PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Young
Joon kaget karena melihat Mi So yang ada diatas tubuhnya begitu juga Mi So.
Keduanya saling berpandangan dengan jantung yang berdegup kencang. Kompres es
jatuh dari meja, Mi So buru-buru berdiri kalau akan ambil beberapa es lagi.
Mi So
buru-buru ke dapur mengambil es, wajahnya masih terasa panas lalu kembali ke
ruang tengah, melihat Young Joon sudah tertidur. Ia menatap Young Joon seperti
sangat nyenyak tertidur diatas sofa. Tapi Young Joon kembali bermimpi buruk.
Seorang
wanita berjalan dalam kegelapan, memanggil dengan suara yang menyeramkan. Young
Joon kecil seperti ketakutan melihat tangan wanita dengan kuku panjang meminta
bantuannya. Young Joon meminta agar tak mendekat.
Mi So
melihat Young Joon mencoba memanggil dan membantukanya. Young Joon terbangun
dengan wajah panik. Mi So panik melihat Young Joon menanyakan keadaan bosnya
lebih dulu. Young Joon menatap Mi So seperti sedikit lega karena ada seseorang
disampingnya.
Mi So
membawakan teh untuk Young Joon, memastikan agar lebih baikkan. Young Joon
mengucapkan terima kasih sambil meminum teh. Mi So bertanya apakah Young Joon sering
mengalami mimpi buruk saat tidur. Young Joon menjawab tak tahu.
“Aku...tidak
ingin sendirian malam ini... Sekretaris Kim... Bisa tidak malam ini Kau... tidur
dirumahku saja?” ucap Young Joon dengan wajah serius. Mi So kaget mendengarnya.
“Tidurlah
di sini malam ini.” Kata Young Joon. Mi So makin panik bertanya apa maksudnya.
“Aku tahu
itu wajar ketakutan... saat bangun dari mimpi buruk. Tapi Anda 'kan bukan anak
kecil, jadi bagaimana Anda bisa membuat permintaan seperti itu padaku?” kata Mi
SO
Young
Joon seperti baru sadar dengan ucapanya, lalu menjelaskan kalau Mi So tidur
diruang tamu karena sudah larut malam dan mengejek Mi So yang terlihat panik.
Mi So salah tingkah karena berpikiran yang lain.
“Biasanya
saat Kau lembur dan tidur di sini sesekali.” Kata Young Joon. Mi So pun ingat
kalau pernah tidur disini sambil mengomel pada dirinya sendiri.
“Apa Kau
mikir yang tidak-tidak ?” ucap Young Joon. Mi So menyangkalnya. Kalau tidak
memikirkan apapun.
Saat itu
telp berdering dan Young Joon segera mengangkatnya, Mi So menunggu Young Joon
selesai bicara. Young Joon merasa kalau Mi So sedih yang tidak bisa tidur
dirumahnya malam ini dan meminta maaf karena mengecewakannya.
“Apa
maksud Anda, "mengecewakanmu"? Aku tidak berniat tidur di sini malam
ini.Anda tampaknya baik-baik saja sekarang, Pak, jadi sekarang Aku akan
pulang.” Ucap Mi So lalu bergegas pergi. Young Joon pun menatap Mi So dengan
wajah seperti menahan amarah.
“Aku ingin
tahu siapa yang meneleponnya. Dia tidak terlihat senang.” Ucap Mi So terus
berbicara sendiri tanpa sadar ada orang didepanya.
Mi So dan
Sung Yeon bertabrakan di depan cafe. Ponsel Sung Yeon pun terjatuh di jalan. Mi
So meminta maaf, Sung Yeon dengan sinis berpesan agar Lebih hati-hati. Mi So
mengambil ponsel dan melihat Layarnya tidak rusak jadi tak perlu ganti rugi.
“Tidak,
bukan itu.” Ucap Sung Yeon langsung berlutut dan mengingkat tali sepatu Mi So.
Mi So kaget merasa tak perlu melakukanya.
“Kau bisa
tersandung jika berjalan seperti ini.” Ucap Sung Yeon. Mi So pikir bisa sendiri
sendiri melakukanya.
Mi So
akhirnya mengucapak Terima kasih dan mengembalikan ponsel Sung Yeon. Sung Yeon
pun segera pamit pergi. Mi So merasa kalau Sun Yeon itu pria yang manis dan Jauh
sekali bedanya dengan orang yang dikenal. Sung Yeon melihat Mi So seperti bisa
menduga kalau baru saja dari rumah Yong Joon.
Sung Yeon
sampai di rumah adiknya sambil mengeluh karena tidak mempersilahkankan duduk.
Young Joon dengan sinis ingin tahu alasan datang dimalam hari. Sung Yeon pikir tak butuh alasan kalau
seorang kakak mengunjungi rumah adiknya.
“Aku kembali
kemari karena novel baruku dirilis bulan depan. Aku datang kesini tanpa
menelepon dulu dan ternyata Ibu dan Ayah ada di Pulau Jeju Aku tidak ingin
merasa seperti pergi ke rumah yang kosong dan juga berpikir akan menyenangkan
buatku untuk mampir menemuimu.” Ucap Sung Yeon. Young Joon hanya terdiam tanpa
membalasnya.
“Sejujurnya...Aku
datang ke sini karena ingin memaafkanmu. Masih cukup sulit buatku... karena Aku
masih mengingat kejadian itu. Tapi membencimu dan membuatmu marah itu hanya
membuatku lebih menderita. Makanya kupikir... sekarang Aku akan memaafkanmu.”
Kata Sung Yeon.
Young
Joon tetap diam menatap kakaknya Sung Yeon mengangkat botol wine agar mereka
minum bersama, karena saat di Paris sengaja memanjakan dirinya dalam 3 hal
yaitu Menulis, wanita, dan minum anggur. Young Joon malah menyuruh Sung Yeon
pergi saja karena lelah. Sung Yeon tak percaya melihat sikap adiknya yang
dingin.
Mi So
pulang ke rumah membuka jaketnya dan terjatuh kabel tis yang membuat Young Joon
ketakutan. Ia menatap kabel yang mengingatkan kejadian sebelumnya.
Flash Back
Mi So
membuka semua ikatan pada komputer. Young Joon menutup wajahnya dengan wajah
ketakutan. Mi So akhirnya memberitahu kalau sudah menyingkirkan ikatan kabelnya
dan menanyakan keadaanya. Young Joon akhirnya membuka matanya kembali dengan
tangan bergetar.
“Sekretaris
Kim Mi So... Kau pernah bilang takut sekali pada laba-laba, kan? Seperti itulah
ikatan kabel bagiku... Jadi, jangan gunakan itu lagi. Kumohon padamu.” Ucap
Young Joon. Mi So menganguk mengerti.
“Itu
adalah hari pertama bosku, yang tampak sempurna dalam segala hal, Bertingkah
seperti orang biasa di depanku.” Ucap Mi So mengingat kenanganya.
Mi So
mencuci kakinya dan merasakan sakit lalu melihat kakinya yang merah lalu
berpikir karena terlalu kencang mengingat saat ikut lomba. Ia lalu kembali
mengingat pertama kali melihat kaki Young Joon yang terluka.
“Bekas
luka apa ya di pergelangan kakinya? Apa yang terjadi padanya di masa lalu?”
ucap Mi So merasa khawatir.
Young
Joon berada dikamarnya terlihat tak bisa tidur lalu menerima pesan dari Mi So “Apa pergelangan
kakimu baik-baik saja? Aku membatalkan semua jadwal Anda untuk minggu ini jadi
Anda bisa sedikit santai. Aku sudah meminta nona Shin menyiapkan beberapa handuk
hangat untuk pergelangan kaki Anda. Selamat malam.” Young Joon
mengeluh Mi So yang kembali mengomel lagi yang membuatnya sangat melelahkan.
Mi So
sudah menyiapkan teh dan kue di pantry. Ji Ah bergegas masuk meminta maaf
karena terlambat. Mi So merasa tak masalah dan meminta agar mulai besok datang
lebih awal. Ji Ah menganguk mengerti lalu bertanya Apa pergelangan wakil ketua
baik-baik saja.
“Tidak
serius, tapi kupikir lebih baik baginya untuk beristirahat sebentar, jadi Aku membatalkan
jadwalnya hari ini. Tolong atur ulang jadwal yang dibatalkan.” Ucap Mi So. Ji
Ah menganguk mengerti.
“Biar Aku
yang membawanya.” Kata Ji Ah. Mi So pun membiarkan Ji Ah membawanya.
Sementara
di luar ruangan, Tuan Jung panik memikirkannya masalah yang datag. Tuan Jang
merasa kalau harus melapor dengan cepat. Saat itu Mi So masuk ruangan bersama
Ji Ah bertanya apa yang terjadi sebenarnya.
“Grup Pusat
Seni UK sudah memajukan hari pembukaannya awal Agustus” ucap Tuan Jung. Mi So
kaget sementara Ji Ah heran bertanya apakah itu tak boleh terjadi.
“Kau masih
tidak tahu maksudnya, kan? Pusat seni kita dijadwalkan akan dibuka pada 20
Agustus. Mereka sengaja memajukan jadwal. “ ucap Se Ra
“Kita
harus membuka pusat seni lebih dahulu dapat perhatian.” Kata Young Ok
“Wakil
ketua sangat khawatir tentang ini. karena tanggal pembukaannya berdekatan. Sebelum
Wakil Ketua datang, ayo kita...” kata Tuan Park
Saat itu
Young Joon masuk ruangan mengatakan kalau mereka punya satu solusi. Semua
langsung berdiri dengan wajah tegang, Young Joon mengatakn akan memajukan
tanggal pembukaannya bulan Juli, yaitu Bulan depan.
“Hanya
tinggal beberapa hari lagi.” Kata Tuan Jung khawatir begitu juga yang lainya.
“Baik,
kami akan menyiapkan semuanya.” Ucap Mi So yakin, semua panik mendengarnya. Mi
So dan Young Joon saling menatap seperti keduanya merasa yakin.
Semua
langsung mengambil file dari tim perencanaan. Lalu Ye Na memberitahu Tim lainya
kalau Young Joon sedang menuju ke pusat seni dan ingin memajukan hari
pembukaannya jadi Juli. Mereka juga akan
mencetak dokumen tentang acara pembukaan.
“Persiapkan
dokumennya agar bisa dibaca selama perjalanannya.” Ucap Tuan Jung. Semua
bergegas mempersiapkan semuanya selama Young Joon berjalan ke pusat seni.
“Bisa
kita membuka museum bulan depan tanpa masalah?” tanya Young Joon.
“Yah,
tapi ayangnya, karya seni utama dari pameran untuk area luar belum lengkap.
Kita Membutuhkan waktu lebih untuk memindahkan dan memasangnya.” Kata Ketua
Galeri
“Kita
Mendukung para seniman sehingga mereka bisa memindahkan material terlebih
dahulu dan menyelesaikan sisa bagiannya di sini.” Kata Mi So. Ketua menganguk
mengerti.
“Bisa
kita membuka gedung konser bulan depan tanpa masalah?” tanya Young Joon.
“Yah,
sayangnya...” ucap Ketua. Young Joon mengartikan kalau belum siap juga. Ketua
meminta maaf.
“Kami
belum mengurus masalah hak cipta mengenai material video seperti film dan
dokumenter.” Ucap Ketua.
“Tidak
akan jadi masalah selama kita tidak mengadakan pemutaran film. Anda bisa mengadakan
acara pemutaran film setelah masalah hak cipta diselesaikan.” Jelas Mi So.
Young Joon bisa tersenyum mendengarnya.
“Aku tahu
Anda bingung karena perubahan jadwal yang tiba-tiba, tapi tolong persiapkan
segala sesuatunya tanpa kesalahan apapun.” Ucap Young Joon. Ketua menganguk
mengerti. Young Joon pun mengajak Mi So agar pergi ke perpustakaan.
Mi So
melihat perpustakaan Sudah dirancang luar biasa jadi membuatnya ingin membaca
buku sepanjang hari. Young Joon pikir semua Berhasil karena itulah tujuan
pertama dari membangun perpustakaan. Tiba-tiba lampu dalam ruangan mati. Young Joon pun bergegas menelp untuk meriksa
situasinya.
“Ya,
halo, Ketua Perencanaan. Apa Seluruh gedung listriknya padam?” tanya Mi So lalu
meminta agar mereka segera pulihkan sistemnya dulu dan tak perlu datang.
“Aku
tidak percaya ini... Bukankah sudah waktunya selesai urusannya dengan masalah
fasilitas?” keluh Young Joon lalu menjerit ketakutan melihat wajah Mi So yang
diterangi senter.
“Kau buat
kaget Aku saja, Sekretaris Kim.” Jerit Young Joon, tapi Mi So menahan tawa
melihatnya.
“Maaf.
Aku hanya mencoba menyalakan lampu senter untuk Anda.” Ucap Mi So mengarahkan
cahaya senter pada Young Joon.
“Ekspresi
wajah Anda barusan terlihat sedikit imut.” Goda Mi So. Young Joon menegaskan
kalau dirinya tak imut tapi sangat menarik. Mi So pun meminta maaf lalu
mengajak Young Joon ke sisi meja baca.
Keduanya
duduk di meja dengan wajah gugup dan canggung, Mi So akhirnya mencari buku
dalam rak dan menemukan salah satu buku favorit yang berjudul "Setiap Kenangan adalah Dirimu"
dengan wajah bahagia memberitahu kalau Semua impian kencan romantisny tertulis
dalam buku.
Young
Joon melihat Mi So yang kesusahan membalikan buku akhirnya mengambil senter
agar Mi So bisa membalikan buku dengan mudah. Mi So pun dengan mudah membalikan
buku melihat bagian “Kau harus berkencan dengan seseorang seperti ini.” Young
Joon terus menatapnya dengan wajah bahagia.
“Aku
terutama menyukai bagian ini... "Aku ingin punya hubungan dengan
seseorang, Saat Aku merasa lelah, hari-hariku tersapu. Hanya dengan memelukmu
sekali. Bahkan jika Kau tidak membuat hatiku berdegup kencang setiap
detik." Bukankah ini bagus?” ucap Mi So dengan penuh semangat.
“Itu
Kekanak-kanakan... Kamar mandiku yang mewah... dilengkapi dengan ion negatif,
vitamin, dan sistem sterilisasi sudah cukup menghilangkan keletihan
hari-hariku.” Komentar Young Joon.
“Bukan
itu artinya... Anda mungkin berpikir itu kekanak-kanakan, tapi inilah cinta
yang kuimpikan.” Keluh Mi So
“Sekretaris
Kim, Apa Aku pernah memberitahumu kalau Kau cantik?” akui Young Joon setelah
terus menatapnya. Mi So kaget mendengarnya lalu menjawab Tidak.
“Yah,
tentu saja, karena Aku tidak pernah merasa Kau cantik.” Ungkap Young Joon
seperti menutup rasa gugupnya.
Young
Joon mengeluh karena agak lama
memulihkan sistemnya. Mi So pikir akan menelepon mereka lagi. Young Joon pikir
tak perlu karena lebih baik mereka keluar saja karena Rasanya agak pengap.
Keduanya
berjalan dengan senter yang menerangi jalan, Mi So memberitahu kalau jalan
keluar ada disebelah kanan. Young Joon mengejek Mi So tidak tahu denah
bangunannya karena Jalan keluarnya itu berjalan lurus ke depan. Mi So pun hanya
bisa menurut.
Tapi saat
berjalan lurus mereka bertemu dengan pintu lainya, Mi Soo mengejek kalau Daripada mengenal
denah, lebih baik mendengarkan orang yang sering datang dan tahu kalau pintu
keluarnya belok kanan. Young Joon hanya tertawa menahan malu.
“Ini
memang desain arsitek global yang dipilih olehku. Desain inovatifnya
menghancurkan denah bangunan.“ komentar Young Joon.
“Akan kupastikan
untuk menggunakannya jadi strategi pemasaran kita. Jadi silahkan ikuti Aku
lewat sini.” Kata Mi So berjalan lebih dulu.
“Apa
kebetulan Sekretaris Kim memakai parfum ?” tanya Young Joon, Mi So mengaku tidak
pakai parfum.
“Aku
mencium aroma jeruk darimu.” Kata Young Joon. Mi So yakin kalau aroma samponya.
“Aku membeli
produk ini karena mereka sering ada promosi beli 1 gratis 1.” Ucap Mi So sambil
mengibaskan rambutnya. Young Joon seperti baru tahu kalau Mi So suka membeli 1
Gratis 1.
“Apa
Sekretaris Kim selalu jalan secepat ini?” tanya Young Joon merasa Mi So jalan
lebih cepat.
“Aku
berjalan cepat supaya bisa mengikuti langkah Anda, sudah jadi kebiasaanku. dan
lagi, langkahku 2 kali lebih panjang dari yang orang lain.” Jawab Mi So. Young
Joon pikir Pasti sulit mengikuti langkahnya.
“Aku sudah
sepenuhnya terbiasa sekarang.” Ucap Mi So Young Joon merasa kalau selama ini tidak
memperhatikan langkah Mi So.
“Ada yang
bilang kalau perasaan Anda jadi tajam dalam kegelapan, jadi Kau memperhatikan
hal-hal yang tidak Kau perhatikan dalam keseharianmu.” Komentar Mi So cepat.
Young
Joon tiba-tiba berhenti berjalan. Mi So heran melihatnya karena kalau
tertinggal maka tersandung lalu menarik tanganya agar bisa jalan bersama.
“Sekretaris
Kim benar, tentang bagaimana perasaanku menjadi lebih tajam dalam gelap.” Kata
Young Joon merasakan sentuhan, Mi So ingin melepaskanya tapi Young Joon malah
mengenggamnya lebih dalam.
“Kau
bilang Aku tidak boleh tersandung.” Ucap Young Joon berjalan sambil mengandeng
tangan Mi So.
Saat
sampai di luar gedung, lampu akhirnya kembali menyala. Young Joon tetap memegang tangan Mi So dan
akhirnya bergegas dilepas tapi keduanya seperti canggung. Mi So memilih untuk
bergegas pergi untuk menyiapkan mobil.
Young
Joon seperti bisa tersenyum melihat Mi So, Dua petugas datang meminta maafatas
ketidaknyamanan ini. Young Joon pikir tak perlu seperti bisa mengambil
kesempatan dalam kegelapan.
Di dalam
mobil
Young
Joon bertanya Apa ada acara lain di perpustakaan selain pemutaran film, Mi So
mengaku tak ada hanya ada banyak pameran dan musikal yang sudah dijadwalkan.
Young Joon pikir perpustakaan tidak buruk juga jadi meminta agar menyampaikan
pada pihak galeri Seni untuk mempersiapkan acara pembukaan di perpustakaan.
“Aku akan
menyampaikan pesan Anda dan juga akan memikirkan ide untuk acara pembukaannya.”
Kata Mi So. Young Joon bertanya apa itu pemikiran Sekretaris Kim sendiri.
“Ya,
waktu kita tinggal sedikit, dan itu membuat Anda khawatir.” Kata Mi So. Young
Joon bisa tersenyum mendengarnya.
Mi So
kembali bertemu dengan dua kakaknya, Si kakak keduanya terlihat bahagia karena
bisa membalikan kulit babi dengan benar. Pil Nam pun memuji adiknya pandai
memanggang kulit babi. Si kakak memberitahu kalau Warnanya jadi lebih menggugah selera jika membalikkannya
5 detik kemudian, lalu menyuapi Mi So.
“Aku
butuh ide untuk acara pembukaan di perpustakaan.” Ucap Mi So terlihat duduk
sambil melamun.
“Apa itu
juga bagian dari pekerjaan Sekretaris? Kau akan segera mengundurkan diri, jadi
jangan bekerja terlalu keras.” Komentar kakak kedua.
“Benar,
dalam perspektif seorang psikiater, perilakumu adalah gejala berlebih dari
adaptasi. Itu Disebut, gila kerja.” Komentar Pil Nam
“Tidak,
Aku hanya mencoba yang terbaik sampai akhir.” Ucap Mi So membela diri
“ Kau
bekerja sangat keras seperti ini karena wakil ketua khawatir jika dia akan
kehilanganmu. Aku sudah dengar dari Unnie. Kudengar sikap posesifnya padamu
tidak bisa dipercaya.” Ucap Kakak kedua.
“Aapa Kau
sudah berbagi rahasia dengannya?”keluh Mi So kesal lalu menceritakan tentang
bosnya.
“Kupikir
dia sedang mencoba... mengubah pikiranku bukan karena posesifnya yang lugu. Mungkin
dia sangat membutuhkanku.” Kata Mi So. Kedua kakaknya terlihat binggung.
“Maksudku...
Aku terus memikirkan ini... bagaimana keadaannya jika Aku tidak ada di samping
Wakil Ketua.” Ucap Mi So
Keduanya
berpikir kalau Mi So menyukainya. Mi So mengelak kalau itu tidak masuk akal dan
meminta agar jangan bereaksi berlebihan. Pil Nam pikir Jika bukan itu
masalahnya, menurutnya lebih baik Mi So membereskan semuanya kalau tidak maka
.akan terpengaruh oleh Young Joon.
“Dan
tidak punya pilihan kau akan menjadi Kim
Mi So lagi dan hidup sebagai sekretaris Kim sepanjang hidupmu. Ucap Pil Nam
yakin sementara adiknya yang tambun masih sibuk memangang daging.
“Aku lebih
tahu daripada orang lain.” Kata Mi So sambil melangkah pergi
Mi So
memilih untuk pergi ke toilet, lalu berteriak panik. Pil Nam langsung berlari dan mengambil
laba-la dengan menyakinkan kalau itu hanya jarings aja. Mi So berusaha untuk
bernafas dengan tentang lalu berbicara pada kakaknya.
“Unnie...
tentang fobia, Apa mungkin untuk mengatasinya dalam satu hari?” ucap Mi So. Pil
Nam yakin kalau itu bisa.
“Kau akan
merasa baikkan jika terus menghadapinya. Mampirlah kekantorku sekali setelah
Kau berhenti bekerja.” Jelas Pil Nam
“Tidak...
Ini bukan soal Aku.” Kata Mi So. Pil Nam binggung siapa yang ingin
dibicarakan. Mi So mengaku kalau bukan
apa-apa.
Di rumah
Young
Joon duduk di rumahnya merasa ingin tahu
apa yang sedang di lakukan Sekretaris Kim. Ia membaca buku yang berjudul
"Setiap Kenangan adalah Dirimu" lalu berkomentar merasa tak percaya
Mi So membaca hal-hal kekanak-kanakan tapi tetap membacanya.
"Dalam hidup yang berat dan
membingungkan ini, Saat Kau berurusan dengan urusanmu, Kau penasaran apa yang
tiba-tiba mereka lakukan Dan memikirkan orang itu terlebih dahulu daripada
dirimu sendiri. Itu cukup alasan untuk menyebutnya cinta."
“Jelas
saja Aku penasaran apa yang dilakukan sekretarisku karena Aku memberikan tugas.
Apa itu Cinta? Tidak masuk akal sama sekali” ucap Young Joon tak percaya dengan
yang ditulis pada buku.
Sung Yeon
berjalan akan masuk sebuah gedung. Di depan meja kerja, Ji Ah sibuk dengan
ponselnya terlihat bahagia karena Morpheus, lalu tersadar kalau Mi So sedari
tadi melihatnya. Mi So hanya tersenyum
melihat juniornya.
“Aku
minta Maaf... Ada banyak artikel soal Morpheus dan tanggal rilis buku barunya.”
Ucap Ji Ah
“Aku juga
menantikan untuk membaca buku barunya. Apa judulnya lagi?” tanya Mi So
"Sekali
dalam seumur hidup." Aku sudah membaca edisi Inggris, Ini tentang kisah
cinta sedih yang Cuma bisa terjadi sekali seumur hidup Aku menangis sepanjang
malam.” Cerita Ji Ah. Mi So seperti baru tahu kalau ceritanya sedih.
“Ngomong-ngomong,
menurutmu kenapa dia tidak pernah mengungkapkan dirinya di depan umum? Jika dia
mengungkapkan dirinya, itu akan menjadi berita besar. Akan menjadi pembicaraan
di semua Seoul,benarkan?” ucap Ji Ah. Mi So juga berpikiran yang sama lalu
seperti menemukan ide.
Young
Joon kaget mengetahui tentang Konser buku. Mi So merasa kalau akan jadi ide bagus untuk mengundang penulis
yang menarik perhatian dan menyelenggarakan konser buku untuk pembukaan
perpustakaan. Ia pikir kalau Mengundang
penulis untuk menarik perhatian.
“Lalu bagaimana
dengan Joanne Rowling yang menulis seri "Harry Potter"? “ kata Young
Joon
“Akan
luar biasa ada orang hebat diundang, tapi kurasa Morp...” ucap Mi So terdiam
sambil bergumam kalau nanti tidak bisa
mengundang Morpheus setelah menyarankannya kepada Wakil Ketua Lee
“Mor...Siapa
tadi?” tanya Young Joon. Mi So pikir kalau tidak yakin itu bagus.
“Sebuah rencana
tanpa detail. Ini sangat berbeda denganmu.” Komentar Young Joon .
“Tolong
beri Aku sedikit waktu. Aku tidak akan mengecewakanmu, Wakil Ketua.” Kata Mi So
Young
Joon tiba-tiba tersenyum, Mi So heran melihat Young Joon tertawa. Young Joon
berpura-pura mengelak lalu melihat ponselnya pesan masuk “Aku ada di lobi. Aku
sebentar lagi kesana.” Ia memanggil Mi So kalau Aku lapar karena otaknya
terlalu banyak bekerja. Mi So mengatakan akan menyiapkan camilannya.
“Tidak,
Aku tahu ingin makan, Kau Pergilah ke resto burger... dan dapatkan 2 menu
termahal disana dengan 2 porsi kentang goreng yang baru dimasak. Kau harus Pastikan
mereka menggorengnya setelah dipesan.” Tegas Young Joon, Mi So hanya bisa
melonggo.
“Dan saat
balik ke kantor, bungkus Americano dengan tambahan shot espresso, begitu juga
dengan latte dengan tambahan 2 shot expresso.” Kata Young Joon.
Mi So
bergegas akan pergi, tapi Young Joon meminta agar Tidak perlu terburu-buru dan
Santai saja dengan meminta agar membawa 2 bungkus gula dan juga 2 sedotan serta
membawa 5 kain serbet. Mi So heran karena Young Joon tiba-tiba meminta
melakukanya.
Young
Joon hanya menegaskan Lakukan saja apa
yang dikatakan serta Jangan gunakan lift dan Naik tangga. Mi So akhirnya
bergegas pergi melakukan perintah bosnya,s saat di luar ruangan Ia
bertanya-tanya kenapa Young Joon berusaha membuatnya keluar kantor.
Bersambung ke Part 2
Makin suka sama nih couple
BalasHapusLanjut min..💕
BalasHapus