Hye Jin
memberikan buku tabungan dan ingin ayahnya membeli mesin cetak baru karena
sebelumnya keluar dari perusahaan jadi mengumpulkanya agak lama, jadi meminta
ayahnya bisa menerimanya. Sang ayah sedikit kaget menolaknya, karena apabila
mesinnya rusah tinggal di perbaiki saja.
“Benar
sekali. Mana bisa kami menerimanya? Kami tak pernah lakukan apapun untukmu, kau
simpan saja, gunakan kalau butuh.” ucap ibunya.
“Iya
benar. Gunakan untuk pernikahanmu.” saran ayahnya.
Tidak,
ayah ibu. Saat kami menikah, Hye Jin hanya perlu membawa dirinya saja. Bahkan
tak perlu Bawa sendok, dia cukup bawa dirimu saja.” kata Sung Joon
Hye Jin
meminta ayahnya menerima karena sudah berjanji dalam hati dan hanya akan tenang
setelah ayahnya menerimanya. Sang ayah terdiam seperti tak ingin menerima
pemberian uang dari anaknya. Hye Jin memohon agar bisa menerimanya, Sung Joon
terlihat terharu melihat keluarga yang selama ini tinggal jauh denganya.
Hye Jin
mencuci piring, tiba-tiba Sung Joon datang menghampirinya. Hye Jin bertanya
apakah Sung Joon membutuhkan sesuatu. Sung Joon mengeleng lalu mengelus rambut
Hye Jin memuji pacarnya yang terlihat sangat cantik. Hye Jin tersenyum
mendengarnya.
Sung Joon
pun memeluknya, pelahan mencium keningnya, Hye Jin sempat kaget setelah itu tak
bisa menahan tawa bahagianya, Sung Joon begitu ikut tertawa melihat kebelakang
takut ada orang yang melihatnya, lalu mengajak Hye Jin membantu bersama.
Hye Jin
menolak, Sung Joon tetap ingin melakukanya bersama-sama lalu mengodanya dengan
berbisik situasi seperti ini. Hye Jin tersipu malu menyenggol Sung Joon, tapi
karena terlalu bersemangat membuat sang pacar terpental jauh. Hye Jin pun
menjerit membantu Sung Joon bangun.
Hye Rin sudah
tidur lelap sementara Hye Jin gelisah akhirnya membuka pintu kamarnya, wajah
Sung Joon tepat berbaring didepan pintu. Hye Jin sedikit menjerit lalu Sung
Joon dengan senyuman memintanya untuk tak berisik takut membuat bangun.
Tangan
Sung Joon pun melambaikan tanganya, Hye Jin tersenyum sumringah membalas
lambaian tanganya. Sung Joon lebih mendekat, Hye Jin tertawa bahagia, Sung Joon
kembali meminta pacarnya untuk tak berisik, keduanya saling menatap.
Keduanya
saling menatap, Sung Joon mengulurkan tanganya, Hye Jin pun mengenggam dua
tanganya. Keduanya sama-sama berbaring dengan celah pintu yang terbuka dan
saling bergenggam tangan.
Hye Jin
menolak untuk diantar karena lebih baik Sung
Joon pergi kerja saja, tapi Sung Joon tetap ingin mengantarnya lebih dulu. Hye
Jin tersenyum lalu melihat sesuatu yang terselip didalam tasnya dan ada note
yang tertulis disana.
“Kami tidak bisa membayar pendidikanmu, saat
kau menikah, ayahmu ingin menghadiahkan selimut yang bagus jadi dia menabung
selama 10 tahun. Sekarang saatnya memberikan ini padamu. Terima kasih, maaf.Kami
mencintaimu”
Hye Jin
membaca note lalu melihat buku tabungan yang sudah dikumpulkan ayahnya selama
10 tahun, lalu menangis haru. Sung Joon binggung melihat Hye Jin yang menangis.
Hye Jin dengan nada terisak sedih karena ayahnya memberikan uang itu padanya
karena seharusnya membeli mesin yang baru. Sung Joon mengelus kepala Hye Jin merasa
sudah menjadi anggota keluarganya. Hye Jin mengengangamnya dan Sung Joon
memberikan kecupan ditanganya.
Sung Joon
masuk ke dalam kantor menyapa semua tim sambil membaca tabnya, Joo Young yang
melihat Sung Joon masuk ke dalam ruangan berteriak memanggilnya, Sung Joon siap
membuka jaketnya, Joo Young lebih menyaringkan suaranya. Sung Joon akhirnya
menengok melihat Joo Young yang duduk dikursinya.
Joo Young
memberitahu Sung Joon salah lagi masuk ke dalam ruangan, Sung Joon tersadar
sekarang sudah menjadi pimred dan ruanganya ada diatas, sambil meminta maaf
pada Joo Young karena sudah menjadi kebiasan masuk ke dalam ruangan itu, lalu
keluar ruangan. Joo Young ingin memberitahu jaket Sung Joon belum terpasang
sempurna tapi Sung Joon buru-buru keluar ruangan dan mengakui alasan mereka
memanggilnya “Ji dunggu”
Ah Reum
hampir jatuh karena roda kursinya jatuh, lalu bertanya apakah mereka memiliki
palu. Han Sul mengelengkan kepalanya, lalu melihat Poong Ho sedang mengelap
papan namanya sebagai wakil Presdir, meminta izin untuk meminjamnya. Poong Ho
pikir Han Sul ingin membantu membersihkanya, tapi ternyata sebagai penganti
palu untuk memperbaiki roda kursi.
“Hei,
hati-hati dengan itu!!! Aku... ini tetap anaknya presdir.” jerit Poong Ho,
Han Sul
dan Ah Reum seperti tak peduli, malah Ah Reu meminta Han Sul untuk memukulnya
lebih kuat lagi. Han Sul pun mengembalikanya karena papan namanya itu membantu,
Poong Ho mengejeknya dengan mengucapkan terimakasih.
Pekerja
magang baru menanyakan kebenaran Ten yang pernah berkerja di ruangan itu
juga. Joon Woo membenarkan, semua ikut
mendengarkan pembicaraan keduanya, Pekerja magang ingin tahu sifat Ten karena
dari fotonya sangat terlihat keren.
“Entah
keren atau tidak. Bukankah ini saat kita tertawa?” komentar Poong Ho sambil
mengambil tongkat pengaruk punggungnya, semua tim lama tertawa mengingat sifat
Shin Hyuk tak seperti di foto.
“Aku
sangat penasaran. Seperti apa Shin Hyuk Sunbae sekarang?” tanya In Kyung, Eun
Young juga merasa penasaran
“Niat sekali
sembunyinya, bahkan SNS-nya juga gak pernah update.” kata Sun Min sedih.
Joo Young
keluar dari ruanganya melihat kursi Shin Hyuk yang kosong dengan wajah sedih.
Poong Ho tak tahu keberadaan Shin Hyuk, yang membuatnya kangen dengan ekpresi
wajahnya. Semua Tim lama ikut menghela nafas sedih. Joo Young lalu memberitahu
semua tim untuk rapat 10 menit lagi.
Di sebuah
hostel, Pena milik Ten dan note tergeletak dilantai, seseorang sibuk mengetik
sementara roomatenya tertidur pulas. Ketika temanya sudah bangun, dan selesai
mandi Shin Hyuk masih saja mengetik menyapanya dengan bahasa inggris.
“Kau
bepergian sendiri? Sudah dari mana saja kau? Aku baru saja dari Switzerland.”
sapa si pri bule
“Keren.
Aku dari sana sini, tidak punya tujuan.” jawab Shin Hyuk tetap serius mengetik
Pria itu
lalu memuji topi yang digunakan Shin Hyuk bagus, Shin Hyuk mengucapkan
terimakasih dengan bangga menceritakan topi itu dari temanya.
Sebelum
Shin Hyuk pergi melalang buana, sengaja meminta dibelikan sebuah topi dan
dibayar oleh Hye Jin, wajah Shin Hyuk tersenyum mengingat kenangan manisnya
dengan Hye Jin.
Pria bule
itu melihat wajah Shin Hyuk, bertanya apakah ia penulis Ten yan terkenal itu.
Shin Hyuk membenarkan dengan senyuman, Pria bule langsung bersemangat meminta
foto dan tanda tangan. Shin Hyuk langsung berpura-pura hanya bercanda dan
berharap dirinya adalah Ten. Pria bule itu terlihat kesal dengan bercanda Shin
Hyuk.
Shin Hyuk
tiba-tiba melemparkan sesuatu, Pria bule langsung menjerit ketakutan melihat
laba-laba karet ada ditanganya. Shin Hyuk tertawa bahagia karena kejahilanya
100% berhasil lalu berpikir kemana lagi akan pergi sekarang.
Hye Jin
melihat buku-buku dongeng dari rak, seorang pria memanggilnya “penulis Kim”
tapi Hye Jin yang tak biasa hanya diam saja memilih buku-buku dongeng lainnya.
Akhirnya pria itu memanggil dengan suara nyaring “Penulis Kim Hye Jin!” Hye Jin
pun akhirnya menengok.
“Aku
memanggilmu dari tadi, Apa tidak dengar?” tanya pria itu, Hye Jin mengaku tak
tahu kalau di panggil oleh pria itu
“Aku sudah
melihat ilustrasinya, daningin membicarakannya. Apa kau bisa ke kantorku bersama
tim penulis lainnya?” ucap Si pria
Hye Jin
mengerti akan memberitahu penulis lainya, Pria itu pun mengucapkan selamat
tinggal dengan panggilan “penulis Kim.”
Hye Jin tersadar sekarang panggilanya adalah “Penulis Kim” dan menjerit bahagia.
Ha Ri
sedang interview pekerjaan dengan empat kandidat lainya, Seorang petinggi
melihat umur Ha Ri yang tua tapi belum punya pengalaman bekerja. Ha Ri
membenarkan dengan wajah gugup. Salah seorang pria bertanya apakah Ha Ri pernah
berkerja di Ara Hotel, Ha Ri terlihat kebinggungan.
“Tahun lalu
aku bekerja di Ara Hotel. Dan sepertinya aku pernah melihatmu, apa benar?”
tanya pria itu, Ha Ri pun membenarkanya.
“Kenapa
kau tidak menulisnya di profilmu?”tanya petinggi hotel
“Karena
itu bukan hasil jerih payah saya sendiri.” akui Ha Ri dengan penuh keyakinan.
Penulis
Lee membawa setumpuk buku dongeng untuk semuanya yang baru saja keluar, semua
langsung berkumpul menjerit gembira melihat hasil kerja keras mereka selama
satu tahun, Hye Jin juga melihat warna dari gambar buku dongeng sangat bagus
lalu mengambil salah satu buku dongeng berjudul [Cerita tentang Gadis Pengintip].
Flash Back
Hye Jin
kecil melihat puzze yang disusun Sung Joon meihat ada orang dibalik si Pria.
Sung Joon kaget Hye Jin bisa melihatnya lalu mememberitahu bahwa itu adalah
gadis pengintip.
“Tapi gadis
ini, seperti permainan gambar tersembunyi. Lihatlah, kalau dilihat baik-baik kau
tidak akan menyadarinya. Seperti permainan gambar tersembunyi.”jelas Hye Jin menunjuk
gambar si gadis pengintip.
“Itu
benar, seperti pemainan gambar tersembunyi.” kata Sung Joon setuju.
Hye Jin
membuka buku dongeng dengan judul “Cerita tentang Gadis Pengintip”
dilembaran pertama tertulis “Penulis :
Lee Me Eun, Kim Hye Rang, Kim Ee Jin, Yoo Rim Seon, Kim Hye Jin” wajah Hye
Jin tersenyum bahagia dan terlihat air mata harunya ingin keluar karena
berhasil mengapai impianya menjadi penulis buku dongeng seperti saat masih
kecil.
Sung Joon
mengomel pada timnya yang cuma fokus pada warna putih saat membuat proposal dan
membuangnya ke tempat sampah lalu menyuruh semua tim memulai dari awal dan
melakukan dengan benar.
Poong Ho
yang melihatnya berkomentar sudah bakalan jadi begini. Ah Reum yang mendapatkan
pukulan dikepalanya langsung memegang bibir Poong Ho agar diam. Joo Young
menarik Sung Joon mencoba untuk tersenyum, memberitahu kalau ruangan itu bukan
miliknya lagi, saat Sung Joon mengarah ke ruangan Wapemred lagi.
“Apa
ruangannya mau kuganti dan bertukar tempat?” tanya Joo Young yang sudah
kesekian kalinya Sung Joon masuk ke dlam rungan. Sung Joon menolak dan pergi
menaiki tangga dengan wajah malu.
“Ruangannya
sendiri saja tidak tahu.” ejek Han Sul kesal
Sung Joon
kembali turun dari tangga meminta semua menerima yang diberikanya, Ah Reum
binggung apa yang diberikan Sung Joon pada semua tim. Setelah membagi semuanya,
Sung Joon memperlihatkan jarinya yang memakai cincin memberitahu akan menikah.
Han Sul
dan yang lainnya langsung menjerit membuka undangan, Poong Ho melihat waktu itu
besok, Sung Joon berharap apabila timnya memiliki waktu luang bisa datang untuk
makan bersama dan buru-buru masuk kedalam ruangan dengan wajjj gugup.
Joon Woo
dan Han Sul tak bisa berkata-kata melihat foto yang ada disana Sung Joon dengan
Hye Jin didepan gambar lukisan kesukaan Sung Joon. Sun Min ingat panggilan Shin
Hyuk pada Hye Jin itu Jackson yang mereka kenal. Joo Young benar-benar tak
percaya Sung Joon akan menikah dengan Hye Jin. Ah Reum bertanya-tanya kapan
mereka pernah terlihat bersama-sama.
Poong Ho
selama ini berpikir Hye Jin itu akan dengan Shin Hyuk, Joo Young melihat
undangan milik Sung Joon berkomentar Seharusnya undangannya lebih bagus dan Lebih
terlihat MOST, tapi tersenyum karena pimrednya akan segera menikah.
Ha Ri menelp
Hye Jin dengan panggilan kesayanganya, “Istriku!” memintanya untuk datang dan
mengajaknya pergi. Hye Jin binggung kenapa tiba-tiba temanya mengajak pergi. Ha
Ri mengatakan untuk terakhir kalinya dan mengajak pergi ketempat yang indah, karena
besok Hye Jin akan menikah dan ingin memberikan selamat.
Di sebuah
ruangan dengan pepohona dan ada dua buah kursi yang sudah ditata dengan sangat
cantik, Ha Ri mengucapkan selamat untuk pernikahan untuk Istrinya. Hye Jin
benar-benar tak menyangka Ha Ri menyusun itu semuanya. Ha Ri mengodanya kalau
tetap memanggilnya Hye Jin dengan panggilan "Istri", nanti ada yang
marah, Hye Jin melirik dengan senyuman.
“Aku
berusaha keras untuk ini, kuharap kau hidup bahagia.” cerita Ha Ri, Hye Jin
mengucapkan terimakasih merasa temanya itu tak perlu membu itu semua.
“Masih
ada lagi yang patut dirayakan.” akui Ha Ri lalu memperlihatkan sesuatu dari
ponselnya.
Hye Jin
melihat email yang masuk bertuliskan “Selamat atas diterimanya bekerja di Q
Hotel.” lalu berteriak gembira temanya kembali mendapatkan pekerjaan, keduanya
duduk bersama untuk bersulang, Ha Ri mengucapkan Untuk pernikahan Kim Hye Jin
dan Hye Jin mengucapkan Untuk masa depan hotelier Min Ha Ri.
Hye Jin
berjalan-jalan ditaman binggung menunggu Ha Ri yang lama sekali ke toilet,
tiba-tiba sebuah mahkota dengan rangkain bunga dipasang di kepalanya. Ha Ri
juga memberikan sebuket bunga, mengatakan saat Hye Jin menikah ingin memberikan
buket bunga buatannya sendiri dan harus bolos demi membuat semuanya. Hye Jin
benar-benar terharu melihat pengorbanan sahabatnya.
“Hari
ini, tidak boleh menangis dan Aku juga tidak akan menangis!.” kata Ha Ri yang
melihat Hye Jin ingin menangis dan berusaha menahan harunya juga.
“Baiklah,
tidak akan menangis.” kata Hye Jin
Keduanya
saling berpelukan erat, Ha Ri berpesan pada temanya harus hidup bahagia. Hye
Jin berjanji akan hidup bahagia. Setelah itu keduanya mengambil foto bersama
dengan timer sebelum esok harinya Hye Jin menikah dengan Sung Joon.
Hye Jin
berjalan ke depan pintu dengan mahkota dan buket bunga yang persiapkan Ha Ri
untuknya. Sung Joon dengan rambut yang tertata rapih terlihat tampan dengan
stelan jas untuk pengantin. Hye Jin menarik nafas panjang merasakan sangat
gugup sebelum masuk ballroom.
Sung Joon
melihat Hye Jin yang ada disampingnya, berusaha untuk tenang lalu bertanya
apakah calon istrinya itu sudah siap. Hye Jin mengangguk dengan senyuman, Sung
Joon memberikan lenganya, Hye Jin pun mengalungkan tanganya masu ke dalam
ballroom bersama.
Beberapa
bingkai dipasang foto Hye Jin dan Ha Ri sebelum menikah, lalu foto Sung Joon dan
Hye Jin saat pacaran dengan puzzle gadis pengintip yang dibingkai, dibagian
bawah foto saat Hye Jin dan Sung Joon menaiki perahu bersama dan yang terakhir
adalah Foto saat keduanya resmi menikah.
Sebuah
rak buku yang penuh dengan tempelan note disana sini, terdengar suara Sung Joon
yang bertanya dimana gunting kuku. Hye Jin sibuk menulis menghela nafas
menyuruh Sung Joon mencari di laci nomor dua, setelah itu menelp seseorang kalau
penulis Choi belum mengirimkan ilustrasinya.
Sung Joo
akhirnya masuk ke dalam ruangan memberitahu tak menemukanya, Hye Jin merasa
Sung Joon belum mencarinya dengan benar. Sung Joon mengeluh tetap tak
menemukanya, lalu duduk disamping Hye Jin kalau suda menemukanya meminta di
potong kukunya.
Hye Jin
mengerti dengan pandangan tetap serius menatap laptopnya, Sung Joon manyun
mencoba mengoda Hye Jin dengan menopangkan kepala dan menatapnya lebih dekat,
Hye Jin tak peduli tetap mengetik. Sung Joon hanya bisa menghela nafas lalu
tersenyum memikirkan sebuah rencana untuk mengodanya, ia memanyunkan bibirnya
untuk meminta cium, Hye Jin hanya mengarahkan sedikit bibirnya dan terus
mengetik.
“Apa-apaan
itu tadi? Ah Kim Hye Jin berubah. Bukankah dia maniak ciuman?” keluh Sung Joon
kesal
“Deadline
nya hari ini. Nanti aku akan menciummu” kata Hye Jin tetap fokus mengetik
“Kita
sudah menikah, tapi aku kesepian. Saaangat kesepian!” jerit Sung Joon sengaja
berbicara disamping telinga Hye Jin lalu berjalan pergi.
Hye Jin
tersenyum melihat tingkah Sung Joon yang berjalan pergi. Sung Joon terus
berteriak “Sangat amat kesepian sekali!” Hye Jin akhirnya dengan senyuman
mengatakan sudah menutup laptopnya, Sung Joon berhenti melirik dengan tatapan
mengoda lalu menarik kursi Hye Jin keluar dari ruangan, Hye Jin menjerit dengan
bahagia bertanya mau dibawa kemana sekarang.
Seorang
nenek menemui Ha Ri menayakan dimana tempat untuk memperbaiki roda kopernya
yang rusak. Ha Ri tersenyum mengingat
nenek itu penghuni kamar #701,
memberitahu sudah melihat kopernya yang rusak dan sudah sudah
memperbaikinya. Nenek itu terlihat tak percaya mengucapkan terimakasih banyak,
Ha Ri dengan ramah mengucapkan selamat jala pada nenek yang sudah menginap di
hotel tempatnya berkerja sekarang.
Sebuah spanduk
besar bertuliskan [Penulis terkenal TEN,
menerbitkan buku baru berjudul Ten.] dengan gambar Shin Hyuk saat terakhir
kali foto dengan majalah Most, Shin Hyuk
yang melihat gambar dirinya berkomentar Penampilanny tidak begitu.
Hye Jin
sangat serius membaca buku karya Shin Hyuk dan tersenyum bahagia sampai akhir
cerita, di lembaran terakhir tertulis “Untuk
sahabatku, Jackson...” Hye Jin teringat saat di cafe perkataan Shin Hyuk
sebelum pergi.
“Aku
akan menariknya kembali. Tentang tidak akan menjadi temanmu, aku akan
menariknya kembali. Kupikir-pikir, kita ini adalah teman. Bukan hanya teman,
tapi sahabat.” mengingat itu semua,
Hye Jin terlihat terharu memikirkan keberadan Shin Hyuk sekarang.
Shin Hyuk
menunggu di pinggir jalan untuk menyeberang jalan, teringat dengan kenangan
dengan Hye Jin saat mabuk dan berteriak karena Shin Hyuk mendorongnya, padahal
Hye Jin sendiri yang mabuk seperti akan jatuh. Esok harinya, Shin Hyuk
memberikan telunjuknya pada Hye Jin yang menengok dengan wajah kesal mengejeknnya
si pemabuk dan memberitahu sudah lampu hijau.
Ketika
keluar dari kedai pinggir jalan, Hye Jin kesal karena adik perempuan yang
dimasuk Shin Hyuk adalah anjing, Sung Joon mengaku anjing itu sudah dianggap
keluarga untuknya, lalu berkomentar Hye Jin yang salah paham. Hye Jin kesal
ingin memukulnya, Shin Hyuk lebih dulu
menahan kepalanya memberitahu Coco adiknya itu tak pernah mengigit.
Saat
meninggalkan Most beberapa hari, Shin Hyuk kembali dengan gaya jahilnya
memanggil Jackson. Hye Jin ingin marah tapi melihat Shin Hyuk yang berdiri
disampingnya menjerit gembira. Shin Hyuk tersenyum saat menyeberangi jalan
dengan topi pemberian Hye Jin tanpa mau diketahui jati dirinya sebagai Ten
penulis buku terkenal.
Beberapa
kotak makan sudah disiapkan, Hye Jin meminta sebentar untuk menaburkan wijen
diatas kotak makan. Sung Joon mengeluh yang dilakukan sang istri dan buru-buru
menutup semuanya lalu dimasukan ke dalam keranjang. Keduanya harus cepat karena
takut terkena macet. Kalender bulan November tahun 2017, terlihat lingkaran di
angka 11.
“Suatu hari, aku memikirkan
sesuatu, Bahwa pemeran utama itu tidak hanya ada di film dan drama.Tapi juga di
kehidupan nyata Dan ada juga pemeran pembantunya...Begitulah pikirku dulu.”
Hye Jin
mengingat saat pertama kali bertemu dengan Sung Joon memilih untuk bersembunyi
karena merasa tak percaya diri dengan penampilannya, lalu ketika tercebur di
kolam renang tanpa ada yang menolongnya.
Hye Jin
mulai menyanyikan lagu dalam perjalanan, Sung Joon ikut menyanyi hanya mengucapkan “Yeah, yeah, yeah, yeah” tapi suaranya sangat sumbang. Hye Jin
terlihat malu mendengar suara suaminya sendiri. Sung Joon merasa apabila
istrinya terus mendengarnya akan ketagihan dan kembali menyanyi tanpa irama.
Hye Jin tertawa melihat tingkah suaminya, yang sangat percaya diri menyanyi
dengan suara sumbang.
“Tapi sekarang, pikiranku
berubah...Mungkin akulah yang memilih untuk menjadi pemeran pendukung...Begitulah
pikiranku.”
Hye Jin
mengingat saat kena omel Sung Joon karena masuk set photo dengan mengunakan
sepatu dan kaos kakinya bolong, setelah itu Joo Young yang menawarkan untuk
menulis artikel apa saja, tapi Hye Jin merasa tak berani. Joo Young tetap
meminta hanya dua halama saja. Hye Jin tetap menolaknya karena merasa tak
yakin.
“Dulu aku menyalahkan takdir, atas
jalan hidupku. Tapi bukankah aku sendiri yang mematikan lampu sorot yang
menyinariku...Begitulah pikiranku.”
Hye Jin
dan Sung Joon bergendang menyusuri sebuah taman yang indah dengan pohon-pohon
terlihat tumbuh dengan warna sempurna, lalu duduk di bawah pohon dengan saling
memasangkan celemek sebelum makan.
“Mereka bilang hidup bukanlah sebuah dongeng.Tapi
meski seperti anak kecil dan seperti orang bodoh. Bagaimana dengan impian
tentang hidup seperti sebuah dongeng?”
Hye Jin
menyuapi Sung Joon tahu yang berisi nasi, tiba-tiba Sung Joon merasakan sesuatu
dengan memegang pipinya. Hye Jin terlihat sangat khawatir melihat, Sung Joon
mengejeknya kalau giginya itu copot. Hye Jin tertawa mendengarnya, keduanya
makan bersama dengan mengoyangkan kepala kekanan dan kiri seperti sedang mendengarkan
lagu. Setelah itu keduanya berjalan dengan pohon-pohon yang berguguran.
“Kalau kau tidak mematikan
lampu sorotnya Dan kau tidak menyerah pada mimpimu. Mungkin suatu saat hidup
yang lebih dari sebuah dongeng dan Akan terjadi.Seperti...”
Hye Jin
berbaring di pangkuan Sung Joon sambi membaca buku dongeng Ddol ddo yang
merayakan kembali atas kembalinya dangen kotak surat berwarna merah didepan
rumah Sook Hee, Sung Joon tiba-tiba membungkukan badannya ingin melihat gambar
lebih dekat, Hye Jin kembali terus membaca dongen dengan serius.
Tangan
Sung Joon sengaja memegang hidung Hye Jin agar tak bisa bernafas, lalu mencium
bibir Hye Jin, Wajah Hye Jin tersenyum. Sung Joon kembali memberikan kecupan
dikeningya. Hye Jin menatapnya, Sung Joon mencium bibir Hye Jin lebih lama
lagi, tangan Hye Jin menutupnya dengan buku dongengnya.
“Cinta pertama yang mustahil
bersama dan akhirnya menjadi nyata Atau mimpi masa kecil yang sudah sirna malah
menjadi nyata. Keajaiban seperti itu bisa saja terjadi.”
Sepatu
boot warna kuning melangkah dengan riang dengan payung warna orange,
dibelakangnya terlihat seorang pria memegang payung berwarna merah. Ketika akan
menyebrang jalan, pria itu meminta si anak untuk memberikan tanganya agar bisa
bergandengan.
Ketika
lampu hijau menyala, anak kecil dengan rambut keriting dan pipi merah berteriak “Ah,
sudah jalan!” Sung Joon tersenyum mendengarnya dengan payung bergambar lukisan
kesukaanya, lalu mengajak anaknya yang bernama Yeon Woo untuk cepat karena
ibunya sudah menunggu mereka.
-THE END-
Wah anaknya mereka kecilnya mirip hye jin dewasa pasti pas dewasa jd super cantik kebalikan ibunya hehehe
BalasHapusGomawo sinopsisnya chingu gk kerasa ya udah tamat dramanya tetep semangat ditunggu update drama lainnya
Yey. .happy ending. .
BalasHapusCeritanya dari awal sampai akhir menarik, gak pernah ngebosenin dan tiap minggu nya slalu bkin penasaran. .
Masih belum relaa drama ini tamat. . ^_^
yyeyeye happy ending... ini dramnya happy ending hehehe suka bgt dari awal sampai akhir gak ngebosenin juga.... ahhhh aku jatuh cinta
BalasHapusAkhh,akhirnya tamat!! G bs liat pasangan swetu ini lagi sama shin hyuk yg jail..
BalasHapusOk deh,trims ya Dyah bwt sinopnya yg cpt bgt updatenya. Dtunggu projek slanjutnya. Semangat
Ah drama nya 😘😘😘😘😘
BalasHapusSeneng bgt ada sinopsis kdrama jd ketagihan terus baca sampai habis
BalasHapusSofabed murah lnb-shpp.blogspot.com 51C472FF
Keren keren keren..... jalan ceritanya sukaaaa banget. Sederhana tapi manis... Tks untuk yang sudah susah payah membuat sinopsisnya. Kami semua yang berkomentar ataupun silent reader ini sangat menghargai karya anda. Gumawooo....
BalasHapusTerima kasih...sudah menulis sinopsisnya
BalasHapussuka banget sama ending ny
BalasHapusAku suka filmnya super2 bravo 😄
BalasHapusgomawo sinopsisnya. pacarannya lucu. ketambah pas siwon oppa cukur brewook nya. aaahhh siwon oppa sudah kembali.
BalasHapusgomapseumnida........😃
Trimakasih kakka sinopsis na
BalasHapusTerimakasih sinopsis nya....ceritanya keren bangetttt...
BalasHapusTerima kasih Eonni sinopsisnya.. Seneng bacaa nya..
BalasHapusGak pernah bosen nonton film ini...
BalasHapusBaca sinopsis.a jg gak bosen baca berulang2 kali...
Menurutku film seri komplit, persahabatan & kisah cinta yg tulus bikin penggemar terhipnotis oleh ceritanya... Kereeeen👍👍👍