Young Joon memperingatkan. 

Mi So berjalan masuk menatap Young Joon yang masih terdiam, Young Joon menatap Mi So yang berani masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya Young Joon mendorong Mi So sampai ke dinding dan menciumnya, meluapkan semua gairah yang tertahan dalam dirinya, tangan Mi So perlahan membuka baju Young Joon.
Young Joon membawa Mi So ke atas tempat tidur, keduanya terus berciuman lalu Young Joon membuka bajunya. Mi So memalingkan wajahnya seperti malu karena pertama kali. Young Joon dengan tubuh kekarnya menatap Mi So lalu mengungkapkan perasaanya “Aku mencintaimu.” Mi So pun membalas kalau mencintai Young Joon juga. Keduanya pun kembali berciuman.
Bersambung ke episode 14

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. wahhh cpet bgd udh up aza,mkin maniss kocak za couple ni,,mba tlg lanjutin "are you human too"ep 21 ny dunk,,,mksh y fightinggg

    BalasHapus