PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 22 Januari 2016

Sinopsis Remember Episode 11 Part 2

In Ah dan Jin Woo melihat foto Detekif Gwak dari pohon keluarga Nam, Jin Woo merasa Detektif Gwak bisa lebih terkejut jika dikeluarkan dari kepolisian atau mungkin bisa lebih terkejut jika ditinggalkan oleh Nam Kyu Man. In Ah pikir Detektif Gwak akan membawa semua masalah ini sendirian.
Bagaimana jalannya penyelidikan Mengenai Hong Moo Suk?” tanya Jin Woo
“Aku memeriksanya hari ini dan menemukan tentang keinginan tuan Oh sudah jelas. Aku pergi ke tiga pusat otentikasi yang berbeda, dan mereka semua mengatakan tulisan tangannya tidak cocok.” Jelas In Ah, Jin Woo mengerti dengan menatap foto Tuan Oh dan Jung Ah
Dia bukan seseorang yang akan mati sia-sia seperti yang dia lakukan waktu itu.” Ucap Jin Woo yakin
Jika aku menambahkan data dari Jaksa Tak dan kau, aku pikir setidaknya bias menangkap ekor Hong Moo Suk.” Kata In Ah menatap mantan atasanya di kejakasan. 

Jaksa Hong yakin Hakim Kang itu memintanya datang untuk makan bersama tanpa alasan. Hakim Kang membahas tentang sidang dimana ia harus menyerah saat terakhir kali. Jaksa Hong terhenti ketika ingin mengambil makanan
Tersangkanya adalah... pengurus yang bekerja di villa Nam Gyu Man. Dan korban dibunuh di dekat villa juga. Kenapa tidak ada yang menyelidiki villa?” tanya Hakim Hong curiga.
Kami telah melakukannya Dan menemukan senjata yang disembunyikan tersangka, kau dapat melihatnya dalam laporan.” Ucap Jaksa Hong sambil meminum teh untuk mengurangi rasa tegang
Tidak, villa tidak termasuk dalam penyelidikan pertama,aku tidak mengerti kenapa lokasi paling penting tidak...” kata Hakim Kang yang langsung disela oleh Jaksa Hong
Aku mengerti kau merasa terikat... karena kau tidak bisa menyelesaikan persidangan ulang tersebut Tapi kasus itu sudah selesai dan Tersangka kini sudah meninggal.” Tegas Jaksa Hong sambil membanting gelasnya.
Mungkin ada tersangka lain dan Kasus ini masih mencurigakan.” Tegas Hakim Kang 

Manager Yoon memperlihatkan kontrak penerimaan kasus, Jin Woo bertanya apa yang diberikanya. Manager Yoon menjelaskan Perusahaan Smile Light Bulbs mendaftarkan untuk penerimaan kasus beberapa hari yang lalu. Jin Woo mengingatkan Manager Yoon kalau ia tak punya waktu dan perhatian untuk dibagi dengan kasus lain. Manager Yoon memberitahu Klien secara khusus memintanya, tapi menurutnya melihat Jin Woo mungkin apa yang tidak bisa terjadi maka tidak akan terjadi.

Si anak korban datang bertemu dengan Jin Woo, Manager Yoon memberitahu kalau ia dari perusahaan Smile Light Bulbs. Jin Woo memberitahu sedang mengambil libur sementara dari pekerjaannya sebagai seorang pengacara. Si anak memegang tangan Jin Woo, memohon untuk membantu mereka. Jin Woo melepaskan tangannya dengan meminta maaf dan pergi meninggalkan kantor.
Tolong selamatkan ayahku! Ayahku tidak bersalah....Kaulah satu-satunya... yang bisa menyelamatkan ayahku.” Ucap si pria, Jin Woo tak banyak komentar memilih untuk meninggalkan kantornya. Si pria hanya bisa menghela nafas dengan menahan rasa sedih. 


Jin Woo menyetir mobilnya, teringat saat menghadang mobil Dong Ho berteriak “ Ayahku tidak bersalah. Aku tidak bisa membiarkan dia masuk penjara!”  Dong Ho keluar dari mobil memberitahu kalau orang yang tak bersalah tak mungkin masuk penjara. Jin Woo memohon untuk menangani kasus ayahnya, Dong Ho menyuruh untuk mencari orang lainnya.
Tolong selamatkan ayahku! Ayahku tidak bersalah. Kau adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan ayahku. Jin Woo mengingat kalimat si anak korban seperti saat ketika memohon pada Dong Ho. Akhirnya menelp Pengacara Song agar melihat lebih dalam kasus perusahaan Smile Light Bulbs

Gyu Man bertemu dengan Jaksa Hong, memberikan perumpamaan “Beberapa lalat berdengung karena mereka ingin sedikit makanan busuk.” Jadi meminta agar merampas harta Smile Light Bulbs sebelum kasus itu menjadi masalah besar. Jakas Hong berkomentar  Lalat selalu datang dan berdengung karena mencium bau uang jadi akan membiarkan beberapa petugas memastikannya segera. Gyu Man bisa mengerti, lalu berpindah pada Joo Il yang duduk disampingnya juga.
“Tuan Seok, ajak beberapa orang dan takut-takuti mereka.” Kata Gyu Man, Joo Il mengatakan akan segera melakukan
Jika kau ingin bermain kotor, Kau harus membiarkan Detektif Gwak melakukannya.” Ucap Jaksa Hong
Detektif Gwak? Aku pikir dia tidak cukup berani untuk bermain di tingkatan kita, jadi aku mengeluarkannya.” Jelas Gyu Man lalu memberitahu tujuan memanggil Joo il adalah membawa seseorang yang baik dalam melakukan hal-hal seperti itu untuk menggantikan posisi Detektif Gwak. Joo Il mengerti  akan mengirimkan seseorang segera.


Anak korban memberikan selembaran brosur didepan gedung, tapi banyak yang menolak dan ada yang menerima lalu langsung membuangnya. Dalam selebaran meminta agar mereka menyelamatkan SMILE LIGHT BULBS. Ketika akan mengambil lembaran yang terjatuh, Jin Woo lebih dulu mengambilnya.
Aku akan menangani... kasus ini.” ucap Jin Woo, si anak korban yang tadinya sedih bisa tersenyum sumringah.

Di sebuah cafe, sang anak membawa ayahnya memberitahu Jin Woo akan menjadi pengacara untuk persidangan mereka. Jin Woo mengeluarkan kartu namanya sambil mengenalkan namanya.Tuan pemilik Smile melihat Jin Woo masih sangat muda untuk seorang pengacara.
Apa kau gugup karena aku masih muda?” tanya Jin Woo, Tuan pemilik Smile mengatakan tidak sama sekali.
Karena kita akan melawan Grup Ilho, bahkan pengacara yang tertarik di awalnya dan menolak untuk mewakili kita pada akhirnya.” Kata Tuan Pemilik Smile,
Aku yakin... mereka takut karena melawan perusahaan besar seperti Grup Ilho. Tapi aku akan menjadi kebenaran yang menang.” Tegas Jin Woo penuh rasa yakin. Tuan Pemilik smile dan anaknya tertunduk seperti tak begitu yakin.

Gyu Man menemui Dong Ho, karena mendengar pengacara pembelanya adalah Seo Jin Woo. Dong Ho juga sudah mendengar tentang berita itu. Gyu Man mengungkapkan kasus ini akan menyenangkan.
Aku ingin tahu apa kau setia kepadaku hanya dalam ucapan saja. Kau bisa membuktikannya kepadaku sekarang.” Ucap Gyu Man menantang
Jangan khawatir... Keterampilanku tidak berubah hanya karena aku akan melawan Jin Woo.” Kata Dong Ho yakin
Aku tahu kemampuanmu... Masalahnya adalah bahwa seiring waktu, kau berubah pikiran.” Komentar Gyu Man
“Aigoo.. Kau pasti berpikir akan sangat mudah untuk menang, karena aku menang sepanjang waktu. Haruskah aku kalah sesekali?” goda Dong Ho
Mungkin aku harus menjadi seorang pengacara. Apa aku harus memintamu baik-baik? Ini bukan karakterku.”kata Gyu Man
Persidangan adalah... berjuang untuk hidupmu. Aku tidak tahu, bagaimana hidupku akan berubah.” Tegas Dong Ho, Gyu Man memberikan senyumannya. 

Seorang pria bernama Keum memberikan hormat pada Gyu Man sebagai orang suruhan dari Sang Ho. Sek Ahn memperingatkan untuk mengunakan bahasa yang baik didepan presdir karena mereka bukan preman.
Aku percaya kamu akan melakukan pekerjaanmu dengan baik. Kau tahu pengacara Park Dong Ho, bukan? Awasi dia dengan ketat dan lihat apa yang dia lakukan.” Perintah Gyu Man 

Si anak pemilik Smile membawa Jin Woo dan Pengacara Song masuk ke dalam pabrik, menceritakan Pabriknya kecil dan tua, tapi kakeknya sudah memulainya untuk membangun pabrik itu.
Dan selama 32 tahun, kami telah membuat bola lampu menggunakan pengetahuan khusus kami sendiri.” Cerita Si pemilik
“Jad... kau menjual lampumu untuk Ilho Elektronik selama 12 tahun?” tanya Jin Woo
Iya.. Kami tidak pernah punya masalah sebelumnya dengan Ilho. Tapi tiba-tiba, mereka mengklaim ledakan itu kesalahan kami. Ini tidak adil, Ayahku bekerja sangat keras untuk melindungi perusahaan ini.” tegas Si anak pemilik Smile. Jin Woo terdiam sejenak mendengar ceritanya. 

Jin Woo pulang dengan menuruni tangga, dari arah belakang In Ah memanggilnya. Jin Woo memberitahu punya dua persidangan hari ini. In Ah menceritakan mendapatkan banyak klien, menurutnya Mungkin karena dulunya seorang jaksa jadi bisa cepat mendapatkan kasus. Jin Woo tersenyum lalu mengajak In Ah untuk masuk karena udara semakin dingin.
In Ah binggung melihat Jin Woo berjalan berbelok ke kanan, bertanya mau kemana temanya itu. Jin Woo mengatakan akan pergi ke kantor mereka. In Ah menunjuk jalan kekantor mereka itu lurus kedepan, Jin Woo terlihat binggung. In Ah binggung melihat Jin Woo yang binggung dan berpikir disebabkan karena bekerja terlalu keras. Jin Woo mencoba tersenyum merasa hanya banyak pikiran saja lalu berjalan lebih dulu, In Ah terlihat curiga melihat Jin Woo yang tiba-tiba lupa jalan. 

Jin Woo meminum dua butir obat dalam ruang rahasianya, lalu mencoba memejamkan matanya sejenak sambil meminjat kepalanya. Setelah itu kembali melihat artikel tentang pabrik lampu Smile
(SMILE LIGHT BULBS, PERUSAHAAN KELUARGA UNTUK TIGA GENERASI)
(ANAK PERUSAHAAN GRUP ILHO BERESIKO TERKENA KEPAILITAN)
Matanya menatap tajam ke arah pohon bagian atas yaitu Tuan Nam karena akara dari semua masalah ini adalah Tuan Nam. 

Dong Ho juga mempelajari artikel yang sudah dikumpulkanya, Sang Ho berkomentar  Smile Light Bulbs tampaknya menjadi perusahaan yang sangat istimewa. Dong Ho setuju dengan melihat dari dokumen, Sang Ho melihat pihak Smile  hanya membuat satu bola lampu yang rusak tapi langsung hancur.
Apa itu yang kau pikirkan? Kenapa kau berpikir ini adalah satu-satunya bagian dari oven microwave yang menyebabkan ledakan? Kondensor tekanan tinggi, magnetron, pemancar... Semuanya adalah komponen inti.” Jelas Dong Ho, Sang Ho membenarkan.
Periksalah... perusahaan lain, selain Ilho Elektronik.” Perintah Dong Ho. Sang Ho mengerti 

Pemilik Smile dan anaknya terlihat binggung banyak pihak kejaksaan yang memberikan label sebagai  barang yang disita dalam pabrik.  Si anak mendekati pihak kejaksaan memberitahu kalau Persidangan belum berakhir jadi tak bisa melakukan begitu saja. Pihak kejaksaan mengatakan mereka hanya melakukan tugasnya dan memperingatkan kalauterus mengganggu maka akan dihukum. Si pemilik terlihat shock karena pabriknya yang sudah turun temurun akan disita oleh kejaksaan. 

Anak buah Joo Il masuk ke dalam sebuah bus dengan pakaian rapih, Joo il berbicara dengan Keun memberitahu Pengadilan mengirimkan perintah, jadi memeritahan agak menakut-nakuti mereka dengan orang yang sudah dibawanya. Keun mengerti, Joo Il lalu bertanya apakah ia masih memantau Park Dong Ho. Keun mengangguk dan memberitahu Dong Ho tidak melakukan apapun.
Joo Il berpesan agar langsung melaporka padanya apabila Dong Ho melakukan apa pun yang mencurigakan, Keun mengerti. Joo Il pun menyuruh mereka segera pergi lalu menuruni bus. 

Di restoran
Anak pemilik Smile bertanya Apa yang terjadi pada pabrik mereka sekarang. Jin Woo memberitahu Pengadilan menyita asetnya karena paja yang belum terbayar, jadi mereka tidak bisa menghentikannya.
Sidang akan segera dimulai, jadi satu-satunya pilihan kita adalah... untuk membersihkan nama perusahaanmu dan mengumpulkan ganti rugi dari Grup Ilho.” Jelas Jin Woo, Kedua kliennya hanya tertunduk lesu.
Sekarang ilakan makan dulu. Kau harus tetap sehat untuk memenangkan pertempuran ini.” kata Jin Woo melihat pemilik Smile tampak lesu.
“Benar, Ayah. Dia akan membuktikan bahwa kita tidak bersalah, jadi sekarang  Mari makan.” Ucap sang Anak membuka tutup nasi dan juga memberikan sendok. Pemilik Smile terlihat tak yakin. Jin Woo memberikan senyuman agar yakin untuk memenangkan sidang ini. 

Di Restoran
Jika ada orang tua tolol protes dan mengeluh akan ketidakadilan di depan gedung. Apa mereka menyadari di mana mereka berada?” ejek Gyu Man, Sek Ahn berkomentar Tuntutan hukumnya pasti mengantri.
Jika kau beruntung, mungkin menjadi persidangan bersama karena sebagian besar perusahaan-perusahaan besar berurusan dengan anak perusahaannya dengan cara yang sama.” Ucap Hakim Kang. Gyu Man merasa Hakim Kang itu senang melihat temanya itu mengalami stres,
Jika usaha kecil menuntut perusahaan-perusahaan besar, banyak yang berakhir bangkrut. Kau harus mencari tahu bagaimana hidup berdampingan, dan ...” jelas Hakim Kang disela oleh Gyu Man
Jadi... itu semua salahku? Seorang hakim tidak boleh begitu menghakimi.” Sindir Gyu Man dengan tatapan sinis keduanya.

Sek Ahn yang melihatnya menyuruh menghentikanya sebelum mulai berkelahi dan tak perlu membahas  tentang pekerjaan. Gyu Man melirik sinis karena Sek Ahn berani ikut campur dalam urusanya. Sek Ahn pun hanya bisa diam dan terlihat salah tingkah, memilih untuk meminum winenya.
“Gyu Man.... Jangan melakukan itu di depan orang lain. Ini terlihat buruk, Lagipula kalian teman.” Ucap Hakim Hong memperingatinya, Gyu Man menangguk dengan senyuman licknya seperti meremehkan Sek Ahn sebagai temanya. 

Bus besar masuk ke dalam parkiran, beberapa pria dengan pakaian lengkap anti peluru turun dan langsung berdiri didepan pintu gerbang membuat barisan. Dibelakag pria tinggi kekar membawakan kayu untuk memukul, Keun turun sebagai komando untuk menakuti pihak Smile.

In Ah dan Pengacara Song mencari tahu dilab tentang penyebab dari sebuah microwave oven meledak, Petugas memberitahu penyebarnya bisa saja meledak jika bagian skeringnya meledak tapi jaring terjadi apabila produknya tidak rusak.
Dengan kata lain, komponen lain mungkin menjadi penyebab ledakan?” tanya In Ha meyakinkan
Itu benar.... Kecuali itu kesalahan dari pengguna akhir, ada banyak kemungkinan yang menyebabkan ledakan.” Jelas petugas lab. In Ah bisa tersenyum sumringah dan berterima kasih atas bantuanya. 


Pemilik Smie dan anaknya terlihat binggung karena didepan pabrik sudah banyak orang yang menghalangi jalan mereka. Si anak bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Keun memberitahu mereka menempatkan pabrik sebagai jaminan ketika meminjam uang.Jadi, mereka akan mengambilnya kembali.
Jika kau ingin masuk, bayar kembali pinjamannya.” Ucap Keun, Pemilik Smile tak terima berusaha masuk menerobos brikade.
Ketika sudah berhasil masuk, si pemilik malah kena pukulan dan tendantang dari anak buah Joo il, sang anak mencoba menghalangi tanpa ampun anak buah Joo Il terus memukul mereka berdua sebagai peringatan. 

Jin Woo sedang mengendarai mobilnya menerima telp dari Min Soo, dengan terbata-bata mengatakan ayahnya. Jin Woo pun sampai didepan pabrik, melihat Ayah Min Soo diatas gedung siap untuk bunuh diri.

Kau tidak boleh masuk. Kami sudah menyita properti ini.” kata Keun
Aku mewakili Smile Light Bulbs, jadi Minggir.” Perintah Jin Woo
“Jadi kau akan masuk tanpa izin.” Balas Keun
Kaulah yang masuk tanpa izin.... Pelanggaran domisili, Menghalangi operasi, Penggusuran ilegal. Di atas segalanya, orang-orang sepertimu tidak punya hak untuk menarik kembali properti. Kau punya 10 detik untuk pergi dan Polisi sedang dalam perjalanan.” Tegas Jin Woo

Polisi dan ambulance pun datang, Ayah Min Soo menatap ke bawah untuk melompat. Min Soo memohon jangan lakukan dan meminta untuk bicara denganya dulu dan meyakinkan perjuangan mereka belum selesai. Jin Woo pun sampai melihat Min Soo sudah menangis dan Ayah Min Soo tanpa gairah hidup sudah siap untuk bunuh diri.
Ayah, tolong lihat aku.....Tolong, dengarkan aku!” jerit Min Soo
Min Soo.... Aku tidak bisa menangani ini. Maafkan aku... Kau harus melihat ini.” ucap Ayah Min Soo membalikan badanya sebentar lalu siap kembali untuk melompat, Jin Woo pun berusaha mendekati Ayah Min Soo.
“Tuan..Kau tidak dapat melakukan ini di depan anakmu.” Kata Jin Woo
“Pengacara Seo...Terima kasih untuk menjadi satu-satunya orang di dunia yang ada di sisi kami.” Kata Ayah Min Soo siap melangkah kaki ke dinding.

Anakmu datang kepadaku dan mengatakan kau tidak bersalah, Dia memohon kepadaku untuk menyelamatkanmu. Anakmu sedang mencoba untuk menyelamatkanmu. Kenapa kau mencoba untuk bunuh diri? Ini terlalu kejam untuk anakmu!” tegas Jin Woo, Min Soo masih saja terlihat sedih, Ayah Min Soo sempat terdiam
Satu bulan yang lalu, Aku tidak bisa melindungi ayahku dan dia meninggal. Pernahkah kau berpikir tentang anak yang akan sendirian tanpa keluarga?” teriak Jin Woo
Ayah Min Soo membalikan badanya menatap sang ayah yang terus menangis, Jin Woo meminta agar Ayah Min Soo  harus hidup tidak peduli apapun, karena perlu memberitahu dunia, kalau "Aku tidak melakukan kesalahan. Smile Light Bulbs adalah perusahaan terhormat yang bangga dengan produknya!" ia berjanji akan membuktikanya
Mendengar ucapan Jin Woo, Ayah Min Soo langsung jatuh lemas. Min Soo berlari menghampiri sang ayah mencoba menduduknya, Ayah Min Soo memeluk anaknya sambil meminta maaf. Min Soo menangis meminta ayahnya agar tak melakukannya lagi. 


Min Soo memegang erat tangan ayahnya yang sedang dirawat, Jin Woo datang melihat wajah Ayah Min Soo mengingatkan pada saat dirumah sakit menjerit histeris mengetahui ayahnya meninggal dunia. Lalu memegang pundak Min Soo kalau ayahnya pasti akan baik-baik saja.
Terima kasih Pengacara, kau menyelamatkan nyawanya... Tuan Seo. Mungkin kita harus menghentikan kasus ini. Aku tidak mengerti hukum, tapi aku tidak tahu hukum begitu kejam kepada mereka yang tanpa kekuasaan.” Ucap Min Soo menyerah
Aku kehilangan ayahku...karena hukum yang kejam itu. Jika kau ingin melindungi orang yang kau cintai, maka kau harus menjadi lebih tangguh. aku akan mempersiapkan secara menyeluruh untuk persidangan. Tolong... lindungi ayahmu.” Pesan Jin Woo 

Didepan rumah sakit, Jin Woo bertemu dengan Dong Ho yang  menyapanya dengan bertanya apakah Ayah Min Soo itu baik-baik saja. Jin Woo tahu Dong Ho  merencanakan semua ini.
Aku tahu suatu hari, kita akan berhadapan di pengadilan sebagai pembela yang bertentangan.” Jelas Dong Ho
Tentu saja... Kau pengacara yang melindungi Nam Gyu Man, dan aku pengacara yang mencoba untuk menurunkan dia.” Tegas Jin Woo
Besok, di pengadilan mari kita lakukan ini dengan hukum, sebagai pengacara. Aku tidak akan mengalah padamu.” Balas Dong Ho
Mendengar kau mengatakan "dengan hukum" membuatku tertawa. Kau tahu, betapa hukum telah menjadi manja. Hukum terus bersikap kejam kepada yang tidak berdaya seperti aku dan klienku. Tetapi hukum tidak ada apa-apanya untuk tuanmu, Nam Gyu Man.” Kaya Jin Woo pergi meninggalnya. Dong Ho memanggil Jin Woo
Aku mengerti kenapa kau tidak percaya pada hukum. Tapi..itu juga satu-satunya hal di mana kau dapat bersandar.” Ungkap Dong Ho, Jin Woo memilih untuk cepat pergi meninggalkanya. 

Jin Woo dan In Ah bertemu dengan Gyu Man dan Dong Ho sebelum masuk ke dalam ruang sidang. Gyu Man menyapa kalau mereka benar-benar menemuinya di pengadilan, seperti yang pernah dikatakan. Jin Woo menyataka kalau itu akan menjadi nyata setelah Gyu Man diadili sebagai terdakwa.
Lee In Ah....kau memiliki pekerjaan mewah sebagai jaksa. Kenapa kau mencari kehidupan yang sulit?” ejek Gyu Man
Jangan mengurusi hidup orang lain, dan cobalah hidup sendiri dengan benar.” Balas In Ah sinis
Seo Jin Woo....Mari kita...lakukan pertarungan yang bagus.” Ajak Dong Ho
Itulah yang ingin aku katakan, tuan Park Dong Ho. Hal-hal seperti ilegalitas dan kemanfaatan tidak akan berhasil untukku lagi.” Balas Jin Woo lalu masuk lebih dulu kedalam ruang sidang. Gyu Man menghela nafa karena merasa sangat marah. 

In Ah dan Jin Woo duduk di meja pembela, lalu saling memberi hormat ketika Min Soo dan Ayahnya datang. Gyu Man duduk bersama dengan Sek Ahn sisi lainya, berkomentar Orang miskin memang bisa bergaul. Sek Ahn hanya bisa mengangguk setuju dengan wajah gugup.  Gyu Man menatap Jin Woo yang selalu membuatnya susah, Dong Ho menatap Jin Woo akan menjadi lawan di pengadilan lalu berusaha kembali mempelajari berkas. 

Seorang pria bernama Kim Hyung Shik bertanggung jawab atas  kasus ledakan oven microwave. Dong Ho pun akan membaca laporan kecelakaannya.
Alasan oven microwave Ilho Elektronik meledak adalah karena bola lampu yang rusak dalam oven microwave. Apa kau menyelidiki dan menulis laporan ini sendiri?” tanya Dong Ho, Tuan Kim membenarkan.
Apa lampunya adalah penyebab untuk ledakan microwave lainnya?” tanya Dong Ho, Tuan Kim membenarkanya. Min Soo dan Ayah Min Soo hanya bisa tertunduk sedih.
Aku menyerahkan laporannya atas kecelakaan sebagai bukti...Itu saja.” Jelas Dong Ho menyerahkan pada Hakim, Lalu hakim meminta pembela  memeriksa silang saksi.

Ledakan ini terjadi saat microwave bekerja. Kalau begitu, maka tidak akan ada bagian lain yang dapat menyebabkan ledakan?” tanya In Ah, Tuan Kim pikir seperti itu
Bagaimana bagian yang bisa meledak seperti pemancar, kondensor, tekanan tinggi dan papan sirkuit atau masalah kabel?” tanya In Ah
Itu semua bisa jadi kemungkinan penyebab, tetapi melalui penyelidikan, aku menemukan bahwa penyebabnya adalah bola lampu yang rusak.” Jelas Tuan Kim, Min Soo dan Ayahnya makin tertunduk.
Aku mengerti.... Kau bekerja sebagai teknisi perbaikan untuk waktu yang lama, kan? Dan Kau telah bekerja untuk Ilho Elektronik selama 20 tahun. Dimana letak tempat perbaikan milikmu? Apa Itu ada di Gongdeok-dong, Mapo-gu, benarkan? Letaknya di lantai tiga Bangunan Ilho Elektronik. Kau adalah subkontraktor Ilho Elektronik, benarkah?” kata In Ah
Tuan Kim terlihat mulai panik menerima pertanyaan In Ah dan hanya bisa diam. In Ah berteriak meminta agar Tuan Kim menjawab pertanyaannya. Dong Ho berdiri merasa Pembela terdakwa telah menunda persidangan dengan menanyakan pertanyaan yang tidak relevan.
Tidak....Apakah dia subkontraktor untuk Ilho Elektronik atau bukan adalah poin yang sangat penting. Setiap kali ada kecelakaan alat elektronik, perusahaan ini menyelidiki itu. Itulah praktek yang berjalan saat ini. Namun, ini tidak menghasilkan investigasi yang jujur. Oleh karena itu, kesaksiannya tidak kredibel.” Jelas In Ah, Hakim setuju dengan hal itu jadi meminta untuk dilanjutkan.
Jawab aku... Apakah kau subkontraktor Ilho Elektronik?” tanya In Ah, Tuan Kim pun membenarkan dengan wajah ketakutan. Semua langsung bergemuruh, Min Soo dan ayahnya bisa sedikit tersenyum. Gyu Man melirik sinis karena saksinya tak bisa membuat menang.
Jika praktek saat ini bermasalah, maka semua laporan penyelidikan pasti salah. Ini adalah hokum, kau tidak bisa...” ucap Dong Ho membela, Jin Woo langsung berdiri mengatakan kalau itu yang menjadi masalahnya.

Saksi...tidak bisa memilih selain memihak Grup Ilho. Karena dia adalah subkontraktor. Ilho Elektronik tidak memberikan alasan yang dapat diterima atas penyebab kecelakaan, selain menyalahkan subkontraktor untuk ledakan. Karena itu, sebuah pabrik yang telah berjalan selama 30 tahun harus tutup dan semua karyawan kehilangan pekerjaan mereka.” Jelas Jin Woo dengan menatap Gyu Man dibangku penonton
Nam Gyu Man, presiden Ilho Grup pernah berkata, "Anak perusahaan kami juga semua bagian dari keluarga Ilho." Saat sidang ini berlangsung, kau akan segera mengetahui, siapa keluarga Grup Ilho yang sebenarnya. Itu hanyalah keluarga Nam...sendiri.” tegas Jin Woo, semua penonton kembali bergemuruh. In Ah melirik dengan senyuman 

Gyu Man keluar dari ruang sidang langsung memberikan tamparan keras pada Dong Ho, Jin Woo dan In Ah keluar dari pintu yang berbeda kaget melihatnya, begitu juga Sek Ahn dan juga Sang Ho. Dong Ho melirik Gyu Man yang berani menamparnya. Gyu Man menatap tanganya lalu mengucapkan maaf kalau tak bermaksud melakukanya.  Jin Woo dan In Ah menatap curiga melihat Gyu Man berani memberikan tamparan pada Dong Ho.
Jangan mengambilnya dengan cara yang keras. Kenapa? Apa kau marah?” ucap Gyu Man melihat mata Dong Ho nampak sangat marah.
bersambung ke episode 12  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


4 komentar:

  1. Ih apa jangan-jangan jin wo mengidap alzemeir dini, seperti di love rain (drama Jepang)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Makin seru aja apa mungkin jin wo kena penyakit seperti ayah nya jd tmbh pensran apa akan sembuh penyakit nya.....

    BalasHapus