PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 27 Juni 2019

Sinopsis Search WWW Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Jin Kyung bertemu dengan Ga Kyung ditempat karaoke ingin tahu Apa pendapatnya tentang menunda webtoon Tuan Kim sampai kasus penyerangan ini berakhir Ga Kyung pikir harus memadamkan api, bukan memperburuk keadaan.
“Apa kamu memercayai perkataan Count Kim?” tanya Jin Kyung. Ga Kyung pikir itu tak penting.
“Unicon harus turut bertanggung jawab jika dia terbukti berbohong.” Kata Jin Kyung
“Sekalipun kondisinya seperti itu, kita tidak bisa menyingkirkan dia. Kita harus mempertahankan dia.” Tegas Ga Kyung

“Orang-orang lebih membenci kebohongan daripada penyerangan. Apakah menurutmu dia bisa melanjutkan kariernya jika ini berakhir buruk?” tanya Jin Kyung. Ga Kyung yakin kalau dirinya bisa. Jin Kyung memastikan kalau ini serius.
“Apakah menurutmu orang-orang cukup bermoral untuk berhenti membaca webtoon-nya hanya karena mereka tahu dia melakukan penyerangan dan berbohong tentang itu? "Aku menyukai webtoon Count Kim, bukan orangnya." Itu yang akan mereka katakan pada diri sendiri karena sukacita yang mereka dapatkan lebih penting daripada moralitasnya.” Jelas Ga Kyung
“Ya, kamu benar. Itu lebih penting.” Kata Jin Kyung lalu seorang pelayan datang bertanya apakah harus meminta mereka masuk jika  Jin Kyung sudah siap. Jin Kyung pun mempersilahkan masuk.
“Benarkah kau membawaku ke sini untuk berbicara tentang pekerjaan?” tanya Ga Kyung sinis.
“Kau bilang sukacita individual lebih penting. Dan kau menyukai tempat-tempat seperti ini. Cukup untuk membuat tabloid rumor membicarakannya.” Kata Jin Kyung menyindir.
“Tempat ini terlalu buruk untukku. Lain kali, minta aku untuk memesan tempat. Aku tahu tempat yang lebih bagus daripada tempat biasa seperti ini.” Kata Ga Kyung sinis dan meninggalkan Jin Kyung sendirian. Jin Kyung menahan emosi sambil meminum winenya. 



Mo Gun berbicara ditelp mengaku sedang ada didekat sini,  dan tak masalah jadi meminta pria itu santai saja dan habiskan makanan karena akan menunggu di Unicon. Setelah menutup telp, Mo Gun melihat Ta Mi sedang menatap ponselnya diseberang jalan.
“Astaga, dia sangat kejam.” Keluh Mo Gun akhirnya melihat Ta Mi yang menatapnya. Akhirnya saat lampu hijau menyapa Mo Gun pun menyeberang jalan.
“Ini kebetulan, kan? Menarik sekali.” komentar Ta Mi penuh semangat. Mo Gun ingin tahu kenapa Ta Mi tidak menyeberang.
“Aku tahu kau akan menyeberang.” Ucap Ta Mi. Mo Gun mengerti dengan wajah cemberut.
“Apa kau sibuk? Aku merasa harus berbuat baik pada ikan yang baru kutemui.” Kata Ta Mi.
Akhirnya mereka duduk di cafe,  Ta Mi bertanya Mo Gun  hendak pergi ke mana. Mo Gun menjawab akan pergi ke oertemuan. Ta Mi ingin tahu Kapan pertemuannya dan apakah Mo Gun boleh berada di sini bersamanya. Mo Gun meminta izin untuk menanyakan sesuatu. 


“Apakah kau yakin akuariumnya sudah ditutup? Karena jika itu terbuka, aku ingin masuk dan keluar.” Ucap Mo Gun.
“Apa kau serius? Baru dua hari sejak aku memasukkanmu ke dalam akuariumku.” Kata Ta Mi heran
“Ya, aku tahu. Dan kau mengabaikan pesan teksku selama dua hari. Kau mengabaikannya bahkan setelah membacanya.” Ucap Mo Gun kesal.
“Maaf... Aku hendak membalasnya, tapi Count Kim mendadak menjadi masalah.” Akui Ta Mi
“Dan apa kau tidak memikirkanku selama sedetik pun? Aku tidak berarti apa pun untukmu, kan? Atau kau tidak menghubungi orang yang berarti sesuatu bagimu? Kau tidak menghubungiku saat aku tidak penting.” Kata Mo Gun marah
“Itu berarti tidak penting apakah aku berarti sesuatu bagimu atau tidak. Lalu kenapa kau membuatku berharap dengan bilang aku berarti bagimu?” keluh Mo Gun kesal. Ta Mi hanya bisa tertawa mendengar Mo Gun mengomel.
“Apa kau baru saja tertawa?” ucap Mo Gun marah. Ta Mi meminta maaf. Mo Gun tahu kalau Ta Mi pasti menganggapnya terlihat imut tapi ia menegaskan tidak melakukan ini agar manis.
“Baik, aku mengerti maksudmu... Maaf aku tidak membalas pesan teksmu. Tapi apakah biasanya kau seperti ini? Aku tidak pernah mendengarmu mengeluh seperti ini sebelumnya.” Kata Ta Mi
“Ya, itu karena aku pikir kau tidak akan menyukainya. Aku pikir kau akan bosan padaku dan mengusirku dari akuariummu. Tapi aku kebetulan melihatmu jadi aku tidak bisa menyembunyikannya. Beri tahu aku jika kamu tidak suka. Aku tidak akan mengeluh mulai kini.” Ucap Mo Gun.
“Kau boleh terus melakukan ini, dan maaf aku tidak membalas. Aku sangat sibuk. Aku tidak akan bisa langsung membalas, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin. Kau berarti sesuatu bagiku dan kini kau adalah ikanku. Jadi, aku akan memperlakukanmu dengan baik.”ucap Ta Mi
Mo Gun terlihat sudah mulai tenang akhirnya pamit akan pergi sekarang karena sudah mendengar apa yang ingin didengar. Ta Mi seperti sedih karena Mo Gun akan pergi. Mo Gun mengaku sudah terlambat dengan bangga mengatakan “Priamu yang berarti akan pergi sekarang.” Ta Mi hanya bisa tersenyum. 



Seorang suami mengeluh pada istrinya kalau hanya ini saja yang dimasak karena ia tidak bisa makan jika tidak ada sup. Sang istri mengaku merasa kurang sehat belakangan ini dan sangat lelah. Suami mengeluh istrinya mengaku sangat lelah
“Kau selalu bermalas-malasan di rumah.” Ucap suaminya marah. Sang istri lalu mengaku hamil.
“Jangan berbohong padaku. Aku menderita aspermia!” kata sang Suami.
Hyun yang menonton drama sambil olahraga tak percaya kalau sang suami yang tak bisa memiliki anak.  Ia masih tak percaya dengan drama yang ditonton seperti ini lebih menghibur, sambil memesan jus semangka mengecek ponselnya.
Ia mencari keyword di "Seol Ji Hwan" tapi terlihat dilayar "Tidak ada hasil pencarian untuk Seol Ji Hwan" Hyun pikir  Agensinya tidak melakukan tugasnya lalu menerima telp "Jenny"
“Count Kim dan Godori berdebat di media sosial.” Kata Jenny. Hyun tak percaya kalau keduanya Pertarungan online.
Ta Mi pun membuka laptop  sambil menerima telp dari Jenny, jadi akan terus membaca dan lihat apa yang akan terjadi.


Godori menuliskan tweet “Count Kim, kamu bisa berbohong di webtoon tapi tidak di kantor polisi. Tidak ada kamera atau saksi dan itu menjadikanmu buronan. Penyerangan oleh kita berdua? Istilah itu pasti asing bagimu”  lalu menambahkan tautan di halaman Unicon.”
“Aku tidak menyerang Godori lebih dahulu. Dia meninjuku, dan kami saling memukul karena aku melindungi diriku. Godori adalah murid kesayanganku. Apa yang menjadikannya sangat agresif setelah bertahun-tahun? Memar di hatiku lebih menyakitkan daripada memar di tubuhku.” Balas Tuan Kim dan mereka saling sindir di online. 

“Godori dan aku sudah saling kenal selama 10 tahun. Adakalanya situasinya baik, adakalanya buruk. Dia selalu merasa rendah diri, dan aku sudah berusaha memahaminya tapi...” ucap Tuan Kim membuat konferensi pers sambil menangis.
Ta Mi berbiacara ditelp dengan Alex, memberitahu pergi untuk menghadiri pertemuan dan ingin Bagaimana reaksi orang-orang terhadap konferensi pers itu. Alex memberitahu  Godori akan hancur jika situasinya seperti ini dan Orang-orang memihak Count Kim dalam perdebatan daring.
“Dan mereka membuat petisi agar dia disingkirkan setelah melihat konferensi pers itu.” Ucap Alex melihat "Petisi dan Saran Publik" untuk Godori.
“Jadi, sebagian besar orang mempercayai perkataan Count Kim.” ucap Alex sedih. Ta Mi mengerti kalau Tuan Kim yang lebih populer.

Setelah Ta Mi bertemu Hyun dilorong bertanya Apakah mendengar tentang respons publik. Hyun memberitahu kalau akan menelepon Godori. Ta Mi menolaknya karena mereka akan pilih Count Kim dan Publik mendukung Count Kim tanpa syarat.
“Dia memiliki pengaruh yang lebih besar. Kita membutuhkannya di Barro. Kita akan berbicara lagi nanti.” ucap Ta Mi akan pergi
“Maksudku aku akan menjadi saksi atas penyerangan itu dan membantu Godori.” Ucap Hyun.
“Apa kau sudah gila?” kata Ta Mi dengan nada tinggi. Hyun pikir  bisa menanyakan hal yang sama pada Ta Mi
“Bagaimana kau bisa menginginkan Count Kim setelah melihat semua ini? Aku melihatnya dengan jelas.” Ucap Hyun
“Keduanya mengoceh tentang apa yang terjadi tapi orang-orang lebih memercayai Count Kim. Tidak bisakah kau melihat apa yang diinginkan publik? Count Kim, Seorang pria terluka.” Ucap Ta Mi
“Dia disudutkan sebagai tersangka, dan aku satu-satunya saksi mata. Aku tahu kau bersemangat, tapi kau tidak boleh memanfaatkan ini. Jika aku tidak bicara, Godori akan hancur!” kata Hyun
“Cha Hyun! Kau bukan sekadar saksi... Kau terutama karyawan Barro dan keping tawar-menawar kita. Count Kim akan bergabung dengan kita jika kita tutup mulut.” Ucap Ta Mi
“Aku tahu taktikmu. Kau ingin memanfaatkan aku untuk mengancam dia. Aku mengatakan aku tidak mau melakukannya.” Ucap Hyun tak ingi kebohongan dimata publik.
“Lalu siapa yang bekerja di sini? Jika kau memilih keadlian daripada pekerjaan, siapa yang meraih hasil?” tanya Ta Mi
“Beberapa hal lebih penting. Jika aku tidak mengatakan apa pun, aku akan menjadikan Godori korban. Aku bisa membela Godori dan mengajak dia bergabung dengan kita.” Ucap Hyun yakin
“Dia tidak cukup. Kita membutuhkan seseorang yang lebih berpengaruh.” Kata Ta Mi
“Count Kim bahkan merundung Ellie atas penampilannya. Kenapa kita harus bekerja dengan orang berengsek seperti dia?” keluh Hyun
“Karena dia dan webtoon-nya lebih populer. Dia akan membantu Barro mengalahkan Unicon! Kenapa aku harus membela Godori? Entah mereka berdua berdebat atau siapa yang menyalin karya siapa bukan sesuatu yang menarik perhatianku.” Kata Ta Mi
“Fokusku hanya pada orang yang bisa membantu Barro mengalahkan Unicon.” Tegas Ta Mi. Hyun tak bisa terima tentang Prinsip moral
“Maaf, tapi aku tidak punya kemewahan untuk itu. Kau mungkin punya waktu untuk itu karena pekerjaanmu di sini aman, tapi pekerjaanku tidak. Aku lebih dari sekadar putus asa.” Tegas Hyun.
“Apa Kau tidak punya kemewahan itu? Apa Aku satu-satunya yang mengikuti keyakinanku? Tidak, kamu sama sepertiku. Kau mengikuti keyakinanmu dengan mencoba memanfaatkan situasi ini. Berhentilah menyalahkan situasi dan bereskan prioritasmu.” Tegas Hyun. 
“Tahukah kau kenapa aku membencimu? Bukan karena kau terlalu bersemangat bekerja. Keyakinanmulah yang tidak bisa kumengerti.” Kata Hyun
“Tapi itu yang membawaku sejauh ini. Jadi, bagaimana aku bisa melepaskannya sekarang?” tegas Hyun lalu melangkah pergi. 




Ga Kyung menelp Godori dan tahu kalau tidak ada di studionya. Tapi Godori seperti sangat marah. Ga Kyung  tahu ini tidak adil tapi memohon jangan memprovokasi Count Kim lagi. Ia mengaku tidak ingin harus memilih di antara mereka berdua.
“Kau Pikirkan saja film yang kita bicarakan.” Ucap Ga Kyung tapi Godori seperti marah menutup telpnya.
Ga Kyung pun memilih untuk menuju lift. Saat pintu lift terbuka, Hyun kaget melihat Ga Kyung dan langsung tertunduk. Ga Kyung bertanya apakah Hyun datang untuk Godori dan berpikir untuk Barro, ini adalah kesempatan luar biasa.
“Tidak, bukan itu... Tapi aku tidak bisa memberitahumu alasan yang sebenarnya.” Ucap Hyun dengan wajah tertunduk
“Hyun. Kenapa kau tidak menatap mataku?” tanya Ga Kyung heran. Hyun mencoba untuk mengangkat wajahnya.
“Mengenai mobil suamimu, aku tidak meminta maaf karena aku tidak ingin, tapi kini aku terlalu bersalah untuk menatap wajahmu.” Ucap Hyun
“Kau tidak perlu meminta maaf. Karena Kau punya alasan yang bagus. Godori tidak ada di studionya dan ponselnya dimatikan. Kita sia-sia datang ke sini.” Ucap Ga Kyung. Ta Mi hanya bisa diam saja.
“Kau tidak memercayaiku, bukan? Matamu yang besar itu memberitahuku dengan mudah.” Komentar Ga Kyung. Ta Mi mengaku bukan seperti itu.
“Omong-omong, jika Count Kim...” ucap Hyun. Ga Kyung meminta  Jangan membahas pekerjaan karena lebih suka tidak membahas itu denganmu.
“Begitulah kita bisa tetap berteman. Bukankah Ta Mi mencurigai hubungan kita?” ucap Ga Kyung
“Dahulu dia curiga... Dia pikir aku adalah mata-mata. Kau tahu, dia... Dia wanita berengsek!” ucap Hyun kesal
“Dan kau mengatakan itu padaku yang bahkan lebih berengsek.” Komentar Ga Kyung. Hyun tak percaya kalau Ga Kyung seperti itu.
“Aku juga tidak serius tentang itu... Kau punya alasanmu.” Ucap Ta Mi
“Ta Mi juga punya alasannya, Dia harus mengalahkan Unicon.” Ucap Ga Kyung. Ta Mi heran Ga Kyung membela Ta Mi. 




Mo Gun keluar rumah melihat Ta Mi dalam mobil berkomentar  Berkemah di luar rumah seseorang adalah tindakan penguntit. Ta Mi mengeluh kalau itu adalah pekerjaan profesional. Mo Gun pikir initak benar karena Ta Mi tidak memberikan waktu untuk berdandan.
“Benarkah aku orang yang jahat?” ucap Ta Mi dengan wajah sedih. Mo Gun binggung dengan ucapan  Ta Mi.
“Kau selalu mengatakan aku jahat. Seseorang menyebut keyakinanku bodoh. Aku bertanya-tanya apakah itu memang benar... Kau Masuklah. Mari kita duduk bersama selama beberapa waktu.  Aku tidak punya tujuan.” Ucap Ta Mi. 


Mo Gun akhirnya duduk disamping Ta Mi yang mengemudi, Ta Mi mengeluh  bertanya-tanya kenapa harus melakukan ini padahal sedang diomeli. Ta Mi pikir itu pasti terasa buruk. Ta Mi pikir kalauOrang lain membencinya dan Dahulu tidak memedulikan itu, tapi kenapa ia peduli sekarang.
“Apa karena aku sudah lebih tua? Aku akan bertarung jika aku tahu cara menang yang elegan. Aku tidak punya jawabannya. Itulah aku. Aku ingin menyingkirkan suasana hatiku yang buruk ini sendiri, tapi kau mengatakan aku harus memanfaatkanmu ketika keadaannya sulit.” Ucap Ta Mi
“Begitulah cara mengelola akuarium. Jadi, aku datang. Saat menuju ke tempatmu, aku bertanya-tanya aku harus ke mana jika sampai ke sana dan kau tidak ada. Aku benci menjadi diriku hari ini.” Ucap Ta Mi mengoceh terus bicara tanpa sadar Mo Gun tertidur.
“Apa kau tertidur? Apakah suaraku bagaikan ASMR bagimu?” keluh Ta Mi kesal
“Ya. Derau putih membantumu tertidur.” Akhirnya menelp Hyun mengatakan akan menghargai pendapatnya Tapi sebagai gantinya meminta agar memberikan waktu untuk berpikir.
“Sebenarnya, aku bergadang selama 32 jam.” Akui Mo Gun dengan mata tertutup.
“Seharusnya kau mengatakan itu.” Keluh Ta Mi. Mo Gun pikir Ikan tidak bisa bicara. Ta Mi bisa mengerti.
"Aku bertanya-tanya aku harus ke mana jika sampai ke sana dan kau tidak ada." Itu yang terakhir kudengar. Apa yang kau katakan berikutnya?” tanya Mo Gun
“Bahwa aku membenci menjadi diriku hari ini.” Ucap Ta Mi. Mo Gun ingin tahu kelanjutanya.
“Aku senang memilikimu. Aku mengatakan itu baru saja.” Akui Ta Mi. Mo Gun bertanya apakah Ta Mi bisa mengemudi dengan satu tangan
“Tentu saja. Aku sudah 10 tahun mengemudi.” Kata Ta Mi bangga. Mo Gun menarik tangan Ta Mi lalu mengengamnya. Ta Mi kaget seperti hatinya mulai nyaman.
“Jangan terlalu senang. Aku hanya menghiburmu.” Ucap Mo Gun lalu memasukan jarinya kesela-sela tangan Ta Mi. Wajah Ta Mi pun terlihat bahagia. 



Hyun berjalan sambil mengingat ucapan Ga Kyung “Ta Mi juga punya alasannya. Dia harus mengalahkan Unicon.” Saat itu terdengar suara seperti seorang pencopet yang dikejar oleh dua oran polisi.
“Kenapa kau terus melemparkan sesuatu padaku, Dunia? Aku ingin berhenti menyaksikan kejadian. Jangan lakukan itu.” Ucap Ta Mi tak ingin berurusan lagi dengan polisi dan bergegas pergi.
Tapi suara makin nyaring, Polisi menyuruh penjahat untuk berhenti. Hyun menyakinkan diri kalau tidak boleh membuat catatan kejahatan lagi jadi menahan diri.  Ia mencoba pergi dan tak memperdulikanya, suara makin nyaring ke arahnya akhirnya Ta Mi menyelengkat kaki pelaku dan akhirnya terjatuh.
“Hei. Apa kesalahamu sampai kamu berlari seperti orang gila? Apa kau mencuri atau meraba?” ucap Hyun marah
“Bukan begitu. Lepaskan aku.” Kata Si pria memohon. Hyun pikir pria itu akan melepaskan jika ada di posisinya.
“Orang-orang yang kau dorong tadi adalah siswi. Jika kau hendak kabur, lakukan dengan tenang, kenapa harus...” ucap Hyun lalu  terkejut sat melihat ternyata pria itu Seol Ji Hwan yang jadi Min Hyuk dalam drama yang sering ditontonya.
“Seol Ji Hwan?!!” ucap Hyun kaget. Ji Hwan tak percaya Hyun mengenalnya.
“Dasar orang gila. Kau tidak berakting. Tidak bisakah kau membedakan drama dari realitas? Pikirmu tidak subur di drama berarti kau tidak subur dalam kenyataannya?” kata Hyun marah
“Tidak!.. Kau gila... Ini drama... Kami sedang syuting.” Kata Ji Hwan. Hyun melonggo binggung.
“Ji Hwan, apa kau baik-baik saja?” tanya sutradara. Hyun melonggo melihat sudah banyak orang yang mengerubunginya lalu melepaskan tangan Ji Hwan. 



Akhirnya Ji Hwan memakain gips dikainya dalam ruang rawat.  Hyun menemani Ji Hwan seperti tak enak hati. Ji Hwan yang terlihat masih muda menceritakan Terkadang merka menyembunyikan kamera untuk adegan pengejaran Untuk menipu orang-orang yang lewat.
“Bagaimana aku harus tahu itu? Omong-omong, maaf karena aku membuatmu cedera... Lalu Kapan manajermu akan datang? Aku harus berbicara pada siapa untuk meluruskan ini?” ucap Ta Mi
“Kau bisa berbicara denganku... Aku tidak punya manajer atau agensi.” Kata Ji Hwan.
“Tidak mengherankan. Aku tidak bisa menemukan profilmu. Kau bilang kau sedang merekam pengejaran. Kenapa kau tidak memakai peralatan pengaman? Orang-orang memakai peralatan pengaman untuk berolahraga. Omong-omong, kau dengar kau harus beristirahat sepekan, kan? Apakah tempat ini cukup bagus? Aku akan memesan kamar pribadi.” Ucap Hyun.
“Tidak apa-apa. Sebenarnya menurutku aku tidak perlu dirawat.” Kata Ji Hwan.
“Jika terjadi sesuatu, itu salahku. Aku menghajar banyak orang untuk tahu bahwa jika aku membiarkan mereka pergi, mereka kembali mengeluh sakit dan mengancam akan menuntut...” ucap Hyun lalu melihat Ji Hwan melonggo
“Apa yang membuatmu terkejut? Orang-orang yang kuhajar...” kata Hyun tersenyum.
“Kau tahu namaku, tapi aku tidak tahu namamu. Tiba-tiba aku menyadari aku tidak sopan. Siapa namamu?” tanya Ji Hwan. Cha Hyun menyebutkan menyebutkan namanya.
“Cha Hyun? Cha Hyun... Akan kuingat... tapi Kenapa kau menatapku seperti itu?” ucap Ji Hwan.
“Aku senang wajahmu tidak cedera. Kau seorang aktor.” Kata Hyun, ji Hwan mendengar Aktor langsung tersenyum.
“Apa Itu wajah tersenyummu? Aku belum pernah melihatmu tersenyum. Kau berengsek di drama sehingga tidak pernah tersenyum.” Komenta Hyun ikut senang. Ji Hwan masih terus tersenyum
“Tunggu... Apa yang kau lakukan sampai polisi mengejarmu?” tanya Hyun penasaran.
Jin Hwan menegaskan tidak bisa memberitahu jadi Hyun bisa menonton TV. Ta Mi akhirnya meminta JinHwan agar memberikan ponselnya karena akan memberikan nomornya jadi bisa menelpnya apabil terjadi sesuatu. Ji Hwan mengeluarkan ponsel flipnya pada Hyun.
“Apa kita baru saja kembali ke masa lalu?” kata Ta Mi melihat ponsel jadul yang dimiliki Hyun.
“Hanya saja... Aku suka punya ponsel yang hanya ponsel. TV yang hanya TV. Dan komputer yang hanya komputer. Aku tidak suka jika semua itu campur aduk.” Kata Ji Hwan. Akhirnya Ta Mi pun memberikan ponselnya. 

Nyonya Jang mulai gambar tato di tubuh seorang pria dan berbicara dengan Jin Kyung kalau  mereka terus menanyakan informasi pribadi pada Unicon dan menurutnya mereka membutuhkan surat perintah untuk itu. Jin Kyung membenarkan.
“Tapi tampaknya mereka menyiapkan surat perintah penggeledahan. Entah kenapa mereka bersikap seolah-olah Unicon adalah organisasi di bawah pemerintahan. Itu agak menyebalkan.” Akui Jin Kyung
“Itu karena kau membuat mereka kesal.” Kata Nyonya Jang dan menyuruh si pria untuk berdiri.
“dasar.. Berandal... Kulitmu rapuh, jadi, kamu akan mengalami beberapa masalah. Jangan minum alkohol... Dan jangan lupa minum antibiotik.” Kata Nyonya Jang pada si pria yang baru saja di tato.
“Kurasa kau bosan melukis di kanvas.” Komentar Jin Kyung. Nyonya Jang pikir Kanvas tidak memperlihatkan reaksi.
“Aku mencoba berjalan kaki dan menyuap orang-orang, tapi administrasi ini sudah membenci kita. Jika mereka ingin kita menuruti perintah, lakukan saja itu. Pastikan kau bersikap baik. Jika tidak, mereka akan mulai menyerang Grup KU. Itu sudah jelas, dan aku muak dengannya.” Kata Nyonya Jang.
Jin Kyung mengerti, Nyonya Jang ingin tahu Bagaimana keadaan Ga Gyeong belakangan ini. Jin Kyung mengaku Tampaknya pemikiranku dan pemikirannya berbeda dan Adakalanya dia membuat keputusan sesukanya bahkan mengabaikan nasihatnya.
“Bahkan Adakalanya dia membuatku merasa malu.” Ucap Jin Kyung mengadu.
“Kenapa menantuku tidak boleh mengabaikanmu? Kau harus tahu diri. Kau pikir kau siapa sampai berhak memberitahuku hal-hal seperti itu?”kata Nyonya Jang sinis.
“Maaf, Bu. Sikapku keterlaluan.” Kata Jin Kyung seperti tak percaya kalau Nyonya Jang mendukung Ga Kyung 



Di TV, Jin Hwan mendorong istrinya yang ingin mengadu pada ibunya. Istrinya meminta agar tak melakukan kalau suaminya itu tidak subur. Jin Hwan yang menonton dengan para ibu-ibu langsung menerima pukulan karena  mendorong istrinya yang sedang hamil.
“Tidak, itu karena aku tidak subur.” Ucap Jin Hwan membela diri. Para ibu-ibu mengeluh kalau Jin Hwan seharusnya tidak melakukan itu dan terus memukulnya.
“Kau yang menikahi dia demi uangnya sejak awal. Seharusnya kamu lebih tahu sebelum menikahi seorang konglomerat. Seharusnya kau malu pada dirimu.” Keluh ibu-ibu lain sambil memukul
“Apa yang kalian lakukan pada aktorku?” ucap Hyun marah melihat Jin Hwan yang dipukul oleh para ibu-ibu.
“Nona Cha, apa yang membawamu ke sini?” kata Ji Hwan binggung, Hyun langsung meminta agar memindahkan Ji Hwan ke kamar pribadi sekarang juga.


Ji Hwan sudah pindah sambil menatap ke arah jendela dan bertanya pada Hyun kenapa kamar yang mahal selalu ada di atas. Hyun menjawab Karena bisa menjaga privasi Ji Hwan selagi memata-matai orang lain. Hyun pkir itu benar dan itulah kekuasaan.
“Aku meletakkan minuman dan buah di kulkas untuk kau makan. Makanan rumah sakit tidak enak, ya? Dan kau harus makan sendirian.” Ucap Hyun yang tak bisa menemani.
“Aku juga makan sendirian di lokasi syuting. Jadi, aku tidak keberatan. Terima kasih... Omong-omong, kau menyebutku aktormu tadi. Itu benar-benar membuatku merasa aku punya penggemar.” Kata Ji Hwan bahagia.
“Begini... Kau aktor yang sangat penting bagiku. Aku tidak tahan melihat cara mereka memperlakukanmu. Dan aku memang penggemarmu. Aku menyukai aktingmu.”akui Hyun. Ji Hwan tak percaya mendengarnya. 


Hyun berjalan keluar ruangan merasa sangat terganggu olehnya karena alasan tertentu lalu menerima telp dari Ta Mi.  Ta Mi mengatakn akan mengirim alamat jadi meminta agar Jangan pergi ke kantor.
“Aku akan menemuimu di sana. Ini sangat mendesak. Akan kujelaskan saat kita bertemu.” Kata Ta Mi lalu menutup telpnya.
Hyun masuk restoran kaget melihat ada Godori dan juga Ta Mi. Godori kaget melihat Hyun yang datang  dan ia adalah orang yang menghentikan Count Kim memukulnya bahkan melihat apa yang terjadi. Ta Mi menyuruh Hyun untuk masuk agar bisa bernegosiasi.

“Aku sudah melewati masa-masa yang sangat sulit. Tapi Orang-orang terus membela Count Kim. Dan semua artikel teratas sibuk mengkritik aku.” Kata Godori sambil menangis.
“Itu karena orang-orang hanya melihat apa yang ingin mereka percayai. Artikel-artikel teratas memberi tahu kita apa yang orang-orang pikirkan. Tapi kini, sudah waktunya kamu memberi tahu bahwa mereka salah. Kau akan bersaksi, bukan?” ucap Ta Mi pada Hyun.
“Aku akan memberi kesaksian atas apa yang kulihat.” Kata Hyun. Godori langsung mengucapkan Terima kasih banyak.
“Aku merasa terhormat menjadikanmu seniman webtoon kami.” Ucap Ta Mi lalu mengeluarkan surat kontrak. 

Ta Mi menunggu diluar, Hyun datang bertanya Godori mana. Ta Mi menjawab harus memberikan kesaksian tambahan. Hyun ingin tahu apa yang membuat Ta Mi  berubah pikiran. Ta Mi mengaku mempertimbangkan pendapat Hyun.
“Apa kau yakin Godori bisa cukup memuaskanmu?” tanya Hyun. Ta Mi mengaku Tidak juga.
“Count Kim tidak bisa menerbitkan karyanya untuk sementara waktu. Unicon akan menerbitkan karyanya lagi setelah sekitar enam bulan. Tapi aku akan memastikan dia tidak akan bisa tampil kembali.” ucap Ta Mi. Hyun kaget.
“Jika aku tidak bisa memilikinya, aku harus menyingkirkan dia. Itu keyakinanku.” Kata Ta Mi yakin. 

Flash Back
Ta Mi tahu kalau Tuan Kim mencuri proposal dan ide proyeknya saat masih menjadi anak didik jadi akan membalikkan keadaan untuk Godori mengenai kasus penyerangan itu.
“Jadi, aku ingin kamu membeberkan tentang ide yang dia curi. Itu persyaratan kontrak kita.” Ucap Ta Mi
“Aku akan melakukan apa pun untuk mengubah pendapat publik. Tapi kenapa kau ingin aku membeberkan kejadian dahulu?” tanya Godori
“Agar kita bisa menyingkirkan Count Kim dari industri ini.” Kata Ta Mi
“Aku tahu aku punya dendam pribadi dengannya. Tapi kenapa kau ingin menyingkirkan dia?” kata Godori
“Agar aku bisa mendapatkan Nona Jung.” Ucap Ta Mi blak-blakan. 


Nona Jung akhirnya menelp Ta Mi setelah melihat peringat nomor pencarian Tuan Kim dan Godori, lalu bertanya Apakah Ta Mi orang yang meyakinkan Godori untuk bersaksi. Ia pun mengucapkan  Terima kasih sudah memperlihatkan kenapa Barro lebih baik dari Unicon.
Akhirnya Ta Mi datang ke unicorn dengan percaya diri, Hyun pun santai saat banyak orang yang melihat mereka masuk. Ga Kyung sudah menungu di ruangan. Ketiganya hanya bisa saling menatap, akhirnya Ta Mi lebih dulu bicara.
“Kontrak Nona Jung hampir selesai, jadi, dia tidak menjadi masalah. Tapi tidak demikian dengan Godori, jadi, mari kita membahas dia. Jika kamu setuju membatalkan kontraknya, Barro akan membayar untuk biaya pembatalannya seperti yang dinyatakan di kontrak. Tapi jika kau menolak, kita akan menanganinya dengan jalur hukum.” Ucap Ta Mi
“Kenapa kau membawa Hyeon? Apakah menurutmu membawa dia akan membantu membatalkan kontrak itu?” tanya Ga Kyung terlihat dingin menatap keduanya.
“Tidak, Ga Kyung. Aku datang untuk bekerja.” Kata Hyun. Ga Kyung berkomentar Ta Mi pasti menyukainya. Hyun melonggo binggung.
“Ta Mi pasti memilih Count Kim, tapi dia memilih Godori. Itu sesuatu yang akan kau lakukan, bukan Ta Mi... Ta Mi membelamu.” Kata Ga Kyung menyindir. Hyun hanya bisa diam saja.
“Akankah kau setuju untuk membatalkan kontraknya?” tanya Ta Mi mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Silakan ambil dia.”ucap Ga Kyung santai, Ta Mi ingin tahu apakah Ga Kyung  memberikan syarat.
Ga Kyung melihat tanaman yang tumbuh subur setelah dipindahkanoleh Mo Gun, lalu mengatakan Biarkan Park Mo Gun tidur karena Pencipta lagu yang lelah juga tidak bisa bekerja. Ta Mi terdiam mendengarnya terlihat kaget. Ga Kyung mengaku bukan seperti syaratnya.
“Jika aku memberitahumu syaratku, akankah kamu mengabulkannya?” kata Ga Kyung. Ta Mi menyuruh agar memberitahukanya saja.
“Serahkan Cha Hyun padaku... Aku menginginkan dia. Itu syaratnya.” Ucap Ga Kyung. Ta Mi dan Hyun kaget mendengarnya. 
Epilog
Hyun seperti melakukan kesalahan dan Ga Kyung menenangkan kalau akan baik-baik saja. Hyun menatap Ga Kyung seperti bisa tetap tenang dan merasa yakin.
Bersambung ke episode 8


Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar