Shin
memarahi So Bong yang berani mengambil fotonya bahkan menampar di lihat orang
banyak.
“Ketika
orang brengsek seperti dia bertingkah seperti ini, sudah kuduga pasti ada yang
aneh.”
So Bong
datang ke tempat Shin tiba-tiba memeluknya karena sudah menjadi aturanya saat
melihat orang yang menangis.
“Apa kau
Peluk aku saat aku menangis? Omong kosong apaan itu. Apa kau itu sudah gila?
Lalu Dia muncul seperti Superman dan menyelamatkanku.”
Shin
dengan wajah santai memberitahu kalau
tidak punya jantung. So Bong heran dengan Shin yang selalu mengatakan
kalimat-kalimat itu seperti pahlawan.So Bong tak percaya karena tak ada manusia
yang tak punya jantung.
“Direktur
Nam, mau apa kau? Kau mau masuk ke sana? Apa Kau sudah gila? Apa Kau tidak
takut sama sekali?” teriak So Bong panik
“Aku
tidak tahu hal itu, Karena aku tidak punya emosi.” Kata Shin akhirnya keluar
dari mobil.
So Bong
tak percaya kalau manusia yang tidak punya emosi menurutnya Pasti ada yang
mencurigakan, lalu akhirnya Shin pun bisa menghentikan mobil. So Bong langsung
turun melihat keadaan Shin dan kaget karena didalam tubuh atasanya adalah
mesin.
Shin
binggung melihat sikap So Bong seperti ketakutan. So Bong berjalan mundur
meminta Shin agar Jangan mendekat. Nyonya Oh datang menyuruh Shin agar mengejar
So Bong, Shin pun mengikuti perintah ibunya. So Bong berteriak meminta agar
dilepaskan tapi Shin sudah mendorong masuk ke dalam mobil.
Sementara
Tuan Nam bersama dengan anak dan juga Tuan Seo keluar dari gedung. Wartawan
terus menanyakan pertanyaan.
“Bagaimana
pendapat Anda tentang insiden itu? Apa Anda mengakui tes drive mobil otonom
(tanpa pengemudi) itu gagal? Akankah Anda menghentikan Proyek Masa Depan PK? Di
manakah Nam Shin, orang yang bertanggung jawab atas proyek ini? Apa dia
menghancurkan barang bukti? Mohon penjelasannya.”
Tuan Nam
tak menjawab memilih masuk ke dalam mobil, Ye Na terlihat sedih sementara Tuan
Seo bisa tersenyum puas karena rencananya berhasil.
Nyonya Oh
mengemudikan mobil menyuruh Shin agar memegang tangan So Bong. So Bong terus
berteriak menyuruh agar melepaskan tanganya. Shin menyapa So Bong sebagai robot
android Nam Shin III. So Bong tak percaya mendengar kalau Shin itu robot
sungguhan
“Lepaskan.....
Entah kau robot atau apapun itu, pokoknya lepaskan!”teriak Shin. Nyonya Oh
tetap menyuruh Shin agar memegangnya.
“Ahjumma
memangnya siapa...Ah... Anda ibunya Direktur Nam yang dari rumah sakit itu,
'kan?” kata So Bong marah
“Aku akan
menjelaskannya kalau kita sudah sampai. Dan Sebelum kita sampai, jangan lepaskan
dia.” Ucap Nyonya Oh. Shin menganguk mengerti terus memegang So Bong.
“Dia ini
bukan manusia... Mengerikan sekali.” Kata So Bong turun dari mobil berusaha
untuk kabur, tapi saat itu Tuan Ji sudah berada didepan rumah menghadangnya.
“Manajer
Tim Ji juga, kau rupanya terlibat.” Ucap So Bong tak percaya, Tuan Ji menahan
So Bong untuk tak pergi dengan tatapan matanya.
Nyonya Oh
memperbaiki mesin yang ada didalam tubuh Shin, David merasa kasihan pada Shin
yangtidak merasakan sakit tapi malah sedih melihatnya. Ia pun menyindir Nyonya
Oh yang pasti senang melihat putranya seperti ini. Shin meminta agar David tak
mengatakan itu karena Ibunya sedang kesal.
“Tidak
mau... Mau sesuka apa aku sama ibumu, tetap saja kalau salah itu salah “ tegas
David.
“Maaf, Ibu.
Karena aku, kita ketahuan.” Kata Shin. Nyonya Oh pikir tak masalah.
“Karena
ini permintaan Ibu, Ibu minta maaf.” Ucap Nyonya Oh. David yang mendenganya
semakin mengejek karena Sudah lama tak dengar keduanya bicara manis seperti
itu.
“Tapi,
bagaimana dengan perempuan itu?” tanya David penasaran.
Tuan Ji
sengaja medengarkan hasil rekaman suara Reporter Jo “ Ada orang yang
menyuruhnya... Direktur Eksekutif Seo Jong Gil.” So Bong terkejut mendengarnya.
Tuan Ji meminta agar So Bong Jangan
membenci temannya karena ia yang mengancamnya agar bicara.
“Jadi Apa
Sekarang kau mengancamku?”ucap So Bong. Tuan Ji membenarkan.
“Aku
memang disuruh Direktur Eksekutif Seo. Tapi tak kusangka inilah yang kalian
rahasiakan.” Kata So Bong sinis
“Tolong
jangan beri tahu Direktur Eksekutif Seo. Namun bekerjasamalah dengan kami. Kami
akan membayar berapapun yang kau inginkan. Jadi bantulah kami merahasiakan
identitas Direktur Nam.” Kata Tuan Ji
“Kau
bilang Direktur Nam? Apa Kau masih saja berpura-pura di depanku? Walaupun
mereka mirip... Lalu Di mana Direktur Nam yang asli? Penipu harusnya diperankan
sama orang. Dan Bisa-bisanya... wahh...Sulit dipercaya sekali.” Ejek So Bong
Saat itu
Nyonya Oh keluar ruangan kalau akan membuat So Bong bisa percaya So Bong berteriak tak ingin ditarik oleh
Nyonya Oh, Nyonya Oh pun membawa So Bong ke ruangan dan memberitahu kalau Shin
yag terbaring adalah putra kandungnya. So Bong terdiam karena mengingat wajah
yang sama keluar dari ambulance memang benar.
“Anakku
ditabrak truk di depan mataku. Setelah 20 tahun berlalu, aku akhirnya bisa
mendekapnya, namun dalam keadaan lemah dan berdarah.” Ucap Nyonya Oh
“Dan Bisa
saja Seo Jong Gil-lah otak dari kecelakaan itu. Dia orang yang kejam. Dia pasti
tersenyum jika melihatnya seperti ini... Shin pasti akan siuman. Setidaknya dia
pasti akan bangun untuk melihatku. Jadi sampai saat itu.. bantulah aku, Kang So
Bong” ucap Nyonya Oh
“Kenapa
Anda begini? Mana bisa aku membantu?” kata So Bong kebingungan
“Pokoknya
pastikan saja orang-orang dibelakang Direktur Eksekutif Seo tidak tahu... Kumohon.”
Pinta Tuan Ji
Ponsel So
Bong berdering, Tuan Seo menelpnya. Tuan Ji memohon agar So Bong tak
mengangkatnya, tapi So Bong tak peduli tetap mengangkatnya berkata kalau bisa
bertemu sekarang dan akan bertemu nanti.
“Direktur
Eksekutif Seo itu ancaman paling berbahaya bagi Shin. Kau tidak boleh temui
dia.” Ucap Tuan JI
“Bagiamana
Kalau aku tetap menemui dia? Apa Kau akan menyuruh dia membunuhku?” ucap So
Bong tak peduli lalu keluar dari ruangan.
“Kumohon
janganlah pergi... Kumohon padamu.” Ucap Nyonya Oh mengejar So Bong dan
akhirnya berlutut di depan So Bong
“Apa yang
kau inginkan? Apa uang tidaklah cukup? Akan
kuserahkan daging dan tulangku. Setiap ons-nya, akan kuberikan. Kumohon
bantulah aku dan Shin.” Ucap Shin memohon
“Dr. Oh,
sudahlah... Shin masih bisa mendengarmu di sana.” Kata David melihat Nyonya Oh
berlutut. Shin melihat ibunya langsung memeluknya.
“Aku
harus memeluk Ibu kalau menangis.” Ucap Shin memeluk ibunya yang menangis.
So Bong
tetap keluar dari rumah, Tuan Ji menahanya agar So Bong tak pergi. So Bong
mengumpat melihat mereka itu sudah gila karena membuat kebohongan besar dan
seperti tidak takut ketahuan. Tuan Ji mengaku sangat takut tapi menurutnya Shin
sangat penting bagi mereka.
“Siapa
yang akan percaya padaku kalau aku memberi tahu mereka? Bisakah kau percaya
padaku hanya karena aku menerima uang kalian? Bagaimana kalau aku membawa lari
uang kalian dan memberi tahu semua orang?” ucap So Bong mengancam,
“Hidup seseorang
dipertaruhkan disini.” Tegas Tuan Ji
“Kalau
begitu, aku akan berpura-pura tidak melihat robot. Jika kau tidak percaya
padaku, ikuti saja aku. Lagipula inilah risiko yang harus kalian hadapi, cepat
atau lambat.” Ucap So Bong
Sek Park
menerima telp seseorang memberitahu Direktur Eksekutif Seo bisa bertemu dan
meminta agar memberi kabar esok. Lalu
memberitahu Tuan Seo kalau orang dari Stasiun Tv menelp kalau ingin wawancara
tentang tes drive mobil otonom.
“Kau
sudah bilang ke mereka siapa targetnya, 'kan?” kata Tuan Seo. Sek Park
menegaska kalau mereka sudah tahu.
“Aku akan
pergi menemui mereka setelah bertemu Kang So Bong. Cepatlah bocorkan informasi
tentang Shin ke media. Seorang anak yang tamak tanpa pengalaman. Kau harus
pastikan citra Shin seperti itu.” Ucap TUan Seo. Sek Park menganguk mengerti.
Tuan Seo
menghabiskan wine dan pelayan menuangkan kembali. Tuan Seo meminta agar
menambah lebih banyak lagi. Si pelayan terlihat binggung, Tuan Seo menyindir
apakah Apa ada aturan yang melarang menambah minum anggur. Si pelayan
mengelengkan kepala lalu menuangkan wine.
So Bong
sudah ada didalam mobil, Tuan Ji yang duduk disampingnya memohon dengan
bersungguh-sungguh. So Bong merasa melihat sikap Tuan Ji jadi merasa seperti
orang penting sekarang dan meminta agar menunggu saja. Tuan Ji dan Shin pun
melihat dari kejauhan.
“Bagaimana
keadaan Shin? Aku sangat kesal sampai menghabiskan sebotol anggur. Katanya
tinggal bongkahan mobilnya saja yang ada di tempat kejadian. Apa yang terjadi?”
ucap Tuan Ji penasaran
“Ketika
mobil otonom itu diluar kendali, sepertinya dia teringat kecelakaan mobil yang
menimpanya. Direktur Nam sepertinya trauma. Lalu si Manajer Tim Ji datang, dan
akupun ikut pergi.” Kata So Bong dengan wajah menyakinkan.
“Benarkah
cuma itu saja?” tanya Tuan Ji seperti penasaran. So Bong ingin tahu Apa Tuan Ji
pergi dari lokasi kejadian dan langsung ke sini.
So Bong
mengingat yang diucapkan Tuan Ji dan Nyonya Oh sebelumnya “Direktur Eksekutif
Seo itu ancaman paling berbahaya bagi Shin. Mungkin saja Seo Jong Gil otak dari
kecelakaan itu. Dia orang yang kejam. Dia pasti tersenyum jika melihatnya
seperti ini.”
“Katakanlah
padaku... Aku perlu tahu untuk memperbaikinya. Apa mungkin kau butuh banyak
uang lagi?” kata Tuan Seo. So Bong kesal karena selalu di berikan uang.
“Uang
memang hal yang mengenakkan... Bahkan Sungguh mengenakkan. Tapi..., apa
sebenarnya yang harus kucaritahu? Sebanyak apa Anda ingin mencari tahu demi
pernikahan putrimu?” kata So Bong
“Kang So
Bong,, Kau naif, atau kau pura-pura naif? Kau harusnya tahu apa yang Aku incar
sekarang. Aku mempekerjakanmu bukan hanya demi putriku...,tapi juga untukku.
Jadi Berhenti berpura-pura naif dan cari tahulah apa yang kuincar.” Ucap Tuan
Seo.
“Senang
rasanya Anda jujur padaku. Tapi kenapa aku harus bertindak sejauh itu?” tanya
So Bong heran
“Karena
kau sudah terlanjur memihakku dan Sudah terlambat kau mundur sekarang.” Ucap
Tuan Seo. So Bong pun hanya terdiam.
Tuan Ji
berbicara pada Shin kalau Inilah yang terjadi ketika Robot bertingkah semaunya.
Shin menegaskan kalau Jika tidak menghentikan
mobil otonom itu maka nanti ada kecelakaan yang tambah parah Tuan Shin pun
balik bertanya Bagaimana jika Kang So Bong memberitahunya apa yang sudah dilihat.
“Bukan
hanya Shin dan aku, Doktor Oh juga akan dalam bahaya. Walaupun begitu, Apa kau
masih berpikir tindakanmu itu benar?” ucap Tuan Ji sinis
“Manusia
bertindak berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi. Karena keputusan yang
rumit terlalu sulit untukmu jadi tolong turuti perintahku mulai sekarang. Aku
akan memperbaiki masalah ini.” Kata Tuan Ji lalu turun dari mobil setelah
melihat Tuan Seo pergi.
Tuan Ji
datang menemui So Bong yang hanya tertunduk lesu. So Bong merasa kesal karena
sudah menolak uang cukup banyak yang bisa mengubah hidupnya. Tuan Ji pikir
melihat wajahnya membuat mulai menyesalinya dan akan melakukan apa pun
permintaannya dan Apa pun itu.
“Walau
tak bisa pun, maka aku akan melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya.” Kata
Tuan Ji mengorbankan semuanya untuk Shin.
“Tapi
kenapa kau sampai sejauh ini? Dia bukan kakak atau kerabatmu. Aku tidak
mengerti kenapa kau melakukan ini.” Ucap So Bong heran.
“Aku
hanya ingin bekerja untuk Shin. Apapun kata orang, maka aku suka berada di sisinya.”
Tegas Tuan Ji
“Kau
memang orang yang setia sekali, Pokoknya, aku sudah berbohong pada Direktur
Eksekutif Seo kalau tidak ada yang terjadi dan kalau aku tetap akan terus memata-matai
Direktur Nam untuknya. Jadi kau juga harus melindungiku mulai sekarang.” Jelas
So Bong. Tuan Ji pun mengucapkan terimakasih.
“Wah... Bisa-bisanya
aku dibodohi olehnya? Dia sangat ceria. Dia memang berbeda dari Direktur Nam.”
Ucap So Bong melihat Shin yang turun dari mobil.
David
menerima telp lalu memberitahu Nyonya Oh yang sedang menatap anaknya kalau
Semua berjalan lancar jadi mereka sekarang akan datang ke rumah. Ia lalu
mengajak Nyonya Oh agar membawa pergi mereka berdua saja pulang Ke Ceko.
“Karena
identitas Shin sudah diketahui apa dengan kita pulang bisa menormalkan
semuanya? Ini Sudah terlambat pulang sekarang. Aku akan melindungi posisi Shin.”
Kata Nyonya Oh menatap anaknya yang terbaring.
Reporter
Jo melihat dari depan jendela seperti ingin mengintip seseorang, lalu mengingat
ucapan Tuan Ji sebelum kejadian kecelakaan “Jika dia mencaritahu kehidupan Direktur Nam atas kemauannya sendiri..., maka dia
sendiri yang akan menanggung akibatnya.” Dan akhirnya memberitahu
kalau diperintahkan oleh Tuan Seo.
“Sayang.
Kenapa kau tidak menelepon? Kau tidak dipenjara, 'kan?” ucap Reporter Jo
kebingungan.
Saat itu
Robocop dan In Tae keluar dari ruang latihan, Reporter Jo langsung bertany
apakah melihat So Bon datang. In Tae memberitahu kalau Ayahnya sudah memutuskan hubungan dengannya karena So Bong
dianggap bukan lagi anaknya.
“Kenapa
kau kesini? Ayahnya So Bong Noona membatalkan program diet karena anaknya belajar
kebiasaan buruk saat melatihmu. Jadi Pulanglah sebelum Ayah So Bong Noona
datang.” Ucap Robocop. Reporter Jo menganguk mengerti dan pamit pergi.
Tapi saat
membalikan badan, Tuan Kang sudah ada didepanya dengan tatapan sinis. Tuan Kang
langsung mencengkram kerah baju Reporter Jo. Reporter Jo panik memanggil Tuan
Kang sebagai ayah. Tuan Kang menegaskan kalau
tidak punya anak yang menjijikkan
seperti Reporter Jo.
“Aku
temannya So Bong. Jadi Ayahnya temanku berarti ayahku” ucap Reporter Jo. Tuan
Kang tak menganggap Reporter Jo sebagai teman.
“Kenapa
kau datang? Apa Kau mau jadi pengaruh buruk untuk anakku lagi?” ucap Tuan Kang
marah
"Pengaruh
buruk" apa maksudnya? Kang So Bong saja sekarang jadi pengawal pribadi Direktur
Nam.” Kata Reporter Jo
“Oh, si
Direktur Nam? Apa kau menyuruh dia jadi pengawal agar mendapat foto lebih
banyak?” ucap Tuan Kang. Reporter Jo mengelengkan kepalanya.
“Dia
sukarela ingin membalas kebaikannya!” kata Reporter Jo. Tuan Kang tak percaya
anaknya yang mau membalas kebaikan sukarela membalas kebaikan orang
“Aku
tidak bisa bernafas... Tolong lepaskan ini!” pinta Reporter Jo. Tuan Kang tak
melepaskan tanganya.
Reporter
Jo memberitahu kalau ada telp, Tuan Kang memperingatkan Reporter Jo agar berjanji tidak akan pernah menemui anaknya lagi.
Reporter Jo tak bisa menahanya akhirnya membanting Tuan Kang lalu kabur. Tuan
Kang menjerit kesakitan karena dijatuhkan diatas batu.
Reporter
Jo menanyakan keberadan So Bong sekarang, apakah bersama Manajer Tim Ji dan Direktur Nam juga,
Apa mereka akan memecatnya atau Apa mereka akan menuntutny, atau jangan-jangan
mereka menghajar temanyanya.
“Jika kau
khawatir begitu, teganya kau memberitahu Manajer Tim Ji kalau aku disuruh Direktur Eksekutif Seo?”
kata So Bong, Reporter Jo meminta maaf karena tak ada yang bisa di perbuat.
“Aku ingin
menyelesaikan masalah dengan Manajer Tim
Ji jadi pura-puralah tak ada yang terjadi kalau Direktur Eksekutif Seo meneleponmu.”
Kata So Bong
“Apa Kau
sudah membereskan masalahmu dengannya? Bagaimana caranya? Kenapa? Apa Manajer
Tim Ji bilang dia akan mengabaikan kau disuruh Direktur Eksekutif Seo?” tanya
Reporter Jo penasaran
“Aku
sangat Shock hebat sekali hari ini... Aku capek, jadi nanti lagi kita
bicaranya.” Kata So Bong
Reporter
Jo binggung apa maksud Shock hebat merasa kalau ada yang terjadi dan akan
datang menemuinya. So Bong pikir tak perlu mendatanginya dan menutup telpnya.
So Bong
membaringkan tubuhnya teringat kembali saat melihat tubuh Shin yang dengan
mesin. Ia tak bisa percaya karena memikirkannya saja membuatnya merinding lalu
keluar ruangan pergi ke kamar mandi. Shin sudah menunggu di ruang makan.
“Kang So
Bong.. Apa Aku menakutkan?” ucap Shin melihat So Bong yang kaget dan berjalan
mundur.
“Tidak.
Kenapa aku harus takut?” kata So Bong menyangkalnya.
“Kamera
tersembunyi di sini punyamu, 'kan?” ucap
Shin memberikan robot tanpa sengaja menyentuh tangan So Bong. So Bong ketakutan
langsung melepaskan dan menjatuhkan robot.
“Uncanny
valley. Itu artinya respons alami. Manusia merasa terhina dan kesal ketika melihat
robot yang agak mirip manusia. Tapi aku bukan hanya "agak" mirip manusia, tapi aku memang sangat mirip
manusia. Kau pun sampai tertipu.” Kata Shin lalu pamit pergi. So Bong heran
melihat sikap Shin yang bersikap tak biasa.
So Bong
bergegas masuk dan akan memasukan semua pakaian ke dalam koper. Tuan Ji datang
meminta maaf karena datang tengah malam menegaskan kalau harus memperjelasnya
lagi. So Bong heran memperjelask apa maksudnya.
“Kau
tidak boleh memberi tahu siapa pun apa yang kau lihat, baik itu keluarga atau
temanmu. Jika ada rumor aneh tersebar,
maka kuanggap itu sebagai salahmu.”tegas Tuan Ji
“Apa kau
tidak percaya padaku?” keluh So Bong kesal
“Bukan
kau. Tapi aku tidak mempercayai manusia. Jangan lakukan hal yang memunculkan
kecurigaan.” Tegas Tuan Ji. So Bong menganguk setuju. Tuan Ji akhirnya
mengucapkan terimakasih.
“Terima
kasih telah memutuskan melakukan hal
yang sangat sulit ini. Berkat kau, aku akhirnya bisa tidur nyenyak malam ini. Dan Kau juga
tidurlah yang nyenyak.” Kata Tuan Ji lalu bergegas pergi.
“Kenapa
semua orang pada menyuruhku tidur? Hei.. Coba kalau kalian jadi aku, apa bisa
kalian tidur? Wah... Kurasa aku tak jadi pulang hari ini.” Ucap So Bong melihat
koper yang penuh dengan pakaianya.
Tuan Seo
memberikan pernyataan kalau sangat menyesal atas pengalaman traumatis yang
menimpa semua orang di TKP karena kejadian yang tak terduga. Reporter ingin
bertanya langsung, Apa mereka akan tetap melanjutkan proyek mobil otonom. Tuan
Seo membenarkan.
“Keselamatan
dan keamanan adalah prioritas utama saat
mengembangkan mobil otonom. Kami mengakui orang yang bertanggung jawab mencegah
peretasan seharusnya lebih berhati-hati dan bersiaga.” Ucap Tuan Seo
“Orang yang
bertanggung jawab? Bukankah itu seharusnya Direktur Nam Shin? Dia dikritik
karena kabur tanpa memperbaiki masalahnya.” Ucap Reporter
Tuan Nam
dan Ho Yeon menonton diruangan, Ho Yeon yakinpembawa berita itu pasti memihak Direktur Eksekutif Seo dan mengeluh ayahnya yang terus menonton
wawancara itu. Shin datang menemui kakeknya langsung meminta maaf.
“Bisa-bisanya
kau kabur karena ada masalah? Kau harusnya menghadapi kegagalan dan menjelaskan
ke semua orang kalau kau akan berhasil kelak! Jong Gil malah memperbesarkan masalah.
Jadi bagaimana sekarang?” ucap Tuan Nam marah
“Aku yang
salah... Aku akan membuat test drive sukses bagaimanapun caranya.” Kata Tuan Ji
“Young
Hoon, kau saja yang harus bertanggung jawab dan menyelamatkan proyek mobil
otonom. Jika kutugaskan pada dia, pasti perusahaan akan hancur!” ucap Tuan Nam.
Tuan Ji menganguk mengerti.
“Dan
juga, kau harus datang ke rapat eksekutif dan hadapi semua hinaan yang akan
mereka tujukan padamu! Jadi Keluarlah.” Tegas Tuan Nam. Keduanya pun keluar
dari ruangan.
Tuan Ji
menelp Nyonya Oh kalau Kejadian ini sudah membuat kepercayaan Ketua pada Shin
sirna dan Direktur Eksekutif Seo mengumumkan
bahwa akan mencegah peretasan. Nyonya Oh mengaku sudah tonton itu jadi akan mengembalikanya
keadaan setelah memeriksa mobil otonom itu.
“Jika
Shin ada di sampingmu, maka Kau
dengarkan saja. Sampai aku tiba di sana, Shin tidak boleh mendekati mobil
otonom itu. Jangan biarkan dia mendekatinya. Alasannya nanti akan kujelaskan.”
Perintah Nyonya Oh lalu menutup telp
“Padahal
aku bisa mencaritahu rute peretasan. Apa Mau kucoba mencaritahu?” ucap Shin.
“Jangan
gegabah... Kita tunggu saja nanti... Tetaplah bersama So Bong untuk sementara
waktu. Walaupun Kita belum bisa sepenuhnya mempercayainya.” Tegas Tuan Ji
So Bong
kaget ditunjuk harus ke ruang konferensi, berpikir kalau dirinya akan melakukan
sesuatu. Tuan Ji menegaskan kalau hanya untuk berjaga-jaga kalau mereka
bertanya mengenai kecelakaan selama test drive. Saat itu terlihat Tuan Seo
keluar dari ruangan dengan senyuman bahagia.
“Direktur
Eksekutif Seo. Terima kasih sudah memperbaiki
masalah ini untukku.” Ucap Shin memberikan hormat
“Tidak
juga. Syukurlah kau tidak terluka.” Kata Tuan Seo bermuda dua. Teman yang lain
berkomentar kalau Shin pasti sudah menonton berita.
“Karena
kerendahan hati dia, citra perusahaan kita yang hancur, kini sudah kembali
semula.” Ucap Direktur lainya marah. Tuan Seo mengeluh dengan sikap anak
buahnya.
“Kaupun
menjawab pertanyaan sulit dengan tenang
sekali dan kelihatan keren di layar TV.” Komentar anak buah memuji. Tuan Ji
memberitahukalau Ketua akan segera datang.
Shin
meminta maaf karena kecerobohannya maka nama perusahaan menjadi hancur.
Direktur mengeluh dengan Penghinaan publik dan jatuhnya harga saham menurutnya
Kemarahan publik juga masalah yang sangat serius.
“Apalagi
karena kau kabur begitu saja, maka kau dicap sebagai orang tidak bertanggung
jawab.” Ucap Direktur
“Dia
bukannya kabur. Dia butuh istirahat karena syok.” Kata Tuan Ji membela
“Walau
begitu, apa pantas dia bertindak seperti itu? Dia harusnya menghadapi
Masalahnya, tapi apa dia butuh istirahat?” ucap Direktur.
“Betul..
Perusahaan akan diremehkan kalau kita membiarkan masalah ini. Penanggung jawab
harusnya yang turun tangan buat memperbaiki masalah ini.” Kata Direktur lain
“Aku
yakin Pasti dia itu panik. Dia membuat kesalahan karena kurangnya pengalamannya. Seiring waktu,
kemampuan dia juga akan membaik.” Kata Tuan Seo membela
“Tapi
kita mana bisa menunggu sampai kemampuan
dia membaik... Memangnya perusahaan itu sekolah, Direktur Nam maka akan ditarik kembali.” kata
Tuan Nam. Ye Na dan Tuan Ji terlihat kaget mendengarnya.
“Lakukan
apa perintahku ini... Dan Shin. Kau fokus saja dengan rencana pernikahanmu.”
Kata Tuan Nam.
Semua
kaget mendengarnya, Ye Na binggung bertanya dengan siapa Pernikahan itu. Tuan
Nam balik bertanya siapa tunangan Shin, karena dengan sangat yakin kalau itu Ye
Na. So Bong yang mendengarnya pun ikut kaget karena Robot Shin yang akan
menikah.
Bersambung
ke episode 10
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar