Young Jin
masuk ke dalam ruang operasi, diluar Ha Eun menangis takut ibunya bisa meninggal.
Nam Jin dengan menahan tangisan yang menenangkan keponakan kalau semua pasti
akan baik-baik saja. Istri Jae Duk datang, Nam Jin dengan sedih menanyakan apa
yang harus dilakukanya.
“Ha Eun, pasti
semua akan baik-baik saja. Ibumu akan baik-baik saja. Kau tahu orang seperti
apa Ibumu. Dia bukan akan terkena kanker, tapi karena kegigihannya akan mati
lalu hidup kembali. Ibumu tidak akan
pernah mati, jadi jangan menangis, oke?” ucap Nyonya Hong mengelus wajah Ha Eun
yang terus menangis sesunggukan.
Jong Ho
langsung datang menemui Kongres Kim langsung memberikan pukulan karena berani
mengalihkan orang yang masih hidup dinyatakan sudah meninggal, sambil mengumpat
memberikan surat perintah penangkapanya. Kongres Kim dengan memegang pipinya
yang sakit membacanya.
Do Young
dan Jin Woo membawa bagian forensik yang memalsukan hasil DNA Tae Yoo yang
masih hidup. Wartawan langsung mengerubungi saat Kongres Kim dibawa masuk ke
kantor polisi dengan Jae Duk dan Se Won. Petinggi polisi pun memberikan
penyataan pers tentang kasus Tae Yoo pada wartawan.
Jong Ho
menemui dokter meminta agar menyelamatkannya Young Jin. Dokter menjelaskan
semua usaha yang tersisa adalah hanyalah menunggu kesadarannya. Young Jin masih
tak sadarkan diri dengan bantuan alat, Jong Ho, Ha Eun dan Nam Jin masuk ke
dalam ruangan Jong Ho memohon agar Young Jin bangun karena tak bisa meninggal
dengan cara seperti itu.
“Ibu.
Bagaimana denganku, anakmu Ha Eun? Aku bilang akan menjalani hidup hanya
memikirkanmu selamanya. Kumohon bangun, Ibu. Kau mengatakan akan menjalani
hidup hanya memikirkan aku juga. Kumohon
ibu bangun.” ucap Ha Eun menangis sesunggukan. Jong Ho memberikan pelukan pada
Nam Jin yang hanya diam menatap kakaknya, tangan Young Jin sedikit bergerak.
[DUA
BULAN KEMUDIAN]
Jin Woo
melihat beberapa preman dengan kayu dan pipa besi memilih untuk berkelahi lain
waktu saja karena orangnya terlalu banyak. Do Young mengingatkan perkataan Jin
Woo agar bisa tak memperlihatkan rasa takut di depan penjahat. Jin Woo
menanyakan keyakinan Do Young untuk melawan preman.
Do Young
mengangguk yakin, Jin Woo meminta untuk mengeluarka senjata dan mengeluarka
pistol, sementara Do Young mengeluarkan pemukul mengejek untuk apa mengeluarka
itu. Jin Woo menegaskan berapa banyak orang yang didepanya. Do Young tahu Jin
Woo itu pintar berkelahi jadi tak perlu takut.
Jin Woo
menanyakan apabila nanti terluka, Do Young mengejek seniornya itu lebih
menakutkan dari yang dilihat. Do Young lebih dulu melawan para preman dengan
pemukulnya, Jin Woo melawan dengan tangan kosong. Beberapa kali Do Young kena
pukul dari preman.
“Kalau
kalian menyentuh ujung rambut sekalipun dari dirinya, Kalian semua akan mati!”
ancam Jin Woo yang tak ingin Do Young terluka, Do Young tersenyum sumringah
mendengarnya dan sengaja melawan preman kembali. Akhirnya mau tak mau Jin Woo
juga melawan preman agar Do Young tak terluka.
Jae Duk
melonggo melihat Do Young dan Jin Woo menangkap semua preman yang sudah di
giring ke dalam kantor polisi. Se Won tak percaya keduanya bisa menangkap
semuanya setiap hari. Jae Duk memuji keduanya yang sudah berkerja keras
walaupun Kapten mereka tak ada dikantor.
Do Young
terlihat sangat bangga bisa melumpuhkan semua preman walaupun masih pemula. Jin
Woo yang kesakitan meminta merek menginterogasinya. Se Won pun akhirnya
mengambil alih jadi meminta agar mengikutinya.
Do Young
membantu Jin Woo yang terluka dibagian pipi, Jin Woo berteriak kesakitan
meminta agar juniornya pelan-pelan. Do Young mengejek Jin Woo seperti anak
kecil yang merengek. Jin Woo menegaskan
memang benar sakit, Do Young malah mengodanya bertanya dibagian mana
yang sakit. Jin Woo memegang tangan Do Young saat akan mengoleskan obat
kembali.
“Kau
tidak suka melihatku kesakitan dan terluka, kan? Baiklah, aku akui tidak
menyukai kalau kau sakit atau terluka. Jadi, Aku memohon padamu perlakukan aku
dengan baik. Jangan melakukan hal-hal berbahaya jika sedang bermain-main.”ucap
Jin Woo
“Sunbaenim,
Aku akan memastikan kau tidak akan sakit atau terluka. Kau tahu aku memiliki
kinerja yang baik bulan ini, kan?” kata Do Young mengurangi sedikit gugupnya
dengan berpura-pura memberikan tembakan.
“Aku
mendengar kau akan segera dipindahkan ke departemen lain.” ucap Jin Woo sedih
“Dari
mana kau mendengar itu? Aku bilang akan tinggal di sini. Tapi, aku harus
bekerja di unit patroli lokal karena rolling dalam penugasan. Setelah aku
memenuhi semua persyaratan rolling tugas maka Aku akan datang kembali pada tim
Kejahatan kekerasan.” kata Do Young bangga.
Jin Woo
melihat Do Young sangat menyukai tim Kejahatan Kekerasan, lalu mengkhawatir
pada pria yang kencan dengannya. Do Young pikir kalau memang Jin Woo khawatir
meminta agar mengenalkanya pada seseorang. Jin Woo pikir tak perlu karena
pria-pria itu akan marah padanya.Do Young merasa tak ada yang salah denganya.
“Ketika
aku melihatmu... kau menyenangkan, berani, dan punya wajah cantik. Tapi, jujur saja,
kau gadis yang tidak menyenangkan ketika disukai orang.” ejek Jin Woo, Do Young
yang tadinya tersenyum sedikit cemberut lalu kembali tersenyum.
“Jika kau
melihat dekat, kau bisa lihat pesonaku yang terpendam” ejek Do Young lalu
keluar ruangan dengan wajah cemberut. Jin Woo berteriak memanggil Do Young yang
meninggalkanya.
Jong Ho
membawakan makanan untuk Young Jin yang tertidur, Young Jin terbangun langsung
duduk merasa apabila tidur nanti tidak pernah bangun lagi. Jong Ho mengejek
Young Jin yang mengunakan cara mengunaka bibirnya seenaknya. Young Jin pikir
mengatakan itu tanggung jawab, Jong Ho menyuruh Youn Jin itu untuk operasi pada
bibirnya. Young Jin mengeluh karena sebelumnya itu menyukai bibir cemberutnya.
“Peluru
sudah membawamu ke rumah sakit, tapi dampaknya malah di tempat yang tidak
berguna.” komentar Jong Ho kesla
“Berkat
itu, aku menyingkirkan usus buntu tidak berguna diperutku, sekarang aku merasa sedikit lapar. Coba Ambilkan aku semangkuk nasi.” pinta Young
Jin.
Jong Ho
mendorong meja makan, Young Jin mengeluh melihat nasi yang hanya sedikit. Jong
Ho baru pertama kali melihat seorang pasien yang suka makanan rumah sakit.
Young Jin mengaku masih sakit, Jong Ho sudah tahu dari dokter Young Jin bisa
keluar bahkan bisa lari maraton. Young Jin tetap merasa masih sakit, dengan
makan lahap.
“Apa kau
pernah melihat seorang pasien yang sakit makan begitu lahap?” ejek Jong Ho
“Ternyata
Kau masih belum menikah karena itu kau begitu buruk mengetahui bagaimana
perasaan wanita. Jika seorang wanita mengatakan dia merasa sakit, maka itu
kesempatan yang baik merayunya. Ketika ada seorang wanita yang hamil atau sakit,
maka mereka benar-benar ingin diperlakukan dengan baik.
“Sejujur,
apa kau sekarang terbuka untuk digoda?”tanya Jong Ho, Young Jin mengeluh sikap
atasanya itu lalu cepat-cepat makan. Jong Ho meminta Young Jin makan
pelan-pelan.
Spanduk
bertuliskam [PROMOSI ANGGOTA DIVISI
KEKERASAN KEJAHATAN] Young Jin menerima satu pin lagi dan diberikan bunga
oleh petinggi polisi, semua anggota polisi memberikan tepuk tangan yang meriah.
Yang lainnya juga sudah lebih dulu mendapatkan promosi begitu juga bunga
ditangan mereka.
Petinggi
polisi memberikan selamat dan menanyakan keadaan Young Jin sekarang, Young Jin
mengatakan baik-baik saja dan mengucapkan terimakasih. Setelah itu semuanya
memberikan hormat pada semua petinggi yang diruangan.
Jong Ho
datang ke rumah Young Jin dengan mengendong Ha Eun yang membawakan hadiah
dengan memujinya anak yang cantik. Ha Eun memberikan kecupan dipipi dengan
mengucapkan terimakasih. Jong Ho bangga menghargai ciuman itu 1 juta won.
Young Jin
menegur Jong Ho yang datang telat, Do Young mengucapkan selamat pada Jong Ho
yang diangkat menjadi kepala, semua juga memberikan selamat dan juga tepuk
tangan. Jong Ho pun mengajak semuanya mulai minum, semua pun mulai bersulang
termasuk Ha Eun yang duduk dipangkuan Jong Ho dengan minum jus.
Papan
nama bertuliskan [KEPALA - PARK JONG HO] lalu Young Jin mengejeknya dengan
memanggil Kapten Park menurutnya wajahnya lebih baik saat menjadi ketua. Jong
Ho menyuruh Young Jin juga bergerk karena telah di promosikan dan sudah tak
bisa lagi menjadi kapten tim tapi sebagai Kapten Staff. Young Jin mengatakan
tak ingin.
“Kau sudah
melangkah maju untuk orang lain tidak jarang mendapatkan kesempatan untuk
memimpin sebuah tim. Apa kau akan tinggal di sini selama 1.000 atau 10.000
tahun?” ucap Jong Ho,
“Aku
ingin berada di jalan-jalan luar sana.” kata Young Jin ingin tetap menjadi
detektif.
“Aku tak
mau tahu, Aku sudah membicarakannya
dengan inspektur dan Kau mengetahuinya.” tegas Jong Ho
Young Jin
memanggil nama atasanya seperti teman. Jong Ho memperingatakan Young Jin agar
menghormatinya sebagai atasanya, lalu mengancam akan memecat apabila
menolaknya. Young Jin khawatir dengan anggota timnya sekarang, Jong Ho
memberitahu Do Young telah ditunjuk untuk stasiun patroli lokal dan akan
membuat permintaan tugas untuk Jae Duk,
Se Won, dan Jin Woo, dan mengingatkan Malam
Intens minum dengannya.
Young Jin
mendatangi timnya tentang akhir dari tim mereka, kalau akan ada ketua tim yang
baru. Jae Duk mengakui merasa kecewa karena Young Jin meninggalkan mereka di
promosi. Se Won juga merasakan hal yang sama dengan wajah sedih.
Do young
tahu mereka tidak bisa lagi berkerja bersama tapi menurutnya Young Jin akan
berada terus sebelah mereka. Jae Duk pikir walaupun mereka jauh pasti tetap ada
didepanya, tapi memberikan selamat juga. Jin Woo juga melakukan hal yang sama,
mengucapkan selamat dan berterima kasih karena sudah menjadi manusia yang
sebenarnya. Young Jin menatap semua timnya dengan berkaca-kaca mengucapkan
terimakasih.
“Aku akan
ditunjuk minggu depan, jadi Aku masih pemimpin tim kalian untuk minggu ini. Selama
aku di sini, tetap melakukan apa yang kalian lakukan.” tegas Young Jin, semua
pun mengerti.
Jin Woo
mengajak Do Young ke rumahnya, dengan memberikan sepiring jajangmyun. Do Young
memuji Jin Woo yang pintar dalam urusan masakan, Jin Woo menegaskan sudah
tinggal sendiri selama 10 tahun, semua bisa dimasak kecuali Kimchi. Do Young
pun melihat Jin Woo itu calon suami ideal lalu mengambil gambar lebih dulu
sebelum memakanya dan merasa sayang untuk dimakan.
“Minggu
ini adalah minggu terakhir di Kejahatan kekerasan, kan?” ucap Jin Woo terlihat
sedih,
“Yahh..
memang benar... Kenapa? Ada yg ingin kau katakan?” tanya Do Young sengaja
memancing.
“Tidak
ada... Cuma ini sedikit mengecewakan tapi kau tidak terlihat kecewa sama
sekali..” ungkap Jin Woo
“Itu
tidak benar.... Aku juga ingin terus bekerja denganmu.” ungkap Do Young lalu
mengucapkan terimakasih atas makanan dan memulainya.
Ponsel
Jin Woo berbunyi, mendapatkan berita
bahwa Kim Byung Chul muncul. Do Young kaget karena Kim Byun Chul itu pelaku
perdagangan organ secara ilegal. Jin Woo mengajak untuk pergi sekarang, tapi Do
Young tak ingin buang makanan, buru-buru memakanya, Jin Woo berjanji akan
membuatkan lagi.
Di sebuah
ruangan yang kecil, Do Young melihat dari depan jendela tak melihat Kim Byung
Chul, Jin Woo pikir mereka harus menunggu karena yakin Byung Chul akan
datang.Tiba-tiba dua orang langsung keluar dari ruangan.
Jin Woo
langsung menarik Do Young untuk bersandar di dinding, Do Young binggung melihat
sikap seniornya. Jin Woo meminta supaya untuk menahan dengan wajah tegang, saat
dua orang lewat dibelakangan melihat keduanya dengan tatapan curiga. Jin Woo
akhirnya mencium Do Young, awalnya Do Young terkejut lalu menutup matanya
menerima ciuman dari Jin Woo.
Setelah
itu Do Young menanyakan maksud dari yang dilakukanya. Jin Woo dengan gugup
meminta untuk tidak berpikir berlebihan karena tindakan spontan. Do Young pikir
tadi itu bukan tindakan, Jin Woo mengakui Do Young itu memang seorang polisi
sesungguhnya.
“Apa kita
diizinkan melakukan ini ketika kita bertugas?” tanya Do Young panik
“Maksudku
sepertinya ini tidak diperbolehkan...” kata Jin Woo gugup.
Do Young
terlihat malu dengan malingkan wajahnya, lalu matanya melihat pertama kali pria
yang datang dengan dua pria sebelumnya. Tangannya langsung menarik Jin Woo dan
langsung menciumnya, kali ini Jin Woo yang kaget. Do Young berbisik bahwa Kim
Byung Chul datang.
Jin Woo
pun menutup matanya, terbawa dengan ciuman yang dilakukan dengan Do Young.
Byung Chul lewat menanyakan apa yang keduanya lakukan, pria itu mengejek
keduanya melakukan perbuatan yang baik lalu masuk ke dalam ruangan. Do Young
ingat mereka tak boleh melakukan hal itu, Jin Woo dengan wajah gugup memang tak
boleh tapi mereka sekarang harus menangkap Byung Chul.
“Kim
Byung Chul! Kau ditangkap kasus perdagangan organ tubuh manusia. Berbaring di
lantai.” perintah Do Young masuk ke dalam ruangan.
“Hei,
kita sangat buru-buru. Mari kita bekerja sama, oke?” teriak Jin Woo
Byung
Chul langsung menyuruh anak buahnya untuk mengurusnya. Do Young mengajak Jin
Woo untuk menonton film sambil melempar barang, Jin Woo menanyakan film apa
yang akan ditonton, Do Young mengayunkan tendangan kalau menyukai film action.
Jin Woo
pikir film action terlalu banyak tendangan, Do Young pun mengajak menonton film
romantis saja. Anak buah Byung Chul pun bisa dilumpuhkan, Byung Chul ingin
melawan tapi Jin Woo dan Do Young langsung menendang bersama-sama.
Jong Ho
dan Young Jin piknik dengan Ha Eun dan Nam Jin yang belajar mengayuh sepeda.
Sambil makan kimbap dan bir mengeluh dengan jabatanya sekarang yang selalu
sibuk, Young Jin mengingatkan impian Jong Ho ingin menjadi komisaris polisi.
“Tak bisa
bergaul atau makan bersama, bahkan bahagia atau merasa sedih bersama. Apa
gunanya jika aku jadi komisaris?” keluh Jong Ho
“Kau
bilang akan hidup dalam pelayanan setia pada negara dan rakyatnya.” ucap Young
Jin,
Jong Ho
pikir sudah melakukanya saat Wamil lalu meminta bir lagi, Young Jin menolak karena harus mengemudi. Jong Ho pikir
kalau ia mabuk mereka bisa menginap semalam. Young Jin memberitahu Ha Eun yang
harus pergi sekolah esok. Jong Ho mengatakan akan menyuruh Ha Eun pulang dengan
Nam Jin dan mereka akan menginap semalam.
Young Jin
berpura-pura menanyakan apa yang akan
mereka berdua lakukan. Jong Ho pikir apa lagi harus mereka lalukan berdua.
Young Jin mengangguk-angguk mengerti.
Ponsel
Jong Ho berdering, dengan cepat ia mengatakan
akan pergi sekarang. Young Jin bertanya apa yang terjadi sekarang. Jong Ho
memberitahu Sudah ada pembunuhan dan situasi penyanderaan selama pertandingan,
lalu buru-buru mengunakan sepatunya.
Ha Eun
melihat ibunya yang akan pergi bertanya, begitu juga Nam Jin. Young Jin
memberitahu ada sebuah insiden jadi mereka harus pergi. Nam Jin mengeluh mereka
yang sudah jauh-jauh datang ke tempat itu.
“Hei, Ha
Eun. Ayah akan...Maksudku, Ahjussi akan membawamu ketempat yang lebih baik
berikutnya, oke? Dan kau Adik Ipar, terima kasih.” ucap Jong Ho
Nam Jin
berteriak kesal, Keduanya berlari sambil memberikan tanda hati dengan tanganya.
Ha Eun pun membalas dengan senyuman, Jong Ho dan Young Jin pun tersenyum
bahagia sambil berlari bersama-sama.
Di kedai
pinggir jalan.
Semua
pelajar wanita membeli toppoki dan odeng karena terkesima dengan pesona Se Won
sebagai penjualnya. Jae Duk mengeluh menyuruh juniornya untuk tetap fokus,
semua menjerit histeris sambil mengambil gambar Se Won yang melayani mereka.
Tiba-tiba
terdengar jeritan lainnya, pria dengan jas coklat sengaja membukanya dengan menari-nari
tanpa mengunakan pakaian dalamnya. Jae Duk sempat terjatuh saat akan
menangkapnya, akhirnya Se Won menendang untuk membekuk si pelaku.
Pelajar
yang lain tiba-tiba menjerit melihat Jae Duk yang mendekat dengan jasnya memang
sama. Jae Duk memperlihatkan memakai pakaian lengkap dan juga ID Cardnya
sebagai polisi, Se Won pun langsung memborgol tangan si pelaku dengan senyuman
sumringah.
Jin Woo
berlari masuk ke dalam kantor patroli, Do Young langsung menegur juniornya yang
selalu datang telat. Jin Woo meminta maaf dengan wajah tertunduk. Do Young
kembali memarahi karena malah berkelahi dengan pria pembuat onar karena mabuk.
“Lalu,
apa aku hanya meninggalkan mereka sendirian ketika mereka mengatakan akan
mengemudi?” ucap Jin Woo membela diri.
“Kau
seharusnya membujuk dan membawa mereka, tapi Kau selalu menggunakan kepalan
tanganmu sebelumnya Apa kau pikir ini adalah Tim Kejahatan yang hebat? Jika ada
masalah seperti ini lagi, Aku tidak akan tinggal diam. Mengerti?” tegas Do
Young
Jin Woo
mengerti dengan mata menatap kesal, Do Young pun memerintahkan semuanya untuk
mulai berpatroli. Jin Woo memberikan hormat lalu pergi dengan wajah cemberut.
Do Young tersenyum bisa mengerjai Jin Woo sebagai juniornya sekarang.
Spanduk
bertuliskan [MARKAS POLISI KHUSUS SEOUL CENTRAL] Young Jin dan Jong Ho masuk ke
dalam ruangan. Do Young masuk lebih dulu kedalam ruangan dan diikuti lainya. Jong
Ho mengaku sekarng tak bisa meninggalkan Extrasensory
Choi sendiri.
“Tugas
ini bernama "Menangkap pembunuh bayaran." Kasus ini akan berhubungan
dengan pembunuhan internasional untuk kelompok pembunuh bayaran yang disebut One Star. Mereka juga terkait dengan Triad
di Cina dan Yakuza di Jepang, Semua investigasi akan dilakukan dalam
kerahasiaan yang ketat dan kehidupan kalian mungkin beresiko. Aku setuju untuk
memimpin penyelidikan, Jika ada yang tidak mau bekerja sama denganku, Kalian
bisa pergi sekarang.” ucap Young Jin
Semua
anggota hanya diam tak ada yang meninggalkan ruangan, malah tersenyum bahagia.
Young Jin mengajak semuanya agar pergi sekarang, dengan langkah pasti semua
timnya bergerak menyelidiki kasus baru.
THE END
Happy ending.. hehehe seru drama nya.
BalasHapusBack cara adsense
Seru pokoknya... tpi koc Mrs. Cop 2 jelek yah ngak kaya Mrs. Cop pertama .. Saya lebih suka yang ini.
BalasHapusmakasih aja buat mbaknya yang udah capek-capek recap.
Keren dtunggu mrs cop season 2 😊
BalasHapusKeren dtunggu mrs cop season 2 😊
BalasHapusKeren dtunggu mrs cop season 2 😊
BalasHapus