PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Mereka
pun meminta gelas dan sumpit untuk Young Joon. Youn Joon melihat restoran
bertanya apakah mereka suka makan di tempat berisik penuh asap. Tuan Jung
merasa tak enak karena berpikir Young Joon merasa tak nyaman.
“Aku
baik-baik saja. Saya akan menuangkan kalian masing-masing atas kerja keras
kalian selama ini” ucap Young Joon, semua sudah siap mengangkat gelas tapi
Young Joon kembali berkomentar.
“Bagaimana
kalau kita pesan whiski? Apa kalian tidak masalah?”kata Young Joon melihat
botol soju ditanganya.
“Kau
bilang Wiski, Dasar Omong kosong... Kami hanya punya soju dan bir. Dan Baru
saja ada bom soju, hei... anak muda.” Ejek Bibi pemilik restoran. Semua
terlihat tak enak hati dengan bibi pemilik.
“Oh ya.
Ngomong-ngomong soal, bagian alkohol dari department store kita tidak berjalan
dengan baik, jadi apa menurut kalian apa masalahnya?” tanya Young Joon.
Semua
terlihat binggung, lalu Mi So berbisik kalau
jangan bicara tentang pekerjaan selama makan malam tim. Young Joon pikir
Apa lagi yang mereka bicarakan selain bekerja dan ingin tahu Apakah makan malam tim biasanya membosankan
seperti ini.
“Apakah
itu... membosankan untukmu? Ayo mainkan permainan itu.” Kata Tuan Jung. Ji Ah
mengajak main 3, 6, 9 dengan penuh semangat, Se Ra mengusulkan “Bunny Bunny”
“Apa Anda
tahu permainan Son Byung Ho?” kata Tuan Jung. Young Joon berpikir kalau ada
seseorang bernama Son Byung Ho di tim mereka
“Bagaimana
dengan permainan pujian? Kami saling memuji dalam game.” Ucap Se Ra.
“Saya
dipuji sepanjang waktu dalam hidup saya, tapi itu baik-baik saja. Mari saling
memuji satu sama lain. kata Young joon. Tuan Jung meminta Ji An bica lebih dulu
Ji Ah
memulai dengan memuji Sekretaris Kim. Se Ra terlihat kesal karena Ji An bukan
memuji dirinya. Ji Ah mengaku sangat
gugup hari ini, dan berterima kasih banyak telah mengajarinya dengan cara yang
ramah. Young Joon terlihat kesal langsung memuji segelas soju.
“Saya
ingin memuji Anda, Pak... Anda cukup pintar untuk berbicara lima bahasa. Dan
anda sangat tampan.” Kata Tuan Jung dan Park. Young Ok juga melihat Young Joon tampak
luar biasa dalam setelan jas.
“Saya
percaya menjadi kaya adalah kemampuan seseorang juga. Saya memuji Anda karena
memiliki kekayaan paling banyak di antara semua orang di usia 30-an di negara
ini.” Puji Se Ra dan semua memberikan tepuk tangan.
“Adakah
yang ingin Anda puji? Misalnya, kepribadian saya yang berwawasan luas yang
memungkinkan saya untuk memahami kesalahanmu.” Tanya Young Joon pada Mi So
“Saya
ingin memuji diri sendiri karena telah bekerja keras sampai sekarang dan siap
untuk meletakkan semua beban sekarang.” Ungkap Mi So
Semua
seperti masih terasa tak enak. Mi So melihat Young Joon terlihat sedikit lelah sekarang jadi lebih
baik pulang dan beristirahat. Ji Ah mengeluh kalau mereka sudah selesai dan
mengajak pergi ke karaoke untuk ronde
selanjutnya. Mi So dkk mengeluh dengan Ji Ah yang tak mengerti situasi.
“Kau
bilang Ke karaoke? Aku akan pergi kesana bersama kalian.” Kata Young Joon
mengajak mereka semua pergi.
Semua
berjalan akan masuk ke karaoke, tiba-tiba Mi So dan Young Joon langsung
membalikan badan karena ada yang buang air kecil didepan gedung. Young Joon bertanya Tentang ruang karaoke.
“Seberapa
hebatkah Anda pergi ke sana meskipun kondisi buruk ini?” ucap Young Joon
“Kalau begitu
kenapa Anda tidak pulang?” kata Mi So. Young Joon pikir Tidak tepat jika pulang
sekarang lalu masuk ke dalam. Mi So heran dengan sikap Young Joon yang berbeda.
Semua
duduk berdempetan dalam ruangan, seperti sangat sampet. Young Joon pikir tidak
tepat jika yang memesan di acara pesta tim tapi kalau tetap diam suasana tak
enak jadi meminta Mi So agar membaut reservasi
di Valencia di Cheongdam-dong sekarang juga. Mi So menganguk mengerti.
Mereka
pindah ke ruangan yang lebih besar, Tuan Jung langsung menyanyi lebih dulu. Mi
So terlihat bahagia sambil bertepuk tangan,
Young Joon melihat Mi Soo yang senang berpikir kalau itu karena dirinya.
Mi So membenarkan lalu memberikan keju saat Mi So mulai minum.
“Apakah
itu tidak sesuai dengan seleramu? Haruskah aku membuangnya?” ucap Young Joon
melihat Mi So seperti tak suka. Mi So seperti tak bisa melihat sikap Young
Joon, akhirnya menerima keju.
Mi So
kembali menikmati makana tak sengaja tersedak, Young Joon buru-buru memberikan
minum. Mi So kaget karena yang diberikan alkohol, Young Joon dengan bangga
kalau yang dibelinya adlah wiski berusia 55 tahun yang belum pernah dipesan
sebelumnya.
“Bagaimana
menurutmu? Bukankah itu berbeda bahkan dari aromanya?” kata Young Joon bangga
tanpa sadar kalau tanganya mematikan mesin karaoke. Mi So mengaku rasanya
sangat enak.
“Aku
dapat membelikanmu satu lagi lain kali jika kau mau.” Kata Young Joon bangga.
Mi So akhirnya memberitahu Young Joon kalau sikunya mengenai remote.
Semua
pegawai yang hanya diam akhirnya kembali mengajak bernyanyi dengan menyuruh Ji
Ah sebagai pegawai baru. Se Ra terlihat sudah mulai mabuk, Mi So memperingatkan
agar jangan banyak minum, lalu khawatir melihat Young Ok makan dengan banyak
juga.
“Astaga,
jangan khawatir... Pernahkah kau melihatku membuat kesalahan saat mabuk?” ucap
Se Ra terus minum dan langsung mengambil mic untuk menyanyi dari tangan Ji Ah.
“Hei!
Saya ingin menjadi sekretaris Anda, Tuan Lee. Aku ingin menjadi sekretaris
juga!”kata Se Ra mabuk, Tuan Jung berusaha menarik Se Ra agar berhenti, Tuan
Park sibuk mengambil video dengan ponselnya.
“Apa yang
dilakukan kedua gadis ini, Kim Mi So dan Kim Ji Ah, yang aku tidak punya? Jawab
aku! Apa yang kurang dariku?” teriak Se Ra meluapkan amarahnya.
Tuan Jung
berusaha menariknya tapi Se Ra malah terjatuh dan duduk di pangkuan Young Joon.
Mi So panik melihatnya, Young Joon terlihat sangat gugup melihat Se Ra yang
duduk sangat dekat denganya. Mi So pun menyuruh dua lelaki agar menarik Se Ra
pergi.
Young
Joon merasa kalau Makan malam perusahaan
yang sangat melelahkan. Mi So ingin Young Joon menjelaskan, alasan melakukan
hal-hal yang biasanya tidak pernah
dilakukan. Young Joon tak bisa menjawab, Mi So akhirnya memilih untuk masuk ke
dalam rumah.
“Sekretaris
Kim... Bukankah aku sangat manis hari ini?” kata Young Joon. Mi So hanya bisa
melonggo.
“Aku pergi
ke makan malam perusahaan, bahkan mengantarmu pulang meskipun itu merepotkan. Hari
yang romantis dan bahagia seperti hari ini... akan menjadi kehidupanmu
sehari-hari mulai sekarang.” Kata Young Jon bangga
“Aku
minta maaf, tetapi sangat tidak paham” ungkap Mi So makin binggung.
“Aku
memberitahumu bahwa akan mengencanimu.” Akui Young Joon lalu berpikir kalau Mi
So sangat terharu mendengarnya.
“Tuan
Lee... Kau bukan tipeku.” Tegas Mi So. Young Joon kaget mendengarnya.
“Saya
suka pria yang selalu penuh perhatian, perhatian, dan manis terhadap orang
lain.” Akui Mi So
“Bagaimana
bisa kau mengatakan itu setelah melihat semua yang ku lakukan hari ini? Hari
ini, aku berusaha sangat keras untuk menjadi bagian dari kehidupan
sehari-harimu Bagaimana menurutmu perhatianku?” kata Young Joon kesal.
Mi So
pikir tidak pernah menginginkan melakukan semua itu dan menurutnya Young Joon tidak
benar-benar memperhatikannya. Ia pun berharap Young Joon bertemu dengan seorang wanita yang luar biasa
segera lalu masuk ke dalam rumah.
Mi So
masuk rumah tak percaya kalau Young Joon ingin berkencan dan menikah
denganya,seperti tak percaya kalau bisa berbicara tentang hal-hal itu dengan
begitu ringan lalu ponselnya berdering, Young Joon menelpnya. Mi So heran melihat Young Joon masih ada
didepan rumahnya dan membaca pesan dari bosnya.
“Nona
Kim, ada apa denganmu?” tulis Young Joon. Mi So meminta maaf
“Saya
pikir Anda bercanda ketika kau mengatakan kemarin bahwa kau ingin menikahiku.
Tapi kau mengungkit hal kencan hari ini, jadi saya benar-benar bingung
sekarang.” Balas Mi So
“Yah,
lupakan apa yang aku katakan.. Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa aku bukan
tipemu? Apa kau sudah gila?” tulis Young Joon.
Pil Nam
mengirimkan pesan juga “Mi So, bisakah kau mengirimiku hati untuk game mobile? Aku
sedang istirahat sekarang,hanya ingin menghilangkan stresku.” Mi So segera
membalasnya.
“Apa yang
tidak kau sukai tentang aku? Itu tidak mungkin tentang penampilan, kredensial,
dan kekayaan saya. Apa yang tidak kau sukai?” tulis Young Joon.
“Kau
hanya memikirkan diri sendiri. Kau tidak pernah menempatkan dirimu pada posisi
orang lain. Kau membuat keputusan dan memberi perintah, seperti apa yang kau
lakukan sekarang.” Ungkap Mi So meluapkan semuanya.
“Apakah
ini caramu memprotes untuk memberi tahuku, berapa banyak aku telah menekanmu
dalam sembilan tahun terakhir?” balas Young Joon. Mi So mengaku bukan seperti
itu maksudnya.
“Tapi Terus
terang, bekerja untukmu telah membuat stres... Kau egois dan egois. Kau seorang
perfeksionis, dan aku hanya ingin tahu apakah kau memiliki OCD. Kau melihat ke
cermin dan mengagumi wajahmu sendiri sepanjang hari.” Ungkap Mi So
“Apa kau
tahu betapa stresnya bekerja berasamamu?” balas Young Joon.
“Dan Juga,
Kau meneleponku kapan pun kau mau lalu menyuruhku bekerja. Karena itu, aku
tidak pernah punya waktu untuk diriku sendiri Aku melakukannya selama sembilan
tahun. Tentu saja, itu melelahkan.” Balas Mi Soo.
Young
Joon heran karena Mi So tak pernah mengatakan tidak ingin melakukannya lalu
menegaskan tidak akan membuat Mi So melakukan yang tak diingikan Kecuali
mengemudikan ketika mabuk. Mi So pikir kalau lebih baik melupakan semuanya.
“Aku
hanya ingin hubungan normal dengan pria normal. Kau bilang akan menikahiku, tetapi
kau pasti tidak cocok untuk hal yang romantis Satu-satunya orang yang dapat kau
cintai mungkin adalah dirimu sendiri.” Tegas Mi Soo
“Apa kau
benar-benar berpikir begitu?” balas Young Joon seperti tak sadar dengan
dirinya.
“Benar. Dan
Juga, kau sangat tidak pengertian.” Tegas Mi Soo.Saat itu Pil Nam mengirimkan
pesan agar Mi Soo segera mengirimkan hati secepatnya.
Akhirnya
Mi So melihat di jendela dan bisa bernafas lega karena Young Joon akhirnya
pergi, dan sebuah pesan masuk “Ada dua orang yang seharusnya tidak pernah
menyebutku tidak pengertian. Salah satunya kakakku dan yang lainnya adalah
kamu, Kim Mi So. Ingat itu”
Mi So
heran maksud dengan pesan Young Joon lalu kaget melihat kalau mengirimkan hati
pada Young Joon.
Young
Joon kembali ke rumah heran dengan Mi Soo yang mengirimikan hati di tengah
percakapan serius itu, Mi So gelisah ingin menjelaskan kalau itu adalah
kesalahan karena akan mengirimnya ke Pil Nam tetapi terkirim pada Young Joon.
Tapi ia berpikir tak perlu dan memilih untuk tidur saja.
Young
Joon berbaring bermimpi buruk, terlihat seorang wanita berjalan dengan koper
dan masuk ke dalam rumah, seperti sangat menakutkan. Ia pun bangun dengan nafas
terengah-engah dan melihat pesan (Lee Sung Yeon - Kau
harus tidur sekarang meskipun aku menderita seperti ini)
Young
Joon selesai mandi dan akan memakai dasi lalu teringat sesuatu.
Flash Back
Di
Amerika, Young Joon sedang memakai dasi. Mi So mendekat meminta izin agar bisa
memasang dasi, Young Joon pun membiarkan Mi So agar memasangkan dasi untuknya.
Young
Joon akhirnya tak memakai dasinya kembali dan pergi ke kantor.
Mi So
kembali membaca pesan dari Young Joon “ Ada dua orang yang seharusnya tidak
pernah menyebutku tidak pengertian. Salah satunya adalah saudaraku dan yang lainnya
adalah kau, Kim Mi So. Ingat itu.” Lalu berpikir apa itu artinya. Tuan Jung memberikan laporan pada Mi So.
“Tuan
Jung.... Anda telah bekerja di perusahaan cukup lama, 'kan?” kata Mi So.Tuan
Jung menjawab sekitar 12 tahun.
“Lalu
pernahkah kau bertemu kakak Tuan Lee?” tanya Mi So. Tuan Jung mengaku belum
pernah bertemu dengannya.
“Oh, aku
dengar dia tinggal di luar negeri.” Kata Tuan Jung.
“Apakah
keluarga Tuan Lee memiliki masalah? Apa kau tahu sesuatu?” tanya Mi So
penasaran. Tuan Jung pikir tak mungkin tahu kalau Mi So saja tak tahu.
“Tapi ini
agak aneh, kan? Dia tidak terlibat dalam bisnis meskipun dia adalah putra
tertua. Kurasa itu sedikit...” kata Tuan Jung. Mi So pun mengucapkan terima
kasih.
Se Ra
melihat video yang direkam oleh Tuan Park, wajahnya sangat malu kebingungan
bagaiaman akan menghadapi Tuan Lee mulai sekarang lalu berpikir akan
dipecat. Bahkan Tuan Park menyuruh agar
membuat surat pengunduran diri. Sopir Young Joon memberitahu kalau Tuan Lee
akan datang. Young Joon masuk dengan
wajah dingin
“Saya
lihat bahwa Anda tidak mengenakan dasi. Saya menyiapkan dasi merah untuk Anda.”
Kata Mi So masuk ruangan. Young Joon langsung menolak.
“Kau bisa
berhenti melakukan hal-hal seperti ini.” Ucap Young Joon dengan berkata kalau
ucapanya Mi So itu benar. Mi So binggung apa maksudnya.
“Aku
egois dan egois. Itu sebabnya aku bisa mengerti mengapa kau ingin berhenti
sampai tingkat tertentu.” Kata Young Joo. Mi So merasa bukan seperti itu.
“Aku baru
saja menyadari fakta umum yang tidak bisa kita miliki semua yang kita inginkan.
Aku akan membiarkanmu pergi sekarang. Tetaplah bekerja satu bulan lagi untuk
melatih penggantimu... Terima kasih atas kerja kerasmu... Aku benar-benar
serius.” Kata Young Joon lalu menyuruh untuk pergi saja. Young Joon pun
akhirnya keluar dari ruangan dengan wajah sedih.
Young
Joon memangggil Sek Kim, Mi So menjawabanya. Young Joon mengulang yang dimaksud
Nona Kim Ji Ah. Ji Ah pun menyahut. Young Joon ingin tahu Apa masalah yang tim
pengembangan merek yang mereka miliki. Ji Ah terlihat binggung.
“Saya
mendapatkan daftar itu sebelumnya.” Kata Young Joon. Ji Ah mengaku tidak ingat.
“Saya
akan menjelaskannya padamu, pak.” Ucap Mi So ingin membantu. Young Joon
langsung menolak
“Ini
tidak mendesak, jadi saya ingin Ibu Kim Ji Ah untuk menjelaskannya nanti.” kata
Young Joon. Saat di dalam mobil, Mi So pun terlihat tak enak hati karena Young Joon mulai
mengabaikanya.
Young
Joon mencoba tempat tidur dan mencoba kalau sudah nyaman. Direktur menjelaskan
Furniture yang diluncurkan bulan lalu mendapatkan respon yang bagus, bahkan bagian
furnitur terlaris saat ini. Young Joon ingin tahu selanjutnya.
“Tidak
mengherankan bahwa proyek berjalan dengan baik. Saya bertanya kepadamu apa
rencanamu ke depan.” Kata Young Joon
“Yah...
furniture kita sangat populer di kalangan anak muda, jadi kami berencana
meluncurkan produk yang menargetkan pasangan yang baru menikah. Kalangan muda
hari ini sangat praktis, jadi kita harus mempertimbangkan itu sambil
mengembangkan...” kata Direktur.
“Apakah
itu benar-benar trend akhir-akhir ini? Kau sudah menyiapkan semua data, kan?”
ucap Young Joon pada sekertaris barunya. Ji Ah terlihat binggung.
“Saya
belum dilatih tentang itu.” Akui Ji Ah. Young Joon langsung menegur Mi So tak
melatihnya. Mi So hanya bisa meminta maaf . Young Joon meminta Mi So agar Jangan
mengecewakan dan lakukan pekerjaan dengan baik.
Mi So
duduk di meja kerjanya berpikir kalau Young Joon marah karena apa yang terjadi
kemarin, lalu terlihat lampu kalau bosnya memanggil. Ia langsung masuk bertanya
apakah Young Joon membutuhkan sesuatu. Young Joon meminta agar Mi So
mengatakan pada Sekretaris Kim Ji Ah
untuk masuk.
“Maaf
Pak, ketika kita saling berkirim pesan semalam, saya...” kata Mi So dan
langsung disela oleh Young Joon.
“Mari
kita tidak membahas masalah pribadi di kantor.” Kata Young Joon. Mi So pun
akhirnya keluar ruangan dan menyuruh Jin Ah menemui Young Joon.
Mi So
melihat Young Joon dengan Ji Ah dalam ruangan, merasa tak percaya dengan sikap
atasanya, karena mungkin tak mampu bertahan sebulan lagi. Young Joon melihat Mi
So melihat dari jendela dan langsung menutupnya, Mi So kesal dengan sikap Young
Joon.
“Tuan
Lee, mengapa anda ingin menemui saya?” tanya Ji Ah. Young Joon menjawab kalau
itu tidak penting.
“Kau Silakan
duduk di sana selama lima menit dan pergi.” Kata Young Joon pada sofa. Ji Ah
pun menganguk mengerti.
“Ngomong-ngomong...
Sepertinya tugas saya termasuk membantu Anda dengan masalah pribadi. Apakah
saya juga akan...” kata Ji Ah. Young Joon ingin tahu apa maksudnya
"Kepentingan pribadi"
“Membantu
memasang dasi anda, misalnya.” Ucap Ji Ah. Young Joon pun menolaknya.
Ji Ah
ingin tahu apa yang bisa dibantu, Young Joon menyuruh agar Ji Ah membantu Sekretaris Kim Mi So dengan Berpura-pura
bahwa sedang menjalani pelatihan untuk pekerjaan itu hanya selama sebulan. Ji
Ah melonggo binggung.
Salah satu
teman Ji Ah meminta agar mereka mengambil atas nama masing-masing. Mereka tak
percaya teman mereka itu akan menikah, dan melihat akan menikah di tempat yang
sangat bagus pada kartu undangan. Teman Mi So bertanya kapan Mi So akan
menikah.
“Mi So belum
pernah menjalin hubungan, kan?” ucap temanya. Teman lainya menyuruh Mi So harus
menjalin hubungan dulu.
“Itu
rencanaku. Aku akan menemukan cinta.” Kata Mi So yakin . Temanya pun menawarkan
Mi So untuk pergi kencan buta.
“Teman
Jae Hyung melihat fotomu di media sosial dan memintanya untuk menjodohkanmu
dengannya Dia adalah pria manis yang selalu kau inginkan. Dia cukup tampan, dan
keluarganya biasa-biasa saja.” Ucap temanya.
Mi So
hanya diam saja, teman memberitahu kalau perkerjanya. seorang jurnalis. Mi So
langsung tertarik dan ingin tahu apakah pria itu bisa mencari tahu tentang
insiden yang sudah lama. Saat itu seoran
pelayan datang memberikan lembaran kertas
“Kami
sedang melakukan survei pada pelanggan kami. Bisakah Anda meluangkan waktu? Jika
Anda mengisi ini, kami akan memberi Anda makanan tambahan gratis.” Kata pelayan.
Mi So dkk akhirnya mengisi survei.
Mi So membaca pertanyaan “Jika kamu punya
pacar,kemana kau ingin pergi bersamanya? Tuliskan jawaban Anda.” Nomor dua.. “Jika
kau punya pacar, apa yang ingin kau
lakukan dengannya?” Nomor tiga.... “Jika
kau punya pacar, apa yang ingin kau inginkan sebagai hadiah? Tuliskan jawaban
Anda.”
Setelah membacanya
Mi So merasa kalau cara pertanyaan seperti memerintahkan dan sangat akrab
denganya.
Yong Sik melihat
lembaran Survei pelanggan, seperti tak percaya kalau Young Joon meminta agar menemukan kuesioner yang sekretaris Mi So padahal bisa langsung bertanya tapi malah menyewa
restoran untuk mengetahuinya.
“Young
Joon,Aku adalah wakil Presiden. Tidakkah
kau pikir tidak boleh menyia-nyiakan pria yang sangat kompeten ini?” keluh Yong
Sik
“Anggap
saja ini bagian dari pekerjaan” kata Young Joon. Yong Sik mengeluh kalau ini mengganggu
pekerjaan
“Aku
harus mencoba menemukannya. Ini adalah tugas yang penting.” Ucap Yong Sik dan
akhirnya menemukan nama Kim Mi So.
Young
Joon langsung membacanya dan melihat kalau jawabanya Sangat kekanak-kanakan.
Yong Sik ingin tahu alasan melakukan survei, Apakah akan memberikan apa yang
diinginkan. Young Joon hanya diam saja.
Mi So
pulang kerumah mengingat ucapan Young Joon yang mengeluh kalau melatih Ji Ah
tak serius dan meminta agar Jangan mengecewakan dan lakukan pekerjaan dengan
baik, lalu saat akan membahas pesan semalam, Young Joon menolak membahas
masalah pribadi di kantor.
“Aku akan
memulai hari yang baru.” Ucap Mi So membereskan sekeliling rumahnya, bahkan
mencuci piring.
“Benar.
Sekarang aku punya banyak waktu, aku akan mencari kakakku.” Kata Mi So melihat
buku yang selama ini disimpan olehnya lalu menerima telp dari direktur.
Esok harinya,
Mi So pergi menaik bus sesuai dengan perintah Tuan Park, lalu masuk ke sebuah
taman bermain dan binggung tak melihat Tuan Park dan berpikir kalau sekarang
sama seperti Young Joon yang meminta agar menemuinya di akhir pekan.
“Ngomong-ngomong,
kenapa gelap sekali di sini? Tidak ada orang di sekitar sini.” Kata Mi So
heran.
Tiba-tiba
lampu ditaman bermain menyala, bahkan air mancur terlihat sangat indah. Saat itu Young Joon datang dan bertanya
apakah Mi Soo sudah menunggu lama. Mi So terlihat binggung karena yang datang
ternyata Tuan Lee memberikan kejutan.
Bersambung
ke episode 3
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Bagus bagus,,,lanjut lg min,,,
BalasHapussuka suka.... serasi park mi young & park se joon
BalasHapussemangat min..
BalasHapusSkrng kan dah hari rabu min,,,kok tumben blm up,,,????
BalasHapus