PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 29 Desember 2019

Sinopsis Crash Landing On You Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Se Ri panik didalam pasar karena gelap, lalu melihat ada sinar lilin dibagian depannya. Ia melihat sosok Jung Hyuk yang datang dengan lilin ditanganya. Jung Hyuk pun mendekat menurunkan tanganya. Se Ri tersenyum melihat Jung Hyuk yang datang menyelamatkanya.
“Kali ini, bukan cuma lilin, tapi yang wangi. Benar, 'kan?” ucap Jung Hyuk memberikan alasan. Se Ri membenarkan. 

Dan turun dari mobil mengetuk pintu tapi tak ada yang keluar rumah. Seung Jung melonggo dari depan jendela berkomentar kalau Dan itu sepert baru dicampakkan. Dan pun hanya mengupcakan Terima kasih sudah mengantar.
“Sampai jumpa.”kata Seung Jung. Dan pun pamit pergi tak memperdulikan Seung Jung.
“Jaga dirimu... Kita bertemu jika ditakdirkan.” Ucap Seung Jung. Dan terlihat tak begitu suka dengan sikap Seung Jung. 

Se Ri berjalan pulang dengan Jung Hyuk lalu bertanya Kenapa Jung Hyuk berdiri di sana pada saat itu dengan lilin, karena Jantungnya  sampai berdebar. Jung Hyuk hanya diam saja. Se Ri bertanya apakaha Jung Hyuk pernah melakukannya.
“Kau Pasti pernah... Itu sungguh hebat. Kau tahu, kami sebut itu kemampuan merayu.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk berhenti tiba-tiba menatap Se Ri. Se Ri bertanya ada apa.
Jung Hyuk teringat dengan yang dikatakan Ju Meok kalau arti dari dua jari telujuk dan jempol disatukan.  “Hati itu berarti cinta. Di Korea Selatan, artinya dia menyukaimu.”
“Aku ragu soal ini, tapi...” ucap Jung Hyuk ragu. Se Ri bertanya ada apa.
“Karena kau bilang jantungmu berdebar... Aku hanya ingin memastikan agar tak gugup, ada yang harus kukatakan.” Kata Jung Hyuk
“Kenapa rumit sekali? Apa? Bilang saja.”keluh Se Ri. Jung Hyuk mengaku sudah punya kekasih. Se Ri kaget mendengarnya.
“Dia tunanganku.” Kata Jung Hyuk. Se Ri seperti tiba-tiba seperti tak bisa mendengar dan ingin memastikan ucapan Jung Hyuk.
“Aku punya tunangan...” ucap Jung Hyuk. Se Ri meminta kata yang sebelum lagi. Jung Hyuk menyebutpunya wanita... Se Ri mengatakan Bukan, sebelum itu.
“Aku hanya ingin memastikan agar tak gugup...” kata Jung Hyuk. Se Ri pikir itu tepat sekali.
“Itu terdengar menyinggung.. Kau bilang Gugup? Siapa? Aku? Aku? Kenapa? Aku tak gugup sama sekali. Pasti ada salah paham di sini. Entah kau punya wanita atau tidak, aku tak peduli, kau paham? Aku juga punya pria.” Kata Se Ri merasa tak ingin dicampakan.
“Aku punya banyak pria di Seoul.” Tegas Se Ri. Jung Hyuk bertanya apakah Ada banyak. Se Ri membenarkan. 



“Pasti mereka menangis saat ini. Sebab itu aku harus segera kembali.” kata Se Ri
“Apa Maksudmu, kau kembali untuk mereka?” tanya Jung Hyuk. Se Ri mengaku Sebagian karena pria dan Lagi pula memang harus kembali.
“Aku juga tak ingin hidup di sini... Tunggu.. Bukan itu maksudku. Walau memintaku tinggal, aku tak mau. Jadi, ini sangat menyinggungku. Kau baru saja menjelaskan batasnya. Karena kau tak mau kulewati.” Ucap Se Ri kesal
“ Itu cukup jelas.” Kata Jung Hyuk menganguk setuju. Se Ri pkir ung Hyuk bisa tenang karena tak pandai melewati batas.
Aku tak pernah ditilang saat menyetir. Aku tak pernah begitu. Aku terus fokus, dan tak lihat ke samping.” Tegas Se Ri marah
“Bukankah kau harus sedikit lihat ke samping?” komentar Jung Hyuk. Se Ri pikir itu tak penting dan merasa Jung Hyuk itu tak paham lalu berjalan pergi. 

Di dalam mobil. CEO Chun pikir Seung Jung itu aktor karena pandai memakai logat mereka. Seung Jung dengan bangga memberitahu kalau seorang penipu bisa segalanya bahkan bisa bicara dengan logat Jeju. Saat itu mobil melewati  Se Ri dan Jung Hyuk dengan berlawanan arah.
“Bisa hentikan mobilnya?” ucap Jung Hyuk. Sopir bingung. Jung Hyuk langsung berteriak agar mengHentikan mobilnya.
Mobil berhenti dan Jung Hyuk turun dari mobil seperti ingin memastikan. CEO Chun bertanya ada apa. Jung Hyuk tak melihat sosok Se Ri mengaku kalau seperti melihat kenalannya. CEO Chun pikir Seung Jung itu tak kenal siapa pun di sini.
Seung Jung pikir benar tapi wajahnya terlihat masih penasaran. CEO Chun menyuruh agar segera naik saja.  Seung Jung pikir kalau Wanita itu mirip dengannya lalu naik ke dalam mobil. 

Di depan rumah Jung Hyuk, Dan menunggu. Nyonya Na dan Nyonya Yang mendekatinya bertanya Kenapa Nona kemari dan Nona mencari siapa. Dan dengan tatapan sinis mengaku mau menemui Ri Jung Hyuk. Nyonya Na kaget kalau akan bertemu Semalam ini.
“Bagaimana kau bisa kenal Jung Hyuk?” tanya Nyonya Na. Dan pikr kalau tak ada alasan harus jawab itu.
“Aku kepala desa ini. Biar kulihat identitasmu.” Kata Nyonya Na, Dan pun memberikannya. Nyonya Na melihat nama “SEO DAN” lalu memastikan fotonya sama.
“Jadi, Apa kau masih tak mau memberi tahu hubunganmu dengannya?” kata Nyonya Na mendesak
“Aku tunangannya.” Ucap Dan. Nyonya Yang melonggo kaget mendengarnya. Dan menegaskan kalau ia tunangan Jung Hyuk.
Nyonya Yang ingin menyela tapi langsung ditarik oleh Nyonya Na agar segera pergi. 



Sementara Se Ri mengejek kalau sulit mempercaya Jung Hyuk berselingkuh, padahal Tampangnya tak seperti itu. Jung Hyuk heran dianggap Berselingkuh, karena merasa itu tak benar. Se Ri pikir itu bena karena Jung Hyuk punya dua tunangan.
“Ini bisa jadi berita besar.” Kata Se Ri. Jung Hyuk menegaska kalau Se Ri bukan tunangannya.
“Kau bilang aku tunanganmu. Bukan aku yang bilang. Kau dahulu.” Kata Se Ri
“Kupikir kau akan pergi...” kata Jung Hyuk. Se Ri mengaku kalau itu tak bisa dan mengeluh Jung Hyuk itu terus bilang begitu
“Dan bagaimana kalau ini jadi masalah? Kita akan kena getahnya.” Kata Se Ri. Jung Hyuk yakin Takkan terjadi.
“Kau Tahu dari mana? Bagaimana kalau dia kemari? Apa Kau tak perhitungkan?”ucap Se Ri
“Dia sedang belajar di Rusia. Berarti, dia takkan kemari sementara. Apa Menurutmu, aku tak memperhitungkan itu? Aku tak bodoh.” Ucap Jung Hyuk lalu berjalan lebih dulu dengan nada penuh amarah. 


Saat itu Jung Hyuk melihat seseorang yang datang, Dan pun melihat kedatangan Jung Hyuk dengan senyuman bahagia. Sampai saat itu Se Ri datang melihat sosok wanita dan yakin kalau itu adalah pacar Jung Hyuk.  Dan terus menatap keduanya yang datang bersamaan.
“Masalah itu terjadi, 'kan? Jadi, kau bodoh, Pak Ri. Kau akan bagaimana sekarang?” bisik Se Ri.
“Lama tak bertemu.” Sapan Dan mendekati Jung Hyuk. Jung Hyuk pun bertanya kapan Dan pulang dari Rusia.
“Sudah beberapa hari... Maaf, aku tak mengabarimu. Kudengar pamanku meminjamkan mobil, jadi Aku mau mengambilnya.” Kata Dan
“Aku mau mengembalikannya akhir pekan ini.” Ucap Jung Hyuk. Dan mengerti. Jung Hyuk ingin memberitahu tentang Se Ri tapi disela oleh Dan.
“Ibuku ingin tahu kabarmu. Berkunjunglah ke Pyongyang. Mari kita makan malam bersama. Berikan aku kuncinya. Aku akan pergi.” kata Dan seolah tak peduli dengan Se Ri. 
 “Berbahaya menyetir sendiri semalam ini. Jalannya jelek, tak seperti di Pyongyang.” Ucap Jung Hyuk
“Lalu aku harus apa?” tanya Dan, Jung Hyuk memutuskan akan mengantar pulang.  Dan pun mengucapkan Terima kasih.
“Wanita ini menjalani misi bersamaku. Dia kolegaku.” Kata Jung Hyuk. Dan mengerti tapi seperti tak peduli dan menaruh curiga.
“Ya, seperti itulah. Apa yang terjadi saat misimu selesai? Apa Kalian akan masih saling bertemu?” tanya Dan
“Kami takkan bertemu lagi.” Kata Jung Hyuk. Se Ri membenarkan ucapan Jung Hyuk
“Hubungan kami semacam aliansi strategis. Begitu misi selesai, kami takkan bertemu lagi. Bahkan Takkan pernah lagi. Jadi, jangan salah paham. Dan aksenku agak aneh, ya? Aku dari Divisi 11. Ada latar belakang khusus dan menyedihkan. Aku hanya bisa bilang begitu.” Jelas Se Ri seperti tak ingin Dan salah paham
“Aku tak peduli.” Kata Dan sinis. Se Ri mengucap syukur karena Setidaknya tak ada salah paham.
“Kurasa aku harus pulang. Antarkan tunanganmu.” Ucap Se Ri lalu berjalan berlawan arah. Jung Hyuk tiba-tiba menarik tangan Se Ri dan mengantar sampai ke depan rumahnya.
“Rumahmu tetap di sini. Di luar gelap, kunci pintu, dan tetap di dalam. Aku akan kembali.” kata Jung Hyuk lalu mengajak Dan agar segera pergi.  Se Ri pun berdiri di dalam rumah terlihat hanya bisa diam saja.




Mobil mulai melaju meninggalkan rumah, tapi tatapan Jung Hyuk menengok ke arah rumahnya seperti ingin memastikan Se Ri, bahkan melihat dari kaca spion seperti ingin melihat apakah Se Ri akan keluar.  Diam-diam Dan melihatnya seperti menahan cemburunya.
“Apa Kau tahu sudah berapa kali kita bertemu? Ini kali ketujuh. Kita bertemu dengan orang tua sebanyak empat kali, dan di kali kelima, kita bertunangan. Itu tujuh tahun yang lalu.” Ucap Dan
“Apa Sudah selama itu?” kata Jung Hyuk. Dan memberitahu Setelah pertunangan, pernikahan dan Begitu urutannya.
“Tapi bukankah ada sesuatu yang hilang? Cintalah yang hilang. Kita harus mencintai juga. Kita akan segera menikah. Aku akan lakukan sesuai urutannya. Bekerjasamalah.”ucap Se Ri
“Akan kuusahakan.” Ucap Jung Hyuk santai. Se Ri teringat kalau menelp ibunya dan memberitahu mereka datang bersama. 



Tuan Ko sedang menonton TV, tiba-tiba kakaknya keluar kamar dengan gaun biru dan ingin tahu pendapat adiknya. Tuan Ko hanya bisa melonggo, Nyonya Ko keluar dengan gaun merah, Tuan Ko hanya bisa mengernyitkan dahi.
“Apa Terlalu mencolok?” kata Nyonya Ko. Adiknya membenarkan. Akhirnya Nyonya Ko datang lagi dengan gaun biru dengan bahu yang terlihat dengan jelas.
“Bukan Kakak yang mau menikah.” Keluh Tuan Ko. Nyonya Ko pikir adiknya harus lebih perhatian.
“Kakak mau bertemu menantu setelah bertahun-tahun.” Kata Nyonya Ko
“Pada dasarnya, dia belum jadi menantu Kakak. Bersikap sopan saja cukup.” Kata Tuan Ko. Nyonya Ko memikirkan baju yang sopan akhirnya keluar dengan baju hanbook.
Tuan Ko kaget seperti tak bisa dengan rambut tergerai dan menyuruh agar mengikat rambutnya karena Jung Hyuk bisa menganggap Kakaknya hantu, lalu pingsan. Nyonya Ko marah menyuruh Diam dan tunggu di luar. Tuan Ko heran kenapa harus diluar.
“Bagaimana kalau Jung Hyuk pergi setelah kembalikan mobilnya? Pastikan ajak dia ke rumah kita, ya?” perintah Nyonya Ko. 


Jung Hyuk turun dari mobil melihat Tuan Ko yang menunggu didepan apartement memberikan hormat.  Tuan Ko terlihat senang melihat Jung Hyuk  dan langsung menariknya Karena  sudah datang,  jadi setidaknya ucapkan salam pada keluarganya. Jung Hyuk tak bisa menolak
Saat menungu didepan lift, Dan menatap Jung Hyuk seperti ada rasa canggung. Akhirnya pintu lift terbuka, petugas seperti sedang istirahat langsung berdiri terlihat motto didalam lift [JADIKAN PYONGYANG KOTA IDEAL]
“Kamerad Operator... Kami akan ke lantai 13.” Ucap Tuan Ko pada Si wanita.
“Kau akan mengunjungi rumah pemilik mal. Apa Kau mau menginap? Aku harus buat laporan.” Tanya si wanita.
“Tidak, aku hanya mampir.” Kata Jung Hyuk. Dan terus menatap Jung Hyuk dengan tatapan dingin.
“Kalian sudah lama tak bertemu. Pasti senang bisa bertemu lagi. Tak heran Jung Hyuk mengantarmu jauh-jauh kemari. Dan, meskipun Jung Hyuk tampak dingin, tapi dia lebih tulus daripada pria lain. Dia berbeda.” Ucap Tuan Ko. Jung Hyuk dan Dan saling melirik
“Kalian tujuh tahun tak bertemu. Pria lain pasti sudah selingkuh dua hingga tiga kali. Bahkan ada bajingan yang mengajak wanita tinggal dengannya.” Kata Tuan Ko.
Jung Hyuk langsung mengeluh pada pamanya. Tuan Ko malah bertanya ada apa dengan keponakanya itu.  Dan meminta agar mereka diam saja. Tuan Ko menurut. 


Sampai di depan rumah, Jung Hyuk langsung disambut oleh Nyonya Ko yang mengangkat sedikit bajunya. Tuan Ko mengeluh memberitahuMyeong Eun, kalau  hanya pakai kaus kaki. Nyonya Ko pun menurunkan baju dan menyapa Jung Hyuk yang Lama tak bertemu.
“Maaf, aku datang terlambat.” Kata Jung Hyuk. Nyonya Ko pikir tak perlu seperti itu menurutnya ini belum terlambat.
“Tapi pernikahanmu... Ahh.. Masuk dan makanlah.” Kata Nyonya Ko menariknya.
“Tidak, terima kasih.” Ucap Jung Hyuk. Nyonya Ko menariknya masuk kalau sudah menyiapkanya mengaku mereka biasa makan malam saat ini.
“Tapi aku sudah makan malam.” Kata Tuan Ko. Nyonya Ko mengeluh pada sang adik yang belum pulang. Jung Hyuk pun mengikuti calon ibu mertuanya. 

Di depan meja makan sudan tersedia berbagai macam makanan dan mengaku biasa makan seperti ini. Jung Hyuk pun mengucapkan Terima kasih. Nyonya Ko menyuruh Jung Hyuk agar bisa bersantai saja dan makan dengan lahap.  Jung Hyuk pun mulai makan dan Nyonya Ko mulai bicara.
“Semua pencari jodoh tiba-tiba tahu kalau Dan kembali dari Rusia dan memohon untuk melihatnya sekali. Aku bilang dia sudah bertunangan, tapi mereka begitu bersikeras. Mereka menggangguku akhir-akhir ini. Aku sangat lelah.” Ungkap Nyonya Ko pada Jung Hyuk.
“Bersikeras? Siapa? Maksudku, aku tak pernah dengar soal ini.” Ucap Tuan Ko. Nyonya Ko kesal menyuruh adiknya membuka mulut dan memasukan potongan daging yang besar.
Jung Hyuk hanya bisa diam saja begitu juga Dan, mereka seperti pasangan kaku yang dipaksa untuk menikah. 

Di rumah, Seung Jung meminum wine sambil mengingat saat melihat Se Ri dan  berpikir Apa dia orang yang mirip karena Mereka mirip sekali.
Flash Back
Seung Jung dan Se Ri makan bersama. Se Ri hanya makan sedikit dan meletakan garpu dan pisaunya. Seung Jung bingung apakaha Se Ri sudah selesai makan. Se Ri pikir kakaknya bilang kalau nama julukannya Putri Pemilih.
“Kecuali makanannya sangat enak, maka aku tak makan lebih dari tiga suap.” Kata Se Ri
“Koki di sini juga andal, kuajak kau ke tempat yang lebih baik.” Ucap Seung Jung penuh semangat.
“Tak perlu. Takkan ada lain kali.” Kata Se Ri menolak. Seung Jung mengaku kalau Se Hyung tak menceritakan ini
“Aku tak tahu kau secantik ini. Andai saja ada lain kali.” Ucap Seung Jung seperti merayu.
“Kudengar aspek akademismu sempurna dan nalurimu tajam walau masih muda. Kudengar kau berinvestasi dengan cerdas. Kakak keduaku tampak jatuh cinta kepadamu.” Kata Se Ri. Seung Jung malu merasa Se Ri terlalu memujinya.
“Tapi Pak Gu, aku takkan terbuai. Aku bisa lihat segalanya. Kau hanya menyiapkan fondasinya saat ini, untuk tujuan lebih besar. Tampaknya kau mau menikahiku agar bisa memiliki semuanya.” Kata Se Ri. Seung Jung kaget mendengarnya.
“Kurasa itu takkan terjadi. Aku tumbuh di keluarga kompetitif, jadi, pengamatanku tajam. Ambillah uang jajan dari kakakku dan selesaikan. Bahkan anggur ini tak enak.” Kata Se Ri.
Seung Jung mengingat kenangan dengan Se Ri saat kencan buta menurutnya wanita itu  yang terpandai di keluarganya lalu bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Se Ri sekarang. 



Se Ri sedang sibuk membaca buku seolah tak peduli, tapi saat terdengar pintu gerbang berbunyi. Ia langsung berlari membuka pintu tapi tak ada Jung Hyuk yang datang hanya angin. Ia lalu mengeluh kalau sikapnya tadi seperti menantikan kepulangannya.
“Aku sungguh malu...Ini Lucu sekali... Sangat lucu sekali.”ucap Se Ri malu sendiri dan terdengar bunyi suara pintu gerbang diketuk. 

Se Ri membuka pintu kaget melihat para ibu-ibu datang dan bertanya kenapa mereka datang. Nyonya Yang mengaku sudah melihat semuanya tadi. Se Ri bingung apa maksudnya. Nyonya Na yakin kalau Se Ri pasti patah hati. Se Ri tak merasa seperti itu.
“Aku pernah lihat banyak monster, tapi aku tak tahu Jung Hyuk setega itu. Aku turut berduka.” Kata Nyonya Na
“Jangan lakukan ini di sini. Mari kita ke dalam. Kita butuh PK dan bir.” Kata Nyonya Ma. Semua setuju dan akan menerobos masuk rumah. 

“Tapi... Tunggu. Apa itu PK dan bir? Semacam ayam dan bir?” tanya Se Ri menahan Nyonya Hyun sebelum masuk.
“Ap Kau tak tahu apa itu PK dan bir? Ini ikan Pollack kering dan bir. Mereka sangat serasi. Apabila kau Begitu coba, kau akan memimpikannya.” Ucap Nyonya Hyun.
Akhirnya semua minum bir dan mengigit ikan Pollack. Se Ri meminta maaf sebelumnya ingin tahu alasan mereka lakukan ini di tengah malam. Nyonya Ma mengajak mereka minum saja. Se Ri bingung mereka minum tanpa berhenti dan saat Nyonya Ma berhenti baru mereka mengikutinya.
“Kita terus bergunjing kalau Sam Suk tak punya moral.” Ucap Nyonya Yang. Semua menganguk setuju.
“Tapi wanita yang kita temui hari ini sungguh tak bermoral. Sam Suk, kau tak ada apa-apanya dibandingkan dia.” Kata Nyonya Yang
“Saat kalian bilang dia tak bermoral, maksudnya dia seperti jalang?” ucap Se Ri.
“Jalang? Aku tak tahu apa artinya, tapi aku suka kata itu. Apa Itukah cara kalian memaki?” tanya Nyonya Kang
“Ya, sinonimnya adalah pelacur, berengsek, dan bajingan tengik.” Kata Se Ri. Semua langsung mengulang ucapan kata umpan yang baru didenagr.
“Ada banyak juga kata-kata makian di Selatan.”komentar ibu-ibu yang lain. Nyonya Yang pikir seperti itu. 
“Jalang itu bilang begini. "Aku tunangan Jung Hyuk." Dan yang membuatku kesal, Jung Hyuk kita memasukkan wanita itu ke mobil dan pergi begitu saja.” Kata Nyonya Yang Semua merasa sedih mendengarnya.
“Lalu, Sam Suk akau dicampakkan olehnya?” tanya Nyonya Hyun. Nyonya Na pikir ini bukan sekadar dicampakkan. Semua merasa tak percaya mendengarnya merasa kasihan pada Se Ri.
“Aku menghargai perhatian kalian, tapi kami akan mengurus urusan sendiri.” Kata Se Ri
“Tidak bisa begitu... Kalian pasti tahu, aku selalu mengira Jung Hyuk pria yang baik. Tapi, jika dia bertunangan dengan orang lain sementara sudah bertunangan, maka kau harus patahkan lehernya.” Ucap Nyonya Ma memotong leher ikan. Se Ri hanya bisa melonggo.
“Patahkan apanya?” tanya Se Ri panik. Nyonya Ma pikir Tidak hanya lehernya tapi akan memberi dia pelajaran. Semua langsung menyetujuinya.
“Kita harus lakukan sesuatu demi desa kita.” Kata Nyonya Ma. Semua langsung setuju.
“Akulah yang dicampakkan. Kalian semua, tenanglah.” Ucap Se Ri. Nyonya Man menegaskan  Itu Tidak bisa.
“Kami tak bisa tenang. Ini masalah besar.” Tegas Nyonya Ma. Semua juga merasa ini masalah  yang sangat besar.
Diam-Diam Tuan Jung terus mendengarnya. Mereka merasa harus hajar bajingan itu dan tak bisa berdiam diri. Se Ri mencoba meredakan agar mereka minum saja lebih dulu. Ia pikir Pantas saja penggemar musiman lebih menakutkan dari anti-fan. Nyonya Yang mendengarnya bertanya apa itu Penggemar musiman
“Lupakan. Mari kita santap PK dan bir... PK dan bir. Mari minum.” Ucap Se Ri, Semua pun setuju dan minum bir tanpa henti.

“Astaga, kita tak bisa menilai buku dari sampulnya. Akan kuberi tahu Kolonel Senior kalau Jung Hyuk harus mendapatkan kesulitan tambahan di kemiliteran.” Kata Nyonya Ma. Se Ri panik.
“Bagaimana bisa orang tak bermoral memimpin sebuah kompi?” kata Nyonya Ma. Semua menyetujuinya. Se Ri makin panik dan mencari akal.
“Sejujurnya, kedua orang tua Pak Ri dan wanita tadi, ingin mereka bersama. Ini semacam pernikahan yang diatur.”cerita Se Ri
“Lalu bagaimana denganmu, Sam Suk?” tanya Nyonya Yang. Se Ri memikirkan lagi dan bertanya apakah mereka tahu “Romeo dan Juliet” Semua tak mengetahuinya.
“Apa Mereka orang Amerika?” tanya Nyonya Na, Semua seperti benar-benar tak tahu tantang film luar.
“Kalau Gyeonu dan Jiknyeo ?” tanya Se Ri. Semua langsung menganguk kalau mengetahuinya
“Aku seperti Jiknyeo... Aku begitu mencintainya, tapi ada tembok realitas menghalangi.’jelas Se Ri
“Lalu maksudmu, pertentangan orang tua mereka menghalangi cintamu?” kata Nyonya Yang
“Kau menyimpulkannya dengan baik. Itulah situasi sebenarnya Dia anak yang baik. Dia tak mau melawan keinginan orang tua, dan aku bisa memahaminya. Jadi, kalian harus memahaminya juga.” Jelas Se Ri.
“Kau sungguh baik, melindungi pria yang pergi dengan wanita lain ke Pyongyang. Sam Suk, kau sungguh hebat.” Puji NyonyaMa.
“Jangan memujiku... Bagaimana kalau kita minum saja?” kata Se Ri kembali mengalihkan pembicaraan.
Semua pun berkomentar kalau ini hanya salah paham dan menjadi lega karena tak tahu kalau Jung Hyuk itu sangat baik. Mereka pun menganguk setuju. Sementara Se Ri seperti bisa keluar dari orang-orang yang akan menyudutkan Jung Hyuk. 


Jung Hyuk keluar rumah, Dan bertanya apakah Jung Hyukakan ke stasiun. Jung Hyuk mengaku mau mampir ke tempat lain. Dan pikir akan mengantarnya saja. Jung Hyuk menolak karena bisa naik taksi. Tuan Ko menganguk mengerti dan melambaikan tangan pada Jung Hyuk. Dan pun hanya bisa menatap diam kepergian tunanganya.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar