PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Young
Joon mengatakan kalau memperbolehkan Mi So melakukan apapun yang diingikan dan
mencari tahu yang ingin diketahui. Ia pun berusaha akan berusaha mengerti serta
boleh melakukan yang diharapkan. Ia juga
akan memikul semuanya.
“Aku
yakin bisa memikulnya untukmu... Lagipula disinilah...tempatmu.” kata Young
Joon dengan bangga layaknya merangkul Mi So yang ada disampingnya. Mi So hanya
bisa tersenyum melihatnya lalu berjalan pergi.
“Katamu
aku boleh tahu semua yang kuinginkan, kan? Aku ingin tahu sesuatu.” Ucap Mi So
setelah mereka berjalan menuruni gunung.
“Apa itu?
Aku akan berusaha menjawab pertanyaanmu.” Kata Young Joon yakin.
“Saat
kita nyaris berciuman, Kenapa kau mendorongku? Katamu kau akan menjawabnya,
jadi cepat beritahu aku. Aku yakin Kau tak lakukan sesuatu tanpa alasan. Tapi,
tak peduli berapa kali aku memikirkannya, Aku tak bisa mengerti apa alasannya.”
Jelas Mi So.
Young
Joon terlihat gugup untuk menjelaskan, lalu mengaku kalau saat menutup matanya terkadang
melihat hantu. Mi So terlihat kaget dan
bertanya sejak kapan lalu bertanya Apa ada hubungannya dengan mimpi buruk yang
kadang dialami.
“Kenapa? Apa
kau akan memanggil cenayang?” ucap Young Joon dengan tawanya.
“Ini
bukan saatnya untuk bercanda.” Keluh Mi So. Young Joon mengoda Mi So dan
berteriak kalau ada hantu dibelakang sekertarisnya. Mi So sedikit kaget dan
ketakutan.
“Apa kau
sedang bercanda padaku? Kau bercanda saat Memberitahuku, kalau kau bisa melihat
hantu, kan? Dasar Keterlaluan.” Ucap Mi So kesal lalu berjalan pergi. Young
Joon mengejar Mi So agar pergi bersama.
Semua
berkumpul di halaman belakang, sambil minum. Se Ra dengan tulus memberikan
daging sapi untuk Sek Yang. Tuan Jung melihat Tuan Ko yang bekerja bahkan di
saat sedang minum-minum.
Tuan Ko
mengaku kalau dengan bekerja adalah cemilan minum terbaik jadi tak perlu
bersusah payah memulikan diri dari mabuk esoknya. Ji Ah yang melihatnya seperti
menahan kesal karena sikap Tuan Ko itu palsu.
“Ngomong-ngomong,
kau tak minum, Sekretaris Yang?” tanya Tuan Jung
“Tidak,
aku harus senantiasa bersiap di segala situasi. Jadi aku selalu siaga.” Kata
Tuan Yang
“Kau sama
dengan Sekretaris Kim. Kalau begitu, kau pasti tak bisa berkencan. Apa tipe
wanita idamanmu?” tanya Nona Seol mengodanya.
“Aku suka
wanita yang menggemaskan.” Kata Sek Yang malu-malu. Se Ra yang mendengarnya
bergumam kalau yang dimaksud itu dirinya.
Young
Joon dan Mi So akhirnya kembali ke penginapan, Tuan Jung langsung mencari
kesempatan karena Young Joon yang pasti kehujanan ya, Bos dan pasti sangat
kesusahan dengan memberikan jasnya. Young Joon rasa tak seperti itu. Tuan Ko
melihat sikap Tuan Jung langsung bergegas.
“Aku
menikmati waktu berharga.” Kata Young Joon tersenyum bahagia. Semua penasaran
Apa maksudnya 'berharga'
“Kami
bisa mengobrol sesuatu yang bermanfaat mengenai segala urusan pekerjaan
perusahaan kita saat berteduh.” Jelas Mi So dengan gugup.
“Kurasa
bukan seperti itu.. Ada yang aneh. Setelah kupikir-pikir, kalian juga satu tim
dalam permainan berburu pita. Dan kalian kembali pada senja hari, Apa kalian
jangan-jangan...” kata Seol yang membuat semua penasaran. Mi Sodan Young Joon
mulai panik.
“Apa
kalian jangan-jangan... kalian pergi makan daging berduaan saja? Kita cuma
punya daging babi saja!” ucap Seol kesal.
“Apa ada yang salah dengan daging babimu?
Hei... Sadarlah, Nn. Seol!” ucap Tuan Jung.
Ia tahu
kalau Young Joon lapar jadi akan memanggang daging dan mempersilahkan duduk.
Young Joon dan Mi So pun duduk, Tuan
Jung membuka kotak penyimpanan daging dan berteriak kaget lalu bertanya Kemana
dagingnya?
“Sudah
kupanggang semua. “ kata Nona Seol santai. Tuan Jung kaget apakah semuanya.
“Sudah
kubilang sisakan untuk bos!” teriak Tuan Jung kesal
“Kau
bilang. 'sisakan untuk bos' Jadi aku mengira kau yang menyisakan sendiri dan
Kau harusnya menyuruh lebih jelas. seperti, 'kau sisakan untuk bos'.” Ucap Nona
Seol
Tuan Jung
hanya bisa mengumpat kesal dengan Nona Seol, mereka pun kebingungan kalau tak
punya makanan lagi. Tuan Jung mengaku kalau dulu berada di unit khusus saat
militer Jadi akan mask ke dalam ke air sekarang dan menangkap ikan lalu akan
memasak sup ikan rebus pedas.
“Tidak,
Bos... Aku akan pergi membeli daging babi sekarang juga.” Kata Tuan Ko mencari
kesempatan mencari perhatian.
“Kau
sudah minum alkohol..., kau butuh 30 menit menyetir sampai ke toko. Dan Jadi,
butuh waktu satu jam untuk bolak balik perjalanan.” Ucap Tuan Jung.
Young
Joon melihat ada tumpukan ramyun dalam cup, mengusulkan untuk makan itu
saja. Semua terlihat terkejut, seperti
tak percaya Young Joon yang bisa makan ramyun.
Young Joon mengaku Belum lama ini
pertama kali memakannya dan rasanya cukup enak. Mi So terlihat senang
mendengarnya.
Tuan Jung
dan Tuan Ko pun bergegas untuk menyiapkan ramyun untuk Young Joon.
Keduanya
duduk di meja taman berbeda, dengan ramyun yang sudah diseduh. Mi So tahu kalau
Ini pertama kalinya Young Joon ikut workshop, Jadi, alangkah lebih baik kalau bisa
makan makanan yang dipanggang. Young Joon pikir kalau Mi So yang merasa kecewa
tak bisa makan daging.
“Tentu
saja aku kecewa. Menikmati makanan panggang di luar halaman seperti ini pasti
sangat lezat.” Ucap Mi So lalu melihat ramyun mereka sudah makan dan mengajak
Young Joon untuk mulai makan.
Young
Joon menjerit kalau mienya panas, Mi So membuka tutup ramyun lalu membentuknya
menjadi seperti corong, lalu menyuruh Young Joon mengunakan itu. Young Joon
binggung melihatnya.
“Ini tips
saat memakan mie cup, Mienya tak akan panas jika ditempatkan disini dulu.”
Jelas Young Joon lalu mencoba mencontohkan cara makannya.
“Kau
Tarik mienya, Lalu taruh didalam sini” kata Mi So menaruh Mie lalu makananya.
Young Joon pun mengikutinya. Mi So yakin pasti kalau Tidak panas lagi.
“Ide
bagus.”ucap Young Joon tersenyum bahagia karena menemukan cara baru makan
ramyun.
“Taruh
kimchi disini., Rasanya lebih enak kalau kau yang taruh.” Pinta Young Joon, Mi
So tersenyum dan memberikan kimchi diatas sumpit.
Nona Seol
mengeluh melihat semua wanita sudah ingin tertidur dan mengajak untuk tambah
ronde sekali lagi, Se Ra dan yang lainya sudah berbaring seperti sangat
kelelahan. Mi So baru selesai mencuci muka melihat semua akan tidur akan
matikan lampu. Nona Seol pun akhirnya terpaksa berbaring.
Mi So
akan berbaring menerima pesan dari Young Joon “Aku mengizinkanmu untuk
memimpikanku.” Young Jon menerima pesan balasan “Terima kasih atas izinnya.”
Lalu berpikir kalau akan mampir ke mimpi Sekretaris Kim malam ini, wajahnya
terlihat bahagia.
Mi So
keluar dari rumah melihat mobil Young Joon sudah keluar dari villa lalu menelp
Young Joon bertanya mau kemana Young Joon pergi. Yong Joon memberitahu kalau
Seorang purchasing perusahaan Perancis. baru saja tiba di Korea.
“Perusahaan
mereka belum dibuka disini, jadi aku akan berdiskusi dengan mereka dan berusaha
menjalin kerja sama dengan mereka.” Kata Young Joon, Mi So terlihat binggung.
“Bagaimana
aku tak tahu jadwal itu?” kata Mi So, Young Joon mengatakan kalau Presdir Park
baru memberitahunya kemarin..
“Seharusnya
kau memberitahuku. Pokoknya, aku akan secepatnya menemuimu.” Ucap Mi So ingin
bertanggung jawab.
“Tidak,
ini pekerjaanku Dan pekerjaanmu menikmati sisa waktu workshopnya. Jadi Ambil
kesempatan ini untuk istirahat yang banyak.” Jelas Young Joon bangga. Mi So pun
bisa mengerti lalu menutup telp
Setelah
itu pesan masuk ke dalam ponselnya
“Kalau kau merasa kurang berkenan, kau bisa datang ke rumahku nanti.
Hadiah mengejutkan sedang menantimu. Apa kau menantikannya?” Mi So membaca
pesan Young Joon tersenyum.
“Apa yang
kau lakukan Sekretaris Kim? Pesan apa yang membuatmu jadi tersipu malu begitu? Apa
seseorang mengajakmu kencan?” kata Se Ra tiba-tiba keluar dari rumah
“Tidak,
bukan. Aku dapat iklan dari toserba berisi informasi kalau udang dari Chili yang sedang diskon. Jadi Aku
harus beli udang.” Kata Mi So lalu bergegas pergi.
Sementara
Young Joon gelisah menunggu balasan pesan Mi So sambil mengeluh karena lama
sekali. Sek Yang mendengarnya meminta maaf karena mengemudikan mobil hanya
untuk mematuhi batas kecepatan. Young Joon hanya bisa tersenyum memuji
perkerjaan Sek Yang, karena bukan seperti itu maksudnya.
Young
Joon bertemu dengan rekan bisnis dengan Tuan Park, Pria bule mengaku kalau punya harapan tinggi pada kemitraan
bisnis jangka panjang dengan perusahaan besar. Young Joon menyakini kalau
mereka tak akan menyesal memilih mereka. Mereka berjabat tangan dan akhirnya
pria Prancis pergi lebih dulu.
“Kita
menarik sesuatu yang tak bisa ditarik orang lain.” Kata Tuan Park
“Tak ada
yang tak bisa kulakukan kalau sudah bertekad.” Ucap Young Joon bangga
“Aku
menghormatimu, bos. “ kata Tuan Park membungkok hormat. Young Joon bertanya
apakah Tuan Park punya waktu luang
“Aku
punya banyak waktu luang. Kenapa kau tanyakan itu?” kata Tuan Park melihat jam
tanganya.
“Ayo kita
belanja... Aku berencana melakukan barbekyu di halaman rumah.” Ucap Young
Joon.Tuan Park terlihat kaget mendengarnya, tapi tersenyum bahagia.
Tuan Park
membawa Young Joon ke counter daging kalau mereka bisa beli semua bagian daging sapi dan babi
dan memutuskan untuk membeli beberapa daging tenderloin, wajahnya terlihat
sangat bahagia mengambil semua potongan daging.
Young Joon pun hanya mengikutinya.
“Kalau
kau sudah coba makan sosis panggang, maka Kau tak akan ngiler makan sosis
goreng lagi. Ini Rasanya sangat berbeda.” Kata Tuan Park mengambil beberapa bungkus
sosis.
“Ayo beli
ubi juga... Pada saat mereka terjun ke bara api... maka Itulah alasan mereka
disebut tanaman keras. Itu Sangat lezat.” Kata Tuan Park pindah ke bagian
umbi-umbian dan juga sayuran.
“Kita
sudah beli bahan terbaik... Kau punya aku, koki terbaik dan Makanan akan sangat
luar biasa... Kita harus membeli sayuran juga.” Kata Tuan Park mengambil
beberapa macam sayuran.
Tuan Park
memasukan semua belanjaan ke dalam bagasi mobil, saat itu tak melihat Young
Joon didepanya. Young Joon sudah ada didalam mobil mengucapkan Terima kasih
sudah membantu hari ini dan akan bertemu besok di kantor esok.
“Apa kau
tak mengajakku?” tanya Tuan Park dan Young Joon pergi bergitu saja. Tuan park
berteriak kesal karena Young Joon itu hanya memanfaatkan saja dan sungguh
keterlaluan.
Semua
pegawai kembali sampai ke kantor, mereka seperti tak ingin berpisah. Tuan Jung
mengusulkan makan sup tulang babi dengan soju. Tuan Park ingin ikut tapi harus
kembali ke mobil dan bergegas ikut dengan mobil travel.
“Aku juga
tak bisa. Aku lebih baik mempelajari dokumen daripada minum soju. Kalau begitu,
permisi.” Ucap Tuan Ko bergegas pergi, Ji Ah yang melihatnya hanya mengernyit.
“Bagaimana
denganmu?” tanya Tuan Jung, Mi So mengaku sudah punya janji lalu bergegas pergi
sambil meminta maaf.
“Sekretaris
Kim dari tadi sangat mencurigakan. Sepertinya... Dia akan pergi kencan atau
semacamnya.” Kata Se Ra curiga
“Mustahil..
Kau tahu dia tak bisa berkencan. Dia tak punya waktu untuk berkencan karena
terlalu sibuk bekerja dengan Bos.” Ucap Ji Ah yakin
“Astaga....
Ngomong-ngomong, apa dia... pergi bekerja dengan Bos lagi? Tanpa punya waktu
berlibur? Apa begitu?” ucap Nona Seol panik
“Seperti
itulah masa depanmu, Ji Ah. Kalau nanti Sekretaris Kim berhenti, maka kau akan
bekerja sepertinya.” Jelas Se Ra
Ji Ah
mulai panik dengan nasibnya, Tuan Jung mengajak untuk melanjutkan oborlan dengan
makan sup tulang babi dengan segelas soju. Tapi semua langsung berpisah arah
untuk pulang. Tuan Jung pun terlihat
sedih karena tak ada yang menemani.
Mi So
sudah selesai mandi, berpikir kalau Bukan acara istimewa, jadi tak perlu dandan
cantik. Tapi Ia duduk di meja rias memblow rambutnya, lalu tak lupa memoles
wajahnya dengan make up dan memakai kalung pemberian dari Young Joon.
Ia langsung
membuka lemari dan memilih pakaian, beberapa pakaian merasa kalau pakaian
Norak, lalu teringat kalau pernah memakai jeansdi taman hiburan. Ia memilih
dress merasa kalau seperti ingin pergi ke pesta kawinan dan akhirnya memilih
dress santai dengan baju kaos untuk didalam.
“Bagaimana
menurutmu, 'sapi pekerja keras'?” tanya Mi So, dan panik karena melihat boneka
dari Young Joon tertutup baju lalu bergegas mengambil semua bajunya.
“Maafkan
aku... Apa kalian sesak? Aku sudah terlambat, jadi akan bersihkan nanti.” kata
Mi So bahagia lalu bergegas pergi.
Mi So
berjalan masuk ke dalam rumah, tatapan seperti bahagia melihat Young Joon sibuk
di luar memanggan daging padahal banyak sekali nyamuk. Saat itu Young Joon langsung terkesima
melihat Mi So yang datang dan langsung memujinya kalau terlihat cantik hari
ini. Mi So tersenyum dengan pujian dari Young Joon dan bertanya apa yang
dilakukan bosnya.
“Katamu
kau ingin menyantap makanan yang dipanggang diluar halaman karena rasanya yang
lezat. Adi Untuk itulah aku menyiapkan semua ini. Kau bisa Lihat, kan? Inilah
hadiah yang sedang menantimu.” Ucap Young Joon.
“Benar,
sungguh luar biasa dan Kurasa kau harus membaliknya.” Kata Mi So melihat daging
yang di panggang. Young Joon mengangkatnya dan terlihat dagingnya sudah gosong.
“Tak apa,
kau bisa panggang potongan yang lain.” Kata Mi So santai, Young Joon mengaku
kalau Sudah habis dan menunjuk ke arah tong sampah.
“Apa
semuanya gosong?” tanya Mi So melonggo kaget. Young Joon mengaku kalau belum
pernah memanggang.
“Kurasa
ada satu hal yang tak aku kuasai. Bagaimana? Aku juga manusia, bukan?” kata
Young Joon bangga, Mi So hanya bisa menahan kesal.
“Bagaimana
ini? Kalau kau tak begitu lapar, bagaimana kalau kita beli daging lagi? Aku
akan panggang lagi. “ ucap Young Joon, Mi So langsung menolak. Young Joon pikir
ucapan Mi So seperti marah, Mi So pun memberikan senyuman.
Akhirnya
mereka memesan pizza yang diantar ke rumah, Keduanya sama-sama saling mengambil
dan memberika potongan pizza, dengan malu-malu saling mengambilnya. Young Joon
pikir kalau lebih baik kalau bisa menyantap daging panggang. Mi So mengaku
kalau lebih suka pizza saja dengan lahap makannya.
“Sekretaris
Kim... Ada sesuatu yang menempel di wajahmu.” Ucap Young Joon menunjuk ke arah
bibir. Mi So membersikan tapi suduhnya salah, Young Joon mencoba membantu,
keduanya kembali saling berdekatan.
Suasana
terasa gugup, Young Joon memberanikan diri mendekat untuk mencium Mi So dengan
menutup matanya. Mi So pun ikut menutupnya tapi Young Joon seperti merasakan
ada suara menyeramkan kembali datang dan terlihat ketakutan lalu membuka
matanya. Mi So pun terkejut melihatnya.
“Kemana
kau akan mendorongku kali ini? Izinkan
aku bersiap-siap terlebih dahulu.” Ucap Mi So mengoda.
“Sekretaris
Kim... Itu...” kata Young Joon ingin menjelaskan, tapi saat itu Tuan Park
berteriak masuk.
“Young
Joon, teganya kau meninggalkanku.” Teriak Tuan Park marah, Mi So dan Young Joon
langsung berjauhan dengan wajah panik.
“Kalian
sedang berduaan rupanya.. Baiklah... aku.. Aku membawa minuman ini karena kupikir
cocok dimakan bersama daging. Sepertinya, aku tak seharusnya disini.” Ucap Tuan
Park mengangkat minuman
“Aku akan
pergi, kalian bisa lanjutkan” kata Mi So berdiri dari tempat duduknya.
“Tidak,
aku yang akan pergi, karena aku juga berencana ingin pergi.” Ucap Tuan Park. Mi
So tak peduli memilih untuk segera pergi mengambil tasnya.
Tuan Park
langsung berlutut meminta maaf karena
baru saja membuat kesalahan besar. Young Joon hanya bisa melirik kesal dengan
pizza ditangannya.
Mi So
merasa kalau sangat malu karena Tuan Park yang datang disaat seperti itu. Ia pun mengingat kalau
kejadian sebelum, kalau saat akan menciumnya selalu tak bisa melaukanya.
“Aku yakin
terjadi sesuatu.” Kata Mi So tentang Young Joon lalu bergegas pulang.
Mi So
akan masuk ke dalam lift, Tuan Park melihatnya dan bergegas untuk ikut masuk
lalu meminta Maaf atas kejadian kemarin karena tak tahu mereka sedang berduaan.
Ia tanpa rasa bersalah memastikan kalau tidak menggangg, Mi So mengaku tak menganggu.
“Lagipula
tak ada harus terganggu. Aku tak tahu apa yang kau pikirkan. Tapi sungguh tak
terjadi apa-apa. “ ucap Mi So dengan wajah panik.
“Apa Kau
tak keluar?” tanya Tuan Park melihat kalau mereka sudah sampai. Mi So pun
mempersilahkan Tuan Park lebih dulu keluar. Tapi Tuan Park menyuruh Mi So saja.
“Sepertinya
aku telat memberitahumu, tapi Young Joon mempersiapkan banyak hal... “ kata
Tuan Park dan tiba-tiba tersandung.
Mi So pun
panik memastikan kalau Tuan Park baik-baik saja, Tuan Park bersyukur karena
tidak keseleo dan berpikir kalau itu karena suplemen kalsium barunya karena
terasa berbeda sambil mengoyangkan kakinya.
“Ngomong-ngomong,
apa kau pernah melihat bekas luka di pergelangan kaki Bos?” Tanya Mi So
“Apa Kau
juga sudah lihat?” ucap Tuan Park. Mi So membenarkan.
“Apa Kau
tahu bagaimana dia mendapatkan luka itu?” tanya Mi So penasaran.
“Aku
pernah lihat sekali, itu saja. Saat kami bermain sepak bola Amerika selama
kuliah disana. Dia selalu ganti pakaian sendirian.” Cerita Tuan Park
Flash Back
Tuan Park
keluar dari ruang ganti lebih dulu lalu melihat dari celah pintu Young Joon
sedang menganti kaos kaki dan melihat ada luka dibagian kakinya.
“Aku sedang
keluar dan dia sedang berganti pakaian sendirian dalam ruangan. Meski sekilas,
aku melihat dengan jelas luka yang ada pada kedua pergelangan kakinya.”cerita
Tuan Park. Mi So kaget kalau itu ada di Kedua pergelangan kaki.
“Lukanya
seperti luka lama... Lukanya seperti pergelangan kakinya bekas terikat sesuatu.
Ini firasatku saja... Aku mendadak punya firasat seperti itu.” Ungkap Tuan Park
“Apa
bekas ikatan biasa bisa meninggalkan luka seperti itu?”tanya Mi So khawatir.
“Aku
pernah lihat anjing terlantar memakai rantai dilehernya pada program tv
mengenai perlindungan satwa. Anjing itu berkeliaran cukup lama memakai rantai
itu. Sirkulasi darahnya tak berjalan dengan baik menyebabkan lehernya bengkak. Rantai
besi yang mengikat lehernya akhirnya menembus kulitnya...” cerita Tuan Park dan
meminta Mi So agar menghentikanya karena tak tega.
“Maafkan
aku. Aku tak tahu bagaimana dia bisa dapatkan luka itu. Tapi orang sepertinya
tak mungkin akan memberitahukan pada orang lain.jadi Kurang pantas juga kalau
bertanya padanya.” Jelas Tuan Park
“Ngomong-ngomong,
mengenai penculikan yang terjadi saat kau masih kecil. Aku penasaran apa luka
itu berhubungan dengan kasus itu. Tapi katamu, dia adalah kakak Young Joon.
Kalau begitu bagaimana dia bisa dapatkan luka itu?” ucap Tuan Park. Mi So hanya
bisa terdiam.
Mi So
akhirnya menuliskan catatan di meja kerjanya “ Bekas luka Wakil Ketua, Aku
mengira hanya pada satu pergelangan kakinya saja. Seperti kata Presdir Park,
apa dia mendapatkan luka itu karena terikat? Luka itu bukan luka biasa.”
Saat itu
Young Joon kembali ke ruangan, Mi So langsung menyapanya dengan tatapan yang
menyedihkan. Young Joon terlihat binggung,
dan dan akhirnya masuk ke dalam ruangan.
“Ada apa
dengan raut wajahnya? Apa karena kami tak bisa berciuman kemarin? Itu bukan
keinginanku... Aku juga ingin melakukannya.” Kata Young Joon kesal.
Ji Ah
masuk ke dalam bertanya Apa yang ingin dilakukan, Young Joon langsung berteriak
kalau ingin rapat lalu meminta untuk memanggilkan Tuan Jng untuk datang
membawakan pengarahan mingguan. Ji Ah menganguk mengerti, Young Joon pun
menyakinkan diri agar bisa fokus.
Nona Seol
membagi-bagikan macaron untuk semua tim, Tuan jung pikir kalau terlihat mahal
dan berpikir beli sendiri. Nona Seol mengaku ini hadiah untuk Presdir Park tapi
diberikan padanya lalu bertanya kemana Se Ra.
“Dia
sedang ada urusan diluar dan datang terlambat.” Kata Tuan Jung
“Kalau
begitu aku akan tinggalkan untuknya. Ini Tiga untuk Nn. Bong.” Ucap Seol
“Bukankah
kau pilih kasih? Kau memberi kami masing-masing 2. Kenapa dia dapat 3?” keluh
Semuanya.
“Kau
tahu, aku menyukainya... Dia menarik dan menggemaskan.” Kata Seol
Saat itu
Ji Ah datang memanggil Tuan Jung kalau
Young Joon memanggil untuk pengarahan mingguan. Tuan Jung terlihat gugup
padahal selalu lakukan tiap minggu, tapi masih saja belum terbiasa lalu mencoba
untuk tersenyum.
Tuan Jung
memberitahu Minggu depan, jadwal pembukaan Pusat Perbelanjaan Yumyung cabang
Dongseongno di Daegu. Ia juga memberitahu Artikel yang akan diluncurkan setelah
pembukaan galeri seni besok siang, serta konsep festival hiburan Yumyung
mendatang yang didesain oleh tim pemasaran.
“Menikmati
'Malam Romantis' Sebagai temanya, mereka menambahkan. potret pasangan sedang
berciuman di taman hiburan pada posternya.” Ucap Tuan Jung. Young Joon
mengingat kenangan buruk ciuman dengan Mi So dan langsung meremas posternya.
“Maafkan
aku, aku akan suruh mereka mendesainnya lagi..” kata Tuan Jung panik
“Tidak,
tidak apa-apa. Lakukan saja dengan konsep ini.” Ucap Young Joon
“Aku akan
kembali kemari dengan konsep terbaru.” Kata Tuan Jung lalu bergegas keluar. Young
Joon pun hanya bisa berkata Selamat bekerja.
“Benar,
dia pasti kesulitan memahami situasinya. Jadi Bagaimana aku akan jelaskan?”
kata Young Joon memikirkanya.
Se Ra
kembali dengan wajah lelah berharap hari esok bisa datang dengan cepat karena Ada
banyak sekali hal yang harus diperiksa untuk pembukaan galeri dan Galerinya
harus segera dibuka agar bisa bersantai
sedikit, lalu melihat macaroon diatas meja.
“Seseorang
yang menyukaimu menaruhnya disana.” Kata Tuan Jung. Se Ra tak percaya ada yang menyukainya.
Se Ra
menatap Tuan Yang keluar dari pantry, teringat kembali saat Tuan Yang
menyelamatkanya mengambil bantalan branya. Ia lalu mengirimkan pesan pada Tuan
Yang “Tn. Yang, terima kasih.” Dengan wajah tersipu malu. Tuan Yang membacanya
terlihat binggung.
“Nn.
Bong, Ini data yang kau minta. Apa Kau sedang makan kue makaronnya?”ucap Young
Ok.
“Ya.. Aku
memakannya karena kue ini untukku, tapi ini canggung. Maksudku, dia seharusnya
memberiku secara pribadi. Kenapa harus terang-terangan begini?Aku jadi tak tahu
harus berbuat apa.” Ucap Se Ra malu-malu
“Apa
maksudmu? Seorang junior hanya ingin menunjukkan rasa hormatnya.” Kata Young Ok
heran.
Se Ra
terlihat binggung, Young Ok memberitahu
kalau itu dari Nona Seol. Se Ra panik mendengarnya. Tuan Jung berpikir kalau Se
Ra merasa kue itu dari pria yang menyukainya. Semua tertawa bahagia, Se Ra
menyangkal mengaku tak pernah berfikir seperti itu lalu bergegas keluar dari
ruangan.
Se Ra
bertemu dengan Tuan Yang di lorong kantor. Tuan Yang langsung bertanya apa
maksud dari pesan yang dikirimkan, Kenapa berterima kasih padanya tentang
makanan.
“Maksudku
aku bersyukur bisa makan 3 kali sehari. Apa aku tak boleh mengutarakan rasa
syukurku?” ucap Se Ra lalu bergegas pergi. Tuan Yang terlihat kebingungan.
“Apa lagi
maksudnya? Lalu untuk apa juga hari itu dia mengambil bantalan braku? Karena
perbuatannya, Aku kehilangan kedamaian.” Kata Se Ra kesal dan mengingat ucapan Tuan Yang
“Aku suka
wanita menggemaskan.” Kata Tuan Yang, Se Ra pun mengingatkan kalau Tuan Yang
suka wanita yang menggemaskan.
Young
Joon duduk di ruangan di depanya seperti layar besar yang memperlihatkan ketika
adegan sedang mencium Mi So. Saat itu Mi So bertanya kemana akan mendorongnya
karena akan bersiap-siap dulu.
“Sekretaris
Kim... Aku janji akan memberimu ciuman yang mesra lain kali.” Tulis Young Joon,
tapi merasa tak nyaman dengan kalimat Ciuman mesra lain kali lalu menghapusnya.
“Sekretaris
Kim, sebenarnya aku trauma...” tulis Young Joon dan merasa kalau tak mungkin
bisa mengatakan.
Mi So
memberi dua kotak hitam pada Ji Ah kalau itu hadiah untuk pemenang berburu pita
saat workshop dan Tuan Ko juga menang. Ji Ah tak percaya kalau memang di
berikan hadiah.
“Pastikan
kau berikan pada Tn . Ko juga, ya?” ucap Mi So.
“Apa Kau
ingin aku berikan padanya?” tanya Ji Ah seperti enggan. Mi So menganguk. Ji Ah
pun tak bisa menolak.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar