Shin Hyuk
mulai mengolesi semua bagian bawah wajahnya dengan foam, dengan menatap cermin
mencukur dari bagian dagu ke arah atas, lalu dibagian bawah pipi menuju kearah
kumis. Setelah itu mencuci wajahnya yang sudah bersih dan mengeringkannya
dengan handuk.
Dengan
jas kotak-kotak, dasi berwarna hitam, rambut yang dibuat klimis, tatapannya
tajam saat merapihkan pakaianya. Sebelum pergi sempat memejamkan mata seperti
meyakinkan dirinya, lalu pergi dari hotelnya.
Shin Hyuk
memberikan sebuah MP3 lengkap dengan earphonenya, memberitahu Sung Joon
semuanya tentang siapa dirinya dan alasannya hidup dengan cara seperti itu ada
disana, jadi meminta agar bisa mendengarnya lalu menuliskan artikel dan
dimasukan ke dalam majalah.
“Jadi...
kau mau bilang kalau kau itu Ten yang terkenal, dan kau ingin mengungkapkan
semua pada dunia melalui THE MOST, begitu?” tanya Sung Joon dengan tatapan
masih shock
“Bingo! Ah,
pasti kau tak percaya.”kata Shin Hyuk lalu mengeluarkan puplennya dan juga
tulisan tangan yang sama dengan foto, menurutnya itu sudah cukup sebagai bukti.
“Jadi kau
yang menghentikan penjilidan?” tanya Sung Joon masih dengan tatapan tak
percaya. Shin Hyuk mengangguk.
“Cukup
dengar ini untuk wawancaranya, lalu Foto aku, dengan begitu artikelnya bisa
lebih dahsyat” ucap Shin Hyuk memberikan sebuah camera.
Sung Joon
masih saja terdiam, Shin Hyuk meminta Sung Joon segera mengambil foto karena
sengaja sudah merapihkan wajahnya dan memberikan senyuman manisnya. Sung Joon
tetap saja menatap dingin, lalu bertanya alasan Shin Hyuk mengungkapkan diri,
apakah Untuk menyelamatkan MOST.
Shin Hyuk
tak menjawab hanya meminta Sung Joon
segera mengambil fotonya saja. Akhirnya ia sendiri yang melakukan Selfie dengan
kamera digitalnya. Sung Joon menatap dingin membiarkan Shin Hyuk melakukan apa
yang diinginkanya.
“Eii,
wajah asliku lebih keren, nanti tolong diedit supaya lebih MOST.” pinta Shin
Hyuk setelah mengambil gambar dirinya.
“Pasti ada
alasan kenapa kau merahasiakan diri.”ucap Shin Hyuk yakin.
“Tak ada
rahasia yang abadi. Kalaupun akhirnya terungkap, aku harap terungkap oleh MOST.
Lagipula tak ada waktu yang lebih tepat dari ini.” jelas Shin Hyuk dengan
diakhir senyuman manis, Sung Joon masih saja ingin tahu alasanya.
“Kau
orangnya profesional dalam bekerja , kan? Kalau kau seperti ini, alasanmu datang
kesini jadi hilang. Tadinya aku mau minta tolong Jacson. Saat kau mendengar rekaman
ini, kau mungkin akan sedikit kecewa. Aku membayangkan bicara dengan Jackson
saat merekamnya, jadi pakai banmal.” jelas Shin Hyuk tentang rekamanya.
“Aku tak
suka orang lain bicara tentang hidupku. Tapi kalau Jackson... maksudku, kalau Hye
Jin aku tak keberatan. Kau pasti sudah tahu, dia terlalu baik dan pasti tak
tega mengungkapkan siapa aku, dan bingung sendiri. Jadi aku memanggilmu.”
ungkap Shin Hyuk.
Sung Joon
masih saja tak terima, Shin Hyuk meminta Sung Joon untuk menulis artikel dan
mengajaknya agar menjadikan Most nomor satu, dengan menyelamatkan Most maka tak
ada yang akan menangis. Sung Joon pikir apabila mengungkapkan semuanya, apa
yang akan terjadi dengan mungkin hidupnya akan berubah.
“Yah,
mungkin awalnya bakal heboh, tapi akan tenang setelah itu.Aku tak masalah dan
baik-baik saja.” ucap Shin Hyuk, Sung Joon tetap masih tak terima dan ingin
mengembalikan rekaman tapi Shin yuk lebih dulu berdiri.
“Aku
serahkan padamu.,,Artikel pertama tentangku, aku sangat berharap MOST yang
menulisnya.” kat Shin Hyuk dengan wajah serius lalu meninggalkanya, Sung Joon
hanya menatap MP3 yang ditinggal diatas meja.
Semua tim
Most masuk ke dalam ruangan, Joo Young masih tak percaya dengan situasi yang
menurutnya tak masuk akal. Han Sul tersenyum karena mungkin seniornya itu
merasa bersalah memperlakukan Poong Ho selama ini.
Ah Reum
juga masih benar-benar tak percaya Poong Ho itu adalah seorang wakil Presdir
dari Jisung Magazine dan seorang Chaebol. Eun Young dan Yi Kyung juga masih
kaget, Joo Young dengan gugup merasa seperti melihat hantu, lalu Nyony Kim
masuk ke dalam ruangan mengandeng keponakanya.
Poong Ho
langsung melepaskanya, Joo Young binggung awalnya memanggil sebagai junior lalu
memanggil dengan formal “wakil presdir” Semua mengeluh dengan sikap Poong Ho
yang tega melakukan ini padanya. Joon Woo juga mengumpat Poong Ho si penghianat.
“Attenzione.
Kalian semua... pasti sangat penasaran. Sapalah anggota timmu secara formal.”
ucap Nyonya Kim, lalu Poong Ho mendorong bibinya agar cepat masuk ke dalam
ruangan.
“Selamat
siang. Aku wakil presdir Jin Sung yang baru, Kim Poong Ho.” ucap Poong Ho
seperti orang yang sangat berwibawa.
Semua
menjerit merasakan semua bulu kuduk berdiri, Joo Young langsung memukul
juniornya karena tega melakukan itu pada mereka, Joon Woo merasa seharusnya
Poong Ho memberitahu mereka lebih dulu. Poong Ho tersenyum melihat semua timnya
shock, sambil memukul kepala Joon Woo membela diri kalau tak ada yang
menanyakan hal itu padanya.
“Kenapa
kalian bisa tak tahu. Aku sudah sangat berwibawa dan sekarang Aku wakil predir,
paling tidak hormat sedikit padaku.” perintah Poong Ho walaupun masih terlihat
seperti orang biasa.
“Itu
tidak penting. Apa bisa sunbae minta tolong presdir untuk menyelamatkan kami?”
tanya Ah Reum memohon
“Aku
sudah bilang padanya...Tapi itu keputusan MOST pusat, jadi kami tak bisa
apa-apa.” jelas Poong Ho
Eun Young
menanyakan alasan Poong Ho ada di tim editor Most, Poong Ho mengaku harus
memeriksa seperti apa keadaan perusahaan dan dengan bangga merasa dirinya bisa
diandalkan dalam tim. Joo Young yang kesl mencoba untuk menghajarnya. Joon Woo
pun menahan agar dua seniornya tak berkelahi.
Sung Joon
mengendarai mobilnya dengan wajah benar-benar gelisah, ponselnya berdering. Ia
langsung memasang handsfreenya. Hye Jin menanyakan keberadaan sang pacar. Sung
Joon berbohong sedang ada rapat. Hye Jin bertanya dengan siapa, Sung Joon
mengaku dengan seseorang.
“Kau tak
tahu ada kejadian besar di timmu, Jangan
kaget. Wakil presdir yang diangkat hari ini Adalah Poong Ho sunbae! Dia anak
dari grup Jin Sung! Bagaimana bisa seperti ini? Di dunia ini banyak hal tak terduga,
kan?” jerit Hye Jin tak percaya.
“Begitulah.
Banyak hal tak terduga.” ungkap Sung Joon yang juga masih tak percaya bahwa Shin
Hyuk adalah penulis Ten dan dengan sengaja membuka semua identitasnya demi
majalah Most. Keduanya pun saling menutup telp.
Sung Joon
mendengarkan rekaman suara Shin Hyuk dirumahnya. “Hai, Jackson! Mulai saat ini , akan
kuceritakan semuanya, dengar baik-baik. Nama Korea : Kim Shin Hyeok dan Nama
pena : Ten. Sampai sini kau pasti sudah tahu.”
Dengan
wajah penuh keyakinan, Sung Joon menelp bagian percetakan kalau tak jadi
menambahkan artikel jadi tak perlu lagi
menunda proses cetak dan melanjutkan sesuai jadwal.
Pagi Hari
Hye Jin
langsung keluar kamar dengan wajah panik karena mendengar jeritan dari luar. Ha
Ri menjerit karena melihat hasil setelah
melakukan tes kecerdasan. Hye Jin yang tadinya melonggo mendekati laptop ingin
tahu hasilnya.
“Aku
berhenti jadi hotelier karena aku malu. Kenapa hasilnya aku cocok sekali jadi
hotelier? Pengunduran diriku sia-sia.” keluh Ha Ri
“Kau malu
karena dapat pekerjaan berkat ayahmu, Bukan malu karena jadi hotelier. Sepertinya
kau senang bekerja disana.” komentar Hye Jin
“Yah...
aku memang tak membencinya.” akui Ha Ri
“Hei, kau
bicara seolah-olah kau menyedihkan. Bukankah itu berarti kau menyukai
pekerjaanmu?” komentar Hye Jin. Ha Ri seperti masih tak yakin tapi Hye Jin
berusaha meyakinan bahwa temanya memang menyukai pekerjaanya.
Sung Joon
tersenyum melihat hasil cetak majalanya yang baru saja turun dari mobil box,
matanya langsung melotot kaget melihat dibagian depan tertulis “wawancara exclusive dengan Ten” lalu
berusaha membuka majalah, terlihat artikel yang sengaja tak dimasukan ke dalam
majalah.
Ia masuk
ke dalam gedung, menelp bagian pecetakan dengan wajah panik, menanyakan apa
yang terjadi karena sebelumnya sudah memberitahu tak ada penambahan apapun dan
bertanya sudah berapa banyak yang disebarkan. Di bagian toko buku, majalah yang
baru saja masuk langsung diserbu pengunjung karena ada wawancara ekslusif
dengan Ten.
“Reporter Kim datang kemari dan bilang ada
artikel yang harus ditambahkan.Aku bilang mau tanya anda dulu, tapi katanya
anda sudah setuju. Dan Dia bilang akan bertanggung jawab.” jelas
bagian percertakan, Sung Joon langsung menuju lift berusaha menelp Shin Hyuk.
Joo Young
pun mengambil salah satu majalah Edisi ultah ke-20 yang sudah membuat tubuh
mereka mendidik akhirnya terbit juga. Matanya langsung melotot kaget melihat
bagian cover ada Wawancara eksklusif dengan Ten, semua langsung bergegas
mengambil majalah untuk melihatnya.
Sun Min
tak percaya bahwa Shin Hyuk adalah penulis Ten yang misterius dan sangat
terkenal. Semua anggota tim, melotot tajam melihat Shin Hyuk adalah penulis
dengan nama Pena adalah Ten.
Hye Jin
yang baru kembali mengambil air untuk bawang bombaynya terlihat binggung lalu
mengambil majalah yang dipegang Ah Reum. Lalu melihat ada foto Shin Hyuk dengan
jas dan hasil wawancaranya, teringat sebelumnya Shin Hyuk mengatakan akan
menjadi hasil yang special dan Hye Jin akan mengetahuinya esok.
Sung Joon
menuju parkiran sambil menelp hotel Ara tempat Shin Hyuk selama ini tinggal,
meminta untuk menghubungkan ke kamar nomor 22045. Receptionist memberitahu
kamarnya sudah kosong. Sung Joon kaget dan memberitahu bahwa kamar itu atas
nama Kim Shin Hyuk. Receptionist mengatakan Shin Hyuk sudah keluar pagi ini,
saat masuk akan masuk ke dalam mobil pesan Shin Hyuk masuk.
“Kau tidak apa-apa? Kau pasti
kaget, kan? Maaf.... Lihat kan, harusnya kuungkap lebih awal, Kau membuatku
turun tangan sendiri. Tak usah mencariku di hotel. Aku takkan ada disana. Aku
pamit... Bye!”
Sung Joon
hanya bisa lemas membaca pesan dari Shin Hyuk yang tak mungkin bisa ditemuinya.
Nyonya
Kim baru membaca artikel tentang Shin Hyuk, melihat pulpen yang diberikan Shin
Hyuk padana seharusnya tak diberikan padanya. Poong Ho baru selesai membaca
majalan Most, mengumpat Shin Hyuk memang orang bodohon bisa mengungkapkan
semuanya, lalu mengeluh bosan hanya duduk saja didalam ruangan sebagai Presdir.
Ha Ri
sedang sibuk mencari pekerjaan melihat nomor satu pencarian dan menemukan
artikel berjudul [Ten mengungkapkan jadi dirinya] dengan foto Shin Hyuk, mata
melotot mengenali tamu dikamar 22044 dan tak percaya sebagai penulis.
Di dalam
ruangan Most masih membicarakan Shin Hyuk yang tak terduga sebagia penulis Ten.
Hye Jin sendiri mencoba menelp Shin Hyuk tapi ponselnya tak aktif, Ha Ri
mencoba menelp menyakinkan apakah benar bahwa “reporter bodoh” itu adalah
penulis Ten. Hye Jin binggung karena temanya bisa mengenal Shin Hyuk, beberapa
saat kemudian Hye Jin sudah berlari menuju lift.
‘”Dia orang
yang kucetitakan padamu, Orang yang tingga di suite room. Dia minta aku merahasiakannya darimu karena
alasan pribadi dan ia orang yang sangat memperhatikanmu.” cerita Ha Ri saat di
telp.
Hye Jin
dengan wajah panik bertemu dengan Sung Joon didepan pintu lalu memberitahu
tentang Shin Hyuk. Sung Joon mengaku sudah mengetahuinya. Hye Jin binggung
karena majalah sudah tersebar di toko buku dan ingin menemui Shin Hyuk yang ada
dikamar Suite tempat Ha Ri berkerja dulu.
Sung Joon
memberitahu kalau sudah mencarinya dan Shin Hyuk sudah pergi. Hye Jin tetap
ingin pergi untuk mencarinya. Sung Joon memberikan MP3 yang ditinggalkan Shin
Hyk sebagai kata-kata terakhir sebelum pergi. Hye Jin pun menerimanya dari
tangan Sung Joon.
Hye Jin
mendengarkan rekama suara Shin Hyuk di depan mejanya dengan wajah serius.
“Hai, Jackson! Akan kuceritakan
tentang diriku, dengar baik-baik. Nama korea Kim Shin Hyeok, Nama pena Ten. Saat
ini kau pasti sudah tahu. Aku juga punya nama lain, David Joseph, itu Nama
Amerikaku. Aku diadopsi saat usiaku 12 tahun. Saat ini aku pikir, kau akan berkata "Ah, jadi seperti
ini." Mungkin seperti itulah ekspresimu. Meski mungkin kau sudah tahu,
orang tuaku sangat baik, dan memberiku banyak cinta. Aku sangat bahagia.” cerita
Shin Hyuk
Flash Back
Shin Hyuk
melakukan video call dengan orang tua angkatnya yang ada di Amerika memuji
ibunya yang sudah beruban masih terlihat cantik. Ibunya pun membalas bahwa
anaknya semakin tampan. Shin Hyuk memuji dirinya yang tetap seksi. Shin Hyuk menyapa
ayahnya dan meminta agar makan lebih banyak.
Sang ayah
mengoda anaknya akan makan banyak dan mengurangi Soju, keduanya saling
menyatakan saling mencintai dan merindukanya. Setelah itu Shin Hyuk sering
sekali mengirimkan tulisanya melalui email dengan penerbit.
“Aku jadi penulis kisah fiksi sungguhan
dalam waktu singkat. Saat SMA, aku mengunggah tulisanku sebagai hobi, lalu ada
penerbit yang tertarik Mereka ingin menerbitkannya sebagai buku, dan aku pikir
bukan ide yang buruk. Tapi anehnya, fokus mereka berubah. Bagi mereka, remaja
asia yang diadopsi bisa memberikan daya tarik.”
“Sementara Aku cuma ingin
melakukan hal yang kusuka,ternyata makin banyak orang yang ingin tulisanku dan berubah
sesuai keinginan mereka.Sampai akhirnya, tulisanku jadi bukan seperti tulisanku
lagi.”
Shin Hyuk
menuliskan postingan tulisanya dengan pulpen khasnya diatas meja makan di
hotelnya.
“Aku pikir akan menyenangkan
kalau kurahasiakan diriku, jadi aku merahasiakan jenis kelamin, usia, dan warga
negaraku dan menggunakan nama Ten. Ironisnya, satu-satunya cara aku bisa
menunjukkan diriku dan tulisanku yang sebenarnya, adalah dengan menyembunyikan
diri. Aku memilih gaya hidup seperti ini, supaya aku bisa bekerja dengan
senang.”
Shin Hyuk
membaca kembali berkas tulisan Memorynya dan terlihat sangat puas dengan
tulisannya tanpa diketahui identitasnya.
“Jackson, kau tahu motto-ku kan? "Saat
ini aku bersenang-senang." Aku pikir bakal menyenangkan bekerja sebentar
di majalah,karena itu aku masuk MOST. Saat ini artikelnya pasti sudah dirilis,
kan? Baiklah, sampai sini dulu.Aku harap kau menyukai artikelku, Jackson.”
Hye Jin
yang mendengar rekamanya berkaca-kaca, tiba-tiba terdengar jeritan yang
membuatnya kaget. Shin Hyuk tahu adiknya itu akan menganggap bahwa rekaman itu
sudah berakhir, tapi sebelumnya ingin menyanyikan lagu dengan lirik bahwa selama
ini ia hanya berbohong dan Hye Jin merasa tertipu. Hye Jin menghapus air
matanya yang mengalir di pipinya.
Joon Woo
mengeluh pada Shin Hyuk yang pergi tanpa pamit lalu melihat laptop diatas meja
lalu membukanya. Terlihat wajah Shin Hyuk langsung terlihat dilayar besar
dengan memperingatkan untuk tak menyentuh barangnya dan menduga itu pasti Joon
Woo. Semua tim kaget langsung melihat ke layar dengan rekaman video Shin Hyuk.
“Aku pikir kalian akan sedih
kalau aku pergi tanpa pamit.Aku mau pamitan, kalian tahu aku orangnya sopan,
kan? Cha sunbae, tak banyak yang bisa
kukatakan untukmu.Kau orang yang hebat... Sangat hebat.” puji
Shin Hyuk, Joo Young tersipu malu menerima pujianya.
“Ah Reum, selamat atas
pernikahanmu. Akutak kenal suamimu, tapi dia sangat beruntung. Periksa dibawah
kursi.” perintah Shin Hyuk, Ah Reum menjerit melihat amplop hadiah
yang diberikan Shin Hyuk.
“Poong Ho sunbae,kau jorok
dan bau, cepat mandi sana Rapikan
rambutmu itu.” ungkap Shin Hyuk, Joo Young berkomentar kalau
Poong Ho sudah menjadi wakil Presdir. Joon Woo pun berjanji akan menyampaikan
pesan itu.
“Lalu Joon Woo dan Han Sul,jangan
terang-terangan kalau kalian pacaran! Kalian kelewatan! Aku sampai merinding.” ujar Shin
Hyuk, keduanya terlihat malu-malu. Sung Joon yang ada didalam ruangan mendengar
suara berisik akhirnya keluar dari ruangan.
“Untuk trio cantik, aku harap
kalian bertahan sampai jadi editor hebat. Semangat!” pesan
Shin Hyuk, Eun Young, Sun Min, Yi Kyung mengangkat tanganya untuk terus Semangat.
“Wapimred yang menyukai angka 525,kau
pasti kaget, kan? Maafkan. Kau menyesal, kan! Kalau tahu bakal begini, pasti
sudah kau berikan beberapa celana dalam untukku! Saat inipun aku memakainya
karena sangat nyaman sekali, ini Celana
dalam.” ucap Shin Hyuk bangga, Sung Joon tersenyum mendengarnya.
Semua
terlihat menahan tawanya karena Shin Hyuk membahas celana dalam dengan semua
tim. Shin Hyuk mengakhi videonya dengan berpesan agar hidup dengan baik dan
menjaga kesehatan serta memberikan semangat. Eun Young binggung karena Shin
Hyuk tak berpamitan pada Hye Jin. Tiba-tiba Shin Hyuk kembali ke arah kamera
karena melupakan seseorang, Hye Jin terlihat sangat bersemangat mendengarnya.
“Aigoo, aku lupa seseorang!! Bisa-bisanya
aku melakukan hal ini? Pimred, bagaimana hadiah terakhirku? THE MOST, dengan
fashion yang sangat MOST, tolong jaga itu.” pinta Shin Hyuk dan
Nyonya Kim memberikan tanda hati diatas kepalanya.
Lalu Shin
Hyuk benar-benar pamit dan keluar dari videonya, Joon Woo binggung karen Shin
Hyuk tak pamit dengan Hye Jin karena selama ini memang dekat. Han Sul menyenggol
sang pacar karena takut membuat Hye Jin sedih. Hye Jin tak bisa menutupi rasa
kecewa karena Shin Hyuk tak memberikan pesan apapun untuknya.
Di depan
pintu masuk, terliha spanduk dan standing banner bertuliskan [Selamat atas peringkat pertama 'penjual THE
MOST Korea] tapi didalam ruangan Joo Young heran mereka tak bahagia padahla
sudah sampai di peringkat pertama.
Joon Woo
bertanya-tanya apakah Shin Hyuk meninggalkan Korea karena nomor telpnya sudah
ganti. Sun Min pun bertanya apakah Hye Jin juga akan kembali ke tim manajemen.
Hye Jin membenarkan mulai besok akan kembali. Han Sul mengeluh sekarang semua
malah pergi dari tim Most.
“Bagaimana
kalau adakan pesta perpisahan?” ucap seseorang yang berdiri dibelakang, semua
langsung setuju, Hye Jin yang pertama kali melihat Poong Ho langsung memberikan
hormat.
Semua
baru sadar kalau ada Poong Ho disana, Poong Ho mengeluh ruanganya sepert penjawa
jadi merindukan semua timnya jadi akan
kembali kerja di ruangan itu. Han Sul mengeluh dan menyuruhnya untuk
kembali saja. Poong Ho langsung mengeluarkan kartu kreditnya untuk mengadakan
pesta perpisahan untuk Hye Jin. Han Sul langsung menyambarnya dan semua tim
menjerit akan memesan makanan mahal, seperti lobster King crab dsb.
Sung Joon
menerima telp dari Most pusat karen sudah menjadi pringat satu maka bisa
meminta hadiah dan harus kembali ke Amerika, dengan wajah serius Sung Joon
mengerti akan segera kembali dan melirik tabnya dengan table Most sebagai
peringat pertama.
Hye Jin
dan Sung Joon pulang bersama dengan bergandengan, Sung Joon khawatir melihat
Hye Jin banyak minum tapi tak makan. Hye Jin pikir karena itu pesta
perpisahanya jadi harus minum dan dengan bangga kala sangat kuat minum alkohol
dengan nada mengejek. Sung Joon tersenyum memujinya, lalu mengajak Hye Jin
bicara dulu dan akan membeli minuman hangat lebih dulu.
Sung Joon
kembali tak melihat Hye Jin ada di dalam, tiba-tiba Hye Jin keluar dari
perosotan lalu berpura-pura melihat Bulannya terang sekali. Kejadian
sebelunnya. Sung Joon keluar dari perosotan dengan kata-kata yang sama. “Bulannya terang sekali.” Sung Joon tersenyum
karena Hye Jin bisa mengodanya.
“Seperti
ini sudah tak asing, kan? Ayo kita ke ayunan!!!” goda Hye Jin sambil
berpura-pura bermain ayunan. Sung Joon semakin tersenyum melihat Hye Jin yang
mengodanya.
Hye Jin
meminum minuman yang dibelikan Sung Joon agar tubuhnya hangat, Sung Joon
mengaku sangat kedinginan lalu meraih tangan Hye Jin dan menaruh didalam
jaketnya. Hye Jin pun sengaja menyandarkan kepalanya di bahu Sung Joon.
“Mereka
menyuruhku kembali ke pusat dan akan menaikkan jabatanku.” cerita Sung Joon,
Hye Jin tersenyum bangga dengan pacarnya yang terlihat sangat keren.
“Aku akan
dapat hadiah karena MOST jadi nomor satu.Tapi... semua itu bukan karena aku,
Aku takkan bisa melakukannya tanpa bantuan reporter Kim. Karena itu aku...akan
menolak kenaikan jabatan.” ucap Sung Joon, Hye Jin terlihat benar-benar kaget.
“Sudah
kubilang aku akan melamarmu kalau kita peringkat satu, dan aku ingin bersama
disaat yang terbaik tapi saat ini tidak seperti yang kubayangkan. Aku harus
kembali dan mengurus semuanya, lalu mulai semua dari awal. Mungkin aku takkan
bisa segera menunjukkannya padamu. Tapi Hye Jin... maukah kau... tetap disisiku
dan Ikut denganku?” tanya Sung Joon.
Hye Jin
dengan mata berkaca-kaca mengangguk, berjanji akan ikut denganya dan akan tetap
bersamanya. Sung Joon pun memberikan pelukanya dengan senyuman, lalu dengan
wajah serius meminta Hye Jin tak salah paham dengan yang ucapkanya karena itu
bukan lamaran yang sesungguhnya.
“Suatu
saat akan kulakukan lagi, tunggu saja.” ucap Sung Joon, Hye Jin berpura-pura
terkejut dan akan menunggunya.
“Tapi,
bulannya indah sekali, kan?” goda Hye Jin, Sung Joon kesal melihat Hye Jin yang
selalu bercanda, Hye Jin menarik tanganya dan berlari untuk bermain perosotan,
Sung Joon tersenyum mengaku kalau itu perosotan miliknya.
Semua tim
berkumpul, Hye Jin sudah membawa kotak kardus mengucapkan terima kasih atas
segala selama ini. Semua terlihat sedih dan meminta agar Hye Jin tak pergi dari
tim. Sung Joon pun ikut keluar melihat Hye Jin yang akan pergi.
Joon Woo
yang sangat sedih kehilangan kakaknya, memeluk Hye Jin. Sung Joon yang
melihatnya seperti merasakan cemburu menyuruh Hye Jin untuk cepat pergi saja dan
menarik Joon Woo agar menjauh. Hye Jin pun berjanji akan sering-sering main ke
ruangan Most nanti, melihat Nyonya Kim ada dilantai atas langsung memberikan
hormat dan Nyonya Kim memberikan kedipan matanya serta kiss bye dengan
senyuman.
Joo Young
mengikuti Hye Jin yang baru keluar dengan memuji juniornya itu sudah berkerja
sangat bagus. Hye Jin terharu melihat
seniornya yang keluar menghampirinya.
“Dibandingkan
saat baru datang dulu, kau sudah banyak berubah. Bagus.” ungkap Joo Young
“Terima
kasih banyak, sunbaenim Aku sudah banyak belajar.” kata Hye Jin
“Ah,
kenapa aku merasa seperti ini? Rasanya seperti mau berpisah dengan anakku.”
kata Joo Young seperti akan menitikan air mata lalu buru-buru pamit pergi dan
Hye Jin terlihat sangat bahagia.
Hye Jin
kembali ke ruangan management dengan menyapa Kepala Bong, semua terlihat sangat
bersemangat menyambut Hye Jin. Kepala Bong pun sangat menunggu Hye Jin datang
kembali pada timnya dan memberikan tepuk tangan karena anggota timnya sudah
kembali.
Setelah
itu semuanya kembali ke tempat duduknya masing-masing, Hye Jin menatap mejanya
yang akan kembali terisi dengan menaruh bawang bombaynya lebih dulu, lalu penuh
semangat meminta pekerjaan. Kepala Bong mengatakan kalau sudah jam 6 jadi
mereka akan pulang.
bersambung ke part 2
Makasih mba dee untuk sinopsisnya
BalasHapusAh...dah mau tamat
Engga rela msh mau liat hye jin ma sung joon lbh lama...
Sukaaaaa banget sm episode ini..tp sedih jg sih soalnya tinggal 1 episode lagi...ada kemungkinan nambah episode ƍä> ya??
BalasHapus