PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Young
Joon bertanya Apa ibunya membuat Mi Soo merasa tidak nyaman. Mi So mengaku
tidak, Young Joon pikir ibunya sepertinya ingin membuat segalanya antara
dirinya dan Mi So. Young Joon dengan bangga berpikir kalau Mi Soo akan senang.
“Tidak,
Aku memastikan bahwa aku harus mengundurkan diri sesegera mungkin sebelum aku
terlibat lebih jauh hal ini.” Tegas Min Soo. Young Joon hanya bisa melonggo.
“Aku
pikir kita sudah menyelesaikan masalah itu sebelumnya. Kau tahu dengan baik
bahwa itu adalah posisi yang menggiurkan.” Kata Young Joon heran.
“Ya, aku
tahu Anda telah menawarkan posisi yang menggiurkan, tapi aku masih ingin
mengundurkan diri. Aku minta maaf. Aku tidak bisa mengambilnya kembali.” jelas
Mi Soo
“Jangan
membuatku bersikeras dalam hal ini.” Tegas Young Joon menatap Mi Soo.
Mi Soo
memanggang kulit babi, dua orang wanita ingin ikut memanggang. Mi Soo menolak
karena sudah jadi kebiasaan kerjanya bahkan merasa terobsesi untuk mengatur
mejanya sendiri. Keduanya mengajak Mi So agar makan bersama.
“Kau berdua
harus menikmati makanannya. Ngomong-ngomong, kalian berdua terlihat lesu. Apa
sulit bekerja di rumah sakit?” tanya Mi So
“Mi So,
jangan khawatir tentang bisnis kami lagi. Aku bahkan tidak bisa menjaga adikku
sendiri sebagai kakak tertua dan hanya
memikirkan diri sendiri. Kau sudah berjuang banyak karena itu.” Ucap Kakak Mi
Soo berkacamata
“Jangan
ngomong seperti itu, Kalian berdua satu jalan denganku, jadi kita akan membayar
hutang bersama-sama. Ditambah , kau tidak menimbulkan masalah seperti ayah.”
Ungkap Mi Soo
Kakak Mi
So yang gemuk langsung marah karena Ayahnya
membuat masalah lagi. Mi So membenarkan kalau Ayah meminjam uang dari rentenir
awal bulan ini, sekitar 30.000 dolar. Keduanya langsung terkejut, tapi mengeluh
karena membahasnya sekarang karena membuat dirinya makin khawatir. Tapi kakak
kedua yang terakhir ingin tahu kelanjutanya.
“Aku
menjual mobilku untuk melunasinya.” Ucap Mi Soo. Kakak pertamanya kaget karena
adiknya punya mobil.
“Aku
ketinggalan bus dan terlambat sekitar 10 menit, dan wakil ketua membelikannya
untukku. Aku menjualnya setelah membawanya sekitar satu minggu. Aku sudah
melunasi semua hutang, jadi merasa sangat lega sekarang.” Ucap Mi So tersenyum
bahagia.
Yoo Sik
tertawa lebar didepan Young Joon yang termenung, Young Jung merasa jengkel
melihatnya karena tak ada yang lucu. Yoo Sik akhirnya berpikir kalau sekarang
itu tidak terlalu lucu. Young Joon heran Setelah semua waktu bersama dengan Mi
Soo tapi bersikap tenang seperti itu.
“Kau
selalu mengatakan bahwa kalian berdua hanya terkait dengan pekerjaan.” Sindir
Yoo Sik
“Aku
ingin tahu apa alasannya. Mi So pasti tidak melakukannya untuk kondisi yang
mengejutkan.” Ucap Young Joon
“Pikirkan
baik-baik. Dia pasti memiliki semacam pemicu yang membuatnya ingin mengundurkan
diri.” Jelas Yoo Sik. Young Joon memikirkan "Pemicu"
Ia
mengingat saat mengangkat tanganya mengatakan “Aura yang ku keluarkan.” Lalu
komplain tentang pengucapkan kata "Aksen". Sampai akhirnya Mi Soo
mengatakan ingin mengundurkan diri. Setelah itu seorang wanita datang mendekati
Young Joon di pesta lalu berpikir kalau itu Oh Ji Ran.
Mi Soo
bersin dengan keras, kedua kakaknya mengeluh karena Mi Soo lupa mengambil pil
alerginya dan heran karena hanya adiknya
yang alergi terhadap serbuk sari. Mi So mengambil obat dari tangan
kakaknya sambil mengucapkan Terima kasih.
“Aku mendukungmu
karena suatu alasan. Kami sangat menyesal atas apa yang telah kau lakukan untuk
kami.” Kata Kakak tertua lalu memukul adiknya yang tambun malah lebih peduli
dengan daging bakar.
“Maaf,
tapidagingnya mulai terbakar.” Ucap kakak kedua lalu ingin tahu alasan Mi Soo
yang menyentuh bunga padahal alergi
terhadap serbuk sari.
“Apa
wakil ketuamu itu membuatmu melakukannya lagi?” kata Kakak tertua terlihat
marah.
Flash Back
Oh Ji Ran
datang menemui Young Joon dengan senyuman. Young Joon heran melihat Ji Ran
datang. Ji Ran mengaku sengaja diundang
sebagai selebriti lalu memeriksa daftar undangan dan menemukan nama Young Joon
jadi sengaja datang untuk mengejutkannya.
“Kau
seharusnya memanggilku sebagai gantinya. Apa kau datang bersamanya karena kamu
pikir aku sedang sibuk? Tapi apa kamu tidak melihat sesuatu yang berbeda
dariku?” kata Ji Ran. Young Joon terlihat binggung dan menatap kearah Mi So
memberi kode ke arah leher.
“Kalungmu
terlihat bagus untukmu.” Ucap Young Joon.
“Itu
adalah apa yang kau berikan padaku sebagai hadiah.” Ungkap Ji Ran. Young Joon
tetap terlihat dingin.
“Lalu Hari
apa ini menurutmu?” tanya Ji Ran. Young Joon terlihat binggung. Ji Ran mengeluh
karena hari ini ulang tahunnya.
“Memberikan
aku bunga cukup baik untuk hadiah ulang tahunku.” Kata Ji Ran. Diam-diam Mi Soo
berjalan mundur dan langsung berlari pergi ke toko bunga.
Mi So
berusaha menjauhkan bunga dari tanganya walaupun terus menurus bersin, sampai
akhirnya bunga berada ditangan Ji Ran. Ji Ran tersenyum bahagia memuji Young
Joon memang yang terbaik. Saat itu Young Joon melihat mata Mi So berkaca-kaca.
Young
Joon mengingat kalau Sekretaris Kim menangis dan berpikir melakukan kesalahan
pada waktu itu dan matanya berkaca-kaca. Yoo Sik pikir Mata Mi So penuh
kelembapan dan berkata dalam hati "Apa aku harus menyiapkan bunga bahkan
untuk gadis lain? Jadi Aku tidak tahan lagi. Aku berhenti."
“Tidak,
itu tidak benar. Aku pikir, akhirnya aku tahu mengapa dia ingin mengundurkan
diri.” Ucap Young Joon tersenyum yakin
“Kenapa
aku memiliki firasat buruk tentang dugaanmu itu?” komentar Yoo Sik
“Mengapa
aku tidak menyadari hal ini sebelumnya? Aku benar-benar bodoh” ungkap Young
Joon. Yoo Sik menyetujui temanya memang bodoh dan ingin tahu apa yang ada di
pikiranya.
“Alasan
pribadinya yang tidak bisa diucapkan... Matanya...” kata Young Joon yakin kalau
Sekretaris Kim menyukainya.
Sementara
Mi Soo mendengar komentar kakaknya kalau Young Joon yang menyukainya itu pasti
tak mungkin. Kakaknya pikir itu mungkin karena membelikan kan pakaian, sepatu,
dan banyak lagi barang lainnya. Ia pikir itu untuk menjaga image dan terlalu
banyak untuk hal itu.
“Aku
yakin wakil ketua menyukaimu.” Kata kakak kedua Mi Soo yakin
“Itu
tidak pernah terjadi. Dia sangat mencintai dirinya sendiri sehingga dia tidak
peduli dengan orang lain. Dia tidak pernah jatuh cinta dengan orang lain. Itu
tidak masuk akal.” Tegas Mi Soo yakin. Tapi kedua kakaknya yakin.
“Apa Dia
tidak pernah mencintai siapa pun pada usianya?” kata kakak tertua. Kakak kedua
langsung menjawab kalau itu adalah Mi So.
Mi So
terlihat tak suka mendengarnya, Sang kakak langsung memarahi adiknya lalu
menawarkan makanan, Mi Soo seperti tak suka hanya terdiam menyuruh kakaknya
saja yang makan.
Young
Joon pikir merasa harus berhati-hati jikalau Mi So punya perasaan untuknya. Ia
memikirkan tentang perhatian Mi So dan juga sudah bekerja di sampingnya selama sembilan tahun,
menurutnya jika dia robot maka tidak akan punya perasaan padanya.
“Yah, jangan
terlalu yakin tentang itu.” Ucap Yong Sik dengan nada mengeluh karena Young
Joon yang terlalu percaya diri
“Sekretaris
Kim... Kita seharusnya berhubungan sebatas pekerjaan... Dia menyukaiku seperti yang
ku harapkan.” Ucap Young Joon yakin. Yoo Sik membiarkan Young Joon dengan
pikiranya.
Mi Soo
menyakinkan Tidak ada apa-apa di antara mereka bahkan Tidak ada hubungan asmara
antara wakil ketua dan hanya terikat
dengan pekerjaan., bahkan mengundurkan diri dari pekerjaan. Keduanya kaget
karena mengundurkan diri dengan
tiba-tiba.
“Apa dia
mengganggumu lagi? Kenapa brengsek itu...” ucap kakak kedua marah. Mi So
menegaskan bukan seperti itu.
“Kondisi
Ayah dan Kalian berdua sudah membaik. Kita juga sudah melunasi hutang-hutang. Jadi
aku ingin mengundurkan diri.” Jelas Mi So
“Apa yang
akan kau lakukan setelah itu?” tanya kakaknya. Mi So mengaku belum yakin.
“Ini
terasa buruk karena aku tidak akan diperlakukan sebaik ini di usia dengan
karirku saat ini. Tapi itu membuatku sangat sibuk, dan aku tidak berpikir akan
bisa mengundurkan diri selamanya jika tidak sekarang. Ditambah... “ jelas Mi
Soo lalu melihat ponselnya berdering dari “Wakil Ketua Lee”
Kedua
kakaknya langsung menyuruh Mi Soo agar tak mengangkatnya. Tapi Mi Soo tetap
mengangkatnya. Young Joon pikir Mi Soo
sudah tahu keberadaanya sekarang dan meminta agar datang menemuinya.
“Tuan,
aku sedang menghadiri bisnisku saat ini, jadi bisakah kau bertanya pada Tuan
Yang... Atau aku akan memanggil sopir yang ditunjuk untuk Anda.” Kata Mi So
“Bagaimana
aku bisa mempercayai mereka?” komentar Young Joon
Kedua
kakaknya tahu kalau Young Joon meminta Mi So datang dengan nada marah ingin
bicara. Mi So melarang dan berpikir kalau Young Joon tidak menelpon Ji Ran saja
dan Tidur dengannya hanya untuk hari ini. Young Joon hanya menyuruh Mi Soo agar
segera datang saja lalu menutup telpnya.
“Apa Dia
ingin kau berada di sana dan menyetir untuknya?” tanya kakak Mi So
“Tidak
ada satupun yang akan bicara padanya bahkan jika dia tidur di luar seharian, jadi
aku tidak mengerti mengapa dia begitu terobsesi untuk pulang ke rumah.” Ucap Mi
So
“Aku
sangat senang kau mengundurkan diri dari perusahaan itu.” Kata kakaknya lalu Mi
So sibuk mencari kunci mobil dan tiba-tiba berteriak melihat serangga.
Kakak
kedua langsung mematikan serangga, Mi So terlihat sangat lemas. Kakak Mi Soo
panik melhat adiknya yang masih memiliki arachnofobia (phobia laba-laba/hewan
arachnid lainnya)
“Pil
Nam... Unnie... Apa kamu yakin aku tidak tersesat ketika masih anak-anak? Saat
aku berumur sekitar 4 atau 5 tahun.” Ucap Mi So berpikir kalau mereka sangat
berbeda.
“Kau
mulai lagi, Tidak ada yang seperti itu terjadi sebelumnya.” Tegas kakaknya.
Young
Joon didalam mobil, sambil berbicara kalau Mi So yang sangat menyukainya jadi
Tidak heran mengapa merasa sangat sedih tentang menjalankan tugas mendapatkan
bunga untuk wanita lain. Ia memutuskan
akan mengakhiri semuanya dengan Ji Ran, ternyata Young Joon berlatih
memberikan alasan pada Mi So.
“Apa yang
dia lakukan? Apa dia berbicara sendiri?” komentar Mi So melihat Young Joon dari
luar lalu mengetuk jendela. Young Joon pun berpura-pura santai.
Mi So
akhirnya masuk mobil dan merasakan sesuatu. Young Joon langsung memberikan
sebuket bunga, merasa kalau Mi So bahagia sampai merasa terharu. Mi Soo tak bisa menahan bersin dan mengenai
wajah Young Joon. Young Joon langsung membersihkan wajahnya dan menyuruh Mi So
agar membuang sapu tanganya.
“Aku akan
menaruh bunga-bunga ini di bagasi.” Ucap Mi Soo bergegas memasukan kedalam
bagasi dan mengipas wajahnya yang menangis.
“Apa itu
menyentuh? Dia tidak berdaya.” Komentar Young Joon melihat dari kaca spion.
Mi Soo
mengemudikan mobilnya langsung meminta maaf,
Young Joon bertanya Dengan siapa sebelumnya. Mi So langsung menjawab
kalau itu rahasia. Young Joon kesal mendengar jawaban Mi So langsung
memberitahu akan mengakhiri semuanya dengan Ji Ran.
“Apa anda
berkencan dengan wanita lain lagi?” kata Mi So. Young Joon menegaskan tidak
berkencan dengan siapa pun untuk saat ini.
“Kenapa
anda terus bertanya padaku tentang apa aku baik-baik saja?”ucap Mi So. Young
Joon mengaku kalau tak tidur. Mi So binggung.
“Aku
tidak tidur bersamanya. Kau sangat menyadari bahwa kita adalah rekan bisnis.
Aku pikir ,sekarang sedikit mengerti, betapa menderitanya dirimu sampai hari
ini. Jadi, luangkan waktu besok, dan pikirkan lagi. Aku memberimu hari libur
khusus.” Kata Young Joo.
Mi So tak
percaya lalu mengingat kalau memiliki jadwal wawancara untuk penggantinya
besok. Young Jooo pikir Mi So bisa mampir sebentar untuk wawancara. Mi So pun
mengucapkan terima kasih. Young Joon bertanya apakah Mi Soomenemukan tempat untuk
bekerja setelah mengundurkan diri. Mi So menjawab belum.
“Kau
masih akan tinggal di Seoul, kan?” tanya Young Joon. Mi So mengaku tidak yakin tentang itu.
“Lalu
mengapa kau mengundurkan diri tanpa satupun rencana dasar seperti itu?” keluh
Young Joon. Mi So menjawab ingin memilih hidupnya sekarang. Young Joon heran
dengan jawaban Mi So.
“Baik kehidupan
sebagai sekretaris tidak juga di rumah tangga seseorang, tapi hidupku sendiri.”
Jelas Mi Soo. Young Joon seperti tak bisa berkata-kata lagi.
Young
Joon kembali tak bisa tidur, lalu mandi dalam diam dan akhirnya mengeluh dengan
waktu yang sudah dihabiskan dengan Mi Soo bukan sebuah kehidupan. Lalu menjerit
karena melihat ada Jerawat di dahinya da dan langsung mengomel. Ia pun enggan
memakai dasi karena selama ini Mi So yang melakukanya.
Mi So
dirumah terlihat bahagia bisa bangun tidur dengan nyaman, dan melihat berkas
Jurnal Wakil Ketua Lee, 2018 lalu melihat buku yang digambarnya. Young Joon
masuk ke ruangan dan melihat bangku Mi So yang kosong.
“Aku
butuh beberapa perubahan dalam suasana hati.” Ucap Young Joon dan melihat ada Surat
Pengunduran Diri, Kim Mi So diatas meja.
Young
Joon akhirnya keluar dari rumahnya menghirup udara dengan senyuman karena akan
bekerja di bawah terik siang hari setelah sekian lama, lalu menelp Ji Hyun
untuk bertemu di malam hari ini tanpa
mau menyebutkan dirinya Sekretaris Kim.
Yoo Sik melihat
Yoong Joon yang menghabiskan ginsengnya, sambil mengeluh karena dulu mengatakan
hal itu mungkin hanya memiliki 0,05 persen dari ginseng merah dan satu ton
gula. Young Joon memberitahu yang dikatakan Mi Soo kalau ingin mendapatkan
hidupnya kembali dan ingin tahu artinya.
“Jika Anda
bekerja delapan jam sehari selama 9 tahun, itu menjadi 18.000 jam. Dia bekerja
18 jam ekstra seminggu karena dia tidak pernah libur sehingga waktu 9 tahun membawa
kita ke 59.130 jam. Kami telah menghabiskan lebih banyak waktu bersama daripada
kebanyakan pasangan yang sudah menikah. Bagaimana bisa tidak ada artinya
baginya?” kata Young Joon.
“Apa itu
yang dia katakan? Wah... Sangat buruk.” Ungkap Yoo Sik tak percaya
“Apa
perasaannya sakit karena dia sangat menyukaiku?” pikir Young Joon
“Aku tahu
bahwa dia kompeten dan kau mungkin merasa terikat padanya, tapi tampaknya kau
terlalu terganggu olehnya. Apa kau memiliki perasaan padanya?” komentar Yoo
Sik. Young Joon pikir Yoo Sik gila.
“Lalu
kenapa kau begitu terganggu? Dan kau bahkan tidak membiarkan wanita lain
menyentuhmu. Ada banyak wanita di sekitarmu, tapi aku belum pernah melihatmu membiarkan
mereka menyentuhmu. Pernahkah kau mengalami pengalaman traumatis dengan seorang
wanita atau sesuatu lainnya?” komentar Yoo Sik
Young
Joon menegaskan hanya tidak suka wanita. Yoo Sik bertanya dengan Sekretaris
Kim. Young Joon mengaku Mi Soo berbeda. Yoo Sik heran dengan temanya karena Mi
So itu seorang wanita jadi tak ada yang beda. Young Joon beralasan kalau Mi Soo
hanya Sekretaris Kim lalu pamit pergi.
Seol Ma
Eum masuk ruangan memberikan laporan
mingguannya, Yoo Sik akan minum ginseng, Seol Ma Eum pikir akan memanaskannya.
Yoo Sik pikir tak perlu, tapi Seol Ma Eum memaksa karena harus meminum ekstrak
ginseng merah hangat untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya.
“Aku akan
meminumnya seperti ini.” Ucap Yoo Sik tak peduli tapi Seol Ma Eum tetap ingin
memanaskannya dulu dan akhirnya malah menyiram wajah Yoo Sik.
“Aku
minta maaf, Pak. Aku hanya ingin memanaskannya untukmu.” Ucap Seol Ma Eum
tertunduk
“Kau
tidak bisa memanaskan ini, tapi kau yakin bisa menghangatkan hatiku. Nona Seol,
apa kamu pernah mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan?” kata Yoo Sik
menahan amarahnya.
“Tidak,
tidak pernah. Aku akan selalu ada di sisimu, Pak.” Kata Ma Eun. Yoo Sik seperti
tak bisa berkata-kata lagi dan menyuruh pergi saja.
Mi Soo
mengetik tentang “Pemberitahuan Persiapan Pertemuan, Jadwal Pemberitahuan Pertemuan
tentang pedoman sekretaris, lalu Laporan Serah Terima. Ia menulis semua catatan
kalau sebagai sekertaris haru tetap diam tapi tetapi bertindak cepat setiap
saat.
“Aku
melakukannya tanpa pengalaman atau kualifikasi yang mumpuni. Jadi aku yakin kau
akan melakukan pekerjaan yang hebat. Dan hal terakhir yang ingin aku sampaikan
kepada penerusku adalah alasan mengapa aku berhenti dan yang paling penting.” gumam
Mi So lalu melihat Young Joon kembali ke ruangan.
“Tuan
Lee. Astaga, kau terlihat pucat. Apakah Anda merasa tidak enak badan, Pak?”
komentar Mi So. Young Joon mengaku tidak bisa tidur.
“Kau
terlihat cukup istirahat... Aku tidur nyenyak berkat anda... Astaga, apa itu
jerawat yg ada di dahimu? Haruskah aku memanggil dokter kulitmu?” ucap Mi So
panik mengambil ponselnya. Young Joon menolak.
“Atau aku
bisa memanggil Dr. Jung dan mendapatkan beberapa pil tidur yang diresepkan
untukmu.” Kata Mi Soo
“Apa kau
sedang mengkhawatirkanku sekarang?” tanya Yong Joon. Mi So binggung lalu
mengaku kalau pasti khawatir.
“Kalau
begitu apakah kau Sekretaris Kim atau Kim Mi So yg sekarang?” tanya Young Joon.
Mi So binggung mendengarnya.
Seorang
pria masuk memberitahu Young Joon orang
untuk posisi sekretaris datang untuk
wawancaranya jadi apakan ingin bertemu dengannya sekarang. Young Joon dengan sinis
menyuruh agar masuk saja lalu menyuruh Mi So agar duduk disebelahnya karena akan
mewawancarai kandidat untuk mengisi posisinya. Mi So menganguk mengerti.
Mi So
memberikan pertanyaan wawancara. Young Joon bertanya pada Nona Kim Ji Ah, siapa yang akan jalani seolah
mendapatkan posisi, Sebagai Sekretaris Kim atau Kim Ji Ah. Ji Ah menjawabSebagai
Sekretaris Kim Ji Ah, Young Joon menyuruh Mi So mengajukan beberapa pertanyaan
juga.
“Apa saja
tugas dari sekretaris yang baik?” tanya Mi So. Ji Ah menjawab kalau akan
menjaga bosnya seperti... dan lansung disela oleh Young Joon.
“Apa yang
kau pikirkan itu akan seperti bekerja untuk bos yang sudah sempurna?” tanya
Young Joon. Ji An menjawab ini akan sangat menarik.
“Apa kau
pikir akan dapat memuaskan seorang atasan yang sempurna? Apa bos Anda akan
senang dengan pekerjaanmu?” ucap Mi So dengan nada menyindir. Ji Ah rasa itu
tidak akan mudah.
Aku
membutuhkan seseorang yang tidak akan berhenti dan memberikan alasan yang
jelas.. seperti "masalah pribadi". Bisakah kau yang bertanggung
jawab?” kata Young Joon.
“Ya Pak.
Saya akan bekerja di sini selama sisa hidup saya jika mendapatkan pekerjaan
ini.” Kata Ji Ah.
“Bagaimana
jika kau mati di tempat kerja?” tanya Mi So. Ji Ah kaget karena berpikir
pekerjaan itu membuat stres
“Pekerjaan
bisa menjadi tegang, tetapi kami membayar lebih baik daripada perusahaan lain.”
Balas Young Joon.
“Bayarannya
bagus, tapi kau tidak akan punya kehidupan. Kau hanya akan ada sebagai
Sekretaris Kim.” Ucap Mi So menyindir
“Apa
semua jam yang kau masukkan ke dalam pekerjaan ini tidak mempertimbangkan
hidupmu?” kata Young Joon.
Keduanya
saling menatap sinis, setelah saling sindir. Ji Ah akhirnya menjawab akan
melakukan yang terbaik jika mempekerjakannya. Young Joon langsung meluluskan Ji
Ah, Ji Ah tak percaya mendengarnya, lalu
memanggil Tuan park agar lingkungan
sekitar kantor karena akan menjadi Sekretaris Kim yang baru
“Latih
dia dalam semua tugasmu. Buat dia persis seperti kloninganmu sebelum kau pergi.”
Perintah Young Joon pada Mi So. Mi So pun menganguk mengerti.
Mi So
akan pergi, Young Joon menahannya ingin tahu maksud ucapan Mi Soo kalau “ingin
hidupnya kembali.” Mi Soo menjelaskan Hidupnya adalah tentang pekerjaan,
jadi ingin punya waktu sendiri sekarang.
Young Joon ingin tahu kelanjutanya.
“Dan...Aku
berumur 29 tahun sekarang. Aku harus benar-benar mulai berpikir tentang berkencan
dan menikah.” Jelas Mi So. Young Joon melonggo mendengarnya.
Mi So
bertemu dengan teman-temanya, temanya menyindir Mi Soo yang berutang kesenangan karena jarang punya waktu
untuk nongkrong. Mi Soo meminta agar jangan kecualikan mulai sekarang, karena
sekarang memiliki banyak waktu
“Aku
melihatmu di berita juga. Kau berdiri tepat di samping wakil ketua perusahaan
itu... Astaga, itu sangat keren.” Komentar temanya
“Mi So
selalu mendapat nilai tertinggi di antara kita, dan dia bekerja sangat keras.
Dia adalah wanita karier.” Kata teman lainya.
“Wah, aku
sangat iri. Aku hanya seorang ibu rumah tangga sekarang. Merawat anak ku sangat
melelahkan.” Balas temanya iri
“Bersyukurlah
bahwa kau adalah ibu rumah tangga penuh waktu.
Coba Lihat aku. Aku harus bekerja dan menjaga anak juga.” Balas temanya.
Keduanya
menyuruhMi So, jangan menikah. Mi So heran kenapa tak boleh. Teman lainya pikir
keduanya hanya pamer. Mi So hanya bisa tersenyum menyuruh keduanya pamerkan
saja, lalu temanya ingin pergi ke toilet tak sengaja menjatuhkan tas Mi Soo.
“Apa ini
semua? Saputangan pria dan dasi. Ada yang lebih ringan juga. Dompet siapa ini?”
ucap temanya binggung
“Itu
adalah milikku. Aku tidak pernah tahu kapan Tuan Lee akan meminta hal-hal ini. Ini
adalah bagaimana wanita karir ini hidup.” Kata Mi Soo merapihkan semua barang
ke dalam tasnya.
Mi So duduk
di dalam bus melihat pasangan muda dengan dua orang anak, wajahnya terlihat
sangat berharap ingin merasakan hal yang sama. Lalu ia teringat saat memberikan
tanda tangan “Sekretaris Lee” dan mengubah namanya Kim Mi So. Ketika dikamar Mi
So perlahan-lahan memasukan ke dalam kardus berkas “Jurnal tentang Wakil Ketua
Lee”
Setelah
itu menuliskan note “Hal terpenting yang harus kamu ingat adalah pastikan kau
menyediakan waktu untuk diri sendiri. Dari pendahulumu, Kim Mi So.”pada Laporan
Serah Terima.
Young
Joon mengingat yang dikatakan Mi Soo "Waktuku
sendiri, hidupku, berkencan, dan menikah?" Ia bertanya-tanya Bagaimana Mi
So bisa mengatakan hal-hal itu seolah berbicara dengan orang asing. Ji Ran ingin tahu siapa yang mengatakan .
“Apa yang
kau pikirkan tentangku?” ucap Young Joon. Ji Ah binggung mendengarnya.
“Aku
bertanya apa yang kau pikirkan tentangku.” Kata Young Joon. Ji Ah heran Young
Joon harus mengatakan hal itu.
“Kau
sempurna, sukses, tampan, tinggi, dan santun...Dan kau juga seksi.” Ungkap Ji
Ah memuji
“Lalu ada
apa dengan Sekretaris Kim? Bagaimana dengan Sekretaris Kim?” tanya Young Joon
heran
“Apa kau
berbicara tentang wanita lain di depanku sekarang?” keluh Ji Ah heran.
Mi So
melihat buku miliknya dan melihat gambar pria dengan bertuliskan “Untuk kekasihku” lalu terdengar suara ketukan
pintu. Young Joon datang ke rumah Mi So, Mi Soo heran melihat Young Joon datang
ditengah malam lalu menyuruhnya agar masuk.
“Jangan
beri aku perintah... Kita bicara di luar saja.” Tegas Young Joon sinis. Mi Soo
pun setuju.
Keduanya
bertemu di depan rumah, Young Joon membahas Mi So yang berbicara tentang kencan
dan pernikahan. Apa memang benar-benar serius. Mi Soo heran karena Young Joon
datang jauh-jauh ke jam segini untuk
menanyakan itu.
“Kenapa
tiba-tiba, Apa kau pernah melirik seseorang di belakangku?” ucap Young Joon
sinis. Mi So akhirnya bertanya apakah Young Joon marah padanya.
“Tidak,
apa kau tertarik dengan seseorang atau yang bukan urusanku. Jadi Kenapa aku
marah padamu?” ucap Young Joon. Mi So juga berpikir seperti itu dan meminta
menjawab pertanyaanya.
“Aku
tidak tertarik pada siapa pun.” Jawab Mi So. Young Joon pikir itu seharusnya yang
menjadi masalah. Mi So binggung.
“Bahkan
jika aku menyukai seseorang, aku tidak punya alasan untuk menyembunyikannya
darimu. Dan itu tidak seperti aku punya waktu untuk berkencan. Aku harus
bekerja jam 6 pagi, dan tidak pernah tahu kapan bisa turun. Setiap kali Anda
menelepon, aku langsung bekerja meski sedang tidur.” Tegas Mi So
Young
Joon pikir tak masalah karena Mi So tidak cukup persuasif. Mi So pikir Jika
tetap bekerja seperti sekarang maka mungkin akan menjadi tua sendirian dan
tidak pernah menikah. Young Joon bertanya
apakah hanya karena alasan itu
“Kau
bilang "Hanya karena alasan itu"? Siapa yang akan menjagaku jika aku
berada di pihakmu yang salah dan menjadi pengangguran saat aku lebih tua?” kata
Mi So menahan amarah
“Baiklah...
Aku akan menjamin bahwa kau tidak akan pernah dipecat.” Balas Young Joon. Mi
Soo langsung menolaknya.
“Itu artinya
kau ingin aku bekerja sebagai sekretaris untuk sisa hidupku dan menjadi tua
sendirian.” Kata Mi So
“Jadi kau
ingin berhenti dari pekerjaanmu, tujuannya untuk menikah.” Kata Young Joon.
Mi So
membenarkan, Young Joon tak percaya kalau Mi Soo sangat ingin menikah, Mi So
menganguk. Young Joon meminta Mi So agar
tetap berkerja sambil menegaskan Lee Young Joon, akan menikahinya. Mi So
melonggo kaget mendengarnya.
Bersambung
ke episode 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar