PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 12 Agustus 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 24

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Do Gyum menunggu disebuah cafe, Seo Yoo datang memberikan berkas pada Do Gyum dan sering memikirkannya jadi tidak yakin apakah tepat menunjukkan ini kepada siapa pun serta tidak tahu harus menunjukkannya kepada siapa.
 Do Gyum melihat "Catatan Medis, Pasien, Hwang Ji Woo" dan bertanya Dari mana foto-foto ini, karena wajahnya sangat mirip dengan Ji Woo, Hyun Joo dan juga dirinya. Seo Yoon menjawab kalau Ini foto-foto saat ibunya kuliah.
“Semua orang terlalu mirip untuk  mengatakan itu kebetulan. Apa Ada kabar dari Nona Seo atau Pak Hwang?” tanya Seo Yoon. Do Gyum menjawab tak ada. 
“Kurasa kau juga harus melihat berkasnya. Itu seperti rekam medis Pak Hwang. Dan dia membicarakan kehidupan masa lalunya. Aku tidak mengerti apa ini, tapi kurasa alasan obsesi ibuku terhadap Pak Hwang mungkin ada di sana.” Ucap Seo Yoon gugup.
“Maaf aku menanyakan ini, tapi bisakah aku meminjam ini?” kata Do Gyum yang terlihat masih shock
“Ya. Tapi jika menemukan sesuatu, bisakah kamu berbagi denganku?” kata Seo Yoon. Do Gyum pun memastikan.




Do Gyum akhirnya menelp kalau Ada yang ingin disampaikan jadi meminta agar bisa meluangkan waktu untuknya. Sementara di kantor, Min Jung masuk ruangan temanya dengan sopan memanggil “Ketua Tim Seo” dan memberitahu MD Venture Capital mengirimsurat penawaran investasi.  Hyun Joo pun mengucapkan Terima kasih.
“Hyun Joo, kau akan pulang setelah bekerja, bukan?” ucap Min Jung.
“Ya. Kenapa kamu bertanya? Apa Kita akan berkumpul di rumahku?” kata Hyun Joo
“Ayo makan malam bersama. Jin Ah akan mentraktir kita makan besar hari ini.” Kata Min Jung. Hyun Joo ingin tahu Ada acara apa?
“Entahlah. Dia akan memberi tahu kita nanti.” kata Min Jung. Hyun Joo mengerti akan bertemu nanti.
Hyun Joo membaca berkas "MD Venture Capital, Surat Penawaran Investasi, Kami menyerahkan surat berikut untuk menunjukkan niat kami..., Total Investasi yang diinginkan, tiga juta dolar" wajah Hyun Joo hanya bisa melonggo. 

 Ji Woo mengaku  cukup terkejut menerima telepon dari Do Gyum mengaku perlu bicara dengannya. Do Gyum pikir Ji Woo ingat apa yang dikatakan sebelumnya kalau jatuh cinta dengan Hyun Joo 200 tahun lalu. Ji Wo mengaku mengingatnya.
“Sekitar 200 tahun lalu, apa maksudmu kehidupan lampau?” tanya Do Gyum. Ji Woo pikir Do Gyum mendengarnya dari Nona Seo
“Tidak. Aku kebetulan mengetahuinya. Aku masih tidak percaya, tapi jika kehidupan sebelumnya benar-benar ada, tapi Aku akhirnya bisa memahami perilaku anehmu yang tidak kumengerti sebelumnya.” Ucap Do Gyum
“Kenapa kau sangat tertarik pada Hyun Joo sejak awal? Serta kenapa kau sangat membenciku padahal tidak ada alasan untuk itu. Aku bisa memahami semuanya.” Ucap Do Gyum. 

Seorang pria menyambut Hyun Joo mengaku  bicara di telepon dan bernama Kim Hyun Su. Hyun Joo pun memberikan kartu namanya memperkenalakan diri, Seo Hyun Joo  dari Webtun Sunwoo. Tuan Kim un mengajak Hyun Joo untuk duduk.
“Aku tidak menduga akan menerima surat penawaran secepat itu.” Ungkap Hyun Joo. 
“Tahun ini, kami telah berinvestasi secara agresif dalam bisnis yang berkaitan dengan budaya. Dan kami menyimpulkan Webtoon Sunwoo bisa menyampaikan semua yang kami butuhkan.” Ucap Tuan Kim
“Terima kasih... Aku sudah memeriksa suratnya. Secara internal, keadaan tampak menjanjikan. Kurasa kita hanya perlu membahas beberapa syarat. “ ucap Hyun Joo memberikan berkasnya. 

Ji Woo melihat foto Jin Ho dan Min Ju. Do Gyum pikir Jika ia lebih dari sekadar kembarannya, apa ia juga terlibat dalam kehidupan Ji Woo sebelumnya. Ji Woo memberitahu kalau Do Gyum itu mahasiswa junior yang ditemui di dewan siswa.
“Namamu Jung Woo Young.” ucap Ji Woo. Do Gyum ingin tahu lebih, Apa hubungannya dengan Hyun Joo.
“Kau dan aku sama-sama menyukainya. Entah bagaimana nasibmu akhirnya. Itu yang paling ingin kuketahui beberapa saat lalu.” Ucap Ji Woo
“Aku tidak tahu bagaimana aku bisa memahami ini. Jika ingatanmu dan ingatan Hyun Joo cocok, itu bukan sekadar delusi atau fantasi. Jika aku menjadi kau dan mengingat semua masa laluku sebelum bertemu Hyun Joo, saat kali pertama bertemu Hyun Joo, aku pasti akan menjauh darinya.” Kata Do Gyum
“Jika aku menyakiti wanita yang kucintai dalam tiga kehidupan, apakah kali keempat akan berbeda? Itu bukan cinta. Itu mengasihani diri sendiri.” Kata Do Gyum. Ji Woo terdiam.
“Sebenarnya, kau memang menyakitinya lagi. Jangan pernah menyakiti Hyun Joo lagi. Bahkan jangan berpikir betapa menyakitkannya itu atau apa dia baik-baik saja.”tegas Do Gyum 


Hyun Joo memberikan tanda tangan diatas kertas  "MD Venture Capital, Surat Penawaran Investasi" Tuan Kim senang mereka punya semua dokumennya sekarang lalu mereka harus memutuskan tanggal resmi nota kesepahaman
“Bagaimana jika kita pilih suatu hari di pekan depan?”ucap Tuan Kim. Hyun Joo menganguk mengerti dan mengucap Terima kasih.
“Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik.” Tuan Kim. Hyun Joo pun tersenyum mendengarnya dan akan menghubunginya.

Hyun Joo pulang ke rumahnya dan kaget karena sudah dihias dengan lampu disko. Min Jung dan Young Eun langsung menyanyi untuk menghibur Hyun Joo dengan nyanyian kesukaan mereka di masa remaja. Hyun Joo bisa tersenyu. Young Eun pun menarik Hyun Joo menuruni tangga.
“Nona Seo, kami akan menunjukkan cara bersenang-senang hari ini. Aku akan memperkenalkan grup dengan gender campuran yang akan memesona Korea musim panas ini.. SSAP3!” ucap Young Eun.
Jin Ah keluar dengan nyanyian Fin K.L, seolah-olah menjadi Hyo Ri lalu dua pria dibelakangnya pun ikut menari. Hyun Joo melonggo dan juga tertawa melihat ketiganya menyanyi dan menari seperti boyband. 

Mereka pun minum bersama, Min Jung pikir Jika mengunggah foto pesta mereka di media sosial, pasti akan banyak yang melihat, lalu melihat postingan Hyun Joo kalau menganti casing ponselnya. Hyun Joo mengaku hanya mengganti luarnya untuk menghibur diri.
“Ya. Kamu harus bersemangat.” Ucap Min Jung. Hyun Joo pun hran kareanPelatih dan Ji Hwan bisa saja menginap untuk minum jadi Kenapa mereka pergi.
“Itu menyia-nyiakan alkohol. Alkoholnya masih kurang untuk kita. Makin sedikit yang didiberi makan, makin baik..” Ucap Ji An
“Lagi pula, kita juga perlu bicara empat mata.” Ucap Min Jung. Jin Ah pun ingin tahu apa Hyun Joo sungguh sudah selesai dengan CEO. Hyun Joo menganguk.
“Apa yang akan kamu lakukan sekarang?” tanya Young Eun. Hyun Joo pikir Pasangan pantas mati. Melajang adalah cara yang tepat.
“Ini akhir dari penderitaan dan awal kebahagiaanku.”kata Hyun Joo. Min Jung ingin tahu Bagaimana dengan pekerjaannya.
“Tentu aku akan terus bekerja. Aku harus menyokong diriku sendiri. Aku akan bekerja di sana dengan bangga.” Ucap Hyun Joo dan mereka pun bersulang.
“Benar. Kamu tidak butuh pria atau cinta. Dalam hidup, kamu orang yang paling penting. Apa lagi?” kata Jin Ah. Min Jung dkk menjawab itu uang.


Ji Woo duduk di meja makan mengingat yang dikatakan Hyun Joo “Lalu kenapa kamu menyakitiku? Saat hatimu hancur, tidak ada obat untuk itu.” Setelah itu mengingat yang dikatakan Do Gyum.
“Jika aku sangat menyakiti wanita yang kucintai dalam tiga kehidupan, apakah kali keempat akan berbeda? Jangan pernah menyakiti Hyeon Ju lagi. Bahkan jangan berpikir betapa menyakitkannya itu atau apa dia baik-baik saja.” 

Tiga teman Hyun Joo akan pamit pergi, Min Jung seperti tak ingin berpisah. Jin Ah mengusulkan  menghabiskan minuman sisa akhir pekan ini. Semua pun setuju. Jin Ah meminta Hyun Joo agar Jangan mengkhawatirkan apa pun dan Tidur saja. Hyun Joo menganguk.
Saat itu pesan dari "Pak Hwang" [Ada yang harus kukatakan kepadamu hari ini. Aku akan menunggu di kafe di Seongsu-dong, tempat kali terakhir kita bertemu di kehidupan lampau.]
Hyun Joo bergegas pergi tapi saat itu bertemu dengan Do Gyum didepan rumah. Sementara Ji Woo sudah lebih dulu datang ke restoran tempat Jin Ho dan Min Ju bertemu. 

Flash Back
Min Ju bertanya pada Jin Ho, Apa yang terjadi dan Kenapa tidak meneleponnya, Apa sesuatu terjadi padanya dengan wajah khawatir. Jin Ho dengan nada dingin mengaku  sibuk.

Do Gyum bertanya pada Hyun Joo apakah mau menemuinya. Hyun Joo membenarkan karena  Ji Woo perlu bicara dengannya. Do Gyum langsung melarang Hyun Joo Jangan pergi karena tidak ingin Hyun Joo terluka dan juga mengingatnya.
“Kau terluka dan sengsara karena dia di tiga kehidupan lampaumu. Dan dia masih menyakitimu.” Ucap Do Gyum memeluk Hyun Joo
“Do Gyum... Aku tahu...Aku tahu, tapi...”ucap Hyun Joo. Do Gyum pikirakan menemani seperti sebelumnya.


Ji Woo duduk sendiri terus mengingat kenagan terakhirnya dengan Min Jo.
Flash Back
Direstoran diputar lagu dari piringan besar, Hyun Joo bertanya apakah ingat lagu ini karena Jin Ho menyanyikan lagu ini untunya. Ia pun memikirkan Jin Ho setiap hari saat mendengarkan lagu ini. Jin Ho mengaku   muak dengan lagu ini. Min Ju kaget mendengarnya.
“Semakin aku mendengarkannya, semakin membosankan. Itu sama Sepertimu. Sejujurnya, menemui wanita yang tertarik dengan protes membuatku merasa tidak nyaman. Itu sebabnya aku pergi. Kukira jika aku bersamamu, kau juga akan hancurkan hidupku.” Ucap Jin Ho
“Aku akan segera pergi ke Amerika. Aku menelepon untuk menemuimu sebelum pergi. Kupikir setidaknya aku harus berpamitan.” Kata Jin Ho. Min Ju menahan air matanya dengan wajah kaget.
“Bukankah kau bilang kau akan tetap di sisiku dan melindungiku? Dan Cincin ini. Bisakah kamu memakaikan cincin ini padaku lagi? Mari mulai dari awal. Kumohon?” ucap Min Ju. Tapi Jin Ho malah membuangnya. Min Ju yang marah pun langsung keluar dari restoran.
Ji Woo terus mendengar lagu kesukaan Jin Ho dan Min Ju dimasa lalu "'Sukacita Cinta'" Ia pun menerima pesan dari Hyun Joo [Jangan menungguku. Maafkan aku.] Sementara Jin Ho yang duduk sendirian mencoba untuk mengambil cincin.
Tapi ia terjatuh karena tak bisa menopang tubuhnya, ia mengambil cincin sambil menangis. Seorang pelayan datang membawakan kursi roda memastikan keadaan Jin Ho, Jin Ho marah seperti tak mau dibantu dan sengaja memutuskan Min Ju agar tak ikut sengsara.
Sementara Ji Woo mengingat kenangan buruknya tentang dirinya di masalalu dan sekarang  hanya bisa menangis. 


 Nyonya Kim keluar dari lift, seorang petinggi menyambut Nyonya Kim dan menunjukan jalan. Nyonya Kim pun berjalan dengan petinggi lainya.  Di ruangan, Ji Woo melihat berkas  "MD Venture Capital, Surat Penawaran Investasi" Lalu Sek Nam masuk dengan terburu-buru.
“Pak Hwang... Pimpinan Kim sudah tiba di ruang rapat.” Ucap Sek Hwang.
“Apa itu artinya dia akan menghadiri rapat direksi? Dia direktur noneksekutif. Dia tidak punya wewenang.” Kata Ji Woo heran.
“Dia bilang ada masalah darurat yang harus dibahas tentang Bisnis Webtoon Sunwoo. Bagaimana aku menanganinya?” ucap Sek Nam
“Setidaknya kita dengarkan dia.” Ucap Ji Woo terlihat santai. Hyun Joo diruangan menerima telp dan bertanya Tentang apa dan mengaku mengerti.



Di ruang rapat, Nyonya Kim mengaku menyayangkan kalau tidak punya pilihan selain menghadiri rapat hari ini, karena Sebagai pemegang saham Farmasi Sunwoo, menemukan insiden yang tidak bisa dibungkam yaitu Tepatnya, harus menyebut masalah Webtoon Sunwoo.
“Mengenai operasi Webtoon Sunwoo, Aku sudah bilang bahwa kamu akan dikabari setelah dewan direksi rapat.” Kata petinggi.
“Masalah ini tidak boleh dianggap remeh. Tampaknya kalian tidak tahu apa yang terjadi.”ucap Nyona Kim. Saat itu Hyun Joo masuk ruang rapat.
“Nona Seo, ketua tim Webtoon Sunwoo telah menggelapkan dana perusahaan.” Kata Nyonya Kim. Hyun Joo kaget, begitu juga yang lainya. 

Di ruangan, semua sedang membahas tentang webtoon. Tiba-tiba beberapa pria datang memberitahu Semua orang di Webtoon Sunwoo,meminta agar hentikan semua yang harus dilakukan lalu keluar sekarang. Semua kaget bertanya ada apa.
“Tinggalkan semua ponsel dan barang kalian.” Ucap si pria.  Mereka pun bingung bertanya darimana mereka.
“Tolong bekerja sama.... Ayo pergi dari sini.” Perintah si pria. Semua bingung dan Seo Yoon pun seperti bisa menduga sesuatu.
***
Sementara di ruang rapat, Hyun Joo bingung dianggap menggelapkan dana perusahaan dan ingin tahu Berdasarkan apa. Nyonya Kim pikir Jika tidak ada bukti, maka pasti memfitnahnya dan Jika Hyun Joo tidak melakukan kesalahan, penyelidikan akan membuktikan itu.

“Saat membahas nota kesepahaman dengan MD Venture Capital, aku tahu kau menandatangani kontrak ganda. Apa itu tidak benar?” ucap Nyonya Kim
“Aku menandatangani kontrak setelah menerima surat penawaran untuk investasi, tapi tidak dengan kontrak ganda. Aku tidak melihat atau menandatanganinya.” Ucap Hyun Joo bingung.
Di ruangan, semua mencoba mengintip dari jendela. Seorang pria membuka paksa laci yang terkunci dan melihat map "MD Venture Capital" lalu memberitahu kalau sudah menemukannya. Mereka pun keluar sambil memperingatkan semua tim belum boleh masuk jadi Tunggu di luar.
“Astaga, di mana Hyun Joo?”ucap Min Jung bingung mencoba untuk menelp. Seo Yoon pun seperti khawatir karena mungkin itu ulah ibuya. 

“Kenapa Audit Internal ada di sini?” tanya seorang petinggi melihat seorang pria masuk membawa map
“Aku menerima informasi bahwa Nona Seo Hyeon Ju menggelapkan uan dan menggeledah ruangannya.”ucap si rpai.
“Apa Dia benar-benar menggelapkan uang? Apa itu kontraknya?” tanya petingi. Tim audit membenarkan. Semua pun mengartikan kalau Hyun Joo memang melakukannya da memang pelakunya.
“Ini membuktikan dia melakukannya.”kata petinggi lain. Hyun Joo bingung dan Nyonya Kim tertunduk menahan senyumanya.

Flash Back
Beberapa polisi berjaga-jaga dengan pendemo  yang berteriak [Rezim Yushin adalah kediktatoran...Diktator, pergi!] Saat itu Nyonya Kim akan berjalan pulang dan melihat seorang pria yang bertanya apa pernah melihat gambar ini atau tidak.
Saat itu Nyonya Kim ketakuta masuk ke ruang ingin bertemu dengan Jin Ho dan juga Min Ju, lalu melihat keduanya sudah mengunakan cincin couple. Poster gambar di atas meja "Lengserkan Kediktatoran! Hapus rezim Yushin" Malam hari, Nyonya Kim pergi ke telp umum menelp polisi lalu memastikan tak ada yang melihat dan mengaku mau membuat laporan.

Akhirnya para petinggi melihat surat "MD Venture Capital, Surat Penawaran Investasi" dan meminta agar Ji Woo juga harus melihatnya. Hyun Joo mengambil berkas lebih dulu karena ingin memeriksanya.
Ia pun melihat dua surat yang berbeda yang satu "Total investasi yang diinginkan, tiga juta dolar" dan "Total investasi yang diinginkan, dua juta dolar" dengan tanda tangan dibawahnya.
“Ini bukan kontrak yang kutandatangani. Aku belum pernah melihat kontrak ini.” Ucap  Hyun Joo bingung
“Apa Maksudmu itu bukan tanda tanganmu?” tanya Nyonya Kim. Hyun Joo mengaku Ini tanda tangannya.
“Ini tanda tanganmu, tapi apa kau tidak menandatanganinya? Apa maksudmu?” ucap Nyonya Kim. Ji Woo pun meminta Sek Nam membawakan berkasnya. 
Flash Back
Woo Young dan Min Ju sedang ada diruangan, Sorang pria datang mengaku Adari Kotak Musik Haerim dan meminta agar Tolong berikan ini kepada Nona Song Min Ju.  Min Ju bingung lalu melihat pesan yang ditulis dikertas
[Nona Song Min Ju... Kotak musik yang dipesan Pak Kang Jin Ho sudah jadi. Tolong ambil itu pukul 10.00.]
“Jin Ho pasti memesankannya untukku... Pukul 10.00? Aku harus pergi sekarang..  Maafkan aku. Sampai nanti.” ucap Min Ju lalu bergegas pergi pada Woo Young dengan wajah bahagia.
Sementara Nyonya Kim memberitahu kalau Orang yang mengambil kotak musik pukul 10.00 adalah pemimpinnya. Ia seperti menunggu dengan wajah was-was didepan toko, Si pemilik toko menatap pria berbadan kekar seperti menunggu seseorang. 



Jin Ho masuk ruangan melihat kertas yang ada ditempat sampah [Nama, Seo Hyeon Ju.. Tolong ambil itu pukul 10.00] Ia pun bingung karena Kotak musik belum jadia lalu bertanya-tanya kenapa Min Ju mendapatkan surat ini. Ia pun bergegas pergi setela melihat poster "Lengserkan Kediktatoran, hapuskan rezim Yushin"
***
Ji Woo mengingat semua kenangan, dan mengatakan  kalau Untuk kontrak ganda ini, Nona Seo memang menandatanganinya. Semua yang ada diruangan kaget medengarnya.  Nyonya Kim menatap Ji Woo seperti yakin rencananya berhasil
“Namun, Nona Seo tidak menyadari isi kontraknya.”ucap Ji Woo. Semua merasa itu tak masuk akal.
“Dia menemui ketua tim dari MD Venture Capital atas perintahku dan menandatangani kontraknya. Aku akan bertanggung jawab penuh atas kontrak ganda itu.” Ucap Ji Woo. Nyonya Kim kaget begitu juga Hyun Joo. 


Flash Back
Jin Ho masuk ke "Kotak Musik Haerim" Nyonya Kim yang melihatnya kaget karena bukan Min Ju tapi Jin Ho yang masuk ke jebakanya. Jin Ho dengan berani masuk ke toko, si paman bertanya Ada apa datang kemari. Tiba-tiba seorang polisi langsung menangkapnya.
“Bukankah kau yang membuat poster ini?” tanya polisi. Jin Ho bingung karena tiba-tiba dikepung dua polisi.
“Ayolah. Lihat dirimu. Jawab dia. Dia bertanya apa kamu yang membuatnya.” Ucap Polisi lainya. Jin Ho terdesak. 

“Apa Kau berharap kami percaya? Bagaimana bisa dia tanda tangan tanpa mengetahui isinya?” ucap Nyonya Kim
“Sudah kubilang itu perintah langsungku. Jika perlu, aku akan menjawab pertanyaan apa pun. Tapi setelah aku mengakui penggelapan itu, ini tidak boleh membahayakan siapa pun yang tidak bersalah.” Ucap Ji Woo
“Apa Kau menutupinya?” ucap Nyonya Kim. Ji Woo bertanya apa alasanya.
“Ada rumor soal hubungan kalian.” Ucap Nyonya Kim. Semua pun merasa seperti itu. Hyun Joo bingung.
“Tolong jawab aku... Bukankah itu benar?” ucap Nyonya Kim. Hyun Joo menatap Ji Woo seperti merasa bersalah. Ji Woo terdiam seperti memikirkanya.
"Epilog"
Min Ju akan pergi mengambil kotak musik dan melihat bus yang akan dinaiki sudah pergi. Ia pun tak bisa mengejarnya. Ji Woo bergegas keluar menghentikan taksi dan tak melihat Min Ju yang ada dipinggir jalan. Ia dengan wajah gugup berharap agar Min Ju tak datang lebih dulu.
Akhirnya Ia sampai di toko lebih dulu sebelum Min Ju, lalu ditangkap karena sebagai pimpinan pemberontak.

Bersambung ke episode 25

 Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar