Episode
kali ini ayah Jung Hwan yang gokil baru beli handycam, bentuknya kaya camera
yang biasa dipake wartawan, masih gede banget. Satu lagi karakter dari rumah
keluarga Kim, kakak dari Jung Hwan yang bernama Jung Bong, suka banget nyari
nama-nama orang di yellow pages dan maen dingdong.
Scene
yang bikin gue ngakak itu kalo Duk Sun udah ketemu sama ayahnya Jung Hwan, Tuan
Kim. Sama-sama dodol, saling manggil Presdir terus salaman dari jongkok trus
berdiri berkali-kali.
Waktu Duk
Sun ngasih oleh-oleh dari neneknya, dateng juga pake nyanyian tarian padahal
kalimatnya cuma “ permisi... saya datang bawa sesuatu”, keliatan Duk Sun udah
dekat banget sama keluarganya maen nyomot makanan aja yang ada diatas meja,
yang marah malah Jung Hwan karena ngambil pake tangan.
Nenek Bo
Ra datang, ibu dari Tuan Sung. Duk Sun sangat sayang sama neneknya, menanyakan
mana yang lebih disayang, ayahnya atau pamannya. Sang nenek cerita kalau dua
anak laki-lakinya ga pernah bertengkar, jadi meminta keduanya seperti itu.
Duk Sun
mengadu kalau kakaknya yang lebih dulu mengajak perang, Bo Ra langsung
berteriak menarik rambut adiknya. Untuk kedua kalinya tuan Sung marah dengan
membuka membawa cangkul mendengar dua anaknya ingin bertengkar, Duk Sun dan Bo
Ra buru-buru berbaring ketakutan. Tuan Sung pun meminta ibunya untuk tidur
nyenyak dan mengancam anaknya apabila kembali bertengkar.
Ini maen
remaja tahun 1988, saling liat kadar kecocokan dengan gebetan pake rumus yang
entah dari mana asalnya. Dua teman Duk Sun awalnya sedih karena Cuma dapet 45%,
Duk Sun mengeluh karena temanya itu salah menghitung setelah di coba lagi
kecocokanya 95%. Duk Sun juga coba sendiri, entah menulis siapa pasanganya.
Kebiasan
Duk Suk adalah diam-diam mengunakan pakaian kakaknya, karena tahu hari sabtu dan
kakaknya pulang sore, sengaja pake jaket denim buat pergi sekolah. Tapi yang
terjadi kakaknya pulang siang karena harus menginap, Nyonya Lee panik waktu Bo
Ra ngamuk jaket denimnya ga ada.
Akhirnya
pinjem telp dirumah Jung Hwan, ngasih tahu No Eul dan adik Bo Ra yang menerima
telp langsung lari ke kelas Duk Sun ngasih tau ada masalah. Duk Suk berlari
secepat kilat seperti permainan ding dong yang dimainin Jung Bong. Sampe
dirumah, teriakan Bo Ra yang ngamuk masih terdengar.
Duk Sun
langsung ngasih jaket ke ibunya, Bo Ra keluar rumah murka ingin marah sama
adiknya, sang ibu sengaja menaruh jaket di mesin cuci ngasih tau kalau
sebelumnya naruh di dalam mesin cuci. Duk Sun pulang berpura-pura tak tahu
menahu, tapi sang kakak melihat adiknya yang memakai sandal rumah.
Bo Ra akhirnya marah-marah
sama ibunya yang masukin baju ke mesin cuci tanpa bilang dulu. Duk Sun tak bisa
lagi menahan amarah melihat kakaknya memarahi ibunya, menurutnya kakaknya tak
dewasa dan mengejek kakaknya pakaian baju apa saja tetap jelek, seperti biasa
Bo Ra langsung menjabak rambut sang adik
Taek
menang kompetisi baduk dengan hadiah 50juta won, entah kenapa ayah Taek kaya
menutupi sesuatu dengan hasil yang di peroleh anaknya.
Ini Scene
paling gokil juga, Nyonya Ra Min Ran emang paling modernlah saat itu, tahu
namanya spagheti untuk menu makanan kumpul-kumpul tapi caranya itu yang bikin ngakak,
nyampurin saos sama spaghettinya pake tangan terus diambil pake tangan masukin
ke mangkuk.
Berita
sedih buat keluarga Sung, Nenek tercinta meninggal setelah dirawat rumah sakit.
Bo Ra keliatan baik nih sama dua adiknya, dibilang ga boleh nangis lagi dan
disuruh tidur karena sampe dirumah neneknya pasti ga akan tidur.
Tapi yang
terjadi dirumah neneknya, malah kaya pasar malam banyak orang yang tertawa
bukan nangis. Seperti ada pesta, banyak yang maen Go Spot dan minum, ayah
mereka juga terlihat tertawa bahkan memperkenalkan anak-anaknya dengan
senyuman, Bibi mereka juga terlihat bangga memamerkan cincin barunya.
Kakak
paling tertua datang dari Amerika, Tuan Sung langsung meluk kakaknya menangis
histeris karena ibunya dipanggil dengan cepat, begitu juga adik perempuanya
menyesal karena ibu mereka ingin bertemu kakaknya, tapi tak bisa. Keempatnya
langsung berpelukan menangis bersama-sama.
“Orang dewasa hanya menahannya, Mereka sibuk
jadi orang dewasa dan bersikap seolah kuat akibat tekanan usia mereka, pada
kenyatanya orang dewasa juga bisa tersakiti.”
Dong Ryong dkk ingin nonton film dewasa di
bioskop, awalnya yakin ga akan ada polisi yang berjaga tapi ternyata tiap malam
polisi selalu berjaga buat anak-anak sekolah ga boleh masuk, akhirnya Dong
Ryong dkk pake seragam tentara dan berhasil masuk.
Tapi
didalam bertemu dengan ayah Dong Ryong sebagai pengajar yang selalu mencari
anak-anak yang bilang belajar sebenarnya kabur ingin menonton film dibioskop
termasuk salah satu musuh bebuyutanya, tapi karena ada Sun Woo mereka pun di
bebaskan tanpa hukuman tapi diberi peringatan.
Sun Woo
yang baru pulang teringat sesuatu kalau kotak makan yang dibawa ibunya belum
dimakan, melihat punggung ibunya akhirnya memakan kotak makan dengan sosis yang
digoreng dengan telur, walaupun rasanya ga enak dan kadang-kadang ada kulit
telor yang masuk, tapi tetap dimakan.
“Meski begitu, terkadang tak apa dibodohi. Jika
kau bisa buat ibumu bahagia dengan membuatnya berpikir masakannya enak takkan sulit
menelan masakan anehnya.”
Taek
akhirnya menang lagi dalam kejuaran baduk di Cina, Ayah Duk Sun yang masih
berduka mengajaknya minum bersama didepan rumah, saat Taek baru pulang. Scene yang bikin mengharu biru lagi waktu,
Tuan Sung tanya kapan paling rindu dengan ibunya. Taek yang biasanya terlihat
dewasa dan pendiam mengalirkan Air mata mengaku setiap hari merindukan ibunya.
“Anak yang seperti orang dewasa hanyalah anak
yang tak protes. Mereka hanya menyesuaikan diri dengan lingkungan orang dewasa dan
ketika besar dengan terbiasa akan ilusi di sekitarnya. Anak yang seperti orang
dewasa hanyalah anak. Ilusinya singkat, tapi kesalahpahaman bisa berlangsung
lama. itu sebabnya ilusi menawarkan kebebasan sementara kesalahpahaman
menjatuhkanmu.”
Empat
sekawan, Jung Hwan Sun Woo, Dong Ryong dan Duk Sun udah ngebuat kejutan di
rumah Taek, Semua keliatan sayang tapi bener-bener ga sabaran dan berisik banget,
abis Taek niup lilin Duk Sun ngasih hadiah dari semuanya kaset tanpa di
bungkus, terus suruh cepet-cepet potong kue dan langsung makan pake pisau kue.
Sun Woo
langsung nyalain TV dengan volume yang besar sementara Jung Hwan dan Dong Ryong
sibuk nyari minuman yang dibawa Taek dari China sebagai oleh-oleh mereka. Sementara Taek cuma bisa menutup kupingnya karena keberisikan teman-temanya.
Kisah tentang
Taek diceritakan, awalnya hanya mereka berempat yang tinggal satu komplek tapi
akhirnya Taek pindah karena sang ibu meninggal dan memutuskan dengan ayah
meninggalkan kampung halaman ibunya.
Setelah
itu mereka pun bermain bersama walaupun Taek yang pendiam tetap selalu dijahili
oleh Jung Hwan dkk, Duk Sun yang baik hati selalu mengandeng Taek untuk berlari
bersama-sama. Jadilah mereka selalu naik kuda-kudan bersama, klo di Indonesia
ini “odong-odong”
Kempatnya
mabuk bersama, Dong Ryong mulai nanya cewe yang paling cantik, awalnya dia suka
sama anak seni yang terlihat pandai belajar, lalu berpikir kalau Duk Sun itu
terlihat cantik.
Suk Woo
terlihat setengah sadar membenarkan dengan senyuman malu-malu, Taek pun
mengangguk, tapi bertanya pada Jung Hwan langsung duduk dengan nada marah
mengumpat semuanya mabuk menganggap Duk Sun itu paling cantik.
Kejadian
paling memalukan karena Bo Ra yang membaca buku diary milik adiknya, ketahuan
kalau Duk Sun menyukai seseorang. Berlanjut ke masa sekarang, Duk Sun membaca
kembali Diarynya yang belum dibuang dan merasa aneh bisa menuliskan cerita itu.
Disampingnya
terlihat pria tambun sambil minum kopi, terlihat kesal karena ketahuan Duk Sun
memberikan coklat pada seseorang. Duk Sun kesal karena pria itu membaca buku
diarynya. Si Pria terlihat kesal karena Duk Sun berteriak pada suaminya, Duk
Sun merasa kalau memberikan coklat itu pada suaminya, tapi sang suami tak
merasa menerimanya.
Tahun
1988
Kamera
yang dibeli ayah Jung Hwan ternyata merekamnya, Duk Sun mendekati adik Sun Woo
lalu dengan sengaja diam-diam memasukan coklat kedalam tas yang ditumpuk. Yang
pertama kali keluar rumah Jung Hwan dengan Dong Ryong, lalu Taek dan Duk Sun dan
yang terakhir Sun Woo mencium adiknya lebih dulu dan membawa tas yang sudah
dimasukan coklat oleh Duk Sun.
bersambung ke episode 3
Komentar
Ngeliat
dari sifat asli suaminya yang suka adu mulut sama Duk Sun, gue yakin itu yang
jadi suaminya Jung Hwan, tapi sepertinya Sun Won emang suka sama Duk Sun,
begitu juga Taek karena Duk Sun dilihatnya cewe yang paling baik. Top banget
deh TVN, bisa bikin drama yang ngeliatin masa remaja jaman tahun 1988 kaya
gimana, tanpa internet dan smartphone. ckckck... *bohong yah tanpa smartphone
orang tak bisa hidup, buktinya tahun ’88 mereka bisa tetap hidup* hihihihi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar