PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 27 Desember 2019

Sinopsis Love With The Flaws Episode 19

PS : All images credit and content copyright : MBC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Mi Kyung tak mengerti apa maksudnya perasaan itu. Seo Yeon mengaku Saat mencium Kang Woo, tidak merasakan apa pun. Mi Kyung kaget mendengarnya, Seo Yeon pikir kalau ada yang salah dengannya. Sementara di rumah Kang Woo.
“Aku suka Nona Joo Seo Yeon. Aku datang untuk mengatakan itu.” Kata Min Hyuk
“Akhirnya aku mendengar sesuatu yang tidak perlu kudengar. Dan akhirnya kau mengatakan sesuatu yang tidak perlu kau katakan.” Sindir  Kang Woo dengan mata melotot.
“Kupikir perlu dikatakan, meskipun kau mungkin sudah tahu.” Kata Min Hyuk
“ Tapi sayang sekali. Seo Yeon sudah menyukaiku.” Kata Kang Woo yakin. Min Hyuk heran Kang Woo itu merasa percaya diri
Kang Woo yakin dengan hal itu, Min Hyuk akhirnya keluar rumah dengan membawa tas berisi minuman lagi. Kang Woo heran karena berpikir kalau itu untuknya. Mi n Hyuk membenarkan awalnya memang untuk Kang Woo.
“Tapi kalau dipikir-pikir, kenapa aku melakukannya untukmu?” ucap Mi Hyuk sinis lalu berjalan pergi. Kang Woo hanya bisa menghela nafas melihat tingkah saudaranya. 



Di cafe, Mi Kyung yang kaget memastikan kalau Seo Yeon itu pasti mencemaskan Kang Woo juga memikirkannya.  Ia bertanya Saat Kang Woo  bilang menyukai Seo Yeon apakah tidak  merasa berdebar-debar. Seo Yeon pikir seperti itu.
“Lalu kenapa kau tidak merasakan apa pun?” kata Mi Kyung heran lalu mendekati temanya seperti ingin menciumnya.
“Apa yang kau lakukan?” jerit Seo Yeon panik. Mi Kyung mengaku  ingin tahu apakah lebih mirip Won Seok, tapi belum menyadarinya.
“Tidak, bukan begitu.” Ucap Seo Yeon. Mi Kyung memastikanya. Seo Yeon yakin kalau tak seperti kakak keduanya. 

“Astaga, kalau begitu, hanya ada satu alasan. Itu artinya Kang Woo tidak punya keahlian.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon tak mengerti maksudnya.
“Maksudku dia payah dalam berciuman... Pria tanpa keahlian. Bukan begitu?” kata Mi Kyung yakin. Seo Yeon juga tak tahu karena merasa ia juga payah.
“Sudah kuduga. Kau dan Kang Woo sama-sama pemalu dalam cinta. Aku paham apa yang terjadi.” Kata MiKyung. Seo Yeon ingin tahu seharusnya bagaimana.
“Bagaimana aku menjelaskannya? Seolah kembang api meledak dari ujung jari kakimu, menjalar ke tubuhmu, lalu keluar dari kepalamu.” Cerita Mi Kyung mengebu-gebu lalu mengajak pergi. Seo Yeon bingung mau kemana mereka.
“Tidak ada gunanya menjelaskan ini kepadamu. Yang penting adalah prakteknya.” Kata Mi Kyung. 


Di bar
Won Seok kaget melihat Ho Dol yang datang dengan pria remaja yang selalu mengejarnya.  Ho Dol gugup bertanya kenaap temanya itu inginingin menemuiny di sini. Temanya pikir memangnya kenapa tak boleh. Ho Dol dengan gugpup mengatakan Ini bukan sekadar pub. Ini..
“Aku tahu... Aku pelanggan di sini.” Ucap Si pria. Ho Dol kaget kalau temanya itu juga sama.
“Tunggu, kamu tidak menyadarinya? Aku langsung tahu seperti apa dirimu.” Ucap Temanya mengoda ho Dol dengan memegang wajahnya.
Ho Dol terlihat gugup disentuh oleh pria. Dari kejauhan Won Seok menatap keduanya yang terlihat mesra. 


Di kamar, Joo Hee menerima telp kakaknya terlihat marah karena pasti tak tahu apa yang terjadi pada setelah membawa uang jaminan tapi sekrang membutuhkan uang.
“Apa yang dilakukan pacar Kakak yang menakjubkan itu? Jangan pernah menghubungiku lagi. Kita bukan saudari lagi!” ucap Joo Hee mengumpat marah.
Ia kesal dengan kakaknya tapi merasa kasihan karena pasti tidak punya uang untuk memperbaikinya. Joo Hee pun menatap tas milik Jang Min teringat dengan ada tumpukan uang yang banyak. Saat itu Jang Mi datang bertanya apa yang dilakukan Joo Hee. Joo Hee terlihat kaget.
“Tampaknya kamu melamun... Kau mau makan? Aku akan membuat bibimbap.” Ucap Jang Min
“Tidak, aku akan makan nanti.” kata Joo Hee lalu bergegas pergi. 

Joo Hee turun kebawah dan langsun mematikan lampu kamar mandi terdengar teriak dari dalam. Seo Joon keluar terlihat sangat marah karena Joo Hee mematikan lampu padahal tahu ia di dalam. Joo Hee meminta maaf mengaku sedang bingung.
“Bukankah kau sengaja?” kata Seo Joon marah. Joo Hee mengaku bukan seperti itu.
“Kau mengejutkanku.” Ucap Seo Joon kesal lalu melangkah pergi. Joo Hee memanggil Seo Joon.
“Aku akan memberi tahu Bu Joo, kalau kau bersikap aneh. Kurasa dia harus tahu...” ucap Joo Hee. Seo Joon mengaku kakaknya sudah tahu.
“Maka kau tidak akan keberatan jika aku bilang.” Kata Joo Hee. Seo Joon marah langsung mendekati Joo Hee.
“Kau pikir kau siapa? Apa Kau pikir kau telah menjadi bagian dari keluarga kami hanya karena tinggal di sini? Kau hanya bergantung kepada kami. Kau hanya orang asing.  Jadi, jangan mencampuri urusan keluarga kami. Diam dan pergilah dengan tenang secepat mungkin.” Ucap Seo Joon marah dan langsung pergi. Joo Hee pun hanya diam saja. 


Di Bar, Seo Yeon kaget apa yang ingin Mi Kyung sarankan untuknya. SM Kyung menjelaskan kalau Seo Yeon harus mencium orang lain untuk mencari tahu masalahnya ada pada temanya atau Kang Woo. Seo Yeon yakin temanya itu sudah gila.
“Ini masalah yang sangat penting di antara pasangan. Tidak peduli seberapa besar kalian saling menyukai, jika kamu tidak cocok seperti ini maka kalian hanya bisa bertahan beberapa bulan, atau bahkan beberapa hari.”kata Mi Kyung
“Apa Kau berharap aku memilih sembarang pria dan memintanya menciumku?” ucap Seo Yeon marah
“Ini tempat terbaik untuk berciuman tanpa perasaan.” Kata Mi Kyung. Saat itu Won Seok datang bertanya apa yang mereka lakukan.
“Seo Yeon harus melatih kemampuan berciuman...” ucap Mi Kyung langsung ditutup mulutnya oleh Seo Yeon.
“Kami tidak merencanakan apa pun... Kami datang untuk minuman gratis Beri kami minuman. Minuman. Alkohol.” Ucap Seo Yeon lalu memperingatkan temanya.
“Tutup mulutmu, ya?” ucap Seo Yeon lalu bergegas pergi ke toilet. Won Seok menatap bingung sementara Mi Kyung mencoba menutupinya. 


Di toilet, Seo Yeon pun menyakinkan kalau akan melakukanya dan mencoba. Akhirnya Kang Woo membuka pintu dan Seo Yeon masuk rumah dan langsung mengajak untuk melakukanya. Kang Woo melonggo bingunga. Seo Yeon mengataakn agar mereka segera melakukanya.
“Apa maksudmu? Melakukan apa? Ada apa? Ini Mendadak sekali.” kata Kang Woo bingung
“Mari kita lakukan lagi.” Kata Seo Yeon dan langsung mencium Kang Woo. Kang Woo kaget tiba-tiba Seo Yeon menciumnya.
“Kau minum sebanyak apa?” tanya Kang Woo. Seo Yeon kali ini yang bingung
“Jika kau akan pingsan, aku akan berhenti di sini.” Kata Kang Woo. Seo Yeon mengaku Tidak apa-apa dan tidak semabuk itu.
“Kau yang memulainya lebih dahulu, mengerti?” ucap Kang Woo lalu mulai mendekat dan menciumnya lebih dalam. Seo Yeon pun akhirnya menerima ciuman Kang Woo. Kang Woo menatap Seo Yeon penuh rasa cinta.
“Kurasa... Aku akan menikahi Mi Kyung.” Kata Seo Yeon dan membuat Kang Woo terkejut. 


Seo Yeon membaringkan kepalanya diatas meja. Mi Kyung pikir temanya gila sudah mengatakan hal itu pada Kang Woo, ia pun mengeluh sikap Seo Yeon bisa seperti ini. Seo Yeon frustasi memilih minum dari botol.
“Sejak kamu menghindari pria tampan, sel sarafmu tidak bereaksi saat berada di depan mereka... Berhentilah minum.” Kata Mi Kyung kesal
“Aku gila.”kata Seo Yeon. Mi Kyung membenarkan. Seo Yeon pikir dirinay bodoh. Mi Kyung mengeluh kalau Seo Yeon itu baru menyadari itu
“Aku tidak lebih berharga daripada kotoran di kuku jariku. Aku sangat tidak berharga.” Kata Seo Yeon. Mi Kyun pikir itu tepat.
 “Tapi aku sangat tangguh. Jadi, bahkan saat kiamat, aku akan bertahan dan menjalani kehidupan bodoh ini sekali lagi.” Ucap Seo Yeon, Mi Kyung rasa itu Mungkin begitu.
“Aku sama sekali tidak menguntungkan dunia ini. Aku sangat bodoh.” Kata Seo Yeon frustasi.
“Dia harus menjalani pengusiran setan. Kenapa semua pria di sekelilingnya sangat menyebalkan?” ucap Mi Kyung kesal. 


Sementara dirumah, Kang Woo menangis dan Hyun Soo bertanya apa yang dilakukan temanya itu.  Kang Woo mengaku hampir pingsan tapi kenapa Seo Yeon baik-baik saja. Hyun Soo mengeluh Kang Woo yang membicarakan dia lagi.
“Karena itu aku menasihatimu untuk mengencani beberapa wanita. Sudah jelas kamu tidak pernah mengencani siapa pun. Bagaimana bisa emosimu bergantung padanya? Kang Woo, hidup ini sangat singkat.” Kata Hyun Soo
“Sungguh sia-sia bergantung pada satu wanita. Jika menurutmu itu bukan takdir, akhiri saja.” Tegas Hyun Soo.
“Takdir? Aku yang menentukan takdirku sendiri! Aku! Seo Yeon! Titik!” kata Kang Woo
“Cinta sepihak gila apa ini? Kau membuatku takut. Satu kesalahan saja, maka kau akan dipenjara. Lalu Dia bilang apa padamu?” kata Hyun Soo.
“Dia ingin menikahi Mi Kyung.” Kata Kang Woo.  Hyun Soo terlihat santai lalu tersadar dan langsung berteriak kaget. 


Mi Kyung  sudah tertidur lelap dan terdengar suara bunyi bel rumahnya yang tak berhenti lalu terbangun dan mengancam siapa saja yang datang maka akan mati dengan membawa daun bawang. Hyun Soo langsung masuk sambil menahan Mi Kyung yang akan memukulnya.
“Hentikan! Ini aku! Tunggu sebentar!” ucap Hyun Soo saat Mi Kyung menyuruh keluar.
“Coba Lihat ini... Astaga, aku menyukainya. Kau memilih memakai tisu toilet, bukan tisu kotak, Kau sangat hemat.” Komentar Hyun Soo melihat meja yang berantakan.
“Lihat itu. Piringnya kamu pakai lagi. Kamu menghemat biaya air dan menyelamatkan lingkungan.” Komentar Hyun Soo.
“Kenapa kau di sini?” tanya Mi Kyung akhirnya memukul Hyun Soo daun bawangnya.
“Kau bilang tidak menerima apa pun dari pria tanpa alasan, bukan? Alasan? Aku bisa memberimu alasan” kata Hyun Soo
“Apa? Apa ini?”teriak Mi Kyung. Hyun Soo mengeluarkan cincin dan menegaskan kalau miliknya mulai sekarang dan akan memasangkan cincin.
Mi Kyung langsung mengepalkan jarinya dan matanya sudah seperti macam yang akan menerkam. Akhirnya di rumah, Hyun Soo dan Kang Woo menangis bersama. 


Kang Woo masuk ruangan kaget melihat sang nenek ada diruanganya. Wakepsek dan guru panik melihat Kang Woo dan langsung meminta maaf karena sama sekali tidak tahu bahwa Kang Woo adalah cucunya.
“Aku sungguh minta maaf karena membuat Anda tidak nyaman.” Ucap Wakepsek membungkuk meminta maaf
“Apa yang kalian lakukan? Berdiri. Apa yang terjadi?” kata Kang Woo bingung.
“Kamu... Apa Kau menyalahgunakan kuasamu?” ucap Nyonya Han marah. Kang Woo bingung, Wakepsek dan guru mengaku tidak seperti itu.
“Seharusnya aku lebih patuh, tapi aku lebih fokus pada prinsip dan keyakinanku. Ini sepenuhnya salahku.”kata Wakepsek. Kang Woo bingung meminta agar wakepsek segara bangun.
“Tolong ampuni aku sekali ini saja! Kami sungguh minta maaf! Tolong maafkan aku! Tolong pikirkan keluargaku! Maafkan aku” kata Wakepsek. Kang Woo bingung dan mengaku kalau tidak sama sekali. Nenek nya hanya bisa menatap tajam. 


Di ruangan
Nenek Han pikir ia yang salah karena memaksa Kang Woo  melakukan ini. Dari yang ia dengar, kalau Kang Woo membuat guru kontrak menjadi pelayan. Kang Woo gugup mengaku Bukan begitu... Nenek Han tahu Makin tinggi posisi Kang Woo maka makin banyak orang yang tertarik kepadanya.
“Kamu seharusnya berhati-hati. Nenek rasa ini bukan posisi yang tepat untukmu. Kamu bisa berhenti.” Ucap Nenek Han.
“ Apa maksud Nenek?” kata Kang Woo kaget. Nenek Han pikir tidak perlu menunggu selama setahun.
“Kau tidak akan bisa bertahan selama setahun penuh. Datanglah ke kantor pusat.” Kata Nenek Han. Kang Woo kaget mendengarnya.
“Nenek akan menyerahkan posisi ini kepada orang yang lebih cocok.” Kata Nenek Han. 


Kang Woo masuk UKS dengan wajah marah bertanya pada Min Hyuk ingin tahu apa yang terjadi. Min Hyuk mengingat kang Woo yang memintanya agar melakukan yang diinginkan. Kang Woo pun mengartikan kalau Mi Kyung memilih menjadi direktur utama. Min Hyuk membenarkan.
“Jadi, Apa kamu tidak punya maksud tersembunyi?” tanya Kang Woo. Min Hyuk membenarkan.
“Tapi bukankah itu juga berlaku untukmu? Kamu tahu betul aku akan bekerja lebih baik darimu. Lakukan yang kamu inginkan. Jangan terkungkung. Nenek tidak sekonservatif itu.” Kata Min Hyuk lalu keluar ruangan sambil menepuk bahu Kang Woo. 


Seo Yeon melamun diruanganya. Mi Kyung datang dengan wajah panik memberitahu kalau ada berita besar, bahwa Kang Woo ditelantarkan. Seo Yeon kaget mendengarnya. Mi Kyung memberitahu kalau Kang Woo tidak akan menjadi direktur utama lagi.
“Tapi apakah mungkin dia dikeluarkan dari sekolah keluarganya?” kata Mi Kyung heran 

Seo Yeon masuk ruangan Kang Woo dan tak melihat ada orang didalam. Ia pun mencoba menelp lalu terdengar suara yang tak jauh darinya, ternyata Kang Woo sedang berbaring di sofa dengah wajah tak karuan. Seo Yeon bertanya Apa yang terjadi?
“Aku memang sedikit menyalahgunakan kekuasaan.” Akui kang Woo. Seo Yeon tak terima dianggap "Sedikit"
“Tapi Lebih dari itu.” Ucap Seo Yeon. Kang Woo makin kesal mendengarnya.
“Sesulit itukah berbohong dan menghiburku?” kata Kang Woo kesal. Seo Yeon merasa bersalah jika berbohong.
“Apa dia berubah menjadi Min Hyuk?” keluh Kang Woo kesal laluu meminta Seo Yeon duduk disampingnya. 

“Mungkin ini yang terbaik. Mi Kyung memberitahuku. Jika bukan karenamu, Seo Joon akan terlibat masalah. Ini Pasti menyenangkan. Kamu tahu kakak-kakakku mirip model, bukan? Aku akan membuat mereka memakai bajumu sesering mungkin.” Ucap Seo Yeon
“Jika aku melihat orang yang memakai pakaianmu, maka aku akan memberi tahu mereka bahwa itu buatan temanku dan mereka harus merasa terhormat. Jadi, jangan terlalu sedih. Mengerti?” ucap Seo Yeon menyakinkan.

“Apa kita hanya berteman? Setiap kali memikirkanmu, jantungku berdebar kencang. Saat kamu di depanku, kurasa aku akan menggila.” Kaat Kang Woo menatap Seo Yeon. Seo Yeon ingin memberitahu tapi disela oleh Kang Woo
“Itulah yang kurasakan. Jadi, kumohon sukai aku. Sayangilah aku.” Ucap Kang Woo langsung meminta Seo Yeon mengelus rambutnya. 



Ibu Jang Mi memberikan sebuah note dan seorang pria mengatakan  "Jangan mencariku. Aku bertemu orang baik dan pergi bersamanya." Ibu Jang Mi meinta orang itu agar mekakukan apa pun untuk menemukannya dan akan membayarmu berapa pun yang diinginkan.
“Apa Kau berani kawin lari dengan pria?” kata Ibu Jang Mi marah. 

Seo Yeon berjalan pulang sambil mengingat yang dikatakan Kang Woo. “Setiap kali memikirkanmu, jantungku berdebar kencang. Saat kamu di depanku, kurasa aku akan menggila.” Lalu meliha Jang Mi menyebrang rumahnya dan akan masuk ke gedung.
Jang Mi kaget melihat Seo Yeon bisa melihatnya akan masuk tempat persembunyianya.  Jang Mi langsung berpura-pura mendekati Seo Yeon dan Seo Yeon heran bertanya kenapa. Jang Mi mengaku kalau ia hanya salah masuk saja.
“Seo Yeon, tentang Seo Joon... Kemarilah.” Ucap Jang Mi langsun menarik pergi. Di depan rumah Seo Yeon terlihat gedung dan dilantai atas dijadikan Jang Mi sebagai tempat persembuyianya. 

Di kampus
Si pria bertemu dengan Choi Ho Dol dan bertanya Kenapa menghindarinya. Ho Dol terlihat gugup  dan mengaku tidak tahu temanya itu...  Si pria pun ingin tahu alasanya, apakah Ho Dol kecewa. Ho Dol mengaku tidak seperti itu tapi Hanya saja agak mendadak.
“Aku menyukaimu.” Kata si pria mengungkapkan perasanya. Ho Dol kaget.
“Apa pendapatmu tentangku?” tanya Si pria. Ho Do binggung akan menjawabnya dengan terbata-bata.
“Apa ada orang lain?” tanya si pria. Ho Dol mengaku tak ada. Si pria pun langsung mengajak berkencan saja.  Ho Dol makin kaget.
“Bagaimana menurutmu?” ucap si pria yang berani. Ho Dol pikir itu agak... Si pria merasaTidak ada paksaan
“Kita tidak usah terburu-buru.” Ucap Si pria. Ho Dol pun tersenyum saat tangan Pria menyentuhnya. Saat itu juga terdengar suara tawa dari si pria.
“Apa Kau lihat itu? Itu akan populer di media sosial. Sungguh sebuah mahakarya.” Ucap si Pria ternyata sengaja memanggil temanya agar bisa merekam kejadian tadi dari belakang semak.
Ho Dol panik tiba-tiba sudah banyak kamera yang mengarah padanya. Semua mengejek Ho Dol itu malang bahkan hampir menangis. Si pria mengejek Ho Dol pun tampan jadi meminta agar tersenyu padanya. Semua meminta Ho Dol agar mulai bicara saja.
“Apa Kau sungguh berpikir aku akan menjadi sepertimu?” ejek si pria yang sebelumnya mengajak berkencan. Ho Dol tak percaya kalau ada yang mengerjainya. 


Won Seok terlihat gugup didepan kamar adiknya seperti menunggu seseorang. Seo Joon keluar dari kamar  melihat kakaknya dirumah bertanya apakah tidak bekerja hari ini . Won Seok bertanya apakah adiknya tidak ada les hari ini?
“Biasanya ada, tapi tidak hari ini.” Ucap Seo Joon. Won Seok ingin tahu alasanya.
“Pak Choi menelepon. Dia punya rencana lain dan tidak bisa datang hari ini.” Ucap Seo Joon
“Rencana? Rencana apa?” kata Won Seok heran. Seo Joon mengangkat bahunya karena tak tahu.
Won Seok berjalan dan teringat ucapan Ho Dol “Aku punya teman. Dia sangat keren dan baik.” Lalu si pria itu datang ke barnya dan berkata “Jangan menatapku seperti itu. Aku di sini sebagai pelanggan.”
Setelah itu Ho Dol dan pria itu terlihat seperti pasangan.  Wo Seok pikir keduanya memang menjalin hubungan seperti dirinya. 


Seo Yeon menahan Seo Joon baru keluar dari kamar mandi dan menayakan keadaanya. Seo Joon bingung apa maksud ucapan kakanya itu. Seo Yeon bertanya apakah adiknya tidak butuh obat. Seo Joon pikir tak perlu karena merasa baik-baik saja.
“Katakan yang sebenarnya.” Kata Seo Yeon mendesak. Seo Joon mengeluh tentang apa karena merasa baik-baik saja.
“Jika Kakak khawatir, naikkan uang sakuku. Uangku selalu kurang...” ucap Seo Joon dan Seo Yeon langsung mendorong adiknya masuk ke kamar mandi lalu mematikan lampunya.
“Kak Seo Yeon.... Apa yang Kakak lakukan? Ini tidak lucu... Jangan lakukan ini... Kak Seo Yeon... Kubilang jangan lakukan ini! Apa yang Kakak lakukan?” teriak Seo Joon.
Seo Yeon sengaja membiarkanya sampai akhirnya tak mendengar suara adiknya. Ia masuk dan melihat adiknya hanya bisa duduk menangis sambil seperti gejala cemasnya datang. Seo Yeon pun langsung memeluk sang adik dan meminta maaf. 


**
Seo Joon duduk kembali seperti disidang oleh kakaknya, tapi mengaku Aku baik-baik saja dan akan baik-baik saja jika tinggal di tempat yang terang. Seo Yeon tahu adiknya belum sembuh jadi meminta agar ke dokter. Won Jae langsung meminta maaf merasa itu salahnya.
“Ini salahku.” Kata Won Seok juga merasa bersalah.  Seo Yeon pikir bukan kalau salah kakaknya tapi salah dirinya.
“Sial! Aku tidak memberitahu kalian karena tahu kalian akan seperti ini!” ucap Seo Joon kalah bergegas keluar rumah.
“Hei.. Kamu mau ke mana?” tanya Seo Yeon. Seo Joon berteriak agar segera keluar
“Si bodoh itu... Suruh dia kembali ke dokter yang biasa dia temui. Dia lebih mendengarkanmu daripada kami. Dia bersikap seolah-olah kakak tidak ada. Dia menyebut dirinya pria dan tidak ingin Seo Yeon khawatir.” Ucap Won Jae. 

Di depan rumah, Joo Hee mengelap bibirnya yang masih dengan lipstik merah dan panik melihat Seo Joon keluar rumah. Seo Joon mengeluh kalau sudah memohon agar jangan memberitahunya. Joo Hee bingung. Seo  Joon yang marah langsun melangkah pergi. 

Seo Yeon beranjak dari tempat duduknya lalu teringat sesuatu, dan bertanya pada dua kakanya tentang Di hari kecelakaan Ibu dan Ayah Apa ia tidak di rumah. Won Seok menatap kakaknya seperti kebingungan, Won Jae pun juga kebingungan.
“Kurasa aku pergi untuk menemui seseorang.”ucap Seo Yeon. Won Jae bertanya Kenapa Seo Yeon bertanya
“Aku hanya ingin memastikan.” Kata Seo Yeon. Won Jae bertanya apakah adiknya mengingat sesuatu
“Tidak juga.” Ucap Seo Yeon. Won Jae pun meminta adiknya agar Tidak usah dipikirkan. 

Saat itu Jang Mi terlihat gugup di lantai atas,  melihat Joo Hee datang langsung bertanya  Apa Seo Joon sangat marah. Joo Hee pun memastikan kalau Jang Mi yang memberitahu Seo Yeon. Jang Mi gugup mengaku hanya mengira kalau Seo Yeon akan khawatir.
“Apa aku mengacau?” kata Jang Mi. Joo Hee mengaku tidak tapi  Tindakannya benar dan Itu hal yang tepat.

Seo Yeon duduk sendirian dikamar mengingat yang dikatakan Kang Woo "Kenapa dia tidak datang? Dia bilang ada yang mau disampaikan dan meminta alamatku." Kenapa dia tidak datang? Apa dia menganggapku lelucon?" Itu yang kupikirkan”
“Apa yang harus kukatakan? Jika kubilang akan bertemu dengannya di malam hari, itu pasti penting.” Kata Seo Yeon

Saat itu Joo Hee mengetuk pintu. Seo Yeon melihat Joo Hee datang terlambat lalu menyuruhnya masuk. Joo Hee pun memastikan kalau Seo Yeon sudah tahu kalau Joo Seo Jun dan menceritakan Sebenarnya, saat  Seo Yeon tidak di rumah, ada pemadaman listrik.
“Apa Dia bereaksi?” tanya Seo Yeon. Joo Hee menganguk. Seo Yeon langsung meminta maaf
“Aku ingin memberitahu Ibu...” kata Joo Hee, Seo Yeon pkir tak masalah karena pasti Seo Jun akan menghentikannya.
“Boleh aku tanya penyebabnya?” tanya Joo Hee. Seo Yeon menceritakan  Di hari kecelakaan orang tuanya.
“begitu ditelepon, kami bergegas ke rumah sakit. Kami melupakan Seo Jun Kecil yang tidur sendirian di kamar.” Cerita Seo Yeon. 


Flash Back 
Seo Joon yang masih keci menuruni tangga memanggil ibunya dengan rumah yang gelap, ia pun mencoba menyalakan lampu tapi tak sampai karena masih kecil. Akhirnya Seo Joon menangis ketakutan dan saat itu gejala cemasnya pun terjadi.
“Dia di sana sendirian sampai pagi. Pasti sangat menakutkan. Dia baru bangun tidur seperti biasa, tapi Ibu dan Ayah tidak ada selamanya.” Ucap Seo Yeon. Joo Hee menangis mendengarnya.
“Pasti kamu juga kesulitan. Tapi keadaan akan lebih baik seiring waktu. Mungkin ini proses yang lambat, tapi keadaan akan menjadi lebih baik.” Kata Seo Yeon memeluk Joo Hee yang terus menangis.
Bersambung ke "Episode 20"

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar