Awalnya sempet memutuskan untuk nulis drama ini, karena nonton reply 1997 yang bikin penasaran, tapi akhirnya memilih give up dan mundur karena subtitlenya keluar lama banget, biasanya besoknya udah ada yang english atau dua hari deh, Tapi ini sampai hari senen belum ada juga, takutnya malah bentrok nulis bubblegum, jadi bikin sinopsis singkat aja.
Tema reply 1988, lebih ke keluarga dan isu yang diambil saat tahun itu diKorea, entah kenapa orang Korea itu suka amazing klo bikin drama yah. Ditahun 2015 dibuat setting tahun 1988, dengan model TV analog. ckckck....
Tahun 1988, di Korea sedang heboh
dengan olimpiade dengan banyak kontigen negara yang akan datang ke negera
mereka. Di zaman ini juga semua serba analog dan gaya-gaya pakaian dengan busa
dibagian pundak, dengan gaya denim dan sepatu flat, jenis splip-on, lalu
mengecatnya apabila ingin warna lain.
Belum ada CD, apalagi MP3 hanya
ada kaset yang didengar pake walkman. Artis yang digilai zaman itu, Richard
Gere, Tom Cruise dan boy band The New Kids on the block, dengan step by step
dan film yang paling digemari saat itu di Korea adalah “A Better Tommorow 2”
Setelah
itu pengenalan tokoh dimulai dari [September 1988, Seoul, Dobong-gu,
Ssangmun-dong]
Pria
berkacamata bernama Nama anak ini Yoo
Dong Young, terlihat seperti kutu buku tapi sebenarnya adalah "Konselor"
dikomplek itu. Rumahnya tepat didepan rumah Kim Jung Hwan, sering main dingdong
dan dipalak oleh senior bahkan preman yang berkeliaran. Punya ayah seorang
guru.
Kim Jung Hwan, rumahnya
ada dibelakang rumah Duk Sun, tapi gue bilang ini dibagian atas rumah Duk Sun
dalam satu tanah yang sama. Duk Suk selalu memanggilnya "Anjing."
karena belum jadi manusia seutuhnya, seperti selalu menjadi musuh berbuyutan. Punya ayah yang konyol, pingin bikin lucu tapi garing. Ibunya terlihat ga begitu peduli dan percaya banget, anaknya minta sumbangan 1000 won dikasih padahal cuma 100 won.
Taek, pemilik kamar yang selalu
dijadikan kumpul anak-anak, ahli bermain Baduk, sama kaya di drama Misaeng, terkesan
pendiam dan mau disuruh-suruh sama Dong Young, tapi pas dateng dibawain makanan
semua temanya malah pergi. Ga ngambil sekolah karena sibuk main. Ayahnya buku
toko emas dan perak dan selalu menyapu halaman di pagi hari, ga punya ibu.
Sun Woo, menurut Duk Soon paling
waras dibanding semua. Dia langsung pulang kerumah dari sekolah, cerita apapun
sama ibunya dan sangat banget sama adik perempuan satu-satunya.Tinggal dirumah yang terlihat sederhana, tapi walaupun begitu selalu menceritakan apapun dengan ibunya apa yang terjadi disekolah tanpa ada yang ditutupinya, selalu memakan masakan buatan ibunya walaupun rasanya ga enak.
Duk Soon, 27 tahun yang lalu...
hihihihi... model rambut ngetrend tahun 1988. Paling merana di dalam keluarga
sebagai anak tenang, kena marah kakaknya dan selalu di ejek sama Jung Hwan
dengan lirikan sinisnya.
Karakter
tambahan lainya.
Sung Bo Ra, mahasiswa tingkat dua di
Universitas Seoul jurusan Pendidikan Matematika dan paling berkuasa di keluarga
Sung, ayah dan ibunya sampe ga bisa menahan emosi anaknya waktu menjambak
rambut Duk Soon. Egoisnya bener-bener egois, di Reply 1997 yang gue tonton
karakter utamanya jadi anak tunggal. Jadi karakter baru ini bikin kita pingin colok matanya karena jahat banget.
Sung No Eul, adik
dari Duk Soon dan Bo Ra dari wajahnya yang terlihat tua sebenarnya masih 17
tahun, sering ngejemput ayahnya didepan komplek kalau mau pulang sekolah.
Selalu disalahkan oleh dua kakaknya, tapi dibandng Duk Soon termasuk disayang sama nyokapnya karena dapet makanan yang enak dibanding Duk Soon.
Di tahun
1988, belum ada internet dan juga ponsel jadi diceritakan bagaimana mereka
bertahan hidup saat itu.
Saat
makan malam, dimulai dari ibu Jung Hwan yang kehabisan nasi minta anaknya agar
pergi ke rumah ibu Duk Soon, dengan memberikan salad dan ibu Duk Soon membalasnya
dengan memberikan kimchi lobak. Ibu Jung Hwan ngebales lagi dengan bulgogi, Sun
Woo datang ngebawain kari buatanya dan dibalas dengan acar lobak sama Ibu Duk
Soon.
Sementara
Jung Hwan yang bawa bulgogi, mendatangi rumah Sun Woo dan diberi senampan
jeruk. Duk Soon dateng ke rumah Jung Hwan ngasih daun selada dibales dengan
rumput laut panggang. Sampe akhirnya Taek yang hanya tinggal dengan ayahnya,
memiliki satu menu makanan karena dikasih sama tetangganya, meja makannya jadi
penuh.
Dimulailah
kehidupan ibu-ibu komplek yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, karena
belum ada ponsel yang mereka lakukan adalah mengobrol sambil menyiangi bahan
makanan, kaya metika dari touge, bareng-bareng creambath bersama-sama, sampe
ngomongin masalah anak dan suami yang kurang peka, ga termasuk ibu Sun Won yang
udah ga punya suami.
Kayanya
ditahun itu, tetangga itu lebih dibanding saudara yah dan kekompakan mereka
saling ngobrol dengan tatapan muka, kalau sekarang Via Whats up or BBM. Ada
istilah yang jauh jadi dekat yang dekat
jadi jauh, Suka ngerasa dong klo ketemuan sama orang tapi orang itu malah
sibuk megang gadget dibanding ngobrol sama orang yang didepanya.
Ada scene
yang menarik menurut gue, adik dari Sun Woo, ibunya entah kenapa suka ngasih
makanan berlebihan, mungkin biar dia anteng kali yah. Pertama minum Cola dari
botol 1 liter, ini botolnya masih kaca.
Dua, makan gulali bentuk ikan dari segede gaban, sampe pas Suk Woo
pulang tinggal bagian ekor, di epsiode berikutnya juga dikasih makan sosis yang
bulatanya besar, Kimbap juga tanpa dipotong. Ckckckck...
Di tahun
itu, Duk Soon terpilih dari sekolah menjadi pembawa papan nama kontigen
Madagaskar, dengan musim panas yang sangat menyengat berlatih membawa papan
nama yang terlihat sangat berat, diam-diam mengunakan make up kakaknya dengan
bibir merah dan cara yang cukup ekstrem.
Cara
membuat bulu mata lentik adalah mengunakan ujung korek api yang dibakar
sedikit, lalu membuat kelopak mata dengan selotip. Eyeshadow mencolok juga
terlihat biasa dengan bibir merah, satu lagi bagian wajah sama leher sangat jauh berbeda tapi kala itu diangap cantik dengan rambut model 80an.
Setelah
bahagia dengan menjadi pembawa papan nama untuk olimpade dan akan masuk TV,
ternyata Madagaskar ga jadi ikut karena terjadi konflik dinegaranya dan
akhirnya Duk Soon pun ga bisa jadi pembawa papan nama.
Ketika
dirumah kakaknya Bo Ra yang hanya beberapa hari berbeda hari ulang tahunya
dengan Duk Soon lebih dulu merayakan lalu mengurangi dua lilin menjadi ulang
tahun Duk Soon. Saat itu juga Duk Soon mengeluarkan semua unek-uneknya sama
orang tua.
Selama
ini dia suka makan telur goreng, tapi ibunya suka memberikan pada adik dan
kakaknya kalau memang di kulkas hanya tinggal dua. Saat pembagian ayam goreng,
adik dan kakaknya dapet bagian sebagian paha, sementara dirinya hanya mendapatkan
sayap.
Ditambah
lagi, ulang tahun selalu dirayakan bersamaan dengan hadiah yang tak pernah
diterimanya dibanding sang kakak. Semua anggota keluarga Sung hanya bisa diam
dan berkaca-kaca mendengar semua isi hati Duk Soon.
Dibanding
Reply 1997, yang udah gue tonton, Reply 1988 yang mendekatkan pada cerita keluarga lebih bikin terharu,
bagaimana keluarga jaman dulu tinggal dalam satu komplek tanpa ada internet dan
juga ponsel. Telp pun masih pinjem sama tetanga, bahu membahu antar tetangga
kerasa banget.
Scene
yang bikin haru, waktu ibu Suk Woo itu menduga anaknya ngerokok karena
menemukan bungkusnya dan wajah bagian dagu Suk Woo ada plester yang menempel.
Ibunya menduga sang anak itu jadi bandel dengan cara merokok dan berkelahi,
tapi ternyata Suk Woo hanya terluka waktu mencukur jenggotnya.
Ibunya
langsung nangis merasa bersalah karena Suk Woo ga punya ayah yang bisa
ngajarin. Tapi Suk Woo yang sangat berbakti sama ibunya, merasa klo dia
sekarang yang melindungi ibu dan adiknya demi sang ayah.
Satu lagi
scene yang mengharu biru, Jung Hwan tipikal yang dingin sama keluarganya. Sang
ibu juga seperti percaya banget sama Jung Hwan, waktu minta uang sumbangan,
Jung Hwan minta 1000 won padahal cuma 100 won dan jarang cerita sama ibunya.
Akhirnya
sang ibu merasa sedih ga pernah dapet cerita dari anaknya tentang sekolahnya
dan baru menyadari kalau sepatu anaknya dipalak waktu ibu Suk Woo yang cerita.
Dengan pelukan minta Jung Hwan memberitahu apa yang dinginkan dan menceritakan
semua kejadian yang ada disekolah. Jung Hwan akhirnya berani meminta dibelikan
sepatu dengan ibunya.
Duk Soon
akhirnya bisa ikut olimpiade, dengan membawa papan nama Uni Soviet yang
mengantikan temanya. Saat pulang kerumah membawakan segala macam barang yang
didapat dari beberapa kontigen, kacamata, payung, kipas.
Tuan Sung
yang menunggu sengaja memberikan sebuah kue tart yang selama ini diinginkan
anaknya agar bisa merayakan ulang tahun dengan tiup lilin dihari saat ulang
tahun bukan bersama kakaknya. Sang ayah mengakui selama ini kurang begitu
perhatian pada Duk Soon karena jarak yang terlalu dekat memperhatikan Bo Ra
yang saat itu baru belajar jalan, tangis
haru pun terjadi dan berjanji tak akan pernah melupakanya.
Ini Kue
tartnya khas jaman dulu banget yah.....
Di scene
terakhir, buat pemanas ruangan keluarga Sung pake batu bara tapi ternyata
asepnya malah masuk ke dalam rumah yang bisa membuat semua keluarga mati
keracunan. Ayahnya ngendong No Eul sementara ibunya ngendong Bo Ra dengan
membawa ke teras rumah dan lupa dengan Duk Soon, anak keduanya mereka. Duk Soon merayap sendiri keluar rumah lalu
mencari pertolongan dengan meminum air acar yang ada digentong, dengan memegang kepalanya yang sakit.
Duk Soon
sekarang pun sudah terlihat sudah tua mengaku sebelumnya mengisap gas karbon
monoksida. Menceritkan tentang penikahanya dengan seseorang yang tinggal satu
kompleks, padahal sebelumnya tak pernah menyangka bisa menikah dengan dia.
Nah
tebak-tebakan deh siapa dari empat laki-laki itu yang nanti jadi suaminya Duk
Soon.....
bersambung ke episode 2
ditunggu eps selanjutnya ya mbak dyah^^
BalasHapus