Semua Tim
memberikan penhormatan terakhir pada Kepala Yum dan Jong Ho sebagai wali
sementara dengan menyambut para tamu yang datang. Di kantor, Sek Yoon
memberitahu Tae Yoo kalau memang benar polisi memiliki file dana rahasia
tertentu, apabila mereka tak hati-hati bisa membahayakan seluruh perusahaan.
“Ada
banyak orang yang terkait dengan ini, jadi Polisi tidak mampu menanganinya,
bahkan seluruh Jaksa akan terlibat juga. Aku bisa membuat kesepakatan dengan
seseorang pada waktu yang tepat dan melupakannya. Oh Yah, dimana pemakaman
Kepala Yum? Aku pikir harus melihatnya.” ucap Tae Yoo yakin
“Jika
anda menunjukkan wajah di sana, hubungan anda denganya akan terungkap.” kata
Sek Yoon khawatir
“Aku tidak
peduli. Semua orang takut karena file itu dan orang-orang melihat rendah padaku,
jadi Aku harus menunjukkan pada orang-orang bahwa Kang Tae Yoo masih hidup,
bersiaplah sekarang” perintah Tae Yoo.
Young Jin
dengan timnya berpapasan dengan Tae Yoo yang akan masuk, Tae Yoo menyapa dengan
senyuman karena bertemu lagi. Young Jin mengejek untuk apa “sampah” seperti Tae
Yoo datang ke pemakanan. Tae Yoo memperingatkan untuk tak bicara sembarangan
karena bisa menuntutnya atas pencemaran nama baik.
“Kau
bilang itu Fitnah? Itu Kejujuran, semua orang tahu. kau hanya sampah yang tidak
lebih baik dari binatang” ejek Young Jin tertawa.
“Apa dia
tidak memberitahumu bagaimana berbicara dengan benar?” umpat Sek Yoon ingin
menyerang, Jin Woo langsung memelintir tanganya.
“Aku
ingat dimana pernah melihatmy sekarang. Aku melihatmu di golf driving range
dengan Presiden Kim yang sekarang hilang, dia hilang setelah bertemu denganmu.”
ucap Jin Woo, Young Jin meminta anak buahnya untuk melepaskanya saja.
“Aku
biasanya benci berbuat dosa dan mengampuninya. Tapi denganmu, aku tidak bisa
mengampuni dosa dan memaafkan orang yang berdosa.” tegas Young Jin
“Detektif
Choi Sang Ik.... Aku tidak bisa menghadiri pemakamannya. Meskipun, aku
membunuhnya. Sekarang Aku harus datang untuk mengucapkan selamat tinggal,
maafkan aku” kata Tae Yoo dengan nada mengejek.
Young Jin
tak bisa menahan amarahnya langsung mencengkram baju Tae Yoo, Jae Duk mohon
agar Young Jin bisa menahanya. Young Jin mengancam apabila Tae Yoo berani
menyebut nama ayahnya seperti tadi.
“Justru
terlalu buruk kalau aku tidak dapat menghadiri pemakaman Kang Jae Won. Aku
harus datang untuk melihat meski sedang cuti, dasar brengsek dan sangat
menyesal menembaknya sampai mati. Jika kau mati, aku akan pastikan untuk datang
nanti.” ungkap Do Young yang berani melawan,
Tae Yoo
tak bisa menahan dan ingin memukulnya, pengawalnya menahan agar atasanya tak
melakukan hal yang bisa merusak segalanya. Jin Woo menegaskan dirinya juga akan
datang, Se Won menegaskan walaupun sibuk tetap berusaha akan datang, Jae Duk
pikir akan ada acara peringatan jadi mereka bisa datang.
Di ruang
praktek
Do Young
memperlihatkan surat [DIAGNOSA MEDIS] dan sudah memiliki rumah sakit lain untuk
memverifikasi laporan medis Kang Jae Won, tapi ternyata hasilnya semua diagnosis
konyol.
“Haruskah
kita melihat ke dalam akun rekening bank?” ucap Jin Woo mengancam, si dokter
mulai gelisa.
“Ini
semua sengaja dibuat, kan? Jika kau tetap diam seperti ini, kami akan
menginformasikan media pertama kali” kata Young Jin
“Aku rasa
rumah sakit ini akan ditutup.” pikir Jin Woo, Young Jin memberitahu supaya
dokter itu mengaku maka masalah tak akan menjadi besar.
Jae Duk
melihat semua berkas sudah cukup, menurutnya apabila mereka mengeluarkan surat
perintah dengan bukti sebanyak itu maka masa depan Korea dalam bahaya yang serius.
Jin Woo pikir mereka harus meminta surat perintah sekarang. Do Young pun ingin melakukannya sendiri. Young
Jin memperingatkan anak buahnya untuk tidak terlalu berlebihan nantinya. Do
Young tersenyum sudah mengerti dengan tugasnya.
Do Young
dan Jin Woo datang menemui Jaksa Ko untuk meminta surat perintah, Jaksa Ko
mengejek alat fax dikantor polisi sedang rusak jadi harus datang untuk meminta
surat perintah. Do Young pikir nanti Jaksa Ko ingin menolaknya jadi sengaja
datang menemuinya. Jaksa Ko dengan senyuman mengejek keduanya memang sudah gila.
“Satu-satunya
orang yg Gila disini adalah Kau yang menghidupkan orang waras menjadi pasien
rumah sakit jiwa untuk dibebaskan dengan
alasan medis?” ungkap Jin Woo dengan nada tinggi
“Ini
adalah pernyataan dari dokter yang memalsukan laporan medis Kang Jae Won. Jika
kau lihat di sini, ia mengatakan bahwa kau Jaksa Ko Byung Wook dari Kejaksaan
Seoul.”ucap Do Young.
“Hei.....
Aku jaksa yang bertugas yang mengawasi penyelidikan kalian!!!” teriak Jaksa Ko
tak terima
“Kau menerima
uang dari Presdir Kang, kan? Ini adalah rekening dana rahasia tertentu
perusahaan KL. Aku melihat nama kau, Jaksa Ko Byung Wook dari Kejaksaan Seoul.”
ucap Do Young mempelihatkan namanya yang sudah diberi pulpen merah.
“Jaksa,
aku bertanya karena benar-benar tidak tahu. Tapi bisakah jaksa membuat surat
perintah penangkapan untuk dirinya sendiri?” ejek Jin Woo
Do Young
mengeluarkan borgolnya, berpikir apakah Jaksa Ko ingin diborgol atau ikut
mereka dengan tenang. Jaksa Ko terlihat diam dengan wajah gelisah.
Sek Yoon
dengan wajah panik memberitahu mereka mendapatkan masalah bahwa Jaksa Ko dibawa
ke Kantor Polisi Seoul sekarang. Tae Yoo kaget mengetahui Jaksa Ko ditangkap.
Sek Yoon menjelaskan tentang Diagnosa medis palsu anaknya telah terungkap Dan
juga tuduhan menerima suap dari mereka.
Tae Yoo
menyuruh Sek Yoon untuk memanggil Pengacara Kim segera. Sek Yoon menelp
Pengacara Kim tapi tak diangkat. Tae Yoo panik menyuruh Sek Yoon untuk segera
mencarinya, Sek Yoon ingin pergi, Tae Yoo kembali memanggilnya agar menghubungi
Kongres Kim lebih dulu.
“Aku
mendengar surat perintah penangkapanmu akan dikeluarkan hari ini. Bukankah lebih
baik kau untuk merencanakan melarikan diri bukannya menelponku? Aku cukup sibuk
jadi aku tutup sekarang.” ucap Kongres Kim dengan Pengacara Kim yang duduk
didepannya.
“Semua
uang yang anda terima akan terpisah dan tersembunyi sebagai kontribusi.” ucap
Pengacara Kim, Kongres Kim pun memuji kerja yang bagus.
Tae Yoo
tak percaya dan langsung membanting-banting telp, lalu memeritahkan Sek Yoon
untuk segera menyiapkan mobil, karena Kongres Kim sudah berkhianat dan surat
perintah penangkapanya sudah dibuat jadi polisi akan segera datang.
Di Kantor
polisi, Young Jin memperlihatkan surat perintah penangkapan Presdir Kang Tae
Yoo dan mereka pasti akan mendapatkan perlawan dari Tim keamanannya jadi mereka
tak boleh membiarkanya pergi dan menangkapnya.
Sesampainya
dikantor, meja Tae Yoo sudah kosong dan bagian receptionist mengatakan bosnya
itu pergi tanpa mengatakan apapun. Akhirnya Pegawainya mencoba menelp Sek Yoon,
Jin Woo mengancam kalau sampai berbohong dan membantu Tae Yoo maka ia bisa
dibawa penjara juga.
Young Jin
pikir Tae Yoo sudah tahu kalau mereka akan datang, Do Young tak percaya karena
sudah tak ada kepala Yum yang membocorkanya. Jae Duk menanyakan apakah jaksa
yang memberikan perintah itu tidak ada dalam daftar tersangka suap. Do Young
sangat yakin.
Sementara
Sek Yoo dan Tae Yoo pergi ke restoran untuk mengambil uang yang disimpan dalam
lemari es, lalu mengunakan mobil berwarna putih. Young Jin dkk melihat rekaman
CCTV saat pergi Sek Yoon menyetir mobil sedan bersama Tae Yoo meninggalkan
gedung. Young Jin langsung memerintahkan untuk memberikan pemberitahuan
nasional atas pencarian Tae Yoo.
“Kepala
Yum tidak lagi disini sekarang, jadi darimana kebocoran berasal sekarang?”
tanya petinggi polisi, Joon Ho juga tak tahu
“Dapatkan
keterangan pers disiapkan untuk mengingatkan media, selain itu minta semua bantuan
dari tentara untuk menangkap Presdir Kang.” perintah si petinggi.
Sek Yoon dan
Tae Yoo yang tinggal di hotel yang kecil, ia memberitahu Situasi sekarang tidak
terlihat baik karena Tae Yoo berada di daftar orang yang dicari dan dilarang
keluar negeri. Tae Yoo menyuruh untuk memanggil Pengacara Kim agar bertemu
dengan anggota Kongres Kim.
“Presdir,
semua polisi di negara ini pada perburuan untuk menemukan anda. Jika anda
bergerak sembarangan, maka Anda mungkin
akan tertangkap untuk saat ini, akan lebih baik untuk tetap tenang.” saran Sek
Yoon
“Ini
tidak akan terselesaikan dengan tetap tenang! Hubungi Dokter Hwang dan suruh
Pembunuh bayaran lagi pada Choi Young Jin.” perintah Tae Yoo
“Dokter
Hwang telah tertangkap. dan Rekening kita juga telah ditemukan, lalu Distrik
Barat geng telah diambil alih. Kita tidak memiliki orang-orang untuk digunakan
sekarang. Untuk saat ini, kita perlu membuat kesepakatan dengan Cina dan melarikan
diri lalu aku akan mengurus persiapan pergi dan paspor palsu..” jelas Sek Yoon
“Jadi Kau
ingin Presdir besar Kang Tae Yoo lari?” ucap Tae Yoo.
Sebuah
ruangan dijadikan MARKAS INTVESTIGASI KHUSUS, dengan semua berkas peta, telp
dan deretan kursi. Jae Duk berjaga-jaga di ruang CCTV mencari keberadan Tae
Yoo, Jin Woo dan Do Young mencari petunjuk di ruangan dengan bertanya kembali
pada bagian receptionist yang ada didepan ruangan, tapi pegawai itu tetap saja
mengatakan tak tahu.
Young Jin
sedang membaca berkas langsung diambil oleh Jong Ho karena belum makan apapun
selama melakukan investigasi. Young Jin merasa baik-baik saja, Jong Ho mengakui
dirinya yang mati kelaparan jadi mengajak Young Jin untuk makan bersama.
Young Jin
dan Jong Ho makan di restoran milik istri Jae Duk, sambil menuangkan soju Jong
Ho meminta Young Jin untuk tidur lebih dulu baru kembali berkerja. Young Jin
pikir tak bisa karena semua orang sedang berkerja keras. Jong Ho yakin Tae Yoo
itu sekarang sedang bersembunyi, karena bukan warga negara biasa jadi tak
mungkin bisa cepat ditemukan.
“Tapi Kita
akan menangkapnya, kan?” tanya Young Jin ragu
“Tentu
saja, kita akan menangkapnya! Dimana lagi di negara ini, dia bisa bersembunyi?
Di Bandara akan sulit dan juga jalan lainnya. Dengan kata lain, lihat saja
sampai kapan dia bisa bertahan Jadi, jangan terlalu cemas dan jangan bekerja
begitu keras. Aku akan mengawasi situasi, pulanglah dan istirahat” ucap Jong
Ho, Young Jin pun mengucapkan terimakasih dengan mengoda
“Jangan
hanya memberikan kata-kata kosong. kau harus menunjukkanku beberapa sikap ketulusan.
Kau tak tahu malu selalu mencoba untuk mendapatkan kebaikan dengan kata-katamu”
ejek Jong Ho
“Baiklah Setelah
kita menangkap Kang Tae Yoo, kita akan menghabiskan malam Intens (semacam
kencan) untuk minum-minum” kata Young Jin, Jong Ho menolak menyuruh melakukanya
saja sendiri.
Do Young
dan Jin Woo mengintai Pengacara Kim yang masuk ke dalam gedung miliki Kongres
Kim. Lalu di kantor melapor pada Young Jin bahwa Pengacara Kim masih bekerja di
perusahaan KL kontruksi Tapi tampaknya
lebih peduli mengerjakan sesuatu di
kantor Kongres Kim.
“Semua
orang yang ia temui hanya anggota Kongres Kim.” ungkap Jin Woo
“Aku
tidak berpikir dengan mengikutinya akan membawa kita ke mana Presdir Kang
bersembunyi.” komentar Do Young
“Dia
tidak berencana untuk bertarung di jalur hukum. Aku tidak berpikir dia akan perlu pengacaranya”
jelas Jin Woo
Do Young
setuju merasa mereka harus mencari ke
tempat lain. Young Jin yakin Pengacara Kim itu bukan hanya sebagai Pengacara
Tae Yoo, melihat dari aku daftar dana tertentu sebagian besar orang yang
terhubung ke Pengacara Kim, dengan begitu wanita itu menjadi otak Presdir Kang, jadi pasti berhubungan
lagi dengan atasanya.
Tae Yoo
menelp Pengacara Kim untuk memberitahu Kongres Kim akan keluar negeri saat ini.
Pengacara Kim mengerti dan meminta agar menghindari untuk menelpnya.
Do Young
dan Jin Woo datang menemui Pengacara Kim yang ada diruangan Tae Yoo untuk
menanyakan tentang atasanya. Jin Woo memberitahu kalau Pengacara Kim bisa
menolak untuk ikut, Do Young memberitahu kalau menolak akan membuat masalah
jadi besar.
Young Jin
mengetahui Hakim Pengadilan Seoul Lim Woo Jae adalah Senior Pengacara Kim dan
sangat mengenal baik, sementara Jaksa Seoul, Ko Byung Woo, keduanya melakukan
pelatihan magang bersama-sama
“Park
Seok Jin, asisten direktur di Kantor Pajak Nasional. Jaksa Lee Han Min,
Direktur Kejaksaan Agung. Jo Kyung Chan, anggota Perindustrian Komite Sumber
Daya. Kim Ki Joon, anggota Kongres dari Legislasi dan Yudikatif.” ucap Young
Jin, Pengacara Kim sinis sebenarnya apa yang diucapkanya.
“Apa yang
kau pikir dengan ucapanku tadi? Ini adalah daftar semua orang-orang yang
menerima uang melalui koneksimu. Kau tahu tentang rencana untuk membunuh
serikat pekerja Future City. Jika Kau terus berkonsultasi dengan Presdir Kang
maka Kau tahu itu melanggar tugasmu sebagai pengacara.” jelas Young Jin,
Pengacara Kim melihat lembara rekening dana tersembunyi.
“Ya, Kau
seorang kaki tangan pembunuhan. Pikirkan tentang bagaimana untuk keluar dari
masalah ini dengan mengatakan kau tidak tahu karena aku berniat untuk menangkap
Presdir Kang. Dan sebelum kau dapat bertindak sebagai pengacaranya, aku akan
menempatkanmu pergi pertama kali!” teriak Young Jin
“Hukum
hanya bekerja dengan bukti.” komentar Pengacara Kim sinis
“Jika kau
membuat keputusan yang tepat dan bekerja sama dengan polisi, membiarkan satu
orang sepertimu lolos tidak terlalu sulit sama sekali.” ucap Young Jin
memberikan tawaran tapi Pengacara Kim memilih untuk pergi saja apabila Young
Jin sudah selesai.
Young Jin
yakin Pengacara Kim tahu keberadaan Tae Yoo sekarang, Pengacara Kim dengan
lirikan sinis akan menghubunginya apabila sudah mengetahuinya, lalu
meninggalkan ruangan.
Pengacara
Kim langsung melapor pada Kongres Kim diruanganya. Do Young melihat catatan
telp milik Pengacara Kim, lalu melihat
salah satu nomor dan memeriksa namanya, tapi sepertinya ponsel burner.
Jin Woo bertanya berapa banyak panggilannya.
Do Young
melihat akhir-akhir ini ada lima padahal sebelum itu tak pernah ada panggilan.
Jin Woo memerintah Do Young memeriksa kembali karena kemungkinan itu nomor
ponsel yang dipakai Presdir Kang. Setelah itu menemui Young Jin dkk sedang
makan malam kalau sudah menemukan keberadaan Tae Yoo, Jong Hoo menanyakan cara
mereka menemukanya.
“Kami
memeriksa catatan telepon Pengacara Kim dan menemukan nomor telepon burner dan melacaknya
dan lokasinya semua berbasis di satu wilayah, Tempatnya ada Kanghwa-do.” ucap
Jin Woo
“Panggilan
datang dan mari kita pergi sekarang”ucap Jae Duk, Young Jin pun meminta agar
semua bersiap-siap untuk pergi sekarang.
Tae Yoo
duduk di kamarnya lalu menuliskan surat, setelah itu pergi ke pom bensin
mengisi dirigen. Di tengah lapangan yang luas, menyiram bensin diatas mobilnya
dengan tertawa tanpa ada rasa bersalah sama sekali.
Jong Ho
mulai meminta tim cadangan agar memeriksa semua lokasi, Do Young memberikan
sinyal dari ponsel milik Tae Yoo yang ada disekitar itu. Jong Ho meminta mereka
semua bergerak karena daerah itu kecil jadi agak mudah menemukan orang asing.
Semua tim masuk ke dalam mobil. Ketika Jong Ho dan Young Jin ingin masuk ke
dalam mobil terdengar ledakan dan kobaran apa dibagian atas.
Mobil
yang di gunakan Tae Yoo sudah terbakar, surat penyataan di atas meja
bertuliskan permohonan maafnya. Sek Yoon terlihat sudah ada di lokasi menjerit
histeris karena mobil sudah terbakar dan Tae Yoo yang ada didalamnya.
Young Jin
datang mengeluarkan pistolnya bertanya keberadaan Tae Yoo sekarang. Sek Yoon
malah mengeluarkan pisaunya, Jong Ho langsung menendangnya, dengan memberikan
pukulan dan membekuknya.
Sek Yoon
menegaskan semua sudah selesai. Young Jin berteriak keberadan Tae Yoo sekarang,
Sek Yoon mengatakan sekarang Tae Yoo sudah pergi, Young Jin melihat mobil yang
sudah terbakar hangus dan terjadi beberapa ledakan, dengan wajah kesal.
bersambung ke episode 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar