PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 15 Agustus 2020

Sinopsis Was it Love Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

A Rin berjalan mendekati Yeon Woo yang duduk diam ditangga., lalu berkomentar Sepertinya Yeon Woo itu tak sebaik yang dikatakan Nyonya Koo. Ia pun ingin tahu Kenapa Yeon Woo sangat menyukai Ae Jung karena siapa pun pasti berpikir begitu.
“Kau masih lajang, dan anak konglomerat. Kau bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari Nona Noh jika kau mau. Apa yang membuatmu menyukai wanita yang memiliki anak itu?” ucap A Rin dengan nada mengejek
“Apa kau tak punya seseorang yang membuatmu bertahan saat kau pikir hidupmu sudah berakhir? Bagiku, itu Noh Ae Jung.” Kata Yeon Woo
“Tapi dia punya pria lain. Apa Kau tak peduli jika ada ayah dari anaknya?” ucap A Rin
“Entahlah... Aku memang tak tahu pada akhirnya dia akan memilih siapa. Aku tak peduli jika bukan aku. Aku hanya tak mau dia terluka... Oh ya... Dan satu hal lagi. Ryu Jin bukan ayah dari putrinya. Semua akan segera terungkap.” Ucap Yeon Woo lalu melangkah pergi
A Rin bingung  dan kaget lalu bertanya Lalu siapa ayahnya. 


Ha Nee pulang ke rumah mendengar suara TV,  yang Bagian penting dari berita kali ini< adalah berbagai rumor aneh tentang Nona N]
“Ya. Menurut orang-orang yang terlibat, Nona N, produser sebuah studio film, menggunakan putrinya untuk bersepakat dengan Ryu Jin. Kecurigaan ini menyebar luas. Dia menggunakan paksaan agar bisa membuat film dengan Ryu Jin.” Ucap Pria diTV
“Ada juga rumor yang menyatakan Nona N meminta sejumlah uang. Kita harus menunggu pernyataan pasti tapi orang bilang itu mungkin.…” Ha Nee ingin mematikan TV tapi terdenagr suara terikan neneknya dikamar.
“Ini stasiun TV, 'kan?  Turunkan berita tentang Nona N yang baru saja kalian siarkan. Segera! Kalian sudah pastikan putri Nona N adalah anak Ryu Jin? Apa Kalian lihat mereka tinggal bersama?” teriak Nyonya Choi marah
“Omongan kalian tak masuk akal. Mana ada ibu yang mencari uang dengan menjual putrinya? Mana ada ibu yang buat kesepakatan menggunakan putrinya? Seorang ibu tak akan begitu. Tak akan ada di dunia ini yang begitu.”teriak Nyonya Choi. Ha Nee mendengar dari balik pintu.
“Dia adalah wanita yang memilih putrinya dibandingkan masa mudanya. Dia menggendong anaknya yang demam dini hari tanpa alas kaki. Dia bahkan tak sadar ada serpihan batu yang menancap di kakinya waktu pergi ke IGD. Mana mungkin wanita seperti itu melakukan hal yang kalian katakan.” Teriak Nyonya Choi. 


“ Hari ini, ke mana pun aku pergi semuanya sedang bersedih. Aku tak mau menangis.” Ucap Ha Nee akhirnya keluar rumah dengan wajah temenung, Ae Jung pulang melihat anaknya langsung menghampirinya. Ha Nee menatap ibunya seperti merasa bersalah.
“Kenapa kau di sini, Ha-nee?Apa Kau sudah makan?”tanya Ae Jung menatap sang anak dengan penuh kasih sayang. 

Akhirnya mereka pergi ke restoran udon dan Ha Nee makan dengan lahap. Ae Jung menatap anaknya dengan senyuman bahagia. Ha Nee dengan penuh semangat menceritakan kalau dipuji guru keseniannya pekan lalu. Ae Jung pun senang mendengarnya.
“Katanya aku yang paling pintar menggambar di kelas. Teman-temanku juga mengakuinya. Mereka bilang sangat bagus.” Ucap Ha Nee bangga
“Ibu sudah pernah bilang. Waktu kau berumur tiga tahun, kau menggambar di lantai, dan itu sebagus gambar Leonardo da Vinci. Karena itu ibu tak bisa menghapusnya, dan membiarkannya selama sepekan.” Cerita Ae Jung juga ikut bangga dengan anaknya.
“Lalu, aku juara satu lomba lari waktu pelajaran olahraga. Mungkin di satu sekolah, aku masuk ke dalam lima besar tercepat.”kata Ha Nee
“Ibu juga mau cerita satu hal. Waktu kau umur lima tahun, kau ikut hari olahraga di TK. Anak sekecil itu berlari sangat cepat sampai ibu terjatuh waktu ikut berlari untuk memfotomu. Karena itu ibu punya luka di sini.” Cerita Ae Jung memperlihatkan luka ditanganya.
“Sepertinya aku pandai berolahraga karena mirip dengan Ibu. Berkat Ibu, aku bisa hidup dengan baik... Maafkan aku... Lalu, Ibu juga pasti sama susahnya denganku. Maafkan aku karena egois. Tadi siang, aku hanya bicara asal.”ucap Ha Nee. Ae Jung memperlihatkan wajah sedihnya.
“Aku begitu karena anak-anak berbicara aneh tentang Ibu. Aku sedih karena itu... Maafkan aku.” Ucap Ha Nee.
“Kenapa kau minta maaf? Ibu yang bersalah... Tidak begitu... Jangan begitu, Ha-nee. Lebih baik kau marah kepada ibu seperti tadi. Jangan berlagak dewasa seperti ini.” Ucap Ae Jung mencoba menahan rasa sedihnya.
“Kau tak salah apa-apa. Ayah yang bersalah... Ayah yang seharusnya dihukum. Aku menemukan ini di tumpukan barang di loteng. Aku menemukan pesan dan nomor Ayah.”cerita Ha Nee memperlihatkan ponsel dan buku yang bertuliskan tentang Ryu Jin.
Ae Jung melihat pesan yang pernah dikirimkan pada Ryu Jin  [JIN, AKU MAU BICARA] Ha Nee mengaku ia yang memanggil pria itu waktu kelas spesial. Setelah itu, terus mencari tahu tentangnya agar bisa balas dendam.
“Ha-nee... Ibu sudah bilang tadi... Pria ini…”ucap Ae Jung. Tapi Ha Nee menyela agar ibunya Jangan sembunyikan ayah lagi.
“Aku paham Ibu begini karena tak mau aku membenci dia selamanya. Namun, aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah 14 tahun. Aku bisa paham segalanya.” Ucap Ha Nee. Ae Jung tak bisa berkata-kata dengan sikap Ha-nee.


Ae Jung melihat buku yang ditulis Ha Nee  [NAMA: RYU JIN PEKERJAAN: AKTOR FILM, AYAH: RYU JIN, IBU: NOH AE-JEONG PUTRI: NOH HA-NEE] Ia mengingat yang dikatakan Ha Nee.”Aku yang memanggil pria itu waktu kelas spesial.” Dan mengingat kejadian masa lalunya.
“Bagaimana kau tahu aku di sini? Apa Kau menelepon perusahaanku?” tanya Ae Jung saat bertemu disekolah. Ryu Jin seperti tak bisa menjelaan.
Saat itu pesan dari Ryu Jin masuk [Bu Song yang melakukan ini semua. Maafkan aku. Dia mau menghancurkanku, hingga dia juga menghancurkanmu. Ini karena aku menyukaimu. Ini semua salahku.]
Ae Jung hanya bisa tertunduk sedih dengan semua masalah hidupnya. 

Nyonya Choi masuk kamar melihat anaknya sedang bersedih bertanya, Ada apa? Ada masalah lagi?. Ae Jung menangis bertanya Apa hidup memang selalu begini Atau ini hanya terjadi padanya? Nyonya Choi ingin tahu apa yang terjadi.
“Ibu tahu, 'kan? Aku terus berlari tanpa istirahat hingga sekarang agar bisa menjalani hidup dengan baik. Namun… anehnya aku tak bisa secepat orang-orang lain. Sepertinya aku tahu alasannya sekarang.”ucap Ae Jung
“Aku… Selama ini, aku menjalani hidupku dengan benang kusut. Seharusnya aku benarkan, atau gunting tali itu. Namun bodohnya, hanya aku biarkan.” Kata Ae Jung kesal
“Tak apa-apa. Kita bisa memperbaikinya. Belum terlambat untuk memperbaikinya. Ibu akan membantumu.” Ucap Nyonya Choi menenangkan anaknya.
“Tidak. Akan kulakukan sendiri.. Aku sendiri. Setelah itu, aku akan memberi tahu Ha-nee. Aku akan beri tahu dia semua kebenaran yang ingin dia tahu.” Ucap Ae Jung yakin 


Teman Dae Oh melihat artikel, AKTOR TERKENAL DIDUGA MEMILIKI ANAK HARAM lalu berkomentar Sebenarnya ini juga belum jelas. Ia pikir Sekalipun ada ruang untuk berargumen, kasus seperti ini memakan banyak waktu.
“Saat itu luka yang ditimbulkan pada korban sudah tak bisa dipulihkan.” Ucap Tuan Kang
“Tapi bukankah pasti bisa diselesaikanlewat jalur hukum? Aku tak hanya datang untuk mendengar nasihatmu.” Keluh Dae Oh duduk didepan temanya.
“Namun, kenapa kau ikut campur dalam kasus ini? Apa Memang kau Ryu Jin? Atau putri Nona N adalah putrimu?”ucap Tuan Kang menebak-nebak.
“Kenapa kau bicara begitu? Kau tahu aku dan Jin sangat dekat. Jin juga tokoh utama di filmku, dan wanita itu produsernya. Aku tak bisa diam saja.Jadi Apa tak ada cara lain?”tanya Dae Oh
“Kau harus dapatkan bukti bahwa ini semua hanya kebohongan.”jelas Tuan Park. Dae Oh bertanya Bagaimana caranya?


Dae O terdiam di ruangan mengingat ucapan temanya kalau sudah jelas harus Lakukan tes DNA atau ayah aslinya muncul. Saat itu Ryu Jin datang melihat Dae Oh dan mengaku tak bisa menghubungi Ae Jung jadi berpikir mungkin ada dikantor.
“Bukankah kau bilang mau melindungi Ae Jung dan Ha-nee? Apa Ini yang kau maksud? Jadi Mau bagaimana sekarang? Kau bahkan tak bisa kendalikan satu berita. Bisa apa kau?” ucap Dae Oh marah
“Lantas aku harus apa? Haruskah aku dan Ha-nee tes DNA dan unggah hasilnya di internet? "Dia bukan putriku. Ayahnya orang lain." Haruskah kusebarkan kebenaran yang Ha-nee juga belum tahu?” kata Ryu Jin
“Kau juga tak bisa apa-apa. Kau tak berani katakan yang sebenarnya.” Ucap Ryu Jin marah
“Aku sangat bingung, tak tahu harus berbuat apa. Ini membuat frustrasi.” Keluh Dae Oh. Lalu keduanya menerima pesan bersamaan dari Ae Jung [RUANG RAPAT THUMB FILM BESOK, PUKUL 08.00]


Pagi hari, Ha Nee bangun tapi seperti enggan untuk turun dari tempat tidurnya. Akhirnya Ia memeriksa ponselnya dan ada pesan dari temanya [ Ha-nee, kau sedang apa? Aku mau sepuluh lembar
tanda tangan Ryu Jin. Kenalkan aku dengan selebritas. Ha-nee, hari ini kau masuk sekolah, 'kan?]
Pesan dari Dong chan yang membuat Ha Nee merasakan punya teman sejati. [HA-NEE, KAU BAIK? KAU TAK APA-APA, 'KAN? MAAFKAN AKU SUDAH BICARA BEGITU, AKU PUNYA ALASAN SENDIRI]
Ha Nee pun membalas [Hari ini aku tak masuk sekolah. Jangan cari aku.] dan kembali tidur. Nyonya Choi masuk kar menyuruh Ha Nee bangun dan mengajak sarapan lalu ke sekolah. Ha Nee kesal mengeluh neneknya itu sudah gila.
“Bagaimana aku bisa ke sekolah?” teriak Ha Nee. Nyonya Choi tak percaya kalau Ha Nee sebut neneknya gila
“Nenek, kau tak khawatir kepadaku? Semua orang di Korea sedang membicarakan aku dan ibu.Jika aku ke sekolah…”keluh Ha Nee.
“Lantas kenapa kau sembunyi? Kau tak salah apa-apa. Kenapa tak sekolah? Lagi pula, ibumu sama sekali tak berbuat hal yang memalukan. Jadi, kau juga tak perlu malu. Kau hanya perlu sarapan, dan berangkat ke sekolah.” Ucap Nyonya Choi
“Lalu, semua masalah akan selesai hari ini. Ibumu sudah turun tangan.” Kata Nyonya Choi duduk disamping cucunya. Ha Nee terlihat bingung. 



Ae Jung berjalan dengan style yang berbeda, dengan baju merah dan  coat panjang, seperti model keluar dari rumah. Ia mengunakan kacamata hitamnya dan juga heels.
“Kau tahu, 'kan? Walaupun dia selalu berkata "tak apa-apa", sebenarnya dia sangat pemarah. Jika ada yang mengganggunya, semuanya bisa hancur. Hari ini, seseorang akan melihat sifat asli ibumu. Sifat asli Noh Ae-Jung.”
Ae Jung berjalan menaiki tangga dengan gaya elegan, tapi hampir jatuh karena heelsnya yang menyangkut. Ia pun mencoba untuk santai seolah tak terjadi apapun lalu masuk kedalam kantor. 

Ae Jung sudah duduk didepan papan tulis mengaku  Alasannyamemanggil mereka  semua ke sini adalah karena ada sebuah masalah terjadi dalam pembuatan film disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengannya. Dae Oh, Tuan Koo dan Ryu Jin sudah duduk dihadapan Ae Jung.
“Karena hal ini, kalian sebagai investor, aktor, juga sutradara dalam film ini pasti mendapat kerugian. Aku, sebagai produser film, juga tokoh utama dari kasus ini akan bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus ini.” Ucap Ae Jung
“Aku setuju. Karena ini sangat besar, ayo berusaha bersama untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.” Kata Tuan Koo.
Ae Jung menuliskan namanya di papan, lalu anaknya [NOH AE-JUNG -NOH HA-NEE] dan memberitahu kalau target akhir mereka adalah Jennifer Song dari Ssong Entertainment jadi akan menggunakan cara yang sama dengan Bu Song.
“Apa Kau mau menggunakan Pak Na?” tanya Dae Oh. Tuan Koo bertanya  Apa sebenarnya hubungan antara Bu Song dan Pak Na. Ae Jung ingin menjawab tapi Ryu Jin lebih dulu berbicara.
“Aku tahu banyak tentang Pak Na.” Ucap Ryu Jin. 


Disebuah kantor berita Online kecil yaitu [BERITA STAR PATCH] Tuan Na mengeluh pada anak buahnya, karena tak suruh mereka membuat berita tapi hanya suruh kalian menyalinnya menurutnya itu tak sulit. Ia pun meminta agar segera menyelesaikanya.
“Sepertinya hanya aku yang bekerja.” Keluh Tuan Na melihat berita AKTOR TERKENAL DIDUGA MEMILIKI ANAK HARAM dan akan banyak iklan yang muncul pada  laman beritanya.
“Sekarang dia bertahan dengan beberapa iklan. Dia akan tulis berita yang kita mau jika memberinya iklan.”

“Dia dipanggil "Bulldog" karena tak akan melepaskan sebuah isu. Kini dia buat judul berita provokatif agar banyak pengunjung. Dia hidup seperti parasit yang memaka uang iklan. Jadi, dipanggil "Parasit".” Ucap Ryu Jin. Dae Oh mengeluh kalau ini Benar-benar hina.
“Lantas pasti Pak Na sudah dapat iklan dari Bu Song.” Ucap Ae Jung. Tuan Koo melihat ponselnya.
“Aku akan turunkan semua iklan baru yang ada di Star Patch.” Ucap Tuan Koo. Ryu Jin dan Ae Jung kaget Tuan Koo akan turunkan semua
“Bagaimana? Apa Secara ilegal?” tanya Dae Oh. Tuan Koo mengaku Nine Capital punya layanan pelanggan berkala untuk para konsumen mereka.
“Aku akan memakainya.” Ucap Tuan Koo. Mereka bingung apa maksudnya. Layanan pelanggan. 

Tuan Koo datang ke sebuah tempat dengan anaknya, wajahnya terlihat gagah dan juga menakutkan. Saat masuk ruangan, seorang pria kaget melihat Tuan Koo dan anak buahnya datang. Tuan Kim mengatakan kalau mau memberikan penghapusan bunga untuknya.
“Kami yakin VIP yang tak pernah menunggak pembayaran bunga.” Ucap Tuan Kim. Si pria kaget mendengarnya.
“Apa ini semacam promosi khusus?” tanya si Pria. Tuan Koo pikir orang itu ingin tahu dan mengatakan kalau Ada syaratnya.

Di kantor berita, Dua pegawai menerima telp dan Tuan Na sedang makan indomie.  Dua pegawainya terus mengangkat telp, Tuan Na bingung kenapa ada banyak telp dan berpikirada kasus baru.
“Tiba-tiba semua yang pasang iklan mau menurunkan iklannya.” Ucap Pegawainya. Tuan Na kaget sampai memuntahkan mienya. 

“Kalau begitu, hanya Pak Na yang rugi. Tapi tujuan kita Jennifer.” Ucap Ryu Jin
“Ya. Tapi jika semua iklan tiba-tiba dicabut, Pak Na akan berbalik mencurigai Jennifer.” Kata Ae Jung
“Seharusnya Bu Song menepati janjinya sampai akhir. Mana bisa mencabut iklan?” kata Tuan Na mencoba menelp Nyonya Song dengan penuh amrah.
“Dia akan berpikir Jennifer lebih dahulu ingkari kesepakatan.” Kata Ae Jung
“Lalu, hanya perlu ada pemasang iklan baru.Namun, siapa yang bisa berakting begitu?” tanya Dae Oh. Ae Jung menjawab  Ada.
“Aku kenal orang yang cocok untuk itu.”ucap Ae Jung. Tuan Na yang ada didalam ruangan terlihat sangat marah.  Saat itu Tuan Wang masuk dengan senyuman.
“Seorang penipu ulung yang tak akan ketahuan.”
Tuan Wang pun menyapa Tuan Na dengan senyuman mengaku dari Tim Pendukung Manajemen Wangjin dengan anam WANG DAE-PAN. Tuan Na pun tahu Tuan Wang yang mau pasang iklan di koran mereka. Tuan Wang membenarkan.
“Sudah banyak rumor yang berkata bahwa kau dibanjiri iklan.”ucap Tuan Wang memancing.
“Aku pikir juga akan begitu. Tapi seseorang mempermainkanku hingga iklan yang sudah terpasangdicabut lagi semua.” Cerita Tuan Na. Tuan Wang kaget.
“Dasar berengsek! Jika aku, aku akan habisi orang itu dan…” teriak Tuan Wang marah dan Tuan Na kaget melihat reaksi Tuan Wang. 



Diluar restoran, Ae Jung menunggu dengan wajah gugup. Dibelakang Dae Oh menemaninya dengan wajah khawatir lalu membahas Tuan Wang pernah mengkhianati Ae Jung dan Bagaimana Ae Jung bisa memaafkan dia. Ae Jung mengeluh agar Dae Oh Jangan ikut campur karena Ini urusannya.
“Menurutku, kau terlalu lunak padanya. Jadi, aku khawatir.” Ungkap Dae Oh merasa tak yakin dengan Tuan Wang
“Karena aku tak bisa lupa.” Ucap Ae Jung. Dae Oh tak mengerti Lupa apa?
“Dia yang membuatku bisa bermimpi lagi saat aku berumur 23 tahun. Aku berutang budi padanya. Jadi, aku memberinya kesempatan sama seperti yang dahulu dia lakukan padaku.” Ucap Ae Jung. 

Tuan Wang keluar meminta Tuan Na agar bisa menungu dengan berjalan sempoyongan, kalau akan segera kembali. Mereka melihat Tuan Wang terlihat mabuk, tapi beberapa langkah dari ruangan, kakinya bisa berjalan lurus. Ae Jung pun langsung menariknya.
“Kau pandai berakting.” Puji Dae Oh. Tuan Wang pun membenarkan  kalau sudah memproduksi banyak film…
“Ah.. Sudahlah. Mana barangnya?” ucap Ae Jung tak peduli mendengar cerita Tuan Wang. Tuan Wang memperlihatkan ponsel sebagai Kejutan!

Tuan Na masih ada di ruangan, seseorang datang ingin menuangkan lagi. Tuan Na mengeluh Tuan Wang yang datang lama sekali, lalu tersadar bukan Tuan Wang yang datang dan bertanya siapa.  Dae Oh menyapanya dan mengaku biasanya orang di industri ini tahu tentang dirinya.
“Aku penulis, Cheon Eok-man... Ah... Bukan, sekarang aku sutradara.” Ucap Dae Oh. Tuan Na yang mabuk seperti tak mengeal Penulis Cheon? Sutradara?
“Sepertinya pernah dengar.”  Ucap Tuan Na. Dae Oh bertanya apakah Tuan Na tak tahu Cinta Itu Tidak Ada?
“Tokoh utamanya Ryu Jin, studio filmnya Thumb Film, lalu produsernya Noh Ae Jung. Kau menyebarkan berita, dan membuat rekan-rekanku kelabakan.” Ucap Dae Oh marah. Tuan Na tak mengerti.

“Jadi, kau tak ingat. Sekarang dengarkanlah.” Ucap Dae Oh langsung memutarkan bukti rekaman suara Tuan Na
“Bu Song dari Ssong Entertainment bilang dia akan memberi aku iklan. Jadi, aku tuliskan berita pedas tentang Ryu Jin. Tapi wanita itu tak menepati janjinya dan menipuku.”
“Aku tak tahu ada cerita di baliknya. Bagaimana bisa menulis berita tanpa tahu kebenarannya? Seorang reporter, hanya karena uang. Bukankah ini merusak etika penulisan berita?”ucap Dae Oh sinis. Tuan Na terdiam. 


Ae Jung masuk ruangan bertemu dengan Nyonya Song berkomentar Karena Jin meninggalkan agensi ini, sepertinya Nyonya Song terlihat frustrasi dan melihat kalau Wajah Nyonya Song  menjadi jelek. Nyonya Song dengan santai pun bertanya alasan Ae Jung datang.
“Kau mau menghancurkan Ryu Jin, tapi kenapa membawaku juga? Kenapa? Kenapa harus aku?” ucap Ae Jung marah
“Entahlah. Kenapa itu harus kau? Karena kau adalah awal dari semua masalah ini, bukan Ryu Jin.” Ucap Nyonya Song mendekati Ae Jung dengan sikap mengejek.
“Tapi seharusnya kau tak membawa-bawa anakku.” Kata Ae Jung langsung memelintir tangan Nyonya Song. Nyonya Song menjerit kesakitan, mencoba meminta pertolongan tapi tanganya tak sampai.
“Kau boleh menggangguku, tapi… seharusnya tak mengganggu anakku. Aku tak tahu apa masalahmu dengan Ryu Jin. Tapi kau harus dihukum karena sudah mengganggu orang yang tak bersalah. Coba cek berita yang terbaru.” Ucap Ae Jung dan Nyonya Song pun kembali berdiri menahan rasa sakitnya.
[Berita eksklusif. Pembuat berita palsu anak haram Aktor A adalah CEO mantan agensinya, Bu B. BU B MEMBALAS DENDAM SAAT SANG AKTOR, PAK A, MENOLAK MEMBARUI KONTRAK] Ae Jung tersenyum bahagia mendengar suara Nyonya Song yang histeris. 


Akhirnya Ryu Jin pun memberikan penyataanya pada wartawan. Di sekolah, Ha Nee akan membuka loker beberapa anak membahas berita, kalau Ryu Jin mengubah perkataannya. Mereka pun tak percaya mendengarnya dan merasa kalau itu bohong.
Ha Nee akhirnya melihat ponselnya [RYU JIN AKAN MENGAMBIL JALUR HUKUM, AKTOR RYU JIN SUDAH MEMBUAT PERNYATAAN TERKAIT RUMOR, AKU AKAN MENGAMBIL TINDAKAN HUKUM MELAWAN RUMOR TAK BERDASAR DAN MERUGIKAN]
“Apa? Dia sungguh bukan ayahku?” gumam Ha Nee kaget. Saat Itu Dong Yeong datang mengejek Ha Nee kalau ayahnya bukan Ryu Jin.
“Kau pasti sedih. Tadinya aku mau berteman denganmu karena ayahmu aktor. Tapi katanya dia bukan ayahmu?” ucap Chan Yeong mengejek.
“Jangan ikut campur.” Ucap Ha Nee. Dong Yeon pun ingn tahu siapa ayah asli Ha Nee.
“Apa kau tak tahu siapa ayahmu? Apa Kau Tak pernah bertemu dari lahir? Lalu, kalau kau tak tahu wajah ayahmu, kenapa bisa ada rumor begitu? Sepertinya ada yang mencurigakan. Apa aktor itu dan ibumu berpacaran?” ucap Chan Yeong mengejek.
Ha Nee tak bisa menahan amarahnya dan ingin memukulnya. Tapi saat itu seseorang melempar Chan Yeong dengan sekotak susu. Semua kaget karena baju Chan Yeong basah semuanya. Ha Nee kaget melihat Dong Chan yang berani membelanya. Chan Yeon pun marah.
“Jangan bicara aneh lagi... Aku tak akan biarkan kalian.” Ucap Dong Chan.
“Koo Dong-chan, akan kuhabisi kau.” Ucap Chan Yeong dan akan menyerang Dong Chan. Ha Nee tak tinggal diam menarik rambut Chan Yeong. Akhirnya perkelahian terjadi. 



Ae Jung keluar dari gedung melihata penyataan Ryu Jin di layar den membuka kacamata hitamnya, seperti tak percaya.
“Aku akan memberikan tanggapan resmi tentang rumor buruk yang berkaitan denganku< yang sedang tersebar di media sosial. Isi dari berita yang ada adalah tidak benar, dan belum dikonfirmasi olehku. Namun walaupun begitu, berita tetap disebarkan tanpa adanya konfirmasi dari diriku.
“Aku beserta produser terkait juga keluarganya tentu saja merasa dirugikan. Sekarang aku tak akan diam saja. Mulai saat ini, aku akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan rumor yang udah beredar atau yang baru tanpa terkecuali.
“Dari hatiku yang terdalam, aku ingin minta maaf kepada semua penggemarku serta produser terkait, juga keluarganya. Dengan permintaan maaf tulusku Aku mohon kerja sama kalian agar di masa depan tak ada lagi korban.”
Ae Jung langsung berjongkok karena lemas mendengar pernyataan Ryu Jin. Saat itu Dae Oh datang menanyakan keadaan Ae Jung dan mengajaknya pergi. 


Keduanya keluar dari gedung, Dae Oh akan mengantar Ae Jung pulang. Ae Jung menolak karena bisa naik bus dari depan sana. Dae Oh tahu kalau Ae Jung bahkan hampir pingsan tadi jadi meminta agar Cepat naik sebelum pingsan di jalan.
“Aku tak apa-apa. Sungguh... Semua sudah selesai.” Ucap Ae Jung. Dae Oh hanya bisa menghela nafas dan menatap Ae Jung. Ae Jung bertanya kenapa
“Apa Pikiranmu tak berubah?” tanya Dae Oh. Ae Jung tak menjawab karena Yeon Woo yang menelp 

Di ruangan BP, Ayah Chan Yeong marah merasa  tak akan biarkan ini untuk kedua kalinya jadi meminta agar mengdakan rapat komite kekerasan sekolah. Ibu Chan Yeong tak percaya Ha Nee dan Dong Chan melempar susu ke anaknya.
“Apa Kalian sudah gila? Wajah anakku menjadi begini. Dia mimisan lagi. Ini membuatku sedih. Ucap Ibu Chan Yeong marah. Chan Yeong pun berpura-pura merengek kesakitan.
“Bu, tenanglah... Kali ini memang Chan-yeong yang memulainya.” Kata Yeon Woo membela Ha Nee dan Dong Chan.
“Apa katamu? Pah Oh, kau tak lihat keadaan anakku? Pak Oh, bicara yang benar. Tak mungkin Chan-yeong berbuat salah.” Ucap Guru Jang membela. Yeon Woo tak percaya mendengarnya.
“Bisa saja dia penasaran. Kemarin katanya dia anak Ryu Jin, hari ini bukan.” Ucap Guru Jang
“Apa yang baru saja kau katakan?”kata Yeon Woo marah, Saat itu pintu terbuka dan Ae Jung masuk dengan wajah penuh amarah. 

Ae Jung menghampiri Dong Chan dan Ha Nee lebih dulu karena mereka juga terlihat lusuh dengan rambut yang acak-acakan.  Ibu Chan Yeong langsung mengeluh kalau ini keterlaluan dan seHarusnya didik anaknya dengan lebih baik sesudah memperingatinya.
“Tapi dia berbuat begini lagi.” Ucap Ibu Chan Yeong marah. Ae Jun pun ingn tahu apa yang terjadi dan meminta Ha Nee agar bisa mengatakan padanya.
“Tapi aku bisa mengerti. Kondisinya pasti tak normal sekarang dengan semua berita di internet.” Ucap Ayah Chan Yeong. Ae Jung terlihat marah
“Begini, inti masalahnya adalah kau. Aku dengar dari istriku bahwa banyak rumor buruk tentangmu.” Ucap Ayah Chan Yeong menyindir.
“Hei...  Minta maaf! Kubilang, minta maaf... Minta maaf pada ibuku…” teriak Ha Nee marah mencengkram baju ayah Chan Yeong. Ae Jung mencoba menahanya.
“Beraninya kau? Mana sopan santunmu?” ucap Guru Jang memegang tangan Ha Nee.  Ae Jung pun marah. Saat itu Dae Oh datang memegang tangan Guru Oh
“Lepaskan tanganmu...Segera lepaskan tangan ini.” Kata Dae Oh marah. Ae Jun kaget melihat Dae Oh datang. Yeon Woo pun meminta Guru Jang melepaskan tangan Ha Nee.
“Siapa kau?” ucap Guru Jang kesal setelah melepaskan tangan Ha Nee. Dae Oh dengan mata penuh amarah memberitahu kalau ia adalah ayahnya.
“Aku…adalah ayahnya.” Akui Dae Oh. Ha Nee dan Ae Jung kaget mendengarnya.
Bersambung ke episode 13


Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar