PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 30 Agustus 2020

Sinopsis Was it Love Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Tuan Koo memotong daging steak dengan pisaunya,  Chan Yeong yang melihatnya terlihat ketakutan. Tuan Koo pun membahas Chan Yeong yang sangat tertarik pada Dong-chan Sepertinya hari ini juga. Chan Yeong hanya bisa terdiam dengan wajah tertunduk.
“Aku pernah ditusuk, ditembak, dan suatu kali pernah terkena kapak. Namun… ada hal yang lebih berbahaya daripada pisau, pistol, atau kapak. Kalian tahu apa itu? “ kata Tuan Koo
“Perkataan dari mulut kalian. Terkadang perkataanmu bisa lebih tajam dari pisau, lebih berbahaya dari pistol, dan lebih melukai dari kapak saat menyakiti orang lain. Kalian pasti paham maksudku, 'kan?”kata Tuan Koo
Chan Yeong dkk pun menganguk mengerti. Tuan Koo pun mempersilahkan mereka semua untuk Makan yang banyak. Dong Chan dan Ha Nee hanya terdiam melihat Tuan Koo yang terlihat ramah.
Tuan Koo menyuruh keduanya mulai makan. Keduanya menganguk mengerti. Chan Yeong pun mencoba bersikap baik pada Dong Chan mengajak untuk mulai makan. Dong Chan menganguk. 


Ha Nee bercerita pada anjingnya kalau ini sangat mengagetkan karena Ibu Dong-chan dan ibunya sangat mirip Seperti muka ganda. Nyonya Kang yang sedang menyiram tanaman mendengar kata  "Muka ganda." Dan mengingat ucapan Tuan Koo “Dengan orang yang tak bisa kulindungi. Kalian sangat mirip.”
“Pak Koo tak bisa melindungi ibu Dong-chan, wanita yang dicintainya. Jadi, dia berjanji melindungi putra wanita itu selamanya. Pak Koo sangat romantis, ya. Benar, 'kan?” ucap Ha Nee. Nyonya Kang mengahut membenarkan.
“Dia lebih hebat dari kelihatannya.” Kata Nyonya Kang. Ha Nee tak mendengar bernyata apa yang dikatakan.
“Namun, bukannya kau juga punya? Seorang pria yang hebat. Pria itu juga hanya menyukai satu wanita selama hidupnya. Terlebih… sepertinya dia bisa mengembalikan ibumu ke masa mudanya, waktu dia berumur 23 tahun.” Ucap Nyonya Kang menyiram bunga yang diberikan Tuan Koo diatas meja. Ha Nee hanya diam saja. 

Di rumah sakit, Ae Jung membereskan bajunya. Dae Oh mengeluh  Ae Jung yang akan keluar lebih dahulu dan meninggalkan aku yang masih sakit. Ae Jung pun mengeluh apa yang harus dilakukan karena Dae Oh besok juga akan keluar rumah sakit.
“Itu masih besok. Bagaimana bisa aku sendiri di sini selama sehari?” kelu Dae Oh
“Salah satu dari kita harus cepat keluar dan kembali ke kantor.” Ucap Ae Jung
“Sudahlah. Padahal aku sangat senang karena kau ada di dekatku. Sekarang semua sudah tak seru lagi. Tak bisa begini.” Kata Dae Oh akhirnya menarik Ae Jung agar bisa menatapnya.
“Aku tak bisa melihat wajahmu selama 12 jam. Aku harus melihatnya sekarang. Matamu, hidungmu, dan mulutmu.” Kata Dae Oh dan langsung menekan wajah Ae Jung sampai terlihat tertekan.
“Hei, lepaskan aku! Kubilang, lepaskan aku. Lepaskan! Apa Kau masih bisa bercanda saat terluka begini?” teriak Ae Jung marah Tapi Dae Oh seperti bahagai mengerjai Ae Jung. 


Saat itu Ha Nee datang, Ae Jung kaget melihat anaknya datang. Dae Oh pun langsung melepaskan tanganya dengan wajah tertunduk. Ha Nee dengan wajah serius meminta Dae Oh agar bicara dengannya sebentar. Akhirnya keduanya duduk di luar ruangan, Dae Oh terlihat gugup.
“Ayo kita mulai bicarakan ini dengan serius.” Ucap Ha Nee. Dae Oh pun mengerti walaupun terlihat gugup.
“Aku sudah siap mendengar apa pun darimu.” Ucap Dae Oh. Ha Nee pun mengerlurkan sebuah kertas   "Daftar periksa untuk menjadi suami Noh Ae Jung." Dae Oh terlihat bingung.
“Jika kau yakin bisa memenuhi sepuluh syarat ini, aku akan memberimu kesempatan. Kau harus tahu bahwa aku tak butuh ayah. Ibuku menjadi ibu sekaligus ayahku saat membesarkanku selama 14 tahun. Karena itu, aku memberimu kesempatan untuk menjadi suaminya, bukan ayahku. Karena kau bisa membuat ibuku tertawa.” Tegas Ae Jung.
Dae Oh melihat tulisan anaknya [APA KAU BERJANJI AKAN MENCINTAI NOH AE-JUNG SELAMANYA?]


Ae Jung dan Ha Nee berjalan pulang bersama, Ha Nee heran ibunya yang tak bertanya apa yang mereka bicarakan, apakah Ibunya tak penasaran. Ae Jung mengaku Tentu saja penasaran. Ha Nee pun heran ibunya tak akan bertanya.
“Apa pun yang kau katakan, ibu memahaminya.” Ucap Ae Jung. Ha Nee pikri Ibu bahkan belum dengar jawabannya. Ae Jung tak mengerti maksud ucapan anaknya.
“Kini jalanilah hidup Ibu. Aku sekarang sudah besar.Sebentar lagi berumur 15 tahun.” Kata Ha Nee. Ae Jung tak mengerti ucapan anakanya.
“Sebenarnya, aku sangat membenci pria itu. Waktu Ibu melahirkanku dan menjadi seorang ibu, pria itu malah berhasil meraih mimpinya, dan hasilkan banyak uang. Namun, aku sudah terlanjur melihat semua.” Kata Ha Nee. 
Flash Back
Ha Nee melihat ibunya yang dudu menangis didepan Dae Oh, karena perasaanya tak pernah berubah.
“Aku terlanjur melihat wajah Ibu yang mengkhawatirkannya, dan wajah Ibu yang terlihat senang saat berada di sampingnya. Aku juga lihat Ibu sangat bahagia saat berada di sampingnya.”
Ha Nee melihat ibunya yang membiarkan tangan Dae Oh memegang wajahnya.
“Karena itu, aku mau memberinya kesempatan. Aku tak tahu soal menjadi ayah,tapi aku mau tahu apa dia pantas menjadi suami.” Ucap Ha Nee.
“Kau terdengar seperti bukan murid SMP. Kenapa kau sangat dewasa? Ibu menjadi terharu.” Kata Ae Jung memeluk anakany.
“Bagaimanapun, Bu, nikmatilah hidupmu. Bukan hidup sebagai ibu Noh Ha-nee, tapi sebagai Ibu sendiri.” Ucap Hae Nee.
“Kau sudah sangat besar, Noh Ha-nee. Sejak kapan pelukanmu nyaman begini?
“Pelukanmu…jauh lebih nyaman dari pelukan ibu.” Kata Ae Jung memeluk erat anaknya. Ha Nee pun bisa tersenyum. 



Keduanya masuk ke rumah, Ha Nee pikir Neneknya sudah pulang. Ae Jung pikir benar lalu memanggil ibunya lalu bingung melihat banyak buku dan koper. Yeon Woo menuruni tangga membawa koper lainya.  Ae Jung bertanya Apa ini?
“Aku akan pindah rumah. Jadi, aku bereskan barangku.” Ucap Yeon Woo. Ae Jung kaget Yeon Woo "Pindah rumah"
“Pak Oh, kau akan meninggalkan rumah kami?” kata Ha Nee kaget. 

Ae Jung dan Yeon Woo duduk di teras sambil minum bersama. Ae Jung pikir Setelah dipikirkan, belum pernah memasak apa pun untuk Yeon Woo sejak datang ke sini lalu meminta maaf.  Yeon Woo mengeluh Ae Jung terus minta maaf sampai akhir. Ae Jung seperti tak sadar mendengarnya.
“Maaf... Astaga.” Ucap Ae Jung merasa bersalah. Akhirnya Yeon Woo mengaku sesuatu.
“Hanya saja… sepertinya hatimu akan lebih tenang jika aku meninggalkan rumah ini. Jadi, jangan khawatir lagi.” Ucap Yeon Woo
“Apa kau tahu bahwa kau sangat membantuku? Saat aku mengandung Ha-nee, aku sering takut dan ingin menyerah.” Kata Ae Jung mengingat saat datang ke rumah sakit.
Ia tak sengaja menjatuhkan buku agenda kehamilanya saat masa kuliah.  Ia mengaku Tapi saat itu,melihat buku catatan kelas pilihan itu.
“Bagaimana bisa buku catatan kelas yang kita ikuti bersama ada di tas itu?” ucap Ae Jung melihat catatan Nama Anak PEREMPUAN: HA-NEE, LAKI-LAKI: HA-NEUL
“Kau adalah orang yang sangat berarti untukku. Bertemu lagi denganmu setelah 14 tahun merupakan keberuntungan besar bagiku.” Kata Ae Jung
“Aku juga merasa begitu. Baik 14 tahun lalu maupun sekarang, menyukaimu adalah kebahagiaan bagiku.” Akui Yeon Woo. 



Ae Jung melihat buku yang diberikan Yeon Woo tertulis [MEMIKIRKANMU, SEGALANYA BAGIKU] Lalu membuka surat yang ditulisan Yeon Woo [UNTUK AE-JUNG]
[AE-JUNG SAYANG.. Ae-jung! Aku akhirnya berumur 20 tahun. Aku senang sekali menjadi mahasiswa. Meski universitas kita berbeda, kita bisa ikuti kelas yang sama berkat program transfer kredit.]
Yeon Woo yang sudah suka dengan Ae Jung bahagia bisa satu kelas dengan Ae Jung dan duduk bersebelahan.
“Aku bisa sering melihatmu di kelas, juga saat mengerjakan tugas bersama. Saat aku menyerah menjadi atlet karena cedera, kau satu-satunya orang yang memarahiku agar aku sadar, serta setia menunggu dan mendukung di sampingku.”
“Berkatmu, aku menemukan impian baru.” Yeon Woo mengingat saat cedera melihat [BUKU PEDOMAN JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI] dan akhirnya mengejar menjadi guru olahraga.
“Kau sangat berjasa bagiku hingga tak bisa kuungkapkap dalam kata-kata. Namun, aku hanya bisa katakan satu hal.”
“Membuatku teringat padamu.” Ungkap Yeon Woo sebelumnya. Ae Jung terharu membaca surat yang dituliskan Yeon Woo. 
“Terima kasih. Saat aku berumur 19 tahun, juga saat baru berumur 20 tahun, aku seorang diri, tapi kau selalu ada di sampingku. Namun… ada hal yang lebih ingin kukatakan daripada terima kasih.”
“Aku sangat menyukaimu. Aku butuh satu tahun untuk mengatakannya. Menyukaimu adalah kebahagiaan bagiku. Jadi, aku akan menunggumu.”
Ae Jung mengingat ucapan Yeon Woo “Baik 14 tahun lalu maupun sekarang, menyukaimu adalah kebahagiaan bagiku.” Dan Ae Jung melihat tertulis diakhir surat [MUSIM SEMI 2006, DARI OH YEON-WOO YANG MENGINJAK UMUR 20 TAHUN] 



Tuan Wang di lempar keluar dari gudang sambil mengumpat kalau seseoran penipu dan mereka berencana mengelabuinya bahakn sudah merencanakan ini di belakangnya. Si pria menyuruh Tuan Wang pergi jika sudah tak punya uang.
“Kalian tak tahu itu uang apa! Sialan.” Teriak Tuan Wang. Saat itu anak buah langsung memberikan pelajaran untuk Tuan Wang. Di dalam mobil Reporter dan Nyonya Song melihat Tuan Wang.
“Aku merasa familier saat bertemu dengannya. Ternyata dia Wang Seong-gyu, CEO Thumb Film.” Ucap Reporter. Nyonya Song pun memegang kartu nama "Thumb Film"
“Dia berutang kepada kreditur karena berjudi hingga bangkrut. Nona Noh menyelamatkannya.” Cerita Reporter. Nyonya Song ingin tahu kelanjutanya. Reporter pun ingin tahu apa yang bisa dilakukan. 

Tuan Wang sudah terkapar di jalan, dengan wajah babak belur. Reporter pun menyapa Tuan Wang dengan nada menyindir memanggil namaPak Wang Seong-gyu dari Thumb Film. Tuan Wang hanya tergeletak di jalan. Reporter mengejek Tuan Wang  yang boleh berjudi dengan uang kantor
“Sepertinya bisa dibuat artikel menarik. CEO perusahaan ditangkap karena menggunakan uang produksi, dan produksi film harus dihentikan. Bu Song, kita bisa tidur nyenyak dengan ini.” Kata Reporter
“Sebentar, mari kita bicara dahulu. Tolong aku sekali ini saja.” Kata Tuan Wang memohon denga memegang kaki Reporter
“Teruslah hidup menjadi sampah. Kalian sudah menghancurkan kami” kata Reporter
“Hei, Bedebah! Ayah sesungguhnya adalah Pak Cheon. Namun, kalian menulis artikel dan bilang bahwa ayahnya adalah Ryu Jin. Kalianlah yang menyebarkan rumor itu.” Kata Tuan Wang marah mencengkram baju Reporter
“Apa kau sudah gila?” kata Repoter mendorong Tuan Wang. Nyonya Song terlihat sangat peduli bertanya apa yang dikatakan Tuan Wang. 


Nyonya Song melihat video  KONSER BUKU CHEON EOK-MAN, Ae Jung berkata “Maksudku, wanita itu yang merasa ngeri.” Ia membaca komentar dibawahnya [DIA PASTI DICAMPAKKAN PACARNYA, MENYEDIHKAN SEKALI]
Ia pun membaca artikel [Pak Cheon dan Nona Noh ada di lokasi kejadian gas bocor waktu itu.” Dan ucapan Tuan Wang “Ayah sesungguhnya adalah Pak Cheon. Namun, kalian menulis artikel dan bilang bahwa ayahnya adalah Ryu Jin”
“Ternyata tokoh utama wanita di dalam novel adalah mantan pacarnya yang hidup sebagai ibu tunggal selama 14 tahun?” ucap Nyonya Song seperti membuat sebuah rencana. 

Ryu Jin terdiam didalam mobil. Manager Myung mengaku sudah bekerja dengan Ryu Jin  selama sepuluh tahun jadi bisa paham apa yang dipikirkan hanya dengan melihat wajahnya saja. Ryu Jin seperti tak percaya tapi Manager Myung yakin dengan hal itu.
Karena itu, katakan saja kepadaku. Sebenarnya, aku sudah tahu. Wajahmu sama seperti waktu itu. Waktu Joo A-rin lihat kau buang air… Lalu mengancammu dengan itu dan mengambil peran utama pertamamu.” Kata Manager Myung
“Astaga. Bukan begitu kali ini.” Ucap Ryu Jin. Manager Myung yakin  Joo A-rin mengancamnya. Ryu Jin mengeluh dengan dugaan Manager Myung ,
“Pasti benar begitu. Walaupun seluruh Asia memanggilnya malaikat, bagi kita dia hanya seorang wanita yang sangat kejam dan tak sopan.” Kata Manager Myung
“Dia tak seburuk itu.” Kata Ryu Jin membela. Manager Myung tak percaya Ryu Jin membelarnya. 


Dae Oh melihat berkas yang diberikan Ha Nee [APA KAU BERJANJI UNTUK TIDAK PERNAH MENINGGALKAN AE-JUNG? YA ATAU TIDAK DAFTAR PERIKSA UNTUK MENJADI SUAMI NOH AE-JUNG.]
Ia pun menganti nama judul ceritanya CINTA ITU TIDAK ADA =KENAPA DIA PERGI? KENAPA HAE-OK MENINGGALKAN CHEON-SU? DITULIS DAN DISUTRADARAI OLEH OH DAE-OH.
Wajah Dae Oh pun bahagia melihat naskah yang sudah selesai, A Rin datang melihat Dae Oh yang sudah pulih. Dae Oh terlihat gugup melihat A Rin dan ingin tahu alasanya datang. A Rin mengaku datang karena ingin melihat Dae Oh. Dae Oh kaget mendengarnya.
“Apa Kau ingin melihatku?” ucap Dae Oh. A Rin heran dengan sikap Dae OH seperti ketakutan. Dae Oh mengaku Bukan begitu.
“Aku tidak mengerti alasan kau ingin melihatku.” Ucap Dae Oh bingug
“Aku datang untuk memastikan apakah kau masih hidup setelah kecelakaan itu. Film kita tak bisa dibuat jika kau mati. Kau terlalu percaya diri.” Kata A Rin
“Aku baru ingat. Aku sudah dengar dari Nona Noh bahwa kau tak jadi mundur.” Ucap Dae Oh
“Ya. Namun, jangan salah paham. Aku tak begitu karena aku menyukaimu. Sekarang aku sudah tak begitu menyukaimu.” Kata A Rin. Dae Oh mengerti dengan wajah gugup.
“Aku akan pastikan tanganku cepat sembuh agar bisa merekammu dengan indah. Melalui film kita, kau akan menjadi Malaikat Semesta. Aku akan menjadikanmu bintang semesta.” Ucap Dae Oh
“Baiklah. Berusahalah. Namun, jika sudah menjadi bintang semesta, aku benar-benar tak akan menyapamu lagi.” Kata A Rin. Dae Oh terdiam mendengarnya.
Ia mengingat terakhir kali bertemu dengan Hyo Sim  berkata “Aku tak akan menyapamu saat kita bertemu lagi.”
“Aku akan muncul lagi di hadapanmu setelah jadi aktris yang sangat terkenal.” Ucap A Rin
“Aku akan berubah menjadi wanita hebat dan muncul kembali di depanmu.” Kata Hyo Sim. Dae Oh mengingat ucapanya yang sama.
“Pada saat itu, aku tak akan bermain di filmmu walaupun kau mengajakku. Sepertinya kau baik-baik saja. Aku pergi dahulu. Semoga kau cepat sembuh.” Ucap A Rin bergegas keluar dari ruangan.
“Ko Hyo-sim? Dia benar-benar Hyo-sim. Dia tumbuh dengan baik.” Ucap Dae Oh tersenyum mengingat mantan anak muridnya. 




Ae Jung membereskan berkas “CINTA ITU TIDAK ADA” didalam tas dan melihat Dae Oh yang mengirimkan pesan [PERIKSA PINTU DEPANMU] Ae Jung melihat sebuah tas digantung dan note diatasnya “Ada tempat yang harus kita kunjungi besok, jadi, berdandanlah dengan cantik.”
Ae Jung bahagia melihat Dae Oh yang mengirimkan paket perawatan wajah dan make up.  Ia pun bahagia merasa Ini hadiah kencan pertama yang bagus lalu merasa tak nyaman berkata "Kencan"
“Yang benar saja.. Apa Ini kencan? Aku sangat malu. Tapi Aku tak punya baju yang pantas.” Ucap Ae Jung bingung mencoba mencari baju yang cocok dilemarinya. 

Dae Oh sudah menunggu di depan rumah, Ae Jung keluar rumah dan terlihat cantik. Dae Oh hanya bisa melonggo melihat Ae Jung yang sangat cantik. Ae Jung heran Dae Oh yang sampai melonggo melihatnya. Dae Oh tersadar dari lamunanya.
“Apa Gipsnya sudah dibuka? Tanganmu sudah sembuh?” ucap Ae Jung. Dae Oh mengaku sakit
“Ada apa dengan bajumu?” ucap Dae Oh. Ae Jung bingung berpikir kalau Bajunya aneh?
“Ya, aneh. Jangan berpakaian begitu. Kau tampak terlalu cantik. Siapa yang percaya kau sudah punya anak?” ucap Dae Oh memuji. Ae Jung tersipu malu  mendengarnya.
“Bagaimana jika para mahasiswa pikir kau mahasiswi baru?” kata Dae Oh. Ae Jung binggung apa maksudnya Mahasiswi baru. 


Dae Oh membawa Ae Jung ke kampus, Ae Jung melonggo melihatnya. Dae Oh bertanya Bagaimana perasaan Ae Jung datang ke Universitas Hankuk lagi, Noh Ae-jung dari Jurusan Teater dan Film angkatan 2003. Ae Jung tak percaya Dae Oh mengajaknya ke kampus.
“Kau belum boleh terharu sekarang.”ejek Dae Oh. Ae Jung menyangkalnya
“Ini baru akan dimulai. Judulnya adalah "Kembali ke Tahun 2006". Aku akan mengembalikan hari-hari keemasanmu. Apa kau siap?” ucap Dae Oh 

Dae Oh pun menyiapkan camera lalu mengambil gambar Ae Jung. Ae Jung berkomentar kalau Dae Oh bilang harus memfoto dengan mata kirinya. Dae Oh mengingat saat pohon sakura berkemaran, mengambil gambar dengan  Ae Jung.
“Itukah alasannya? Ae Jung, aku sangat berdebar.” Kata Dae Oh. Ae Jung tak peduli dan mengajak pergi.
“Hatiku sangat berdebar! Sangat berdebar!” teriak Dae Oh. Ae Jung berjalan pergi.
Di depan kampus ada mahasiswa yang sedang syuting. Ae Jung menatap Dae Oh seperti melihat masa-masa saat kuliah dulu. 

Ae Jung menunggu didepan pintu gedung sambil mengambil gambar. Tiba-tiba Dae Oh datang dengan payung besarnya sambil mengeluh kalau Ini berat dan Ae Jung pasti mengingatnya dan seharusnya hari ini hujan. Ae Jung juga berpikir akan sempurna jika hujan.
Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah jalan, keduanya pun bergegas pergi membawa payung besar sama seperti saat kuliah dulu.

Ha Nee memasukan ponsel dan catanya pada sebuah kotak sambil mengatkan Dengan ini, misi pencarian ayah telah berakhir lalu mengucapkan Terima kasih pada Dong-chan. Dong Chan bertnya Apa sekarang sutradara itu akan menjadi ayah Ha Nee.
“Entahlah. Ternyata hasil dari pencarian ayah ini tidak sesederhana yang kita pikirkan.” Kata Ha Nee. Dong Chan bingung.
“Berkat kesalahpahamanmu, ada empat kandidat yang bisa menjadi ayahku. Tak mungkin hasilnya akan sederhana. Baru beberapa hari sejak aku tahu dia ayahku.” Ucap Ha Nee.
“Namun, jika pria itu orangnya, aku bisa mengakuinya sebagai ayahmu.” Ucap Dong Chan.
“Kenapa kau yang mengakuinya?” kata Ha Nee heran. Dong Chan mengaku Bukan begitu maksudnya.
“Tidak. Kau punya hak untuk itu. Kau agen terbaik dalam proyek kali ini. “ ucap Ha Nee.
“Sebenarnya, aku sempat mencarinya. Ternyata sebagian besar novel pria itu ditulis dari kisah hidupnya. Mungkin saja itu berhubungan dengan ibumu.” Kata Dong Chan. Ha Nee tak percaya melihatnya.  
Ha Nee melihat  tulisan [CHEON EOK-MAN] pada sebuah forum dan terlihat bangga. Tapi Ia melihat ada yang sesuatu yang aneh, Dong Chan pun ikut melihat "Aku akan mengekspos Cheon Eok-man"? BUKUNYA, CINTA ITU TIDAK ADA, BENAR-BENAR PALSU] 


Ae Jung  masuk ke sebuah bioskop di kampus merasa tak percaya kalau mereka boleh masuk ke sini. Dae Oh memberitahu kalau namanya Cheon Eok-man dan orang yang sangat membanggakan untuk universitas ini. Ae Jun memastikan kalau mungkin tak apa-apa.
“Sekalipun kau Cheon Eok-man, kau akan tetap dimarahi satpam jika masuk diam-diam begini. Kau tak apa-apa, Oh Dae-Oh?” ucap Ae Jung menuruni tangga dan tak melihat Dae Oh ada dibelakangnya.
Dae Oh sudah ada di ruang kontrol atas, lalu menyuruh Ae Jung melihat ke arah layar. Ae Jung melihat Dae Oh memutar FILM KELULUSAN 2006, SAAT JATUH CINTA, SEPERTI MEREKA. AKTOR: RYU JIN SUTRADARA: OH DAE-OH PRODUSER: NOH AE-JUNG
“Bagian terpenting hari ini. Film kelulusan yang diproduseri oleh Noh Ae-jung angkatan 2003. Akhirnya, kau bisa lulus.” Ucap Dae Oh
“Apa Kau mengajakku ke sini untuk ini?” tanya Ae Jung. Dae Oh membenarkan.
“Sejak menyukaimu lagi, aku sangat ingin melakukan ini.” Akui Dae Oh. Ae Jung pun merasa seperti sedang bermimpi.
“Ini bukan mimpi. Diriku yang berumur 23 tahun gagal melakukan ini. Jadi, aku yang kini berusia 37 tahun, melakukannya. Aku ingin menemanimu sampai akhir. Aku juga mau menjadi ayah yang baik bagi Ha-nee.” Ucap Dae Oh. Ae Jung tak bisa menahan rasa harunya.
“Karena kau cinta pertamaku, jadilah juga cinta terakhirku.” Ungkap Dae Oh. 



Epilog
Seorang bibi datang mengejar Ae Jung dan Dae Oh langsung memarahi karena membawa payungnya. Dae Oh mengakuhanya meminjamnya sebentar. Si bibi mengeluh karena baru sekali mengalami hal begini dalam 40 tahun.
“Kembalikan ke tempatnya lagi.” Ucap si bibi melempar payung pada Dae Oh lalu beranjak pergi.
“Dia sangat menakutkan.” Ucap Ae Jung. Dae Oh membenarkan tapi akhirnya keduanya tertawa bahagia bisa mengenang masa lalunya.
Bersambung ke episode 16

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar