PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 05 November 2014

Sinopsis Birth of Beauty Episode 9 Part 1


Chae Yoon menjejer foto Sa Ra lalu Geum Ran. Dengan senyuman sinis, ia sekarang tahu Sa Ra itu melakukan operasi sedot lemak dengan Ji Hoon dan juga operasi plastik di sebagai tubuhnya jadi tidak ada yang bisa mengenalinya. Dia juga tahu semua itu rencana dari Tae Hee. 

"Sa Geum Ran. Sekarang aku tahu kebenarannya, kau akan  tamat." gumam Chae Yoon sambil menatap foto di depannya dengan wajah sinis. 


Tae Hee sedang mensetting kamera dengan serius, Sa Ra dengan dengan baju seragam sekolah. Dengan senyuman manisnya, ia menanyakan penampilannya apakah sudah terlihat seperti anak SMA. Tae Hee melihat lalu merapihkan dasi seragam yang miring. 

"Wow kau terlihat seperti seorang anak SMA.Apa kau operasi plastik lagi untuk terlihat lebih muda?" goda Tae Hee

"Kita selalu bersama. Jadi bagaimana mungkin?" ucap Sa Ra dengan tersenyum. 

Tae Hee mulai mengambil gambar Sa Ra, mulai dari tersenyum biasa, senyuman pembunuh dan terakhir senyuman lebar ala korea dengan dua jari di wajah. 

"Mari kita memberimu identitas baru. Kau terlahir kembali sebagai anak perempuan yang sempurna.Ketika kau terkenal, buku tahunan SMA-mu akan ditemukan." ucap Tae Hee 

Maka dari itu ia sudah mempersiapkannya, ia memperlihatkan foto Sa Ra dengan foto SMA akan menjadi foto saat ia masih SMA karena foto kelulusan itu sangat penting. Sa Ra tersenyum melihat hasil foto yang dibuat oleh Tae Hee. 



Tae Hee mengambil sesuatu dari kantungnya, ia mengeluarkan 3 kartu mulai dari KTP, SIM dan member Gym. Sa Ra membaca nama yang tertera disana Kim Duk Soon. Tae Hee mengakui dirinya ingin mencari nama yang lebih baik tapi tidak menemukannya. 

"Tidak apa-apa. Nama panggilanku adalah Kim Duk Soon.Ini sempurna untukku." ucap Sa Ra tersenyum lebar. 

"Apa kau tahu pesona terbesarmu? Pikiran positif dan hati yang tulus." puji Tae Hee 

Sa Ra tersenyum, ia menganggap dirinya seperti David Copperfield yang paling terampil. Dia merasa saat di puji membuat hatinya meledak dan terasa panas di sekujur tubuhnya. 


Kang Joon memasang kancing bajunya di depan cermin. Pikirannya kembali saat melihat bayangan Geum Ran ketika tubuhnya diikat tali. Lalu ia mencoba mengelengkan kepalanya kalau semua yang ia lihat itu adalah kesalahan. 

"Dia seharusnya muncul kalau dia masih hidup, jadi Tidak mungkin dia masih hidup." gumamnya. 

Lalu ia mengingat saat lampu mobil membuatnya silau, ada pesan dari Geum Ran kalau ia ada di depannnya, dan mengingatkan saat Kang Joo sengaja membunuhnya. Ia melihat mobil itu sengaja menyalip tanpa menabrak mobilnya. 

"Ada seseorang di balik ini. tapi Siapa itu?" gumamnya 

Kang Joo mengingat kembali saat ia keluar dari mobil dan berteriak ada seseorang yang memukul kepalanya. Ia bertanya-tanya sendiri dimana Sa Ra saat itu, ia menduga-duga siapa yang melakukan ini semuanya. 


Jin Young sedang menyiapkan sup untuk sarapan tapi ia berteriak karena supnya panas saat ia tuang ke mangkuk. Ayahnya terlihat jengkel menyuruh anaknya itu lakukan dengan tenang dan perlahan. 

"Kang Joon...Apa dia masih sakit? Kenapa dia belum turun ?" tanya ayah Kang Joon 

Istrinya mengucapkan nanti Kang Joon juga akan turun, Kang Joon turun dengan wajah senyuman,  Min Young meminta adiknya untuk duduk lebih dulu, Kang Joo duduk disamping ayahnya. 

" bicara padaku sekarang apa Geum Ran mengirimmu pesan?" tanya ayah Blak-blakan. Kang Joo terlihat sedikit panik. 

"Geum Ran tidak mungkin mengirim pesan. Seseorang mungkin memainkan sebuah lelucon." jelas Jin Young 

Ibu Kang Joon merasa anaknya itu hanya berhalusinasi karena sedang dalam kondisi lemah, ia menyiapkan sup untuk anak lelaki tercintanya. Kang Joon hanya bisa diam dan menunduk kepala.


Min Young datang dengan membawa telp, memberitahu polisi ingin bertanya pada Kang Joon. Semua terlihat kaget karena pagi-pagi polisi sudah menelp Kang Joon. Dengan wajah gugupnya Kang Joon menerima telp dari polisi.

"Ini Detektif Oh dari Kantor Polisi Sunbok.Seseorang melaporkanmu sebagai pembunuh Sa Geum Ran.Kami harus memastikan, jadi kau bisa datang ke kantor polisi"

Kang Joon hanya menjawab "baiklah"  lalu menutup telpnya. Ayahnya langsung bertanya ada apa dengan anaknya yang mendapat telp dari kantor polisi. Dengan wajah tersenyum, Kang Joon berbohong memberitahu ada kecelakaan tabrakam mobil. Setelah itu pamit pergi tanpa sarapan. 

Ibunya binggung karena Kang Joon tidak makan sup yang sudah ia buat. Ayah Kang Joon terlihat curiga dengan anaknya yang terlihat menyembunyikan sesuatu. 


Tae Hee dan Sa Ra turun dari mobil bersama keduanya berdiri didepan gedung HBS dan kantor pusat Winner Grup. Tae Hee merasa Sa Ra itu akan gugup karena di dalam itu ada Chae Yoon dan Kang Joon lalu ada orang penting dari Winner Grup yang mengontro HBS. 

"Apa kau merasa...sedikit terintimidasi?" tanya Tae Hee sedikit khawatir. 

"Tidak.Aku kecantikan top Asia dengan hati yang sudah hancur." tegas Sa Ra 

Dia juga sekarang memiliki Tae Hee jadi dia bisa melakukannya karena ia cantik. Tae Hee tersenyum mendengar ucapan Sa Ra karena mencuri kata-katanya. Sa Ra menatap Tae Hee menyuruhnya pergi untuk menyelamatkan neneknya. 

"Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku bisa melakukannya dengan baik tanpamu." ucap Sa Ra 

Ia melangkah masuk, melihat Tae Hee yang masih berdiri didepan. Dengan kode dari tangannya menyuruh Tae Hee cepat pergi. Tae Hee tersenyum sambil memberikan semangat pada Sa Ra. 


Sa Ra melangkah dengan percaya diri masuk ke dalam gedung, beberapa kru mengenalininya dan langsung menyapanya dengan memberikan pujian kalau ia cantik wajah dan juga secara personal. Sa Ra mengucapkan terimakasih. 

Di lantai atas Chae Yoon sedang menikmati kopi dan berbincang dengan PDnya, tapi PDnya mendengar teriakan orang yang menyabut Sa Ra di buru-buru pamit pergi karena ingin melihat Sa Ra dibawah. 

Chae Yoon dengan mata sinisnya melihat Sa Ra yang dikerubungi banyak orang. Sa Ra juga sadar kalau Chae Yoon ada diatas, ia juga sempat menatap sinis kepadanya. Lalu memberikan senyuman pada semua kru, memberitahu ia datang untuk rekaman profile dirinya. 

Seorang produser lewat dan kru lainnya memanggil mengenalkan Sa Ra. Wajahnya melonggo melihat Sa Ra yang aslinya sangat cantik, lalu ia menawarkan untuk menjadi tamu dalam acaranya. Sa Ra memperbolehkannya dan terus memperlihatkan senyuman manisnya. 

Bahkan PD meminta Sa Ra untuk melukan selfie bersama. Chae Yoon terus menatap sinis Sa Ra yang di kagumi oleh banyak orang. 

"Seorang ahjumma berasal dari dapur lalu melakukan debut sebagai selebriti.... Nikmatilah selagi kau bisa, Sebelum semuanya terungkap." gumamnya. 



Kang Joon menemui pengacaranya di restoran, wajahnya terlihat tegang. Pengacara Kim menelp kepolisian sebagai wakil dari CEO HBS Lee Kang Joon memberitahu kliennya itu tak bisa datang. 

"Apa dia tidak bisa diselidiki karena dia seorang VIP?" sindir Detektif Oh 

Setelah menutup telpnya, Pengacara Kim memberitahu kalau keadaan seperti itu tidak akan mudah. Wajah Kang Joon terlihat makin panik karena ia harus berhubungan dengan kepolisian. 


Sa Ra sudah ada di dalam studio, PD mengatakan mereka ingin membuat segmen pengenalan Sa Ra jadi ia meminta Sa Ra membuat pose yang terbaiknya. Sa Ra memberitahu saat ia makan dan tertawa, lalu ia senatural mungkin membuat mulutnya terbuka lebar saat tertawa. 

Lalu PD meminta Sa Ra memperlihatkan gaya yang lain, Sa Ra mengeluarkan Gaya saat dia melakukan Yudo, posisi kuda-kuda, mengambil nafas. Fotographer langsung mengambil gambar dan semua yang ada di ruangan takjub melihat wanita secantik Sa Ra bisa melakukan teknik olahraga Yudo.

Setelah selesai, Sa Ra menelp Tae Hee menanyakan tentang neneknya

"Aku sedang menunggu peninjauan legalitas penahanan untuknya. Apa kau melakukannya dengan baik?" tanya Tae Hee balik 

"Tentu saja.Aku akan memberitahumu selengkapnya nanti." jelas Sa Ra 

Tae Hee menyuruh Sa Ra untuk melakukan perkerjaannya dengan baik, wajahnya tersenyum setelah menutup telp dari Sa Ra. 


Pegawai Choi datang sambil menghirup aroma yang manis di depan bosnya. 

"Kenapa kau mencium aroma manis di gedung pengadilan?" komentar Tae Hee 

"Itulah yang aku ingin tahu. Apa kau kencan dengan seseorang ahjumma?" tanya pegawai Choi penasaran. 

Tae Hee kesal karena pegawainya berbicara seperti itu di gedung pengadilan, wajahnya panik kalau ada yang mendengar. Ia menengaskan dirinya itu tak berkencan. Pegawai Choi tetap merasa bosnya itu sedang berkencan, tapi ia heran kenapa harus berkencan dengan seorang ahjumma. 

"Hei..... Aku ini  lajang....." teriak Tae Hee 

Semua orang langsung menatap kearah mereka berdua, Pegawai Choi sekarang yang malu karena semua orang memperhatikan mereka. Tae Hee menyuruh pegawainya untuk pergi dan melanjutkan pekerjaaanya. 



"Aku ingin meninjau legalitas penahanan Park Man Duk." jelas Tae Hee memberikan selembar kertas pada pegawai pengadilan. 

[Peninjauan legalitas penahanan - Meninjau keabsahan penahanan yang bisa menghasilkan pembebasan.]

Tae Hee sudah mengisi formulir pemintaan sesuai dengan prosedur pengadilan. Pegawai pengadilan mengecek dari komputernya. Dia memberitahu Park Man Duk sudah meminta Peninjauan Legalitas Penahan tapi pengadilan sudah menolaknya. Tae Hee terlihat kaget dan binggung. 

"Kalau kau ingin membuat peninjauan lainnya itu tidak mungkin." jelas pegawai pengadilan. 

"Siapa pengacaranya? Dari firma hukum yang mana?" tanya Tae Hee 

Pegawai pengadilan, melihat data dari komputernya lagi, itu pengacara yang di tunjuk oleh Winner Grup. Tae Hee semakin binggung karena perushaanan neneknya tak ingin membuat neneknya keluar dari penjara. 


Kantor Winner Grup. 

Anak buah Min Hyuk memberitahu kalau Sara datang ke kantor pusat untuk memulai debut di HBS dalam acara Big Hit dan sekarang sedang pengambilan gambar untuk profile dan promosi acara. Wajah Min Hyuk tersenyum lebar karena wanita idamnnya sudah datang ke kantornya sendiri. 


Min Hyuk mendatangi Sa Ra di ruang make up, Sa Ra berdiri menyambutnya. Min Hyuk mengatakan ini adalah pertemuan ke empat mereka. 

"Aku mendengar tentang syuting pertamamu....Selamat" ucap Min Hyuk sambil memberikan serangkai bunga mawar pada Sa Ra. 

Sa Ra mengucapkan terimakasih, dengan wajah polosnya ia menanyakan kenapa Min Hyuk bisa datang ke tempatnya sekarang karena tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangan make up. Min Hyuk sedikit berpikir lalu akhirnya ia mengakui dirinya berkerja di tempat itu. 

"Ahhh.... Kau seorang karyawan.Tapi hati-hati. Kau bisa dipecat jika bermain-main. Sulit mendapat pekerjaan akhir-akhir ini. Saat kau punya perkerjaan, lakukanlah dengan baik." bisik  Sa Ra dengan wajah polosnya. 

Min Hyuk tersenyum, ia berjanji akan mulai berhati-hati sekarang. Lalu ia meminta Sa Ra untuk mengingatnya sebagai pengemar nomor satu. Sa Ra tersipu malu karena dirinya itu sudah memiliki pengemar sekarang. 


Kang Joon berjalan dengan pengacarannya di kantor. Pengacara Kim menawarkan untuk mengunakan uang atau ancaman dalam kasus ini. Kang Joon setuju, tapi ia meminta semua di kerjakan secara diam-diam. Pengacara mengerti lalu pergi. 

Saat di depan lift, Produser membahas tentang Sa Ra yang terlihat sangat cantik secara langsung, mereka yakin Sa Ra akan menjadi hit nanti. Kang Joon yang akan masuk lift mendengar nama Sa Ra seperti sangat mengenalnya. 

Sa Ra baru keluar dari ruang syuting, ia diminta untuk melakukan Touch Up di ruang ganti karena mereka akan mengadakan syuting di kafe. Setelah itu tak sengaja matanya melihat Kang Joon di lorong. Kang Joon melihat Sa Ra lalu menghampirinya. 

"Kurasa kau tidak hanya cantik di mataku." puji Kang Joon. 

"Ya... Aku akan seorang  yang terkenal nanti." ucap Sa Ra dengan senyum sumringahnya

Lalu dengan wajah khawatirnya, ia menanyakan keadaan Kang Joon setelah pingsan di malam itu. Kang Joon mengingat sebelumnya ia dipukul seseorang dari belakang, lalu ia menanyakan keberadaan Sa Ra saat kejadian malam itu. 

"Aku ke kamar mandi lalu mengkhawatir karena kau menghilang. Aku pergi mencarimu setelah mendapat telepon, tapi ternyata kau sudah pingsan." ungkap Sa Ra berbohong. 

Sa Ra merasakan ketakutan saat itu dan menanyakan siapa yang melakukan semua ini. Kang Joon juga belum tahu karena ia sedang mencari tahu. Sa Ra merasa kejadian itu tak boleh terjadi lagi karena ia melihat kedaaan Kang Joon yang sangat mengerikan. 

Kang Joon seperti tersentuh, ia memegan tangan Sa Ra dan mengucapkan terimakasih. 


Kang Joon merasa senang karena Sa Ra sudah mengkhawatirkan dirinya, ia terus mengelus tangan Sa Ra dengan wajah tersenyum. Sa Ra membiarakan Kang Joon memegang tangannya, matanya melirik melihat Chae Yoon yang berdiri di depan lorong dengan tatapan sinis. 

"Istrimu di sini, Kang Joon." ucap Sa Ra. Kang Joon  melepas tangan Sa Ra dam melihat Chae Yoon yang menatap sinis pada mereka berdua. 


"Aku tahu kita berpisah.Tapi kita masih menikah dan kita sedang bekerja. Kau mengoda Sa Ra di depan umum" umpat Chae Yoo saat masuk bersama di ruangan Kang Joon. 

Ia sekarang yakin dengan orang-orang yang berkomentar Kang Joon adalah seorang penzina yang berkelanjutan. 

"Aku mencintai...... Sara. Ini pertama kalinya aku merasa seperti ini." akui Kang Joon . 

"Kau tidak pernah mengatakan itu padaku.Tapi kau bisa mengatakan itu pada Sara." umpat Chae Yoon dengan mata melotot dan berkaca-kaca. 

Kang Joon mengakui Sa Ra itu spesial dimatanya, ketika sedang bersamanya ia merasaka kenyamanan. Mata Chae Yoon semakin melotot dan seperti menahan amarahnya. 


Tiba-tiba ia tertawa sambil mengejek Kang Joon yang mencintai Sa Ra. Kang Joon membalikan badannya menyuruh Chae Yoon menghentikan tertawanya. 

"Kau akan pingsan jika kau tahu siapa dia sebenarnya. Kau bahkan tidak mengetahuinya semuanya tapi kau bilang mencintai Sa Ra" ucap Chae Yoon dengan nada mengejek. 

Chae Yoon kembali tertawa, Kang Joon dengan tegas mengajak mereka untuk bercerai karena mereka tidak menikah secara resmi jadi tak perlu ada surat dan cukup dengan mengakhirnya seperti sekarang ini. Chae Yoon mendekati Kang Joon sambi memegang jaketnya.

"Itu bukan berarti kita itu tdak menikah, tapi kita hanya tidak melegalakn penikahan kita. Sejak Geum Ran menghilang kau masih memiliki status menikah secara resmi dengannya" ucap Chae Yoon sinis. 

"Tidak perlu berbicara lebih lama....Mari kita bercerai...." tegas Kang Joon 

Chae Yoon sudah mengetahui tentang keadaan seperti ini jadi ia tak terkejut, Ia sekarang bisa melihat seorang pria yang membuat istri pertamanya dan melakukan hal yang sama pada istri keduanya. Dia merasa dirinya itu memang bodoh karena ternyata Kang Joon bisa melakukan hal yang sama pada dirinya. 

"Kembalikan Gedung Canvas yang aku berikan padamu dan pergi tanpa apapun." perintah Kang Joon 

"Kau membunuh istri pertamamu lalu Kau mengusir istri keduamu tanpa apapun," sindir Chae Yoon 


Kang Joon langsung menarik tangan Chae Yoon dan mengancam untuk menjaga mulutnya karena mereka itu sedang ada dikantor. Dengan mata melotot Chae Yoon merasa tak ada yang salah dengan ucapannya dan mengatakan kalau Kang Joon adalah seorang pembunuh. 

"Bagaimana denganmu? Seorang penyiar yang menjadi kaki tangan pembunuhan." ucap Kang Joon dengan nada mengancam 

Chae Yoon berhasil melepaskan tangannya, ia meminta Kang Joon memikirkan karean menurutnya suaminya itu tak akan bertahan dengan ucapannya. Ia memberitahu dirinya itu memiliki lebih banyak kartu dibanding Kang Joon yang tak pernah diketahuinya. 

"Aku tahu apa yang kau tidak tahu. Kau akan menyesal memintaku untuk bercerai karena kau bersikap seperti ini" jelas Chae Yoon dengan tatapn sinisnya

Ia mengatakan akan berubah pikiran untuk menjadi lebih kejam. Kang Joon menegaskan yang ia butuhkan itu adalah Sa Ra. Chae Yoon kembali mengatakan posisi mereka itu lebih dari yang Kang Joon katakan jadi ia menegaskan hanya dirinya yang akan memutuskan mereka akan bercerai atau tidak.

Chae Yoon keluar dari ruangan dengan wajah sinisnya, Kang Joon melihat istrinya itu dengan tatapan sinis pula, seperti memikirkan rencana apa yang akan dilakukan Chae Yoon sekarang. 


Chae Yoon keluar lift dengan mengerutu, matanya melihat Sa Ra yang di puji sangat fantasitik karena gaya Judonya.  Sa Ra tersenyum, ia pamit untuk bertemu di syuting selanjutnya, Saat akan pergi ia melihat Chae Yoon yang menatap sinis padanya, tapi ia membiarkan Chae Yoon tanpa mengubrisnya. 

"Apa kau bahagia dan kau pikir kau akan memiliki semuanya?" sindir Chae Yoon yang mengikuti Sa Ra

"Apa kau iri? Kau bukan satu-satunya yang bisa menjadi terkenal." balas Sa Ra 

"Kau bisa ada seperti posisi sekarang, jadi silahkan saja" 

Sa Ra setuju dengan ucapan Chae Yoon tapi ia akan berada jauh lebih tinggi posisinya dibanding Chae Yoon sekarang. Chae Yoo terlihat kesal dan berjalan satu langkah lalu memegang tangan Sa Ra dengan erat.

"Sa Geum Ran.....Kau palsu...." gumam Chae Yoon dalam hati. 

Chae Yoon menegaskan ia tak akan melepaskan posisinya, Sa Ra menyuruh Chae Yoon untuk melepaskan tangannya, dengan kasar ia mencoba melepaskan sampai bunga di tangannya terjatuh. Ia juga tak akan pernah melepaskan posisinya sekarang setelah itu pergi dengan mata pembunuhnya. 

"Hina saja aku.Aku tidak akan mengungkapkan bahwa kau adalah Sa Geum Ran sekarang. Kau akan  ke tempat yang lebih tinggi. Pada saat yang paling membahagiakanmu Aku benar-benar akan menghancurkanmu." Gumam Chae Yoon dengan sinis melihat kepergian Sa Ra. 


Suster membawakan obat untuk Yeo Ok, mata ibu Geum Ran melihat ponsel yang terselip di kantung baju suster. Buru-buru ia meminum obatanya.

"Aku akan mengizinkanmu bertemu menantumu karena kau minum obat dengan baik." puji suster 

Saat akan keluar, Yeo Ok mencuri ponsel dari kantung baju suster lalu menutup pintunya dengan erat-erat. Suster panik karena pasien mengambil ponsel dari bajunya. Yeo Ok berteriak kalau ia hanya meminta waktu sebentar untuk menelp. 

Kyung Joo yang sedang ada di toko mengangkat telp dengan nomor yang berbeda, Yeo Ok memberitahu kalau yang menelp itu dirinya. Kyung Joo kaget karena ibu Geum Ran menelp memberitahu kalau sedang ada dirumah sakit. 

Terdengar suara jeritan kesakitan di ruang tamu rumah Sa Ra. Kang Joo meminta Sa Ra untuk bertahan sedikit, ternyata ia berusaha untuk mengeluarkan duri mawar dari tangan Sa Ra dengan pinset. Setelah itu ia meniup tangan Sa Ra yang kesakitan. 

"Apa yang kau lakukan sampai kau tertusuk duri?" tanya Tae Hee khawatir. 

"Aku  perang tatapan dengan Chae Yoon. Dia kesal karena kami berada di acara "The Birth of a Chef" bersama dan akan berada dalam pertarungan di dapur." cerita Sa Ra. 

Tae Hee menanyakan apakah Sa Ra melakukan yang terbaik hari ini, Sa Ra mengungkapkan dirinya itu sangat sempurna karena tidak menunjukan jejak Geum Ran di tambah lagi ia sekarang sudah memiliki pengemar. 

Sa Ra merasa Tae Hee sudah tak perlu khawatir lagi dengannya. Tae Hee sedikit khawatir karena sikap Sa Ra membuat tiga duri mawar ada ditangannya, ia mengejek Sa Ra itu seperti anak kecil saja. 


"Hari ini aku juga...khawatir tentangmu......Tentang menyelamatkan nenekmu." ucap Sa Ra 

Tae Hee terlihat agak gugup karena ternyata mereka saling mengkhawatiran sau sama lain. Keduanya saling tersenyum dan menatap, Tae Hee terus memegang tangan Sa Ra dengan erat dan Sa Ra membiarkanya dengan wajah tersipu malu. 

Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel, Mereka sempat canggung karena ponsel mereka bersebelahan. Sa Ra mengambil ponsel lebih dulu baru Tae Hee. Sa Ra mendapatkan telp dari Kyung Joo sementara Tae Hee dari anak buahnya Choi.


Tae Hee tak percaya kalau orang yang menuduh neneknya itu adalah Lee Kang Joon tapi ia heran kenapa ini bisa terjadi. 

"CEO HBS Lee Kang Joon...dan penerus Winner Group, Han Min Hyuk, berada di pihak yang sama.Lee Kang Joon sedang berjuang di tempat Han Min Hyuk. Singkatnya, mereka...duo penjahat" jelas pegawai Choi

Ia juga menceritakan Han Min Hyuk adalah anak haram dari mendiang Presdir Han Myung Hoon. Asistennya yang bernama Son Ji Sook sengaja membuat Presdir mabuk dan memelihara putranya secara diam-diam. 

"Tapi tetap saja...bagaimana bisa dia mengirim neneknya ke penjara. Bukankah itu terlalu kasar?" ungkap pegawai Choi yang terlihat kesal. 


Tae Hee mencoba mengingat nama Asisten Son, 

Flash Back 

waktu kecil Tae Hee  mengintip neneknya yang mengusi Asisten Son dengan anaknya yang datang kerumah. Ia sempat takut saat Min Hyuk menatap sinis padanya padahal ia sedang mengintip di balik tirai. 

"Terus terang saja Min Hyuk adalah cucu tertua keluarga ini. Biarkan dia...... tinggal di rumah ini." pinta Ji Sook 

"Kau berencana merusak keluarga putraku, kau memang jalan yang jahat yang sudah dibutakan oleh uang lalu melahirkan anak dari pria yang tidak kau cintai"  teriak Madam Park marah. 

Ia melempar amplop yang berisi uang ke lantai dan meminta supaya Ji Sook untuk tidak datang kerumah ini lagi. Ji Sook sempat terdiam, mata Min Hyuk menatap sinis ke arah Tae Hee yang masih mengintip dari balik tirai. 

"Kau tidak mau pergi juga Haruskah aku menelepon seseorang?" ancam madam Park 

Dengan menangis Ji Sook mengambil uang yang ada di lantai lalu mengajak Min Hyuk pergi dari rumah madam park. 

Flash Back end 

Tae Hee mengingat kembali saat tak sengaja bertabrakan dengan Min Hyuk di depan lobby Winner Grup, ia tahu sekarang Min Hyuk adalah Direktur perencanan yang akan dicalonkan menjadi presdir Winner grup ke depan. 


Tae Hee menelp Sa Ra dan mengajaknya bertemu, pegawai Choi melirik karena bosnya itu menelp seorang Ahjumma dan mengajaknya bertemu. Sa Ra dengan terburu-buru memberitahu dirinya akan pergi kerumah sakit. 

"Aku tahu rumah sakut di mana Ibu dirawat dan aku sedang dalam perjalanan" ucap Sa Ra terburu-buru 

"Sendirian.... DimanaRumah sakit? Aku akan menyusulmu sekarang." kata Tae Hee yang terlihat khawatir. 

Beberapa saat kemudian Tae Hee menelp kembali menanyakan keberadaan Sa Ra karena berbahaya kalau ia pergi sendirian. Saat itu juga ia melihat mobil yang melintas dan melihat orang yang keluar dari mobil itu Kang Joon. 

"Siapa yang membalas dendam untuk Sa Geum Ran? Aku yakin Ibu Sa Geum Ran pasti tahu." gumam Kang Joon yang berdiri cukup lama di dpan rumah sakit. 

Sa Ra yang sudah ada didalam memberitahu dirinya sudah ada di rumah sakit dan akan menelp Tae Hee nanti. Tae Hee memberitahu Kang Joon sedang ada di depan rumah sakit dan mungkin Sa Ra akan bertemu dengannya. Tapi Sa Ra sudah menutup telpnya, Tae Hee kesal sendiri karena sikap Sa Ra. 

"Aku ingin mengunjungi Shim Yeo Ok." ucap Sa Ra di depan receptionist 

Tapi suster tidak mengizinkan Sa Ra untuk bertemu, Sa Ra ingin protes tapi tangannya sudah di tarik oleh Tae Hee dan bersembunyi di lorong dan Tae Hee menutupi badannya dengan memeluk erat. Kang Joon datang ke receptionisy.  

"Aku wali dari Shim Yeo Ok dan ingin mengunjunginya." ucap Kang Joon 

Sa Ra kaget mendengar suara Kang Joon yang mengakui kalau ia adalah wali dari ibunya. Kang Joon sempat melihat ke lorong, ia tak menduga kalau Sa Ra dan Tae Hee bersembunyi di lorong pertama. Tae Hee mendekap erat Sa Ra saat Kang Joon lewat tepat disamping mereka. 

Ketegangan berkurang setelah Kang Joon pergi, Sa Ra menatap Tae Hee yang menyelamatkannya. Tae Hee menghela nafas karena Sa Ra sudah membuat penyamaran mereka bisa terbongkar. 


Tae Hee menarik Sa Ra masuk kedalam rumah, ia kesal karena Sa Ra pergi kerumah sakit padahal ia tahu itu tak mungkin bisa. Sa Ra kesal karena ia tak bisa tinggal diam mengetahui ibunya terjebak di rumah sakit jiwa. 

"Pikirkan tentang hal ini...Kau punya otak, meskipun kau bukan si cantik yang cerdas." umpat Tae Hee. 

"Kau berbicara tentang otak ku... Apa kau menggunakan otakmu untuk menyelamatkan nenekmu?"balas Sa Ra 

Sa Ra mengataka kalau Tae Hee baru saja melakukan sesuatu setelah masalah datang dan ia melakukan hal yang sama dengan ibunya. Ia rasa Tae Hee tak pernah tahu perasaan dirinya sekarang. Tae menegaskan dirinya bukan tak mau menyelamatkan ibunya. 

"Kau akan merusak hidup barumu, Jika kau bertemu dengan Kang Joon maka hidupmu akan berakhir" teriak Kang Joon 

"Apa hidupku lebih penting, Ketika Ibuku seperti itu..." teriak Sa Ra 

Tae Hee berteriak kalau Sa Ra itu bisa memberitahunya, tapi Sa Ra merasa kalau ia memberitahunya lalu apa yang dilakukannya. Tae Hee menegaskan dirinya yang akan menyelamatkan ibunya. 

"Berapa lama aku menunggu bantuanmu?" ucap Sa Ra yang membuat Tae Hee kaget. 


"Dokter, kau...tidak akan membantuku selamanya, lagipula kita akan berpisah. Pada akhirnya aku harus menjaga diri, Kita orang asing pada akhirnya." ungkap Sa Ra 

Tae Hee terlihat sedikit menundukan kepalanya karena Sa Ra mengucapkan kata-kata seperti yang ia katakan sebelumnya. Dia mengakui mereka pernah mengatakan hal itu sebelumnya tapi ia merasa ada sesuatu diantara mereka. 

"Hasil tes psikologis aneh itu mengatakan ada cinta. Aku memang sedikit bermain mata dengan mu tapi iatu hanya mengoda saja dan pada akhirnya kita akan menjadi orang asing."

"Jadi keluarlah  dari batas itu." teriak Sa Ra sambl melotot. 

Tae Hee menegaskan kalau itu tak sekarang, Sa Ra melotot tajam, Tae Hee menyuruh Sa Ra menurunkan matanya dan mengingat rincian surat kontrak yang pernah mereka buat.  Sa Ra tetap memelototi Tae Hee dengan wajah marahnya. 



Tae Hee masuk kamar dengan membanting jaketnya di kasur dan terlihat sangat kesal dengan sikap Sa Ra yang  bisa membahayakan semua rencana yang sudah mereka buat. 

Sa Ra juga kembali ke kamar dengan wajah kesal dan masih melotot, ia melihat Tae Hee seperti ingin memakannya saja, ditambah lagi Tae Hee mengejek dirinya yang melakukan semuanya tanpa otak. 

"Kenapa khawatir jika kau akan membuangku... Kenapa marah kalau mengkhawatirkan aku....Aku bukan satu-satunya yang usil.....Kau pria pengacau...." teriak Sa Ra kesal. 

Ia melirik tajam ke arah pintu karena Tae Hee yang selalu saja mengejeknya. Sementara Tae Hee yang masih kesal membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu dengan perasaan yang masih kesal. 

Bersambung ke Part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar