PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 07 November 2014

Sinopsis Birth of Beauty Episode 14 Part 2


Kang Joon mengambil ponselnya, Sa Ra yang ada di kamar  melihat nama Kang Joon ada di ponselnya, langsung diangkat dan menanyakan ada apa Kang Joon menelonya 

"Kau mengurus nenekmu yang demensia, kan, Siapa nama nenekmu?" tanya Kang Joon 

Sa Ra bertanya untuk apa Kang Joon menanyakan itu. Kang Joon beralasan kalau ia menel sebagai CEO HBS dan ada banyak permintaan wawancara majalah, maka mereka ingin membuat materi promosi. 

"Kenapa, apa ada alasan kau tak bisa menjawab?" tanya Kang Joon, wajah Sa Ra yang ada di kamar agak menegang 

"Tidak... tidak seperti itu" ucap Sa Ra yang terlihat panik 

Kang Joon menanyakan kembali siapa nenek Sa Ra dan ia meminta untuk memberitahunya sekarang. Dengan terbata-bata Sa Ra menjawab namanya Kim Hee Jung. Kang Joon langsung menutup telpnya begitu saja. Sa Ra terdiam memikirkan apa sebenarnya yang ingin di lakukan Kang Joon. 

*** 

Setelah menelp Sa Ra, Kang Joon menelp anak buahnya kembali. 

"Dapatkan kartu kelurganya Sara dan bawakan resumenya padaku. Besok pagi." perintahnya 


Chae Yoon yang baru masuk mendengar pembicaran Kang Joon langsung menanyakan alasan Kang Joon ingin mengetahui resume Sa Ra. Kang Joon langsung berdiri berjalan menatap sinis pada istrinya. 

"Apa kau memberi makanan....kacang pada Sara dengan sengaja untuk memastikan sesuatu?" tanya Kang Joon. 

"Kenapa......kau penasaran?" tanya Chae Yoon yang menatap tajam suaminya. 

Kang Joon terlihat menduga-duga tentang Sa Ra tapi ia mencoba menyadari kalau yang ia pikirkan itu tak akan terjadi. Dia mengumpat kalau dirinya sudah gila dan memilih pergi untuk bicara dengan Chae Yoon nanti. 

"Mencari tahu Sara adalah Sa Geum Ran itu tugasmu. Aku penasaran apa....yang akan terjadi saat pasangan itu bertemu lagi." gumam Chae Yoon menatap sinis Kang Joon yang keluar dari kamar. 


Di Restorant God, Tae Hee bertemu dengan neneknya dan di jaga oleh Direktur Kim. 

Tae Hee menanyakan keadaan neneknya sekarang. Madam Park mengangguk, kalau ia sehat lelau membahas Te Hee yang menjadi CEO dari Winner Food. 

"Aku mengatakan ini dengan hati-hati. Tapi.....kenapa untuk sekarang fokus dengan Winner Food saja?" Tanya Madam Park 

Tae Hee tak mengerti dengan ucapan neneknya, lalu Madam Park sudah mendengar dari Chae Yoon kalau cucunya itu akan menikahi Sa Ra. Dengan wajah sumringa Tae Hee memberitahu neneknya kalau ia sudah melamar dan sedang menunggu jawaban. 

"Kau butuh pertimbangan.....jika mengenai pernikahan. Apa kau mengenal Sara dengan baik?" tanya Madam Park  yang terlihat khawatir. 

"Tentu saja. Lebih baik dari siapapun dan Dia orang yang baik." jelas Tae Hee bangga 

Lalu ia menyarankan neneknya untuk bertemu dengan Sa Ra beberapa waktu Lagi, Madam Park mengangguk setuju sambil meminum teh sepertinya ia tak mau mengecewakan Tae Hee untuk menolak hubunganya dengan Sa Ra. 




Madam Park dan Direktur Kim menuruni tangga bersamaan, sambil meminta anak buahnya itu untuk mencari tahu tentang Sa Ra. 

"Tae Hee punya pekerjaan besar di depannya.Dia harus berhati-hati bila menyangkut soal istri." ucap Madam Park, Direktur Kim mengerti dan akan melakukan pekerjaan sesuatu perintahnya. 


Tae Hee masuk ke dalam ruangannya dan langsung menanyakan apakah Ketua Choi sda menyiapkan pertemuannya. 

"Ya, CEO....Orang itu akan datang saat wawancara majalah dan Aku memoles tempatnya hingga mengkilat." jelas Ketua Choi. 

"Aku tak sabar menunggunya duduk disana. Sekarang Aku mencoba mendapatkan yes darinya,jadi kita harus mendampinginya." ungkap Tae Hee 



Sa Ra sedang melakukan pemotretan, beberapa wanita yang melihat Sa Ra terlihat cantik di kamera. Tae He datang membawa sekotak kue, beberapa orang menyapa Tae Hee sebagai CEO, Sa Ra kaget melihat Tae Hee yang datang. 

"Beliau kemari untuk pertemuan Winner Food setelah ini. Ayo selesaikan dan lanjutkan nanti." ucap PD 

Tae Hee rasa tak perlu melauknan itu karena ia CEO baru dan datang ke tempat pemotretan karena memiliki banyak waktu dan hanya ingin melihat pemotretan. Lalu berteriak memanggil Ketua Choi untuk masuk. Ketua Choi membawa trolly dengan tumpukan kardus, Sa Ra makin melonggo 

"Sara sangat penting bagi Winner Food jadi Mohon perhatiannya.....Ini sogokan." ucap Tae Hee bercanda

Semua tertawa mendengarnya lalu Tae Hee juga memberitahu semua minuman khusus diet dan snack rendah kalori untuk wanita.  PD mengucapkan terimakasih dan memuji Tae Hee yang bisa bersikap santai pada karyawannya. 

"CEO, kau orang yang supel dan populer diantara pegawai wanita." ungkap PD 

Sa Ra tersenyum mendengar Tae Hee yang di puji, Dengan tertawa khasnya Tae Hee meminta semuanya untuk menikmati makanan dan ia juga memberikan kue khusus untuk Sa Ra.



Tae Hee mulai pertamuan dengan penuh semangat di depan Sa Ra dan koleganya. 

"Sekarang...Sendiri dalam rumah tangga, jomblo, para pegawai dan mereka yang siap bekerja..dan calon mahasiswa. Semua orang ini, kata kunci umumnya adalah bertahan." 

Ia mengingat kalau Image aktif seorang pria pekerja dilihat dari poin kuat dalam penampilan supaya wanita merenungkan pernikahan. Dengan gagahnya Tae Hee membuka jasnya, Sa Ra terlihat kaget dengan sikap Tae Hee. Ketua Choi melanjutkan slide berikutnya. 

"Selanjutnya. Sebagai poin penjualan dari produk baru Winner Food gabungkan dengan kata kunci masyarakat. Rasa rumah....layaknya seorang Ibu ataupun pacar perempuan atau pacar laki-laki membuatnya sendiri. Kalian bisa merasakan kehangatannya." jelas Tae Hee 

Dengan mengebu-gebu Tae Hee menjelaskan semuanya lalu ia sedikit melonggarkan dasinya, ia tahu kalau image seperti itu bisa membuat wanita menyukainya. 

"Pria Pekerja Terutama...dimakan bersama sup rumput laut berbumbu. Kepuasan menikmati makan nasi dan sup bersama. Inilah kelebihan kompetitif produk baru kita." 

"Yang lebih penting lagi,...Sara, yang munculdengan resep baru akan menjadi model utama produk ini.Aku berharap promosi dan iklan akan efektif setinggi mungkin."

Tae Hee menjelaskan dengan mengebu-gebu, ketua Choi memberikann tepuk tangan setelah Tae Hee memberikan penjelasan tentang produk baru. Tae Hee yang memegang dasinya merasa sangat keren karena bisa di lihat oleh Sa Ra. 

"Putuskan saja yes, Ahjumma.Sepertinya dia sudah dapat perasaan itu.Tak ada pria seperti aku, kan? Oh?" gumam Tae Hee dengan kedipan matanya. Sa Ra gugup mendapatkan kedipan matanya. 



"CEO....Ada masalah dengan produksi produk baru.Semua bahan yang dibutuhkan dipindahkan tanpa otorisasi." ucap salah satu pegawai menghadap

Tae Hee kaget, ia melirik pada Sa Ra binggung dan Sa Ra juga tak percaya produk peluncurannya di hentikan. 

Lalu ia mengajak Sa Ra ke gudang tempat penyimpanan Produk Winner Food dan sudah terjadi masalah darurat.  Sekarang ia akan mengatasi masalah ini dengan cerdas dan itu adalah kharisma alami dari seorang pria. Sa Ra terus mengikutinya dari belakang. 


Beberapa pegawai memindahkan barang yang ada digudang. Tae Hee menyapa semuanya dengan memperkenalkan diri sebagai Han Tae Hee, ia sudah mengulurkan tanganya tapi si pegawai menatap sinis tanpa mau menjabat tangannya. 

"Aku dengar kalian memindahkan barang tanpa otoriasi." ucap Tae Hee yang menurunkan tangannya. 

"Aku dengar CEO baru parasit sudah datangdan Sekarang dia muncul,  Kami akan menjual ..semua barang disini." jelas si pria dengan wajah sinis 

"Semua barang ini bisa menyelamatkan Winner Food. Bagaimana kalian bisa menjualnya,lalu ..seijin siapa kalian melakukan ini?" tanya Tae Hee

Pria itu memberitahu mereka akan menjual untuk mendapatkan pesangon, dan mereka sudah menyepakati semuanya dengan Lee Kang Joon karena sudah membicarakan dengan orang yang ada di kantor pusat. Tae Hee terlihat panik karena Kang Joon ikut campur mengagalkan rencananya, 

"Kalian tidak bisa, Aku akan menyelamatkan perusahaan ini." teriak Tae Hee. 

"Abaikan dia.... Keluaran barangnya..."perintah si pria pada teman-temannya yang lain. 

Tae Hee mencoba menahan supaya pria itu tak mengambil produk yang akan mereka keluarkan. Sa Ra merasa akan ada masalah besar dan mengajaknya untuk pergi. Tae Hee meminta Sa Ra untuk tidak perlu mengkhwatirkannya karena ia akan mengatasinya secara profesional. 

"Sebentar.....Kenapa kau membicarakannya dengan kantor pusat bukannya CEO Winner Food?" tanya Tae Hee yang memegan baju si pria, dengan angkuhnya si pria melepaskan tangan Tea Hee.

"Jangan lakukan ini dan Bicarakan denganku." bujuk Tae Hee pada pria supaya tak membawa barang-barang di gudang.

Mobil pengangkut barang datang, Tae Hee dan Sa Ra tak melihat dan mobil itu menabrak kardus tumpukan di depannya. Sampai akhirnya semua tepung jatuh, Tae Hee berusaha menyelamatkan Sa Ra semua barang jatuh berserakan dan pegawai yang tadinya ingin membawa barang kabur karena ketakutan. 


"Orang-orang itu harusnya...dilaporkan pada polisi.Jangan dibiarkan begitu saja." umpat Ketua Choi kesal melihat baju Tae Hee yang penuh dengan tepung. 

Tae Hee dengan wajah lesu membela kalau kejadian tadi tidak disengaja lalu meminta Ketua Choi mengatur pertemuan dengan ketua buruh, ketua Choi mengerti lalu pergi. 

Dengan wajah cemberut Tae Hee mengakui pada akhirnya ia sendiri yang menghancurkannya, Sa Ra terliha kebinggungan. 

"Tadinya aku mau mendapatkan poin sebagai pria pekerja yang kharismatik. Tapi...gayaku malah hancur berantakan." ucap Tae Hee melihat bajunya yang penuh dengan tepung. 

Sa Ra tertawa mendengarnya, ia mengerti kalau Tae Hee seharian bertingkah aneh hanya untuk mendapatkan poin. Tae Hee menyangkal kalau yang ia lakukan bukan aneh tapi ia hanya ingin menunjukan kehandalannya. 


"Bukannya aku sasaran yang hebat?" ungkap Tae Hee, Sa Ra merasa kalau sikap Tae Hee itu berlebihna. 

"Tapi...jika aku menjawab yes.apa itu hal yang baik....bagimu?" tanya Sa Ra yang terlihat berbicara serius. 

Tae  Hee terlihat tak mengerti, lalu Sa Ra membahas tentang yang terjadi hari ini adalah ulah Kang Joon, jadi apabila mereka menikah maka Tae Hee akan menjadi targetnya. Dia mengakui kalau dirinya berbohong tentang masa lalu sebagai wanita yang sudah menikah. 

"Aku harus berhati-hati dan cemas selama sisa umurku.Apa.....tak masalah ...bagimu?" tanya Sa Ra yang terlihat khawatir. 

Menurut Sa Ra kalau ia sendiri akan baik-baik saja, tapi entah untuk Tae Hee karena ia tak begitu yakin. Tae Hee tersenyum ia tak menyangka alasan itu jadinya Sa Ra belum bisa menjawabanya. 

"Kukira kau memperdebatkan karena aku biasa-biasa saja.Jadi, kau khawatir akan berefek buruk padaku? tanya Tae Hee 

Sa Ra mengangguk lalu Tae Hee memberikan kecupan di keninya, ia mengatakan itu sudah cukup dan ia tetap memutuskan untuk bertemu besok jam 7 sepertiyang di rencanakan dan ia menunggu jawabannya dengan kata-kata "Yes". Wajah Sa Ra terlihat masih binggang dan khawatir. 


Tae Hee kembali masuk ke dalam gedung Winner, melihat Min Hyuk dan Kang Joon yang akan keluar, ia berteriak memanggil Min Hyuk. Keduanya saling menatap tajam tanpa berkedip, Tae Hee mengumpat Min Hyuk yang sudah menghancurkan gayanya. 

"Direktur Perencanaan Strategis, Han Min Hyuk....bekerja sama dengan CEO HBS Lee Kang Joon.Dan kau...membuktikan 1 hal.Kau tak bisa mengatasi rendah diri sehubungan dengan kelahiranmu.Segitu takutnya kau padaku?" ejek Tae Hee 

Min Hyuk melotot, Tae Hee mengejek supaya Min Hyuk bersikap santai saja. Dengan wajah senyuman ia memberitahu kalau ia masih tersenyum padahal ia sedang berantakan. 

"Seorang pria...menjadi bahagia saat orang yang dicintainya berada didekatnya." tegas Tae Hee dengan senyum sumringah. 

Dengan gaya santainya ia pergi, Min Hyuk makin melotot lalu melirik Tae Hee dengan tatapan sinis. Kang Joon juga sinis karena Sa Ra  sekarang lebih mencintai Tae Hee dibanding dirinya. 



Min Hyuk masuk ke dalam ruangannya dengan kepala tertunduk dan menahan amarahnya, ia teringat saat di ballroom Tae Hee mengatakan ia tak takut dengan kehilangan apapun dan berdansa dengan Sa Ra. Kang Joon berdiri tak jauh dari Min Hyuk. 

"Winner Food Han Tae Hee...aku harus tahu kontraknya dengan Sara lalu atur pertemuan dengan Sara sebagai Pertemuan resmi dengan Direktur Perencanaan Strategis." perintah Min Hyuk yang merasa Sa Ra mau bertemu dengan Tae Hee karena seorang CEO. 


Kang Joon melihat tentang informasih Sa Ra bernama Kim Duk Soon. 

"Kim Duk Soon itu yatim piatu. berasal dari Chunsan dan tak ada kartu keluarga yang didaftar." ucap anak buahnya. 

Lalu Kang Joon menanyakan Sa Ra yang mengurus neneknya yang terkena demensia. Anak buahnya memberitahu kalau tak ada nenek Sa Ra yang terkena Demensia. 

Chae Yoon yang baru keluar dari syuting melihat anak buah Kang Joon yang keluar dari gedung, senyum liciknya terlihat saat melihat ponselnya ia tersenyum karena Kang Joo yang menelpnya.


Chae Yoon sudah ada di ruangan Kang Joon dengan melipat tangannya, ia berpura-pura merasa tak perlu berbohong tentang neneknya. 

"Ada 2 alasan.Satu, kebohongan tak berarti.Atau memang benar dia punya nenek yang demensia." ucap Chae Yoon dengan lirik tajam. 

Kang Joon masih terdiam memikirkan alasan Sa Ra berbohong padanya, Chae Yoon dengan sengaja membuat Kang Joon makin penasaran kalau Sa Ra itu Geum Ran yang sudah operasi plastik. Tapi ia berpura-pura tak percaya kalau terjadi. 

Sa Ra sedang menyiapkan bahan-bahan untuk syuting acara Birth of Chef sambil menyanyi trot. Kang Joon mendengar nyanyian itu seperti tidak asing dalam telinganya. 


Flash back

Ibu Kang Joon bersama Min Young dan Jin Young sedang main Go-Stop. Geum Ran sedang memasak kaldu daging sambil bernyanyi, Kang Joon yang keluar dari dapur mendengar teriakan ibunya. 

"Jangan ganggu aku dengan lagumu!" teriak ibunya. 

Jin Young tak suka ibunya yang ribut hanya dengan lagu saja. Tiba-tiba ayah Kang Joon berteriak karena semua berisik dan menyuruh mereka untuk berhenti bermain Go-stop. Ibu dan semua saudaranya terdiam, lalu Kang Joon hanya tersenyum karena keluarnya takut dengan ayahnya. 

*** 

Kang Joon dengan mata melotot melihat Sa Ra dari belakang yang terus menyanyikan lagu yang sama dengan yang di nyanyikan oleh Geum Ran. 

Sa Ra tersadar, ia merasakan ada orang yang mendekatinya, ketika menengok ia melotot kaget dan ketakutan melihat Kang Joon yang sudah mendekat. 

"Lagu itu...Lagu itu..." ucap Kang Joon terbata-bata lalu dalam hatinya ia berkata kalau itu lagu yang bisa dinyanyiak Geum Ran. 


Wajah Sa Ra semakin ketakutan karena Kang Joon bisa mengetahui identitas yang sebenarnya dari lagi yang di nyanyikan. 

"Apa Kau punya nenek yang demensia?" tanya Kang Joon, Sa Ra terlihat binggung dan terdiam, matanya mulai memerah dan berkaca-kaca 

"Kim Duk Soon tak punya nenek.Alergi kacang...nenek yang demensia...lagu itu..dan beberapa tahun...dibodohi oleh pria?" ucap Kang Joon 

Ia mulai berjalan mendekati Sa Ra dan Sa Ra berjalan mundur dengan penuh ketakutan. Kang Joon terus berjalan mendekat tapi Sa Ra menjauh dengan berjalan mundur, Sa Ra yang ketakutan dan Kang Joon terlihat penuh kebencian. 

Sa Ra terlihat pasrah ketika ia terpojok di belakangnya dinding. Kang Joon memegang rambut Sa Ra dan sedikit menjambaknya lalu memanggilnya "Sa Geum Ran". 

Terdengar terikan PD yang ingin memberikan lembaran pertunjukan dan 30 menit lagi akan syuting. Sa Ra masih terpojok di tembok dengan cengkraman tangan Kang Joon dalam rambutnya. 

Dengan kekuatannya ia mendorong Kang Joon dan berlari pergi menemui PD, meminta izin di pergi ke kamar mandi dulu untuk mencuci tangan. 

Kang Joon menatap sinis Sa Ra ang pergi,  ditangan Kang Joon terlihat helaian rambut Sa Ra. 

"Aku akan tahu jika memeriksakan ini.Apa kau benar Sa Geum Ran atau Sara." gumam Kang Joon memegang erat rambut Sa Ra seperti tak mau kehilangannya. 


Sa Ra yang ketakutan masuk ke kamar mandi dengan wajah panik dan juga nafas terengah-engah. Ia memegang dadanya yang terasa sesak, Chae Yoon datang lalu Sa Ra berusaha untuk terlihat tak terjadi sesuatu sambil mencuci tangannya. 

"Ada 8 permintaan untuk wawancara majalah. Dan lamaran dari Tae Hee oppa. Kau ini Cinderella. Selamat" sindir Chae Yoon 

Setelah menyindirnya lalu pergi dengan wajah sinis, Sa Ra terdiam dan masih terlihat ketakutan.


Kang Joon masuk ke dalam ruangannya, Sektarisnya datang karena ada surat yang membutuhkan persetujuannya. Kang Joon menolak dan ia akan mengerjakan nanti karena ia harus berpikir dan menyuruhnya keluar. Dia masih tak percaya Sa Ra itu Sa Geum Ran. 

"Lakukan analisis DNA dengan sampel rambut yang kupunya.Yang satu dari mantan istriku dan yang satunya dari Sara." perintah Kang Joon yang menelp anak buahnya.


Chae Yoon pulang kerumah lalu memberikan hormat pada ayah mertuanya yang sedang duduk, Ayah Kang Joon memanggilnya karena Chae Yoon tak mau menjawab tentang bangunan kanvas padahal ia sudah beberapa kali untuk memerintahkan uang mengembalikannya. 

"Aku akan mempertimbangkan solusi bijaksana untuk bangunan itu." jawab Chae Yoon sinis 

Ayahnya langsung berdiri dari kursi dan mengumpat Chae Yoon itu sedang bercanda padanya. Ibu dan dua saudara Kang Joon mengintip dari dapur. 

"Ibu tak punya niat mengembalikan bangunan itu pada Sa Geum Ran.Kenapa hanya ayah yang menginginkan itu, Apa yang akan berubah dengan kau baik pada Sa Geum Ran sekarang?" ucap Chae Yoon dengki 

"Apa??? keluar kalian semua" teriak Ayah Kang Joon 

Ibu Kang Joon dan dua saudara keluar dari dapur. Ayah Kang Joon tak suka dengan sikap Chae Yoon seperti mengajari ayah mertuanya. 

"Kapan kubilang aku tak mau mengembalikan bangunan itu? Kau yang tak mau mengembalikannya." teriak ibunya, 

Chae Yoon memperlihatkan wajah dengki karena ibu mertuanya tak mau megaku. Ibu Kang Joon semakin kesal karena  ia tak menyangka Chae Yoon yang ia kira pendiam ternyata seorang penyihir. 

"Kau mengenyahkan Geum Ran dan mengambil kamarnya.Jadi, jangan serakah juga dengan bangunan itu.kau seharusnya minta maaf pada Geum Ran." teriak ayah Kang Joon 

"Ahh, benarkah? Jika aku mengembalikan menantu yang begitu kalian rindukan,. apa kalian akan menerimanya?" ucap Chae Yoon menyindir. 

Ibu Kang Joon berteriak kepalanya sakit karena Chae Yoon berani melawan pada mertuanya, Jin Young merasa sikap Chae Yoon sudah keterlaluan. Chae Yoon menegaskan ia tak salah. 

"Seluruh keluarga selalu membicarakan Geum Ran.... terus Geum Ran.Karena kalian begitu merindukannya, aku akan penuhi permintaan kalian sebentar lagi." tegas Chae Yoon sinis lalu pergi masuk ke dalam kamar. 

Semua kaget mendengar ucapan Chae Yoon yang sangat lancang, Ayah Kang Joon melepaskan sandal dan melemparnya tapi Chae Yoon sudah masuk ke dalam kamar. 


Dalam kegelapan, Kang Joon masuk ke dalam kamar Sa Ra dan berjalan perlahan melihat Sa Ra yang tertidur.  Ia menaik ke atas tempat tidur dan berada tepat di depan wajah Sa Ra.

"Sayang.Sa Geum Ran....ucap Kang Joon 

Sa Ra membuka matanya dan kaget melihat Kang Joon sudah ada di depan wajahnya. 

"Beraninya kau mempermainkanku!!!!...Kau membodohiku selama ini!!! Apa itu .Menyenangkan??? Sekarang giliranku." kata Kang Joon . 

Dengan tangan kirinya, Kang Joon mulai mencekik senyum pembunuhnya terlihat, Sa Ra berteriak sangat keras. Tae Hee yang sedang tertidur di kamar mendengar teriakan Sa Ra langsung terbangun.


Tae Hee menyalakan lampu kamar Sa Ra lalu melihat Sa Ra yang sudah terduduk dengan nafas terengah-engah. Ia berlari menanyakan apa yang terjadi. 

"Lee Kang Joon disini." ucap Sa Ra ketakutan memegang dadanya. 

Tae Hee langsung memeluk Sa Ra untuk menenangkannya kalau itu hanya mimpi dan tak mungkin Kang Joon datang selama dia ada di rumah. Sa Ra masih terlihat ketakutan, Tae Hee terus memelukanya dari wajahnya terlihat khawatir. 


Esok paginya 

"Apa Keluar negeri?" ucap Sa Ra kaget. 

"Jika tidak apa denganmu,....mari menikah di luar negeri."ajak Tae Hee 

Sa Ra terlihat khawatir menanyakan dengan perusahaan dan Winner Grup dan juga pekerjaannya karena ia tahu Tae Hee harus mendapatkan tempatnya. Tae Hee merasa semua itu tak penting  dan sekarang ia sudah tahu dengan perasaan Sa Ra. 

"Bagaimana kau bisa menjawab lamaranku jika Lee Kang Joon di dekat sini? Mari kita menikah di luar negeri dan kembali saat kau sudah lupa." ucap  Kang Joon dengan penuh keyakinan. 



Kyung Joo sedang melihat baju yang bagus-bagus diatas meja ia berteriak histeris karena semua baju itu hadiah untuk Sa Ra, ibu Geum Ran tersenyum karena semua baju itu akan dipakain untuk berkencan dengan Tae Hee. 

"Aku belikan yang cantik menurut mataku dan bertanya-tanya apa dia menyukainya." ungkap Ibu Geum Ran bahagia.

"Sara pasti terlihat cantik dengan apapun." komentar Kyung Joo yang juga senang. Ibu Geum Ran tersenyum karena ia sudah mengetahui geum Ran adalah Sa Ra.


Sa Ra berjalan sendirian di depan deretan tokok, ia mengingat ucapan Tae Hee "Besok kita tetap bertemu
jam 7 malam seperti yang direncanakan. Dan juga..berikan jawabanmu."

Langkahnya terhenti didepan toko yang memajam gaun penting, sambil melihat baju pengantin ia bertanya-tanya apakah mungki sekali lagi ia menjadi seorang istri. Dia seperti tak yakin bisa melakukannya. 

Sa Ra kembali berjalan dan bertemu dengan seorang penjual aksesoris, ia melihat ada gelang dengan manik-manik biru dan langsung megambilnya. 

"Gelang itu ala Indian.Artinya hubungan seumur hidup.Hingga gelangnya putus sendiri, kalian takkan terpisahkan." jelas bibi penjual. 

Terdengar bunyi ponsel ditasnya, Sa Ra mengangkat dan ternyata itu telp dari ibunya. 



Sa Ra menemui ibunya di sebuah restoran, ibunya mengakui ia ingin mentraktir makan karena ini adalah hari ke 200 setelah pemakanan putrinya,  Sa Ra tersenyum dan mengucapka terimakasih lalu mencicip makannyan. 

"Aku merasa senang,Melihatmu begitu bahagia...Han Tae Hee...ada ketulusan dimatanya." komentar ibu Geum Ran yang membuat Sa Ra terdiam. 

Ibu Geum Ran menanyaka apakah keduanya serius menjalani hubungan, Sa Ra menceritakan kalau beberapa hari lalu Tae Hee meminta untuk menikah dengannya tapi ia belum menjawabnya sampai sekarang. 

"Aku tak pernah bilang pada putriku, aku mencintainya.Karena Aku generasi tua tak bisa melakukannya. Saat kupikir besok tidak ada,...aku baru tahu, kau harus memanfaatkan hari setelah kehilangan putriku." cerita ibu Geum Ran yang membuat Sa Ra berkaca-kaca medengarnya. 

"Seharusnya aku bilang pada putriku, aku mencintainya. Padamu juga,.aku ingin bilang jangan kehilangan cintamu." pesan ibunya

Sa Ra semakin berkaca-kaca lalu tersenyum, ibunya juga memberikan senyuman pada anaknya. 


Dalam mobil dengan salju yang turun dari luar, Sa Ra menatap gelang yang ia beli dan pesan dari gelang itu kalau gelang itu tidak putus dengan sendirinya maka hubungan mereka tak akan terpisahkan. 

Sa Ra menelp Tae Hee dari dalam mobilnya, Tae Hee terlihat gugup sedang ada di kantor langsung menanyakan apa jawaban Sa Ra. 

"Jawabanku......yes." ucap Sa Ra dengan keyakinan 

Tae Hee terlihat bernafas lega karena jawaban itu yang ia harapkan, ia sudah yakin kalau Sa Ra akan menjawab itu. Sa Ra tak percaya Tae Hee sudah menebaknya, Tae Hee menegaskan ia sudah tahu segalanya dan ia  adalah orang yang jenius. 

Ia mengucapakn sampai nanti bertemu di restoran dan meminta Sa Ra jangan sampai telat. Sa Ra tersenyum mendengar suara Tae Hee yang penuh semangat. 


Kang Joon membaca laporan genetika yang dibawa oleh anak buahnya. 

"ini hasil analisis DNA Sa Geum Ran dan Sara." ucap anak buahnya. 

"Setelah membandingkan 2 sampel DNA,...Sa Geum Ran dan Sara...adalah orang yang sama." Kang Joon membaca hasil dari tes yang ia lakukan lalu matanya melotot tajam, 

Kang Joon pergi ke ruang make up menanyakan keberadaan Sa Ra, PD kembali bertanya ada urusan apa Kang Joon mencarinya, Mata Kang Joon melihat sekeliling ruangan mencari Sa Ra. 


Sa Ra sudah ada direstoran bersama Tae Hee. Keduanya saling menatap lalu tersenyum, Tae Hee mengambil kotak cincinnya dan memasangkan cincin pada jari manis Sa Ra di tangan kirinya.  Sa Ra menatap Cincin di jarinya dan tersenyum begitu juga Tae Hee yang tersenyum. 

Sekarang giliran Sa Ra melakukan hal yang sama dengan Tae Hee, menyematkan cincin di jari manis tangan kiri. Tae Hee menatap cincinya dengan penuh senyum bahagia. Sa Ra mengeluarkan gelang yang ia beli lalu memasangnya di tangan kiri, Tae Hee binggung kenapa Sa Ra memasangkannya gelang. 

"Jika kau memakai ini,...selamanya kita takkan terpisahkan." ucap Sa Ra 

Tae Hee tersenyum melihat gelang yang ia pakain, Sa Ra juga memberikan senyuman pada Tae Hee. 

Sementara Kang Joon datang ke restorant God, mencari-cari Sa Ra di lantai bawah tapi ia tak menemukannya, matanya melirik kelantai atas. 


Kang Joon menaiki tangga ke lantai atas tapi tak melihat Sa Ra ada disana, ia berjalan dan melihat sebuah jendela lalu mendekati jendela itu. Di dalam Tae Hee sedang memberikan kecupan di kening Sa Ra sebagai tanda mereka itu saling mencintai. 

"Sa Geum Ran.....Istriku...menikahi pria lain?" gumam Kang Joon melihat keduanya penuh amarah 

Bersambung ke Episode 15 

Komentar 

Akhirnya..... Kang Joon tahu Sa Ra itu adalah Geum Ran dan ibu Geum Ran  juga tahu anaknya. Penasaran Si Kang Joon mau belas dendam apa sama Sa Ra apa ia tetap mau kembali sama Sa Ra karena sekarang udah cantik. 

Chae Yoon itu emang penyihir banget, menjelek-jelekin Sa Ra di depan Madam Park sama Ji Hoon. Sa Ra juga terlalu polos ga tahu kalau Min Hyuk itu saudara tiri dan musuk bebuyutan Tae Hee. 

Enam episode lagi, pingin Tae Hee dan Sa Ra cepet-cepet menikah dan tinggal bersama nenek dan ibu Geum Ran, yang jahat-jahat keluar aja deh mendingan. hihihihi.. 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar