PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 09 Juni 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Yong Sik kaget mengetahui Young Joon melamar Sekretaris Kim. Young Joon membenarkan. Yong Sik ingin tahu apa yang dikatakan apakah jawabannya “Iya”. Young Joon mengingat Mi So terdiam lalu mendekatkan wajahnya. Yong Sik mulai berpikir yang aneh-aneh.
“Lalu dia mendekatiku... di leherku.” Ucap Young Joon. Yong Sik membayangkan kalau itu pasti terasa geli.
“Dia mengendusku.” Kata Young Joon. Yong Sik tak percaya mendengarnya.
Flash Back
Mi So mencium bau bagian leher dan berpikir kalau Young Joon langsung mabuk.
Yong Sik tertawa mendengar cerita temanya, karena Young Joon yang hebat dihina oleh sekretarisnya. Lalu merasakan perutnya sampai sakit sekali, karena memakan sesuatu yang salah dengan nada mengejek. Young Joon lalu berpikir kalau MiSo menginginkan lamaran yang layak.
“Aku paham. Dia pasti terkejut. Bagaimana mungkin dia berani menganggapku sebagai calon suami potensialnya?” ucap Young Joon. Yong Sik tak mengerti maksudnya.
“Aku yakin dia terpesona dan tercengang.” Ucap Young Joon percaya diri dan yakin kalau Mi So itu pasti kaget.
“Ada kemungkinan bahwa Nyonya Kim sudah sangat sempurna. Mungkin dia hanya tidak ingin menikah.” Kata Yong Sik
“Mungkinkah ada orang seperti itu di dunia ini?” komentar Yong Joon tak percaya. 

Mi Soo masuk ke dalam kamar,  merasa yakin kalau Young Joon tidak tampak mabuk tapi masih tak percaya kalau mengajaknya Menikah, lalu berpikir kalau mungkin hanya bercanda dan terdengar suara bel dirumahnya., terlihat Ji Ran datang dari lubang pintunya.
“Tidak bisakah kalian tidak menggangguku?” keluh Mi So lalu membuka pintu dan Ji Ran langsung menerobos masuk.
“Dimana dia? Dimana dia? Aku bertanya padamu. Dimana dia? Aku jelas melihat Young Joon datang ke sini.” Ucap Ji Ran mencari sosok Young Joon.
“Nona Oh, Tuan.Lee pergi setengah jam yang lalu. Apakah kau tidak melihatnya?” kata Mi So menahan amarah. Ji Ran mengaku tidak melihatnya.
“Kenapa kau tidak melihatnya?” ucap Mi So. Ji Ran teringat kalau sebelumnya sibuk update status.

Flash Back
Ji Ran duduk dibelakang kemudi, dengan gaya Aegyonya berkata “ Menunggu adalah... Apa itu cinta?  Bilang " cheese".
Akhirnya Ji Ran ingin tahu siapa Mi So sebenarnya karena Young Joon  mengunjungi rumahnya di ruangan tertutup dan ingin tahu apa yang mereka berdua lakukan. Mi So menegaskan kalau mereka itu  tidak seperti  apa yang yang bayangkan.
“Wah, lalu kenapa dia tidak...” ucap Ji Ran dan langsung disela oleh Mi Si
“ Tidur denganmu, Setelah berkencan selama sebulan? "Lalu dengan siapa dia tidur?" Itulah yang membuatmu penasaran, 'kan?” kata Mi So bisa menebak. Ji Ran hanya bisa terdiam
“Tidak seorangpun... Dia tidak tidur dengan siapa pun. Tuan Lee selalu pulang ke rumah setelah  minum sedikit dan tidur sendirian.” Jelas Mi So. Ji Ran tak percaya kalau Mi So mengetahuinya.
“Nona Oh... Kau pasti tahu, aku  enam tahun lebih tua darimu. Mengapa kita tidak memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat?” sindir Mi So. Ji Ran terlihat ketakutan dan menganguk mengerti.
“Pernahkah kau bertemu dengan Tuan Lee secara pribadi?” tanya Ji Ran. Mi So menjawab Tidak.
“Apakah dia pernah menyentuhmu?” tanya Ji Ran. Mi So sempat terdiam karena pernah memakaikan dasi.
“Kecuali ada acara istimewa, Tuan Lee pergi ke acara amal setiap hari Selasa dan Kamis Ini sebenarnya tindak lanjut dari  pekerjaan untuk membentuk hubungan yang bersahabat. Kau diundang ke pesta  hari Selasa. Dan gadis lain diundang ke pesta hari Kamisnya Gadis lain yang biasanya diundang ke pesta hari Kamis... datang dan marah padaku sama seperti kau. Setelah Tuan Lee tahu, lalu dia dicampakkan. Apa kau paham sekarang?” ucap Mi So yang membuat Ji Ran ketakutan
“Selama sembilan tahun terakhir saya melayani Tuan Lee, dia tidak pernah berkencan dengan wanita manapun. Tentu saja, ada banyak rumor tentang hubungannya. Tapi dia tidak berkencan atau tidur dengan siapa pun. Aku sangat mengetahuinya.” Jelas Mi So
Ji Ran tak percaya menurutnya tak ada pria seperti itu dan mulai berpikir. Mi So menegaskan kalau tak bersama Young Joon. Ji Ran mulai berpikir yang aneh. Mi Soo bisa mengerti kembali menegaskan kalau Young Joon  juga bukan gay. Ji Ran pun ingin tahu tentang Young Joon yang sebenarnya.
“Tuan Lee... tidak mampu berkencan dengan siapa pun.” Jelas Mi So, Ji Ran ingin tahu alasan.
“Itu karena...dia sangat sempurna... bahwa tidak ada wanita yang bisa menyenangkan hatinya.” Ungkap Mi So. Ji Ran melonggo mendengarnya.




Flash Back
Young Joon duduk di sofa dengan bangga mengatakan kalau  terlalu baik untuk diberikan pada wanita mana pun dan terlalu bagus untuk dimiliki oleh seseorang.
“Dia adalah orang ternarsis abad ini... Dia mencintai dirinya sendiri Apa kau tahu apa hal pertama yang aku katakan ketika aku pertama kali bertemu dengannya?” ucap Mi So. Ji Ran penasaran.
Flash Back
Mi So dkk sedang melakukan pesta dan minum bersama. Saat itu Young Joon datang ke penyambutan Mi So sebagai anggota tim baru, dan langsung bertanya siapa namanya. Mi So pun menyebutkan namanya. Young Joon pun dengan bangga berkata “Apa kau tahu siapa aku?”

“Seolah - olah dia berteriak "Akulah putra presdir." Seperti itulah rasanya. Dia berharap semua orang didunia mengenalnya” ucap Mi So akhirnya duduk bersama dengan Ji Ran di sofa.
“Benar... persis seperti itu... Itulah yang sangat menarik tentang Young Joon-ku.” Ucap Ji Ran malah lebih bangga. Mi So pikir Ji Ran masih belum mengerti ucapanya.
“Dia kelihatannya kaya dan mengagumkan. Tapi dia terlalu percaya dirii. Di masa depan, Kau harus  bertemu dengan seorang pria yang dengan tulus mencintaimu dan peduli padamu.” Ucap Mi So. Ji Ran mengaku tersentuh dengan nasehat Mi So
“Jangan pernah lupa bahwa yang paling penting adalah dirimu sendiri.” Kata Mi So seperti sengaja enggan berdekatan dengan Young Joon. 

Young Joon bertanya apakah maksudnya adalah penolakan. Yong Jin membenarka, walaupun tahu Young Joon sulit mempercayainya, tetapi itu yang dipikirkannya. Young Joon tak percaya. Yong Jin pikir kalau temanya itu “sedikit terobsesi”
“Apa yang kau maksud dengan "terobsesi"?” ucap Young Joon tak terima. Yong Jin berusaha menenangkan.
“Ya, tentu saja tidak. Memang benar bahwa sekretaris. Kim baik hati, pintar, dan pandai dalam pekerjaannya.” Kata Yong Jin. Young Joon membenarkan.
“Tapi jujur saja, seseorang sekaliber dirimu  pasti dapat menemukan sekretaris lain seperti itu. Dan Nona Kim juga tidak lulus dari sekolah bergengsi. “ kata Yong Sik
“Hal-hal seperti latar belakang pendidikan atau kredensial tidak relevan dengan tugasnya sama sekali. Bagaimanapun, aku membutuhkannya.” Ucap Young Joon.
Yong Sik meminta temanya agar jujur,  kalau Young Joon menyukainya. Young Joon langsung menjawab kalau memang menyukainya. Yong Sik menegaskan bukan sebagai karyawannya. Tapi seperti seorang wanita bukan  sekretarisnya.
“Aku bertanya padamu tentang perasaanmu padanya sebagai seorang pria dan bukan sebagai Wakil Ketua Lee Young Joon.” Tanya Yong Sik penasaran.
“Nona Kim adalah seseorang yang sangat kubutuhkan.” Tegas Young Joon. Yong Sik mengerti dan tetap ingin tahu apakah temanya itu menyulai Mi So sebagai wanita bukan sebagai sekretaris.
“Kurasa aku bisa bilang dia seperti jas yang dibuat khusus untukku. Karena, pakaian yang diproduksi di pabrik tidak cocok dengan tubuhku maupun jiwaku” jelas Young Joon lalu pamit pergi.
“Wow,Apakah dia membandingkan orang dengan pakaian sekarang Bekerja keraslah, Young Joon!” keluh Yong Sik melihat temanya pergi. 


Ji Ran memegang tangan Mi So dengan sikap baik mengucapkan Terima kasih banyak untuk hari ini dan meminta izin agar bisa menghubunginya nanti. Mi So seperti enggan menyuruh Ji Ran agar segera pulang dan Hati hati di jalan.
“Lalu Bagaimana denganmu? Pernahkah kau bertemu pria seperti itu sebelumnya? Pria yang sangat perhatian?” ucap Ji Ran.
Mi So hanya terdiam lalu masuk kembali ke kamar melihat bukunya dimasa kesal tertulis  (Untuk kakak laki-lakiku) dan membuka tulisan dirinya “Ayah membeli beberapa karamel hari ini. Kau punya banyak karamel, jadi Eonnimu mencoba memakan milikmu. Tapi aku melindungi karamelmu” 

Young Joon mengemudikan mobil mengingat ucapan Mi So “Aku ingin menjalani kehidupan biasa, seperti orang lain. Aku hanya ingin berkeluarga dan memiliki anak dengan pria biasa”
Flash Back
“Kau benar-benar orang yang egois, Nona Kim... Lalu apa yang harus aku lakukan?” kata Young Joon. Mi So binggung mendengarnya.
“Kita bekerja bersama selama sembilan tahun. Mulai dari saat aku  bekerja di manajemen, Aku benar-benar menolongmu Jadi apa yang harus aku lakukan jika kau berhenti tiba-tiba... Aku... Aku... akan sangat tidak nyaman.” Ungkap Young Joon.
Young Joon tak percaya kalau dirinya gagap, tapi mengaku Memang benar bahwa akan membuatnya sedikit tidak nyaman.


Di pagi hari
Mi So melihat Ji Ah di depan lift, karena datang lebih pagi. Ji Ah merasa kalau Hari ini hari pertamanya bekerja dan Jantungnya berdegup kencang sekarang, jadi sangat gembira dan gugup. Mi So menyakinkan kalau Ji Ah  akan melakukan yang terbaik.

Mi So menyapa semua pegawai memperkenalkan Nona Kim Ji Ah, yang akan mulai berlatih hari ini sebagai penggantiknya. Ji Ah menyapa semuanya dengan ramah. Mi So memperkenalkan pegawai.
“Itu adalah Tuan Jung Chi In, manajer umum... Itu Ny. Bong Se Ra, manajer... Itu adalah Tuan Park Joon Hwan, dan dia adalah Nn. Lee Young Ok.” Ucap Mi Soo pada semua pegawai.
“Senang bertemu denganmu juga, Nona Kim?” ucap Tuan Jung lalu tersadar kalau namanya  "Nona Kim" Bo Ra terlihat sinis mendengarnya.
“Atau mungkin itu adalah takdir, bukan kebetulan belaka. Akhirnya ada sesuatu yang segar di kantor  ini setelah sekian lama suasananya berubah” ungkap Tuan Jung bahagia.
“Aku lulus dari universitas terbaik di Korea,Nona Kim. Sehingga mungkin membuatmu merasa sedikit terintimidasi. Selain itu, ada pria yang baik  juga disebelahku!” kata Tuan Park
“Jadi jika kau punya masalah, jangan ragu untuk datang dan bicara padaku!” ungkap Tuan Jung bahagia.  Ji Ah pun menganguk mengerti dengan sopan.
“Saya yakin banyak yang harus saya pelajari, jadi tolong bantu saya!” kata Ji Ah.
“Jika kau memiliki banyak hal untuk dipelajari, kau harus mengurusnya sendiri. Mengapa kau meminta kami untuk membantu? Ini adalah tempat bagi para profesional... dan bukan semacam kelompok belajar,kau tahu.” Keluh Se Ra sinis
Mi So meminta agar Se Ra Jangan terlalu kasar. Se Ra merasa tak ada yang salah dengan ucapanya karena  menrutnyaKaryawan baru cukup menjengkelkan dan tak ada yang bisa dilakukan dengan orang yang masih muda seperti Ji Ah. Ji Ah menegaskan akan bekerja sangat keras!
“Aku akan memastikan dia sempurna sebelum aku pergi, jadi jangan khawatir.” Ucap Mi So menyakinkan.
“Biarkan aku saja yang menggantikanmu, sekretaris Kim! Aku... aku  khawatir!” ungkap Se Ra memberikan alasan, saat itu sopir Young Joon memberitahu kalau Tuan Lee akan datang.
Semua langsung menyapa Tuan Lee dengan sopan, tapi Young Joon tanpa mengunakan dasi terlihat dingin dan berlalu begitu saja. Tuan Park lalu merasakan kalau suasana kantor terasa sangat dingin. Tuan Jung pun merasakan hal yang sama. 

Di dalam ruangan, Young Joon masih tak percaya kalau Mi Soo benar-benar akan menolak lamarannya dan merasa seperti terhina dengan sikap sekretarisnya, lalu menjerit kesakitan karena meminum air yang panas. Ia pun menatap Mi So yang sedang mengajarkan tugas sekretaris pada Ji An.
“Berani-beraninya dia membuatku menderita seperti ini!” keluh Young Joon kesal 

Mi So memberikan berkas, buku besar bisnis Mr. Lee yang diurutkan berdasarkan tahun, catatan perjalanan bisnis ke luar negeri yang dia jalani, catatan pengunjungnya, lalu jadwalnya untuk enam bulan ke depan jadi meminta agar memastikan mempelajari sesegera mungkin.
“Apa Saya harus belajar semua ini?” ucap Ji Ah melonggo. Mi So menunjuk tumpukan kardus lainya yang harus dipelajari Ji Ah.
“dan Juga, ini adalah daftar hal-hal yang disukai oleh para eksekutif. Mereka akan menyukainya jika kau menghafal ini sebelumnya dan berikan ini kepada mereka ketika mereka datang.” Jelas Mi So memberikan catatan lainya.
“Jadi Apa saya harus menghafal hal-hal seperti ini?” ucap Ji Ah seperti tak percaya tugasnya sangat banyak.
“dan yang ini cukup penting... Ikatan dasi dilarang keras untuk digunakan oleh Mr. Lee jadi Pastikan untuk mengingatnya.” Jelas Mi So. Ji An menganguk mengerti lalu membuka berkas melihat ada beberapa foto pada tiap acara.
“Itu karena kami mengambil foto setiap ada acara besar.” Jelas Mi So melihat foto dirinya dengan Young Joon.
“Kapan ini diambil? Kalian berdua terlihat sangat muda di sini!” tanya Ji Ah.
“Ini diambil sekitar sembilan tahun yang lalu. Saat itulah aku melakukan perjalanan ke luar negeri ke Amerika bersama Tuan Lee. Saat aku baru saja memulai pekerjaanku sebagai sekretaris, sama sepertimu. Untuk beberapa alasan, aku merasa kau melakukan pekerjaan hebat bahkan saat itu.” Cerita Mi So mengingat kenangan dengan Young Joon.
Ia mengaku kalau membuat banyak kesalahan saat itu. Tapi Ji Ah tak percaya, Young Joon menyakin kalau yang dikatakan itu benar lalu akhirnya mulai bekerja keras sehingga tidak akan menjadi penghalang bagi Tuan Lee.
“Dan tak lama setelahnya, aku mulai menjadi lebih baik. Jadi jangan takut dan lakukan saja yang terbaik.” Pesan Ji Ah. Mi So pun menganguk mengerti dan mengucapkan Terima kasih banyak.
“Aku benar-benar akan berusaha keras!” kata Ji Ah dengan penuh semangat. Ji Ah pun meminta agar memberikan brkas pada ke Tuan Jung. Mi So lalu mulai melamun. 


Flash Back
Young Joon memarahi Mi So yang tidak bisa menangani sesuatu dengan benar, karena menurutnya Makan malam hari ini cukup penting dan Mi Soo malah merusak semuanya dengan kesalahan kecil. Ia mengeluh Mi So yang tidak bisa memahami sesuatu yang sesederhana seperti dress code dan menyebabkan kekacauan.
“Apa Kau bahkan tidak bisa memahami hal-hal kecil seperti itu?” ucap Young Joon. Mi So hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Sekretaris Kim... Ingat apa yang kau katakan ketika aku memilihmu sebagai sekretarisku untuk perjalananku ke Amerika? Kau bilang kakan bekerja keras meskipun sekolah dan ijazahmu tidak mumpuni, Tetapi kau sudah membuat banyak kesalahan saat kita tiba di sini! Kau bahkan  menyebabkan masalah besar hari ini!” ucap Young Joon terus memarahi Mi So.
“Nona Kim Mi So... Kau bilang ini "berusaha yang terbaik"? Apakah ini benar-benar yang terbaik yang dapat kau lakukan?” kata Young Joon terus mengomel
“Apa yang Anda ingin saya lakukan tentang hal itu? Saya tidur hanya 2 sampai 3 jam sehari karena saya harus beradaptasi dengan kehidupan di sini dan belajar bahasa Inggris. Saya merindukan kakak dan ayah saya. Semua makanan di sini terlalu berminyak untuk dimakan. Tetap saja, aku berusaha melakukan yang terbaik, tapi kau selalu memarahiku dengan sangat suram seperti ini.” Ucap Mi So meluapkan amarah sambil menangis.
“Apakah kau sesempurna itu? Apakah kau tidak pernah membuat kesalahan dalam hidupmu?” kata Mi So marah. Young Joon dengan bangga kalau dirinya memang sempurna.
“Aku tidak pernah membuat kesalahan. Apakah kau terganggu oleh itu? Jadi lakukanlah pekerjaanmu dengan benar. Jika Kau tidak ingin diomeli, lakukan pekerjaanmu dengan sempurna sepertiku.” Kata Young Joon
“Kau sangat menyebalkan, Apa kau tahu itu? Aku belum pernah bertemu dengan seorang narsis sepertimu. Tapi kau akan terus melihatku mulai sekarang.” Tegas Mi So
Young Joon malah tidak mau melihatnya. MiSo menegaskan akan berhenti dan kembali ke Korea jadi carilah orang lain dengan mengumpat lalu  sampah. Young Joon tak percaya diumpat sampah. 

Mi So menangis di kamar merasa dirinya sudah gila karena mengatakan  akan berhenti, dan memikirkan dengan utang keluarga dan biaya sekolah kakak – kakaknya.  Saat itu sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
“Aku mengakui keberanianmu untuk berbicara kembali kepadaku. Datang dan bekerjalah  jam 5 pagi besok.” Tulis Young Joon.
Mi So yang masih menangis langsung mengucapkan Terima kasih dan merasa sudah selamat. Ia pun berlatih karena harus melakukan yang terbaik ketika memasangkan dasi walaupun beberapa kali melakukan kesalahan. 

Young Joon sudah mengunakan kemeja ketika Mi So datang ke kamarnya. Mi So langsung membungkuk meminta maaf dan berjanji akan melakukan yang terbaik dalam segala hal. Young Joon dengan santai merasa tidak akan mengatakan bahwa akan membunuhnya jadi menyuruh agar membawakan jadwal hari ini.

Young Joon melihat Mi So hanya duduk sambil tersenyum menyindir kalau sedang bermalas-malasan. Mi So memberitahu kalau sudah mengalihkan pekerjaannya. Young Joon seperti tak terima mendengarnya.
“Haruskah saya membuatkan teh hangat?” ucap Mi So. Young Joon langsung menolaknya. 

“Pak, tentang rapat makan malam dengan ketua Grup Daein, dia ingin menunda pertemuan hari ini karena kondisinya yang buruk.” Kata Mi So. Young Joon menyuruh agar menunda rapat.
“Anda tidak memiliki jadwal di malam hari, jadi bolehkah saya pulang kerja lebih awal hari ini?” kata Mi So. Young Joon tak percaya Mi So ingin pulang cepat
“Sekretaris Kim... Bagaimana keadaan tentang mengambil alih Illusion Hotel? Hubungi Tuan Park sekarang...” kata Young Joon tak ingin Mi So pulang. Mi So memberitahu sudah menerima kontrak dan menaruhnya di atas meja.
“Bagaimana dengan dokter?” tanya Young Joon. Mi So menjawab Janji bertemunya minggu depan.
“Bagaimana dengan renovasi perpustakaanku?” kata Young Joon. Mi So mengatakan membuat daftar perusahaan remodelling.
“Bagaimana dengan insomniaku  hari ini?” tanya Young Joon. Mi So menjawab mendapat pil yang diresepkan dari Dr. Kwang.
Young Joon mengeluh Mi So yang banyak bicara, Mi So menjawah kalau baru saja menjawab pertanyaan. Young Joon makin kesal karena Mi So sudah berani menyelanya mengaku kalau tidak menyukainya. Mi So pun meminta izin agar bisa meninggalkan ruangan jika Young Joon selesai berbicara. Young Joon akhirnya membiarkan Mi So pergi. 


Yong Sik mengeluh karena merasa tak harus makan siang dengan atasannya. Young Joon menegaskan Makan siang adalah bentuk lain dari pekerjaan.
“Tentang Illusion Hotel yang kita pertimbangkan untuk mengambil alih, layanan makannya harus ditingkatkan. Ini restoran terkenal belakangan ini. Kokinya berasal dari Le Cordon Bleu. Makanannya enak dan lezat. Cobalah untuk menyuruhnya keluar.” Ucap Young Joon. Yong Sik mengerti dan ingin memakan steak tapi Young Joon malah menatap sinis.
“Jadi, apa pendapatmu?” tanya Young Joon. Yong Sik mengatakan  sangat baik untuk meminta  koki itu datang.
“Tidak, tentang Sekretaris Kim... Sepertinya dia benar-benar akan berhenti. Bagaimana aku harus menghadapi situasi konyol ini?” ucap Young Joon galau.
“Aku akan mengurus situasi konyol itu untukmu. Tapi... Apa yang bisa kau lakukan untukku? Mata itu... Aku melihat mata itu ketika kau bergabung dengan CS Group lima tahun lalu.Apakah mengubah pikirannya sama seriusnya dengan menggabungkan perusahaan?” ucap Young Joon. Yong Sik tak mengerti.
“Tidak akan ada yang suka jika kau langsung seperti itu... Coba Lihat ini. Apa yang kita lakukan untuk mengambil alih Illusion Hotel? Kita menyenangkan mereka, menyesuaikan hal-hal untuk mereka, dan menempatkan upaya kita.” Jelas Yong Sik. Young Joon membenarkan.
“Tapi kau mencoba mengambil alih sekretaris Kim secepat mungkin tanpa melakukan semua hal itu kemarin Tidak bisakah kau mengerti?” kata Young Joon.
Yong Sik dengan polos menjawab tidak, Yong Sik menyimpulkan kalau temanya tidak tahu tentang apa yang Mi So inginkan dan apa yang ada dalam pikirannya, lalu malah mengajaknya menikah bukan berkencan lebih dulu.
“Dia tidak akan pernah menerimanya... Kau harus bertindak selangkah demi selangkah... Kencan terlebih dahulu, baru menikah.” Saran Yong Jin. Young Joon pun memikirkan tentang Kencan terlebih dahulu.



Ji Ah didalam pantry binggung dengan mesin pembuat kopi. Se Ra masuk bertanya Apakah kopinya masih belum siap. Ji Ah minta maaf karena belum pernah melakukan sebelumnya. Se Ra langsung mengejek Ji An yang bisa menjadi sekretaris wakil ketua dengan kemampuanya lalu mulai mengajarkanya.
“Wahh.. Anda sangat hebat.. Saya menghormati Anda” puji Ji Ah
“Membuat kopi bukanlah sesuatu yang harus dihormati.” Keluh Se Ra. Ji Ah mengaku kalau ucapanya bersungguh-sungguh.
“Saya dalam masalah karena  tidak tahu harus berbuat apa, tapi kau sangat keren.” Ungkap Ji Ah
“Aku tidak keren, Tapi Aku cantik.” Tegas Se Ra lalu kembali mengajarkan cara membuat kopi dengan mesin.
“Anda terlihat persis seperti seorang barista di Milano. Bisakah saya mengambil foto Anda dan menyimpannya?” ucap Ji An. Se Ra langsung menolak tapi malah meminta agar mengambil dari sisi kiri.
Saat itu ponsel Ji Ah berdering, lalu memberitahu Sekretaris Kim ingin bertemu jadi meminta agar Se Ra selesaikan sisanya. Se Ra pun berkata agar Ji Ah tak perlu khawatir, tapi setelah pegawai barunya itu pergi Ia berpikir kenapa harus melakukannya. 


Semua terkejut mengetahui kalau mereka ada makan malam tim hari ini. Mi So memberitahu kalau itu pesta untuk menyambut Ji Ah dan belum sempat melakukannya karena Wakil ketua meneleponnya kapan saja jadi selalu sibuk.
“Apakah hari ini baik-baik saja?” tanya Young Ok khawatir. Mi So menganguk kalau jadwal malamnya dibatalkan hari ini.
“Apa yang harus kita makan?” tanya Tuan Jung.  Young Ok mengingat sebuah tempat.
“Aku sangat menginginkan daging.. Mereka membawa babi hitam yang diternak dari Pulau Jeju dan membumbui dagingnya dengan kecap manis selama sehari.”Kata Young Ok sudah membayangkanya.
“Mereka memanggang dagingnya dengan arang.” Kata Se Ra
“Lalu kita ambil daun selada, daun wijen, dan dua potong daging dan memakannya dengan bawang putih dan ssamjang sekaligus. “ ungkap Young Ok dengan semua yang bisa membayangkanya.
“Bagaimana kalau kita pergi ke tempat babi galbi di persimpangan?” kata Mi So, Semua pun langsung setuju. Lalu tiba-tiba berhenti bersorak karena Young Joon tiba-tiba lewat. 


Di restoran semua bersulang untuk Sek Kim, Mi So memanggang daging lalu melihat Young Ok tak makan daging padahal ingin daging babi galbi sebelumnya. Young Ok beralasan Berat badan cepat naik jika tidak mengontrol diet dan meminta agar membawakan daun selada.
“Hei... Apakah ini daging babi galbi atau steak? Kau seharusnya tidak memotongnya sebesar ini. Bagaimana bisa kau menjadi sekretaris wakil ketua jika kau tidak tahu hal ini?” sindir Se Ra melihat cara Ji Ah, Ji Ah meminta maaf.
“Coba Lihat... Kau Potong dalam ukuran 3cm dengan 3cm seperti ini... Apakah itu sulit?” ucap Se Ra mencontohkan. Ji Ah kembali memuji kalau sangat luar biasa dan sangat menghormatinya.
“Memotong daging bukanlah sesuatu yang harus dihormati.” Komentar Se Ra. Ji Ah mengaku ucapanya bersungguh-sungguh.
“Aku sangat menghormati seseorang yang pandai dalam hal-hal yang aku tidak bisa. Bisakah saya mengambil foto Anda lagi?” kata Ji An. Se Ra menolak tapi akhirnya menyuruh mengambil dari sisi kiri.
Ji Ah mengambil dengan cepat, lalu tiba-tiba bergegas keluar dari restoran. Mi So melihat Se Ra menyuruh agar segera makan saja karena nanti tidak kebagian. Se Ra tersadar kalau untuk kedua kalinya malah melakukan perkerjaan Ji Ah. 


Ji Ah keluar dari toilet di kagetkan dengan Se Ra sudah bersandar di dinding. Se Ra mengaku seharunya yang terkejut oleh tingkahnya. Ji Ah terlihat binggung. Se Ra meminta agar Ji Ah memikirkanya ucapanya yang mengatakan sangat menghormatinya, sehingga membuatnya melakukan segalanya, Ji Ah mengaku buka seperti itu.
“Mulai sekarang Aku akan mengawasimu dengan kedua mataku.” Tegas Se Ra. Ji Ah pun menganguk mengerti. 

Semua minum bersama, Tuan Jung lalu melihat kalau gelas retak dan tak sengaja menumpahkan minuman pada Se Ra. Se Ra berteriak marah, Mi So ingin membantu tapi malah membuat stockingnya robek. Tuan Jung berpikir kalau punya firasat buruk. Mereka mengeluh agar Tuan Jung tak menakuti dan kembali mengajak minum.
***
Tapi tiba-tiba semua terkejut melihat Young Joon yang datang, Mi So dengan wajah kaget bertanya alasan Young Joon datang. Young Joon menyapa semua pegawai, mengaku mendengar mereka makan malam tim.
“Aku tidak boleh melewatkan kumpul-kumpul bersama timku. Haruskah aku berdiri di sini seperti ini?” ucap Young Joon. Semua akhirnya memberikan tempat duduk untuk bos mereka dengan wajah gugup.
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar: