PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 19 Juni 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 10

PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Nam memberikan surat Perjanjian Pranikah, Tuan Seo binggung apa maksudnya ini. Tuan Nam pikir mereka bisa tahu apa yang sudah ditulis pada surat itu ternyang perjanjian pranikah. Ia menegaskan kalau mereka tidak membutuhkan hadiah pernikahan dari pihak Ye Na.
“Jika kau menyetujui persyaratan ini, maka kita akan segera memproses pernikahannya.” Kata Tuan Nam
“Tidak perlu dibaca... Aku akan menandatanganinya sekarang.” Kata Ye Na.  Tuan Seo kaget mendengarnya.
“Inilah etiket yang tepat untuk menangani serius masalah ini.” Kata Tuan Nam menegaskan kalau Ayah Ye Na itu benar. Tuan Kang merasa masih ragu.
“Jika bukan kau tapi ayahmu yang menolak menerimanya maka aku mungkin sangat kecewa. Aku nanti akan penasaran apa ayahmu ini mengincar hal lain.” Kata Tuan Nam. Ye Na yakin kalau ayahnya tak mungkin melakukanya. “Kami akan segera membacanya sekarang.” Kata Tuan Seo membawa surat lalu keluar ruangan. 

Ho Yeon masuk ruangan tak sengaja menjatuhkan botol obat, Ye Na mengambilnya lalu bertanya obat apa itu. Ho Yeon mengaku kalau ini miliknya yaituobat anti-kecemasan dan akhirnya menyuruh pergi. Tuan Seo seperti menaruh curiga pada keluarga Nam.
“Ayah... Bisa-bisanya Ayah lupa minum obat demensia?” kata Ho Yeon panik. Sementara Tuan Nam seperti tak peduli. 

So Bong binggung merasa kalau Semuanya jadi kacau karena Kalau Shin menikah, maka nanti ketahuan. Tuan Ji mengucapkan Terima kasih sudah khawatirnya. So Bong menegaskan bukan tentang Direktur Nam tapi khawatir dengan dirinya sendiri.
“Jika dia ketahuan, bukan dia saja yang kena. Maka Aku juga yang kena karena keterlibatanku. Bukankah ini masalah serius?” ucap So Bong panik
“Akan kuurus itu jadi antarlah Direktur Nam pulang dulu.” Perintah TuanJI
“Kau bilang, Kami berdua saja?” kata So Bong ketakutan. Tuan Ji heran apakah So Bong tak melakukanya.
“Aku masih merasa canggung. Tapi Tak apa. Akan kuantar dia.” Kata So Bong. 

Nyonya Oh datang menanyakan rapat hari ini  menurutnya Pasti sangat buruk bagi Shin. Tuan Ji mengatakan kalau Shin ditarik tanggung jawab dan ditinjau kembali,  menurutnya Nanti saja lanjutkan bicaranya lalu mengajaknya segera pergi. 

Tuan Seo duduk terlihat berpikir keras. Direktur Lain merasa kalau penunjukkan kembali itu cuma untuk menguntungkan Tuan Nam karena mengincar pernikahan. Direktur Lain mengumpat marah menurutanya Menandatangani perjanjian yang  sangat tidak adil, dan menikahi cucunya.
“Ini namanya ancaman total! Dia ingin kau menjadi tidak berdaya  dan hanya mendukung Shin. Kau harus menghentikan  pernikahan ini.” Ucap Direktur.
“Tapi mana bisa kita menghentikan Ye Na jika dia ingin menikah dengannya? Dia pasti tidak akan menuruti Direktur Eksekutif Seo.” Komentar Direktur lain. Tuan Seo hanya bisa berteriak marah. 

So Bong melirik wajah Shin di spion, Shin yakin kalau wajahnya memang sangat mirip si manusia Nam Shin dan menyakinkan kalau sama sekali tidak menakutkan. So Bong tak banyak berkomentar memberitahu sudah sampai.
So Bong binggung melihat Shin hanya diam saja. Shin heran karena So Bong yang jalan lebih dulu karena harus masuk bersama Karena kita sudah berbagi rahasia dan sepihak. So Bong akhirnya berjalan masuk lebih dulu.
“Kenapa kau ini, Direktur Nam?” keluh So Bong melihat Shin yang terus mengikutinya.
“Kang So Bong-ssi. Ada steel rod  (batang baja) di kaki kirimu,kan?” ucap Shin. So Bong heran Shin tahu darimana. Shin memperlihatkan dilayar TV. So Bong heran apa maksudnya.
“IoT... Aku telah menghubungkan  apa yang kutelusuri di Internet ke TV.” Kata Shin
Semua berita keluar “Kang So Bong dan Han Seo Hee.Dia membanting badan Kang So Bong. Han Seo Hee menyerang kakinya.” So Bong berteriak marah karena Shin yang mencaritahu hidupnya menegaskan kalau itu namanya kejahatan.
“Kau 'kan juga robot.. Ada batang baja di kakimu,  jadi kau itu cyborg... Artinya, kau itu robot.” Ucap Shin
“Kau bilang Cyborg... Jangan bandingkan aku denganmu! Aku saja sudah mau panik setengah mati kalau ketahuan tapi kau tenang sekali.” Kata So Bong lalu masuk ke dalam kamar.


So Bong merasa tak sanggup lagi lalu keluar dari kamar perlahan. Shin tiba-tiba sudah ada didepan So Bong menanyakan keadaanya. So Bong merasa kalau mengawasinya, menyuruh untuk minggir dan menjauh darinya. Tapi Shin tetap menahan bahu So Bong agar tak pergi
“Ada apa ini?” ucap Ye Na melihat keduanya yang saling bersentuhan. So Bong langsung meminta maaf.
“Aku terlalu sensitif, padahal Anda cuma bercanda.” Kata So Bong
“Jadi Apa kau tak bisa bercanda sedikit?” ucap Shin. So Bong kembali meminta maaf  merasa kalau Ye Na pasti kaget.
“Oppa, ayo ke atas. Ada yang ingin kukatakan.” Kata Ye Na merangkul lengan Shin.
“Tak mau. Aku mau sama Kang So Bong.” Kata Shin. Ye Na terlihat kaget.
“Berhenti bercanda. Aku mana bisa mengatakan ini di  depan seorang karyawan. “ ucap Ye Na. 


Akhirnya Ye Na pergi masuk kamar Shin merasa kalau suka aroma kamar tunangan dan berpikir kalau akan menikah maka jangan pindah dan tinggal di sini bersama Kakek. Shin mengaku kalau tidak bisa Menikah dengan Ye Na, tapi Ye Na menegaskan akan menikah dengan Shin.
“Saat kita bertunangan, aku sudah berjanji. Aku hanya ingin tubuhmu selalu ada bersama walau hatimu tidak.” Ucap Ye Na lalu melihat tatapan Shin yang mengarah pada yang lain.
“Aku lagi bicara... Kenapa kau menatap pintu terus?” keluh Ye Na karena Shin seperti lebih suka berhadapan dengan So Bong. 

Robocop dan In Tae keluar dari tempat latihan. Tuan Kang terihat kesal memastikan kalau mereka tak melihatnya sambil menelp sambil mengumpat karena tak angkat telepon menurutnya ia yang selalu mendatanginya. So Bong akhirnya mengangkat telp dengan membawa semua kopernya.
“Kau dimana? Apa ponselmu itu kau makan atau apa? Kenapa tak angkat telepon? Ayah sekarang lagi mau mencarimu. Kau tidak di rumahnya, 'kan?” ucap Tuan Kang. So Bong binggung Rumah apa maksudnya.
“Rumah Direktur Nam Shin! Jujurlah. Apa kau memang bekerja di sana?” kata Tuan Kang
“Aku sudah berhenti sekarang. Aku hampir sampai di gym-nya Ayah. Jadi buatkan aku mie, Sepedas dan seasin mungkin.” Ucap So Bong berteriak marah

“Kau bilang Gym? Kenapa Kau pasti dipecat lagi, kan?” kata Tuan Kang. So Bong heran Tuan Kang yang berpikir kala Dipecat
“Mereka saja sampai memohon biar aku tetap kerja disana, tapi aku pergi darisana. Ceritanya panjang. Jadi bicaranya nanti saja, kalau kita sudah ketemu.” Ucap So Bong
“Berhenti bicara omong kosong! Pantas saja kau tak bersama Direktur Nam.” Kata Tuan Kang
So Bong heran ayahnya membahas tentang  Direktur Nam. Tuan Kang memberitahu Dua orang anak didiknya itu tadi melihat Direktur Nam di dekat Gym mereka memastikan pada In Tae. In Tae membenarkan. Tuan Kang meminta So Bong agar berhenti berbohong dan ingin tahu keberadaan anaknya. 


So Bong melihat Shin ada diseberang jalan, Shin langsung melambaikan tangannya. So Bong memilih untuk kabur tapi menurutnya kenapa harus kabur, akhirnya akan menyebrang jalan. Shin meminta So Bong agar tidak boleh pergi.
“Direktur Nam... Aku tidak akan membocorkan rahasiamu. Aku bahkan tidak akan menerima  telepon Direktur Eksekutif Seo. Aku tidak ingin terlibat dalam omong kosong ini, jadi minggirlah.” Kata So Bong
“Tolong bantulah aku.” Ucap Shin menahan So Bong agar tak pergi
“Berhenti bersikap seperti manusia di depanku! Aku sudah lihat apa yang ada di dalam tubuhmu. Jangan bergerak dan Jangan mengikutiku lagi.” Tegas So Bong lalu melangkah pergi. Shin pun hanya bisa terdiam ditengah jalan. 

Nyonya Oh sudah duduk bersama Tuan Ji menatap gedung PK, kalau Suami dan putra bekerja di PK tapi rasanya asing bagiku. Tuan Ji ingin tahu alasan Nyonya Oh datang menurutnya Jika Shin bisa melakukannya, maka seharusnya. Nyonya Oh meminta agar jangan melibatkan Shin.
 “Anda harus masuk ke gedung PK. Jika dia melakukannya, Anda tidak perlu menanggung risiko ini. Kenapa dia tidak boleh melakukannya?” kata Tuan Ji 

Shin masih tetap diam ditengah jalan, semua mobil yang lalu lalang langsung berteriak sambil mengumpat marah.  So Bong akhirnya kembali dan menarik Shin ke tengah jalan, Ia langsung berteriak marah karena Shin yang tak takut sama sekali kalau mati.
“Aku tidak takut, dan juga tidak akan mati.” Ucap Shin. So Bong pun heran karena mengkhawatirkan Shin.
“Apa Kau serius berdiri di sini karena aku?” ucap So Bong heran
“Kau 'kan tadi menyuruhku jangan bergerak.” Kata Shin
“ Lalu kalau kau kecelakaan, bagaimana? Bagaimana kalau kau seperti waktu itu, dan orang-orang melihat” ucap So Bong marah
“Karena itulah, bantulah aku.” Kata Shin memohon. So Bong heran dengan Shin yang terus minta bantuannya.
“Aku janji tidak akan memberi tahu Direktur Eksekutif Seo. Bukan hanya Direktur Eksekutif Seo. Aku tidak boleh membuat orang sampai terkejut.” Tegas So Bong
Shin tahu kalau So Bong yang masih terkejut dan takut pada dirinya dan muak, lalu meminta maaf karena mengganggunya. So Bong pikir Shin tak perlu minta maaf seperti tak percaya kalau Shin yang rupanya mengenali dirinya.
“Karena itulah kau pasti bisa membantuku. Jadi Bantu aku mencegah orang lain terkejut sepertimu... Agar aku tidak akan membuat kesalahan atau ketahuan.” Ucap Shin
So Bong terdiam memegang kalung milik ibunya teringat saat Shin membantu menemukan kalung di kolam renang.  Shin pun berpsan pada So Bong agar Jangan sampai menghilangkannya lagi Nanti ibunya sedih. Shin bertanya apakah permintaannya terlalu sulit. Saat itu Tuan Kang menelp Anaknya.
“Aku tidak pulang hari ini... Aku mau kembali lagi ke rumah itu.” Kata So Bong lalu memberikan kopernya.
“Apa Kau tak mau pegang ini? Apa Kau tidak ingin aku ikut denganmu?”kata So Bong. Shin pun dengan senang hati mendengarnya.
“Apa Kau akan ikut denganku dan membantuku?” tanya Shin tak percaya
“Ini karena kau juga pernah membantuku. Aku hanya membalas kebaikanmu. Tapi kalau situasinya jadi tak bisa teratasi, aku akan pergi.” Ucap So Bong
"Penilaian manusia memang selalu rumit." Aku juga tahu itu. Ayo.” Kata Shin menarik koper.
So Bong menahan karena Lampunya masih lampu merah. Shin langsung meretasnya. So Bong tak percaya kalau Shin yang bisa mengontrol lampu merah juga. Shin dengan bangga kalau memang yang hebat. So Bong ingin tahu darimana Shin tahu keberadaanya, Shin mengatakan itu dari GPS ponsel jadi bisa menemukan keberadaanya. 


Nyonya Oh memberitahu kalau Ada kill switch. Shin binggung apa maksudnya ada kill switch di dalam tubuhnya. Nyonya Oh memberitahu kalau Shin yang belum mengetahuinya karena Kill switch itu sama saja seperti kematian bagi manusia. Shin kaget mendengarnya.
“Karena jika Shin yang asli siuman maka Shin palsu harus menghilang. Aku menginstalnya sebelum Shin kusuruh ke Seoul dan Hanya aku yang bisa mengaksesnya.” Jelas Nyonya Oh
“Jadi itu sebabnya Anda mencegahnya agar dia tak naik mobil otonom.” Kata Tuan Ji
“Ya. Karena jika dia melakukanny, maka dia pasti menyadari ada kemiripan dengan kill switch mobil itu dan dirinya.” Ucap Nyonya Oh 
“Kalau dia tahu, dia pasti akan terkejut.” Kata Shin. Nyonya Oh yakin itu mustahil karena Shin itu adalah robot lalu mengajak Tuan Ji pergi. 


Tuan Ji melihat Nyonya Oh yang terus menatap komputer. Nyonya Oh memberitahu kalau Sistem anti-peretasan adalah intinya dan Seseorang sengaja menanam malware agar seseorang bisa meretasnya jadi akan memanipulasi kill swith sekarang agar dapat diaktifkan dari jarak jauh.
“Aku hampir selesai. Jad tunggulah  sebentar lagi.” Kata Nyonya Oh, akhirnya Tuan Ji pun menunggu dan mengajak Nyonya Oh keluar dari ruangan.
“Oh, ya. Apa yang ingin kau katakan  padaku sebelumnya? Apa ada hukuman lain selain penunjukkan kembali?” tanya Nyonya Oh
“Ya. Putri Direktur Eksekutif Seo.” Kata Tuan Ji. Nyonya Oh ingin tahu Kenapa dengan putrinya. Saat itu Tuan Seo baru saja keluar dari ruangan dan bertanya siapa yang datang dengan Tuan Ji. 
Ye Na menunggu didepan rumah heran dengan Shin yang belum juga datang  padahal pamit hanya pergi sebentar. Shin akhirnya pulang dengan menarik koper, So Bong meminta agar memberikan kopernya tapi Shin yang bahagia menarik koper pengawalnya. Ye Na melihat dari balik pohon sangat kesal.

Sementara Tuan Ji memastikan kalau tak ada yang melihat Nyonya Oh bertemu dengan Tuan Seo di pakiran. Tuan Seo berkomentar kalau Nyonya Oh belum berubah sama sekali dan sangat penasaran karena tidak mendengar kabar
“Kau masih saja ada di perusahaan rupanya. Bagaimana rasanya menjadi  seekor anjing selama tiga generasi?” ucap Nyonya Oh menyindir
“Kau rupanya menjadi lebih tangguh selama bertahun-tahun. Padahal kau dulu sering menangis ketika kita pertama kali bertemu.” Balas Tuan Seo
“Kaulah yang membuatku seperti ini, Kau memisahkan Shin dan aku.” Ucap Nyonya Oh
“Setidaknya sekarang kau sudah  bertemu dia. Bukankah itu hal bagus? Aku akan merahasiakannya dari Ketua jadi temuilah anakmu sesukamu.” Kata Tuan Seo
“Tidak perlu ada rahasia,  Karena kalian tidak membuatku takut sama sekali. Jadi Sampaikan padanya (Ketua) aku akan segera menemuinya.” Ucap Nyonya Oh akan berjalan pergi
“Begitu kita menjadi besanan, kita akan sering bertemu.” Ucap Tuan Seo. Nyonya Oh kaget mendengarnya.
“Apa Kau belum tahu? Ketua memerintahkan pernikahan putriku dengan Shin. Kau padahal sangat membenciku. Bisakah kau menerimaku sebagai besanmu?” ucap Tuan Seo. Nyonya Oh benar-benar kaget mendengarnya. 



Sang Guk masuk ke dalam rumah Nyonya Oh di Ceko sambil menelp memberitahu kalau belum menemukan apa pun. Lalu melihat ada baju dengan noda darah di kantung sampah dan memberitahu Sek Park kalau Direktur Nam Shin memang pernah di rumah itu.
“Aku akan mencaritahu lebih lanjut dan menghubungimu.”kata Sang Guk dengan penuh senyuman licik. 

Sek Park melihat Tuan Seo kembali ke ruangan, dan memberitahu kalau baru saja menerima kabar dari Sang Guk kalau Direktur Nam  pernah ada di sana. Tuan Seo pikir tak penting Shin pernah berada dimana, karena  Ibunya pun sekarang sudah  berani memasuki perusahaan. Sek Park kaget mendengarnya.
“Aku entah bagaimana harus memanipulasi menghentikan pernikahan ini.” Kata Tuan Seo memikirkan rencana. 

So Bong memberikan kembali robot memberitahu kalau Kameranya sudah dikeluarkan, jadi bisa menaruh di tempatnya lagi. Shin menawarkan So Bong untuk masuk ke kamarnya.  So Bong terlihat panik dan memilih untu menolaknya.
“Aku penasaran... Tapi apa kau bisa makan?” tanya So Bong
“Aku sebenarnya tak butuh makan, tapi aku bisa makan.” Ucap Shin. So Bong ingin tahu tempat baterai. Shin memperlihatkan baterai pada jam tanganya.
“Pantas ada banyak sekali ini di lemarimu. Ternyata Kau memang mesin. Tapi kau nyata sekali.” Kata So Bong lalu mencoba memmberikan kepalan tanya
“Kau pun tidak berkedip dan Pasti memang tak sakit” kata So Bong mencoba mencubit pipi Shin. Shin mengangguk kalau tak merasakan sakit.
“Ahh... Tak seru sekali... Lalu apa itu waktu kau memegang tanganku dan mengatakan aku berbohong?” tanya So Bong
“Ditanganku, Itu pendeteksi kebohongan. Kalau orang berbohong, aku mengedipkan mata.” Ucap Shin
So Bong pun meminta tanyakan apapun. Shin memegang tangan So Bong bertanya saat ia melepas baju apakah So Bong melihatnya atau tidak. So Bong menjawah kalau tak melihatnya. Shin bisa tahu kalau So Bong berbohong So Bong mengalihkan pembicaraan kalau tak asik.
“Aku juga punya penglihatan x-ray.” Ucap Shin lalu menatap So Bong dari bawah keatas. So Bong panik menutupi tubuhnya.
“Aku hanya bercanda, Aku menontonnya di film, "Superman". Jelas Shin.
So Bong pikir sebagai manusia  harus yang sabar lalu bertanya berapa harga Robot Shin 10 juta, 100 juta. Shin mengatakan kalau ibunya tidak menjadikan dirinya  sebagai  produk untuk dijual. So Bong merasatidak bisa terbiasa dengan Shin memanggilnya "Ibu." Lalu pamit pergi.  Shin pikir tak ada yang salah karena Nyonya Oh yang membuatnya jadi dia adalah ibunya. 



Nyonya Oh terlihat kesal karena Tuan Ji yang tidak memberitahu kalau Shin bertunangan dengan putrinya. Tuan Ji mengaku kalau tidak menyangka akan terjadi secepat ini. David menenangkan Tuan Ji untuk masuk ke kamar karena tidak melihat Shin hari ini jadi harus melihatnya sebelum pergi.
“Dia tidak boleh menikahinya... Aku akan menghentikannya.” Ucap Nyonya Oh
“Tentu saja... Jika tidak, dia nanti ketahuan.” Kata David menudung Nyonya Oh. 

Tuan Ji menatap Shin yang masih terbaring tak sadarkan diri, ingatanya kembali kenangannya.
Flash Back
Shin tertidur disofa lalu terbangun melihat Tuan Ji sudah duduk disampingnya. Ia mengeluh kalau sangat membosankan bukan wanita tapi Tuan Ji yang datang. Tuan Ji menyuruh agar Shin bisa bergaul dengan wanita.
“Kaupun jarang minum atau berkencan. Kenapa kau tidak pulang?” ucap Tuan Ji
“Karena aku kesal... Aku terus melarikan diri, tapi kau  selalu menemukanku.” Keluh Shin
“Kalau begitu sembunyilah yang lebih baik biar aku takkan bisa menemukanmu.” Ucap Tuan Ji. Shin menganguk mengerti.
“ Ini bukan salahmu, jadi jangan sampai terluka.” Pesan Tuan Ji. Shin tak mengerti maksudnya

“Kau tepat di depanku..., tapi aku tidak bisa menemukanmu... Shin... Ini terlalu sulit bagiku...Berhentilah mengkhawatirkanku dan bangunlah.” Kata Tuan Ji pada Shin lalu menerima telp dari Ye Na.
“Maaf menelepon tiba-tiba, Aku perlu bicara denganmu tentang Shin. Apa Kau punya waktu bertemu sekarang?” kata Ye Na. Tuan Ji menganguk mengerti dan bertanya kemana harus pergi. 



 Tuan Ji turun dari mobil saat itu melihat Shin datang dengan So Bong lalu teringat kembali yang dikatakan oleh Nyonya Oh “Ada tombol kill switch. Tapi dia belum mengetahuinya.” Shin menyapa Tuan Ji lebih dulu, Tuan Ji bertanya kenapa Shin datang juga
“Manajer Tim Seo menelepon Direktur Nam dan berkata dia ingin bertemu dengannya.” Kata So Bong
“Pasti ini tentang pernikahan. Ayo masuk dan tolak saja pernikahan itu.” Kata Tuan Ji 
Ketiga masuk dan Tuan Ji meminta agar So Bong menunggu di luar saja. Saat masuk keluarga Nam dan Tuan Seo sudah ada didalam ruangan bersama Ye Na, keduanya terlihat binggung. Ye Na dengan senyuman menyuruh keduanya agar segera duduk lalu meminta pelayan membaakan makananya.
“Kenapa kau tiba-tiba mengumpulkan kami di sini?” tanya Tuan Nam
“Dasar kurang ajar... Haruskah kami berkumpul jika kau menyuruh kami?”kata Ho Yeon sinis.
“Anda tahu sendiri Shin Oppa itu orangnya pasif... Tapi Tak apa, Oppa, karena aku  orangnya agresif. Aku akan menerima semua persyaratan  yang Anda minta. Oppa dan aku akan menikah.” Kata Ye Na.

Tuan Seo kaget mendengarnya mengajak Ye Na agar bicarakan ini diluar. So Bong diam-diam mendengarkan dari depan pintu. Ye Na menolak untuk bicara dengan ayahnya, menegaskan kalau akan berhenti menjadi putri Ayahnya dan menjadi istri Shin Oppa.
“Jangan mencoba menghentikanku.” Ucap Ye Na. Ho Yeon menyindir Ye Na yang sangat terobsesi dengan Shin.
“Manajer Tim Seo sudah membuat keputusan besar... Tentu, kita akan menerimanya.” Kata Tuan Nam
Tuan Ji dan Tuan Seo akan menyela tapi Tuan Nam meminta agar mereka bisa menerimanya dan meminta agar segera menikahi Ye Na. Ye Na mendekat dengan memegang tangan Shin berjanji agar bersikap baik. Sementara Shin mencari data dari komputer, “Tanda untuk menolak, cara menolak seseorang.”
“Bagaimana kalau meminta bantuan teman pria  berpura-pura menjadi pacarmu? Menurutku kau harus langsung menolak Bawa saja orang lain.”
Shin melihat dari sinar X-ray ada So Bong dibalik pintu, mengatakan kalau So Bong Wanita yang tahu identitasnya dan pasti akan ikut membantunya.
“Ini karena kau juga pernah membantuku. Aku hanya membalas kebaikanmu.” Ucap So Bong memberikan alasan membantunya.
“Wanita yang tahu tapi masih mau membantuku. Kang So Bong.” Gumam Shin lalu melepaskan tangan Ye Na dan membuka pintu, lalu menarik So Bong dan menciumnya. So Bong kaget karena Shin tiba-tiba menciumnya, begitu juga yang lainya.
Bersambung ke episode 11

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


2 komentar: