PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Seorang
pria menuruni sebuah mobil lalu berjalan dengan gagah ke dalam sebuah gedung,
beberapa orang mulai membicarakannya dalam sebuah pesta.
“Lee Young Joon ialah Wakil Ketua
Grup Yumyung. Sejak dia diangkat menjadi Wakil Ketua, perusahaan menggandakan keuntungannya.
Dan itu membuatnya menjadi CEO muda paling kompeten di negara ini. Ia memiliki
tubuh, wajah, dan setelan jas. Dia punya segalanya. Aku mendengar gosip bahwa
dia menjauhi para wanita.”
“Itu
tidak benar. Sebenarnya, Aku akan pergi bersamanya sekarang. Tapi dia membuatku
menjauh darinya.” Kata Seorang wanita dengan bangga.
Saat
Young Joon masuk ke dalam ruangan dan banyak orang yang menyapa, tapi Young Joon hanya duduk di kursi yang
kosong dengan wajah galau. Wanita bernama Oh Ji Ran menyapanya, sementa Young
Joon langsung bertanya “Apa yang salah dengan Sekretaris Kim?”
Kim Min
So berjalan masuk ke dalam rumah, merapihkan semua pakain lalu memilih satu
dasi. Ia memasangkan di leher Young Joon kalau memilih dasi tipe monoton yang
akan membuat terlihat cerdas dan modern. Yong Joon pun memujinya dengan
membiarkan Min So memasangkan dasinya.
“Bukankah
itu mempesona?” ucap Young Joon tiba-tiba mengangkat tanganya dengan bangga.
“Apa Maksudmu
sinar matahari?” balas Min Soo binggung. Young Joon menjawab bukan.
“Aura... Aku
bersinar.” Ungkap Young Joon seperti terlalu narsis dengan dirinya sendiri. Min
Soo hanya bisa menganguk setuju saja.
“Ini
jadwal Anda untuk hari ini.” Kata Min So memberikan agenda lalu melihat di
ponselnya telp dari Direktur Eksekutif Kim Jung Jae.
“Ini Tuan
Kim. Haruskah aku menjawabnya?” tanya Min So meminta izin.
“Tidak.
Dia akan memberitahuku bahwa bisnis Vietnam tidak berjalan dengan baik. Aku tidak
ingin orang yang bersalah ini merusak suasana pagiku.” Ungkap Young Joon
seperti peramal
“Apa yang
Anda maksud dengan "pria yang bersalah ini"?” tanya Min Soo heran
“Menyakiti
seseorang atau mencuri sesuatu bukan satu-satunya hal yang membuatmu bersalah.
Tidak kompeten dan tidak menyadari ketidakmampuanmu, membuatmu bersalah juga.”
Jelas Young Joon.
“Apa kau
tahu, Nona Kim? Bagaimana bisa seorang
pria sangat tidak kompeten?” kata Young Joon. Min Soo mengaku masih
bertanya-tanya.
Young
Joon pikir mereka cukup melakukannya dan
memenangkannya tapi menurutnya orang tidak bisa melakukan hal yang sederhana
seperti itu. Min Soo pikir Tidak semua orang seperti Young Joon seperti ingin
memuji. Young Joon seperti tak percaya. Min Soo pun menyakinkan.
“Sepanjang
hidupku, Aku belum pernah melihat pria lain sesempurna Anda, Pak.” Ungkap Min
Soo. Young Joon mendengar ponselnya berdering dan ingin tahu siapa yang menelp.
“Kali
ini, panggilan dari seorang Si pendosa mutlak. Apa yang harus aku lakukan?”
tanya Min Soo.
Keduanya
sampai disebuah gedung, Min Soo duduk disamping Young Joon memberitahu kalau
mereka sudah sampai. Young Joon masuk ke dalam sebuah ruangan, Seorang pria
panik melihat Young Joon berusaha menjelaskan kalau ada kesalahpahaman.
“Bagaimana
kau bisa berada di distrik lampu merah selama jam kantor?” ucap Young Joon memarahi
bawahanya. Direktur hanya bisa meminta maaf.
“Kau adalah
direktur manajemen senior. Mengapa kau tidak memikirkan citra perusahaan?”
tegas Young Joon. Direktur berjanjitidak terjadi lagi.
Min Soo
melihat berita online di luar ruangan. Young Joon keluar dari ruangan bertanya
Apa selanjutnya. Min Soo menjawab Young Joon memiliki rapat dewan tentang
bisnis baru lalu mengambil rokok dari tangan atasanya karena tidakdiperbolehkan
merokok di dalam ruangan. Young Joon akhirnya memilih untuk melangkah pergi.
Direktur
berlari mengejar Young Joon lalu berlutut, Min Soo menenangkan Tuan Jo agar
jangan terlalu kecewa, karena Proyeknya gagal, dan ditemukan di distrik lampu
merah. Ia menjelaskan kalau Young Joon
memiliki harapan besar jadi sangat kecewa dan sangat kesal.
“Kau
lihat, Tuan Lee berusaha keras untuk menutupi nama perusahaan kami dari artikel
itu tentang Anda.” Jelas Min Soo
“Nona Kim,
mengapa aku melakukan itu? Aku pasti sudah dirasuki.” Keluh Tuan Jo
“Jangan
lupakan momen ini, dan hiduplah lebih keras. Pak Jo, mengapa kau tidak pulang
lebih awal hari ini dan beristirahat?” kata Min Soo. Tuan Jo pun berdiri dan
memilih untuk pergi dan berjanji akan lebih berhati-hati mulai besok lalu pamit
pergi pada Sek Im.
Sek Im
bertanya pada Min Soo memastikan kalau Tuan Jo
dapat tetap bekerja di sini. Min Soo menelp seseorang meminta agar
membersihkan meja Pak Jo dan semua perabotan lainnya sekarang.
“Pernahkah
kau melihat Tuan. Lee memberi seseorang kesempatan kedua?” ucap Min Soo yang
sudah sangat mengenal sikap atasanya. Sek Im pun tak bisa berkata-kata lagi.
Ruang
Rapat
Park Yoo
Sik berdiri didepan menjelaskan akan mengambil alih maskapai internasional peringkat
ketiga di negara, Dalam waktu lima tahun, akan menumbuhkannya menjadi perusahaan
penerbangan terbaik di pasar domestik dan dalam 10 terbaik di pasar global.
“Segera
setelah keputusan dibuat, kami akan secara aktif mulai menerima pesanan dari
Amerika Serikat, India, dan Vietnam untuk mempercepat bisnis penerbangan. Jika
Anda melihat laporan keuangan, Anda akan melihat bahwa aset saat ini adalah
2,024 miliar dolar. Dan kewajiban saat ini adalah 940 juta dolar. Rasio saat
ini sekitar 275 persen.” Jelas Yoo Sik dan langsung disela oleh Young Joon.
“Ini
adalah 215,319149.” Kata Young Joon. Semua terlihat binggung mendengarnya.
“Jika
aset saat ini adalah 2,024 miliar, dan kewajiban saat ini adalah 940 juta, bukankah
rasio saat ini harus 215,319149,Tuan Park?” kata Young Joon. Yoo Jin terlihat
gugup dan dengan cepat membenarkan ucapan Young Joon.
Young
Joon meminta agar lanjutkan dengan akuisisi dan mengakhiri pertemuan lalu
keluar dari ruangan. Seorang pria mengeluh kalau kedaan sangat intens dan
merasa kalau Young Joon itu terlalu kuat. Ia merasa kalau Hidupnya akan
dipersingkat karena Young Joon membuatnya takut sampai mati.
Yoo Jin
tiba-tiba menyebut nama Young Joon seperti kembali datang, semua panik dan
ketakutan tapi ternyata Yoo Jin hanya mengerjai mereka. Direktur tahu kalau Yoo
Jin itu tak ingin mereka menjelek-jelekkan
temannya.
Min Soo
berjalan sambil berbicara dengan bahasa inggris fasih kalau Young Joo diundang ke pesta pribadi di pesta duta besar
Spanyol dan akan menelpnya esok Untuk menjadwal ulang lalu keduanya masuk ke
dalam lift bersama.
“Sudah
jauh lebih baik.”komentar Young Joon. Min Soo terlihat binggung. Young Joon
menjelaskan kalau itu maksudnya Bahasa inggris Min Soo.
“Sembilan
tahun yang lalu, ketika kami pertama kali pergi ke AS, Kau berjuang untuk
berkomunikasi dalam bahasa Inggris.” Ungkap Young Joon.
“Benar.
Anda yang mewujudkannya.” Balas Min Soo. Young Joon pun dengan bangga
membenarkan.
“Dukunganku
yang tak tanggung-tanggung pasti banyak membantumu.” Ata Young Joon bangga.
“Lebih
dari itu, aku jadi berkembang karena Anda mempermalukanku... setiap kali aku
membuat kesalahan dengan aksen, dan kau tidak ragu untuk memarahiku. Itu
benar-benar memotivasiku untuk bekerja lebih keras.” Balas Min Soo terus memuji
“Malu dan
memarahi...Baiklah. Jika itu membantumu tumbuh, Aku akan terus memberikannya
padamu.” Kata Young Joon.
Min Soo
pun langsung mengucapkan terima kasih banyak, Young Joon menegur kalau Min Soo baru
saja membuat kesalahan lain dengan memberitahu kesalahan penyebutkan kata
"aksen". Min Soo menungkapkan kalau sudah belajar hal lain lalu
terdengar bunyi suara perut yang lapar.
“Aku minta
maaf, Aku harus melewatkan sarapan untuk mengenakan baju. Karena pertemuan itu,
aku tidak menyiapkan cemilan. Apa Anda baik-baik saja?” ucap Min Soo khawatir.
“Aku
baik-baik saja... Kau tahu betapa fokusnya diriku ini. Ketika aku sedang
bekerja, aku bahkan tidak merasa lapar.” Ucap Young Joon, tapi terdengar suara
bunyi perut lapar. Min Soo pun memutuskan akan menyiapkan beberpa cemilan.
Keduanya
masuk ke dalam sebuah pesta dengan pakaian yang serasi seperti Min Soo menjadi
pasangan Young Joon. Mereka berjalan dan melihat seseorang, Min Soo memberitahu
Young Joon kalau pria itu adalah duta besar Spanyol yang baru diangkat. Young
Joon pun menyapa dengan bahasa Spanyol dengan fasih pada Duta Besar, setelah
itu bertemu dengan tamu lainya.
Dari
kejauhan tiga orang wanita menatap Young Joon dengan wajah kagumm karena
terlihat sangat luar biasa dan sangat
menawan, serta sangat elegan. Tiba-tiba
Young Joon menatap kearah tiga wanita yang membicarakanya.
“Hei... Dia
datang kemari... Apa dia datang padaku?” ucap wanita berdiri ditengah dengan
wajah gugup. Tapi Young Joon berjalan melewati ketiganya.
Tiga
wanita binggung Young Joon melewati mereka dan langsung berdiri didepan cermin
seperti sangat mengangumi dirinya yang tampan. Min So melihat Young Joon
kembali merasakan narsis berusah mendekat.
“Nona
Kim... Bagaimana penampilanku sekarang?” tanya Young Joo. Min Soo menjawab
kalau terlihat sempurna dan mengajaknya segera pergi.
Di dalam
mobil
Young
Joon ingin tahu Kapan Min Soo belajar bahasa Spanyol. Min Soo terlihat
binggung. Young Joon melihat kalau Min Soo berbincang cukup lama dengan
orang-orang Spanyol dipesta tadi. Min
Soo mengaku kalau berterima kasih pada Young Joon.
“Aku
hampir tidak bisa belajar bahasa Inggris dan Cina. Aku tidak punya waktu untuk
belajar bahasa Spanyol. Aku hanya menebaknya sepanjang waktu.” Jelas Min Soo.
Young Joon binggung apa maksudnya.
“Ketika
mereka melihat Anda sambil memberikan sampanye, itu pasti berarti,
"Maafkan kami." Apa yang mereka katakan saat melihat Anda pasti
pujian... Jadi aku hanya tersenyum dan mengangguk.” Jelas Min Soo. Young Joon
membenarkan.
“Dan
ketika seorang pria mencoba bergerak, Aku menyentuh anting-anting dengan tangan
kiriku” cerita Min Soo membuat pria menjauh darinya.
“Kenapa
tangan kirimu?” tanya Young Joon heran.
“Saat aku
menunjukkan cincinku pada mereka, semuanya beres. Ini adalah cincin yang aku
menangkan pada hari olahraga terakhir.” Ucap Min Soo mengangkat tanganya
terlihat cincin.
Young
Joon memuji Min Soo itu luar biasa. Min Soo mengaku tidak percaya dipuji oleh
Young Joon. Young Joon pun meminta agar Min Soo mengatakan yang dinginkan
karena harus diberi kompensasi yang sesuai untuk pencapaiannya dan Min Soo tak
boleh menolak.
“Tuan...
Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.” Kata Min Soo dengan wajah serius.
“Jangan
mengaku tentang cintamu. Hubungan kita adalah bisnis yang ketat.” Tegas Young
Joon. Min Soo mengaku juga tidak merencanakannya.
“Apa yang
ingin kau katakan?” tanya Young Joon.
“Aku
pikir Anda perlu mencari seorang sekretaris baru. Aku akan berhenti mulai
sekarang... Aku akan mengundurkan diri sekarang.” Kata Min Soo. Young Joon
kaget mendengarnya.
“Kenapa
begitu tiba-tiba?” tanya Young Joon melonggo. Min Soo menjawab kalau Ini untuk
alasan pribadi.
“Baiklah.
Jika kau ingin melakukannya.” Ucap Young Joon santai seperti tak masalah kalau
Min Soo akan berhenti.
Young
Joon berbaring di tempat tidur tapi matanya tak bisa tertutup. Ia pun heran
karena tidak bisa tidur. Esok paginya, di kantor seseorang pria tambun masuk
dengan terburu-buru mengatakan baru saja mendengar berita yang luar biasa.
“Apa ini
"berita luar biasa"? Aku yakin itu adalah gosip palsu.” Ucap Si
wanita tak percaya
“Sayang,
ini nyata kali ini... Hanya mereka yang bisa mengambilnya yang harus
berkumpul... Cepatlah.” Kata Pria tambun menyuruh mereka berkumpul, pacarnya
merasa tak percaya tapi akhirnya ikut berkumpul.
“Kau
tahu, Nona. Kim...Nona Kim..... mengundurkan diri.” Kata si pria tambun. Semua
orang tak percaya mendengarnya karena berpikir hanya gossip belaka.
“Apa kau
tidak percaya padaku?” keluh si pria tambun. Bong Se Ra dan yang lainya yakin
tidak percaya
“Kenapa
dia mengundurkan diri? Tuan Lee sangat menyayanginya. Kenapa dia berhenti? Itu
tidak masuk akal.” Kata Se Ra yakin .
Tiba-tiba
Min Soo masuk ke dalam ruangan berkomentar kalau ini semua masuk akal, bahwa ia
benar-benar berhenti. Semua melonggo tak percaya mendengarnya. Min Soo
membenarkan kalau memang benar-benar berhenti.
“Tapi
bukankah itu terlalu mendadak? Mengapa? Apa kau akan menikah? Apa kau mendapatkan
pekerjaan lain Atau kau akan pergi ke luar negeri untuk belajar?” tanya Park
Joon Hwan
“Bukan
itu.” Ucap Min Soo tersenyum, Jung Chi In si pria tambun berpikir kalau itu
karena perilaku buruk Tuan Lee. Min Soo menegaskan kalau bukan seperti itu.
“Itu
hanya alasan pribadi” kata Min Soo lalu seseorang memberitahu kalau Tuan Lee
akan datang. Semua membungkuk menyapa Young Joon saat masuk ruangan.
Se Ra
melihat Min Soo ke pantry mengajak Lee Young Ok untuk mengikutinya, Young Ok mengaku tidak bisa membayangkan jika
Min Soo tidak berada di samping Tuan
Lee. Min Soo pun mengaku belum terasa
nyata baginya.
“Aku merasa
sangat sedih. Jadi Apa kau hanya perlu menyiapkan cemilan di sekitar waktu ini?
Kamu membuat teh Darjeeling dengan menggunakan teko ini. Kau melayani rotinya H
Hotel. Tiga potong.” Ucap Bo Ra melihat cara Min Soo menyiapkan makanan. Min
Soo membenarkan.
“Kenapa
kau bertanggung jawab atas itu, Nona Bong?” tanya Young Ok heran. Bo Ra heran
Young Ok tak berpikir.
“Ketika
Nona Kim pergi, itu akan menjadi tugasku” kata Bo Ra yakin. Young Ok heran
kenapa Bo Ra harus melakukanya.
“Jika kau
melihatnya, sudah jelas bahwa Tuan. Lee peduli dengan penampilan sekretarisnya.
Ketika Nona Kim mengundurkan diri, lalu siapa yang akan berada di posisinya?
Akulah satu-satunya alternatif. Di saat seperti ini, aku benar-benar cemburu
padamu, Nona. Lee. Aku berharap aku bisa terlihat biasa sepertimu.” Ucap Bo
Ra. Young Ok hanya bisa menghela nafas.
“Nah,
Tuan Lee datang ke kantor jam 7 pagi, jadi aku harus di sini jam setengah 6. Aku
tidak bisa banyak tidur saat itu. Apa yang harus ku lakukan?” kata Bo Ra
mengoceh lalu tersadar semua sudah pergi meninggalkan dan melihat pria lain di
ruangan dan buru-buru pami pergi.
Young
Joon duduk di ruangan, Min Soo melihatnya dan langsung mengambil ponselnya.
Young Joon yakin kalau Min Sooberpikir tentang mengubah kursi putarnya, Min Soo
langsung memuji Young Joon itu luar biasa. Young Joon dengan bangga kalau tahu
apa yang terjadi di dalam kepalanya juga.
“Kau
tidak bersungguh-sungguh, kan? Kau benar-benar tidak bermaksud untuk
mengundurkan diri.” Kata Young Joon.
“Anda
salah kali ini.” Ungkap Min Soo. Young Joon ingin tahu alasanya dan berpikir
karena telah membuat Min Soo bekerja lembur dan di akhir pekan
“Aku akan
memposting iklan lowongan pekerjaan pagi ini. Kami akan berusaha sebaik mungkin
untuk memilah kandidat terbaik. Anda hanya perlu mewawancarai kandidat akhir”
jelas Min Soo. Young Joon tak peduli menyuruh Min Soo melakukan sesuka hatinya
saja.
Min Soo
membuat Kualifikasi untuk Penempatan Pekerjaan pada komputernya. Tiba-tiba Young Joon keluar dengan wajah
cemberut. Min Soo langsung berdiri
bertanya Apa butuh sesuatu. Young Joon mengatakan akan pergi ke kantor Tuan.
Park.
“Atur
panggilan konferens ku kembali ke sore hari. Aku akan makan di rumah, jadi
jagalah makan siangmu sendiri.” Ucap Young Joon. Min Soo menganguk mengerti.
Setelah
Young Joon pergi, Bo Ra masuk mengetahui Min Soo yang belum makan siang jadi
mengajaknya makan bersama. Min Soo minta maaf, karena harus pergi untuk mengurus
beberapa masalah pribadi. Bo Ra meminta agar makan sedikit saja. Min Soo tetap
menolak dan bergegas pergi.
“Apa
masalahnya? Dan di sinilah aku, mencoba untuk makan bersamanya dan mengambil
alih perannya. Aku juga orang yang sibuk, Kau tahu.” Keluh Bo Ra kesal melihat
Min Soo bergegas pergi.
Young
Joon ingin tahu alasanya. Yoo Sik balik bertanya apa maksud ucapanya Young Joon
ingin tahu Alasan sebenarnya mengapa dia ingin berhenti tiba-tiba. Yoo Sik
mengerti maksudnya Mi Mi So. Young Joon mengaku Tidak ada yang tidak diketahui
tentang Min Soo sebelumnya.
“Tapi aku
benar-benar tidak bisa memikirkan yang satu ini. Ini sangat membuatku frustrasi
sampai aku merasa pusing.” Ungkap Young Joon. Yoo Sik tak percaya mendengarnya.
“Mari
kita lihat di sini... Ginseng merah adalah yang terbaik saat gula darahmu
rendah! Kau Ingin beberapa?” ucap Yoo Jin mengeluarkan dari bangkasnya.
“Apa kau
serius mengatakan padaku untuk makan sesuatu yang dipenuhi gula yang hanya
memiliki 0,03 persen ginseng merah murni di dalamnya?” komentar Young Joon. Yoo
Sik lemas menjatuhkan ginseng ditanganya.
“Tidak,
terima kasih. Katakan saja, mengapa Nona Kim melakukan ini.” Tegas Young Joon.
Yoo Sik heran Young Joon yang tak mengetahui alasanya.
“Itu
cukup luar biasa bahwa dia mampu bekerja untukmu selama 9 tahun. Mereka
menyebut wanita seperti itu sebagai "bodhisattva" di Timur, dan
"malaikat surgawi" di Barat...”ungkap Yoo Sik lalu merasa kalau
ucapanya berlebihan
“Dua
tahun. Dua... Dua... maksudku, sembilan tahun. Sudah waktunya. Mereka
mengatakan bahwa ada sesuatu yang disebut "Peraturan 3, 6, 9." Jelas
Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Sampai
batas kejenuhan. Kau tahu bagaimana istriku, dan aku berada di belahan jiwa
satu sama lain, ketika kita satu bulan jauh ke dalam hubungan kita dan aku
cukup mencintainya untuk menikahinya saat itu?” ucap Yoo Sik
“Tentu
saja, Dan aku bahkan lebih sadar akan fakta... bahwa kalian berdua saling
bertukar surat cerai bukannya hadiah pada ulang tahun pernikahan ke-10 Anda.”
Balas Young Joon. Yoo Sik mengeluh dengan ucapan temanya yang kasar sekali.
“Pada
awalnya, kami berdua terbakar dengan cinta satu sama lain! Tapi... hal yang dia
katakan pada ulang tahun pernikahan ketiga kami adalah...” ungkap Yoo Sik.
Flash Back
Dalam
sebuah restoran, di ulang tahun ketika Yoo Sik ingin bersikap mesra pada
istrinya dengan menyuapinya tak bisa melakukanya lagi. Lalu ketika menguangkap perasaan
cintanya, sang istri malah mengeluh kenapa bisa jatuh cinta dengan Yoo Sik.
“Dan pada ulang tahun pernikahan
keenam kami...”
Yoo Sik
sudah siap dengan kue dan lilin ketika memanggil pelayan tiba-tiba istrinya
langsung memukul kepalanya. Sang istri
meminta maaf dengan alasan hanya ingin memukul ketika melihat bagian belakang
kepala suaminya.
“Dan pada peringatan pernikahan
kesembilan kami...”
Sang
istri berteriak marah pada Yoo Sik karena membuang-buang udara dan menyuruhnya
agar jangan bernafas. Yoo Sik masih terlihat trauma dengan pernikahanya.
Young
Joon yang mendengarnya, memastikan kalau Yoo Sik tidak... menangis sekarang, Yoo
Sik heran kalau itu bukan masalah kalau Young Joon bukan masalah apabila
menangis. Yoo Sik pikir bahwa kejenuhan
berakhir di selama 3, 6, dan 9 tahun.
“Ini
seperti apel yang memar.” Ucap Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Ya, Coba
lihat Apel ini.. Yang harus kau lakukan adalah memotong bagian yang busuk dan
memakannya. Tapi kau tidak bisa diganggu. Itulah mengapa kau memakan buah yang
kondisinya lebih baik” jelas Yoo Sik memegang sebuah apel dengan bagian busuk.
“Tapi apa
yang akan terjadi saat apel yang ada di antara apel lain? Kemudian apel-apel
lain menjadi lebam juga! Akhirnya, mereka semua menjadi memar dan membusuk”
ucap Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Sebelum
hal-hal membusuk lebih banyak lagi, maka Kau harus berbicara dengannya untuk
membuat sebuah terobosan dengannya.” Jelas Yoo Sik. Young Joon memikirkan sebuah
terobosan dan merasa kalau Itu cukup mudah
“Beri tahu
aku jika kau butuh bantuan untuk membuat terobosan itu.” Kata Yoo Sik
“Kau
bercerai karena kau tidak bisa melakukannya.” Ejek Young Joon keluar dari
ruangan. Yoo Sik pun membenarkan.
Min Soo
datang ke bank memberikan slip pembayaran pinjaman milik dengan memastikan
kalau itu yang terakhir. Teller membenarkan, lalu melihat namanya yang tertulis
Sekretaris Lee. Mi Soo mengelengkan kepala lalu menganti namanya “Kim Mi So.”
Young
Joon tiba-tiba menelp dan kaget kalau atasanya itu ingin segera datang
menemuinya, lalu bergegas pergi. Young Joon naik ke dalam mobil saat Mi Soo
datang, lalu Mi Soo memberitahu akan menuju ke rumah Young Joon.
“Anda
memberiku kesan bahwa sedang menuju ke rumah sendirian. Kenapa anda ingin aku datang
tiba-tiba?” ucap Mi Soo berani bertanya.
“Sebuah
terobosan?” kata Young Joon, Mi Soo binggung mendengarnya tapi akhirnya memilih
untuk diam
“Aku
bukan tipe orang yang memberi kesempatan kedua. Tapi untukmu, Aku akan membuat
pengecualian khusus dan memberimu satu kesempatan lagi. “ jelas Young Joon. Mi
Soo makin binggung
“Kau
tidak akan pernah mendapatkan kesempatan lain, jadi bersyukurlah. Aku akan
mempromosikan mu sebagai seorang direktur.” Kata Young Joon. Mi Soo ingin
menjelaskan bukan seperti itu maksudnya.
“Jika
terlalu banyak pekerjaan, Aku akan mempekerjakan orang lain untuk membantum dan
mobil akan disediakan untukmu oleh perusahaan juga. Dan jika kau mau, aku
bahkan bisa perusahaan membayar untuk akomodasimu. Apa hutang keluargamu sudah
lunas? Aku akan mengurus semuanya untukmu juga. Jadi, mari kita bekerja keras bersama
mulai sekarang.” Kata Young Joon tak
ingin kehilangan.
Mi Soo
ingin bicara tapi Young Joon menegaskan kalau akan menjamin tidak akan
mendapatkan tawaran seperti itu dari tempat lain serta tidak akan dapat menemukan bos yang sempurna
seperti dirinya. Ia pun tidak akan menghakimi Mi So jika segera
menerima tawaran ini jadi meminta agar menerima tawaranya dan kembali berkerja.
Mi Soo
ingin bicara tapi saat itu datang ibu Young Joon memanggil anaknya dan langsung
memeluknya, lalu menyapa Mi Soo yang ikut datang lalu mengajaknya untuk segera
masuk. Keduanya duduk di meja makan layaknya pasangan kekasih, Ayah dan Ibu
Young Joon pun tersenyum melihat Mi Soo yang merapihkan dasi Young Joon.
“Aku
mengatakan padamu untuk datang lebih sering. Sangat sulit bagiku untuk
melihatmu, bahkan jika kami bekerja di gedung yang sama. Aku sedang sibuk
karena masalah yang melibatkan Tuan. Jo. Sungguh memalukan atas kehilangan nya.
Apa kau benar-benar harus...” kata Tuan Lee.
“Hanya
butuh satu saat untuk merusak citra perusahaan kami. Karena Anda
mempercayakanku dengan masalah ini, aku akan mengurusnya.” Balas Young Joon
yang membuat ayahnya melonggo.
“Itu
benar. Kau melakukan pekerjaan luar biasa, Young Joon.” Komentar Ibu Young Joon
memuji.
“Seolah-olah
kau tidak ingin dia menangani masalah yang sulit sendirian!” ucapIbu Young Joon
pada suaminya. Tuan Lee membenarkan berkomentar kalau sedang tidak pengertian
dengan meminta maaf.
“Pernahkah
Anda berdua pernah mengalami tekanan selama bersuami-istri?” tanya Young Joon.
Keduanya terlihat gugup lalu saling menatap.
“Tidak
ada hal seperti itu. Tidak ada percakapan yang bagus yang tidak bisa
diselesaikan. Tidak satu pun dari kami yang merasakan hal itu sebelumnya.” Kata
Tuan Lee. Ibu Young Joon mengajak Mi Soo agar mulai makan.
“Bukankah
sepertinya Young Joon kami semakin tinggi akhir-akhir ini?” puji Ibu Young
Joon.
“Kau
terlalu baik. Aku hanyalah hasil karyamu. Inilah alasan mengapa aku begitu
menghormati anda” kata Young Joon memuji, Tuan Lee mendengarnya berharap agar
dipuji.
“Proyek
bio kami saat ini telah menerima persetujuan FDA AS, dan kami saat ini tengah mengakuisisi
maskapai global.” Jelas Young Joon lalu melihat Tuan Lee yang terus menatapnya
lalu berkomentar kalau ayahnya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengannya
karena merasa canggung sampai batuk.
Tuan Lee
bertanya apakah Young Joo berencana untuk tidak menikah. Young Joo membenarkan.
Tuan Lee merasakan dadanya terasa sakit merasa tidak berpikir mempunyai banyak
sisa waktu untuk hidup. Young Joon mengaku
sudah melihat hasil pemeriksaan tahunan ayah.
“Ayah
benar-benar sehat.” Kata Young Joon. Tuan Lee mengeluh kalau penyadap itu tak
tahu apapun.
“Aku tahu
tubuhku sendiri ketimbang orang lain! Ayahmu yang tua ini hanya memiliki satu permintaan
sebelum dia meninggal. Dan itu adalah memiliki cucu sebelum aku mati! Aku
bahkan tidak akan mengatakan, apa yang akan dibutuhkan menantu ku di masa
depan. Lalu Aku mendengar Sekretaris Kim ingin mengundurkan diri!” ucap Tuan
Lee
“Itu
tidak akan pernah terjadi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Tegas Young
Joon yakin
Ibu Young
Joon berbicara dengan Mi So kalau mendengan anaknya yang mengajak gadis-gadis
ke pertemuan di sana-sini Tapi hubungannya tidak berlangsung lama dan
menurutnya Sepertinya anaknya tidak bisa
mengencaninya dengan serius.
“Mereka
mengatakan itu hanya untuk menunjukkan pada yang lain. Benarkah?” kata Young
Joon. Mi So membenarkan.
“Mereka
bilang dia tidak akan membiarkan wanita menyentuhnya. Apa itu benar?” ucap Ibu
Young Joon. Mi So kembali membenarkan. Ibu Young Joon langsung panik
“Kemudian...
putraku... sangat... Apa dia benar-benar... Apa dia...” kata Ibu Young Joon tak
bisa berkata-kata.
“Apa Maksudmu,
gay? Tidak, dia tidak seperti itu.” Kata Mi Soo menyakinkan. Ibu Young Joon tak
begitu yakin.
“Tentu
saja, aku sudah bekerja untuk dia sejak lama, jadi aku tahu tentang dia lebih
baik dari orang lain.” Ucap Mi Soo menyakinkan. Ibu Young Joon pun bisa
bernafas lega
“Ketua
dan aku belum membicarakannya, tapi kami benar-benar mengkhawatirkannya. Young
Joon menjauhkan diri dari perempuan selain kau, jadi kami bertanya-tanya jika
rumor itu benar.” Jelas Ibu Young Joon.
Mi So
mengangukmengerti. Ibu Young Joon ingin mengajukan pertanyaan, ingin
Bagaimana tentang anaknya di mata
perempuan. Mi So memuji Young Joon itu yang terbaik, kompeten, menawan, dan
baik jadi menurutnya begitu sempurna. Ibu Young Joon tersenyum mendengarnya
memuji Mi Soo yang memiliki mata baik
untuk melihat sisi orang-orang.
“Itu akan
sangat bagus jika seseorang muncul untuk menjadi pacarnya. Misalnya, seseorang
sepertimu..” ucap Ibu Young Joo yang membuat Mi Soo terdiam.
“Aku
bercanda.. Aku akan segera menikahkannya jika ada wanita sepertimu.” Kata Ibu
Young Joon, saat itu Young Joon keluar mengajak Mi Soo untuk pergi.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Semangat kak lanjutnya!!
BalasHapus