Young Jin
mengeluarkan paspor dari kantung Sek Yoon, sampai saat ini tak mengerti alasan
Tae Yoo bunuh diri diri setelah perencanaan pelariannya dengan paspor palsu.
Sek Yoon mengaku tak mengerti dengan hal itu karena tadi pagi Tae Yoo memikirkan
cara bagaimana membunuh Young Jin.
“Katakan
padaku.... Apa kau yakin melihat Presdir Kang membakar diri sampai mati?” tanya
Young Jin.
“Kau akan
tahu jika melakukan otopsi.” ucap Sek Yoon dengan tatapan kosong.
Di hotel
tempat Tae Yoo tinggal dilakukan pemeriksaan. Do Young membahas tentang catatan
bunuh diri yang dibuat Tae Yoo, Jin Woo memberitahu tulisan tangan dalam catatan
itu sedang dianalisis.
“Tapi aku
tidak bisa memahaminya. Seseorang yang melalukam pembunuhan massal tanpa
berkedip, sekarang meminta maaf dan melakukan bunuh diri. Apa itu masuk akal?”
ucap Do Young tak percaya
“Dia
pasti berpikir lebih baik mati daripada hidup di penjara seumur hidupnya.”
komentar Jin Woo, Do Young berpikiran yang sama.
“Aku kira
ia tidak punya jalan keluar. Apa yang akan ia katakan pada keluarga korban yang
terbunuh dialam sana?” ungkap Jin Woo binggung
“Presdir
Kang telah melakukan terlalu banyak dosa. Aku yakin dia pergi ke tempat yang lebih buruk
dari neraka. Akankah dia bisa bertemu dengan mereka?” komentar Do Young penuh
dendam.
Jin Woo kali
ini setuju dengan senyuman dan mungkin sekarang akan bertemu anaknya juga. Do
Young juga setuju sekarang sudah tak tergangu dengan meminta maaf membuat
dirinya menjadi tak merasa bersalah sekarang, karena tugasnya menembak
orang-orang yang melawan.
Pengacara
Kim membaca judul surat kabar [MAYAT
PRESDIR KL KONTRUKSI KANG TAE YOO DITEMUKAN TERBAKAR DALAM MOBILNYA.]
sambil mengelus tempat duduk Tae Yoo menelp seseorang untuk mengeluarkan surat
bahwa KL bangkrut jadi semua disita oleh pemerintah dan mereka tinggal menunggu
hasil dari forensik.
Di kantor
Jae Duk
melapor karena tubuh dari mayat rusak jadi butuh waktu untuk menentukan
Identitasnya. Se Won suda melihat catatan terakhir bunuh diri dari Presdir Kang
jadi apakah mereka akan menunggu sampai hasil otopsi keluar. Jae Duk pikir
seperti itu, karena itu Tim 1 lebih baik ditutup saja karena sudah tak ada
kasus lagi. Young Jin pikir lebih baik mereka menunggu sampai hasil otopsi
keluar.
Young Jin
pergi keruangan Tae Yoo yang sudah kosong, teringat sebelumnya Tae Yoo mengakui
sudah membunuh ayahnya dan kasus yang berlalu selama 20 tahun lewat dari
undang-undang pembatasan perkara.
“Beberapa
hal di dunia ini yang tidak pernah bisa diampuni. Orang yang membunuh anak
mereka tidak akan pernah dapat diampuni. Kau harus membunuhku sebagai gantinya,
jangan membiarkan aku hidup setelah melakukan perbuatan yang tak bisa
dimaafkan. Kau akan sangat menyesal.” ucap Tae Yoo saat diruang interogasi
setelah Jae Won mati tertembak
Setelah
itu pengakuan Tae Yoo yang tak bisa datang di acara pemakaman ayahnya, menurutnya
walaupun sudah membunuhnya harus tetap datang untuk mengucapkan selamat tinggal.
Young Jin benar-benar marah menendang kursinya, lalu melihat foto-foto Tae Yoo
yang tersenyum sumringah dengan Kongres Kim.
Di
kantornya
Pengacara
Kim memberitahu Sejak kematian Presdir Kang, masyarakat telah mengeluarkan
banyak opini, dengan begitu Kantor kejaksaan mempunyai daftar dana tertentu dan
akan menyelidikinya. Kongres Kim pikir mereka harus menundanya
“Apa kau
berpikir untuk bermain dengan kantor jaksa khusus?” tanya Pengacara Kim
“Tak
peduli itu jaksa biasa atau jaksa khusus, mereka semua sama. Untuk memenuhi
masyarakat, pasti sampai ke kantor jaksa khusus ini. Sekarang Berapa kekayaan
yang dimiliki Presdir Kang?” tanya Kongres Kim.
“Aku
sedang dalam proses mencari tahu tapi sepertinya lebih signifikan lebih
daripada apa yang kupikir.” ucap Pengacara Kim.
“Jadi Semuanya
akan dikumpulkan oleh pemerintah sejak ia tidak punya pengganti? Sebelum itu
terjadi, yakinkan para pemegang saham Dan cari tahu apakah ada cara untuk
menjual perusahaannya. Aku akan melihat pada calon pembeli yang potensial.”
perintah Kongres Kim, Pengacara Kim mengerti.
Kongres
Kim yang baru dari toilet di kagetkan dengan Tae Yoo yang sudah duduk didalam
ruangan, Tae Yoo dengan penyamaran kacamatanya merasa temannya itu tak perlu
terkejut karena ia bukan hati dan sengaja datang untuk memastikan Kongres Kim membayarnya
karena mengkhianatinya. Kongres Kim yang ingin kabur langsung ditarik oleh
pengawal dan dudukan di kursinya.
“Apa yang
sebenarnya terjadi?” tanya Kongres Kim binggung
“Aku
bangkit dari api seperti Dewa api. Apa kau berpikir bisa tidur dengan nyaman
setelah mengkhianatiku seperti itu?” ancam Tae Yoo, Kongres Kim memohon agar
Tae Yoo bisa tetap tenang sekarang.
“Kongres
Kim, aku tidak akan membunuhmu. Jadi, kau dapat bersantai dan mendengarkanku
dengan hati-hati. Sekarang Kau harus membantuku untuk mati sepenuhnya. Jika aku
tertangkap, hidupku juga sudah berakhir. Kau sangat cerdas seharusnya sudah
mengetahuinya. Aku harus mati agar kau bisa hidup.” tegas Tae Yoo, Kongres Kim
benar-benar tak mengerti maksudnya.
“Badan
forensik melakukan otopsi pada mayatnya sekarang. Lakukan apa pun yang perlu
kau lakukan untuk membuktikan bahwa itu mayat milik Kang Tae Yoo.” perintah Tae
Yoo blak-blakan.
Kongres
Kim merasa itu tak masuk akal, Tae Yoo tertawa menurutnya Kongres Kim bisa
melakukan hal yang lebih buruk dari itu, lalu memberitahu kalau akan mengurus
pengacara Kim. Kongres Kim berpikir Tae Yoo akan membunuhnya. Tae Yoo mengejek
Kongres Kim ada hati karena sudah pasti akan membuangnya apabila sudah tak
membutuhkanya.
“Tetap
tenang dan jangan katakan pada pengacara Kim bahwa aku masih hidup. Aku
benar-benar ingin tahu ekspresinya ketika dia melihatku” ucap Tae Yoo lalu
kembali mengunakan kacamatanya keluar dari ruangan.
Jong Ho
membawakan hasil otopsi dan meminta Young Jin melihatnya sendiri. Young Jin
melihat bahwa hasilnya 99,9% cocok dan tak percaya. Jong Ho menegaskan dengan
hasil itu semuanya sudah berakhir.
“Presdir
Kang tidak akan membunuh dirinya sendiri! Dia tidak akan pernah meminta maaf
atas kejahatan dengan bunuh diri seperti ini!” teriak Young Jin
“Aku
mengerti bagaimana perasaanmu, tapi kau harus membiarkannya pergi sekarang.”
saran Jong Ho
“Ada
sesuatu yang salah di sini.” ucap Young Jin yakin ingin keluar ruangan.
“Biarkan
saja.... Ada beberapa hal yang harus kau menerima. Perbandingan analisis
tulisan tangan dan kau juga memiliki hasil forensik. Apa yang kau katakan
salah?” tegas Jong Ho, Young Jin pun berusaha untuk tenang tapi terlihat sangat
marah dengan keadaan sekarang.
Tae Yoo
tersenyum membaca berita di koran [BADAN FORENSIK MEMBUKTIKAN KEMATIAN PRESDIR
KANG TAE YOO] lalu menelp pemesanan tiket sekali jalan dengan paspor palsunya.
Di dalam
hotel, pengawalnya memberitahu Pengacara
Kim saat ini akan menjual perusahaan KL Kontruksi dan memindahkan semua uang
Tae Yoo pada Kongres Kim.
Tae Yoo
mengumpat Pengacara Kim si wanita yang licik dan menyuruh pengawalnya untuk
mendapatkan sebuah pistol, setelah itu memberikan tiket untuk pengawalnya pergi
ke Filipina dan mengurus rumah miliknya dan menunggunya. Pengawalnya mengerti
lalu keluar dari kamar.
Pengacara
Kim memberitahu pengawal Tae Yoo kalau mengundur kunjungannya pada Sekretaris
Yoon sampai minggu depan. Pengawal bertanya apakah Pengacara Kim tak akan
membelanya. Pengacara Kim menegaskan tidak ada pengacara melakukan seperti itu.
“Katakan
padanya untuk mengakui bersalah dan menulis sebuah pernyataan. Itulah
satu-satunya cara agar dia mampu mengurangi hukumannya” tegas Pengacara Kim.
Di
penjara
Pengawal
menyampaikan pesanya, Sek Yoon menyuruh Pengawalnya agar bisa merawat ayahnya
dan mencari orang agar bisa mengawasi adiknya tanpa diketahui oleh siapapun.
Pengawal mengerti dan berpesan agar Sek Yoon tetap sehat.
Young Jin
kembali datang ke restoran yang biasa didatangi Tae Yoo, menanyakan apa
hubungan dengan bibi itu. Sang Bibi tahu Tae Yoo sudah mati jadi untuk apa
Young Jin terus bertanya tentang
hubungannya dengan orang mati, Young Jin tetap bertanya kapan terakhir kali
melihat wajah Presdir Kang.Bibi merasa kesal menyuruh Young Jin lebih baik
pergi saja sekarang.
“Kau menerima
uang 5 juta won setiap bulan dari Presdir Kang, kan? Apa kau membantu sesuatu pada Presdir Kang?”
tanya Young Jin to the point, bibi itu tetap mengatakan tidak membantu apapun.
“Kenapa
ia membuang uang di sebuah tempat yang tidak ada hubungannya dengannya?” ujar
Young Jin, Bibi tetap tak tahu jadi menyuruhnya untuk pergi.
“Kau tahu
Presiden Kim dari Taejin yang menjual obat-obatan terlarang, kan?” ucap Young
Jin, bibi itu mengingat kejadian saat Presiden Kim dibunuh tapi mengatakan tidak
mengenalnya.
Young Jin
menjelaskan bahwa Presiden Kim terakhir ada dilingkunga itu lalu menghilang dan
Mobil Presdir Kang terekam di CCTV ada di tempat itu. Si Bibi hanya bisa diam,
Young Jin tahu bibi itu berbohong dan sudah membantu dalam pembunuhan. Bibi
mengaku hanya membuat makanan saja dan menjaga harta miliki Tae Yoo dengan aman
ditempatnya.
Young Jin
membahas pengakuan Sek Yoon yang tetap bersama Tae Yoo sebelum meninggal. Sek
Yoon menegaskan tak ingin membahas tentang itu jadi meminta Young Jin untuk
pergi saja.
“Apa benar
bahwa Presdir Kang menyulut api ketika kau meninggalkannya ke kamar kecil? Lalu
di mana uang yang Presdur Kang kumpulkan selama ini? Dia mengambil uangnya
sebelum lari. Kami mencarinya di tempat kejadian kecelakaan, tapi tidak
menemukan uang. Apa kau melihat Presdir Kang membakar uang bersama dengannya
ketika dia meninggal?” tanya Young Jin.
“Dunia pun
tak mengerti apa yang kau bicarakan” ejek Sek yoon
“Aku
menemukan sesuatu yang aneh di restoran itu, sebuah lemari es .Tapi, ketika aku
membukanya dan ternyata tempat penyimpanan aman yang sangat kuat. Aku tidak
berpikir kau akan mengambil uangmu sendiri.Kau sudah melakukan lebih dari cukup
sehingga dapat hidup dengan baik tanpa uang itu.” ucap Young Jin, Sek Yoon
tersenyum mengejek
“Itu
berarti hanya ada satu jawaban. Seseorang di luar sana mengambil tas yang
berisi uang. Atau mungkin seorang pria di jalan mengambil uang itu merampoknya.”
tanya Young Jin
“Lihatlah,
Kapten Choi Young Jin... Presdir Kang Tae Yoo sudah mati dan sudah pergi dari
dunia ini. Jangan terpaku pada orang yang sudah mati, lebih baik jalani sisa
hidupmu saja dengan benar, oke?” ucap Sek Yoon berdiri dari bangkunya untuk
kembali ke sel.
“Besok, di
pengadilan... pastikan kau bersaksi kalau Presdir Kang mati. Dengan cara itu
kau akan bersalah sumpah palsu.” pesan Young Jin, Sek Yoon tak peduli keluar
dari ruangan interogasi.
Young Jin
kembali ke tempat kerjanya menanyakan Jae Duk dan Se Won yang tak ada ditempat.
Do Young memberitahu sedang pergi ke Forensik Investigasi dan bertanya apa yang
terjadi.
“Aku akan
bertemu Pengacara Kim Min Young. Kalian ikutlah denganku.” perintah Young Jin
“Mengapa
kita bertemu dengannya?” tanya Do Young binggung
“Presdir
Kang masih hidup, Aku yakin dia berhubungan dengan Pengacara Kim.” tegas Young
Jin yakin. Jin Woo seperti kaptenya sudah ngelantur.
“Presdir
Kang mengambil sekantong uang ketika kabur Tapi sekarang uangnya hilang.aku
menemukannya di sebuah restoran sering dikunjungi Presdir Kang datangi dan
punya Presdir Kang punya rahasia dana
yang aman di sana. Pada saat surat perintah penangkapannya keluar, ia mengambil
uangnya dan dan melarikan diri. Uang tidak bisa hilang dengan sendirinya.”
ungkap Young Jin
“Hasil
otopsi menunjukkan cocok untuk pada Presdir Kang.” kata Jin Woo
“Hasil
itu telah dipalsukan.” tegas Young Jin.
Malam
harinya, Pengacara Kim selasai dari ruangan Tae Yoo menuruni lift, pengawal Tae
Yoo mengintainya dan melaporkan pada bosnya. Di lift lainnya Young Jin dkk
menaiki ke ruangan Tae Yoo, saat masuk ke dalam ruangan Pengacara Kim sudah ada
di basemant.
Pengacara
Kim benar-benar kaget melihat Tae Yoo sudah masuk ke dalam mobilnya, dengan
gugup bertanya apa yang terjadi. Tae Yoo pikir seharusnya yang bertanya kenapa
perusahanya itu dikendalika oleh Pengacara Kim, menurutnya pengacaranya itu
sudah merencanakan sebelum dirinya mati. Pengacara Kim dengan wajah ketakutan
menyangkal tak seperti itu.
“Aku
selalu tahu kau sangat cerdas dan seharusnya tidak mengirimmu pada Kongres Kim
seperti itu. Aku tidak berharap kau mendalami perasaan padanya ketika Aku
mengutus kau untuk menenangkannya. Orang-orang yang mengkhianatiku, Kau pasti melihat
dengan sangat baik bagaimana aku merawat orang-orang seperti itu.” komentar Tae
Yoo memperingati
“Tolong
biarkan aku hidup.” kata Pengacara Kim memohon
“Jika kau
ingin hidup... Kau seharusnya tidak mengkhianatiku.” tegas Tae Yoo
“Presdir....
Pada saat ini Anda secara hukum dinyatakan meninggal, Jika anda ingin memulai hidup baru, maka membutuhkan
identitas baru, sekarang aku akan membantumu memulai hidup baru.” ucap
Pengacara Kim mencoba melobbynya.
Tae Yoo
mengumpat Pengacara Kim itu wanita licik dan sekarang ingin membantunya.
Pengacara Kim berusaha keluar tapi tangan Tae Yoo langsung mencekiknya, ponsel
Pengacara Kim berdering tangan Pengacara Kim berusaha untuk mengeser agar
mengangkatnya.
Young Jin
menelp Pengacara Kim tapi yang terdengar hanya teriakan, Do Young menanyakan
apa yang terjadi karena wajah Young Jin terlihat panik. Young Jin meminta untuk
diam karena mendengar suara Tae Yoo dari telp Pengacara Kim.
“Aku
membuatmu menjadi orang hebat dan kau berani mengkhianatiku? Apa kau tahu apa
perasaan terburuk di dunia ini? Ketika
kau dikhianati oleh orang yang kau percaya! itu sebabnya bahkan di penjara, semuanya
akan diperlakukan buruk.” teriak Tae Yoo yang terus mencekik leher Pengacara
Kim sampai mati lemas dan langsung keluar dari mobil dengan wajah panik.
Young
Jin, Jin Woo dan Do Young sampai di basemant melihat pengacara Kim yang sudah
tak berdaya di dalam mobil, Young Jin menyuruh Do Young memanggil ambulance
setelah memeriksa keadaan Pengacara Kim serta periksa sisi lain tempa parkiran
lainya dan juga meminta Jin Woo agar memeriksa tangga darurat,
Young Jin
melihat sisi parkiran dibelakang pengacara Kim dengan pistol ditanganya, dari
belakang Tae Yoo sudah siap melepaskan tembakan dan saat itu juga Young Jin
membalikan badanya, keduanya sama-sama mengangkat pistolnya.
“Nasib
terus membawa kita kembali bersama-sama.” ungkap Tae Yoo tertawa, Young Jin
memerintahkan Tae Yoo untuk menjatuhkan pistolnya.
“Jika kau
benar-benar menginginkan sesuatu, mimpi itu akan datang suatu hari nanti. Tembakanmu,
menyebabkan aku jatuh adalah sesuatu yang telah lama aku harapkan. Mimpiku
menjadi kenyataan hari ini.” ejek Tae Yoo berjalan mendekat, Young Jin tetap
menyuruh Tae Yoo untuk menjatuhkan pistol sambil mengumpat.
“Coba dan
tembak aku. Ayo kita saling melempar tembakan.” ucap Tae Yoo
Young Jin
menarik pelatuknya, Tae Yoo melepaskan tembakan ke bagian perut, begitu juga
Young Jin. Jin Woo dan Do Young mendengar suara tembakan langsung kembali ke
tempat Pengacara Kim
Tae Yoo
dan Young Jin sama-sama tergeletak lalu Tae Yoo berusaha bangun, Young Jin
dengan bertelungkup menembak ke bagian lenganya. Tae Yoo dengan berteriak
kesakitan berusaha mengambil pistolnya, tapi Young Jin yang merayap bisa
menyingkirkanya.
“Aku
yakin kau seorang wanita yang tanpa henti.” ucap Tae Yoo dengan tertawa
“Aku
berjanji pasti akan membunuhmu.” tegas Young Jin berusaha untuk duduk
“Ayo
bunuh aku.” kata Tae Yoo yang masih bisa duduk,
“Baiklah...
aku akan membunuhmu. Untuk semua
orang-orang yang kau bunuh, termasuk ayahku... Aku pastikan akan membunuhmu”
kata Young Jin.
Tae Yoo
ingin mengeluarkan pisau tapi Young Jin lebih dulu menembak kembali, Akhirnya
Tae Yoo tak sadarkan diri dengan pisau terlepas ditanganya. Do Young dan Jin
Woo datang, dimata Young Jin hanya melihat samar-samar saja.
bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar