[Agustus
1988]
Karakter
lain lagi, teman dari Duk Sun, Wanita berkawat gigi berama: Jang Mi Ok dengan Panggilan: Maggie
Cheung dan satunya bernama: Wang Ja Hyun
dengan Panggilan: Jang Jo Hyun, pintar menarikan lagu Sabongcha *boyband Korea terkenal
tahun ’88*
Terlihat
sangat fasih dalam gerakan dance Sabongcha dan liriknya, makanya mengancam Duk Sun
harus bisa melakukan hal yang sama dengan mereka, selagi mencontohkan tarianya,
mereka langsung tertunduk diam karena ada gerombolan pria masuk.
Jung Hwan,
Sun Woo, Dong Ryung masuk ke dalam kedai, ketiganya memesan ramen dengan Jung
Hwan yang mentraktirnya. Duk Sun pun mencari kesempatan dengan memesan toppoki
juga. Jung Hwan berteriak kesal tapi Duk Sun mengartikan kalau boleh memesannya
untuk kedua temannya juga.
Sun Woo
yang baik hati meminta teko di meja Duk Sun untuk keduanya temanya. Dong Ryung seperti
mengejek Duk Sun dkk sedang latihan lagu Sabongcha. Ketika ramen sudah siap,
Sun Woo menawarkan Duk Sun untuk memesan ramen juga, Jung Hwan berteriak
memperingatinya, Duk Sun langsung ikut berteriak menolaknya.
Ketiganya
akhirnya keluar dari kedai dan Sun Woo memberitahu semuanya sudah dibayar oleh
Jung Hwan dengan senyumanya. Ja Hyun dan Mi Ok langsung berpendapat kalau Sun
Woo itu menyukai karena dengan sikap yang baik dan perhatian.
Di tahun
1988, ga ada kutek jadi mewarnai kukunya pake stabillo, kaya di awal biar
sepatunya berwarna paket cat. *ekstrem untuk jaman sekarang* ^_^
Duk Sun
yang percaya dengan ucapan dua temanya langsung berlari ke kamar saat Sun Woo
berteriak memanggilnya dari luar, padahal keluarganya sedang makan malam. Sun
Woo akhirnya masuk ke dalam rumah kaget melihat Duk Sun keluar kamar dengan
full make up dengan style rambut tanpa poni.
No Eul
dan ayahnya pun kaget melihat dandan Duk Sun yang berlebihan padahal hanya
ingin makan mie ramen dirumah Taek. Duk Sun bersikap anggun dengan suara manja
mengajak Sun Woo untuk pergi bersama. Di Musim panas, 1988 menjadi awal cinta
pertama dengan Duk Sun keluar bersama dengan Sun Woo.
Episode 3:
[Yang Kaya tak Berdosa,
dan Yang
Miskin yang Bersalah]
Ayah Duk
Sun suka sekali membeli barang-barang yang dijual oleh nenek atau wanita tua
karena dianggap seperti kakaknya dan merasa kasihan, jadi sengaja membelinya
yang menurutnya hanya sedikit, padahal berkantung-kantung.
Ibu Duk
Sun kesal dengan suaminya dengan ekonomi mereka bukan saatnya untuk menolong
karena mereka tak bisa membiayai anak mereka bahkan kaos kaki yang dipakainya
bolong karena harus menekan pengeluaran. Ayah Duk Sun malah melihat itu bagus
karena bisa membuat ventilasi di lubang udarany
“Geez,
selalu uang yang jadi masalah buatmu. Kau takkan pernah puas berapapun uangmu!”
keluh ayah Duk Sun
“Kau tak
tahu karena kita tak punya uang, iya kan? Dasar Sialan!!!” umpat Ibu Duk Sun
lalu masuk ke dalam rumah dengan wajah kesal
Sementara
di Rumah Keluarga Kim, Ayah Jung Hwan membeli 5 butir jeruk dengan dua buah
untuk sang istri. Ibu Jung Hwan mengeluh pada suaminya yang tak bisa hidup
seperti orang lain dengan mengunakan sesuai yang dibutuhkan. Ayah Jung Hwan
merasa tak ada yang salah karena 3 tahun lalu mereka tak bisa makan buah jeruk
bahkan hanya makan rebusan karena tak punya uang untuk membeli beras.
“Masa
lalu itu lagi! Jika kau sangat suka membahasnya, kenapa tidak kembali ke masa
itu saja? Siapa peduli kita punya uang? Sikapmu tak seperti orang kaya. Aku
khawatir anak-anak kita akan menirumu!” teriak Ra Mi Ran, ibu dari Jung Hwan
Akhirnya
esok paginya, Nyonya Ra meminta suaminya untuk membeli jaket baru dan meminta
agar beli kualitas bagus dan bermerek supaya terlihat lebih mewah. Ketika
pulang, Tuan Kim memperlihatkan jaket barunya dengan harga 150rb Won, tapi
ternyata resletingnya langsung rusak dan Nyonya Ra marah karena suaminya
dibohongi oleh temanya sendiri dengan harga mahal tapi kualitas murah dan
meminta untuk diganti. Tuan Kim mengatakan tak ingin meminta uangnya kembali.
Duk Sun
kesal sendiri karena tak bisa menarikan lagu Sobangcha “tentang malam itu”
seperti teman lainya lalu meminta tolong pada Dong Ryong dirumah Taek. Tapi
Dong Ryong melihat tarian seperti itu sangat mudah dan semua bisa, Duk Sun
bertanya pada Sun Woo dan Jang Hwan apakah mereka bisa juga melakukan.
Mulut Duk
Sun melonggo saat melihat keduanya menari Sabangcha, lalu mengumpat dengan
wajah kesal. Dong Ryong pun meminta Duk Sun untuk menarikan Sabongcha dan Sun
Woo juga ingin melihatnya.
Jung Hwan
dan Sun Woo hanya bisa menahan tawanya saat melihat Duk Sun menari, awal Dong Ryong
melihatnya sesuai dengan ketukan sampai akhirnya Duk Sun menari semaunya. Taek
yang baru pulang sampai tak jadi masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Ibu Duk
Sun berusaha mengeluarkan cream wajah dari botolnya yang sudah habis, lalu
membukanya dengan peniti dan mengambil sisa dibagian ujung botol. Ayah Duk Suk
pulang dengan kembali membawa buku Panduan Musik untuk bayi dalam kandungan
karena tak tega dengan anak dari sepupunya, padahal mereka sendiri belum
memiliki uang untuk Duk Sun pergi esok.
Sementara
Ibu Jung Hwan yang kaya raya dengan berlebihan mengunakan cream diwajahnya.
Sang suami keluar dari kamar dengan kaos dalam yang sudah melar dengan payudara
kelihatan, istrinya kembali memarahi suaminya yang masih mengunakan pakaian
yang seharusnya sudah dibuang. Tuan Kim masih merasa baju itu masih bisa
dipakai karena belum sobek.
Ayah Duk
Sun berdiri didepan rumah Keluarga Kim untuk meminjam uang, tapi akhirnya Ibu
Duk Sun yang masuk karena kesal melihat suaminya yang hanya diam. Di dalam
rumah, Ibu Jung Hwan cerita tentang suaminya yang masih suka tak sesuai dengan
kehidupan sekarang ketika memiliki uang banyak, masing memiliki sikap
miskinnya.
Sementara
Ibu Duk Sun mengeluh suaminya yang sudah menghamburkan uang padahal mereka
sendiri kekurangan. Ibu Jung Hwan pun bertanya tujuan tetangganya datang, Ibu Duk
Sun terlhat ragu untuk meminjam uang. Nyonya Ra melihat raut wajah tetangganya
berpikir kalau ibu Duk Sun datang belum bisa membayar hutangnya, dengan baik
hati membiarkan tetangganya untuk membayar kapan saja. Ibu Duk Sun pun tak bisa
berkata-kata lagi.
Di malam
harinya, terdengar suara ibu Jung Hwan yang memanggil tetangganya dengan
memberikan jagung oleh-oleh dari saudaranya. Ibu Duk Sun terselip amplop sebuah
kalau uang itu sebagai tambahan untuk Duk Sun pergi Trip semalam di sekolah.
Ibu Duk Sun berkaca-kaca melihat kebaikan tetangganya yang pengertian.
Saat Trip
satu malam, Duk Sun siap pergi dengan kamera milik keluarganya yang sangat
berharga, awalnya kedua orang tuanya sangat khawatir tapi Duk Sun menyakinkan
untuk menjaganya.
Jung Hwan
siap dengan membawa Whiski yang sudah disimpan dalam laci kamarnya dan akan
diminum bersama-sama. Dong Ryong terlihat sangat bahagia mengunakan foam dengan
membuat rambutnya belah tengah.
Sun Won
sebagai anak baik hati menemani ibunya membuat kimbap yang pasti rasanya kurang
enak, tapi adik Sun Won seperti sangat menikmati satu gulungan kimbap. Ibunya
memasukan dua kotak kimbap dalam tas anaknya, saat Sun Won pamit adiknya hanya
menyisakan sedikit kimbap ditanganya.
Lagu Nothing Change My Love for You dari George Benson diputar dengan radio
battery yang sengaja di gantung dekat jendela tempat duduk Duk Sun dengan dua
temanya, semua yang ada dalam bus pun ikut menyanyikan lagu yang sangat ngetop
di Era tahun 80an.
Sementara
di bus laki-laki, Dong Ryong yang sudah siap dengan style rambutnya sudah
tertidur pulang tanpa sadar badanya digambar seperti mengunakan spidol oleh
Jung Hwan dan Soon Won.
Semua
anak perempuan baru saja keluar dari stasiun Kyongju, Ja Hyun meminta Duk Sun
untuk mengeluarkan kamera karena ingin foto sebelum masuk bis. Duk Sun mencari
kameranya dalam tasnya lalu berteriak sangat kencang ingin kembali saja.
Sementara Kameranya tertinggal di Kereta yang sudah kembali menuju Pusan.
Duk Sun
menangis dan hanya ingin pulang saja, akhirnya sang guru berusaha menenangkan
Duk Sun agar bisa menelp ibunya. Ibu Guru menelp rumah Jung Hwan agar bisa
berbicara dengan Ibu Duk Sun, terdengar ibu Duk Sun terlihat tak marah, sampai
akhirnya Duk Sun tak percaya berbicara dengan ibunya.
Nyonya
Lee berpesan pada anaknya untuk bersenang-senang saja dengan temanya tak perlu
memikirkan dengan kamera. Duk Sun pun akhirnya bisa tersenyum menikmati malam
trip bersama temanya.
Malam
harinya, Duk Sun mencoba berlatih tarian Sadongcha agar tampil esok dengan baik
karena hadiahnya sebuah walkman yang sangat dingingkan. Dua temanya malah asik
makan es krim lalu berusaha untuk pergi ke penginapan SMA lain sedang
berlangsung dengan meloncat tembok, tapi ternyata dindingnya sangat tinggi saat
meloncat.
Duk Sun
sedih duduk diantara dua temanya yang harus di gips bagian tangan dan kaki, Ja
Hyun membujuk Duk Sun kalau mereka akan menabung supaya bisa membelikan Walkan Mymy,
Duk Sun tetap diam. Min Ok akan meminta pada ayahnya agar bisa membelikan
walkman. Duk Sun menyuruh keduanya diam saja.
Gurunya datang
menyuruh keduanya agar istirahat, Duk Sun tetap ingin temanya harus menari
denganya. Gurunya melarang karena pasti akan makin parah, Duk Sun terlihat
menatap kedepan penuh amarah.
Duk Sun
mencoba memanggil Sun Woo, tapi sebagai ketua kelas temanya itu diberi tugas
dari gurunya. Jung Hwan baru turun dari mobil langsung dipanggil oleh Duk Sun,
ketika menghampirinya tetangganya itu langsung memberikan Whisky pada Duk Sun
untuk menyembunyikan takut ada pemeriksaan dimalam hari.
Akhirnya
ia menemukan Dong Ryong yang suda turun sambil makan es, sambil meminum didepan
tempat penjual minuman, Duk Suk memohon pada Dong Ryong agar bisa menari di
festival pertunjukan sekolahnya karena tahun lalu ada juga pernah melakukan hal
yang sama.
Dong
Ryong mengaku sangat alergi dengan perempuan, Duk Sun memberitahu temanya Ja
Hyun yang mirip Joey Wang dan satunya adalah Maggie Chang, Dong Ryong seperti
tergiur akhirnya menyetujunya, tapi agak sangksi dengan Jung Hwan yang akan
ikut, Duk Sun hanya menyampaikan kalau akan memberikan “something spesial”
Ayah Duk
Sun harus datang ke sekolah anak bungsunya karena menjalankan bisnis “cafe satu
hari” disekolah dengan teman-temanya. Gurunya meminta agar No Eul diberi
pengarahan saja dan karena peraturan sekolah akan mendapatkan hukuman
membersihkan kamar mandi selama 10 hari.
No Eul
langsung memeluk ayahnya saat menunggu didepan sekolah, meminta maaf dan
berjanji tak akan melakukanya lagi. Ayahnya dengan baik hati merasa seorang
anak laki pasti melakukan kesalahan dan memberikan bungeppang untuk anaknya.
Dua teman
No Eul yang sama-sama melakukan bisnis “Cafe satu hari” memanggilnya dengan
panggilan “basement room”. Ayah Duk Sun seperti sedih anaknya harus mendapatkan
julukan itu tapi No Eul terlihat senang saja menghampiri temanya untuk
membagikan bunggeppang yang dibawakan oleh ayahnya.
Di malam
festival
Akhirnya
Dong Ryong dkk datang ke sekolah Duk Sun, awalanya terlihat malu-malu untuk naik
ke atas panggung, saat lagu Sobangcha dengan judul “last night” di putar,
ketiganya tampak sangat lincah bahkan Jang Hwan dan Sun Woo bisa koprol
beberapa kali. Duk Sun melihat penampilan ketiganya terlihat sumringah,
beberapa penonton berteriak mengelu-ngelukan mana Sobangcha.
*Lagunya
enak banget didenger*
“Semalam, ku tak menyukaimu.Semalam,
kumulai membencimu.Saat kutatap langit yang berputar,Aku sakit hati sendirian.”
“Mengapa temanku tak melihat betapa
sedihnya diriku, saat kupegang tanganmu dan menari bersamamu? Pesta semalam rasanya
sepi. Bahkan meski kuberikan dunia padamu takkan ada yang berubah. Mengapa tak
kau sadari?”
“Semalam ku tak menyukaimu. Semalam
kumulai membencimu. Saat kumenunggu musik yang tiada hentinya berhenti Aku
depresi sendirian.”
Duk Sun
akhirnya mendapatkan hadiah walkman Mymy kesukaanya, Sun Woo yang melihatnya
supaya berhati-hati karena akan diambil oleh kakaknya. Duk Sun meminta agar
kakaknya jangan sampai tahu. Padahal Bo Ra sempat melihat selebaran dalam
festival satu malam juara pertamanya akan mendapatkan walkman.
Sebelum
pulang, Dong Ryong menagih janji untuk dikenalkan dengan dua orang yang
membuatnya ngiler. Duk Sun langsung mengenalkan dua temanya, Dong Ryong
langsung terkejut karena wanita cantik dalam bayangnya tak nampak dari
keduanya. Min Ok dan Ja Hyun memuji tarian Dong Ryong jauh lebih hebat
dibanding Park Nam Jung.
Dong
Ryong berusaha rendah hati merasa tak seperti itu lalu ingin buru-buru keluar
dari penginapan perempuan menarik kedua temanya untuk pergi. Jung Hwan
memanggil Duk Sun untuk ikut dengan mereka juga.
Di tengah
jalan, Jung Hwan menarik Duk Sun untuk memberikan minuman yang dititipkan tadi.
Duk Sun teringat dengan botol minuman itu, padahal sebelumnya masih ada dalam
tanganya, Jung Hwan terlihat kesal. Duk Sun mengingat terakhir kali menaruh
dimeja sambil berbicara dengan Dong Ryong.
Tiba-tiba
Dong Ryong berteriak kalau bus Duk Sun akan berangkat, Duk Sun pun berlari dengan meninggalkan botol
whisky begitu saja. Sementara di tempat Duk Sun duduk, si pemilik melihat botol
whisky diatas meja sengaja memasukan kedalam bajunya dengan senyuman bahagia.
Dong
Ryong dan Sun Woo tiba-tiba berlari kearah Jung Hwan dan Duk Sun kalau ada guru
yang berpatroli karena sudah masuk jam malam. Duk Sun sengaja berteriak
memanggil ayah Dong Ryong kalau ketiganya akan kabur. Jung Hwan akhirnya
menarik Duk Sun dengan menutup mulutnya untuk kabur.
Ayah Dong
Ryong melihat para murid yang kabur langsung mengejarnya, Dong Ryong dan Sun
Woon lari lurus ke depan semantara Duk Sun dan Jung Hwan berbelok ke kanan dan
masuk ke dalam sebuah lorong. Sementara Dong Ryong harus terjatuh akhirnya kena
pukul ayahnya sendiri.
Duk Sun
dan Jung Hwan terjebak dalam lorong yang sempit dan harus saling berhadapan,
Duk Sun merasakan nafas Jung Hwan terengah-engah depan sempat mengomel lalu
menyandarkan kepalanya seperti kelelahan. Jung Hwan terlihat gelisah saat Duk
Sun menyadarkan kepalanya.
Terdengar
suara Ayah Dong Ryong yang mencari Jung Hwan, Duk Sun berusaha menarik nafasnya
dan Jung Hwan makin tak karuan karena dada Duk Sun bergerak menyentuh badanya.
Duk Sun menyandarkan kepalanya, wajahnya terlihat kaget seperti merasakan
jantung Jung Hwan yang berdegup kencang.
Di rumah
Keluarga Kim
Nyonya Ra
mengomel pada suaminya yang tak juga memulangkan jaket yang dibelinya dengan
harga mahal tapi kualitas tak baik, dan ingin tahu siapa teman yang menjual itu
padanya. Tuan Kim hanya diam dengan berbaring memiringkan wajahnya.
Lalu
Nyonya Ri teringat dengan teman suaminya yang datang ke Seoul padahal mereka
sedang miskin ternyata temanya itu malah memberika mereka uang 50ribu won padahal
temanya itu juga dalam keadaan sulit. Ayah Jung Hwan mengaku bahwa temanya itu
yang menjaul jaket itu padanya. Nyonya Ra pun akhirnya terdiam karena teman
suaminya itu satu-satunya yang membantu keluarga saat sedang susah.
Duk Sun
pulang ke rumah dengan membawakan pengaruk punggung, ibunya tak bisa menahan
amarahnya mengejar anaknya karena sudah menghilangkan harta benda yang paling
berharga bagi keluarga. Duk Sun mencari perlindungan dari Jung Hwan yang baru
masuk rumah karena tak ingin di pukul ibunya.
Nyonya
Lee mencoba memukul anaknya karena berani melakukan semuanya, Duk Sun terlihat
ketakutan karena sikap ibunya beda saat ditelp. Nyonya Lee berusaha memukul Duk
Sun, tapi yang terjadi malah terkena kepala Jung Hwan. Suasana langsung hening,
Nyonya Lee merasa bersalah, sementara Jung Hwan tak bisa marah karena itu orang
tua dari temannya.
Flash Back
3 Tahun
Silam, Mei 1985.
Di ruang
bawang tanah, depan rumah Jung Hwan dan Duk Sun.
Nyonya Ra
terlihat seperti wanita yang lelah dengan dandan biasa dan rambut diikat
seperti ibu rumah tangga biasa. Diatas meja terlihat hanya menu sup tahu tauco
dengan kimchi dan kacang, duduk dimeja kecil yang melingkar.
Jung Bong
seperti tak konsetrasi saat makan karena mengikuti tiket untuk yang ditayangan
di TV, sampai di digit terakhir semua terdiam karena nomor tiket sama dengan
milik Jung Bong. Dong Ryong datang ingin memberikan makan, terlihat keluarga
Kim sedang menangis haru sambil berpelukan, Dong Ryong melonggo binggung, Jung
Hwan menarik temanya agar bisa sama-sama berpelukan.
bersambung ke episode 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar