PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yong Sik
kaget mengetahui Young Joon melamar Sekretaris Kim. Young Joon membenarkan.
Yong Sik ingin tahu apa yang dikatakan apakah jawabannya “Iya”. Young Joon
mengingat Mi So terdiam lalu mendekatkan wajahnya. Yong Sik mulai berpikir yang
aneh-aneh.
“Lalu dia
mendekatiku... di leherku.” Ucap Young Joon. Yong Sik membayangkan kalau itu
pasti terasa geli.
“Dia
mengendusku.” Kata Young Joon. Yong Sik tak percaya mendengarnya.
Flash Back
Mi So
mencium bau bagian leher dan berpikir kalau Young Joon langsung mabuk.
Yong Sik
tertawa mendengar cerita temanya, karena Young Joon yang hebat dihina oleh
sekretarisnya. Lalu merasakan perutnya sampai sakit sekali, karena memakan
sesuatu yang salah dengan nada mengejek. Young Joon lalu berpikir kalau MiSo menginginkan
lamaran yang layak.
“Aku
paham. Dia pasti terkejut. Bagaimana mungkin dia berani menganggapku sebagai
calon suami potensialnya?” ucap Young Joon. Yong Sik tak mengerti maksudnya.
“Aku yakin
dia terpesona dan tercengang.” Ucap Young Joon percaya diri dan yakin kalau Mi
So itu pasti kaget.
“Ada
kemungkinan bahwa Nyonya Kim sudah sangat sempurna. Mungkin dia hanya tidak
ingin menikah.” Kata Yong Sik
“Mungkinkah
ada orang seperti itu di dunia ini?” komentar Yong Joon tak percaya.
Mi Soo
masuk ke dalam kamar, merasa yakin kalau
Young Joon tidak tampak mabuk tapi masih tak percaya kalau mengajaknya Menikah,
lalu berpikir kalau mungkin hanya bercanda dan terdengar suara bel dirumahnya.,
terlihat Ji Ran datang dari lubang pintunya.
“Tidak
bisakah kalian tidak menggangguku?” keluh Mi So lalu membuka pintu dan Ji Ran
langsung menerobos masuk.
“Dimana
dia? Dimana dia? Aku bertanya padamu. Dimana dia? Aku jelas melihat Young Joon
datang ke sini.” Ucap Ji Ran mencari sosok Young Joon.
“Nona Oh,
Tuan.Lee pergi setengah jam yang lalu. Apakah kau tidak melihatnya?” kata Mi So
menahan amarah. Ji Ran mengaku tidak melihatnya.
“Kenapa
kau tidak melihatnya?” ucap Mi So. Ji Ran teringat kalau sebelumnya sibuk
update status.
Flash Back
Ji Ran
duduk dibelakang kemudi, dengan gaya Aegyonya berkata “ Menunggu adalah... Apa
itu cinta? Bilang " cheese".
Akhirnya
Ji Ran ingin tahu siapa Mi So sebenarnya karena Young Joon mengunjungi rumahnya di ruangan tertutup dan
ingin tahu apa yang mereka berdua lakukan. Mi So menegaskan kalau mereka
itu tidak seperti apa yang yang bayangkan.
“Wah,
lalu kenapa dia tidak...” ucap Ji Ran dan langsung disela oleh Mi Si
“ Tidur
denganmu, Setelah berkencan selama sebulan? "Lalu dengan siapa dia
tidur?" Itulah yang membuatmu penasaran, 'kan?” kata Mi So bisa menebak.
Ji Ran hanya bisa terdiam
“Tidak
seorangpun... Dia tidak tidur dengan siapa pun. Tuan Lee selalu pulang ke rumah
setelah minum sedikit dan tidur
sendirian.” Jelas Mi So. Ji Ran tak percaya kalau Mi So mengetahuinya.
“Nona Oh...
Kau pasti tahu, aku enam tahun lebih tua
darimu. Mengapa kita tidak memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat?”
sindir Mi So. Ji Ran terlihat ketakutan dan menganguk mengerti.
“Pernahkah
kau bertemu dengan Tuan Lee secara pribadi?” tanya Ji Ran. Mi So menjawab
Tidak.
“Apakah
dia pernah menyentuhmu?” tanya Ji Ran. Mi So sempat terdiam karena pernah
memakaikan dasi.
“Kecuali
ada acara istimewa, Tuan Lee pergi ke acara amal setiap hari Selasa dan Kamis Ini
sebenarnya tindak lanjut dari pekerjaan
untuk membentuk hubungan yang bersahabat. Kau diundang ke pesta hari Selasa. Dan gadis lain diundang ke pesta
hari Kamisnya Gadis lain yang biasanya diundang ke pesta hari Kamis... datang
dan marah padaku sama seperti kau. Setelah Tuan Lee tahu, lalu dia dicampakkan.
Apa kau paham sekarang?” ucap Mi So yang membuat Ji Ran ketakutan
“Selama
sembilan tahun terakhir saya melayani Tuan Lee, dia tidak pernah berkencan
dengan wanita manapun. Tentu saja, ada banyak rumor tentang hubungannya. Tapi
dia tidak berkencan atau tidur dengan siapa pun. Aku sangat mengetahuinya.”
Jelas Mi So
Ji Ran
tak percaya menurutnya tak ada pria seperti itu dan mulai berpikir. Mi So
menegaskan kalau tak bersama Young Joon. Ji Ran mulai berpikir yang aneh. Mi
Soo bisa mengerti kembali menegaskan kalau Young Joon juga bukan gay. Ji Ran pun ingin tahu tentang
Young Joon yang sebenarnya.
“Tuan
Lee... tidak mampu berkencan dengan siapa pun.” Jelas Mi So, Ji Ran ingin tahu
alasan.
“Itu
karena...dia sangat sempurna... bahwa tidak ada wanita yang bisa menyenangkan
hatinya.” Ungkap Mi So. Ji Ran melonggo mendengarnya.
Flash Back
Young
Joon duduk di sofa dengan bangga mengatakan kalau terlalu baik untuk diberikan pada wanita mana
pun dan terlalu bagus untuk dimiliki oleh seseorang.
“Dia adalah
orang ternarsis abad ini... Dia mencintai dirinya sendiri Apa kau tahu apa hal
pertama yang aku katakan ketika aku pertama kali bertemu dengannya?” ucap Mi
So. Ji Ran penasaran.
Flash
Back
Mi So dkk
sedang melakukan pesta dan minum bersama. Saat itu Young Joon datang ke
penyambutan Mi So sebagai anggota tim baru, dan langsung bertanya siapa
namanya. Mi So pun menyebutkan namanya. Young Joon pun dengan bangga berkata
“Apa kau tahu siapa aku?”
“Seolah -
olah dia berteriak "Akulah putra presdir." Seperti itulah rasanya. Dia
berharap semua orang didunia mengenalnya” ucap Mi So akhirnya duduk bersama
dengan Ji Ran di sofa.
“Benar...
persis seperti itu... Itulah yang sangat menarik tentang Young Joon-ku.” Ucap
Ji Ran malah lebih bangga. Mi So pikir Ji Ran masih belum mengerti ucapanya.
“Dia
kelihatannya kaya dan mengagumkan. Tapi dia terlalu percaya dirii. Di masa
depan, Kau harus bertemu dengan seorang
pria yang dengan tulus mencintaimu dan peduli padamu.” Ucap Mi So. Ji Ran
mengaku tersentuh dengan nasehat Mi So
“Jangan
pernah lupa bahwa yang paling penting adalah dirimu sendiri.” Kata Mi So
seperti sengaja enggan berdekatan dengan Young Joon.
Young
Joon bertanya apakah maksudnya adalah penolakan. Yong Jin membenarka, walaupun tahu
Young Joon sulit mempercayainya, tetapi itu yang dipikirkannya. Young Joon tak
percaya. Yong Jin pikir kalau temanya itu “sedikit terobsesi”
“Apa yang
kau maksud dengan "terobsesi"?” ucap Young Joon tak terima. Yong Jin
berusaha menenangkan.
“Ya,
tentu saja tidak. Memang benar bahwa sekretaris. Kim baik hati, pintar, dan
pandai dalam pekerjaannya.” Kata Yong Jin. Young Joon membenarkan.
“Tapi
jujur saja, seseorang sekaliber dirimu
pasti dapat menemukan sekretaris lain seperti itu. Dan Nona Kim juga
tidak lulus dari sekolah bergengsi. “ kata Yong Sik
“Hal-hal
seperti latar belakang pendidikan atau kredensial tidak relevan dengan tugasnya
sama sekali. Bagaimanapun, aku membutuhkannya.” Ucap Young Joon.
Yong Sik
meminta temanya agar jujur, kalau Young
Joon menyukainya. Young Joon langsung menjawab kalau memang menyukainya. Yong
Sik menegaskan bukan sebagai karyawannya. Tapi seperti seorang wanita
bukan sekretarisnya.
“Aku
bertanya padamu tentang perasaanmu padanya sebagai seorang pria dan bukan sebagai
Wakil Ketua Lee Young Joon.” Tanya Yong Sik penasaran.
“Nona Kim
adalah seseorang yang sangat kubutuhkan.” Tegas Young Joon. Yong Sik mengerti
dan tetap ingin tahu apakah temanya itu menyulai Mi So sebagai wanita bukan
sebagai sekretaris.
“Kurasa
aku bisa bilang dia seperti jas yang dibuat khusus untukku. Karena, pakaian
yang diproduksi di pabrik tidak cocok dengan tubuhku maupun jiwaku” jelas Young
Joon lalu pamit pergi.
“Wow,Apakah
dia membandingkan orang dengan pakaian sekarang Bekerja keraslah, Young Joon!”
keluh Yong Sik melihat temanya pergi.
Ji Ran
memegang tangan Mi So dengan sikap baik mengucapkan Terima kasih banyak untuk
hari ini dan meminta izin agar bisa menghubunginya nanti. Mi So seperti enggan
menyuruh Ji Ran agar segera pulang dan Hati hati di jalan.
“Lalu
Bagaimana denganmu? Pernahkah kau bertemu pria seperti itu sebelumnya? Pria
yang sangat perhatian?” ucap Ji Ran.
Mi So
hanya terdiam lalu masuk kembali ke kamar melihat bukunya dimasa kesal tertulis
(Untuk kakak laki-lakiku) dan membuka tulisan
dirinya “Ayah membeli
beberapa karamel hari ini. Kau punya banyak karamel, jadi Eonnimu mencoba
memakan milikmu. Tapi aku melindungi karamelmu”
Young
Joon mengemudikan mobil mengingat ucapan Mi So “Aku ingin menjalani kehidupan
biasa, seperti orang lain. Aku hanya ingin berkeluarga dan memiliki anak dengan
pria biasa”
Flash Back
“Kau
benar-benar orang yang egois, Nona Kim... Lalu apa yang harus aku lakukan?”
kata Young Joon. Mi So binggung mendengarnya.
“Kita
bekerja bersama selama sembilan tahun. Mulai dari saat aku bekerja di manajemen, Aku benar-benar
menolongmu Jadi apa yang harus aku lakukan jika kau berhenti tiba-tiba...
Aku... Aku... akan sangat tidak nyaman.” Ungkap Young Joon.
Young
Joon tak percaya kalau dirinya gagap, tapi mengaku Memang benar bahwa akan
membuatnya sedikit tidak nyaman.
Di pagi
hari
Mi So
melihat Ji Ah di depan lift, karena datang lebih pagi. Ji Ah merasa kalau Hari
ini hari pertamanya bekerja dan Jantungnya berdegup kencang sekarang, jadi
sangat gembira dan gugup. Mi So menyakinkan kalau Ji Ah akan melakukan yang terbaik.
Mi So
menyapa semua pegawai memperkenalkan Nona Kim Ji Ah, yang akan mulai berlatih
hari ini sebagai penggantiknya. Ji Ah menyapa semuanya dengan ramah. Mi So
memperkenalkan pegawai.
“Itu
adalah Tuan Jung Chi In, manajer umum... Itu Ny. Bong Se Ra, manajer... Itu
adalah Tuan Park Joon Hwan, dan dia adalah Nn. Lee Young Ok.” Ucap Mi Soo pada
semua pegawai.
“Senang
bertemu denganmu juga, Nona Kim?” ucap Tuan Jung lalu tersadar kalau namanya "Nona Kim" Bo Ra terlihat sinis
mendengarnya.
“Atau
mungkin itu adalah takdir, bukan kebetulan belaka. Akhirnya ada sesuatu yang
segar di kantor ini setelah sekian lama
suasananya berubah” ungkap Tuan Jung bahagia.
“Aku
lulus dari universitas terbaik di Korea,Nona Kim. Sehingga mungkin membuatmu
merasa sedikit terintimidasi. Selain itu, ada pria yang baik juga disebelahku!” kata Tuan Park
“Jadi
jika kau punya masalah, jangan ragu untuk datang dan bicara padaku!” ungkap
Tuan Jung bahagia. Ji Ah pun menganguk
mengerti dengan sopan.
“Saya
yakin banyak yang harus saya pelajari, jadi tolong bantu saya!” kata Ji Ah.
“Jika kau
memiliki banyak hal untuk dipelajari, kau harus mengurusnya sendiri. Mengapa kau
meminta kami untuk membantu? Ini adalah tempat bagi para profesional... dan
bukan semacam kelompok belajar,kau tahu.” Keluh Se Ra sinis
Mi So
meminta agar Se Ra Jangan terlalu kasar. Se Ra merasa tak ada yang salah dengan
ucapanya karena menrutnyaKaryawan baru
cukup menjengkelkan dan tak ada yang bisa dilakukan dengan orang yang masih
muda seperti Ji Ah. Ji Ah menegaskan akan bekerja sangat keras!
“Aku akan
memastikan dia sempurna sebelum aku pergi, jadi jangan khawatir.” Ucap Mi So
menyakinkan.
“Biarkan
aku saja yang menggantikanmu, sekretaris Kim! Aku... aku khawatir!” ungkap Se Ra memberikan alasan,
saat itu sopir Young Joon memberitahu kalau Tuan Lee akan datang.
Semua
langsung menyapa Tuan Lee dengan sopan, tapi Young Joon tanpa mengunakan dasi
terlihat dingin dan berlalu begitu saja. Tuan Park lalu merasakan kalau suasana
kantor terasa sangat dingin. Tuan Jung pun merasakan hal yang sama.
Di dalam
ruangan, Young Joon masih tak percaya kalau Mi Soo benar-benar akan menolak
lamarannya dan merasa seperti terhina dengan sikap sekretarisnya, lalu menjerit
kesakitan karena meminum air yang panas. Ia pun menatap Mi So yang sedang
mengajarkan tugas sekretaris pada Ji An.
“Berani-beraninya
dia membuatku menderita seperti ini!” keluh Young Joon kesal
Mi So
memberikan berkas, buku besar bisnis Mr. Lee yang diurutkan berdasarkan tahun, catatan
perjalanan bisnis ke luar negeri yang dia jalani, catatan pengunjungnya, lalu jadwalnya
untuk enam bulan ke depan jadi meminta agar memastikan mempelajari sesegera
mungkin.
“Apa Saya
harus belajar semua ini?” ucap Ji Ah melonggo. Mi So menunjuk tumpukan kardus
lainya yang harus dipelajari Ji Ah.
“dan Juga,
ini adalah daftar hal-hal yang disukai oleh para eksekutif. Mereka akan
menyukainya jika kau menghafal ini sebelumnya dan berikan ini kepada mereka
ketika mereka datang.” Jelas Mi So memberikan catatan lainya.
“Jadi Apa
saya harus menghafal hal-hal seperti ini?” ucap Ji Ah seperti tak percaya
tugasnya sangat banyak.
“dan yang
ini cukup penting... Ikatan dasi dilarang keras untuk digunakan oleh Mr. Lee
jadi Pastikan untuk mengingatnya.” Jelas Mi So. Ji An menganguk mengerti lalu
membuka berkas melihat ada beberapa foto pada tiap acara.
“Itu
karena kami mengambil foto setiap ada acara besar.” Jelas Mi So melihat foto
dirinya dengan Young Joon.
“Kapan
ini diambil? Kalian berdua terlihat sangat muda di sini!” tanya Ji Ah.
“Ini
diambil sekitar sembilan tahun yang lalu. Saat itulah aku melakukan perjalanan
ke luar negeri ke Amerika bersama Tuan Lee. Saat aku baru saja memulai
pekerjaanku sebagai sekretaris, sama sepertimu. Untuk beberapa alasan, aku
merasa kau melakukan pekerjaan hebat bahkan saat itu.” Cerita Mi So mengingat
kenangan dengan Young Joon.
Ia
mengaku kalau membuat banyak kesalahan saat itu. Tapi Ji Ah tak percaya, Young
Joon menyakin kalau yang dikatakan itu benar lalu akhirnya mulai bekerja keras
sehingga tidak akan menjadi penghalang bagi Tuan Lee.
“Dan tak
lama setelahnya, aku mulai menjadi lebih baik. Jadi jangan takut dan lakukan
saja yang terbaik.” Pesan Ji Ah. Mi So pun menganguk mengerti dan mengucapkan Terima
kasih banyak.
“Aku
benar-benar akan berusaha keras!” kata Ji Ah dengan penuh semangat. Ji Ah pun
meminta agar memberikan brkas pada ke Tuan Jung. Mi So lalu mulai melamun.
Flash Back
Young
Joon memarahi Mi So yang tidak bisa menangani sesuatu dengan benar, karena
menurutnya Makan malam hari ini cukup penting dan Mi Soo malah merusak semuanya
dengan kesalahan kecil. Ia mengeluh Mi So yang tidak bisa memahami sesuatu yang
sesederhana seperti dress code dan menyebabkan kekacauan.
“Apa Kau
bahkan tidak bisa memahami hal-hal kecil seperti itu?” ucap Young Joon. Mi So
hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Sekretaris
Kim... Ingat apa yang kau katakan ketika aku memilihmu sebagai sekretarisku
untuk perjalananku ke Amerika? Kau bilang kakan bekerja keras meskipun sekolah
dan ijazahmu tidak mumpuni, Tetapi kau sudah membuat banyak kesalahan saat kita
tiba di sini! Kau bahkan menyebabkan
masalah besar hari ini!” ucap Young Joon terus memarahi Mi So.
“Nona Kim
Mi So... Kau bilang ini "berusaha yang terbaik"? Apakah ini
benar-benar yang terbaik yang dapat kau lakukan?” kata Young Joon terus
mengomel
“Apa yang
Anda ingin saya lakukan tentang hal itu? Saya tidur hanya 2 sampai 3 jam sehari
karena saya harus beradaptasi dengan kehidupan di sini dan belajar bahasa
Inggris. Saya merindukan kakak dan ayah saya. Semua makanan di sini terlalu
berminyak untuk dimakan. Tetap saja, aku berusaha melakukan yang terbaik, tapi
kau selalu memarahiku dengan sangat suram seperti ini.” Ucap Mi So meluapkan
amarah sambil menangis.
“Apakah
kau sesempurna itu? Apakah kau tidak pernah membuat kesalahan dalam hidupmu?”
kata Mi So marah. Young Joon dengan bangga kalau dirinya memang sempurna.
“Aku
tidak pernah membuat kesalahan. Apakah kau terganggu oleh itu? Jadi lakukanlah
pekerjaanmu dengan benar. Jika Kau tidak ingin diomeli, lakukan pekerjaanmu
dengan sempurna sepertiku.” Kata Young Joon
“Kau
sangat menyebalkan, Apa kau tahu itu? Aku belum pernah bertemu dengan seorang
narsis sepertimu. Tapi kau akan terus melihatku mulai sekarang.” Tegas Mi So
Young
Joon malah tidak mau melihatnya. MiSo menegaskan akan berhenti dan kembali ke
Korea jadi carilah orang lain dengan mengumpat lalu sampah. Young Joon tak percaya diumpat sampah.
Mi So
menangis di kamar merasa dirinya sudah gila karena mengatakan akan berhenti, dan memikirkan dengan utang
keluarga dan biaya sekolah kakak – kakaknya.
Saat itu sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
“Aku
mengakui keberanianmu untuk berbicara kembali kepadaku. Datang dan
bekerjalah jam 5 pagi besok.” Tulis
Young Joon.
Mi So
yang masih menangis langsung mengucapkan Terima kasih dan merasa sudah selamat.
Ia pun berlatih karena harus melakukan yang terbaik ketika memasangkan dasi
walaupun beberapa kali melakukan kesalahan.
Young Joon
sudah mengunakan kemeja ketika Mi So datang ke kamarnya. Mi So langsung
membungkuk meminta maaf dan berjanji akan melakukan yang terbaik dalam segala
hal. Young Joon dengan santai merasa tidak akan mengatakan bahwa akan
membunuhnya jadi menyuruh agar membawakan jadwal hari ini.
Young
Joon melihat Mi So hanya duduk sambil tersenyum menyindir kalau sedang
bermalas-malasan. Mi So memberitahu kalau sudah mengalihkan pekerjaannya. Young
Joon seperti tak terima mendengarnya.
“Haruskah
saya membuatkan teh hangat?” ucap Mi So. Young Joon langsung menolaknya.
“Pak,
tentang rapat makan malam dengan ketua Grup Daein, dia ingin menunda pertemuan
hari ini karena kondisinya yang buruk.” Kata Mi So. Young Joon menyuruh agar
menunda rapat.
“Anda
tidak memiliki jadwal di malam hari, jadi bolehkah saya pulang kerja lebih awal
hari ini?” kata Mi So. Young Joon tak percaya Mi So ingin pulang cepat
“Sekretaris
Kim... Bagaimana keadaan tentang mengambil alih Illusion Hotel? Hubungi Tuan
Park sekarang...” kata Young Joon tak ingin Mi So pulang. Mi So memberitahu sudah
menerima kontrak dan menaruhnya di atas meja.
“Bagaimana
dengan dokter?” tanya Young Joon. Mi So menjawab Janji bertemunya minggu depan.
“Bagaimana
dengan renovasi perpustakaanku?” kata Young Joon. Mi So mengatakan membuat
daftar perusahaan remodelling.
“Bagaimana
dengan insomniaku hari ini?” tanya Young
Joon. Mi So menjawab mendapat pil yang diresepkan dari Dr. Kwang.
Young
Joon mengeluh Mi So yang banyak bicara, Mi So menjawah kalau baru saja menjawab
pertanyaan. Young Joon makin kesal karena Mi So sudah berani menyelanya mengaku
kalau tidak menyukainya. Mi So pun meminta izin agar bisa meninggalkan ruangan
jika Young Joon selesai berbicara. Young Joon akhirnya membiarkan Mi So pergi.
Yong Sik
mengeluh karena merasa tak harus makan siang dengan atasannya. Young Joon
menegaskan Makan siang adalah bentuk lain dari pekerjaan.
“Tentang
Illusion Hotel yang kita pertimbangkan untuk mengambil alih, layanan makannya
harus ditingkatkan. Ini restoran terkenal belakangan ini. Kokinya berasal dari
Le Cordon Bleu. Makanannya enak dan lezat. Cobalah untuk menyuruhnya keluar.”
Ucap Young Joon. Yong Sik mengerti dan ingin memakan steak tapi Young Joon
malah menatap sinis.
“Jadi,
apa pendapatmu?” tanya Young Joon. Yong Sik mengatakan sangat baik untuk meminta koki itu datang.
“Tidak,
tentang Sekretaris Kim... Sepertinya dia benar-benar akan berhenti. Bagaimana
aku harus menghadapi situasi konyol ini?” ucap Young Joon galau.
“Aku akan
mengurus situasi konyol itu untukmu. Tapi... Apa yang bisa kau lakukan untukku?
Mata itu... Aku melihat mata itu ketika kau bergabung dengan CS Group lima
tahun lalu.Apakah mengubah pikirannya sama seriusnya dengan menggabungkan
perusahaan?” ucap Young Joon. Yong Sik tak mengerti.
“Tidak
akan ada yang suka jika kau langsung seperti itu... Coba Lihat ini. Apa yang
kita lakukan untuk mengambil alih Illusion Hotel? Kita menyenangkan mereka, menyesuaikan
hal-hal untuk mereka, dan menempatkan upaya kita.” Jelas Yong Sik. Young Joon
membenarkan.
“Tapi kau
mencoba mengambil alih sekretaris Kim secepat mungkin tanpa melakukan semua hal
itu kemarin Tidak bisakah kau mengerti?” kata Young Joon.
Yong Sik
dengan polos menjawab tidak, Yong Sik menyimpulkan kalau temanya tidak tahu
tentang apa yang Mi So inginkan dan apa yang ada dalam pikirannya, lalu malah
mengajaknya menikah bukan berkencan lebih dulu.
“Dia
tidak akan pernah menerimanya... Kau harus bertindak selangkah demi
selangkah... Kencan terlebih dahulu, baru menikah.” Saran Yong Jin. Young Joon
pun memikirkan tentang Kencan terlebih dahulu.
Ji Ah
didalam pantry binggung dengan mesin pembuat kopi. Se Ra masuk bertanya Apakah
kopinya masih belum siap. Ji Ah minta maaf karena belum pernah melakukan
sebelumnya. Se Ra langsung mengejek Ji An yang bisa menjadi sekretaris wakil
ketua dengan kemampuanya lalu mulai mengajarkanya.
“Wahh..
Anda sangat hebat.. Saya menghormati Anda” puji Ji Ah
“Membuat
kopi bukanlah sesuatu yang harus dihormati.” Keluh Se Ra. Ji Ah mengaku kalau
ucapanya bersungguh-sungguh.
“Saya
dalam masalah karena tidak tahu harus
berbuat apa, tapi kau sangat keren.” Ungkap Ji Ah
“Aku
tidak keren, Tapi Aku cantik.” Tegas Se Ra lalu kembali mengajarkan cara
membuat kopi dengan mesin.
“Anda
terlihat persis seperti seorang barista di Milano. Bisakah saya mengambil foto
Anda dan menyimpannya?” ucap Ji An. Se Ra langsung menolak tapi malah meminta
agar mengambil dari sisi kiri.
Saat itu
ponsel Ji Ah berdering, lalu memberitahu Sekretaris Kim ingin bertemu jadi
meminta agar Se Ra selesaikan sisanya. Se Ra pun berkata agar Ji Ah tak perlu
khawatir, tapi setelah pegawai barunya itu pergi Ia berpikir kenapa harus
melakukannya.
Semua
terkejut mengetahui kalau mereka ada makan malam tim hari ini. Mi So
memberitahu kalau itu pesta untuk menyambut Ji Ah dan belum sempat melakukannya
karena Wakil ketua meneleponnya kapan saja jadi selalu sibuk.
“Apakah
hari ini baik-baik saja?” tanya Young Ok khawatir. Mi So menganguk kalau jadwal
malamnya dibatalkan hari ini.
“Apa yang
harus kita makan?” tanya Tuan Jung.
Young Ok mengingat sebuah tempat.
“Aku
sangat menginginkan daging.. Mereka membawa babi hitam yang diternak dari Pulau
Jeju dan membumbui dagingnya dengan kecap manis selama sehari.”Kata Young Ok
sudah membayangkanya.
“Mereka
memanggang dagingnya dengan arang.” Kata Se Ra
“Lalu
kita ambil daun selada, daun wijen, dan dua potong daging dan memakannya dengan
bawang putih dan ssamjang sekaligus. “ ungkap Young Ok dengan semua yang bisa
membayangkanya.
“Bagaimana
kalau kita pergi ke tempat babi galbi di persimpangan?” kata Mi So, Semua pun
langsung setuju. Lalu tiba-tiba berhenti bersorak karena Young Joon tiba-tiba
lewat.
Di
restoran semua bersulang untuk Sek Kim, Mi So memanggang daging lalu melihat
Young Ok tak makan daging padahal ingin daging babi galbi sebelumnya. Young Ok
beralasan Berat badan cepat naik jika tidak mengontrol diet dan meminta agar
membawakan daun selada.
“Hei... Apakah
ini daging babi galbi atau steak? Kau seharusnya tidak memotongnya sebesar ini.
Bagaimana bisa kau menjadi sekretaris wakil ketua jika kau tidak tahu hal ini?”
sindir Se Ra melihat cara Ji Ah, Ji Ah meminta maaf.
“Coba
Lihat... Kau Potong dalam ukuran 3cm dengan 3cm seperti ini... Apakah itu
sulit?” ucap Se Ra mencontohkan. Ji Ah kembali memuji kalau sangat luar biasa
dan sangat menghormatinya.
“Memotong
daging bukanlah sesuatu yang harus dihormati.” Komentar Se Ra. Ji Ah mengaku
ucapanya bersungguh-sungguh.
“Aku
sangat menghormati seseorang yang pandai dalam hal-hal yang aku tidak bisa. Bisakah
saya mengambil foto Anda lagi?” kata Ji An. Se Ra menolak tapi akhirnya
menyuruh mengambil dari sisi kiri.
Ji Ah
mengambil dengan cepat, lalu tiba-tiba bergegas keluar dari restoran. Mi So
melihat Se Ra menyuruh agar segera makan saja karena nanti tidak kebagian. Se
Ra tersadar kalau untuk kedua kalinya malah melakukan perkerjaan Ji Ah.
Ji Ah
keluar dari toilet di kagetkan dengan Se Ra sudah bersandar di dinding. Se Ra
mengaku seharunya yang terkejut oleh tingkahnya. Ji Ah terlihat binggung. Se Ra
meminta agar Ji Ah memikirkanya ucapanya yang mengatakan sangat menghormatinya,
sehingga membuatnya melakukan segalanya, Ji Ah mengaku buka seperti itu.
“Mulai sekarang
Aku akan mengawasimu dengan kedua mataku.” Tegas Se Ra. Ji Ah pun menganguk
mengerti.
Semua
minum bersama, Tuan Jung lalu melihat kalau gelas retak dan tak sengaja
menumpahkan minuman pada Se Ra. Se Ra berteriak marah, Mi So ingin membantu
tapi malah membuat stockingnya robek. Tuan Jung berpikir kalau punya firasat
buruk. Mereka mengeluh agar Tuan Jung tak menakuti dan kembali mengajak minum.
***
Tapi
tiba-tiba semua terkejut melihat Young Joon yang datang, Mi So dengan wajah
kaget bertanya alasan Young Joon datang. Young Joon menyapa semua pegawai,
mengaku mendengar mereka makan malam tim.
“Aku
tidak boleh melewatkan kumpul-kumpul bersama timku. Haruskah aku berdiri di
sini seperti ini?” ucap Young Joon. Semua akhirnya memberikan tempat duduk
untuk bos mereka dengan wajah gugup.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Sukaaa mbaaa.... makasi sinop nyaa
BalasHapusTenk sinopsi nyh keren suxes trus ka
BalasHapus