Tuan Nam
memberikan surat Perjanjian Pranikah, Tuan Seo binggung apa maksudnya ini. Tuan
Nam pikir mereka bisa tahu apa yang sudah ditulis pada surat itu ternyang
perjanjian pranikah. Ia menegaskan kalau mereka tidak membutuhkan hadiah
pernikahan dari pihak Ye Na.
“Jika kau
menyetujui persyaratan ini, maka kita akan segera memproses pernikahannya.”
Kata Tuan Nam
“Tidak
perlu dibaca... Aku akan menandatanganinya sekarang.” Kata Ye Na. Tuan Seo kaget mendengarnya.
“Inilah
etiket yang tepat untuk menangani serius masalah ini.” Kata Tuan Nam menegaskan
kalau Ayah Ye Na itu benar. Tuan Kang merasa masih ragu.
“Jika
bukan kau tapi ayahmu yang menolak menerimanya maka aku mungkin sangat kecewa.
Aku nanti akan penasaran apa ayahmu ini mengincar hal lain.” Kata Tuan Nam. Ye
Na yakin kalau ayahnya tak mungkin melakukanya. “Kami akan segera membacanya
sekarang.” Kata Tuan Seo membawa surat lalu keluar ruangan.
Ho Yeon
masuk ruangan tak sengaja menjatuhkan botol obat, Ye Na mengambilnya lalu
bertanya obat apa itu. Ho Yeon mengaku kalau ini miliknya yaituobat
anti-kecemasan dan akhirnya menyuruh pergi. Tuan Seo seperti menaruh curiga
pada keluarga Nam.
“Ayah...
Bisa-bisanya Ayah lupa minum obat demensia?” kata Ho Yeon panik. Sementara Tuan
Nam seperti tak peduli.
So Bong
binggung merasa kalau Semuanya jadi kacau karena Kalau Shin menikah, maka nanti
ketahuan. Tuan Ji mengucapkan Terima kasih sudah khawatirnya. So Bong
menegaskan bukan tentang Direktur Nam tapi khawatir dengan dirinya sendiri.
“Jika dia
ketahuan, bukan dia saja yang kena. Maka Aku juga yang kena karena
keterlibatanku. Bukankah ini masalah serius?” ucap So Bong panik
“Akan
kuurus itu jadi antarlah Direktur Nam pulang dulu.” Perintah TuanJI
“Kau
bilang, Kami berdua saja?” kata So Bong ketakutan. Tuan Ji heran apakah So Bong
tak melakukanya.
“Aku
masih merasa canggung. Tapi Tak apa. Akan kuantar dia.” Kata So Bong.
Nyonya Oh
datang menanyakan rapat hari ini
menurutnya Pasti sangat buruk bagi Shin. Tuan Ji mengatakan kalau Shin
ditarik tanggung jawab dan ditinjau kembali,
menurutnya Nanti saja lanjutkan bicaranya lalu mengajaknya segera pergi.
Tuan Seo
duduk terlihat berpikir keras. Direktur Lain merasa kalau penunjukkan kembali
itu cuma untuk menguntungkan Tuan Nam karena mengincar pernikahan. Direktur
Lain mengumpat marah menurutanya Menandatangani perjanjian yang sangat tidak adil, dan menikahi cucunya.
“Ini
namanya ancaman total! Dia ingin kau menjadi tidak berdaya dan hanya mendukung Shin. Kau harus
menghentikan pernikahan ini.” Ucap
Direktur.
“Tapi
mana bisa kita menghentikan Ye Na jika dia ingin menikah dengannya? Dia pasti
tidak akan menuruti Direktur Eksekutif Seo.” Komentar Direktur lain. Tuan Seo
hanya bisa berteriak marah.
So Bong
melirik wajah Shin di spion, Shin yakin kalau wajahnya memang sangat mirip si
manusia Nam Shin dan menyakinkan kalau sama sekali tidak menakutkan. So Bong
tak banyak berkomentar memberitahu sudah sampai.
So Bong
binggung melihat Shin hanya diam saja. Shin heran karena So Bong yang jalan lebih
dulu karena harus masuk bersama Karena kita sudah berbagi rahasia dan sepihak.
So Bong akhirnya berjalan masuk lebih dulu.
“Kenapa
kau ini, Direktur Nam?” keluh So Bong melihat Shin yang terus mengikutinya.
“Kang So
Bong-ssi. Ada steel rod (batang baja) di
kaki kirimu,kan?” ucap Shin. So Bong heran Shin tahu darimana. Shin
memperlihatkan dilayar TV. So Bong heran apa maksudnya.
“IoT...
Aku telah menghubungkan apa yang
kutelusuri di Internet ke TV.” Kata Shin
Semua
berita keluar “Kang So Bong dan Han Seo Hee.Dia membanting badan Kang So Bong. Han
Seo Hee menyerang kakinya.” So Bong berteriak marah karena Shin yang mencaritahu
hidupnya menegaskan kalau itu namanya kejahatan.
“Kau 'kan
juga robot.. Ada batang baja di kakimu,
jadi kau itu cyborg... Artinya, kau itu robot.” Ucap Shin
“Kau
bilang Cyborg... Jangan bandingkan aku denganmu! Aku saja sudah mau panik
setengah mati kalau ketahuan tapi kau tenang sekali.” Kata So Bong lalu masuk
ke dalam kamar.
So Bong
merasa tak sanggup lagi lalu keluar dari kamar perlahan. Shin tiba-tiba sudah
ada didepan So Bong menanyakan keadaanya. So Bong merasa kalau mengawasinya,
menyuruh untuk minggir dan menjauh darinya. Tapi Shin tetap menahan bahu So
Bong agar tak pergi
“Ada apa
ini?” ucap Ye Na melihat keduanya yang saling bersentuhan. So Bong langsung
meminta maaf.
“Aku
terlalu sensitif, padahal Anda cuma bercanda.” Kata So Bong
“Jadi Apa
kau tak bisa bercanda sedikit?” ucap Shin. So Bong kembali meminta maaf merasa kalau Ye Na pasti kaget.
“Oppa,
ayo ke atas. Ada yang ingin kukatakan.” Kata Ye Na merangkul lengan Shin.
“Tak mau.
Aku mau sama Kang So Bong.” Kata Shin. Ye Na terlihat kaget.
“Berhenti
bercanda. Aku mana bisa mengatakan ini di
depan seorang karyawan. “ ucap Ye Na.
Akhirnya
Ye Na pergi masuk kamar Shin merasa kalau suka aroma kamar tunangan dan
berpikir kalau akan menikah maka jangan pindah dan tinggal di sini bersama
Kakek. Shin mengaku kalau tidak bisa Menikah dengan Ye Na, tapi Ye Na
menegaskan akan menikah dengan Shin.
“Saat
kita bertunangan, aku sudah berjanji. Aku hanya ingin tubuhmu selalu ada
bersama walau hatimu tidak.” Ucap Ye Na lalu melihat tatapan Shin yang mengarah
pada yang lain.
“Aku lagi
bicara... Kenapa kau menatap pintu terus?” keluh Ye Na karena Shin seperti
lebih suka berhadapan dengan So Bong.
Robocop
dan In Tae keluar dari tempat latihan. Tuan Kang terihat kesal memastikan kalau
mereka tak melihatnya sambil menelp sambil mengumpat karena tak angkat telepon
menurutnya ia yang selalu mendatanginya. So Bong akhirnya mengangkat telp
dengan membawa semua kopernya.
“Kau
dimana? Apa ponselmu itu kau makan atau apa? Kenapa tak angkat telepon? Ayah
sekarang lagi mau mencarimu. Kau tidak di rumahnya, 'kan?” ucap Tuan Kang. So
Bong binggung Rumah apa maksudnya.
“Rumah Direktur
Nam Shin! Jujurlah. Apa kau memang bekerja di sana?” kata Tuan Kang
“Aku
sudah berhenti sekarang. Aku hampir sampai di gym-nya Ayah. Jadi buatkan aku
mie, Sepedas dan seasin mungkin.” Ucap So Bong berteriak marah
“Kau
bilang Gym? Kenapa Kau pasti dipecat lagi, kan?” kata Tuan Kang. So Bong heran
Tuan Kang yang berpikir kala Dipecat
“Mereka
saja sampai memohon biar aku tetap kerja disana, tapi aku pergi darisana. Ceritanya
panjang. Jadi bicaranya nanti saja, kalau kita sudah ketemu.” Ucap So Bong
“Berhenti
bicara omong kosong! Pantas saja kau tak bersama Direktur Nam.” Kata Tuan Kang
So Bong
heran ayahnya membahas tentang Direktur
Nam. Tuan Kang memberitahu Dua orang anak didiknya itu tadi melihat Direktur
Nam di dekat Gym mereka memastikan pada In Tae. In Tae membenarkan. Tuan Kang
meminta So Bong agar berhenti berbohong dan ingin tahu keberadaan anaknya.
So Bong
melihat Shin ada diseberang jalan, Shin langsung melambaikan tangannya. So Bong
memilih untuk kabur tapi menurutnya kenapa harus kabur, akhirnya akan
menyebrang jalan. Shin meminta So Bong agar tidak boleh pergi.
“Direktur
Nam... Aku tidak akan membocorkan rahasiamu. Aku bahkan tidak akan
menerima telepon Direktur Eksekutif Seo.
Aku tidak ingin terlibat dalam omong kosong ini, jadi minggirlah.” Kata So Bong
“Tolong
bantulah aku.” Ucap Shin menahan So Bong agar tak pergi
“Berhenti
bersikap seperti manusia di depanku! Aku sudah lihat apa yang ada di dalam
tubuhmu. Jangan bergerak dan Jangan mengikutiku lagi.” Tegas So Bong lalu melangkah
pergi. Shin pun hanya bisa terdiam ditengah jalan.
Nyonya Oh
sudah duduk bersama Tuan Ji menatap gedung PK, kalau Suami dan putra bekerja di
PK tapi rasanya asing bagiku. Tuan Ji ingin tahu alasan Nyonya Oh datang
menurutnya Jika Shin bisa melakukannya, maka seharusnya. Nyonya Oh meminta agar
jangan melibatkan Shin.
“Anda harus masuk ke gedung PK. Jika dia
melakukannya, Anda tidak perlu menanggung risiko ini. Kenapa dia tidak boleh
melakukannya?” kata Tuan Ji
Shin
masih tetap diam ditengah jalan, semua mobil yang lalu lalang langsung
berteriak sambil mengumpat marah. So
Bong akhirnya kembali dan menarik Shin ke tengah jalan, Ia langsung berteriak
marah karena Shin yang tak takut sama sekali kalau mati.
“Aku
tidak takut, dan juga tidak akan mati.” Ucap Shin. So Bong pun heran karena
mengkhawatirkan Shin.
“Apa Kau
serius berdiri di sini karena aku?” ucap So Bong heran
“Kau 'kan
tadi menyuruhku jangan bergerak.” Kata Shin
“ Lalu
kalau kau kecelakaan, bagaimana? Bagaimana kalau kau seperti waktu itu, dan
orang-orang melihat” ucap So Bong marah
“Karena
itulah, bantulah aku.” Kata Shin memohon. So Bong heran dengan Shin yang terus
minta bantuannya.
“Aku
janji tidak akan memberi tahu Direktur Eksekutif Seo. Bukan hanya Direktur
Eksekutif Seo. Aku tidak boleh membuat orang sampai terkejut.” Tegas So Bong
Shin tahu
kalau So Bong yang masih terkejut dan takut pada dirinya dan muak, lalu meminta
maaf karena mengganggunya. So Bong pikir Shin tak perlu minta maaf seperti tak
percaya kalau Shin yang rupanya mengenali dirinya.
“Karena
itulah kau pasti bisa membantuku. Jadi Bantu aku mencegah orang lain terkejut
sepertimu... Agar aku tidak akan membuat kesalahan atau ketahuan.” Ucap Shin
So Bong
terdiam memegang kalung milik ibunya teringat saat Shin membantu menemukan
kalung di kolam renang. Shin pun berpsan
pada So Bong agar Jangan sampai menghilangkannya lagi Nanti ibunya sedih. Shin
bertanya apakah permintaannya terlalu sulit. Saat itu Tuan Kang menelp Anaknya.
“Aku
tidak pulang hari ini... Aku mau kembali lagi ke rumah itu.” Kata So Bong lalu
memberikan kopernya.
“Apa Kau
tak mau pegang ini? Apa Kau tidak ingin aku ikut denganmu?”kata So Bong. Shin
pun dengan senang hati mendengarnya.
“Apa Kau
akan ikut denganku dan membantuku?” tanya Shin tak percaya
“Ini karena
kau juga pernah membantuku. Aku hanya membalas kebaikanmu. Tapi kalau
situasinya jadi tak bisa teratasi, aku akan pergi.” Ucap So Bong
"Penilaian
manusia memang selalu rumit." Aku juga tahu itu. Ayo.” Kata Shin menarik
koper.
So Bong
menahan karena Lampunya masih lampu merah. Shin langsung meretasnya. So Bong
tak percaya kalau Shin yang bisa mengontrol lampu merah juga. Shin dengan
bangga kalau memang yang hebat. So Bong ingin tahu darimana Shin tahu
keberadaanya, Shin mengatakan itu dari GPS ponsel jadi bisa menemukan
keberadaanya.
Nyonya Oh
memberitahu kalau Ada kill switch. Shin binggung apa maksudnya ada kill switch
di dalam tubuhnya. Nyonya Oh memberitahu kalau Shin yang belum mengetahuinya
karena Kill switch itu sama saja seperti kematian bagi manusia. Shin kaget
mendengarnya.
“Karena
jika Shin yang asli siuman maka Shin palsu harus menghilang. Aku menginstalnya
sebelum Shin kusuruh ke Seoul dan Hanya aku yang bisa mengaksesnya.” Jelas
Nyonya Oh
“Jadi itu
sebabnya Anda mencegahnya agar dia tak naik mobil otonom.” Kata Tuan Ji
“Ya.
Karena jika dia melakukanny, maka dia pasti menyadari ada kemiripan dengan kill
switch mobil itu dan dirinya.” Ucap Nyonya Oh
“Kalau
dia tahu, dia pasti akan terkejut.” Kata Shin. Nyonya Oh yakin itu mustahil
karena Shin itu adalah robot lalu mengajak Tuan Ji pergi.
Tuan Ji
melihat Nyonya Oh yang terus menatap komputer. Nyonya Oh memberitahu kalau Sistem
anti-peretasan adalah intinya dan Seseorang sengaja menanam malware agar
seseorang bisa meretasnya jadi akan memanipulasi kill swith sekarang agar dapat
diaktifkan dari jarak jauh.
“Aku
hampir selesai. Jad tunggulah sebentar
lagi.” Kata Nyonya Oh, akhirnya Tuan Ji pun menunggu dan mengajak Nyonya Oh
keluar dari ruangan.
“Oh, ya.
Apa yang ingin kau katakan padaku
sebelumnya? Apa ada hukuman lain selain penunjukkan kembali?” tanya Nyonya Oh
“Ya.
Putri Direktur Eksekutif Seo.” Kata Tuan Ji. Nyonya Oh ingin tahu Kenapa dengan
putrinya. Saat itu Tuan Seo baru saja keluar dari ruangan dan bertanya siapa
yang datang dengan Tuan Ji.
Ye Na
menunggu didepan rumah heran dengan Shin yang belum juga datang padahal pamit hanya pergi sebentar. Shin
akhirnya pulang dengan menarik koper, So Bong meminta agar memberikan kopernya
tapi Shin yang bahagia menarik koper pengawalnya. Ye Na melihat dari balik
pohon sangat kesal.
Sementara
Tuan Ji memastikan kalau tak ada yang melihat Nyonya Oh bertemu dengan Tuan Seo
di pakiran. Tuan Seo berkomentar kalau Nyonya Oh belum berubah sama sekali dan sangat
penasaran karena tidak mendengar kabar
“Kau
masih saja ada di perusahaan rupanya. Bagaimana rasanya menjadi seekor anjing selama tiga generasi?” ucap
Nyonya Oh menyindir
“Kau
rupanya menjadi lebih tangguh selama bertahun-tahun. Padahal kau dulu sering
menangis ketika kita pertama kali bertemu.” Balas Tuan Seo
“Kaulah
yang membuatku seperti ini, Kau memisahkan Shin dan aku.” Ucap Nyonya Oh
“Setidaknya
sekarang kau sudah bertemu dia. Bukankah
itu hal bagus? Aku akan merahasiakannya dari Ketua jadi temuilah anakmu sesukamu.”
Kata Tuan Seo
“Tidak
perlu ada rahasia, Karena kalian tidak
membuatku takut sama sekali. Jadi Sampaikan padanya (Ketua) aku akan segera
menemuinya.” Ucap Nyonya Oh akan berjalan pergi
“Begitu
kita menjadi besanan, kita akan sering bertemu.” Ucap Tuan Seo. Nyonya Oh kaget
mendengarnya.
“Apa Kau
belum tahu? Ketua memerintahkan pernikahan putriku dengan Shin. Kau padahal
sangat membenciku. Bisakah kau menerimaku sebagai besanmu?” ucap Tuan Seo.
Nyonya Oh benar-benar kaget mendengarnya.
Sang Guk
masuk ke dalam rumah Nyonya Oh di Ceko sambil menelp memberitahu kalau belum
menemukan apa pun. Lalu melihat ada baju dengan noda darah di kantung sampah
dan memberitahu Sek Park kalau Direktur Nam Shin memang pernah di rumah itu.
“Aku akan
mencaritahu lebih lanjut dan menghubungimu.”kata Sang Guk dengan penuh senyuman
licik.
Sek Park
melihat Tuan Seo kembali ke ruangan, dan memberitahu kalau baru saja menerima
kabar dari Sang Guk kalau Direktur Nam pernah
ada di sana. Tuan Seo pikir tak penting Shin pernah berada dimana, karena Ibunya pun sekarang sudah berani memasuki perusahaan. Sek Park kaget
mendengarnya.
“Aku entah
bagaimana harus memanipulasi menghentikan pernikahan ini.” Kata Tuan Seo
memikirkan rencana.
So Bong memberikan
kembali robot memberitahu kalau Kameranya sudah dikeluarkan, jadi bisa menaruh
di tempatnya lagi. Shin menawarkan So Bong untuk masuk ke kamarnya. So Bong terlihat panik dan memilih untu
menolaknya.
“Aku
penasaran... Tapi apa kau bisa makan?” tanya So Bong
“Aku sebenarnya
tak butuh makan, tapi aku bisa makan.” Ucap Shin. So Bong ingin tahu tempat
baterai. Shin memperlihatkan baterai pada jam tanganya.
“Pantas
ada banyak sekali ini di lemarimu. Ternyata Kau memang mesin. Tapi kau nyata
sekali.” Kata So Bong lalu mencoba memmberikan kepalan tanya
“Kau pun tidak
berkedip dan Pasti memang tak sakit” kata So Bong mencoba mencubit pipi Shin.
Shin mengangguk kalau tak merasakan sakit.
“Ahh... Tak
seru sekali... Lalu apa itu waktu kau memegang tanganku dan mengatakan aku berbohong?”
tanya So Bong
“Ditanganku,
Itu pendeteksi kebohongan. Kalau orang berbohong, aku mengedipkan mata.” Ucap Shin
So Bong
pun meminta tanyakan apapun. Shin memegang tangan So Bong bertanya saat ia
melepas baju apakah So Bong melihatnya atau tidak. So Bong menjawah kalau tak
melihatnya. Shin bisa tahu kalau So Bong berbohong So Bong mengalihkan
pembicaraan kalau tak asik.
“Aku juga
punya penglihatan x-ray.” Ucap Shin lalu menatap So Bong dari bawah keatas. So
Bong panik menutupi tubuhnya.
“Aku
hanya bercanda, Aku menontonnya di film, "Superman". Jelas Shin.
So Bong pikir
sebagai manusia harus yang sabar lalu
bertanya berapa harga Robot Shin 10 juta, 100 juta. Shin mengatakan kalau
ibunya tidak menjadikan dirinya
sebagai produk untuk dijual. So
Bong merasatidak bisa terbiasa dengan Shin memanggilnya "Ibu." Lalu pamit
pergi. Shin pikir tak ada yang salah
karena Nyonya Oh yang membuatnya jadi dia adalah ibunya.
Nyonya Oh
terlihat kesal karena Tuan Ji yang tidak memberitahu kalau Shin bertunangan
dengan putrinya. Tuan Ji mengaku kalau tidak menyangka akan terjadi secepat
ini. David menenangkan Tuan Ji untuk masuk ke kamar karena tidak melihat Shin
hari ini jadi harus melihatnya sebelum pergi.
“Dia
tidak boleh menikahinya... Aku akan menghentikannya.” Ucap Nyonya Oh
“Tentu
saja... Jika tidak, dia nanti ketahuan.” Kata David menudung Nyonya Oh.
Tuan Ji
menatap Shin yang masih terbaring tak sadarkan diri, ingatanya kembali
kenangannya.
Flash Back
Shin
tertidur disofa lalu terbangun melihat Tuan Ji sudah duduk disampingnya. Ia
mengeluh kalau sangat membosankan bukan wanita tapi Tuan Ji yang datang. Tuan
Ji menyuruh agar Shin bisa bergaul dengan wanita.
“Kaupun
jarang minum atau berkencan. Kenapa kau tidak pulang?” ucap Tuan Ji
“Karena
aku kesal... Aku terus melarikan diri, tapi kau
selalu menemukanku.” Keluh Shin
“Kalau
begitu sembunyilah yang lebih baik biar aku takkan bisa menemukanmu.” Ucap Tuan
Ji. Shin menganguk mengerti.
“ Ini
bukan salahmu, jadi jangan sampai terluka.” Pesan Tuan Ji. Shin tak mengerti
maksudnya
“Kau
tepat di depanku..., tapi aku tidak bisa menemukanmu... Shin... Ini terlalu
sulit bagiku...Berhentilah mengkhawatirkanku dan bangunlah.” Kata Tuan Ji pada
Shin lalu menerima telp dari Ye Na.
“Maaf menelepon
tiba-tiba, Aku perlu bicara denganmu tentang Shin. Apa Kau punya waktu bertemu
sekarang?” kata Ye Na. Tuan Ji menganguk mengerti dan bertanya kemana harus
pergi.
“Manajer
Tim Seo menelepon Direktur Nam dan berkata dia ingin bertemu dengannya.” Kata So
Bong
“Pasti
ini tentang pernikahan. Ayo masuk dan tolak saja pernikahan itu.” Kata Tuan Ji
Ketiga
masuk dan Tuan Ji meminta agar So Bong menunggu di luar saja. Saat masuk
keluarga Nam dan Tuan Seo sudah ada didalam ruangan bersama Ye Na, keduanya
terlihat binggung. Ye Na dengan senyuman menyuruh keduanya agar segera duduk
lalu meminta pelayan membaakan makananya.
“Kenapa
kau tiba-tiba mengumpulkan kami di sini?” tanya Tuan Nam
“Dasar
kurang ajar... Haruskah kami berkumpul jika kau menyuruh kami?”kata Ho Yeon
sinis.
“Anda
tahu sendiri Shin Oppa itu orangnya pasif... Tapi Tak apa, Oppa, karena
aku orangnya agresif. Aku akan menerima
semua persyaratan yang Anda minta. Oppa
dan aku akan menikah.” Kata Ye Na.
Tuan Seo
kaget mendengarnya mengajak Ye Na agar bicarakan ini diluar. So Bong diam-diam
mendengarkan dari depan pintu. Ye Na menolak untuk bicara dengan ayahnya,
menegaskan kalau akan berhenti menjadi putri Ayahnya dan menjadi istri Shin
Oppa.
“Jangan
mencoba menghentikanku.” Ucap Ye Na. Ho Yeon menyindir Ye Na yang sangat terobsesi
dengan Shin.
“Manajer
Tim Seo sudah membuat keputusan besar... Tentu, kita akan menerimanya.” Kata Tuan
Nam
Tuan Ji
dan Tuan Seo akan menyela tapi Tuan Nam meminta agar mereka bisa menerimanya
dan meminta agar segera menikahi Ye Na. Ye Na mendekat dengan memegang tangan
Shin berjanji agar bersikap baik. Sementara Shin mencari data dari komputer, “Tanda
untuk menolak, cara menolak seseorang.”
“Bagaimana
kalau meminta bantuan teman pria
berpura-pura menjadi pacarmu? Menurutku kau harus langsung menolak Bawa
saja orang lain.”
Shin
melihat dari sinar X-ray ada So Bong dibalik pintu, mengatakan kalau So Bong
Wanita yang tahu identitasnya dan pasti akan ikut membantunya.
“Ini
karena kau juga pernah membantuku. Aku hanya membalas kebaikanmu.” Ucap So Bong
memberikan alasan membantunya.
“Wanita
yang tahu tapi masih mau membantuku. Kang So Bong.” Gumam Shin lalu melepaskan
tangan Ye Na dan membuka pintu, lalu menarik So Bong dan menciumnya. So Bong
kaget karena Shin tiba-tiba menciumnya, begitu juga yang lainya.
Bersambung
ke episode 11
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Ditunggu kelanjutannya kak.. Fighting.. 😀😀😀
BalasHapusLanjut kakak, diantos hehe
BalasHapus