Sung Joon
melihat susunan majalan yang bisa dimasukan kebagian percetakan tanpa harus
yang ada dimodifikasi. Joo Young merasa konsep majalah kali ini Beda dari
biasanya, karena banyak artikel yang luar biasa bagus dan menonjol dan Sepertinya
semua senang karena melakukan yang mereka inginkan.
“Benar.
Seharusnya kulakukan ini dari dulu. Dengan cara yang "mirip dengan Most".”
ucap Sung Joon dengan senyuman, Joo Young pun akan pamit pergi.
“Maaf,
Direktur Mode Cha... Kau sudah kerja keras dan melakukan yang terbaik, aku
merasa menyesal.” ucap Sung Joon seperti sebagai akhirnya di Most.
“Semua
belum berakhir, WaPemRed. Apa yang akan kau lakukan jika kita tiba-tiba di
posisi pertama?” kata Joo Young, Sung Joon hanya tertunduk seperti tak yakin.
Hye Jin
pun memberikan majalah yang akan siap cetak pada Joo Young, Ah Reum tahu
sekarang mereka menyerahakn pada percetakan tapi apakah semuanya akan berakhir.
Eun Young benar-benar sedih karena Most akan menghilang dan akan dihentikan
“Apa
maksudmu? Tak tahukah kau bahwa bisa saja sebaliknya yang akan terjadi. Siapa tahu, Kita sangat
bisa melewati New Look. Sampai hasilnya muncul, tak seorang pun, bahkan
menantu, tahu siapa yang akan di posisi pertama.” komentar Shin Hyuk
menyemangati semuanya.
“Berikan
padaku, Aku yang akan serahkan pada percetakan.” ucap Sung Joon keluar dari
ruangan mengambil berkas dari tangan Joo Young
“Oh ya,
karena kalian sudah kerja keras, ayo nanti makan malam dengan tim.” ajak Sung
Joon.
Semua
langsung menjerit kaget, Sung Joon binggung melihat semua wajah anggota timnya.
Poong Ho menjelaskan bahwa ajakan "makan malam dengan tim" keluar
dari mulut WaPemRed, membuat semuanya merasa aneh. Sung Joon mengerti lalu
berjanji akan datang telat setelah dari percetakan dan akan mentraktirnya,
Semua pun menjerit bahagia.
Sung Joon
datang ke percetakan merasa untuk sekarang tak ada lagi masalah, tapi tim iklan
mungkin akan datang mengecek iklan. Pegawai pecetakan menerima berkasnya, lalu
bertanya alasan Sung Joon datang sendiri ke percetakan. Sung Joon memohon agar
bisa menjaga dengan hati-hati berkas dari majalan Most itu, dengan wajah
terlihat sangat khawatir karena akan menjadi yang terakhir untuknya.
Tiga dari
Eun Young, Yi Kyung dan Sun Min mulai menyaki diatas panggung dengan tamborin,
bahkan Shin Hyuk mengoyangkan pinggulnya terhanyut dengan lagu yang dinyanyikan
dengan baik. Joon Woo dan Han Sul menyanyikan lagu yang saling memuji, lalu
Poong Hoo menyanyi dengan penuh penghayat dengan lagu mellow.
Shin Hyuk
yang bosan melemparinya dengan kacang, berganti dengan Nyonya Kim yang dengan
ngerap, semua terlihat tertawa melihatnya. Sung Joon baru saja datang, diminta
langsung menyanyi diatas panggung, Sung Joon ingin menolak tapi semua
menyorakinya untuk segera menyanyi,
Dengan
kepercayaan dirinya Sung Joon menyanyi dengan suara sangat sangat sumbang. Shin
Hyuk melotot kaget mendengarnya, Nyonya Kim meminta agar mematikanya, Joo Young
mengaku malu padahal yang menyanyi itu Sung Joon, hanya Hye Jin yang terhanyut
dengan nyanyian yang dibawakan Sung Joon dengan mengerak kepalanya ke kanan dan
kekiri.
Shin Hyuk
dengan semua tim mulai menyanyi bersama sambil menari-nari, Sung Joon melihat
semua timnya terlihat bahagia. Hye Jin mengodanya dengan melambaikan tangan
pada sang pacar. Pelahan-lahan Sung Joon pergi meninggalkan ruang karaoke, Hye
Jin mengikutinya melihat Sung Joon yang kembali ke kantor.
Sung Joon
berdiri di depan kantor Most, seperti bisa melihat semua bayangan timnya ada
didepannya. Joo Young dengan bantal dileher meminta Joo Woo pereda nyeri dan
menempelkan dibagian lehernya sambil mengeluh Tiap bulan sangat mengganggu.
Shin Hyuk menyuruh berhenti saja kalau memang menganggu.
“Kubilang mengganggu, siapa yang bilang aku
tak menyukainya? Semuanya, kalian tahu, kan, jika aku kecanduan sesuatu, aku
takkan lagi melihat yang lain dan hanya lari mengejarnya apapun yang terjadi?”
kata Joo Young membela diri, semua setuju dengan itu.
Joo Young
menceritakan saat SMA, pertama kalinya melihat majalah Most, menbuat dunia baru
yang benar-benar beda dan saat itu langsung mengambil jurusan mode dan menjadi
asisten mode. Ah Reum dengan bangga sangat ingin jadi bagian dari Most, hingga
di tahun keempat kuliah, lalu ayahnya memberikan hukuman dengan memotong
rambutnya. Semua teringat dengan Ah Reum yang datang memakai topi. Joon Woo
mengaku sangat bangga saat orang bertanya dimana berkerja dan menjawab di
majalah “Most”
“Tiap
bulan, saat majalah sudah terbit, kau
berpikir, "Jika aku masih melakukan kerja seperti binatang di bulan depan,
aku bukan manusia." Tapi tetap saja dilakukan, ini Sebenarnya membuat
ketagihan.” komentar Poong Ho
“Meski
rasanya sulit di akhir dari tiap isu, anehnya bagaimanapun juga, sangat
menggairahkan. Apa aku aneh?” ungkap Joo Young, semua merasa tidak tapi Poong
Ho mengejeknya kalau Joo Young memang aneh, dengan penggaruk punggungnya Joo
Young memberikan pukulan.
Sung Joon
pun hanya bisa melihat sekarang ruangan itu nanti akan kosong seperti sekarang
yang dilihatnya dimalam hari.
Nyonya
Kim mulai mabuk berteriak ingin mencari majalah yang mirip dengan Most. Joon
Woo yang sudah mabuk membahas tentang Wakil Presiden yang akan dilantik
keponakanya dan meminta agar mengunakan koneksi supaya menyelamatkan mereka.
Han Sul
juga memohon agar bisa menyelamatkan mereka. Nyonya Kim tiba-tiba tertawa
dengan mulut mengangga lebar, merasa tak bisa membantu apapun. Semua yang mabuk
tetap memohon agar bisa menyelamatkan mereka. Shin Hyuk menyadari sang adik
Jackson tak ada di ruangan lalu mencari-cari ponselnya di saku jaketnya.
Hye Jin
sudah berdiri melihat Sung Joon yang duduk didepan layar besar dengan sengaja
dinyalakan, lalu duduk disampinganya. Sung Joon mengaku tiba-tiba merasa
ngantuk, Hye Jin mengerti karena Sung Joon itu pasti sangat lelah.
Sung Joon
pun meminta izin dengan berbaring diatas pangkuan Hye Jin sebentar, Hye Jin pun
membiarkan Sung Joon untuk tidur dipangkuanya, tanganya mengelus-elus
kepalanya, ia kembali teringat dengan kata-kata Sung Joon.
“Aku juga diberi tanggung jawab untuk
melindungi anggota tim. Bukan hanya masalah kesuksesan, tapi juga tanggung
jawab. Makanya tak bisa kuanggap remeh.”
Setelah
itu Sung Joon yang pingsan saat di airport karena memikirkan peningkatan Most
ke peringat satu. Hye Jin menangis merasa Sung Joon sangat malang dan merasa kasihan, air matanya
jatuh ke wajah Sung Joon, lalu mengungkapkan Sung Joon sudah kerja keras dan
semua bukan salahnya. Shin Hyuk baru masuk ke dalam ruangan terdiam melihat
Sung Joon yang tertidur dipangkuan Hye Jin, seperti hatinya ditusuk-tusuk jarum
dan memilih untuk meninggalkanya.
Hye Jin
baru bangun melihat Ha Ri duduk di ruang tamu berpikir temanya itu tak tidur
semalaman. Ha Ri terlihat frustasi, mengaku banyak kerjaan di Republik Korea,
tapi tak bisa temukan minimal 1 saja dan mengeluh sangat menyedihka setelah tu
masuk ke dalam kamarnya. Akhirnya Hye Jin melihat list job yang dicari Ha Ri
melihat masih ada satu yang belum dicobanya. Ponsel Hye Jin lalu berdering.
“Jackson!
Jackson! Bagaimana ini? Ah, aku bisa gila. Apa yang harus kulakukan?”jerit Shin
Hyuk panik, Hye Jin jadi ikut panik bertanya apakah terjadi sesuatu.
“Aku tak
bisa mengatakannya di telfon. Aku harus memberitahumu secara langsung. Sekarang
Aku akan ke rumahmu 30 menit lagi, siap-siaplah dan keluarlah. Oke?” ucap Shin
Hyuk dan langsung menutup telpnya, Hye Jin binggung kenapa seniornya itu
terlihat panik.
Shin Hyuk
langsung menarik Hye Jin masuk ke dalam mobil dan membawanya pergi. Setelah
dijalan, Shin Hyuk terlihat masih binggung untuk mengatakanya dan meminta agar
Hye Jin tak boleh kaget. Hye Jin makin ketakutan dengan apa yang ingin
dikatakanya.
“Aku
sungguh serius saat aku bicara begini. Janji kau takkan katakan apapun.” ucap
Shin Hyuk dengan wajah serius, Hye Jin berjanji
“Jackson,
aku sebenarnya... sangat bosan. Maksudku, majalahnya sudah selesai, tapi tak
ada yang bisa main denganku. Mungkinkah ada situasi yang lebih menyedihkan dari
ini? Jadi jalan-jalanlah denganku hari ini saja, ya?” ucap Shin Hyuk tertawa
terbahak-bahak
“Hei,
dasar! Kukira sesuatu yang besar! Dasar Kau... hentikan mobilnya!” teriak Hye
Jin kesal kembali dikerjai oleh Shin Hyuk.
“Ah,
benar! Sesuatu yang besar terjadi.” ucap Shin hyuk kembali serius, Hye Jin
bertanya apa lagi, Shin Hyuk mengaku sekarang lapar dan mengajaknya makan.
Di tempat
makan all u can eat, Hye Jin dengan senang mengambil banyak-banyak makana. Dari
jauh Shin Hyuk memanggilnya, seperti orang yang norak yang tak pernah makan
berteriak memberitahu ada tulang rusuk sapi kukus baru yang biasa disebut Hanwoo.
Hye Jin terlihat sangat malu melihat tingkah seniornya.
Kepiting
ukuran besar dan rusuk sapi, semua makanan ada diatas meja. Hye Jin melirik aneh
melihat Shin Hyuk seperti baru pertama kali datang ke tempat makan seperti
itu. Shin Hyuk memanggil pelayan untuk
meminta ada acar lobak, Hye Jin makin malu karena Shin Hyuk harus meminta acar
lobak direstoran all u can eat.
Pelayan
pun membawakan acar lobak, Shin Hyuk merengek acar lobak lebih nikat kalau Hye
Jin yang melemparnya dengan menjulurkan lidahnya. Hye Jin semakin malu akhirnya
memberikanya dan Shin Hyuk tersenyum bahagia.
Selesai
makan, Shin Hyuk mengajak Hye Jin kembali pergi karena mereka sudah makan. Hye
Jin menahannya agar mereka pulang saja. Shin Hyuk mengumpat Hye Jin itu
pengkhianat karena membuang teman setlah memiliki seorang pacar dan menegaskan
bahwa hari ini adalah Hari spesial.
“Aku tahu
karena khusus hari ini kau merasa bosan.” teriak Hye Jin kesal
‘Bingo!
Karena hari ini aku merasa bosan, kita harus menghabiskan hari ini dengan cara
yang menyenangkan! Akan jadi hari roller-coaster yang paling, paling, paling
spektakuler, jadi lihat saja. Oke?” ucap Shin Hyuk menarik tangan Hye Jin.
Keduanya
sudah duduk diatas roller coaster dan siap meluncur, Hye Jin benar-benar
ketakutan tapi Shin Hyuk terlihat sangat bahagia, menyuruh Hye Jin mengangat
tanganya keatas. Setelah turun dari roller coaster, Shin Hyuk merasa sangat
serunya, lalu menawarkan Hye Jin untuk naik lagi, tapi ternyata Hye Ji tak ada
disampingnya, berjalan dengan gemetaran dibelakangnya.
“Jeez,
kau ketakutan seperti anak kecil.” ejek Shin Hyuk yang menghampirina.
“Sudah
kubilang aku tak bisa naik yang begituan!” teriak Hye Jin.
“Kalau
begitu singkirkan rasa takutmu dan nikmati saja. Maka semuanya akan terasa
seru.” ungkap Shin Hyuk lalu menunjuk wahana lainya.
Keduanya
main ontang anting bersama dan kembali diputar-putar dengan ketinggian, Shin
Hyuk pun mengajak Hye Jin menaiki komidi putar dengan berbagai alat musik
seperti anak kecil.
Hye Jin
sedang melihat boneka-boneka souvenir yang sangat lucu, tiba-tiba punggungnya
di tepuk dan menjerit histeris melihat seseorang yang mengunakan topeng monyet.
“Bagaimana
bisa kau juga takut dengan yang beginian?” ejek Shin Hyuk tertawa dalam topinya.
“Kenapa
tidak berhenti saja menakutiku jika kau tahu aku akan ketakutan?!” keluh Hye
Jin, Shin Hyuk malah mendekatinya sambil mengeluarkan suara monyet. Hye Jin
berjanji akan balas dendam.
Shin Hyuk
sedang memilih kacamata hitam, Hye Jin menakutinya dengan topeng kakek-kakek.
Kepala Shin Hyuk yang ketakutan terbentur dinding lalu pingsan seketika. Hye
Jin yang tadinya tertawa akhirnya panik karena Shin Hyuk ternyata sangat ketakutan. Tiba-tiba Shin Hyuk
terbangun dengan tertawa melihat ekspresi Hye Jin yang pani.
“Jackson,
Kau sungguh mengira aku pingsan? Aku bukan kau, jadi takkan setakut itu.” ejek
Shin Hyuk lalu pergi lebih dulu
“dasar....
Dia selalu mengalahkanku.” keluh Hye Jin membuka topengnya.
Shin Hyuk
berjalan sambil bersiul merasa hari ini sangat seru dan berharap tiap hari bisa seperti hari ini. Hye Jin
binggung melihat Shin Hyuk yang merasa sangat senang dihari ini. Shin Hyuk
menegaskan kembali bahwa hari ini adalah hari yang special
Hye Jin
penasaran hari Spesial seperti apa, Shin Hyuk menegaskan Hye Jin akan tahu esok
hari. Hye Jin terlihat tak mengerti, lalu Shin Hyuk melihat sesuatu yang
menarik dan langsung berlari ke arah tempat yang dituju.
Sebuah
tempat penjual topi di pinggir jalan, Shin Hyuk memilih yang warna merah lalu
menanyakan komentarnya, Hye Jin mengatakan bagus dengan mengejek seperti tudung
saji. Shin Hyuk bertanya berapa harganya pada si penjual, paman memberitahu 10.000
Won. Shin Hyuk pun menyuruh Hye Jin yang membayar karena ingin dibelikan
olehnya, ahkhirnya Hye Jin mau tak mau mengeluarkan uangaya.
Di dalam
cafe, sambil meminum tehnya mengeluh tempat itu tak punya acar lobak dan merasa
tak percaya dengan hari yang berlalu begitu cepat. Shin Hyuk merasa Hye Jin
masih merasa sangat senang sebagai manusia. Hye Jin mengaku pengalaman yang
sungguh menyenangkan.
“Ah,
benar. Jackson. Sepertinya aku harus menariknya kembali. Saat kubilang aku tak
mau jadi temanmu, Kurasa aku harus menariknya kembali. Tak peduli betapa sering
kupikirkan, kurasa kita bagusnya jadi teman. Teman yang sungguh baik. Ya, kan?”
ucap Shin Hyuk
“Ya,
benar.... Teman yang sungguh, sungguh baik.” ungkap Hye Jin setuju.
“Ah, aku
harusnya jadi teman sekolahmu dulu! Jadi aku bisa punya cinta pertama.” ungkap
Shin Hyuk seperti masih tak rela
Hye Jin
kaget mendengarnya, Shin Hyuk mengaku hanya bercanda karena mereka sekarang
sudah berteman, tapi Hye Jin terlihat sedikit gugup kembali meminum tehnya.
Shin Hyuk merasa menyesal tak menciumnya saat menyatakan cintanya, Hye Jin
makin serba salah, Shin Hyuk kembali menegaskan bahwa hanya bercanda. Hye
Jin terlihat kesal memilih untuk pergi.
Shin Hyuk
ikut berdiri merasa sudah saatnya sekarang, Hye Jin tersenyum akan bertemu lagi
besok. Shin Hyuk berpesan agar Hye Jin bisa menjaga diri. Hye Jin binggung
merasa Shin Hyuk bertingkah seolah takkan melihatnya lagi. Shin Hyuk pamit
pergi, sebelum keluar kembali memanggil Hye Jin.
“Jackson!
Apa aku sudah mengatakan sebelumnya? Aku
sungguh menyukaimu, Tak peduli sebagai
pria dan wanita, aku menyukaimu sebagai seseorang. Manusia, Jackson... Bukan, aku
sungguh menyukaimu sebagai manusia, Kim Hye Jin.” akui Shin Hyuk penuh arti.
Hye Jin benar-benar binggung.
“Terima
kasih... Karenamu, Jackson, waktuku terasa sangat seru dan menyenangkan.”
ungkap Shin Hyuk seperti menahan harunya lalu melambaikan tangan perpisahan dan
saling high five.
Pagi hari, panggung
sudah disiapkan dengan spanduk bertuliskan [Upacara Pelantikan WaPres Majalah Jinseong] Di bagian percetakan,
pegawai disana memberitahu majalah Most belum di jilid lalu menjerit bingung.
Nyonya Kim duduk di
ruanganya dengan kemeja dan jas dengan wig potongan pendek seperti pria berkata
kalau waktunya akhirnya datang, dengan topinya akhirnya keluar ruangan.
Sung Joon berjalan
dilorong menerima telp dari bagian percetakan, kalau menyuruh
untuk berhenti menjilidnya. Dengan wajah binggung bertanya siapa yang
menyuruhnya, Pegawai percetakan memberitahu ada yang menelp dan mengaku dari
Most menyuruhnya untuk menghentikanya, terdengar sangat serius.
Akhirnya
Sung Joon berusaha mencari tahu dan akan menghubunginya. Ia memeriksa ponselnya
terlihat ada email yang masuk, matanya melotot kaget membawa emailnya terlihat
dibagian bawah tertulis [Dari Ten] dengan peta yang dikirimkan.
Eun Young
sangat serius membaca buku karya Ten sambil mengagumi hasil tulisanya yang
sangat menarik. Joon Woo bertanya apakah mereka tak akan hadir ke Upacara
Pelantikan WaPres. Ah Reum mengeluh karena semua pegawai meminta agar datang,
padahal semua sudah diputuskan.
Joo Young
merasa demi Sung Joon mereka harus datang dengan melihat wajah si parasit. Han
Sul hanya bisa menghela nafas tak bisa mendekati lagi anak dari Presdir Ji Sung
karena sudah memiliki Joon Woo.
“Tapi
kenapa aku sama sekali tak lihat Senior Poong Ho atau Kim Shin Hyuk?” tanya Joo
Young melihat dua meja yang kosong dibelakangnya.
“Sepertinya
Poong Ho tertidur di suatu tempat lagi.” pikir Sun Min, Hye Jin yang melihatnya
seperti tak peduli dan kembali berkerja.
Langkah
seorang pria masuk ke dalam gedung Ji Sung dan Nyonya Kim pun masuk ke dalam
lift menuju lantai 7, tangannya terus memutar pulpen seperti ingin segera
memberikan tanda tangan. Di dalam ruangan sudah ada semua tim duduk dibarisan
paling depan, Hye Jin binggung tak melihat Poong Ho dan juga Shin Hyuk yang
datang. Ah Reum pikir mereka akan tahu sebentar lagi.
Pembawa
acara mulai acara, upacara pelantikan WaPres generasi kedua Majalah Jin Sung
dan akan mendengarkan sambutan untuk pertama kalinya. Seorang pria melangkah
masuk, semua tim editor Most melotot kaget, Joo Young bahkan sampai
terbata-bata.
Seorang
pria menuruni tangga dengan memegang pulpen dan memainkan dijarinya, Poong Ho
menaruh pengaruk punggungnya di saku jasnya dengan style rambut rapi menyapa
semua pegawai memperkenalkan sebagai Wakil Presdent majalah Ji Sung, dengan
nama Kim Poong Ho.
Han Sul
benar-benar tak percaya Poong Ho yang dekil ternyata chaebol, Joo Young masih
binggung kenapa Poong Ho yang suka memintanya kopi sekarang ada diatas panggung
dan mengaku sebagai pewaris tahta Ji Sung. Nyonya Kim melihat keponakanya
memuji Poong Ho sudah seperti Most.
Sung Joon
diantar oleh seorang pegawai hotel kesebuah ruangan, terlihat dari belakang
sosok pria yang memakai jas dan potongan yang sangat rapih menatap keluar
jendela. Dengan percaya diri Sung Joon memperkenalkan diri dari Majalah Most
Korea.
Pria itu
membalikan badanya, Sung Joon melotot kaget melihat Shin Hyuk yang berdiri
didepanya dengan semua brewok dan kumis yang dicukur habis dan tampak berbeda.
Shin Hyuk pun menyapa Sung Joon dengan memperkenalkan diri sebagai Ten.
bersambung ke episode 15
Komentar
Damn.... ini yang bikin cerita bisa mengirim penonton buat berspekulasi Nyonya Kim jadi Ten dan Shin Hyuk itu jadi anak Chaebol... hihihhi..... ternyata yang chaebol Poong Ho... hahaha... hahaha.. kocak liat tampanya ga pake kacamat terus rambutnya belah pinggir.
Berat rasanya meninggalkan Siwon sama Seo Joon huhuhu.... dua episode terakhir minggu ini.. kayanya cepat banget selesai. Pingin liat lagi adegan romantisnya Sung Joon sama Hye Jin, lucu..... ^_^ Di trailer ada Ha Ri sama Shin Hyuk duduk bersama, mungkin ga yah mereka jodoh....
Mudah"an Ha Ri dan Shin hyuk jodoh. .biar happy semua. .
BalasHapusSempet curiga jg kalau shin hyuk itu Ten,, tp yang gak disangka" itu Kim Poong Ho,, benar" gak nyangka Pong Ho itu anak nya presdir. . Hahaha
Ah tebakan ku bener kan, lo Shin hyuk itu ten cz di episode sebelumnya dia di tawarin di New look, yg gak di sangka-sangka itu pong ho, so masih sodara ma sun jung donx?
BalasHapus