PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 09 Juni 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Mereka pun meminta gelas dan sumpit untuk Young Joon. Youn Joon melihat restoran bertanya apakah mereka suka makan di tempat berisik penuh asap. Tuan Jung merasa tak enak karena berpikir Young Joon merasa tak nyaman.
“Aku baik-baik saja. Saya akan menuangkan kalian masing-masing atas kerja keras kalian selama ini” ucap Young Joon, semua sudah siap mengangkat gelas tapi Young Joon kembali berkomentar.
“Bagaimana kalau kita pesan whiski? Apa kalian tidak masalah?”kata Young Joon melihat botol soju ditanganya.
“Kau bilang Wiski, Dasar Omong kosong... Kami hanya punya soju dan bir. Dan Baru saja ada bom soju, hei... anak muda.” Ejek Bibi pemilik restoran. Semua terlihat tak enak hati dengan bibi pemilik.
“Oh ya. Ngomong-ngomong soal, bagian alkohol dari department store kita tidak berjalan dengan baik, jadi apa menurut kalian apa masalahnya?” tanya Young Joon.
Semua terlihat binggung, lalu Mi So berbisik kalau  jangan bicara tentang pekerjaan selama makan malam tim. Young Joon pikir Apa lagi yang mereka bicarakan selain bekerja dan ingin tahu  Apakah makan malam tim biasanya membosankan seperti ini.
“Apakah itu... membosankan untukmu? Ayo mainkan permainan itu.” Kata Tuan Jung. Ji Ah mengajak main 3, 6, 9 dengan penuh semangat, Se Ra mengusulkan “Bunny Bunny”
“Apa Anda tahu permainan Son Byung Ho?” kata Tuan Jung. Young Joon berpikir kalau ada seseorang bernama Son Byung Ho di tim mereka
“Bagaimana dengan permainan pujian? Kami saling memuji dalam game.” Ucap Se Ra.
“Saya dipuji sepanjang waktu dalam hidup saya, tapi itu baik-baik saja. Mari saling memuji satu sama lain. kata Young joon. Tuan Jung meminta Ji An bica lebih dulu
Ji Ah memulai dengan memuji Sekretaris Kim. Se Ra terlihat kesal karena Ji An bukan memuji dirinya. Ji Ah mengaku  sangat gugup hari ini, dan berterima kasih banyak telah mengajarinya dengan cara yang ramah. Young Joon terlihat kesal langsung memuji segelas soju.
“Saya ingin memuji Anda, Pak... Anda cukup pintar untuk berbicara lima bahasa. Dan anda sangat tampan.” Kata Tuan Jung dan Park. Young Ok juga melihat Young Joon tampak luar biasa dalam setelan jas.
“Saya percaya menjadi kaya adalah kemampuan seseorang juga. Saya memuji Anda karena memiliki kekayaan paling banyak di antara semua orang di usia 30-an di negara ini.” Puji Se Ra dan semua memberikan tepuk tangan.
“Adakah yang ingin Anda puji? Misalnya, kepribadian saya yang berwawasan luas yang memungkinkan saya untuk memahami kesalahanmu.” Tanya Young Joon pada Mi So
“Saya ingin memuji diri sendiri karena telah bekerja keras sampai sekarang dan siap untuk meletakkan semua beban sekarang.” Ungkap Mi So
Semua seperti masih terasa tak enak. Mi So melihat Young Joon  terlihat sedikit lelah sekarang jadi lebih baik pulang dan beristirahat. Ji Ah mengeluh kalau mereka sudah selesai dan mengajak pergi ke  karaoke untuk ronde selanjutnya. Mi So dkk mengeluh dengan Ji Ah yang tak mengerti situasi.
“Kau bilang Ke karaoke? Aku akan pergi kesana bersama kalian.” Kata Young Joon mengajak mereka semua pergi. 

Semua berjalan akan masuk ke karaoke, tiba-tiba Mi So dan Young Joon langsung membalikan badan karena ada yang buang air kecil didepan gedung.  Young Joon bertanya Tentang ruang karaoke.
“Seberapa hebatkah Anda pergi ke sana meskipun kondisi buruk ini?” ucap Young Joon
“Kalau begitu kenapa Anda tidak pulang?” kata Mi So. Young Joon pikir Tidak tepat jika pulang sekarang lalu masuk ke dalam. Mi So heran dengan sikap Young Joon yang berbeda. 

Semua duduk berdempetan dalam ruangan, seperti sangat sampet. Young Joon pikir tidak tepat jika yang memesan di acara pesta tim tapi kalau tetap diam suasana tak enak jadi meminta Mi So agar  membaut reservasi di Valencia di Cheongdam-dong sekarang juga. Mi So menganguk mengerti.
Mereka pindah ke ruangan yang lebih besar, Tuan Jung langsung menyanyi lebih dulu. Mi So terlihat bahagia sambil bertepuk tangan,  Young Joon melihat Mi Soo yang senang berpikir kalau itu karena dirinya. Mi So membenarkan lalu memberikan keju saat Mi So mulai minum.
“Apakah itu tidak sesuai dengan seleramu? Haruskah aku membuangnya?” ucap Young Joon melihat Mi So seperti tak suka. Mi So seperti tak bisa melihat sikap Young Joon, akhirnya menerima keju.
Mi So kembali menikmati makana tak sengaja tersedak, Young Joon buru-buru memberikan minum. Mi So kaget karena yang diberikan alkohol, Young Joon dengan bangga kalau yang dibelinya adlah wiski berusia 55 tahun yang belum pernah dipesan sebelumnya.
“Bagaimana menurutmu? Bukankah itu berbeda bahkan dari aromanya?” kata Young Joon bangga tanpa sadar kalau tanganya mematikan mesin karaoke. Mi So mengaku rasanya sangat enak.
“Aku dapat membelikanmu satu lagi lain kali jika kau mau.” Kata Young Joon bangga. Mi So akhirnya memberitahu Young Joon kalau sikunya mengenai remote.
Semua pegawai yang hanya diam akhirnya kembali mengajak bernyanyi dengan menyuruh Ji Ah sebagai pegawai baru. Se Ra terlihat sudah mulai mabuk, Mi So memperingatkan agar jangan banyak minum, lalu khawatir melihat Young Ok makan dengan banyak juga.
“Astaga, jangan khawatir... Pernahkah kau melihatku membuat kesalahan saat mabuk?” ucap Se Ra terus minum dan langsung mengambil mic untuk menyanyi dari tangan Ji Ah.
“Hei! Saya ingin menjadi sekretaris Anda, Tuan Lee. Aku ingin menjadi sekretaris juga!”kata Se Ra mabuk, Tuan Jung berusaha menarik Se Ra agar berhenti, Tuan Park sibuk mengambil video dengan ponselnya.
“Apa yang dilakukan kedua gadis ini, Kim Mi So dan Kim Ji Ah, yang aku tidak punya? Jawab aku! Apa yang kurang dariku?” teriak Se Ra meluapkan amarahnya.
Tuan Jung berusaha menariknya tapi Se Ra malah terjatuh dan duduk di pangkuan Young Joon. Mi So panik melihatnya, Young Joon terlihat sangat gugup melihat Se Ra yang duduk sangat dekat denganya. Mi So pun menyuruh dua lelaki agar menarik Se Ra pergi.


Young Joon merasa kalau Makan malam perusahaan  yang sangat melelahkan. Mi So ingin Young Joon menjelaskan, alasan melakukan hal-hal yang biasanya tidak  pernah dilakukan. Young Joon tak bisa menjawab, Mi So akhirnya memilih untuk masuk ke dalam rumah.
“Sekretaris Kim... Bukankah aku sangat manis hari ini?” kata Young Joon. Mi So hanya bisa melonggo.
“Aku pergi ke makan malam perusahaan, bahkan mengantarmu pulang meskipun itu merepotkan. Hari yang romantis dan bahagia seperti hari ini... akan menjadi kehidupanmu sehari-hari mulai sekarang.” Kata Young Jon bangga
“Aku minta maaf, tetapi sangat tidak paham” ungkap Mi So makin binggung.
“Aku memberitahumu bahwa akan mengencanimu.” Akui Young Joon lalu berpikir kalau Mi So sangat terharu mendengarnya.
“Tuan Lee... Kau bukan tipeku.” Tegas Mi So. Young Joon kaget mendengarnya.
“Saya suka pria yang selalu penuh perhatian, perhatian, dan manis terhadap orang lain.” Akui Mi So
“Bagaimana bisa kau mengatakan itu setelah melihat semua yang ku lakukan hari ini? Hari ini, aku berusaha sangat keras untuk menjadi bagian dari kehidupan sehari-harimu Bagaimana menurutmu perhatianku?” kata Young Joon kesal.
Mi So pikir tidak pernah menginginkan melakukan semua itu dan menurutnya Young Joon tidak benar-benar memperhatikannya. Ia pun berharap Young Joon  bertemu dengan seorang wanita yang luar biasa segera lalu masuk ke dalam rumah. 


Mi So masuk rumah tak percaya kalau Young Joon ingin berkencan dan menikah denganya,seperti tak percaya kalau bisa berbicara tentang hal-hal itu dengan begitu ringan lalu ponselnya berdering, Young Joon menelpnya.  Mi So heran melihat Young Joon masih ada didepan rumahnya dan membaca pesan dari bosnya.
“Nona Kim, ada apa denganmu?” tulis Young Joon. Mi So meminta maaf
“Saya pikir Anda bercanda ketika kau mengatakan kemarin bahwa kau ingin menikahiku. Tapi kau mengungkit hal kencan hari ini, jadi saya benar-benar bingung sekarang.” Balas Mi So
“Yah, lupakan apa yang aku katakan.. Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa aku bukan tipemu? Apa kau sudah gila?” tulis Young Joon.
Pil Nam mengirimkan pesan juga “Mi So, bisakah kau mengirimiku hati untuk game mobile? Aku sedang istirahat sekarang,hanya ingin menghilangkan stresku.” Mi So segera membalasnya.
“Apa yang tidak kau sukai tentang aku? Itu tidak mungkin tentang penampilan, kredensial, dan kekayaan saya. Apa yang tidak kau sukai?” tulis Young Joon.
“Kau hanya memikirkan diri sendiri. Kau tidak pernah menempatkan dirimu pada posisi orang lain. Kau membuat keputusan dan memberi perintah, seperti apa yang kau lakukan sekarang.” Ungkap Mi So meluapkan semuanya.
“Apakah ini caramu memprotes untuk memberi tahuku, berapa banyak aku telah menekanmu dalam sembilan tahun terakhir?” balas Young Joon. Mi So mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Tapi Terus terang, bekerja untukmu telah membuat stres... Kau egois dan egois. Kau seorang perfeksionis, dan aku hanya ingin tahu apakah kau memiliki OCD. Kau melihat ke cermin dan mengagumi wajahmu sendiri sepanjang hari.” Ungkap Mi So
“Apa kau tahu betapa stresnya bekerja berasamamu?” balas Young Joon.
“Dan Juga, Kau meneleponku kapan pun kau mau lalu menyuruhku bekerja. Karena itu, aku tidak pernah punya waktu untuk diriku sendiri Aku melakukannya selama sembilan tahun. Tentu saja, itu melelahkan.” Balas Mi Soo.
Young Joon heran karena Mi So tak pernah mengatakan tidak ingin melakukannya lalu menegaskan tidak akan membuat Mi So melakukan yang tak diingikan Kecuali mengemudikan ketika mabuk. Mi So pikir kalau lebih baik melupakan semuanya.
“Aku hanya ingin hubungan normal dengan pria normal. Kau bilang akan menikahiku, tetapi kau pasti tidak cocok untuk hal yang romantis Satu-satunya orang yang dapat kau cintai mungkin adalah dirimu sendiri.” Tegas Mi Soo
“Apa kau benar-benar berpikir begitu?” balas Young Joon seperti tak sadar dengan dirinya.
“Benar. Dan Juga, kau sangat tidak pengertian.” Tegas Mi Soo.Saat itu Pil Nam mengirimkan pesan agar Mi Soo segera mengirimkan hati secepatnya.
Akhirnya Mi So melihat di jendela dan bisa bernafas lega karena Young Joon akhirnya pergi, dan sebuah pesan masuk “Ada dua orang yang seharusnya tidak pernah menyebutku tidak pengertian. Salah satunya kakakku dan yang lainnya adalah kamu, Kim Mi So. Ingat itu”
Mi So heran maksud dengan pesan Young Joon lalu kaget melihat kalau mengirimkan hati pada Young Joon. 


Young Joon kembali ke rumah heran dengan Mi Soo yang mengirimikan hati di tengah percakapan serius itu, Mi So gelisah ingin menjelaskan kalau itu adalah kesalahan karena akan mengirimnya ke Pil Nam tetapi terkirim pada Young Joon. Tapi ia berpikir tak perlu dan memilih untuk tidur saja.
Young Joon berbaring bermimpi buruk, terlihat seorang wanita berjalan dengan koper dan masuk ke dalam rumah, seperti sangat menakutkan. Ia pun bangun dengan nafas terengah-engah dan melihat pesan  (Lee Sung Yeon - Kau harus tidur sekarang meskipun aku menderita seperti ini)

Young Joon selesai mandi dan akan memakai dasi lalu teringat sesuatu.
Flash Back
Di Amerika, Young Joon sedang memakai dasi. Mi So mendekat meminta izin agar bisa memasang dasi, Young Joon pun membiarkan Mi So agar memasangkan dasi untuknya.
Young Joon akhirnya tak memakai dasinya kembali dan pergi ke kantor. 

Mi So kembali membaca pesan dari Young Joon “ Ada dua orang yang seharusnya tidak pernah menyebutku tidak pengertian. Salah satunya adalah saudaraku dan yang lainnya adalah kau, Kim Mi So. Ingat itu.” Lalu berpikir apa itu artinya.  Tuan Jung memberikan laporan pada Mi So.
“Tuan Jung.... Anda telah bekerja di perusahaan cukup lama, 'kan?” kata Mi So.Tuan Jung menjawab sekitar 12 tahun.
“Lalu pernahkah kau bertemu kakak Tuan Lee?” tanya Mi So. Tuan Jung mengaku belum pernah bertemu dengannya.
“Oh, aku dengar dia tinggal di luar negeri.” Kata Tuan Jung.
“Apakah keluarga Tuan Lee memiliki masalah? Apa kau tahu sesuatu?” tanya Mi So penasaran. Tuan Jung pikir tak mungkin tahu kalau Mi So saja tak tahu.
“Tapi ini agak aneh, kan? Dia tidak terlibat dalam bisnis meskipun dia adalah putra tertua. Kurasa itu sedikit...” kata Tuan Jung. Mi So pun mengucapkan terima kasih.

Se Ra melihat video yang direkam oleh Tuan Park, wajahnya sangat malu kebingungan bagaiaman akan menghadapi Tuan Lee mulai sekarang lalu berpikir akan dipecat.  Bahkan Tuan Park menyuruh agar membuat surat pengunduran diri. Sopir Young Joon memberitahu kalau Tuan Lee akan datang.  Young Joon masuk dengan wajah dingin
“Saya lihat bahwa Anda tidak mengenakan dasi. Saya menyiapkan dasi merah untuk Anda.” Kata Mi So masuk ruangan. Young Joon langsung menolak.
“Kau bisa berhenti melakukan hal-hal seperti ini.” Ucap Young Joon dengan berkata kalau ucapanya Mi So itu benar. Mi So binggung apa maksudnya.
“Aku egois dan egois. Itu sebabnya aku bisa mengerti mengapa kau ingin berhenti sampai tingkat tertentu.” Kata Young Joo. Mi So merasa bukan seperti itu.
“Aku baru saja menyadari fakta umum yang tidak bisa kita miliki semua yang kita inginkan. Aku akan membiarkanmu pergi sekarang. Tetaplah bekerja satu bulan lagi untuk melatih penggantimu... Terima kasih atas kerja kerasmu... Aku benar-benar serius.” Kata Young Joon lalu menyuruh untuk pergi saja. Young Joon pun akhirnya keluar dari ruangan dengan wajah sedih. 

Young Joon memangggil Sek Kim, Mi So menjawabanya. Young Joon mengulang yang dimaksud Nona Kim Ji Ah. Ji Ah pun menyahut. Young Joon ingin tahu Apa masalah yang tim pengembangan merek yang mereka miliki. Ji Ah terlihat binggung.
“Saya mendapatkan daftar itu sebelumnya.” Kata Young Joon. Ji Ah mengaku tidak ingat.
“Saya akan menjelaskannya padamu, pak.” Ucap Mi So ingin membantu. Young Joon langsung menolak
“Ini tidak mendesak, jadi saya ingin Ibu Kim Ji Ah untuk menjelaskannya nanti.” kata Young Joon. Saat di dalam mobil, Mi So pun terlihat  tak enak hati karena Young Joon mulai mengabaikanya. 

Young Joon mencoba tempat tidur dan mencoba kalau sudah nyaman. Direktur menjelaskan Furniture yang diluncurkan bulan lalu mendapatkan respon yang bagus, bahkan bagian furnitur terlaris saat ini. Young Joon ingin tahu selanjutnya.
“Tidak mengherankan bahwa proyek berjalan dengan baik. Saya bertanya kepadamu apa rencanamu ke depan.” Kata Young Joon
“Yah... furniture kita sangat populer di kalangan anak muda, jadi kami berencana meluncurkan produk yang menargetkan pasangan yang baru menikah. Kalangan muda hari ini sangat praktis, jadi kita harus mempertimbangkan itu sambil mengembangkan...” kata Direktur.
“Apakah itu benar-benar trend akhir-akhir ini? Kau sudah menyiapkan semua data, kan?” ucap Young Joon pada sekertaris barunya. Ji Ah terlihat binggung.
“Saya belum dilatih tentang itu.” Akui Ji Ah. Young Joon langsung menegur Mi So tak melatihnya. Mi So hanya bisa meminta maaf . Young Joon meminta Mi So agar Jangan mengecewakan dan lakukan pekerjaan dengan baik.

Mi So duduk di meja kerjanya berpikir kalau Young Joon marah karena apa yang terjadi kemarin, lalu terlihat lampu kalau bosnya memanggil. Ia langsung masuk bertanya apakah Young Joon membutuhkan sesuatu. Young Joon meminta agar Mi So mengatakan  pada Sekretaris Kim Ji Ah untuk masuk.
“Maaf Pak, ketika kita saling berkirim pesan semalam, saya...” kata Mi So dan langsung disela oleh Young Joon.
“Mari kita tidak membahas masalah pribadi di kantor.” Kata Young Joon. Mi So pun akhirnya keluar ruangan dan menyuruh Jin Ah menemui Young Joon. 

Mi So melihat Young Joon dengan Ji Ah dalam ruangan, merasa tak percaya dengan sikap atasanya, karena mungkin tak mampu bertahan sebulan lagi. Young Joon melihat Mi So melihat dari jendela dan langsung menutupnya, Mi So kesal dengan sikap Young Joon.
“Tuan Lee, mengapa anda ingin menemui saya?” tanya Ji Ah. Young Joon menjawab kalau itu tidak penting.
“Kau Silakan duduk di sana selama lima menit dan pergi.” Kata Young Joon pada sofa. Ji Ah pun menganguk mengerti.
“Ngomong-ngomong... Sepertinya tugas saya termasuk membantu Anda dengan masalah pribadi. Apakah saya juga akan...” kata Ji Ah. Young Joon ingin tahu apa maksudnya "Kepentingan pribadi"
“Membantu memasang dasi anda, misalnya.” Ucap Ji Ah. Young Joon pun menolaknya.
Ji Ah ingin tahu apa yang bisa dibantu, Young Joon menyuruh agar Ji Ah membantu  Sekretaris Kim Mi So dengan Berpura-pura bahwa sedang menjalani pelatihan untuk pekerjaan itu hanya selama sebulan. Ji Ah melonggo binggung. 


Salah satu teman Ji Ah meminta agar mereka mengambil atas nama masing-masing. Mereka tak percaya teman mereka itu akan menikah, dan melihat akan menikah di tempat yang sangat bagus pada kartu undangan. Teman Mi So bertanya kapan Mi So akan menikah.
“Mi So belum pernah menjalin hubungan, kan?” ucap temanya. Teman lainya menyuruh Mi So harus menjalin hubungan dulu.
“Itu rencanaku. Aku akan menemukan cinta.” Kata Mi So yakin . Temanya pun menawarkan Mi So untuk pergi kencan buta.
“Teman Jae Hyung melihat fotomu di media sosial dan memintanya untuk menjodohkanmu dengannya Dia adalah pria manis yang selalu kau inginkan. Dia cukup tampan, dan keluarganya biasa-biasa saja.” Ucap temanya.

Mi So hanya diam saja, teman memberitahu kalau perkerjanya. seorang jurnalis. Mi So langsung tertarik dan ingin tahu apakah pria itu bisa mencari tahu tentang insiden yang sudah lama.  Saat itu seoran pelayan datang memberikan lembaran kertas
“Kami sedang melakukan survei pada pelanggan kami. Bisakah Anda meluangkan waktu? Jika Anda mengisi ini, kami akan memberi Anda makanan tambahan gratis.” Kata pelayan. Mi So dkk akhirnya mengisi survei.
 Mi So membaca pertanyaan “Jika kamu punya pacar,kemana kau ingin pergi bersamanya? Tuliskan jawaban Anda.” Nomor dua.. “Jika kau  punya pacar, apa yang ingin kau lakukan dengannya?” Nomor tiga....  “Jika kau punya pacar, apa yang ingin kau inginkan sebagai hadiah? Tuliskan jawaban Anda.”
Setelah membacanya Mi So merasa kalau cara pertanyaan seperti memerintahkan dan sangat akrab denganya. 


Yong Sik melihat lembaran Survei pelanggan, seperti tak percaya kalau Young Joon meminta agar  menemukan kuesioner yang sekretaris Mi  So padahal bisa langsung bertanya tapi malah menyewa restoran untuk mengetahuinya.
“Young Joon,Aku adalah wakil  Presiden. Tidakkah kau pikir tidak boleh menyia-nyiakan pria yang sangat kompeten ini?” keluh Yong Sik
“Anggap saja ini bagian dari pekerjaan” kata Young Joon. Yong Sik mengeluh kalau ini mengganggu pekerjaan
“Aku harus mencoba menemukannya. Ini adalah tugas yang penting.” Ucap Yong Sik dan akhirnya menemukan nama Kim Mi So.
Young Joon langsung membacanya dan melihat kalau jawabanya Sangat kekanak-kanakan. Yong Sik ingin tahu alasan melakukan survei, Apakah akan memberikan apa yang diinginkan. Young Joon hanya diam saja. 

Mi So pulang kerumah mengingat ucapan Young Joon yang mengeluh kalau melatih Ji Ah tak serius dan meminta agar Jangan mengecewakan dan lakukan pekerjaan dengan baik, lalu saat akan membahas pesan semalam, Young Joon menolak membahas masalah pribadi di kantor.
“Aku akan memulai hari yang baru.” Ucap Mi So membereskan sekeliling rumahnya, bahkan mencuci piring.  
“Benar. Sekarang aku punya banyak waktu, aku akan mencari kakakku.” Kata Mi So melihat buku yang selama ini disimpan olehnya lalu menerima telp dari direktur. 

Esok harinya, Mi So pergi menaik bus sesuai dengan perintah Tuan Park, lalu masuk ke sebuah taman bermain dan binggung tak melihat Tuan Park dan berpikir kalau sekarang sama seperti Young Joon yang meminta agar menemuinya di akhir pekan.
“Ngomong-ngomong, kenapa gelap sekali di sini? Tidak ada orang di sekitar sini.” Kata Mi So heran.
Tiba-tiba lampu ditaman bermain menyala, bahkan air mancur terlihat sangat indah.  Saat itu Young Joon datang dan bertanya apakah Mi Soo sudah menunggu lama. Mi So terlihat binggung karena yang datang ternyata Tuan Lee memberikan kejutan.
Bersambung ke episode 3

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

4 komentar: