PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 16 Desember 2019

Sinopsis Crash Landing On You Episode 2 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Se Ri sudah ditidur ditempat yang nyaman merasakan matras lateks ini sungguh lembut dan nyaman. Ia terbangun dengan wajah bahagia karena ternyata ini kasurnya dan yakin kalau semua hanya mimpi lalu pergi ke kamar mandi dengan bathtub.
“Sudah kuduga itu tak nyata... Korea Utara? Astaga, itu cuma mimpi buruk.” Ucap Se Ri bahagia lalu tersadar dengan dua orang petinggi Kore Utara.
“Kenapa ada itu di sini? Seharusnya tak ada... Tidak... Ini bukan mimpi... Yang tadi itu mimpi... Ini tak mungkin mimpi... Jangan bangun.” Jerit Se Ri panik
“Tidak. Jangan bangun... Aku tak mau bangun.” Ucap Se Ri lalu terbangun dengan suara anak-anak yang menyanyi akhirnya membaringkan kepalanya diatas meja. 


Pagi hari di Korea Utara, terlihat seperti kota seperti biasanya hanya seperti Korea Selatan di jaman dulu. Semua anak berjalan kaki ke sekolah, terlihat tulisan “DENGAN JIWA DAN SEMANGAT GUNUNG BAEKDU” dan polisi wanita menjaga di pinggir jalan.
Dibagian depan gedung pemerintaha bertulisan PARTAI BURUH KOREA BERJAYA” Di stasiun kereta api, Jung Hyuk pun turun dari stasiun kereta dengan gagahnya. Seorang tentara memeriksa, Jung Hyuk meminta agar menunjukkan tanda pengenalnya. 

Jung Hyuk memberikan tanda pengenal “RI JUNG HYUK”  Si pria pun memastikan kalau ia dalah Kapten Ri Jung Hyuk dari Batalion Polisi Militer. Jung Hyuk membenarkan lalu memberitahu tentara lainya kalau  sudah datang.
“Kami dari Divisi Investigasi Badan Persidangan.” Ucap tentara lain. Jung Hyuk mengaku sedang menuju Badan Keamanan.
“Aku harus selidiki kasus.” Kata Jung Hyuk. Si tentara dengan sinis  memberitahu kalau Jung Hyuk yang akan diselidiki.
“Ikut dengan kami.” Kata si tentara. Jung Hyuk tak melawan langsung membiarkan dibawa oleh dua tentara. 

PUSAT KENDALI PERTAHANAN
Jung Hyuk dibawa ke sebuah ruangan dengan kursi yang penuh tali, Tuan Choi berkomentar kalau Jung Hyuk pasti tak pernah masuk ke ruangan ini, Jung Hyuk hanya diam saja. Tuan Choi pikir tak ada tempat duduk lain jadi menyuruh duduk saja.
“Mari kita mulai mengobrol.” Kata Tuan Choi setelah Jung Hyuk duduk dengan santai dan mempersilahkan.
“Kudengar kau permalukan warga yang bekerja keras demi uang luar negeri. Tepat di depan prajurit Korea Selatan.” Kata Tuan Choi menyindir.
“Mereka menyeberangi perbatasan untuk merampok makam. Bukankah itu tindak kriminal?” kata Jung Hyuk
“Jadi itu Menurutmu? Baiklah. Sekarang, di mana artefaknya?” tanya Tuan Choi
“Semua perampok makam tewas dalam kecelakaan. Kita tak mungkin tahu.” Kata Jung Hyuk 
“Jika Komandan Letnan Cho Chul Gang dari Badan Keamanan menyelidiki kasus ini, dia pasti sudah mengetahuinya. Tapi kau bersikeras mengirim mereka ke Pyongyang, dan mereka malah tewas dalam kecelakaan mencurigakan. Jadi, kami hanya bisa mencurigaimu.” Kata Tuan Choi.
“Jadi Wajar melarang pemberi izin menginvestigasi kasusnya.” Apa Kau pikir ini soal kewajaran?” kata Jung Hyuk. Tuan Choi tertawa mengejek

“Coba buat spekulasi. Apa Kau punya buktinya?” ucap Jung Hyuk. Semua yang ada di ruangan terlihat tegang.
“Apa Kau pikir bisa memukul paku hanya saat ada celah? Saat paku dipukul palu, barulah ada celah. Di sinilah kami memukul paku itu. Kami tak butuh bukti. Kami bisa mengada-ada kejahatan jika kami mau. Paham?” kata Tuan Choi
“Begitukah? Kau harus dihukum atas ucapanmu tadi.” ucap Jung Hyuk mengejek.
“Dasar bodoh!  Apa katamu? Katakan lagi. Beraninya bilang begitu?” kata Tuan Choi tak bisa menahan amarah mecengkram baju Jung Hyuk. 


Di ruang kontrol, Tuan Ko Myung Suk masuk ruangan ingin tahu Bajingan pembuat onar mana yang diseret kemari dan melihat Jung Hyuk langsung berlari masuk ruangan interogasi. Tuan Choi kaget melhat Tuan Ko dan langsung memberikan hormat.
Tuan Ko langsung menendang kaki Tuan Choi sambil mengumpat anak buahnya itu sudah gila dan sinting lalu memastikan keadaan Jung Hyuk. Jung Hyuk mengaku baik-baik saja. Tuan Choi melonggo bingung melihat sikap Tuan Ko.
“Tunggu apa lagi? Bawa dia ke kantorku.” Kata Tuan Ko, Tuan Choi bingung siapa sebenarnya Jung Hyuk itu.
“Habislah kau, dasar bodoh... Dia putra tunggal Direktur Biro Politik Umum.” Kata Tuan Ko. Tuan Choi langsung jatuh lemas mengetahuinya. 

Tuan Choi akhirnya menelp Cho Chul Gang di kantornya. Chul Gang mengangkatnya. Tuan Choi marah karena Chul Gang harus tahu seberapa buruk bisa hancurkan kariernya. Chul Gang ingin tahu ada apa. Tuan Choi ingin memastikan.
“Apa Kau tahu siapa ayahnya Kapten Ri Jung Hyuk?” kata Tuan Choi. Chul Gang menjawabBagian kerabat militernya kosong, jadi tak bisa memeriksa.
“Menurutmu kenapa bisa kosong? Karena dia dari keluarga berpengaruh!” kata  Tuan Choi. Chul Gang masih tak mengerti dan meminta agar menjelaskan.
“Bersiaplah. Jangan pingsan... Ri Jung Hyuk... Dia putra Direktur Biro Politik Umum.” Kata Tuan Choi. Chul Gang kaget mendengarnya 
 “Benar. Kau baru bisa paham kalau kuulangi sekali lagi, 'kan? Dia putra Direktur Biro Politik Umum. Dan direktur punya dua putra. Satu tewas karena kecelakaan. Jadi, dia putra tunggal direktur.” Ucap Tuan Choi

“Apa Kau yakin?” kata Chul Gang. Tuan Choi mengaku semoga dugaanya salah dan ingin tahu cara Chul Gang mengurus ini.
“Akan kuhubungi besok.” Kata Chul Gang. Tuan Choi pikir bahkan tak tahu apakah  masih ada di kantor besok sambil terus mengeluh. Chul Gang pun memilih untuk menutup telpnya.
Flash Back
Kakak Jung Hyuk menjadi tentara dengan pakaian lengkap memeluk adiknya dan Chul Gang seperti melihat Jung Hyuk yang masih kecil.
“Jadi, adik Mu Hyuk itu Ri Jung Hyuk?” kata Chul Gang dengan foto Mu Hyuk dan Jung Hyuk ada di dalam rumah. 

Di rumah
Se Ri sedang makan kentang rebus, Ju Meok penasaran ingin tahu apakah  Dae-gil hidup atau mati karena baru menonton The Slave Hunters sampai episode 14 dan penasaran Apa yang terjadi dengan Dae-gil, Se Ri memberitahu Dae-gil mati.
“Sungguh? Astaga, sulit kupercaya Dae-gil bisa mati dalam drama.” Kata Ju Meok sedih
“Jangan merasa kasihan pada tokoh drama yang tayang sepuluh tahun lalu.” Ucap Se Ri
“Apa Kau mengobrol dengannya?” sindir Tentara Pyo yang sibuk mengali. Ju Meok pun meminta maaf.
“Kwang Bum. Eun Dong...Lanjutkan setelah makan.” Kata Tentara Pyo pada anak buahnya. Keduanya pun berhenti berkerja. 

“Kenapa kalian menyekop?” tanya Se Ri heran. Tentara Pyo ingin tahu apa yang ada dipikir Se Ri.
“Kami mau mengubur wanita Selatan yang kasar ini di lubang.” Ucap tentara Pyo. Se Ri langsung menatap sinis.
“Sedang ada konstruksi untuk air bawah tanah. Kapten Ri meminta kami melindungimu. Butuh alasan mengeluarkanmu dari markas tanpa menarik perhatian.” Kata Tentara Pyo.
“Jadi Inikah perintah kapten kalian? Apa Kalian harus melindungiku?” kata Se Ri bahagia karena ada yang melindunginya.
“Jangan mimpi... Dia hanya ingin kami mengawasimu Kau, mata-mata Selatan, bisa melakukan tindak kriminal di negara kami.” Kata Tentara Pyo masih sinis.
“Siapa namamu?” tanya Se Ri. Tentara Pyo memberitahu nama panjangnya  Pyo Chi Su dan bertanya alasan Se Ri menanyakan namanya.
“Begitu. Saat negara kita bersatu, sebaiknya kau pindah. Aku akan terus mencarimu dan menguburmu dalam-dalam.” Kata Se Ri sinis.
“Wanita tak tahu terima kasih. Lalu Siapa namamu?” kata Tentara Pyo. Se Ri pikir dirinya bodoh karena tak ada gunanya memberitahu namanya.
“Omong-omong, kenapa kapten kalian tiba-tiba pergi ke Pyongyang?” kata Se Ri penasaran. 


Tuan Ko membahas soal kejadian hari ini, sungguh meminta maaf. Jung Hyuk pikir Tak perlu minta maaf tapi ia ingin cari tahu kendaraan yang menyebabkan kecelakaan. Tuan Ko pikir Jung Hyuk mau menyelidiki kecelakaan itu karena ada hubungannya dengan kecelakaan kakaknya.
“Kecelakaan mobil di persimpangan, Jeonseung-dong, tahun 2011. Kecelakaan terguling di Jalan Tol Nampo, tahun 2013. Tabrakan tiga mobil di Gua Pelangi, tahun 2014. Semuanya disebabkan truk Rusia, Kamaz.” Kata Jung Hyuk.
“Semua yang terlibat kecelakaan itu tewas. Walau menurut rumor, ada unit truk rahasia, Badan Keamanan tak menyelidiki lebih lanjut Aku sudah periksa rekaman dekat Gunung Suseok. Tiga truk Kamaz lewat sebelum kecelakaan.” Jelas Jung Hyuk
“Itu truk biasa.” Kata Tuan Ko. Jung Hyuk heran Tuan Ko bisa mempercayai itu dan hanya kebetulan
“Jung Hyuk, apa kau hanya melihat di satu sisi? Jika pemikiranmu sudah bulat, maka semuanya akan tampak mencurigakan. Kenapa kita punya mata di depan? Karena kita harus menatap ke depan. Lupakan masa lalumu Dan pikirkan masa depan.” Kata Tuan Ko. 



Ju Meok masih membahas tentang drama korea yangmembunuh Dae-gil. Tentara Pyo menyuruh mereka jangan bahas pria itu sambil mengelu kalau seharusnya mengubur dia hari ini dan akan menyesal seumur hidup... saat itu Chul Gang keluar dari kamp.
“Kau di Kompi Kelima. Kau dari mana?” tanya Chul Gang. Tentara Pyo menjawab memperbaiki pompa di rumah kapten.
“Begitu? Dia sedang di Pyongyang.” Kata Chul Gang memuji. Tentara Pyo pun mengucapkan terimakasih.
“Boleh kutanya Bapak mau ke mana?” kata Tentara Pyo. Chul Gang pikir  Akhir-akhir ini, ada banyak pelarian.
“Aku mau periksa rumah secara acak hari ini.” Kata Chul Gang. Tentara Pyo kaget kalau akan dilakukan malam ini.
Ju Meok langsung cegukan mendengarnya dan langsung menutup mulutnya.  Chul Gang bertanya-tanya kenapa dengan Ju Meok. Tentara Pyo menutupi kalau tak ada apa-apa lalu  pikir pasti melewatkannya dan Para buronan itu pasti sembunyi di markas militer.
“Menurutku, itu rencana yang bagus.” Kata Tentara Pyo. Chul Gang pun menyuruh mereka masuk dan dan bersiap untuk tidur.

Tentara Pyo pun menelp ponsel Jung Hyuk memberitahu kalau ada masalah karena Chul Gang dkk akan memeriksa acak rumah-rumah di permukiman militer.  Ia pun memberitahu wanita Selatan itu untuk tak angkat telepon, untuk jaga-jaga.
“Aku Tak mungkin bisa menghubunginya.” Kata Tentara Pyo panik. Jung Hyuk menatap Tuan Ko mengatakan meminta bantuannya. 

Jung Hyuk melewati “JALAN MUNSU” dengan kecepatan tinggi. Salah seorang Polisi melihat mobil dengan plan nomor seperti pejabat tinggi dan langsung menyuruh mereka memberikan jalan dan memberitahu semua petuga agar segera memberikan akses melewati semua daerah.
Polisi yang berjaga pun hanya menyalakan lampu hijau aga mobil Jung Hyuk bisa terus jalan tanpa henti. Di perbatasan, dua orang penjaga heran melihat mobil yang melaju dengan cepat dan baru sadar kalau platnya diawali nomor 729.
“Hanya pejabat tinggi yang punya nomor itu. Jika kau hentikan, hidupmu berhenti juga.” Ucap petugas bergegas membuka pintu. Mobil Jung Hyuk pun melaju dengan cepat. 

Nyonya Na memulai inspeksi rumah akan dimulai dan pergi ke rumah seorang wanita yang karena mendengar kalau wanita itu terlihat saat membeli penanak nasi Selatan yang bisa bicara di pasar. Si wanita mencoba menyangkalnya.
“Siapa yang menceritakan hal absurd itu kepadamu? Aku selalu diajarkan untuk selalu jujur di situasi bagaimanapun. Penanak nasi yang bisa bicara? Dan dari Korea Selatan? Aku bahkan tak sempat selesaikan tugas revolusi kita. Kenapa aku mau membeli barang seperti itu? Itu konspirasi.” Kata si wanita yakin
Tapi saat itu terdengar suara “Nasimu sudah siap. Aduk dengan merata.” Nyonya Na pun melihat selimut seperti menutup sesuatu lalu membukanya dan terlihat Rice cooker dari Korea selatan. Si wanita terlihat ketakutan dan tak bisa berkata-kata hanya berlutut.
“Aku pun penasaran siapa yang mencuri listrik kita yang berharga. Dan pencurinya ternyata di sini.” Ucap Nyonya Na menyindir.
“Aku khilaf saat mencicipi nasi yang pulen dari penanak nasi itu. Aku pasti sudah gila. Tolong, pura-puralah tak melihat sekali ini saja.” Kata si wanita
“Lalu penanak nasi ini akan kau apakan?” tanya Nyonya No. Si wanita pikir soal pencuri listrik itu, semoga Nyonya Na bisa menemukannya.
“Tapi Apa Nasinya sungguh sangat pulen?” tanya Nyonya Na penasaran. Si wanita pikir Nyonya Na harus mencobanya.
Nyonya Na pun langsung menutup penanak dengan selimut sebelum petugas lain datang dan mengatakan kalau tak ada apa-apa di sini lalu mengajak ke rumah sebelah.


Di rumah sebelahnya, Nyonya Na melihat seperti rumah kosong tapi menemukan seorang wanita yang bersembunyi didalam lemari dan memukul tempat tidur. Seorang pria pun keluar dari persembunyianya dan bertanya Apa yang sedang dilakukan di sini.
“Istrimu melakukan barter jarak jauh agar bisa dapat makanan untuk keluarganya... Apa yang kau...” kata Nyonya Na marah

“Kamerad Wol Suk.. Aku hanya kesepian.” Kata s pria. Nyonya Na tak habis pikir pria itu mengaku kesepian
“Kalau begitu, kubuat kau tak merasa kesepian... Apa kau mau sesi kritik diri yang menyenangkan di depan banyak orang? Kau bisa beri tahu alasanmu bertelanjang di depan wanita lain pada malam hari.” Kata si Nyonya Na. 


Nyonya Na keluar sambil mengumpat bajingan itu tak bisa anggap dia sebagai manusia lalu bertanya siapa berikutnya. Dua wanita tersenyum lalu menjawab kalau rumah Kapten Ri Jung Hyuk. Nyonya Na tersenyum bahagai mendengarnya.
Saat itu Chul Gang datang,  Nyonya Na langsung memberikan hormat mengatakan sedang menginspeksi rumah. Chul Gang ingin tahu saat ini rumah siapa. Nyonya Na menjawab Rumah Kapten Ri Jung Hyuk. Chul Gang pikir Jung Hyuk itu di Pyongyang.
“Tapi lampu di rumahnya menyala. Apa Dia sudah kembali?” kata Nyonya Na heran. Chul Gang langsung menatap curiga. 

Di rumah
Se Ri menyalakan semua lampu diruangan lalu melihat sebuah ruangan dan heran karena ada banyak buku di sini. Ia lalu melihat ada buku “ALBUM RUBINSTEIN dan Partitur piano.  Ia mengambil sebuah buku "Mozart."  Dan menjatuhkan sesuatu.
Ia melihat amplop berisi “FORMULIR PENDAFTARAN” dan buku tentang “KONSER BERLANGGANAN dengan wajah Jung Hyuk. Ia pikirpernah lihat wajahnya di suatu tempat.

Saat itu terdengar suara Nyonya Na mengedor pintu kalau datang untuk inspeksi rumah. Se R panik  kalau "inspeksi rumah" Nyonya Na memanggil Jung Hyuk dari depan pintu karena tak ada sahutan berpikir Jung Hyuk belum pulang.
“Buka pintunya.” Kata Chul Gang. Nyonya Na bingung berpikir kalau  Ini bukan rumah sembarang orang dan Rumah Kapten Ri.
“Cepat Lakukan.” Perintah Chul Gang. Anak buah Chul Gang pun siap untuk mendobrak pintu rumah Jung Hyuk. 

Mereka pun masuk rumah dengan lampu yang menyala. Chul Gang melihat foto Jung Hyuk dengan sang kakak diruang tengah. Nyonya Na pikir tampaknya ada orang di rumah tapi merasa kalau Jung Hyuk itu hanya lupa mematikan lampu sebelum pergi.
“Astaga, Kapten Ri... Kukira dia sempurna. .. Aku tak tahu dia akan ceroboh.” Kata Nyonya Na
Saat itu anak buah Chul Gang datang memperlihatkan sebuah gelas seperti baru saja dipakai minum. Nyonya Na bingung itu artinya ada orang di dalam dan berpikir kalau itu hantu. Chul Gang menatap ke tempat penyimpanan makanan bawah tanah dan langsung membukanya.
“Keluarlah.” Kata Chul Gang. Nyonya Na melonggo kaget melihat ada wanita yang bersembunyi. 

Se Ri akhirnya keluar dengan dua tanganya diangkat, Nyonya Na ingin tahu siapa wanita itu dan Kenapa sembunyi di gudang kimchi Kapten Ri. Se Ri hanya diam saja.  Chul Gang pikir Bahkan orang bisu bisa bicara saat mereka ke Badan Keamanan.
Saat itu terdenga suara mobil datang, semua penghuni melonggo melihat mobil yang datang dengan Nomornya 729 dan ingin tahu  Siapa yang menyetir. Jung Hyuk pun turun dari mobil. Semua makin tak pecaya melihatnya. Chul Gang langsung mengarahkan pistol pada Se Ri.
“Mau kau apakan tunanganku?” kata Jung Hyuk. Se Ri kaget begitu juga penduduk yang lainya.
“Mohon singkirkan senjata yang kau todongkan ke tunanganku.” Tegas Jung Hyuk. 


Epilog
 Seorang wanita bule melihat berkas ditanganya lalu memberitahu ini merupakan pelanggaran  peraturan institusi mereka jadi meminta maaf kalau mereka tak bisa berikan suntik mati. Se Ri heran kenapa tak boleh padahal mendengar bisa akhiri hidupnya di sini.
“Tentu, jasmaniku tak merasakan sakit sehingga menyulitkan hidupku. Tapi aku merasa sakit di jiwaku. Depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, insomnia... Apa yang kau Butuh lagi?” ucap Se Ri
“Kami selalu merekomendasikan melancong di Swiss ke pengunjung kami.” Ucap Si wanita memberikan brosur ke swiss.
“Jika melancong bisa memulihkan diriku, maka aku tak akan perlu jauh-jauh kemari.” Keluh Se Ri
“Tujuh puluh persen orang memilih pulang setelah melihat pemandangan indah. “ kata Si wanita. Se Ri mengaku tak punya rumah.”
“Aku tak tahu kenapa kau mau mati, tapi kau akan tetap menyukainya.” Kata si wanita. Se Ri merasa Ini tak akan mempan baginya. 


Di pengunangan alpen, terlihat salju yang masih terlihat. Se Ri akhirnya datang ke swiss, wajahnya sumringah dan terlihat sangat bahagia. Tatapanya mengara pada paralayang yang dengan ada diudara. Saat itu Jung Hyuk juga datang dan keduanya terpana melihat akrobatik para paralayang.
Bersambung ke episode 3

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar: